i
MANAJEMEN BANDWIDTH PADA JARINGAN HOTSPOT UNTUK MEMBATASI CONTENT DOWNLOAD/UPLOAD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
DANIEL CRIST ANDRE SAPUTRA NYAMPAI 135314071
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2021
ii
BANDWIDTH MANAGEMENT ON HOTSPOT NETWORKS TO LIMIT DOWNLOAD/UPLOAD CONTENT
A THESIS
Presented as partial fulfillment of Requirements To Obtain Sarjana Komputer Degree
In Informatic Engineering Department
By:
DANIEL CRIST ANDRE SAPUTRA NYAMPAI 135314071
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2021
v MOTTO
Kegagalan adalah sebuah pilihan disini. Jika suatu hal tidak pernah mengalami kegagalan, maka anda belum cukup berinovasi.
( ELON MUSK )
viii ABSTRAK
Perkembangan akses internet dewasa ini terus meningkat tiap tahunnya dengan jumlah yang sangat signifikan. Salah satu yang meningkat adalah penggunaan internet tanpa kabel dalam bentuk Access Point atau yang biasa disebut Hotspot. Dengan peningkatan yang signifikan tersebut maka dibutuhkan Quality of Service (QoS) agar setiap client mendapatkan kecepatan koneksi yang setara dengan mengontrol traffic jaringan sehingga penggunaan bandwidth optimal dan merata. Salah satu cara adalah dengan menggunakan manajemen bandiwidth yang efisien seperti queue tree yang mengontrol traffic jaringan dan membaginya sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang diinginkan.
Kata Kunci: Manajamen Bandwidth, Queue Tree.
ix ABSTRACT
The development of internet acces is currenly increasing every year with a very significant amount. One of the things thats is increasing is the use of wireless internet in the form of access point or so called hotspot. With this significant increase, Quality of service is needed so that each client gets a connection speed equivalent to controlling network traffic so that bandwidth usage is optimal an evenly distributed. One way is to use efficient bandwidth management such as queue tree that control network traffic and distribute it according to desired needs and requirements.
Keyword : Bandwidth Management, Queue Tree.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Manajemen Bandwidth Pada Jaringan Hotspot Untuk Membatasi Content Dowload/Upload”. Tugas akhir ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dan sebagai syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana komputer program studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian dan penyusunan laporan tugas akhir ini, banyak yang telah membantu penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih antara lain pada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat kebijaksanaan, pertolongan, dan kekuatan dalam proses pembuatan tugas akhir.
2. Bapak Bambang Soelistijanto, Ph.D. dan Ibu Vittalis Ayu, S.T., M.Cs.
selaku pembimbing tugas akhir, atas kesabaran dan nasehat dan nasehat dalam membimbing penulis, meluangkan waktunya, memberi dukungan, motivasi, serta saran yang sangat membantu penulis.
3. Robertus Adi Nugroho, S.T., M.Eng. selaku ketua program Studi Teknik Informatika atas bimbingan, kritik, dan saran yang telah diberikan beliau kepada penulis.
4. Alb. Agung Hadhiatma, ST., M.T. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Seluruh Dosen dan segenap karyawan Fakultas Sains dan Teknologi USD yang telah membantu penulis dalam berdinamika di dalam kegiatan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
6. Kepada kedua orangtuaku, Bapak Elsanto Harinatalno, S.E., M.M. dan Ibu Bertha ,S.Kep. yang senantiasan memberikan dorongan, doa, nasehat dan dukungan moral dan meteril.
7. Kepada pasangan saya Maria Agustini, S.Pd. yang sudah menemani, memberikan motivasi dan semangat selama bertahun-tahun dalam masa perkuliahan maupun dan penyelesaian tugas akhir.
