1 Kegiatan Ekonomi:
Segala tindakan yang dilakukan manusia sbg upaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3 Kegiatan Ekonomi:
Kegiatan Produksi
Kegiatan Konsumsi
Kegiatan Distribusi
KEGIATAN PRODUKSI:
Arti: kegiatan menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang dan jasa.
Kegunaan suatu barang akan bertambah jika memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Contoh: Benang jadi kain
Fungsi ilmu ekonomi dalam kegiatan produksi:
Memilih bagaimana sumber daya factor produksi dapat dikombinasikan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan output yang murah &
berkualitas.
3 Unsur Produksi:
Input Produksi: segala sesuatu yang akan diolah. Ex: kayu utk jadi kertas
Proses Produksi: kegiatan yg mengolah input menjadi output, disinilah peran teknologi berperan penting untuk menentukan bagaimana faktor-faktor produksi dikombinasikan untuk menghasilkan barang lain.
Output Produksi: hasil dr proses pengelolaan produksi. Ex: kertas
Faktor produksi: Unsur-unsur yg digunakan dlm proses produksi.
Terdiri atas:
1. Sumber Daya Alam: segala sesuatu yg disediakan alam guna membuhi kebutuhan. Ex. Udara, tanah, tumbuhan, air, dll
Karena terbatas, maka manusia harus mampu memelihara &
mengembangkannya agar tidak cepat rusak & habis.
2. Sumber Daya Manusia: Semua kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yg dipakai dalam proses produksi.
JENJANG
KELAS
MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN
SMA
X (SEPULUH) EKONOMI
KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA
2 Berdasarkan Kualitasnya dibagi sbb:
Terdidik (skilled Labour): tenaga kerja yg memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. EX: guru, dokter, pengacara
Terlatih (Trained Labour): Tenaga kerja yg memperoleh keahlian berdasarkan pelatihan & pengalaman. EX: montir, tukang bangunan
Tak Terdidik & Tak terlatih: Tenaga kerja yg mengandalkan kekuatan jasmani semata.
SDA & SDM: faktor produksi asli karena tersedia di alam secara langsung.
3. Sumber Daya Modal: Barang / hasil produksi yg digunakan utk menghasilkan produk selanjutnya. dikategorikan:
a. Bentuk Modal
Modal nyata (konkret): dapat dilihat secara nyata dlm proses produksi.
EX: Mesin, bahan baku, gedung
Modal Tidak nyata (abstrak): Tidak dapat dilihat tetapi memiliki nilai dlm perusahaan. EX: merk dagang, Nama baik perusahaan.
b. Manfaat dalam Proses Produksi
Modal Tetap: dapat digunakan berkali-kali dlm proses produksi. EX: gedung & mesin
Modal Lancar: habis sekali pakai dlm proses produksi. EX.
Bahan baku
4. Sumber Daya Keahlian / Kewirausahaan: Faktor produksi yg mengatur
& mengkombinasikan factor-faktor produksi secara edektif & efisien.
Faktor Sumber daya Modal & Keahlian: factor produksi turunan karena tersedia melalui proses pengelolaan / tidak langsung ada.
Fungsi Produksi: suatu produk bergantung pada proses produksi yg dilakukannya. dan factor-faktor produksi yg digunakan.
Dapat disimpulkan bahwa nilai produk yg dihasilkan sangat bergantung pada nilai factor produksi yg dikeluarkan dalam proses produksi.
Hubungan saling ketergantungan antara produk (output) dan factor produksi dalam proses produksi inilah yang disebut Fungsi Produksi.
Q = f (K, L, R, T)
Q = Jumlah produk yg dihasilkan (Quantity) f = Fungsi Produksi
K = Modal L = Tenaga kerja R = SUmber daya alam T = Teknologi
3 Rumus diatas artinya:
Barang yg dihasilkan bergantung dr masukan sumber daya produksi (KLRT) yg diproses. Jika salah satu diubah, outputnya juga akan ikut berubah. Karena itu semua faktor sumber daya produksi tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil produksi.
Perluasan produksi sangat diperlukan produsen karena:
1. Bertambahnya kebutuhan manusia
2. Adanya barang yg rusak, kadaluarsa, habis
3. Adanya hasrat manusia utk meningkatkan kemakmurannya.
Perluasan dapat dilakukan dengan cara:
1. Ekstensifikasi: perluasan produksi dengan menambah faktor produksi yang baru. contoh: nambah tenaga kerja, nambah mesin
2. Intensifikasi: perluasan dengan cara peningkatan produktivitas dari faktor-faktor produksi yg adapada setiap unit produksi.
Contoh: Pemupukan, Pengairan
3. Diversifikasi: Perluasan dengan menambahkan jenis atau macam produk yang dihasilkan.
Contoh: pola tumpang sari, produksi roma kelapa & roma susu.
KEGIATAN KONSUMSI:
Arti: Kegiatan mengurangi / menghabiskan nilai guna barang atau jasa.
