commit to user
IV. HASIL PEMBAHASAN
A. Kondisi umum perusahaan
Perusahaan peternakan ayam petelur Sari Unggas Farm didirikan pada tahun 1991 oleh Bapak Karim. Sebelum memulai usaha peternakan ayam petelur di pulau Jawa, Bapak Karim sudah memulai usaha peternakan ayam petelur di kota Medan. Pemasaran telur yang lebih mudah akhirnya mendorong Bapak Karim mendirikan usaha peternakan di pulau Jawa tepatnya di Dukuh Jatirejo, Kelurahan Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Daerah ini dipilih karena dekat dengan jalan raya, tersedia air yang cukup, tidak berada di pemukiman penduduk dan harga tanah yang masih murah.
Awal berdiri perusahan ayam petelur ini memelihara 5000 ekor ayam.
Disiplin, kerja keras serta kejujuran berusaha adalah motto hidup dari Bapak Karim dalam membesarkan usahanya. Perusahaan ayam petelur ini mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.
Pada saat tahun 1997–1998 krisis moneter yang melanda Indonesia, perusahaan ini mengalami dampak yang luar biasa. Harga pakan melambung tinggi. Harga telur sulit naik karena daya beli masyarakat yang rendah. Sedikit demi sedikit ayam dijual untuk membeli pakan tetapi masih tetap memelihara ayam karena Bapak Karim yakin bahwa krisis akan berlalu. Keyakinan itu pun menjadi kenyataan, krisis berlalu dan harga telur melambung dan tidak lama perusahaan ini kembali bangkit.
Kini perusahaan ini dipimpin oleh putra Bapak Karim yang bernama Eddy Karim walaupun pemiliknya masih Bapak Karim. Pada bulan Febuari 2013 perusahaan ini memelihara ayam dengan populasi total 44.327 ekor yang terdiri ayam fase starter sebanyak 4245 ekor, ayam fase grower 3667 ekor dan ayam fase layer 36415 ekor dengan strain ayam Hy-line.
Perusahaan peternakan Sari Unggas Farm terletak di Dukuh Jatirejo, Kelurahan Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Suhu udara berkisar 25–33°C. Ketinggian 400 m di atas permukaan air laut, memiliki sumber air tanah yang cukup melimpah dan dekat dengan jalan raya. Lokasi ini sesuai dengan yang
12
commit to user
dikemukakan oleh Johari (2004) dalam menentukan lokasi harus memperhatikan transportasi dan komunikasi, sumber air. Selain itu, lokasi peternakan harus memperhatikan lingkungan sekitar jangan sampai peternakan mengganggu warga sekitar.
Luas perusahaan ini 12.400 m² yang terdiri dari bangunan kantor, rumah jaga, gudang pakan, gudang telur, tempat parkir, gudang peralatan, jalan ke kandang, kandang ayam dan lahan terbuka. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan kampung Jatirejo, sebelah barat berbatasan dengan ladang pertanian, sebelah utara dan timur berbatasan dengan kebun tebu. Perusahaan ini dikelilingi tembok pembatas dengan tinggi 3-4 meter dari lingkungan sekitar.
Sebagai perusahaan yang mengelola ternak ayam petelur yang cukup besar PT. Sari Unggas Farm menerapkan pembagian tugas guna memperjelas tanggung jawab pekerjaan dan tugas masing-masing. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas diharapkan terjadi sinergi bersama dalam bekerja. PT. Sari Unggas Farm merupakan perusahaan milik perseorangan. Secara sederhana struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan Sari Unggas Farm
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing–masing kedudukan dalam struktur organisasi di perusahaan Sari Unggas Farm adalah sebagai berikut:
MANAJER
SEKERTARIS SUPIR
SERVICE KANDANG MANDOR
KG TELUR
PEGAWAI KANDANG
PEGAWAI TELUR
PEGAWAI PAKAN
KG PAKAN
commit to user a. Manajer
Manajer sebagai pemilik perusahaan memiliki tanggung jawab tentang keberlangsungan usaha, perkembangan perusahaan peternakan. Selain itu, Manajer memberikan intruksi pada sekretaris dan mandor kandang dalam bekerja.
Manajer menentukan pakan, strain DOC, obat dan vaksin, alat yang akan dipakai dalam perusahaan.
b. Sekretaris
Sekretaris bertugas mengelola data yang berkaitan dengan administrasi perusahaan. Sekretaris membawahi kepala gudang telur dan kepala gudang pakan.
c. Mandor Kandang
Mandor kandang bertanggung jawab atas kesehatan ayam, mengawasi dan memberi intruksi pekerja kandang. Mandor juga yang menentukan obat yang diberikan pada ayam. Mandor melaporkan pada manajer tentang kesehatan ayam.
d. Kepala gudang pakan
Kepala gudang pakan bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung di gudang pakan seperti memeriksa dan menimbang bahan baku yang datang dari suplayer, mencampur ransum sesuai jumlah formulasi serta membaginya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan masing–masing kandang. Kepala gudang pakan memberi intruksi pada pekerja di gudang pakan.
e. Kepala gudang telur
Kepala gudang telur bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berada di gudang telur yaitu pengumpulan telur, seleksi telur, menimbang telur serta mencatat produksi setiap hari. Dalam menjalankan tugasnya kepala gudang telur bertanggung jawab atas pekerja di gudang telur.
f. Pekerja kandang
Pekerja kandang bertugas memberi pakan, memberi minum pada ayam, membersihkan tempat minum, mengambil telur ayam, mengambil pakan dari gudang pakan, mengirim hasil telur dari tiap kandang ke gudang telur serta bertanggung jawab atas kebersihan di kandang ayam.
commit to user g. Pekerja di gudang pakan
Pekerja gudang pakan bertugas untuk menurunkan bahan pakan dari truck ke gudang pakan, mengiling jagung, mencampur pakan ayam dan menimbangnya.
