• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Sejahtera Alam Energy adalah salah satu perusahaan di bidang pengembangan energi panas bumi yang memiliki wilayah kerja panas bumi di Baturraden, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah kerja panas bumi Baturraden berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:

1557.K/30/MEM/2010 dibatasi oleh 10 (sepuluh) titik kordinat dengan luas area 24,660 Hektar. Secara administratif termasuk ke dalam lima kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk pengembangan diserahkan kepada PT Sejahtera Alam Energy melalui Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 541.1/27/2011 yang ditetapkan tanggal 11 April 2011, dengan keluarnya Undang-Undang No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi maka IUP yang dimiliki oleh PT Sejahtera Alam Energy disesuaikan menjadi Izin Panas Bumi (IPB) yang dikeluarkan oleh Menteri ESDM pada melalui Surat Keputusan Menteri No. 4577K/30/MEM/2015 tanggal 16 November 2015.

Tata guna lahan WK Panas Bumi Daerah Panas Bumi Baturraden terdiri atas:

a. Kawasan Hutan Lindung G. Slamet, memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah.

(2)

b. Hutan Produksi Terbatas merupakan wilayah kehutanan yang ditujukan untuk diambil hasil hutannya.

c. Areal Penggunaan Lain, merupakan area yang difungsikan sebagai daerah tempat tinggal masyarakat, sawah, ladang serta perkebunan.

Berdasarkan data BPS dalam buku “Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2015”, daerah Banyumas berpenduduk 1,620,918 jiwa dengan luas wilayah 1,327.59 km2, atau kepadatan penduduk (population density) rata rata per kilometer persegi adalah 1,221 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Purbalingga adalah 889,214 jiwa dengan luas 777.65 km2, maka kepadatan penduduk per kilometer persegi tercatat sekitar 1,143 jiwa. Kabupaten Brebes seluas 1,657.73 km2 berpenduduk 1,773,379 jiwa memiliki kepadatan penduduk sebesar 1,070 jiwa per kilometer persegi. Untuk Kabupaten Tegal yang memiliki jumlah penduduk 1,420,132 jiwa dengan luas daerah 879.70 km2, maka kepadatan penduduk adalah 1,614 jiwa per kilometer persegi. Kabupaten Pemalang seluas 1,001.90 km2 memiliki jumlah penduduk 1,284,236 jiwa dengan kepadatan penduduk menjadi 1,269 jiwa per kilometer persegi. Dengan demikian dapat diketahui, bahwa 5 (lima) wilayah kabupaten yang mencakup Komplek G. Slamet memiliki total jumlah penduduk 6,987,879 jiwa dengan luas area 5.644.57 km2, dan rata-rata kepadatan penduduk adalah 1.237,98 jiwa per kilometer persegi.

Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Banyumas sebanyak 779,804 jiwa dengan rincian 737,931 jiwa sudah bekerja dan 41,873 jiwa pencari kerja. Jumlah penduduk Purbalingga yang bekerja sebanyak 440,065 jiwa dan pencari kerja sebanyak 23,782 jiwa sehingga total angkatan kerja di Kabupaten Purbalingga

(3)

sebanyak 463,847 jiwa. Total angkatan kerja di Kabupaten Brebes sebanyak 844,001 jiwa dengan jumlah pencari kerja 80,420 jiwa dan penduduk yang bekerja 763,581 jiwa. Kabupaten Tegal memiliki jumlah angkatan kerja sebanyak 652,338 jiwa dengan jumlah penduduk bekerja sebanyak 597,079 jiwa dan pencari kerja sebanyak 55,259 jiwa. Angkatan kerja di Kabupaten Pemalang sebanyak 641,579 jiwa dengan rincian penduduk bekerja sebanyak 593,820 jiwa dan pencari kerja sebanyak 47,759 jiwa.

Lapangan pekerjaan utama diantaranya sektor pertanian, pertambangan dan galian, listrik gas dan air bersih, industri (manufaktur), konstruksi, perdagangan, transportasi, keuangan, serta jasa. Berdasarkan data BPS, tercatat UMK Kabupaten Banyumas tahun 2015 sebesar Rp. 1,100,000 dengan KHL sebesar Rp. 1,099,949,46. UMK Kabupaten Purbalingga tahun 2015 sebesar Rp.

1,101,600 dengan KHL sebesar 1,076,915.87. UMK Kabupaten Brebes Rp.

