• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2016-2020

SKRIPSI

MUNAWAR.H NIM 105731115217

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021/1443H

(2)

ii

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2016-2020

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

MUNAWAR. H NIM. 105731115217

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021 M/1443 H

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Janganlah Pernah Menyerah

Ketika Anda Masih Mampu, Berusaha Lagi

Tidak Ada Kata Berakhir Sampai Anda Berhenti Mencoba

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta Karunianya sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang telah menjadi motivator terbesar dalam hidupku, adik-adikku, orang-orang yang saya

sayang dan almamaterku

(4)

iv

(5)

iv

(6)

v

(7)

ii

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Tamalate Cabang Panakkukang Makassar”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Dan seluruh keluarga besar atas dukungan baik berupa materi maupun moral dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

(8)

iii

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini ada bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Mira, S.E. M.Ak, selaku PLT Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, S.E., M.M selaku Pembimbing I yang senantiasa membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Nurul Fuada, S.ST, M.Si selaku Pembimbing II yang telah senantiasa membantu selama dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Kakanda Achmad Apriady Agus, S.M yang selalu menemani, memberi arahan dan memberi support penuh dan senantiasa membantu penulis hingga akhir.

9. Sahabat-sahabatku yang telah yang telah memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa dalam pengerjaan skripsi ini.

(9)

iv

10. Dan terima kasih banyak untuk semua pihak yang tidak bisa penulis tulis satu persatu, yang telah memberikan semangat, motivasi dan do’a sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak ketidak kesempurnaan yang akan ditemukan, maka dari itu, kepada semua pihak terutamanya para pembaca, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan penelitian selanjutnya.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan ilmu dan manfaaat bagi kita semua, terutama kepada Almamater Biru kita, Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq Fastabiqul Khaaiirat Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 2 Desember 2021 M 29 Rabiul Awal 1443 H

Penulis,

Munawar H

(10)

v ABSTRAK

MUNAWAR. H, 2021 Pengaruh likuiditas leverage profitaabilitas terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 sampai 2020. Skripsi, program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Akuntnasi, Universitas Muhammadyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I bapak Abd Rahman Rahin dan Pembimbing II ibu Nurul Fuada.

Perusahaan subsektor makanan dan minuman merupakan perusahaan yang mampu mengembangkan perekonomian di Indonesia. Karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia. Tingkat konsumsi masyarakat yang menyebabkan peningkatan terhadap sub sektor makanan dan minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap nilai perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 hingga 2020. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari Laporan Keuangan (Annual Report) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2020. Metode analisisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package For The Social Sciense (SPSS) Versi 22.. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Metode Hasil penelitian ini menunjukkan profitabilitas (ROE) berpengaruh negative dan tidak signfikan terhadap nilai perusahaan. Likuiditas (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Leverage (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Nilai Perusahaaan.

(11)

vi

Skripsi, Major of Accounting, Faculty Economic and Bussines, Muhammadyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Mr. Abd Rahman Rahin and Supervisor II Mrs. Nurul Fuada).

Food and beverage sub-sector companies are companies that are able to develop the economy in Indonesia. Because food and drink are basic human needs. The level of public consumption which causes an increase in the food and beverage sub-sector. This study aims to determine the effect of profitability, liquidity and leverage on the value of food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2016 to 2020. The type of data used in this study is quantitative data obtained from the Financial Report (Annual Report).

Manufacturing Company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020.

The analytical method used in this research is descriptive quantitative.

The results showed the data using statistical calculations through the Statistical Package For The Social Science (SPSS) Version 22 application. The sampling technique used the purposive sampling method. Method The results of this study indicate that profitability (ROE) has a negative and insignificant effect on firm value. Liquidity (CR) has a positive and significant effect on firm value.

Leverage (DER) has a positive and significant effect on firm value.

Keywords: Liquidity, Leverage, Profitability, Company Value.

(12)

vii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR IS ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 2

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Tinjauan Teori ... 12

B. Tinjauan Empiris ... 21

C. Kerangka Pikir ... 25

D. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 28

C. Devenisi Operasional Variabel ... 29

D. Populasi Dan Sampel ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data... 33

F. Teknik Analisis Data... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN ... 38

A. Gambaran Objek Pennelitian ... 38

B. Analisis Data ... 39

(13)

viii

C. Pembahasan dan hasil ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN ... 54

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Price to Book Value (PBV) ... 8

Table 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20

Table 3.1 Kriteria Penentuan Sampel ... 33

Table 3.2 Daftar Sampel ... 34

Tabel 4.1 Uji statistic deskkriptif ... 41

Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 43

Tabel 4.3 Uji Heteroskedaastisitas ... 44

Tabel 4.4 Uji Multikolineariitas ... 45

Tabel 4.5 Uji Analisis regresi berganda ... 46

Tabel 4.6 Uji R squere ... 46

Tabel 4.7 Uji t ... 47

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Price to Book Value (PBV) (%) ... 4 Gambar 2.1 kerangka Pikir ... 24 Gambar 4.1 Struktur organisasi Perusahaan ... 40

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi sekarang ini, bisnis berkembang pesat dan banyaknya terjadi persaingan antar bisnis. Setiap perusahaan harus dapat mempertahankan perusahaannya serta mengembangkan usahanya agar memperoleh laba. Perusahaan akan mempertimbangkan mengenai laba yang diperolehnya, apakah akan ditahan atau diberikan langsung kepada pemegang sahamnya. Keputusan yang dipertimbangkan mengenai laba tersebut dinamakan kebijakan dividen.