xi
8. Kepada teman-teman saya yang sudah berbagi pengalaman dan cerita hidup selama di Yogyakarta, karena lingkungalah yang membentuk kepribadian saya.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ...i
TITLE PAGE ...ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...iii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iv
MOTTO...v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
BAB I. Pendahuluan...1
I.1. Latar Belakang...1
I.2. Rumusan Masalah...2
I.3. Batasan Masalah...2
I.4. Tujuan...2
I.5. Manfaat Penelitian...2
I.6. Sistematika Penelitian...2
BAB II. Landasan Teori...4
II.1. Jaringan Komputer...4
II.1.1. Berdasarkan Area dan Skala...4
II.1.1.1. LAN...4
II.1.1.2. MAN...5
II.1.1.3. WAN ...5
xiii
II.1.1.4. Internet ...5
II.1.2. Berdasarkan Media Penghantar ...5
II.1.2.1. Wire Network ...6
II.1.2.2. Wireless Network ...6
II.1.3. Berdasarkan Fungsi ...6
II.1.3.1. Client Server ...6
II.1.3.2. Peer to Peer ... 7
II.2. Router ... 7
II.3. Hotspot ... 8
II.4. Mikrotik ... 8
II.4.1. Pengertian Mikrotik ... 8
II.4.2. Jenis-Jenis Mikrotik ... 9
II.5. Bandwidth ... 9
II.6. Manajemen Bandwidth...10
II.7. Queue Tree...10
II.8. Winbox...10
II.8.1. Pengertian Winbox ...10
II.8.2. Menu Winbox...11
BAB III. METODE PENELITIAN... 13
III.1. Metode Pengumpulan Data ...13
III.2. Peralatan Penelitian ...13
III.2.1. Hardware ...13
III.2.2. Software ...14
III.3. Perancangan Sistem...14
III.4. Desain Topologi...15
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Login Winbox ...16
IV.2. Pengaturan Interface ...17
IV.3. Konfigurasi IP Address ... 19
xiv
IV.4. Pengaturan DHCP Client ... 20
IV.5. Pengaturan Firewall NAT ...22
IV.6. Pengaturan Hotspot ...24
IV.7. Cek Koneksi Jaringan Internet ...28
IV.8. Pengaturan Queue Tree ...31
IV.9. Cek Koneksi Jaringan Internet Setelah ManajemenBandwidth.... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan ...45
V.2. Saran ...45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
Perkembangan akses internet dewasa ini semakin meningkat tiap tahunnya dengan jumlah yang sangat signifikan. Salah satu yang meningkat adalah penggunaan internet tanpa kabel dalam bentuk Access Point atau yang biasa disebut Hotspot yang bersifat mobile dan dapat ditemukan dibanyak tempat seperti di kampus, sekolah, perkantoran, kafe, mall, dan tempat lainnya. Dengan peningkatan yang signifikan tersebut maka dibutuhkan manajemen bandwidth agar setiap client mendapatkan kecepatan bandwidth yang sama karena apabila terjadi pemakaian bandwidth secara berlebihan khususnya dalam content download/upload oleh satu atau beberapa user maka user yang lain dapat mendapatkan alokasi bandwidth yang kecil. Pada akhirnya, penyedia layanan tidak dapat memberikan service (layanan) secara maksimal.
Untuk mengatasi masalah diatas, maka penulis smencoba menerapkan “Manajemen bandwidth pada jaringan Hotspot untuk membatasi konten Download/Upload” dengan menggunakan fitur queue tree di router mikrotik yang berfungsi untuk melakukan pengaturan alokasi bandwidth bagi setiap user sebagai usaha untuk perbaikan layanan penyedia jaringan.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas penulis pada penelitian ini adalah :
a. Bagaimana cara manajamen bandwidth menggunakan router mikrotik untuk membatasi content download/upload.
b. Bagaimana hasil sebelum dan setelah penerapan manajemen bandwidth
2 dengan menggunakan fitur queue tree di router mikrotik.
I.3. Batasan Masalah
Pada penelitian kali ini penulis akan membatasi masalah-masalah dalam perancangan hotspot yang terdiri dari :
a. Perancangan topologi jaringan hotspot menggunakan router mikrotik.
b. Penerapan manajemen bandwidth menggunakan fitur queue tree di router mikrotik untuk membatasi content download/upload.
I.4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diatas , tujuan dari manajemen bandwidth pada jaringan hotspot adalah :
a. Merancang topologi jaringan hotspot dengan menggunakan router mikrotik.
b. Menerapkan manajemen bandwidth menggunakan fitur queue tree pada router mikrotik untuk membatasi content download/upload.
I.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk menangani masalah pembagian bandwidth dengan membatasi content download/upload bagi setiap user sehingga user mendapatkan bandwidth secara rata.