Tujuan Kegiatan Konsumsi:
1. Mengurangi nilai guna barang/jasa secara bertahap 2. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus
3. Memuaskan atau bermanfaat utk kebutuhan fisik 4. Memuaskan atau bermanfaat utk kebutuhan rohani.
Faktor yang mempengaruhi konsumsi:
1. Tingkat pendapatan:
makin tinggi tngkat pendapatan makin tinggi tingkat konsumsinya.
Makin kecil
konsumsi makin kecil.
2. Tingkat harga:
konsumsi akan dikurangi bila harga tinggi, bila harga rendah
konsumsi tinggi.
3. Sikap & Gaya hidup:
Sikap & gaya hidup boros akan cenderung berperilaku konsumtif.
4. Adat Istiadat:
Upacara tradisional diperlukan barang-barang tertentu, ini termasuk konsumsi.
5. Model Barang:
Barang yang Tren akan memperngaruhi perilaku konsumsi
masyarakat.
4
6. Kegiatan Berkompetisi dengan konsumen lain:
Konsumsi bukan krn prioritas kebutuhannya namun karena melihat konsumen lain, jadi ingin.
7. Selera Konsumen:
Selera akan memperngaruhi konsumsi terhadap barang & jasa.
Guna Barang: kemampuan suatu benda/jasa untu memenuhi kebutuhan.
Guna barang dapat digolongkan sbb:
1. Kegunaan unsur: benda itu berguna karena unsurnya. Ex. Mentega utk roti
2. Kegunaan tempat: kegunaan benda setelah dipindahkan tempatnya.
Ex. Pasir di kali dipindah ke toko bangunan.
3. Kegunaan waktu: Berguna jika dipakai sesuai waktunya. Ex. Payung saat hujan
4. Kegunaan bentuk: Berguna setelah mengalami perubahan bentuk. Ex.
Tanah liat jadi genting.
5. Kegunaan Kepemilikan: berguna setelah dimiliki. Ex. Mesin jahit yg dibeli dr toko
6. Kegunaan Pelayanan: pelayanan berguna jika dilakukan. Ex.
Pramuniaga.
Nilai Barang: dibedakan menjadi 2 macam nilai:
1. Nilai Pakai: kemampuan suatu barang saat digunakan konsumen.
Terdiri dari:
Subyektif: nilai barang dilihat dari penggunaannya
Obyektif: nilai barang dilihat daru barang atau jasa tersebut.
2. Nilai Tukar: Kemampuan barang untuk ditukar dengan barang lain.
Terdiri dari:
Subyektif:
Nilai tukar barang berdasarkan orang yang menukarnya.
Obyektif:
Nilai tukar barang berdasarkan barangnya. Ini adalah teori yang ditentukan oleh jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang & jasa tersebut.
David Ricardo berpendapat: suatu barang sangat ditentukan oleh
besarnya upaya tenaga kerja untuk memproduksi barang tersebut.
5
PERILAKU PRODUSEN
Bagi produsen untuk memilih kombinasi factor produksi dengan cara:
Pendekatan Produk Total (Total Product)
Produk Marginal (Marginal Product)
Pendapatan Total (Total Revenue)
Pendapatan produk Marginal (Marginal Revenue Product)
Untuk tahu berapa penambahan pegawai yang optimal, produsen perlu berikut:
1. Hukum Hasil lebih yang semakin Berkurang:
Apabila faktor variable produksi ditambah, sedangkan factor produksi lain tetap, tambahan produksi akan mulai menurun.
Situasi Jumlah Pegawai Jumlah sepatu yg di produksi Produk Marginal (Unit)
A 1 5 -
B 2 10 5
C 3 25 15
D 4 50 25
E 5 80 30
F 6 100 20
G 7 105 5
H 8 105 0
I 9 90 -15
Perbandingan penambahan produksi sepatu dan penambahan pegawai inilah yang disebut sebagai produksi tambahan (marginal), yang bisa dirumuskan sbb:
MP = Q2 – Q1 Keterangan:
N2 – N1
Q2= Produksi sepatu akhir (setelah penambahan pegawai) Q1= Produksi sepatu awal (sebelum penambahan pegawai) N2= Jumlah pegawai setelah di tambahN1= Jumlah pegawai sebelum ditambah MP= Marginal Produk (selisih tambahan produk)
Terdapat 3 daerah produk marjinal:
Produk Marginal Naik (increasing marginal returns)
Produk Marginal turun (diminishing marginal returns)
Produk Marginal negative (negative marginal returns)
Gambaran produk marjinal yang awalnya naik kemudian menurun
inilah yang disebut sebagai hukum hasill pertambahan nilai yang
semakin berkurang.
6 2. Konsep Pendapatan Marginal:
Tambahan pendapatan total sebagai akibat dari penambahan factor produksi.
Jadi Marginal Revenue Product (MRP) adalah Marginal Product (MP) dikalikan dengan Harga Product (P) MRP = MP X P
Situasi Jumlah Pegawai Product Marginal (unit) Marginal Revenue Product (ribuan)
A 1 5 100
B 2 10 200
C 3 15 300
D 4 25 500
E 5 30 600
F 6 20 400
G 7 5 100
H 8 0 0
I 9 -5 -100
Jika MRP lebih besar dr biaya factor produksi, produsen sepatu akan menambah penggunaan pegawai, sebaliknya jika MRP lebih kecil dr biaya, produsen akan mengurangi pegawai. Penggunaan pegawai yg optimal ketikan MRP sama dengan biaya.