Dalam bekerja pegawai di gudang pakan menjalankan intruksi dari kepala gudang pakan.
h. Pekerja di gudang telur
Pekerja di gudang telur bertugas untuk menyeleksi telur, menyiapkan egg tray untuk masing–masing kandang, menimbang telur serta membersihkan gudang telur dan sekitarnya. Dalam bekerja diawasi oleh kepala gudang telur.
i. Sopir
Sopir bertanggung jawab atas semua pengiriman dan pengambilan telur dan barang–barang yang dibutuhkan perusahaan.
j. Servis kandang
Servis kandang bertanggung jawab memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi di kandang.
Tenaga kerja yang ada di perusahaan Sari Unggas Farm berjumlah 40 orang. Tenaga kerja yang ada dibagi tugas serta tanggung jawabnya sesuai dengan keahlian dan keterampilan setiap tenaga kerja di bidangnya. Tenaga kerja yang ada di perusahaan tidak harus memiliki syarat tertentu. Oleh karena itu latar belakang pendidikan tidak diperhatikan. Tingkat pendidikan tenaga kerja dan bidang pekerjaan di perusahaan Sari Unggas Farm dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Tingkat pendidikan tenaga kerja dan bidang pekerjaannya di PT. Sari Unggas Farm
Bidang Pekerjaan Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)
Sekretaris SMEA 1
Mandor Kandang SMA 2
Kepala Gudang Telur SMA 1
Kepala Gudang Pakan SMP 1
Pekerja Telur SD 5
Pekerja Pakan SD 2
Servis Kandang SMP 3
Supir SMP 1
Pekerja Kandang SD 25
Sumber : PT. Sari Unggas Farm, (2013)
commit to user
PT. Sari Unggas Farm mempunyai sarana dan prasarana guna menunjang berjalannya perusahaan. Administrasi perusahaan mengunakan komputer untuk mempermudah pengolahaan data dan mesin pengiling jagung (hammer miil).
Untuk mengetahui kadar air dari bahan pakan PT. Sari Unggas Farm mengunakan caster (Gambar 2), mixer (Gambar 3) untuk pencampuran pakan dengan kapasitas 1 ton dan memiliki timbangan digital untuk menimbang bahan pakan. Genset disediakan guna menangulangi jika ada pemadaman listrik.
Termometer digital untuk mengetahui perubahan suhu dikandang serta kulkas guna menyimpan vaksin.
Gambar 2. Caster Gambar 3. Mixer
B. Manajemen Perkandangan a. Kandang starter
Kandang starter (Gambar 4) yang berada di peternakan Sari Unggas Farm mempunyai panjang 20 m, lebar 5 m dan tinggi 3,5 m sebanyak 2 buah.
Jarak antara kandang satu dengan yang lain yaitu 4 m. Setiap kandang dibagi 4 sekat. Hal ini bertujuan memantau perkembangan ayam. Fasilitas yang terdapat di kandang starter yaitu kipas angin, lampu penerangan untuk pencahayaan.
Kandang starter membujur dari selatan ke timur dengan kapasitas ayam yang dapat dipelihara 4400 ekor DOC. Hal ini tidak sesuai dangan yang dipaparkan Sudaryani dan Santoso (2003) bahwa letak kandang sebaiknya memanjang dari barat ke timur agar ayam tidak terkena panas matahari yang berlebihan sehingga amoniak di dalam kandang tidak berlebihan dan udara segar dapat membuat pertumbuhan ayam menjadi baik.
commit to user
Kandang starter berbentuk panggung dengan alas kandang terbuat dari beton, lantai slat terbuat dari kawat ram besi, tiang kandang terbuat dari kayu, atap kandang dari asbes dan dinding kandang terbuat dari triplek yang bisa dibuka atau ditutup sebagai ventilasi. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Sudarmono (2003) bahwa pengaturan ventilasi pada saat fase starter sangat penting guna pengaturan suhu ruangan, mencegah DOC terkena angin secara langsung dan memberikan udara segar di dalam kandang.
Tinggi lantai kandang dengan alas yaitu 80 cm agar kotoran yang jatuh dari lantai slat jatuh ke alas beton dan mudah dibersihkan. Menurut Sudarmono (2003) yang mengungkapkan bahwa lantai kandang harus dalam keadaan kering.
Lantai yang kotor dan becek akan menyebabkan penyakit.
Gambar 4. Kandang starter b. Kandang grower
Kandang grower (Gambar 5) yang berada di PT. Sari Unggas Farm merupakan kandang terbuka dengan kandang baterai yang disusun dengan membentuk huruf M dengan kapasitas 4280 ekor ayam grower. Menurut Abidin (2004) daerah beriklim tropis biasanya menggunakan kandang tipe terbuka karena ayam petelur kurang tahan terhadap panas. Selain itu, agar hembusan angin cukup dan memberi kesegaran di dalam kandang.