I.6. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasan penelitian ini, penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi hal-hal yang menjadi latar belakang,
3 perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian penulisan tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi pembahasan teori yang diperlukan dalam melakukan penelitian tugas akhir ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam perancangan sistem.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang perancangan dan implementasi serta pengujian berdasarkan metode yang ditentukan.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil dari penelitian. Kesimpulan memuat singkat mengenai hasil penelitian dan saran memuat ulasan mengenai pendapat peneliti tentang kemungkinan pengembangan dan pemanfaatan hasil penelitian.
4
BAB II Landasan Teori II.1. Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti rioter, switch, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras (Sofana, 2013).
Jadi dapat disimpulkan bahwa di dalam jaringan komputer harus terdapat minimal dua buah komputer atau perangkat yang saling terhubung satu sama lain. Di dalam sebuah jaringan komputer yang lebih luas, akan terdapat beragam perangkat komputer dan perangkat terhubung lainnya dan terjadi proses komunikasi dan transfer paket data didalamnya.
Para ahli membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, yaitu:
II.1.1 Berdasarkan Area atau Skala
Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis, diantaranya:
5 II.1.1.1 LAN
Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan lokal disebut juga sebagai jaringan personal atau privat. LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara bersamaa seperti penggunaan printer secara bersama dan sebagainya.
II.1.1.2 MAN
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor dalam komplek yang sama, satu/beberapa desa, satu/beberapa kora. Dapat dikakan MAN meruapakan pengembangan LAN.
II.1.1.3 WAN
Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu nagara, satu pulau, bahkan satu dunia. Metode yang digunakan WAN hampit sama dengan LAN dan MASN. Umumnya WAN dihungkan dengan jaringan telepon digital. Namun media transmisi lainoun dapat digunakan.
II.1.1.4 Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan komputer skala besar (mirip WAN), yang dihungkan menggunakan protokol khusus. Jadi sebenarnya internet merupakan bagian dari WAN. Cakupan internet
6 II.1.2 Berdasarkan Media Penghantar
Berdasarkan media penghantar jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
II.1.2.1 Wire Network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada kabel. Kabel yang umumnya digunakan pada jaringan komputer biasaya berbahan dasar tembaga.
Ada dua jenis lain yang menggunakan bahan sejenis fiber yang disebut fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga banyak digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN atau WAN menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik. Serat optik saat ini sudah semakin populer.
II.1.2.2 Wireless Network
Wireless network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infra red. Saat ini sudah semakin banyak public area atau lokasi tertentu yang menyediakan layanan wireless network. Sehingga oengguna dapat dengan mudah melakuka akses internet tanpa kabel. Frekuesnsi yang digunakan pada radio untuk jaringan komputer biasanya dikisaran 2.4 GHz dan 5.8 GHz. Sedangkan penggunaan infrared umumnya hanya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua buah komputer saja atau point to point.
II.1.3 Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsi jaringankomputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
7 II.1.3.1 Client Server
Client server adalah jaringan komputer yang mengharuskan salah satu (atau lebih) komputer difungsikan sebagai server atau central. Server melayani komputer lain disebut client. Layan yang diberikan bisa berupa web, e-mail, file, atau yang lain. Client server banyak dijumpai pada jaringan internet. Namun LAN atau jaringan lainnya bisa mengimplementasikan client server.
Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing.
II.1.3.2 Peer to Peer
Peer to peer adalah jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Jadi tidak ada komputer yang “lebih” utama dibandingkan dengan komputer lain. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan access dari/ke komputer lain. Peer to peer banyak diimplementasikan pada MAN, WAN, atau internet. Namun hal ini kurang lazim. Salah satu alasannya masalah manajemen dan security. Cukup sulit menjamin securoty pada jaringan peer to peer manakala pengguna komputer sudah sangat banyak
II.2. Router
Router merupakan suatu perangkat yang menghubungkan dua buah jaringa atau lebih yang memiliki alamat jaringan yang berbeda. Router menentukan akan diarahka ke titik jaringan yang mana paket ditujukan ke suatu alamat tujuan. Router biasanya berfungsi sebagai gateway, yaitu jalan keluar utama dari suatu jaringan untuk menuju jaringan baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN, sehingga host yang ada pada sebuah jaringan lokal bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada satu jaringan atau pada jaringan lain melalui internet. Selain itu touter juga berfungsi sebagai alat
8 penghubung antara media jaringan yang berbeda, meningkatkan performance jaringan LAN dengan memanfaatkan sifat dasar router yang mampu memisahkan broadcast domain dengan dollisiondomain, di samping meningkatkan keamanan jaringan dengan memanfaatan fasilitas access-list.