1,166,550 dengan KHL sebesar Rp. 1,166,583.51. UMK Kabupaten Tegal sebesar Rp. 1,155,000 dengan KHL sebesar Rp. 1,163,000. UMK Kabupaten Pemalang Rp. 1,193,400 dengan KHL sebesar Rp. 1,170,000.

2.2. Lingkup Bidang Usaha

PT Sejahtera Alam Energy memiliki lingkup bidang usaha dalam bidang pengembangan energi panas bumi dari tahap Eksplorasi hingga tahap Eksploitasi, dan pemanfaatan energi panas bumi menjadi listrik untuk di jual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).

(4)

2.3. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang sangat dominan untuk menjamin keberhasilan operasional perusahaan dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Suksesnya perusahaan antara lain dikontribusi oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi memadai.

Gambaran Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Sejahtera Alam Energy adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. SDM PT Sejahtera Alam Energy

Divisi Jumlah Karyawan

Management 5

Infrastructure 30

Resources and Drilling 25

IT 5

HSE 6

Finance 10

HRD 10

Procurement 24

Total 115

Sumber: HRD PT Sejahtera Alam Energy (2016)

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa untuk SDM PT Sejahtera Alam Energy total jumlah karyawannya 115, terbagi dalam 8 Divisi.

2.4. Tantangan Bisnis Perusahaan

PT Sejahtera Alam Energy mempunyai misi untuk menjadi salah satu perusahaan penyedia energi panas bumi terbesar untuk di tingkat propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan memiliki target menciptakan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi dan handal dalam bidang energi

(5)

panas bumi, dengan adanya kompetensi ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah perusahaan dalam bersaing di industri panas bumi di Indonesia.

2.5. Proses Bisnis Perusahaan

PT Sejahtera Alam Energy bergerak dalam bidang pengembangan panas bumi di tahap kegiatan Eksplorasi, kegiatan Ekploitasi, dan Pemanfaatan energi panas bumi di area kerja Baturraden, propinsi Jawa Tengah. Kegiatan Pemboran Eksplorasi di dalam Kawasan WKP Panas Bumi Daerah Baturraden, Provinsi Jawa Tengah direncanakan untuk menopang rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi(PLTP) Baturraden dengan cadangan terduga 175 MW.

Berikut ini adalah tahapan proses bisnis PT Sejahtera Alam Energy Tahap Konstruksi

Pada tahap konstruksi terdapat beberapa komponen kegiatan yaitu, mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi peralatan dan material, mobilisasi material sumur dan pemboran, pengadaan jasa (sipil dan mekanikal) dan drilling rig serta konstruksi infrastruktur.

Mobilisasi Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan konstruksi dan operasi pemboran dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan kegiatannya. Penerimaan tenaga kerja direncanakan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Banyumas dan Kabupaten

(6)

Brebes agar potensi tenaga lokal yang mampu dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dapat diberdayakan.

Mobilisasi Peralatan dan Material

Kegiatan ini meliputi pengangkutan material dan peralatan pemboran (Rig) serta sarana penunjang ke lokasi sumur pemboran.

Termasuk juga bahan-bahan yang diperlukan selama pemboran seperti pipa casing, drilling bit, drilling pipe, bahan lumpur, bahan bakar dan sarana penunjang lainnya. Mobilisasi peralatan pemboran ini akan menggunakan kendaraan angkut berat (low bed trailler) serta truk pengangkut barang medium denggan rute jalan dari jalan utama menuju tapak proyek.

Pengadaan Material Sumur dan Material Pemboran

Pengadaaan material sumur dan material pemboran dilakukan setelah pengajuan master list dan rencana impor barang disetujui. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 10 bulan dimulai bulan Februari 2012 hingga bulan November 2012. Untuk mengoptimalkan waktu, prasarana untuk pemesanan material sumur disiapkan sejak IUP terbit. Dalam pengadaan material ini local content tetap menjadi prioritas dan material yang impor adalah well head, casing & accessories serta pahat (bit).