Kandang grower membujur dari timur ke barat dengan panjang 57 m dan lebar 5 m. Kandang grower terletak diantara kandang layer dengan jarak 4 m.
Menurut Sudarmono (2003) ukuran panjang kandang tidak ada batasnya. Pada umumnya, panjang kandang disesuaikan dengan luas area peternakan.
commit to user
Kandang baterai fase grower (Gambar 6) terbuat dari kawat berbentuk persegi dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm digunakan untuk 3 ekor ayam.
Jarak lantai dengan kandang baterai terbawah 80 cm. Jarak antara lantai dengan kandang baterai ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudarmono (2003) ketinggian kandang dari lantai tanah yang baik adalah lebih dari 1 m untuk mengurangi efek amoniak dari eksektra ayam.
Lantai kandang yaitu dari tanah, tiang kandang dari kayu, jalan kandang yang terbuat dari beton dan atap kandang terbuat dari asbes. Menurut Cahyono (1995) untuk bahan atap kandang sebaiknya mengunakan genting dan asbes jangan mengunakan seng sebagai atap. Hal ini karena seng dapat meningkatkan suhu ruangan di dalam kandang sehingga menurunkan nafsu makan ayam.
Gambar 5. Kandang grower Gambar 6. Kandang baterai fase grower c. Kandang layer
Kandang layer (Gambar 7) yang berada di PT. Sari Unggas Farm merupakan kandang terbuka dengan kandang baterai yang disusun dengan membentuk huruf V dengan kandang baterai tipe individu yaitu setiap baterai diisi 1 ekor ayam. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Rasyaf (1994) bahwa kandang baterai tipe individu cocok digunakan pada pemeliharaan fase layer.
Kandang layer membujur dari timur ke barat dengan panjang 56 m dan lebar 4 m setiap kandang mampu menampung 1680 ekor ayam. Hal ini sesuai dengan yang dipaparkan Sudaryani dan Santoso (2003) bahwa letak kandang sebaiknya memanjang dari barat ke timur agar ayam tidak terkena panas matahari
commit to user
yang berlebihan sehingga amoniak di dalam kandang tidak berlebihan dan udara segar dapat membuat pertumbuhan ayam menjadi baik.
Jarak masing - masing kandang layer (Gambar 8) yang berada di PT. Sari Unggas Farm yaitu 4 m sedangkan lebar kandang layer 4 m. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan kandang harus dilihat dari segi ekonomis dan kesehatan ayam.
Menurut Johari (2004) dalam membuat kandang harus diusahakan setiap sisinya mendapatkan intensitas cahaya sesuai dengan yang dibutuhkan. Jarak antara kandang yang satu dan lainnya minimal selebar kandang itu sendiri. Tujuannya untuk menjaga sirkulasi udara yang berhubungan dengan kenyamanan kandang.
Bahan bangunan atap terbuat dari asbes, tiang bangunan kandang dari kayu, jalan kandang layer terbuat dari beton dan kandang baterai fase layer yang terbuat dari kawat. Ukuran baterai yaitu panjang 60 cm, lebar 20 cm dan tinggi 30 cm. Jarak lantai baterai terbawah dengan alas kandang 70 cm. Kandang baterai fase layer disusun 3 tingkat. Kontruksi penyusunan baterai yaitu dibuat miring 10°
agar telur dapat mudah diambil oleh pekerja kandang. Menurut Sudarmono (2003) yang menyatakan bahwa kandang baterai fase layer dalam penyusunannya hendaknya dibuat miring 10° agar telur yang dikeluarkan ayam dapat mengelinding dan mudah diambil oleh pekerja kandang.
Gambar 7. Kandang layer Gambar 8. Jarak antar kandang layer C. Manajemen Pemeliharaan
a. Pemeliharaan ayam fase starter
Strain ayam yang dipelihara di PT. Sari Unggas Farm adalah Hy-line dengan jumlah setiap periode pemeliharaan sebanyak 4230 ekor. Sebelum ayam
commit to user
masuk, kandang dicuci dengan formalin dan Medisep. Ekskreta ayam periode sebelumnya dibersihkan, tempat pakan dan tempat minum ayam dicuci dengan desinfektan. Hal ini dilakukan guna membunuh virus, bakteri dan bibit penyakit yang mungkin ditinggalkan ayam periode sebelumnya. Pencucian ini dilakukan 3-4 minggu sebelum ayam masuk. Menurut Mulyantono dan Isman (2008) pencucian kandang dengan desinfektan bisa membunuh 80% mikroba dan 20 persen protozoa
Persiapan selanjutnya yaitu membuat brooder yang terbuat dari 7 buah lampu 60 watt diperuntukkan 538 ekor DOC. Lantai kandang selanjutnya dilapisi kertas koran sebanyak 5 lapis. Hal ini sebagaimana yang diutarakan Mulyantono dan Isman (2008) tujuan brooder adalah menyediakan suhu yang nyaman dan sehat bagi anak ayam guna pertumbuhan yang optimal. Indikasi optimalnya kerja pemanas dapat dilihat dari sebaran DOC, jika menyebar rata menandakan bahwa brooder cukup baik.