Router memiliki banyak jalur diantara keduanya, dengan memerriksa Header IP yang ada pada paket data. Disinilah peran dari sebuah router dibutuhkan. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribus untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari sistem ke sistem lain melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
II.3. Hotspot
Hotspot (Wi-Fi) dalam arti umum adalah satu standar Wireless Networking tanpa kabel hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan (Priyambodo, 2005:1).
Selanjutnya menurutMulyanta (2008:52) Wo-Fi merupakan merek dagang wirelessLAN yang diperkenalkan dan distandarisasi oleh Wi-Fi Alliance. Komponen utama jaringan Wi-fi adalah:
Access Point
Wireless LAN device
Mobile / Network PC
Ethernet LAN
II.4. Mikrotik
II.4.1 Pengertian Mikrotik
Mikrotik adalah sebuah merek dari sebuah perangkat jaringan. Pada awalnya mikrotik hanyalah sebuah perangkat lunak atau software yang di-install pada komputer yang akan digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam perkembangannya, saat ini mikrotik telah menjadi sebuah device atau perangkat jaringan yang
9 handal dengan harga yang terjangkau, serta banyak digunakan pada lebel perusahaan enyedia jasa internet (ISP).
II.4.2 Jenis-jenis Mikrotik
Mikrotik terdiri atas dua jenis yaitu mikrotik RouterOS dan Mikrotik RouterBoard:
Mikrotik RouterOS
Mikrotik Router OS merupakan sistem operasi yang diperuntukan sebagai router network. Mikrotik RouterOS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat membuat komputer biasa menjadi sebuah router network yang handal.
MikrotikRouterBoard
MikrotikRouterBoard adalah perangkat keras (hardware) sebuah mikrotik yang menjalankan sistem RouterOS. Mikrotik Routerboard seperti sebuah PC mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash.
II.5. Bandwidth
Bandwidth komputer didalam jaringan komputer, sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat didibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya daam detik). Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Secara umum koneksi dengan bandwidth yang besar atau tinggi memunkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar dalam video
10 presentasi. Artinya semakin besar bandwidth suatu media, maka semakin tinggi kecepatan data yang dapa dilaluinya (Jonathan Lukas, 20016:56).
II.6. Manajemen Bandwidth
Bandwidth Management System (BMS) adalah sebuah metode yang diterapkan untuk mengatur besarnya bandwidth yang aka digunakan oleh masing-masing user di sebuah jaringan sehingga pengguna bandwidth akan terdistribusi secara merata. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk mengimplementasikan bandwidth anagement ini diantaanya melalui proxy server, Qos atau traffic shapping, atau pembatasa bandwidth atau limiter.
II.7. Queue Tree
Queue Tree merupakan fitur manajemen bandwidth yang cukup fleksibel dan lebih kompleks dari simple tree. Queue tree adalah konfigurasi queue yang bersifat one way (satu arah), ini berarti sebuah konfigurasi queue hanya akan mampu melakukan queue terhadap 1 (satu) jenis traffic. Jika sebuah konfigurasi queue pada queue tree ditujukan untuk melakukanqueue untuk bandwidth download, maka konfigurasi tersebut tidak akan melkukan queue untuk bandwidth upload, demikian pula sebaliknya. Sehingga untuk melakukan queue terhadap traffic upload dan download dari sebuh komputer client, harus membuat 2 (dua) konfigurasi queue.
II.8. Winbox
II.8.1 Pengertian Winbox
Winbox adalah sebuah software jaringan yang berfungsi sebagai konektivitas dan konfigurasi Mikrotik dengan menggunakan MAC address atau protocol IP. Dengan winbox user akan lebih mudah dalam melakuka konfigurasi Mikrotik RouterOS larena user dapat mengkonfigurasi mikrotik langsung dari
11 komputer client dan dengan mode GUI sehingga lebih memudahkan user dalam proses penyetingan jaringan di mikrotik.
