• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, penelitian Asosiatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, penelitian Asosiatif"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, penelitian Asosiatif menurut Ulum dan Juanda (2016 : 78) adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain.

Sehingga, penelitian ini akan menganalisis adanya hubungan antara variabel dependen yaitu efektivitas sistem pengendalian internal pemerintah dengan beberapa variabel independen meliputi Akuntabilitas, Transparansi, dan Partisipasi.

1.2 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi ialah daerah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang memilki kuantitas juga karakteristik tertentu yang dibuat oleh peneliti untuk selanjutnya ambil kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Populasi di penelitian ini ialah masyarakat umum dan seluruh aparatur yang lagi aktif dan yang sudah purna tugas 1 tahun di pemerintahan desa pada 10 desa di Kecamatan Pantar Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur.

Sampel adalah sebagian dari populasi (Supranto, 2008). Jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini berjumlah 200 orang.

(2)

27

Tabel 3.1

Desa-desa di Kecamatan Pantar

NO Nama Desa Responden

1 Madar 20

2 Bouweli 20

3 Bukit Mas 20

4 Baolang 20

5 Wailawar 20

6 Pandai 20

7 Bana 20

8 Munaseli 20

9 Helangdohi 20

10 Bandar 20

Sumber: Penulis, 2020.

1.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai (Sekaran, 2006) dalam (Ulum 2018). Dalam penelitian ini digunakan dua macam variabel penelitian.

a. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah efektivitas sistem pengendalian internal pemerintah. Variabel penerapan sistem pengendalian internal pemerintah diukur dengan menggunakan indikator dalam The Committee of Sponsoring Organizations of The Tradeway Commission (COSO) yang menyatakan komponen dari sistem pengendalian internal pemerintah terdiri dari :

(3)

28

lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian informasi dan komunikasi, dan pemantauan pengendalian internal.

b. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) yang dirinci menjadi tiga yaitu Akuntabilitas, Transparansi, dan Partisipasi.

1. Akuntabilitas

Kewajiban bagi pemerintah desa untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan segala aktivitasnya dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya (Astuti dan Yulianto, 2016). Indikator untuk mengukur akuntabilitas pengelolaan dana desa adalah Tercapainya tujuan dalam pengelolaan dana desa dalam satu tahun anggaran, Adanya keterlibatan pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa, Adanya pengawasan oleh tim pelaksana, Adanya laporan pertanggungjawaban pengelolaan dana desa.

2. Transparansi

Kebebasan dan keterbukaan memperoleh informasi untuk dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat (Astuti dan Yulianto, 2016).Menurut Kristianten, indikator yang dapat digunakan untuk mengukur transparansi adalah Kesediaan dan aksesibilitas dokumen,

(4)

29

Kejelasan dan kelengkapan informasi, Keterbukaan proses, Kerangka regulasi yang menjamin transparansi.

3. Partisipasi

Keikutsertaan masyarakat dalam segala hal yang berhubungan untuk pengambilan keputusan yang demokratis serta dalam program dan kegiatan desa (Astuti dan Yulianto, 2016). Untuk mengukur partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa Indikator yang digunakan adalah Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pengelolaan dana desa, Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan dana desa, Adanya pengawasan dari masyarakat, Keterlibatan masyarakat dalam penerimaan manfaat program pemberdayaan masyarakat dari dana desa.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indicator Skala

Good Governance

(X1)

Prinsip-prinsip Good Governance

1. Penyelenggaraan tugas secara

bertanggung jawab.

2. Penyelenggaraan tugas seacara jujur.

3. Penyelenggaraan tugas sesuai dengan kebijakan publik yang berlaku.

Likert

1. Akuntabilitas 1. Penyelenggaraan Likert

(5)

30

(accountability) tugas terhindar dari penyelenggaraan wewenang.

2. Transparansi (transparency)

1. Dibangun atas dasar kebebasan

memperoleh informasi.

2. Informasi

kepentingan public secara langsung.

Likert

3. Partisipasi (participation)

1. Keterlibatan aparat.

2. Kemampuan masyarakat untuk terlibat.

3. Akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat.

Likert

Efektivitas Sistem Pengendalian

Internal Pemerintah.

(Y)

1. Lingkungan pengendalian.

1. Organisasi.

2. SumberdayaManusia.

3. Kebijakan.

4. Prosedur.

Likert

2. Penilaian resiko. 1. Identifikasi resiko.

2. Penanganan resiko.

Likert

3. Pengendalian 1. Review atas kinerja.

2. Pemisahan fungsi.

Likert

4. Informasi dan 1. Pencatatan. Likert

(6)

31

komunikasi. 2. Pelaporan.

5. Pemantauan dan pengendalian intern.

1. Pemantauan yang berkelanjutan.

2. Evaluasi terpisah.

3. Tindak lanjut atasrekomendasi hasil audit.

Likert

Sumber: Penulis, 2020.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data pada penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya.