PERILAKU KONSUMEN
Nilai guna suatu barang/jasa bagi seseorang sifatnya relative tergantung kondisinya. Mengapa?
Konsep mendasar yang berkaitan dengan perilaku konsumen melalui pendekatan Kardinal, yaitu:
Nilai guna Total:
Kepuasan yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang / jasa tertentu secara keseluruhan.
Nilai guna Marginal:
Pertambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap
tambahan barang dan jasa yang dikonsumsi sampai pada titik
tertentu. Semakin banyak unit yang dikonsumsi oleh individu akan
semakin besar kepuasan total yang diperoleh.
7
Fakta diatas ini disimpulkan oleh Hermann Heinrich Gossen:
1. Hukum Gossen I
Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus menerus, utilitas yang diperoleh konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberika tambahan utilitas yang semakin kecil.
Tambahan nilai guna dari tambahan konsumsi satu unit disebut marginal Utility.
2. Hukum Gossen II
Fakta bahwa setiap konsumen memiliki banyak kebutuhan, mulai kebutuhan terpenting sampai kebutuhan yang tidak penting, maka disimpulkan oleh Gossen sbb:
Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang atau jasa dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility berbanding sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa jika orang melakukan pemenuhan kebutuhan, akan memperhatikan berbagai macam kebutuhan lainnya dan berusaha mencapai kepuasan yang mendekati sama dari berbagai macam pemenuhan kebutuhan tersebut.
Untuk dapat mengetahui tingkat Kepuasan Konsumen:
1. Pendekatan Kardinal (pendekatan utilitas Marginal):
Didasarkan pada anggapan besarnya nilai kepuasan dapat dinyatakan dengan angka cardinal yang dapat dijumlah, dikurangi atau dibagi.
Asumsi Pendekatan ini:
Konsumen bertindak rasional (ingin memaksimalkan kepuasan sesuai dengan batas anggarannya)
Pendapatan konsumen tetap
Uang memiliki nilai subyektif yang tetap.
Nilai guna suatu barang dan jasa yang dinikmati konsumen dapat
diukur oleh barang yang bersangkutan. Semakin berguna suatu
barang bagi seseorang maka akan semakin diminati.
8
2. Pendekatan Ordinal (Pendekatan Kurva Indiferen) Asumsinya konsumen:
Rasional (ingin memaksimalkan kepuasannya)
Memiliki pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai guna
Memiliki sejumlah uang tertentu
Konsisten dengan pilihannya, jika ia memiliki A, ia tidak bisa memilih B.
Nilai suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui &
konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang / jasa.
Pendekatan Ordinal dianalisi dengan menggunakan:
a. Kurva Indiferen
Kurva yg menunjukkan kombinasi 2 macam konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Dari kurva terlihat bahwa dengan memperoleh lebih banyak barang yang satu akan menyebabkan kehilangan sebagian barang yang lain.
Karakteristik Kurva indeferen:
Mempunyai slope negative krn memiliki hub subsititusi antara kedua macam barang utk mempertahankan kepuasan yg sama.
Cembung ke arah titik asal, substitusi tdk proporsional
2 atau lebih kurva indeferen tdk pernah berpotongan karena menyatakan tingkat kepuasan yg berbeda.
b. Garis Anggaran (Budget Line) & Keseimbangan Konsumen Budget Line:
Besarnya anggaran yang dimiliki konsumen sehingga diketahui jumlah barang yang bisa dikonsumsi oleh konsumen. Semakin tinggi pendapatan, akan semakin banyak barang yang dpaat dikonsumsi dan semakin besar kepuasan yang dapat diperoleh.
PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI:
Pelaku kegiatan Ekonomi:
1. Rumah Tangga Konsumen (RTK), berperan:
Memiliki factor produksi yang dibutuhkan utk proses produksi barang bagi perusahaan, pemerintah & luar negeri.
Berperan sebagai pemakai barang & jasa.
Penyedia factor produksi: tanah & tenaga kerja yg diperlukan
produsen.
9 2. Rumah Tangga Produsen (RTP)
Perannya dalam perekonomian:
Mitra pemerintah dlm menyediakan kebutuhan barang & jasa yg diperlukan masyarakat.
Membantu menggerakan roda perekonomian nasional
Sumber pendapatan Negara dengan membayar pajak
Menciptakan lapangan kerja sehingga membantu roda ekonomi jalan.
3. Rumah Tangga Pemerintah (RTG), Berperan:
Mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan
Menyediakan barang public
Melakukan pengeluaran dengan cara membeli barang & jasa dr perusahaan & rumah tangga.
Untuk bisa membiayai pemerintah harus menarik pajak dr perusahaan & Rumah tangga.
4. Rumah Tangga Luar Negeri (RTLN)