II.8.2 Menu WinBox
Interface :
- Interface merupakan penjembatan untuk menghubungkan mikrotik dengan Winbox menggunakan protocol berbasi Media AccessControl.
Bridge :
- Bridge, untuk mengkombinasikan beberapa network ke dalam satu bridge, bridge interface harus di buat (kemudian setiap interface harus ditentukan portsnya).
- Ports, submenu ini digunakan untuk emerintah interface dalam bridge interface tertentu
- NAT, Network Address Traslation juga merupakan tools yang termasuk digunakan untuk pembatasan access secara langsung dan melindungi traffic yang akan keluar dari router.
Internet Protocol (IP) :
- Address, Menu ini adalah bagian utama yang digunakan untuk membuat router bekerja. Mikrotik saat ini hanya mendukung ipv$ dengan subnet mask. Mikrotik dapat menggunakan alamat IP secara static ataupun dynamic,
- DHCP Client, menu ini berfungsi untuk mengaktifkan DHCP client (Dynamic Host Configuration Protocol) pada perangkat dengan OS Mikrotik.
- DHCP Server, menu ini berfungsi untuk membuat atau mengaktifkan DHCP server dan selain untuk mengaktifkan
12 DHCP Server pada menu ini juga bisa melihat IP yang telah didapatkan oleh client secara otomatis beserta network yang ada.
- Firewall, Menu Firewall ini berisi konfigurasi packet filter dan fitur mengatur fungsi keamanan untuk engatur arus data dari dan ke router.
Queues :
- Simple Queues, Menu ini berfungsi untuk membatasi penggunaan bandwidtdclient pada jaringan skala kecil dan menengah.
- Interface Queues, Menu ini berfungsi untuk mengeck user yang terkoneksi pada jaringan.
- Queues Tree, Menu ini berfungsi untuk membatasi penggunaan bandwidthclient dengan menggunakan mangle (penanda paket)
- Queues Type, Menu ini berfungsi untuk menentukan jenis queus yang akan digunakan.
New Terminal, Menu ini berfungsi sebagai console pada OS Mikrotik dalam arti text mode sama halnya dengan Linux OS yang berbasis server mode text.
Exit, Menu ini berfungsi untuk menutup windows interface pada OS Mikrotik yang diakses melalui aplikasi winbox.
13
BAB III Metode Penelitian III.1. Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan studi pustaka dan penelitian secara langsung. Dalam tahapan ini penulis akan melakukan pengamatan untuk mendapatkan data tentang penelitian ini dengan menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang telah terpasang dan mempelajari teori-teori yang terkait sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian yang akan dikerjakan.
III.2. Peralatan Penelitian
Pada penelitian kali ini akan digunakan dua jenis alat penelitian yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).
III.2.1 Hardware
1. Satu unit Notebook
Notebook akan digunakan untuk konfigurasi jaringan dan mengukur kinerja jaringan.
14 2. Satu unit Smarthphone
Smartphone akan digunakan dalam penelitian pada jaringan hotspot untuk mengukur kecepatan download/upload.
3. Satu unit Router Board Mikrotik.
Router Board Mikrotik yang akan digunakan adalah RB941-2nD-TC (hAP-Lite2).
4. Satu unit Access Point.
Access Point yang digunakan adalah TL-WR840N yang berfungsi sebagai media jaringan hotspot.
5. Kabel UTP
Kabel UTP berfungsi untuk menghubungkan internet ke router board mikrotik, komputer server, dan ke access point.
III.2.2 Software 1. Winbox
Winbox adalah aplikasi remote untuk melakukan konfigurasi router dalam tampilan windows.
2. Google Chrome
Google Chrome adalah aplikasi browser yang akan digunakan dalam percobaan pada jaringan hotspot untuk mengukur kecepatan download/upload.
III.3. Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan ini penulis akan membuat rancangan topologi yang akan dibangun yang bertujuan untuk mengimplementasikan manajemen bandwidth dengan menggunakan Queue Tree.