Sumber data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah data primer, data primer adalah data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan langsung didalam masyarakat.Data ini diperoleh langsung dari pengisian kuesioner oleh responden dalam hal ini masyarakat umum dan seluruh aparatur yang lagi aktif dan yang sudah purna tugas 1 tahun di pemerintahan desa pada 10 desa di Kecamatan Pantar Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur. Data primer tersebut merupakan data mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari responden mengenai pengaruh good governance dalam hal ini akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat terhadap sistem pengendalian internal pemerintah yang terdiri dari: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian informasi dan komunikasi, dan pemantauan pengendalian internal dalam mengelola dana desa.

(7)

32 3.5 Teknik Perolehan Data

Menurut (Sugiyono 2012) Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan Interview, Kuesioner (angket), Obeservasi.

Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian:

a. Instrumen Penelitian – Kuesioner

Peneliti menggunakan Kuesioner tertutup sebagai teknik pengumpulan data dengan skala likert. Menurut (Ulum 2018) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.

Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada responden dalam hal ini BPD (Badan Perwakilan Desa) dan Pemerintah desa pada seluruh desa di Kecamatan Pantar. Atau meminta bantuan salah satu anggota BPD di setiap masing-masing desa untuk penyebaran maupun pengumpulan kuesioner tersebut.

Dalam menjawab skala likert ini, responden hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada jawaban yang dipilih sesuai pernyataan. Kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan penilaian. Berikut ini bobot penilaian pada skala Likert:

Tabel 3.3

(8)

33

NO. Keterangan Skor Positif Skor Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Ragu-Ragu 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat Tidak Setuju 1 5

3.6 Teknik Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisasi data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi liner berganda untuk meyakinkan bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat, selanjutnya dilakukan uji hipotesis (uji t) untuk mengetahui signifikasi dari variabel bebas terhadap variabel terikat serta membuat kesimpulan dan yang terakhir adalah menghitung koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Teknik analisis data dalam penelitian ini dibantu oleh Statistical Program For Special Science (SPSS).

Sebelum melakukan analisis, sesuai dengan syarat metode OLS (Ordinary Least Square) maka terlebih dahulu harus melakukan uji validitas, uji realibilitas dan asumsi klasik.

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap objek penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Statistik deskriptif menunjukkan nilai minimum dan maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi statistik deskriptif Ghozali (2018).

(9)

34 3.6.2 Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya.Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment. Apabila nilai koefisien korelasi butir item pernyataan yang sedang diuji lebih besar dari r-kritis sebesar 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara uji coba instrument sekali saja,kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Alpha- Cronbach. Kuesionerdikatakan andal apabila koefisien reliabilitas bernilai positif dan lebih besar dari pada 0,7.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pembentukan model regresi, terlebih dahulu dilakukanpengujian asumsi klasik agar model yang terbentuk memberikan estimasi yang BLUE(Best, Linear, Unbiased, Estimator). Pengujian asumsi ini terdiri atas tiga pengujian, yakni uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji mutikolinieritas.

(10)

35 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabelpenggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi inidilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Adadua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitudengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Model regresi yangbaik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variable independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak ortogonal. Variabelortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variable independen sama dengan nol (Ghozali, 2011).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadiketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.5Model regresi yang baik adalah yang homokesdatisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atautidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat

(11)

36

grafik plot antar nilai prediksivariabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

4. Uji Autokorelasi

Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya gejala Autokorelasi adalah Durbin-Watson Statistic Test. Jika Durbin-Watsonnya antara -2 sampai 2 berarti tidak terjadi autokorelasi.

3.6.4 Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Parsial)

Pengujian secara parsial, dilakukan uji-t untuk menguji pengaruh masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat dan tingkat kesalahan atau probabilitas yang diinginkan P = 5%

2. Uji F (Simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat dan tingkat kesalahan atau probabilitas yang diinginkan P = 5% .

3.6.5 Koefisien Determinasi {Adjusted R Square)

Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentasi total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas.

Apabila analisis yang digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan ialah nilai R Square. Namun, apabila analisis yang digunakan adalah regresi berganda, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square.

Hasil perhitungan R Square dapat dilihat pada output model summary.

(12)

37

Pada kolom R Square dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabei bebas terhadap variabel terikat.

Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabei lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

3.6.6 Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kreterium) bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2012:

277).

Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2

Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y - a + b|Xi + b2X2 + b3X3 + e Keterangan:

X1 = Akuntabilitas X 2 = Transparansi X3 = Partisipasi

Y = Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

A = Nilai Konstanta, berpotongan garis pada sumbu X b = Koefisien regresi variabel X

e = eror/Residual

Gambar

Tabel 3.2  Operasional Variabel
grafik  plot  antar  nilai  prediksivariabel  terikat  (dependen)  yaitu  ZPRED  dengan residualnya SRESID

Referensi

Dokumen terkait

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Oleh karena itu kami berusaha melakukan inovasi pengolahan tanaman hasil hutan tersebut menjadi makanan olahan berupa permen yang dapat langsung di nikmati tanpa

1) Siswa menyajikan hasil pengendalian server melalui koneksi client-server pada RDBMS dengan teliti sesuai dengan prosedur (STEAM Enggenering, Matematik) di

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi