• Tidak ada hasil yang ditemukan

Learning Model at SD Muhammadiyah 3 Pandaan During the Covid-19 Pandemic [Model Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid- 19 di SD Muhammadiyah 3 Pandaan]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Learning Model at SD Muhammadiyah 3 Pandaan During the Covid-19 Pandemic [Model Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid- 19 di SD Muhammadiyah 3 Pandaan]"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Learning Model at SD Muhammadiyah 3 Pandaan During the Covid-19 Pandemic [Model Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid- 19 di SD Muhammadiyah

3 Pandaan]

Harnum Putri Almaidah

*

, Muhlasin Amrullah { harnump1@gmail.com, muhlasin1@gmail.com }

Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

Abstract. This study aims to describe the learning implementation model during the COVID-19 pandemic at SD Muhammadiyah 3 Pandaan. The research was conducted at SD Muhammadiyah 3 Pandaan City with one of the teachers as resource persons. This research uses descriptive qualitative research. The results of this study are observations of learning models at SD Muhammadiyah 3 Pandaan during the covid-19 pandemic. Learning that is usually carried out in person is now being shifted to distance learning or daring. In the implementation of learning during this pandemic, appropriate and effective learning models are needed to support the success of the teaching and learning process. The application of the learning model is one of the main factors in the learning process. This is because when applying the appropriate learning model, the learning process and learning outcomes will be as expected. There are several factors that support teachers in the learning process, namely the availability of mobile phones, quotas and a stable internet network. In addition to the factors that support bold learning, there are also several inhibiting factors for teachers in bold learning. The inhibiting factors include not all students have cellphones and there are still many parents who are busy working.

Keywords: Learning Model, Covid-19 Pandemic, Online Learning

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai model pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi covid- 19 di SD Muhammadiyah 3 Pandaan. Penelitian dilaksanakan di SD Muhammadiyah 3 Kota Pandaan dengan salah satu guru sebagai narasumber. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pengamatan pelaksanaan model pembelajaran di SD Muhammadiyah 3 Pandaan pada masa pandemi covid-19. Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh atau daring.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi ini dibutuhkan model pembelajaran yang tepat dan efektif guna untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

Penerapan model pembelajaran menjadi salah satu faktor utama dalam proses

pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan ketika menerapkan model pembelajaran yang

sesuai maka proses pembelajaran dan hasil belajarnya pun akan sesuai dengan yang

diharapkan. Ada beberapa faktor pendukung guru dalam proses pembelajaran daring yaitu

tersedianya handphone, kuota dan jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor yang

mendukung dalam pembelajaran daring terdapat juga beberapa faktor penghambat guru

dalam pembelajaran daring. Faktor penghambat tersebut diantaranya adalah belum semua

peserta didik memiliki handphone dan masih banyak orang tua sibuk bekerja.

(2)

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Pandemi Covid- 19, Pembelajaran Daring

1. Pendahuluan

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia ini menyebabkan kepanikan luar biasa bagi seluruh masyarakat. Wabah ini juga meluluh lantakkan seluruh sektor kehidupan. Pada awalnya, pengaruh COVID-19 hanya dirasakan oleh sektor ekonomi yang mengalami penurunan drastis. Tetapi, lama kelamaan pengaruh COVID-19 juga dirasakan oleh berbagai sektor termasuk pendidikan.

Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas yang dilakukan diluar rumah demi menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia. Kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat untuk melakukan physical distancing menyebabka para pelajar harus melakukan pembelajaran jarak jauh atau secara online di rumah masing- masing. Akan tetapi, dari kebijakan ini juga banyak pihak yang belum siap untuk melaksankan pembelajaran melalui jarak jauh atau yang dikenal dengan sebutan daring (dalam jaringan).