(7)

Pengadaan Jasa Sipil, Mekanikal dan Drilling Rig

Pengadaan jasa meliputi jasa pelaksana pekerjaan sipil, mekanikal dan operasi pemboran (termasuk drilling rig) direncanakan mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2012 hingga bulan November 2012 berlangsung selama 10 bulan.Alokasi waktu untuk kegiatan ini sudah termasuk proses tender, purchase order sampai delivery order (mobilisasi bahan, material ke lokasi).Termasuk dalam kegiatan ini adalah pemetaan topografi untuk mendapatkan gambaran morfologi area yang akan digunakan sebagai jalan lokasi; tapak bor; bak penampung air pemboran; bak disposal (pond); kantor, gudang dan equipment yard; jalur pipa air dan pemipaan air pemboran.

Peta topografi tersebut akan menjadi dasar dalam perencanaan detail berbagai sarana penunjang. Secara garis besar, pengukuran dan pemetaan topografi meliputi pemasangan patok beton BM & CP, kontrol horizontal dan vertikal, pengukuran detail situasi pada daerah rencana tapak titik bor, lokasi bak penampung air maupun pond, water pump system, serta pengukuran situasi secara memanjang (long) maupun memotong (cross) dari jalur masuk dan jaringan pipa air pemboran.

Pengukuran topografi dilakukan menggunakan alat berupa GPS Geodetic, total station, theodolit maupun waterpass. Penggunaan peralatan tersebut mensyaratkan dua titik yang diukur jarak dan beda tingginya harus dapat saling terlihat. Mengingat lokasinya berupa hutan,

(8)

maka ranting-ranting dan daun yang menghalangi harus dibersihkan terlebih dahulu.

Konstruksi Infrastruktur

Kegiatan konstruksi infrastruktur meliputi pembangunan dan atau perbaikan jalan akses; jalan lokasi; tapak bor; bak penampung air pemboran; bak disposal (pond); kantor, gudang danequipment yard; jalur pipa air dan pemipaan air pemboran. Pekerjaan konstruksi infrastruktur dijadwalkan berlangsung selama 6 bulan mulai bulan Juni 2015 dan diharapkan selesai pada bulan November 2016. Berdasarkan Layout Rencana Eksplorasi, infrastruktur pada kegiatan pemboran eksplorasi, meliputi:

Well Pad

Well Pad yaitu lokasi dan tapak bor sumur eksplorasi yang disiapkan juga untuk lokasi dan tapak bor sumur pengembangan dengan sistem kluster. Jumlah well pad yang direncanakan untuk setiap sumur eksplorasi adalah 4 (empat) well pad, dimana setiap well pad terdapat 1 (satu) sumur eksplorasi.

Jalan Akses

Jalan Akses Utama yang digunakan sebagai jalan masuk ke area WKP adalah dari jalan provinsi yang menghubungkan kota Brebes- Bumiayu melewati Desa Taraban, Desa Kretek dan Desa Pandansari kemudian disambung jalan akses menuju area pemboran.

Gambar

Tabel 2.1. SDM PT Sejahtera Alam Energy

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian hipotesis kedua yang menyatakan terdapat pengaruh secara signifikan struktur modal terhadap harga saham perusahaan ILQ45, berdasarkan hasil penelitian

Oleh karena itu, bahan ajar yang menyajikan materi fisika terintegrasi dengan aktivitas kecakapan hidup sangat penting untuk membekali siswa sekolah menengah dalam

Evaluasi pada tampilan awal dari Penerapan Sistem Informasi Perpustakaan pada Perguruan Husni Thamrin Medan dinilai baik baik dalam menampilkan informasi pilihan

Tindak Pidana Pendidikan merupakan bagian integral dari tindak pidana pada umumnya. Di Indonesia perihal tindak pidana pendidikan sejak tahun 1945 sampai dengan tahun 2002 belum

Hasil ini sejalan dengan penelitian Varma (1999) dalam analisis bivariatnya yang menyebutkan bahwa perilaku ibu yang masih terus melanjutkan menyusui anaknya setelah 6 bulan

Menurut dia, Kospin Jasa Syariah Pekalongan terus berusaha mengutamakan kualitas pelayanan yang berbeda dengan perusahaan keuangan syariah lainnya.. Apalagi lembaga keuangan

– Tugas terapis: tidak menggunakan teknik terapi tertentu atau menginterpretasi perilaku klien, melainkan menciptakan atmosfer di mana klien merasa aman untuk mengekspresikan

REKAPITULASI PENGGUNAAN BANSOS BUKU TAHUN PELAJARAN 2014-2015.. NAMA SEKOLAH : SMP