15
III.4. Desain Topologi
Gambar 1. Desain Topologi
Internet terlebih dahulu masuk/melewati router mikrotik lalu selanjutnya melewati access point dan diakses oleh user.
16
BAB IV
Implementasi dan Pengujian IV.1. Login Winbox
Hal pertama yang kita lakukan adalah membuka aplikasi Winbox pada PC yang kita gunakan untuk menyetting router mikrotik. Kita bisa masuk ke router mikrotik melalui Mac Address dan kita klik connect.
17
IV.2. Pengaturan Interface
Interface merupakan gerbang dari trafik keluar atau masuk ke Mikrotik, secara default mikrotik hanya mengenali interface yang secara fisik memang ada.
Nama interface dapat kita ubah namanya tersebut yang bertujuan untuk memudahkan dalam mengidentifikasi fungsi
Klik menu Interfaces > tekan tombol add > ganti Nama: Internet
18 Klik menu Interfaces > tekan tombol add > ganti Nama: Hotspot
Interface List yang telah dibuat
19
IV.3. Konfigurasi IP Address
Pengaturan ip Address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan yang kita buat. Ip address memiliki empat segmen. Tiap-tiap segmen tersebut mewakili 8 bit dari alamat yang memiliki panjang 32 bit untuk keseluruhanya.
Pengaturan ip address 192.168.10.2/24 di interface Internet adalah jalur dari internet atau dari jaringan isp yang digunakan.
Pengaturan ip address 192.168.2.0/24 adalah ip yang akan diberikan
20 kepada interface Hotspot.
IV.4. Pengaturan DHCP Client
Untuk mendapatkan IP address, Gateway, dan DNS server dari router ISP secara otomatis, langkah yang harus dilakukan adalah membuat DHCP Client.
Masuk pada menu IP > DHCP Client > tombol add (Interface tetap di Internet karena ether 1 ether yang terhubung ke jaringan internet) dan klik OK.
21
22
IV.5. Pengaturan Firewall NAT
Pengaturan Firewall NAT digunakan untuk mentranslasikan ip address jaringan lokal agar dapat mengakses ip public. Klik menu IP > Firewall > Tab Nat
> Klik tanda +, Pada tab General isi kolom chain dan pada kolom out interfaces dengan ether1 (Internet)
23 Pengaturan srcnat (source NAT) untuk keluaran dari interface Internet
24 Masquerade bisa diartikan sebagai topeng untuk bisa terkoneksi ke jaringan internet menggunakan ip private, atau simpelna masquerade pada mikrotik merupakan sebuah metode yang mengijinkan dan memperbolehkan ip private untuk terkoneksi ke internet dengan menggunakan bantuan sebuah ip public. Pengaturan Masquerade di interface Internet supaya mengijinkan ip private untuk terkoneksi ke internet dengan menggunakan bantuan ip public.
25
IV.6. Pengaturan Hotspot
Buka Menu IP > Hotspot > Tekan tombol add > Ganti HotSpot Interface:
Hotspot > Tekan Next
Ganti Local Address of Network: 192.168.2.1/24 > Centang Masquerade Network > Tekan Next
Ganti Address Pool of Network: 192.168.2.2-192.168.2.254 > Tekan Next
26 Ganti DNS Servers: 8.8.8.8, 8.8.4.4 > Tekan Next
Ganti DNS Name: Hotspot.net > Tekan Next
Hotspot telah berhasil dibuat
27 Buka Menu IP > Hotspot > tab Users > tombol add dan Ganti Server:
hotspot 1, Name: user1, Password: (sesuai yang diinginkan), Tekan tombol OK.
Buka browser dan ketikkan Hotspot.net untuk login Hotspot dengan user1 dan password yang telah dibuat.
28 Login telah berhasil
29
IV.7. Cek Koneksi Jaringan Internet
Melakukan test ping di command prompt, dan hasilnya router sudah terhubung dengan internet.