Pembelajaran seperti ini memang pada awalnya tidaklah dikehendaki oleh siapapun, namun secara mau tidak mau, semua orang harus menyadari kondisi ini dan ikut melaksanakan pembelajaran yang demikian.[1]

Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa di tempuh agar pembelajaran dapat berlansung dan menjadi pilihan adalah dengan memanfaatkan teknelogi sebagai media pembelajaran daring. Memang tidaklah mudah untuk beradaptasi, dibutuhkan beberapa waktu untuk dapat menjadi kebiasaan yang selama ini telah diterapkan, agar dapat terampil dengan sistem dan pola pembelajaran yang baru.[2]

Perubahan sistem pembelajaran dari yang sebelumnya tatap muka menjadi daring, tentu berdampak hal lainnya, termasuk dalam hal ini strategi pembelajaran yang digunakan. Selama ini strategi pembelajaran tentu yang selalu melibatkan fisik, pikiran secara individu, bahkan juga dapat dilakukan secara berkelompok. Namun strategi pembelajaran yang demikian tentu tak dapat lagi diterapkan, sebab situasi, kondisi, dan aturan yang ada memaksa strategi demikian tak dapat diterapkan. Pada masa wabah ini hampir-hampir tak terlihat diterapkannya strategi yang demikian.[3] Model pembelajaran adalah seperangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran [4]

Model pembelajaran dapat ditentukan oleh guru dengan memperhatikan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan merujuk pada situasi dan kondisi yang terjadi di sekolah.

Model pembelajaran yang digunakan di tengah merebahnya pandemi covid-19 adalah model pembelajaran dengan jarak jauh, belajar dari rumah dengan menggunakan jaringan internet atau sering disebut daring. Menurut Bilfaqih dan Qomarudin, pembelajaran daring yaitu program penyelenggaraan kelas belajar untuk menjangkau kelompok belajar yang masif dan luas melalui jaringan internet. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memenfaatkan teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan video streaming online. Pembelajaran dapat dilakukan secara masif dengan jumlah peserta yang tidak terbatas. [5]

2. Metode Penelitia

(3)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif merupakan proses penelitian untuk memahami masalah-masalah sosial atau manusia dengan menganalisis kata-kata untuk menciptakan gambaran kompleks dan menyeluruh, serta melaporkan pandangan informasi terperinci yang diperoleh dari para sumber informasi dalam lingkungan alami.[6] Pendekatan kualitatif juga bertujuan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, serta menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini melalui wawancara, dokumentasi dan observasi, adapun trianggulasi yang di pakai dalam penelitian ini adalah trianggulasi teknik. Penggunaan metode kualitatif ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai model pembelajaran pada masa pandemi covid- 19 di SD Muhammadiyah 3 Pandaan.

3 Hasil dan Pembahasan

Saat ini Dunia digegerkan oleh adanya wabah Virus Corona atau Covid-19, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Kebijakan utamanya adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat. Sehingga semua kegiatan seperti bekerja, beribadah, dan belajar dilakukan di rumah.

UNESCO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia. Seperti kebijakan yang diambil berbagai negara yang terdampak penyakit covid-19, Indonesia meliburkan seluruh aktivitas pendidikan. Hal tersebut membuat pemerintah dan lembaga terkait menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik dengan belajar mengajar jarak jauh atau belajar online atau belajar dari rumah dengan pendampingan orang tua.[7]

Setelah munculnya wabah covid- 19 tersebut, sistem pendidikan harus mulai mencari inovasi untuk kegiatan belajar mengajar pada masa pandemi seperti saat ini. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan secara daring di rumah masing-masing. Untuk itu setiap institusi dituntut untuk memberikan inovasi model pembelajaran terbaru guna membentuk proses belajar mengajar yang sangat efektif pada masa pandemi covid- 19 seperti saat ini. Hal tersebut juga berdampak pada salah satu Sekolah Dasar yang berada di daerah Pandaan yaitu SD Muhammadiyah 3 Pandaan. SD ini didirikan oleh pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM) Pandaan yang sekarang dipimpin oleh Bapak Yus Amirudin. SD Muhammadiyah 3 ini merupakan sekolah favorit di daerah pandaan yang terletak di Jl. Pahlawan Soenaryo No 256 Kutorejo kecamatan Pandaan kabupaten Pasuruan Jawa Timur.