Dalam melakukan investasi seorang investor memiliki harapan agar mendapatkan tingkat pengembalian berupa return (pendapatan) baik berupa deviden yield (pendapatan dividen) ataupun capital gain (pendapatan selisih harga jual saham terhadap harga beli) (Mutia &

Martaseli, 2018)

Teori trade off memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan nilai perusahaan dengan asumsi keuntungan pajak masih lebih besar dari biaya kepailitan dan biaya keagenen (Husnan, 2015). Semakin tinggi nilai perusahaan maka akan semakin meningkat pula tingkat hutang. Leverage termasuk faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

Dalam meningkatkan keuntungan, perusahaan memerlukan leverage yang menjadi kebijakan perusahaan tentang sejauh mana perusahaan menggunakaan pendanaan hutang. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kesejahteraan para pemilik terjamin, serta dapat menarik

(17)

perhatian calon investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan (Himawan, 2020).

Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham . lain halnya jika perusahaan tidak memiliki kemampuan yang baik dalam menghasilkan laba, maka para investor akan ragu atau tidak percaya untuk menanamkan sahamnya (Lubis et al., 2017)

Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini terlihat semakin menjamurnya industri makanan dan minuman di negara ini khususnya semenjak memasuki krisis berkepanjangan. Airlangga Hartanto (2017), selaku Menteri Perindustrian mengatakan bahwa industri makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam pembangunan sektor industri terutama kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Airlangga Hartanto (2017), selaku Menteri Perindustrian mengatakan bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman pada triwulan kedua tahun 2017 sebesar 7,19% sedangkan pada triwulan pertama tahun 2017 yaitu sebesar 8,15%.

Suhariyanto (2017), selaku Kepala Badan Pusat Statistik mengungkapkan selain dampak perlambatan ekonomi, kurangnya keberpihakan terhadap pelaku industri mikro kecil menjadi salah satu alasan sektor tersebut menurun pada kuartal kedua. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan tentu memiliki

(18)

3

beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Tujuan pertama, pemilik perusahaan menginginkan keuntungan (laba) yang optimal atas usaha yang dijalankannya. Karena setiap pemilik menginginkan modal yang ditanamkan dalam usahanya segera kembali.

Bagi pihak manajemen, keuntungan yang diperoleh merupakan target yang telah ditentukan sebelumnya. Pencapaian target keuntungan sangat penting karena dengan mencapai target yang diinginkan merupakan prestasi tersendiri bagi pihak manajemen. Kedua, pemilik menginginkan usaha yang dijalankan nantinya tidak hanya untuk satu periode kegiatan saja. Ketiga, perusahaan tetap mampu untuk menghasilkan atau menyediakan berbagai jenis barang dan jasa untuk kepentingan masyrakat umum. Keempat, usaha yang dijalankan akan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat, baik yang berada dalam lingkungan perusahaan (yang bekerja di perusahaan) maupun di lingkungan luar perusahaan (pabrik).

Hal ini penting bagi pemerintah karena kecilnya peluang kerja yang mampu diberikan pemerintah kepada masyarakat. Oleh karena itu, kontribusi pengusaha bagi pemerintah cukup besar dalam menyediakan lapangan kerja. Agar tujuan tersebut dapat dicapai, manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang tepat dan akurat.

Pemilik dan manajemen harus mengetahui berapa uang yang keluar dan masuk ke perusahaan dalam suatu periode tertentu. Catatan keuangan selama periode tertentu dibuat dalam bentuk laporan keuangan.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan manajer dalam mengelola sumber daya perusahaan yang

(19)

dipercayakan kepadanya yang sering dihubungkan dengan harga saham.

Nilai perusahaan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan karena dengan peningkat nilai perusahaan akan diikuti dengan harga saham yang mencerminkan peningkatan kemakmuran pemegang saham. (Maulidina, 2020).

Menurut Fahmi (2015) signaling theory merupakan teori yang membahas tentang naik turunnya harga di pasar, sehingga akan memberikan pengaruh kepada keputusan investor. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Signalling merupakan kegiatan pendanaan manajer yang dipercaya dapat merefleksikan nilai dari perusahaan nilai dari saham perusahaan.

Keberadaan Price book value (PBV) sangat penting bagi investor untuk menentukan strategi investasidi pasar modal karena melaluiprice book value, investor dapat memprediksi saham-saham yang over value data undervalued (Ahmed dan Nanda, 2000) dalam Febriana (2016).

Price book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatuperusahaan. Perusahaan yang berjalandengan baik, umumnya memiliki rasio price book valuedi atas satu, yang mencerminkanbahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya.

Price to Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio untuk mengukur nilai perusahaan, karena rasio ini melihat berapa besar tingkat undervalued maupun overvalued harga saham yang dihitung berdasarkan nilai buku setelah dibandingkan dengan harga pasar. Semakin tinggi rasio Price to book value (PBV) berarti perusahaan dapat dikatakan berhasil

(20)

5

menciptakan nilai perusahaan dan kemakmuran pemegang saham.