30 Melakukan test di speedtest.net untuk mengetahui bandwidth default yang di dapatkan pada download dan upload di client PC. Diketahui download mendapatkan 10,68 Mbps dan Upload 5,24 Mbps
31 Melakukan test di speedtest.net untuk mengetahui bandwidth default yang di dapatkan pada download dan upload di client Smartphone. Diketahui download mendapatkan 10,5 Mbps dan Upload 5,33 Mbps
32
IV.8. Pengaturan Queue Tree
Buka Menu IP > Firewall > tab Mangle > tombol add dan ganti chain:
Forward, dan In Interface: Internet
33 Masuk tab Advanced, ganti Dst. Address List: hotspot
34 Masuk tab Action, ganti Action; mark packet, New Connection Mark: dw- conn. Klik OK.
35 Buka Menu IP > Firewall > tab Mangle > tombol add dan ganti chain:
Forward, dan Connection Mark: dw-conn
36 Masuk tab Action, ganti Action; mark packet, New Connection Mark: dw- pk. Klik OK.
37 Buka Menu IP > Firewall > tab Mangle > tombol add dan ganti chain:
prerouting, dan In Interface: Hotspot
38 Masuk tab Advanced, ganti Src. Address List: hotspot
39 Masuk tab Action, ganti Action; mark connection, New Connection Mark:
up-conn. Klik OK.
40 Buka Menu IP > Firewall > tab Mangle > tombol add dan ganti chain:
prerouting, dan Connection Mark: up-conn
41 Masuk tab Action, ganti Action; mark connection, New Packet Mark: up- pk. Klik OK.
Masuk menu Queues > tab Queue Tree > tombol add, ganti Name: All Bandwidth, Parent: global, Max Limit: 10M
42 Masuk menu Queues > tab Queue Tree > tombol add, ganti Name:
Download, Parent: All Bandwidth, Packet Marks: dw-pk, Limit at: 512k, Max Limit: 2M, Burst Limit: 6M, Burts Threshold 4M, Burts Time Time: 8 lalu klik OK.
43 Masuk menu Queues > tab Queue Tree > tombol add, ganti Name:
Upload, Parent: All Bandwidth, Packet Marks: up-pk, Limit at: 256k, Max Limit:
1M, Burst Limit: 3M, Burts Threshold 2M, Burts Time Time: 8 lalu klik OK.
44
IV.9. Cek Koneksi Jaringan Internet Setelah Manajemen Bandwidth
Sekarang kita buka browser, dan test kecepatannya internetnya. Gambar dibawah menunjukan bahwa telah berhasil meilimit alokasi bandwidth pada jaringan hotspot. Cek koneksi speedtest.net menggunakan PC dan Smartphone.
Setelah di cek kecepatan internet pada user PC di dapatkan Dowload 3,98 Mbps dan Upload 2.13 Mbps.
45 Setelah di cek kecepatan internet pada user Smartphone hasil didapatkan adalah Download 4,37 Mbps dan Upload 2.72 Mbps.
46 Manajemen Bandwidth menggunakan Queue Tree berhasil dengan hasil kisaran download 4Mbps dan upload 2 Mpbs.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan tahap- tahap penelitian adalah sebagai berikut:
a. Queue Tree dapat digunakan untuk manajemen bandwitdh pada jaringan.
b. Pembatasan content download/upload dapat diterapkan pada jaringan yang sibuk yang memiliki user yang banyak agar mendapatkan bandwidht yang sama rata.
V.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberi sarana untuk pengembangan yang lebih lanjut yaitu:
Semoga penelitian ini dapat dikembangkan bagi mahasiswa dan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa yang mengambil tugas akhir berkaitan dengan MANAJEMEN BANDWIDTH PADA JARINGAN HOTSPOT UNTUK MEMBATASI CONTENT DOWNLOAD/UPLOAD
48 DAFTAR PUSTAKA
Towidjojo, Rendra. 2016. Mikrotik Kung Fu : Kitab 1, Jasakom, Jakarta Towidjojo, Rendra. 2016. Mikrotik Kung Fu : Kitab 2, Jasakom, Jakarta Towidjojo, Rendra. 2016. Mikrotik Kung Fu : Kitab 3, Jasakom, Jakarta
Sofana, Iwan. 2013. Membangun Jaringan Komputer : Mudah membuat Jaringan Komputer (Wire & Wireless) untuk pengguna Windows dan Linux.
Bandung: Informatika
Syafrizal, Melwin. 2007. Pengantar Jaringan Komputer, Andi, Yogyakarta
Herlambang, M.L. dan Catur, A., 2008, Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOs, Andi, Yogyakarta