Setelah itu, menyiapkan tempat pakan sebanyak 21 buah dan tempat minum sebanyak 12 galon untuk 538 ekor DOC. Menurut Abidin (2004) pemberian tempat pakan dan tempat minum yang cukup akan mengurangi kompetisi ayam untuk memperoleh makan dan minum. Setelah semua selesai, DOC siap untuk dimasukkan. Pemeliharaan fase starter dilakukan sampai ayam berumur 40 hari.
Perlakuan pertama setalah DOC datang yaitu diberi air minum dengan air gula. DOC sebanyak 4300 ekor diberikan gula sebanyak 2 kg dicampur air sebanyak 100 liter. Menurut Rasyaf (1990) pemberian air gula akan memberikan tenaga tambahan pada anak ayam yang stres akibat perjalanan dari pembibitan.
Setelah itu, air minum diberikan secara ad libitum. Pemberian air minum secara otomatis sehingga air minum akan selalu tersedia. Menurut Mulyantono dan Isman (2008) kekurangan air akan menyebabkan ayam dehidrasi, lemah bahkan mati.
Pakan yang digunakan untuk fase starter di PT. Sari Unggas Farm adalah pakan jadi HyperBro Red dari PT. Cargill Indonesia dengan kandungan protein kasar 28%. Menurut Hy-Line Internasional (2011) kebutuhan protein kasar ayam
commit to user
starter strain Hy-line yaitu 20% atau lebih. Kelebihan protein kasar merugikan peternak karena mengeluarkan biaya lebih guna membeli pakan. Selain itu, ayam akan mengeluarkan tenaga lebih guna merombak protein sehingga energi yang seharusnya dipakai untuk proses matebolisme lainnya dipakai untuk merombak energi.
Pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan jumlah pakan ayam setiap hari. Pakan ini akan diberikan sampai ayam berumur 60 hari. Jumlah pakan yang diberikan dan kandungan nutrien pakan dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4. Jumlah pakan yang diberikan ayam umur 1–40 hari
Umur Jumlah Pakan (Gram)
1 – 7 8 – 14
8 – 14 15 – 17
15 – 21 18 – 21
22 – 28 22 – 27
29 – 35 29 – 38
36 – 40 40 - 48
Sumber : PT. Sari Unggas Farm
Tabel 5. Kandungan nutrien ransum HyperBro Red
Sumber : PT. Cargill Indonesia
Pemberian ransum dilakukan dengan cara menaburkan pakan pada nampan yang sudah disediakan dalam brooder. Penaburan pakan pada nampan sampai ayam berumur sebelas hari. Setelah itu pakan diberikan pada tempat pakan. Awal pemeliharaan DOC, pemberian pakan sebanyak 8 kali pada usia 1–2 hari, 7 kali pada usia 3-4 hari. Hal ini bertujuan agar DOC selalu mendapat pakan yang segar sehingga meningkatkan konsumsi pakan. Menurut Mulyantono dan Isman (2008) frekuensi pemberian pakan yang diberikan sering dan dalam jumlah
Kandungan Pakan Persentase (%)
Air 12
Protein Kasar 28
Lemak Kasar 3
Serat Kasar 4
Abu 6,5
Kalsium 0,9
Phospor 0,8
Maduramycin 5 - 6 ppm
Virganiamycin 5 - 15 ppm
Colistin 5 - 10 ppm
commit to user
sedikit sangat baik karena akan merangsang organ dan hormon pencernaan.
Frekuensi pemberian ransum dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Frekuensi pemberian ransum ayam umur 1–40 hari
Umur (hari) Frekuensi (kali)
1 – 2 8
3 – 4 7
5 – 11 6
12 – 14 5
15 – 19 4
> 20 2
Sumber : PT. Sari Unggas Farm
b. Pemeliharaan ayam fase grower
Ayam grower di PT. Sari Unggas Farm yaitu ayam yang dipelihara umur 6-17 minggu dikandang grower. Menurut Rasyaf (1994) ayam grower secara fisik tidak mengalami perubahan yang berarti, perubahan hanya dari ukuran tubuhnya yang semakin bertambah dan bulu yang semakin lengkap serta kelamin sekunder yang mulai nampak.
Sebelum ayam dipindah ke kendang grower, kandang grower terlebih dahulu dicuci mengunakan desinfektan. Tempat pakan dan tempat minum dicuci serta kerusakan yang terjadi pada kandang diperbaiki. Setelah itu ayam dipindah ke kandang grower. Hal ini sesuai yang dipaparkan Sudaryani dan Santoso (1997) bahwa pencucian kandang, tempat pakan dan tempat minum akan membunuh kuman dan bibit penyakit yang tertinggal.
Pemberian pakan ayam grower di PT. Sari Unggas Farm dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 07.30 dan pukul 13.30. Teknik pemberian pakan yaitu dengan menaburkan pakan di tempat pakan ayam secara merata. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Sudarmono (2003) jatah pakan yang diberikan dua kali sehari lebih menguntungkan daripada diberikan langsung satu kali. Hal ini karena akan mengurangi pemborosan pakan yang tercecer dan dapat merangsang nafsu makan ayam.