(Widyantari dan Yadnya, 2017). Hal ini membuat semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga menjadi daya tarik investor. Oleh karena itu, perusahaan lebih dominan menggunakan rasio Price to Book Value (PBV).

Gambar 1.1

Price to Book Value (PBV) (%)

pada industry Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman 2016-2020

Sumber: IDX, Data diolah (2021

Data Price to Book Value (PBV) pada Tabel 1.1 menunjukkan rata- rata nilai pada sektor perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020, memiliki nilai PBV rata-rata yang fluktuasi. Berdasarkan kondisi tersebut bahwa perusahaan food and beverage di yang terdaftar BEI kurang konsisten dalam melakukan peningkatan nilai perusahaannya selama tahun 2016-2020 hal ini dapat dilihat pada data PBV tersebut.

Perusahaan yang baik umumnya rasio PBV lebih besar satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar daripada nilai buku

2016 2017 2018 2019 2020

Price to Book Value (PBV) 6.34 6.38 6.11 4.08 3.02

6.34 6.38 6.11

4.08

3.02

0 1 2 3 4 5 6 7

(21)

perusahaan (Febriana & Djawahir, 2016). Nilai perusahaan ini dapat diproksikan dalam Price Book Value (PBV) yang menggambarkan seberapa besar pasar percaya akan prospek perusahaan. Disini peneliti menggunakan tiga faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan antara lain profitabilitas, leverage, dan likuiditas. Faktor pertama yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat.

Pembayaran dividen yang semakin meningkat menunjukkan prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan dan nilai perusahaan akan meningkat (Rahmawati, 2021).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Ukhriyawati (2016) membuktikan bahwa likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mery (2017),membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang naik atau tinggi akan mendaptakan kepercayaan investor karna menunjukan bahwa perusahaan memiliki stabilitas yang tinggi. Menurut teori sinyal peningkatan profitabilitas menyebabkan kenaikan permintaan saham oleh investor, sehingga nilai perusahaan meningkat. Sedangkan tingginya leverage dapat meningkatkan nilai perusahaan apabila pengunaan hutang pada tingkat tertentu dapat memberikan manfaat yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi sehingga dapat menghasilkan laba

(22)

7

dan dengan profitabilitas yang tinggi akan meni ngkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan trade off theory yang menjelaskan bahwa peningkatan profitabilitas menyebabkan kenaikan permintaan saham dan memberikan sinyal positif sehingga nilai perusaan meningkat.

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya leverage yang dihasilkan oleh perusahaan. Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Hal ini berarti leverage yang semakin besar menunjukkan resiko investasi yang semakin besar pula. Leverage perlu di kelola karena penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Leverage dapat di ukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Karena rasio ini mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan (Novari dan Lestari, 2016). Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh dana pinjaman (Wiagustini, 2010:77). Rizqia,dkk. (2016) menyatakan bahwa dalam manajemen keuangan, leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.

Tujuan perusahaan menggunakan leverage agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya aset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Begitu pula sebaliknya, leverage juga meningkatkan variabilitas (risiko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan

(23)

keuntungan pemegang saham. Konsep leverage ini sangat penting terutama untuk menunjukan kepada analis keuangan dalam melihat trade-off antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan finansial.

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan terhadap Return On Aset (ROA). ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi ROA sebuah perusahaan maka kinerja perusahaan dalam memperoleh laba semakin tinggi dan menarik para pihak luar untuk menanamkan modalnya. Menurut Harahap (2010), ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari tingkat penjualan. Semakin besar rasionya maka akan semakin baik dan hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.

Alasan peneliti dalam meneliti tahun terebut karena peneliti menggunakan periode penelitian tahun terbaru. Dalam penelitian ini ditemukan fenomena data awal padaperusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2016 – 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variable Likuiditas (Current Ratio), Leverage (Debt on Equity Ratio) dan profitabilitas (Return on Asset) terhadap nilai perusahaan industry konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016- 2020.

(24)

9

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dalam Sub Sektor Makanan Dan Minuman Pada Tahun 2016-2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang akan diteliti adalah

1. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadapa nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Leverage berpengaruh terhadapa nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadapa nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris tentang:

1. Untuk menguji pengaruh Likuditias Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia..

2. Untuk menguji pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun.

3. Untuk menguji pengaruh ProfitabilitasTerhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun.

(25)

D. Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian tentunya peneliti ingin menyajikan sesuatu yang dapat berguna bagi semua kalangan berikut adalah manfaat dari penelitian yang dilakukan.

1. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan jawaban atas tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan-permasalahan dalam penelitian.

b. Bagi civitas akademika, manfaat penelitian ini adalah sebagai reverensi dalam penyusunan penelitian.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi perusahaan, manfaat penelitian ini berguna sebagai sarana untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang keilmuan yang berkaitan dengan keuangan tentang Likuiditas,Leverage,dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

b. Bagi pihak lain, manfaat penelitian ini adalah salah satu cara referensi untuk mengetahui solusi lain jika ingin melakukan penelitian untuk tema yang serupa.

(26)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Teori sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal (signaling theory) pertama kali dikemukakan oleh spence (1973) yang menjelaskan bahwa pihak pengirim (pemilik informasi) memberikan suatu isyarat atau sinyal berupa informasi yang mencerminkan kondisi suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak penerima (investor). Menurut Brigham dan Houston (2016), teori sinyal menjelaskan tentang persepsi manajemen terhadap pertumbuhan perusahaan dimasa depan, dimana akan mempengaruhi respon calon investor terhadap perusahaan. Sinyal tersebut berupa informasi yang menjelaskan tentang upaya manajemen dalam mewujudkan keinginan pemilik. Informasi tersebut dianggap sebagai indikator penting bagi investor dan pelaku bisnis dalam mengambil keputusan investasi.

Informasi yang telah disampaikan oleh perusahaan dan diterima oleh investor, akan diinterpretasikan dan dianalisis terlebih dahulu apakah informasi tersebut dianggap sebagai sinyal positif (berita baik) atau sinyal negatif (berita buruk) (jogiyanto 2016). Jika informasi tersebut positif berarti investor akan merespon secara positif dan mampu membedakan antara perusahaan yang berkualitas dengan yang tidak, sehingga harga saham akan semakin tinggi dan nilai perusahaan meningkat. Namun jika investor memberikan sinyal negatif menandakan bahwa keinginan investor untuk berinvestasi

(27)

semakin menurun dimana akan mempengaruhi penurunan nilai perusahaan.

2. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Ernawati & Widyawati, 2015).

Menurut (Rahayu & Sari, 2018) pengukuran nilai perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Price Earning Ratio (PER)

PER menunjukkan perbandingan antara closing place dengan laba perlembar saham (earning per share).

b. Tobin`s Q ratio (Q Tobin)

Q Tobin adalah nilai pasar dari asset perusahaan dibagi dengan biaya penggantinya.

c. Price Book Value (PBV)

PBV merupakan hasil perbandigan antara harga saham dengan nilai buku. Nilai buku perlembar saham dapat dihitung dengan membandingkan totak ekuitas saham biasa dengan jumlah saham beredar. Dengan membagi harga perlembar saham dengan nilai buku.

(28)

13

3. Likuiditas

Menurut (Amelia & Cahyono, 2020) Rasio Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Menurut (Ilmi, 2021) rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Fungsi lain likuiditas adalah untuk menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dan kewajiban kepada pihak luar perusahaan. Atau dengan kata lain rasio likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih.

Menurut (Pasarani, 2020) terdapat dua hasil penilaian terhadap mengukur rasio likuditas, yaitu apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan wajibnya. Sebaliknya perusahaan tersebut dikatakan dalam keadaan likuid apabila perusahan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut.

a. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas

Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban utang atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu) (Burdani, 2018)

(29)

a) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancer secara keseluruhan.artinya jumlah kewajiban yang berumur di bawah satu tahunan atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar.

b) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah.

c) Mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

d) Sebagai alat perencanaan kee depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang.

e) Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.

f) Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing- masing komponen yang ada di aktiva lancar.

g) Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuditas yang ada pada saat ini.

b. Jenis-jenis rasio Likuiditas a) Rasio lancar (Current Ratio)

Menurut (Sudarti et al., 2020) Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar.

(30)

15

Menurut (Ilmi, 2021) Rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatauh tempo.

b) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Menurut (Hergina, 2018) Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lacar atau acid test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancer tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Untuk mencari quick ratio ,diukur dari total aktiva lancer, kemudian dikurangi dengan nilai persediaan.

c) Rasio KAS (Cash Ratio)

Menurut (Fatkhar, 2020) Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat).

d) Rasio Perputaran Kas

Menurut (Ilmi, 2021) Rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.

(31)

e) Inventory To Net Working Capital

Menurut (Ilmi, 2021) Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan, modal kerja tersebut terdiri pengurangan antara aktiva lancer dengan utang lancar.

4. Leverage

Menurut Hery (Shella & Sudjiman, 2021) menyatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap perusahaan pasti memerlukan dana yang memadai untuk memnuhi kebutuhan perusahaan dari segi membayar hutang, membiayai jalannya aktivitas operasi, membayar deviden kepada investor maupun aktivitas investasi perusahaan.

Dimana investor sangat berkepentingan terhadap rasio leverage terutama dalam hal pembagian atau jumlah dana yang telah disetorkannya.

a. Tujuan Mengetahui Rasio Leverage

Menurut (Anggraini & Febriyanto, 2021) beberapa tujuan dalam rasio leverage yang digunakan perusahaan yaitu:

a) Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya(kreditor);

b) Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga);

(32)

17

c) Untuk menilai keseimbangan antara aktiva khususnya aktiva tetap modal;

d) Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang;

e) Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolahan aktiva;

b. jenis-jenis Rasio Leverage

a) Debt To Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

b) Debt To Equality Ratio

Debt To Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan, untuk mencari debt to equity dapat digunakan perbandingan antara total utang dengan total equality.

c) Long Term Debt To Equity Ratio (LDER)

LDER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.untuk mencari long term debt to equity ratio dengan menggunakan perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

d) Times Interest Earned

Times interest earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana

(33)

pendapatan dapat mampu membayar biaya bunga tahunan.