Dengan demikian, berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di SD Muhammadiyah 3 Pandaan melalui salah satu narasumber yaitu Bapak Luqman selaku salah satu guru di SD Muhammadiyah 3 Pandaan tersebut. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan beliau pada tanggal 17 April 2021, beliau mengatakan proses pembelajaran di SD Muhammadiyah 3 Pandaan menerapkan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) atau PJJ (pembelajaran jarak jauh). Pembelajaran daring dilakukan untuk membantu proses pembelajaran selama pandemi covid-19 agar tetap berjalan walaupun tidak secara tatap muka. Pelaksanaan pembelajaran daring tersebut menggunakan model pembelajaran online atau PJJ (pembelajaran jarak jauh).

Pelaksanaan pembelajaran tersebut dilakukan setiap hari di rumah masing-masing siswa sesuai

jadwal yang sudah ditentukan oleh wali kelas masing-masing.[8]

(4)

Terdapat beberapa model pembelajaran yang diterapkan di SD Muhammadiyah 3 Pandaan yaitu:

1. Google Meet

Dalam penerapannya guru melakukan penyampaian materi secara langsung melalui video tatap muka secara online. Model pembelajaran menggunakan fitur google meet ini guna untuk memaksimalkan penyampaian materi dan mengetahui kondisi serta keaktifan peserta didik secara langsung. Dengan kata lain, google meet bisa menjadi media alternatif bagi SD Muhammadiyah 3 Pandaan untuk proses belajar mengajar dalam masa pandemi saat ini.

2. Tutorial video pembelajaran

Dalam penerapannya guru menyampaikan materi pembelajaran dan pemberian tugas berupa pembuatan video sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Menurut narasumber, model pembelajaran ini yang paling disukai oleh para peserta didik. Karena dengan model pembelajaran pembuatan video ini peserta didik bisa mempraktekan secara langsung teori yang sesuai dengan materi yang telah diberikan. Peserta didik juga tidak akan bosan dan selalu aktif dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.

3. Penyampaian materi berupa voice note melalui whatsap group

Dalam penerapannya guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan perekam suara dari aplikasi whatsap. Hal itu dilakukan untuk memperjelas materi agar mudah dipahami oleh peserta didik. Selain menggunakan voice note, pemberian materi pembelajaran juga dilakukan dengan cara memberikan video-video tentang materi pembelajaran yang akan dibahas pada saat pembelajaran.

Dalam mengimplementasikan model pembelajaran, para guru SD Muhammadiyah 3 Pandaan selalu melakukan kolaborasi dan kerja sama serta saling bertukar pendapat terhadap sesama guru untuk melakukan pertimbangan penentuan model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran jarak jauh. Selain itu, para guru juga selalu memberikan motivasi-motivasi belajar terhadap peserta didik agar tidak bosan melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh ini.

Pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh di SD Muhammadiyah 3 Pandaan juga banyak mengalami kendala. Seperti gangguan sinyal, tidak memiliki kuota atau akses internet, keterbatasan alat komunikasi (handphone), dan juga kurangnya kerja sama antara murid dan orang tua murid. Menurut narasumber kendala yang sering terjadi yaitu, keterbatasan alat komunikasi (handphone) dan kurangnya kerja sama antara murid dan orang tua murid. Seperti salah satu contoh yang dikatakan oleh narasumber, dalam pelaksanaan model pembelajaran menggunakan google meet, ada beberapa peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran dikarenakan tidak memiliki handphone sendiri dan orangtuanya sedang bekerja. Hal itu akan menyebabkan peserta didik ketinggalan pelajaran. Dengan demikian, dalam pembelajaran jarak jauh ini diperlukan juga keikutsertaan kerja sama orang tua murid guna untuk mendukung pencapaian keberhasilan proses pembelajaran jarak jauh atau daring pada masa pandemi seperti saat ini.

Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh diperlulan beberapa faktor pendukung. Sesuai yang dikatakan narasumber faktor pendukung tersebut meliputi, metode dan model pembelajaran, strategi penyampaian, serta pengemasan tugas belajar yang efektif dan efisien serta mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik.

4 Kesimpulan

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi ini dibutuhkan model pembelajaran

yang tepat dan efektif guna untuk menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

(5)

Penerapan model pembelajaran menjadi salah satu faktor utama dalam proses pembelajaran.

Hal tersebut dikarenakan ketika menerapkan model pembelajaran yang sesuai maka proses pembelajaran dan hasil belajarnya pun akan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh diperlulan beberapa faktor pendukung. Sesuai yang dikatakan narasumber faktor pendukung tersebut meliputi, metode dan model pembelajaran, strategi penyampaian, serta pengemasan tugas belajar yang efektif dan efisien serta mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih saya tujukan kepada Allah SWT atas berkat rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan artikel ilmiah ini dengan tepat waktu. Terima kasih saya tujukan kepada pihak sekolah terutama Bapak Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 3 Pandaan yang telah mengijinkan saya melakukan observasi penelitian artikel ilmiah. Terima kasih kepada Bapak Lukman selaku salah satu guru di SD Muhammadiyah 3 Pandaan yang telah bersedia untuk saya wawancarai mengenai observasi yang telah saya lakukan. Terima kasih kepada teman saya yang telah membantu serti memberi dukungan dalam pengerjaan artikel ilmiah ini.

References

[1] Ahmad Jayul dkk, Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses Kegiatan Belajar di Tengah Pandemi Covid-19, Vol. 6, No. 2, Juni 2020, hlm. 191.

[2] Lubis, M., Yusri, D., & Gusman, M. (2020). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-Learning (Studi Inovasi Pendidik MTS. PAI Medan di Tengah Wabah Covid-19). Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 1-15.

[3] Syah, R. H. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. B Salam: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(5) 395–402. https://doi.org/10.15408 sjsbs.v7i5.15314

[4] Martono, Nanang. 2015. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers

[5] Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2014), hlm.23.

[6] PERDHAKI, On Scribd ( 30 Maret 2020). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi COVID-19 Bagi Pemerintah Daerah. Pencegahan, Pengendalian, Doagnosis dan manajemen.

[7] Sutirman, Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), hlm 22.

[8] Zaenal, A. (2011). Buku Pintar Google. Penerbit Media Kita. Jakarta Internet.

Referensi

Dokumen terkait

Selama pandemi Covid-19 proses pembelajaran dilakukan secara daring strategi pembelajaran yang digunakan di SD Muhammadiyah 1 Krembung dalam melaksanakan proses

Abstract. This study aims to analyze learning strategies by teachers during the Covid-19 pandemic. This research was carried out at SD Muhammadiyah 8 Tulangan in the Even semester

Sesuai dengan yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa Sma Muhammadiyah 3 Tulangan menerapkan karakter kedisiplinan pada setiap siswa dan siswinya selama pandemic

Guru dipandang profesional manakala berhasil menyelesaikan pembelajaran dengan baik (mencapai KKM). Kompetensi guru diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 yang kemudian

1. Pola Pembelajaran guru SD Negeri Ngelowetan selama masa pandemi Covid-19 adalah menggunakan model pembelajaran daring. Teknik pembelajaran daring menggunakan

Selama masa pandemi covid-19, SD Muhammadiyah 1 Candi menerapkan kebijakan belajar secara online, sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayan

Pendekatan yang dilaksanakan yaitu dengan cara menerangkan materi melalui video call grup WhatsApp atau membuat video pembelajaran untuk siswa yang mengikuti pembelajaran daring,

Dengan adanya virus covid -19 ini membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh, tetapi