Ransum ayam grower usia 6 minggu sampai 8 minggu masih mengunakan pakan jadi HyperBro Red dari PT. Cargill Indonesia. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi stres karena ayam baru dipindahkan dari kandang
commit to user
starter ke kandang grower. Pemberian pakan dilakukan sesering mungkin agar meningkatkan nafsu makan ayam yang baru dipindahkan.
Untuk pakan ayam usia 8 minggu sampai 12 minggu merupakan campuran dari 3 bahan pakan yaitu jagung giling, dedak dan konsentrat PG1C dari PT.
Cargill Indonesia atau yang disebut pakan grower 1. Bahan tersebut dicampur dengan komposisi pakan grower 1 yang telah ditentukan PT. Sari Unggas Farm menggunakan mixer selama 15 menit. Nutrien pakan grower 1 mengandung protein kasar sebesar 16,69 % sedangkan kebutuhan protein kasar ayam Hy-line fase grower 1 sebesar 16,3% Hy-line Internasional (2011). Kandungan nutrien bahan pakan ransum grower 1, komposisi dan kandungan nurtien ransum grower 1 dan nutrien konsentrat PG1C dapat dilihat pada Tabel 7, Tabel 8 dan Tabel 9.
Tabel 7. Kandungan nutrien bahan pakan ransum grower 1
Sumber : (Hartadi, 1980; PT. Cargill Indonesia)
Tabel 8. Komposisi dan kandungan nurtien ransum grower 1 Bahan
Pakan
Komposisi Ransum (%)
Total Kandungan Nutrien
PK SK LK
---%---
Jagung 53 4,17 1,12 2.12
Konsentrat PG1C 35 10,5 2,80 1,4
Dedak 17 2,02 1,7 2,05
Total nutrien ransum 16,69 5,6 5,57
Sumber : PT. Sari Unggas Farm
Tabel 9. Nutrien konsentrat ayam PG1C
Kandungan Persentase
Kadar air 10 %
Protein kasar 30 %
Lemak kasar 4 %
Serat kasar 8 %
Abu 18 %
Zoalene 420 ppm
Virginiamycin 5 – 45 ppm
Colistin 5 – 30 ppm
Sumber : PT. Cargill Indonesia Bahan
Pakan
Kandungan Nutrien (100% BK)
BK (%) PK SK LK
---%---
Jagung 86 10,3 2,5 4,7
Konsentrat PG1C
90 3,3 8,8 4,4
Dedak 86 13,8 11,6 14,1
commit to user
Ayam yang berumur 13 minggu sampai dengan 17 minggu diberikan pakan grower 2. Bahan pakan untuk pakan grower 2 terdiri dari jagung giling, dedak dan konsentrat PG1C dari PT. Cargill Indonesia dengan komposisi yang telah ditentukan PT. Sari Unggas Farm. Pakan dicampur mangunakan mixer selama 15 menit. Kandungan protein kasar pakan grower 2 sebesar 17,79%
sedangkan kebutuhan protein kasar ayam Hy-line fase grower 2 sebesar 18%
Hy-line Internasional (2011). Kandungan nutrien bahan pakan ransum grower 2, komposisi dan kandungan nurtien ransum grower 2 pada Tabel 10 dan Tabel 11.
Tabel 10. Kandungan nutrien bahan pakan ransum grower 2
Sumber : (Hartadi, 1980; PT. Cargill Indonesia)
Tabel 11. Komposisi dan kandungan nurtien ransum grower 2 Bahan
Pakan
Komposisi Ransum (%)
Total Kandungan Nutrien
PK SK LK
---%---
Jagung 45 4,01 1,0 1,8
Konsentrat PG1C 40 12,0 3,2 1,6
Dedak 15 1,78 1,5 1,85
Total nutrien ransum 17,79 5,7 5,25
Sumber : PT. Sari Unggas Farm
Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum setelah pemberian ransum. Pemberian air minum ayam grower di PT. Sari Unggas Farm mengunakan kran yang dialirkan ke tempat minum yang terbuat dari potongan pipa air. Tempat minum ayam grower dibersihkan dengan kain setiap pagi hari.
Menurut Sudaryani dan Santoso (1997) pembersihan tempat minum setiap hari mencegah lumut yang akan menempel pada tempat minum ayam.
Pemberian cahaya di PT. Sari Unggas Farm pada fase grower yaitu siang hari mengunakan sinar matahari dan malam tidak diberi cahaya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Rasyaf (1994) pemberian cahaya pada ayam grower
Bahan Pakan
Kandungan Nutrien (100% BK)
BK PK SK LK
---%---
Jagung 86 10,3 2,5 4,7
Konsentrat PG1C
90 33 8,8 4,4
Dedak 86 13,8 11,6 14,1
commit to user
secara berlebihan akan mengakibatkan ayam mengalami kedewasaan dini sehingga telur akan kecil–kecil.
Ayam ditimbang seminggu sekali guna mengetahui perkembangan berat badan ayam. Penimbangan secara acak dengan sampel sebanyak 10% dari populasi ayam. Penimbangan berat badan untuk mengetahui pertumbuhan ayam.