Untuk mengukur rasio ini dapat digunakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan dengan biaya bunga yang dikeluarkan.

e) Fixed Change Coverage (FCC)

Fixed change coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerupai times earned ratio. Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang.

c. Profitabilitas

Menurut (Novari & Lestari, 2016) profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari penjualan, pendapatan investasi, asset dan modal saham tertentu.

Rasio ROA dipilih dalam penelitian ini karena mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dilihat dari keefektifan perusahaan menggunakan total aktiva dalam operasinya (Pitria, 2017).

a. Tujuan Rasio Profitabilitas

Menurut (Putri, 2020) tujuan dan manfaat penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:

a) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu;

b) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;

(34)

19

c) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

d) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh yang digunakan baik modal sendiri;

e) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;

a. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas a) Return On Asset (ROA)

Menurut (Ilmi, 2021) Return On Total Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asset untuk memperoleh laba. Ratio ini mengukur tingkat kembali investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (asset) yang dimilikinya.

b) Return on Equality (ROE)

Menurut (Kasmir, 2019:206) rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang memiliki kemampuan memberikan laba atas ekuitas.

c) Profit Margin Ratio

Menurut (Kasmir, 2019:201) Ratio Profit Margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara mengukur kemampuan rasio ini adalah dengan

(35)

membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.

B. Tinjauan Empiris

Penelitian ini yang berhubungan Pengaruh likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dijadikan acuan penulis dalam penelitian ini dan digunakan dalam menentukan variable penelitian:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian 1. Prasetya &

Cipta, 2021

Jurnal ilmiah:

akuntansi dan humanika II (27,249-257,) 2021

Vol, 11 No 2, Mei-Agustus 2021

Pengaruh

Profitabilitas dan Likuiditas serta Leverage terhadap Nilai Perusahaan Pada Sub Sektor

Retail Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Kuantitatif kausal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ada pengaruh secara simultan antara

profitabilitas,likuiditas , dan leverage terhadap nilai perusahaan,

2) Ada pengaruh positif dan signifikan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan,

3) Ada pengaruh positif namun tidak signifikan antara likuiditas terhadap nilai perusahaan, 4) Ada pengaruh positif dan signifikan antara leverage terhadap nilai perusahaan.

(36)

21

2. Ndruru et al., 2020

Jurnal ilmiah MEA,

(Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi Vol 4.3,2020

Pengaruh likuiditas leverage dan profitabilitas

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur tahun 2015-2017

Metode kuantitatif

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan nilai perusahaan

dipengaruhi secara signifikan oleh profitabilitas, nilai perusahaan

dipengaruhi secara signifikan oleh leverage,dan nilai perusahaan

dipengaruhi secara signifikan oleh likuiditas.

3. Nugraha &

Alfarisi, 2020

Jurnal mirai Management Vol 5 No. 2 2020

Pengaruh profitabilitas,

leverage, likuditas 4.dan ukuran perusahaan

terhadap nilai perusahaan Jurnal mirai Management Vol 5 No. 2 2020

Analisis statistik deskriptif

Hasil penelitian bahwa Profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Leverage memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Likuiditas memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Rahmawati, 2021

Pengaruh

Profitabilitas,Levera ge, dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan (Studi

Kasus Pada

Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019)

Metode kuantitatif

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan leverage

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industry barang

(37)

konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019.

Sedangkan likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019.

5. Bawamenewi

& Afriyeni, 2019

Jurnal Pundi Vol. 3, No 01 Maret 2019

Pengaruh

Profitabilitas,leverag e, dan likuiditas terhadao kebijakan deviden pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Metode kuantitatif

Hasil dari penelitian

ini adalah

profitabilitas berpengaruh

negative dan tidak signifikan terhadap kebijakan

deviden,Leverage berpengaruh

negative dan tidak signifikan terhadap kebijakan deviden, dan likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan sector manufaktur periode 2013-2017.

6. Rahmadani, 2018

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Likuiditas Luas Voluntary Disclosure pada Laporan Tahunan

Perusahaan (Study Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun (2014 - 2016)

Statistic Deskriptif

Sebelum variabel penelitian dianalisis dengan pengujian rumus statistic,data diri masing-masing variabel penelitian dideskripsikan

terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran tentang masing-masing variabel yang diteliti.

Data penelitian yang menjadi variabel

(38)

23

Jurnal Akuntansi 2018

dependen adalah Luas Voluntary Disclosure (Y), sedangkan yang menjadi variabel independen adalah Leverage (XI), profitabilitas (X2) dan Likuiditas (X3).

7. Munthe, 2018

Jurnal Magister Manajemen Vol 8, No 4 (2019)

Pengaruh Profitabilitas

terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan

Manufaktur Industri Barang Konsumsi

Sub Sektor

Makanan Dan

Minuman Tahun 2014-2017.

Metode kuantitatif

ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan Der Berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Struktur

modal dapat

memoderasi

hubungan antara ROA dengan Nilai perusahaan.

8. Ginting, 2018

Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil (JWEM)

Vol 8 No 02, oktober 2018

Pengaruh likuiditas, profitabilitas, dan leverage terhadap kebijakan deviden pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016

Analisis regresi berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Likuiditas yang diproksikan terhadap Curent Ratio tidak berpengaruh pada kebijakan deviden pada perusahaan yang masuk kategori Lq 45 periode 2012- 2016. Hasil penelitian menunjukkan

Profitabilitas yang diproksikan terhadap ROA berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Hasil 9. Tanjung &

Fuadati, 2020 Jurnal ilmu dan riset Manajemen Vol 9 No 4 2020

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sub Sektor Semen Yng Terdaftar Di BEI

Metode Kuantitatif

Hasil penelitian bahwa likuiditas (CR) dan leverage (DER) berpengaruh positif sedangkan

profitabilitas (ROA) tidak signifikan

(39)

terhadao nilai perusahaan,

sedangkan

Profitabilitas (ROA) berpengaruh positif.

10. Wahyuningsih et al., 2016

Jurnal Of Accounting Vol 2, No 2 2016

Pengaruh likuiditas, Leverage,

Profitabilitas, Porsi saham dan umur perusahaan

terhadap

kelengkapan laporan keuangan

Analisis deskripif

Hasil penelitian bahwa variabel likuiditas, Leverage, profitabilitas, porsi saham public uukuran perusahaan

dan umur

perusahaan mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan.

C. Kerangka Pikir

Likuiditas digambarkan sebagai variabel X1, Leverage yaitu X2, Profitabilitas sebagai X3, sebagai variabel independen yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya dalam mengetahui pengaruh terhadap Nilai Perusahaan sebagai objek yang diteliti digambarkan variabel dependen yaitu Y.

gambar 2.1 Kerangka Pikir Likuiditas

(Quick Ratio) (X1)

Leverage (Debt to Equity Ratio)

(X2)

Profitabilitas (Return on Assets)

(X3)

Nilai Perusahaan (Y)

(40)

25

D. Hipotesis.

1. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Tingginya likuiditas mampu menunjukan dana yang tersedia untuk pembayaran deviden, membiayai operasi perusahaan dan investasi sehingga persepsi investor pada perusahaan menunjukan sinyal yang baik pula. Hal ini di sebabkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehinnga perusahaan menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk kebutuhan investasinya sebelum menggunakan dana eksternalnya melalui hutang (Putra and Lestari, 2016). Jika perusahaan masih memiliki kemampuan yang bagus dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (periode satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar maka perusahaan dapat dikatakan likuid.

Dengan demikian investor tidak perlu khawatir dalam menginvestasikan dananya, jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode analisa Statistik Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan. Secara empiris lainnya relevan dengan penelitian Putra (2016) yang bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan dividen, likuiditas, profitabilitas dan ukuran

(41)

perusahaan terhadap nilai perusahaan Jumlah sampel yang diambil adalah 20 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadapnilai perusahaan.

H1 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2020.

2. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Hutang yang semakin besar menyebabkan beban perusahaan menjadi besar karena beban biaya hutang yang harus ditanggung.

Semakin besar hutang akan menyebabkan prioritas perusahaan untuk membayar dividend akan semakin kecil karena keuntungan perusahaan berkurang dengan adanya biaya hutang perusahaan.

Teori trade off menyatakan bahwa peningkatan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan apabila belum mencapai titik optimalnya. Penggunaan utang dapat mengurangi beban pajak dan biaya agensi perusahaan (Brigham dan Houston, 2015). Rumondor (2015) yang mengkaji pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, dan risiko perusahaan terhadap nilai perusahaan pada Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI menunjukkan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Setyabudi (2018) yang menganalisis pengaruh likuditas, Leverage, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada bursa efek Indonesia dengan populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur periode 2016-2020

(42)

27

menunjukan Debt to equity ratio berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

H2 : Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2020.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Banyaknya investor yang membeli saham perusahaan, maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan nilai perusahaannya. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik posisi perusahaan yang berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk menutupi investasi yang digunakan.

Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk membiayai investasi dari dana yang berasal dari sumber internal yang tersedia dalam laba ditahan. Sesuai dengan konsep signaling theory yang menyatakan bahwa profitabilitas akan menjadi sinyal dari manajemen yang menggambarkan prospek perusahaan berdasarkan tingkat profitabilitas yang terbentuk dan secara langsung mempengaruhi nilai perusahan yang dapat dilihat dari harga saham di pasaran. Jadi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan adalah positif..

H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2016-2020.

(43)

28 A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksplanatory. Metode kuantitatif adalah sebuah penelitian yang menggunakan data berbentuk angka (Sugiyono, 2010). Jenis penelitian dalam penyusunan proposal merupakan prosedur penelitian ini menghasilkan data dalam bentuk angka.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di perusahaan Bursa Efek Indoneisa (BEI).

Data dalam penelitian ini peneliti mengambil dari laporan keuangan yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses melalui www.idx.co.id. Lokasi atau tempat penelitian ini dipilih oleh peneliti karena

bursa efek Indonesia menyediakan data yang akan diteliti oleh peneliti yaitu laporan keuangan perusahaan Manufaktur selama 5 tahun periode 2016- 2020. Waktu penelitian dimulai pada saat penulis mengajukan riset untuk penelitian yaitu 2 bulan.

C. Defenisi Operasional Variabel Dan Pengukuran

Sugiyono (2016:38) menyatakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu bentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dapat dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya.Variable dalam penelitian dibagi menjadi 2 yaitu variable dependen (variable terikat) dan variabel independen (variabel bebas).

(44)

29

1. Variabel dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (sugiyono, 2013:39). Variabel dependen atau variabel terikat disimbolkan dengan (Y) dimana dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan

a. Nilai perusahaan

Nilai perusahaan merupakan suatu nilai yang dijual oleh perusahaan dengan harga yang dibayar oleh calon pembeli atau investor, suatu harga saham tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Price to Book Value (PBV). Menurut (Rohmadi & Sugeng, 2018) terdapat rumus PBV sebagai berikut:

Price to Book Value (PBV) =

2. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai munculnya variabel terikat yag dilambangkan dengan X.

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Likuiditas

Sartono (2016:116) menyatakan bahwa likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya dengan tepat waktu. Dalam penelitian ini, likuiditas diukur dengan Current Ratio (CR) yang dimana hasil bagi dari hutang lancar dengan aktiva Pengukuran current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut (Hery,2017:152):

(45)

Curren Ratio (CR)

x 100%

b. Leverage

Leverage atau solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban keungannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (Kasmir, 2016:150). Pengukuran (DER) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Debt to Equity Ratio (DER)

x 100%

c. Profitabilitas

Hanafi dan Halim (2018:81) menyatakan bahwa profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal sahamyang tertentu, dalam penelitian ini Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) yang menunjukkan laba atas jumlah aktiva yang digunakan oleh perusahaan. Pengukuran (ROA) dapat dirumuskan sebagi berikut (Fahmi, 2016:83):

Return On Asset (ROA)

x 100%

D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah bidang yang lain termasuk termasuk objek dan subjek dengan kualitas dan karakateristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono,2010:80).

Penelitian ini menggunakan data pada perusahaan pada sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020. Populasi penelitian ini adalah 30 perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(46)

31

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi yang disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan mempertimbangkan tertentu.

Adapun kriteria yang diterapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Penentuan Sampel

No KRITERIA Jumlah

1 Perusahaan Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.

30

2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut-turut selama periode penelitian yaitu tahun 2016-2020.

(13)

3 Perusahaan sektor Makanan Dan Minuman yang menyajikan data lengkap mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini rentang tahun 2016-2020.

17

(47)

4 Perusahaan sektor Makanan Dan Minuman yang tidak menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang Rupiah (RP).

(0)

Jumlah total 17

Jumlah total observasi (5 tahun) 85 Sumber: Data Sekunder diolah (2021)

Berdasarkan kriteria sampel yang sudah ditentukan di atas, maka didapatkan sampel sebanyak 17 perusahaan yang diperoleh dari hasil pengamatan. Jumlah periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini selama 5 tahun, sehingga jumlah data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 85 data penelitian.

Table 3.2

Daftar Sampel Perusahaan Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2016-2020

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 BUDI Budi Strach & Sweetener Tbk 4 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk 5 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

6 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

7 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 8 IIKP Inti Agri Resources Tbk

(48)

33

9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 10 MGNA Magna Investama Mandiri Tbk 11 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

12 MYOR Mayora Indah Tbk

13 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

14 SKBM Sekar Bumi Tbk

15 SKLT Sekar Laut Tbk

16 STTP Siantar Top Tbk

17 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Tranding Company Tbk

Sumber: Data Sekunder diolah (2021) E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah teknik pengumpulan data kuantitatif. Data yang digunakan dalam suatu penelitian ini yaitu data sekunder data yang diperoleh tidak langsung dari subjek penelitian. Data sekunder sudah dikumpulkan dan disajikan oleh pihak lain, baik dengan tujuan komersial maupun nonkomersial atau sudah ada. (Suliyanto, 2018:156) Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dengan pengambilan data likuiditas, leverage dan profitabilitas.

F. Teknik Analisis data

Menurut (Suliyanto,2018:69) Analisis data dalam penelitian ini hakikatnya merupakan mengolah data yang telah diperoleh dilapangan agar menjadi informasi yakni dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik data yang diperoleh.

(49)

a. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas

Menurut Ghozali, (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel perancu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji-t dan uji-f mengasumsikan bahwa nilai residu mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk ukuran sampel yang kecil. Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis regresi grafik, dan analisis statistic. Dalam penelitian ini, analisis grafik yang digunakan adalah tes Kolmogorov- Smirnov (K-S).

Dalam tes ini, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah:

1) Jika nilai signifikan>0,05 maka distribusi normal.

2) Jika nilai signifikan<0,05 maka distribusi tidak normal b) Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016) pada pengujian ini multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independent atau variabel bebas.

Efek dari multikolineritas ini adalah menyebabkan tingginya variabel dan sampel.