Ayam yang pertumbuhannya lambat akan diberikan suplemen tambahan. Menurut Rasyaf (1997) pertumbuhan ayam yang lambat akan membuat produksi telur melambat dan produksi yang kurang optimal.
c. Pemeliharaan ayam fase layer
Fase layer di PT. Sari Unggas Farm saat ayam berumur 18 minggu sampai dengan ayam afkir. Ayam yang akan dipelihara akan ditempatkan pada kandang layer dengan kandang baterai individu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Rasyaf (1994) bahwa kandang baterai tipe individu cocok digunakan pada pemeliharaan fase layer.
Sebelum ayam dimasukkan kandang layer, kandang layer dicuci mengunakan desinfektan, kotoran dari ayam periode sebelumnya dibersihkan.
Menurut Abidin (2003) menjaga kebersihan kandang merupakan suatu langkah strategis untuk mengurangi populasi bibit penyakit yang menyerang ayam.
Karakteristik yang menonjol dari bibit penyakit yaitu menyukai tempat-tempat yang kotor.
Pemberian pakan ayam dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 07.30 dan pukul 13.30. Teknik pemberian pakan ayam layer di PT. Sari Unggas Farm dengan mengunakan rel dorong. Jumlah pakan yang diberikan adalah jatah pakan yang telah diambil dari gudang pakan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Sudarmono (2003) jatah pakan yang diberikan dua kali sehari lebih menguntungkan dari pada diberikan satu kali sehari. Hal ini dikarenakan dapat mengurangi pemborosan pakan yang tercecer.
Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum setelah pemberian ransum. Pemberian air minum ayam layer di PT. Sari Unggas Farm mengunakan kran yang dialirkan ke tempat minum yang terbuat dari potongan pipa air.
Menurut Cahyono (1995) kekurangan air minum pada fase layer akan
commit to user
menyebabkan penurunan yang nyata pada efisiensi penggunaan pakan dan produksi telur. Selain itu, pembatasan air dapat menyebabkan telur berkerabang tipis serta mudah pecah.
Ransum yang diberikan pada ayam layer dibedakan menjadi dua macam, yaitu ransum ayam layer muda dan ransum ayam layer tua. Pemberian ransum yang berbeda ini karena kebutuhan ayam fase layer yang berbeda. Menurut Suprijatna dan Kartasudjana (2005) ayam mengonsumsi pakan untuk energi dan berlangsungnya proses biologis di dalam tubuh secara normal sehingga pertumbuhan dan produksi dapat berlangsung optimal.
Ransum ayam berumur 18 minggu sampai 27 minggu, PT. Sari Unggas Farm mengunakan ransum untuk ayam petelur muda. Bahan pakan untuk ransum terdiri dari jagung giling, dedak dan konsentrat Customix 36 dari PT. Cargill Indonesia. Kandungan protein kasar ransum ayam petelur muda sebesar 18,1%.
Menurut Hy-Line Internasional (2011) kebutuhan protein kasar ayam Hy-line fase pre-layer sebesar sebesar 18,5%. Kandungan nutrien bahan pakan ransum petelur muda, komposisi dan kandungan nurtien ransum petelur muda dan kandungan nutrien konsentrat Customix 36 dapat dilihat pada Tabel 12, Tabel 13 dan Tabel 14.
Tabel 12. Kandungan nutrien bahan pakan ransum petelur muda
Sumber : (Hartadi, 1980; PT. Cargill Indonesia)
Tabel 13. Komposisi dan kandungan nurtien ransum petelur muda Bahan
Pakan
Komposisi Ransum (%)
Total Kandungan Nutrien
PK SK LK
---%---
Jagung 55 4,89 1,2 2,2
Konsentrat PG1C 33 11,8 1,65 1
Dedak 12 1,42 1,2 1,45
Total nutrien ransum 18,11 4,05 4,65 Sumber : PT. Sari Unggas Farm
Bahan Pakan
Kandungan Nutrien (100% BK)
BK PK SK LK
---%---
Jagung 86 10,3 2,5 4,7
Konsentrat Customix 36
90 40 5,5 3,3
Dedak 86 13,8 11,6 14,1
commit to user Tabel 14. Nutrien konsentrat ayam Customix 36
Kandungan Persentase (%)
Kadar air 10
Protein kasar 36
Lemak kasar 3
Serat kasar 5
Abu 34
Zinc Bacitracin 50 – 150 ppm
Sumber : PT. Cargill Indonesia
Ransum ayam petelur usia 28 minggu sampai ayam afkir yaitu mangunakan ransum ayam petelur tua. Bahan pakan terdiri dari jagung giling, dedak dan konsentrat Customix 36 dari PT. Cargill Indonesia. Kandungan protein kasar ransum ayam petelur tua sebesar 17,36%. Menurut Hy-Line Internasional (2011) kebutuhan protein kasar ayam Hy-line fase layer sebesar sebesar 17,3%
.Kandungan nutrien bahan pakan ransum petelur tua dan komposisi dan kandungan nurtien ransum petelur tua pada Tabel 15 dan Tabel 16.
Tabel 15. Kandungan nutrien bahan pakan ransum petelur tua
Sumber : (Hartadi, 1980; PT. Cargill Indonesia)
Tabel 16. Komposisi dan kandungan nurtien ransum petelur tua Bahan
Pakan
Komposisi Ransum (%)
Total Kandungan Nutrien
PK SK LK
---%---
Jagung 59 5,25 1,29 2,36
Konsentrat PG1C 30 10,8 1,5 0,9
Dedak 11 1,31 1,1 1,33
Total nutrien ransum 17,36 3,89 4,59 Sumber : PT. Sari Unggas Farm
Pencahayaan fase layer di PT. Sari Unggas Farm yaitu pada siang hari dengan sinar matahari dan ditambah pukul 03.00 - 05.00 pagi dan 21.00 - 22.30 malam dengan menggunakan lampu. Menurut Sudarmono (2003) pengaruh cahaya terhadap proses produksi telur adalah merangsang reproduksi dan proses
Bahan Pakan
Kandungan Nutrien (100% BK)
BK PK SK LK
---%---
Jagung 86 10,3 2,5 4,7
Konsentrat Customix 36
90 40 5,5 3,3
Dedak 86 13,8 11,6 14,1
commit to user
ovulasi. Hal ini terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam ruangan diterima syaraf pada mata ayam yang kemudian menimbulkan rangsangan dalam menghasilkan hormon yang sangat potensial dalam proses pembentukan telur.
Pengambilan telur di PT. Sari Unggas Farm dilakukan empat kali yaitu pada pukul 09.00, 11.00, 13.00 dan 15.00. Telur yang diambil oleh pekerja kandang ditaruh egg tray dengan kapasitas 30 butir telur setiap egg tray. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Yuwanta (2000) pengunaan egg tray akan mengurangi kerugian akibat telur yang retak karena tidak tersusun rapi.
Pengambilan telur maksimal terdapat pada pagi hari yaitu mencapai 90%
produksi harian ayam. Sebagaimana yang dikatakan Rasyaf (1994) bahwa telur dengan jumlah terbanyak pada waktu pagi hari karena telur tersebut didapat dari waktu sore setelah pengambilan sore hari. Ayam umumnya bertelur setelah pukul 08.30 pagi. Telur yang selesai diambil selanjutnya diangkat ke gudang telur dengan menggunakan gerobak dorong. Telur akan ditimbang guna mengetahui jumlah produksi telur tiap kandang.
Produksi telur harian di PT. Sari Unggas Farm rata–rata 1.800 kg. Telur yang terkumpul selanjutnya diseleksi oleh pekerja di gudang telur. Telur diseleksi berdasarkan ukuran telur, kerusakan kerabang dan warna kerabang telur. Setelah dikemas, telur ditimbang guna mengetahui jumlah telur yang akan dijual.
PT. Sari Unggas Farm adalah perusahaan peternakan ayam yang produk utamanya telur ayam dan hasil sampingnya adalah ayam afkir, kotoran ayam.
Pemasaran telur di PT. Sari Unggas Farm meliputi kota Jakarta dan Solo.
Telur yang dijual ke Jakarta dan Solo adalah telur yang memenuhi standar yaitu kerabang tidak tipis dan cacat. Telur yang kerabangnya tipis, berwarna putih akan dikirim ke pabrik roti di kota Solo dan telur yang pecah dijual untuk karyawan PT. Sari Unggas Farm.
Harga jual telur dengan kualitas baik pada bulan Febuari yaitu Rp 16.000,00/Kg. Harga telur yang kerabangnya tipis dan berwarna putih yaitu
Rp 13.500,00/Kg sedangkan harga telur yang pecah untuk karyawan PT. Sari Unggas Farm yaitu Rp.3.500,00/Kg.
commit to user
Ayam di PT. Sari Unggas Farm diafkir pada umur 85 minggu lebih.
Dengan melakukan pengafkiran akan menghemat biaya pengeluaran untuk ransum, menghemat tempat dan menghemat tenaga yang digunakan untuk merawat karena ayam afkir produksinya kurang optimal Rasyaf (1994)
Ayam afkir dijual kepada pedagang ayam di kota Solo. Harga ayam afkir pada bulan Febuari Rp 14.000/Kg. Kotoran ayam dijual seharga Rp 2.000/karung pada pemborong yang sudah berlangganan.
D. Kesehatan Ayam Petelur a. Biosekuriti
Program kesehatan yang diterapkan di PT. Sari Unggas Farm meliputi pencegahaan dan pangobatan terhadap semua jenis penyakit. Pencegahan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihaan lingkungan di sekitar area peternakan dan kandang. Pengunjung dilarang memasuki area peternakan karena dikhawatirkan membuat ayam stres dan sakit. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Rasyaf (1994) biosekuriti merupakan kegiatan yang meliputi penjagaan dan pemeliharaan kebersihan kandang, peralatan, perlengkapan kandang serta orang atau kendaraan yang keluar masuk lokasi perkandangan. Kegiatan ini merupakan pencegahan penyakit yang paling mudah.
Semak–semak dan tumpukkan sampah di PT. Sari Unggas Farm rutin dibersihkan. Hal ini dilakukan agar lingkungan kandang bersih dari semak–semak dan tumpukkan sampah yang dikhawatirkan dijadikan tempat persembunyian hewan liar yang menularkan penyakit.
b. Kesehatan ayam starter
Program kesehatan ayam starter yang ada di PT. Sari Unggas Farm meliputi pencegahaan dan pangobatan terhadap semua jenis penyakit. Pencegahan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihaan tempat pakan, tempat minum, pengantian koran yang kotor, vaksinasi ayam starter dan pemberian vitamin dan antibiotik. Hal ini sesuai yang dikemukakan Rasyaf (1994) pencegahan penyakit untuk ayam fase starter yaitu pencegahan penyakit yang dibawa oleh induk, petugas kandang yang tidak boleh pergi ke kandang lain karena merupakan agen
commit to user
pembawa penyakit ke ayam starter, pencegahan penyakit yang disebabkan virus serta mempersiapkan kandang dari suhu lingkungan yang ekstrim.