Pengujian Multikolineritas dilakukan dengan melihat nilai toleransi atau dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas terjadi ketika VIF ≥10 dan nilai

(50)

35

toleransi≤0,10 dan sebaliknya multikolinearitas tidak terjadi jika VIF≤10 dan nilai toleransi≥0,10.

c) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghosali, (2016) uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari satu residu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetep, makan itu disebut homoscedasticity dan jika berbeda disebut heteroscedasticity.

b. Analisis Regresi Berganda

Menurut (Sugiyono 2017:275) analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, apabila penelitian meramalkan bagaimana naik turunnya keadaan variabel dependen, bila duaatua lebih variabel independen dinaik turunkan nilainya. (dimanipulasi) Tujuan dari analisis regresi berganda adalah untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga dapat memuat prediks yang tepat.

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan (price Book Value) α = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien variabel (masing-masing variabel X1, X2, X3) X1 = Likuiditas (Current Ratio)

X2 = Leverage (Debt to Assets Ratio) X3 = Profitabilitas (Retun On Assets)

(51)

e = Error c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen.

a) Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,..., Xn) secara parsial berpengaruh signifikasn terhadap variabel dependen (Y).Pada pengambilan keputusan untuk uji t parsial dalam analisis regresi adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan nilai t hitung dan tabel: Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Jika nilai t hitung < t tabel, maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

2) Berdasarkan nilai signifikan hasil output SPSS: Jika nilai sig >

0.05, maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai sig < 0.05, maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Hipotesis (dugaan) dalam uji t adalah sebagai berikut:

2) Ho diterima dan H1 ditolak, jika nilai t hitung < t tabel atau jika nilai sig > 0.05.

3) Ho ditolak dan H1 diterima, jika nilai t hitung > t tabel atau jika nilai sig < 0.05.

(52)

37

b. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016:95) menyatakan bahwa koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam rangka menerangkan varaiasi variabel independen. Didalam penelitian ini yang digunakan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Adjusted R square ini yaitu nilai terikat yang dapat dilihat dari koefisien determinasi.

1) Jika R² = 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan meskipun variasi variabel dependen.

2) Jika R² = 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna., atau variasi varoiabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen

(53)

38 A. Gambaran umum objek penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 1912. BEI didirikan jauh sebelum Indonesia merdeka oleh pemerintahan Hindia Belanda yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandel yang pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada tanggal 11 Januari 1925 dibuka Bursa Efek di Surabaya dan disusul dengan pembukaan Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. BEJ pertama kali diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1977.

Pada tahun 2007, BEJ dengan Bursa Efek Surabaya (BES) merger menjadi BEI, Langkah merger BEJ dengan BES adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi pasar modal guna bersaing dengan bursa luar negeri (Suhartono dan Qudsi, 2019:20). BEI adalah bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Peranan BEI adalah berupaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada masyarakat, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham.

(54)

39

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020. penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat pada annual report di bursa efek indonesia, melalui website resmi bursa efek indonesia (www.idx.co.id). pengambilan sample pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sample berdasarkan pada kriteria tertentu.

Sampel dalam penelitian ini menggunakan empat kriteria yang menjadi persyaratan untuk dapat memilih perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian, sebagai berikut :

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan laporan keuangannya untuk periode Tahun 2016 sampai 2020.

b. Perusahaan sektor Makanan Dan Minuman yang menyajikan data lengkap mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini rentang tahun 2016-2020..

c. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang Rupiah (Rp).

d. Perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang datanya dapat diketahui khususnya mengenai metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan.

(55)

2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi dari perusahaan Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Visi menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

b. Misi menciptakan daya saing untuk menarik investor ataupun emiten, melalui pemberdayaan anggota dan partisipan, penciptaan nilai tambah, sefisiensi biaya serta Penerapan Good Governance.

3. Struktur organisasi bursa efek indonesia Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya koefisien determinasi (R 2 ) dapat dilihat dari besarnya adjusted R square yang diperoleh yaitu sebesar 0,757, hal ini memberi arti bahwa

Jurnal Emanasi, Jurnal Ilmu Keislaman dan Sosial (Vol 3, No. 1, April 2020) 11 Karena itu bagi seorang guru yang ingin menundukkan manusia lain, dalam hal ini

Berdasarkan analisis menggunakan Eviiews 9.0 telat didapatkan hasil Uji F sebesar 0.001701 dibawah α = 5% atau 0.05 sehingga daalam hal ini dapat disimpulkan bahwa seluruh

Hasil penelitian dari pembahasan dan perhitungan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada usaha industri rumah tangga sarung tenun alat tradisional di Desa Gedangkulut

Dalam regresi menggunakan analisis uji T dengan tingkat signifikan sebesar 0,05, digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yaitu modal usaha,

Pengaruh Lama Usaha terhadap Pendapatan Lembaga Kursus Bahasa Asing di Kawasan Kampung Bahasa, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.Hasil penelitian

Hasil ini menjelaskan bahwa memang terdapat pengaruh yang signifikan secara sumultan variabel Asset Tangibility, Profitabilitas (ROA), dan Likuidita (CR) terhadap

Program dan sub program Balitbangtan selanjutnya menjadi landasan sub kegiatan BPTP Jawa Tengah 2015-2019 yang dituangkan dalam rencana aksi, meliputi: (1) Program