Pemberian vitamin dan antibiotik selalu dilakukan untuk menjaga kesehatan ayam. Menurut Akoso (1993) stres disebabkan karena beberapa faktor dari lingkungan dan dari manajemen pemeliharaan yang kurang baik. Diantara faktor penyebab stres yaitu kedingginan, ventilasi yang buruk, populasi yang tinggi, tidak cukup pakan dan minum serta pengobatan yang berlebihan. Faktor penyebab stres tersebut bisa diminimalisir maka kemungkinan stres sangat kecil.
Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus, PT. Sari Unggas Farm mengadakan program vaksin yang ketat. Kekebalan dapat diperoleh apabila vaksin diberikan dalam kondisi yang optimal. Pengobatan dilakukan jika ada indikasi ayam terkena penyakit. Program vaksinasi dan pemberian vitamin, antibiotik dapat dilihat pada Tabel 17 dan Tabel 18.
Tabel 17. Program vaksinasi ayam fase starter
Umur ( hari ) Jenis vaksin
4 ND IB Kill dan IB
14 Gumboro
18 ND Lasota
21 Gumboro
30 Pox dan Avian Influenza
35 ND IB Kill
Sumber : PT Sari Unggas Farm
Tabel 18. Program pemberian vitamin dan antibiotik fase starter
Umur ( hari ) Jenis vitamin, antibiotik
1 – 4 Betamin
4 – 8 Imuno
8 – 13 Colistam
14 – 17 Imuno
18 - 20 Betamin
21- 23 Betamin
24 – 26 Coccin
27 – 30 Introvit
31 – 32 Betamin
33 – 35 Respirosan
36 – 39 Betamin
Sumber : PT Sari Unggas Farm
commit to user c. Kesehatan ayam grower
Manajemen kesehatan yang dilakukan pada ayam grower di PT. Sari Unggas Farm yaitu memberikan vitamin dan antibiotik secara teratur. Selain itu, pekerja kandang rutin membersihkan lingkungan sekitar kandang grower.
Pemberian vitamin dan antibiotik pada fase grower menyesuaikan dengan kondisi ayam. Menurut Mulyantono dan Isman (2008) salah satu kunci sukses peternak yaitu peternak mengerti tentang antibiotik, sifatnya, cara pengunaannya, spektrumnya serta reaksi kombinasinya agar tapat saat diberikan pada ayam.
Penyakit yang sering menyerang ayam di PT. Sari Unggas Farm yaitu yang berkaitan dengan pernafasan (snot). Penyakit ini akan lebih sering menyerang pada saat musim penghujan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Rasyaf (1994) cuaca buruk, musim penghujan akan menyebabkan kelembaban tinggi sehingga bibit penyakit akan mudah tumbuh.
Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus, PT. Sari Unggas Farm melakukan program vaksinasi ayam grower. Vaksinasi dilakukan secara hati-hati supaya kegagalan vaksinasi dapat dihindari. Program vaksinasi ayam grower dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Program vaksinasi ayam grower
Umur ( hari ) Jenis vaksin
46 Coryza
54 ND IB
60 ILT
80 ND IB
90 ND IB Kill
105 ND IB dan ND EDS
117 Coryza
Sumber : PT Sari Unggas Farm d. Kesehatan ayam layer
Manajemen kesehatan ayam layer yaitu dengan cara pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit. Pencegahan dilakukan dengan cara pemberian vitamin dan suplemen pada ayam layer, pembersihan kandang baterai dari kotoran yang menempel, menjaga kebersihan lingkungan kandang. Pencegahan penyakit yang disebabkan virus, PT. Sari Unggas Farm melakukan program vaksinasi terhadap ayam layer. Program vaksinasi ayam layer dapat dilihat pada Tabel 20.
commit to user Tabel 20. Program vaksinasi ayam layer
Umur ( hari ) Jenis vaksin
130 Afian Influenza
140 ND IB dan ND IB Kill
Sumber : Sari Unggas Farm
Selain program vaksinasi di atas, PT. Sari Unggas Farm melakukan vaksinasi ND setiap 45 hari sekali setelah ayam berumur 20 minggu. Hal ini bertujuan mempertahankan antibodi yang ada pada ayam petelur supaya produksinya stabil.
Penyakit yang sering menyerang ayam layer di PT. Sari Unggas Farm yaitu Chronic Respiratory Disease (CRD), pullorum serta Newcastle Disease (ND). Pengobatan ayam petelur yang sakit dengan memberi obat antibiotik sesuai dengan indikasi penyakit yang menyerang ayam sesuai dosis yang tertera pada obat antibiotik. Salah satu indikasi ayam sakit yaitu ekskreta ayam encer dan berwarna kehijauan. Mandor di PT. Sari Unggas Farm melakukan kontrol rutin terhadap ekskreta ayam secara rutin, jika terdapat indikasi ayam sakit maka akan dilakukan pengobatan pada ayam tersebut.