i
ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z SCORE UNTUK MEMPREDIKSI
KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN
( Studi pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 )
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
AJENG RARA SUGESTI B100 140 450
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by UMS Digital Library - Selamat datang di UMS Digital Library
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS FINANCIAL DISTR ESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z SCORE UNTUK MEMPREDIKSI
KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN
( Studi pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 )
Oleh:
AJENG RARA SUGESTI B 100 140 450
Telah diperiksa dan di setujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
(Drs. Agus Muqorobin M,M) NIK 237
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN
PADA PERUSAHAAN
( Studi pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 )
Yang ditulis oleh:
AJENG RARA SUGESTI B100140450
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 8 November 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Dewan Penguji :
1. Drs. Wiyadi, M.M ., Ph.D. (...) (Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Agus Muqorrobin, M.M (...) (Sekretaris Dewan Penguji)
3. Lukman Hakim, S.E., M.Si. (...) (Anggota Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Syamsudin M,M NIK. 0017025701
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publiksi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan diatas, maka saya akan pertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 9 November 2017 Penulis
AJENG RARA SUGESTI
1
ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA
PERUSAHAAN
(Studi pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prediksi kebangkrutan pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 menggunakan metode Altman Z-Score. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan perusahaan PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Telekomunikasi Tbk. Berdasarkan metode Altman Z-Score untuk perusahaan non manufaktur ada empat variabel, yaitu Modal kerja/total aktiva, Laba ditahan/total aktiva, Laba sebelum bunga dan pajak/total aktiva, dan Nilai pasar ekuitas/ nilai buku hutang. Dengan rumus Z-Score = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05 X4. Dengan kriteria penilaian Z-Score 2,675 > dikategorikan sebagai perusahaan yang sehat. 1,81 < Z-Score < 2,675 dikategorikan sebagai perusahaan yang berada di grey area sehingga kemungkinan terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama besarnya tergantung dari keputusan kebijaksanaan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan. Z-Score < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang kurang sehat atau bangkrut.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan perusahaan Indosat Tbk pada tahun 2008-2012 menunjukkan posisi grey area. PT XL Axiata Tbk pada tahun 2008-2012 menunjukkan keadaan yang meningkat, dari berpotensi bangkrut, grey area hingga dikategorikan sehat. PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk pada tahun 2008-2012 dikategorikan sebagai perusahaan yang berpotensi bangkrut atau kurang sehat.
Dan perusahaan terakhir PT Telekomunikasi Tbk pada tahun 2008-2012 dikategorikan sebagai perusahaan yang sehat.
Kata Kunci : Altman Z-Score, Laporan Keuangan, Prediksi Kebangkrutan ABSTRACT
This research aims to know how the prediction of bankruptcy in Telecommunications companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2008-2012 using Altman Z-Score method. This research uses secondary data in the form of quantitative data. The data sources used in this research are from the financial statements of PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk and PT Telekomunikasi Tbk. Based on the Altman Z-Score method for non-manufacturing companies there are four variables, namely Working Capital / total assets, Retained earnings / total assets, Earnings before interest and tax / total assets, and Market value of equity / book value of debt. With the formula Z-Score = 6.56 X1 + 3.26 X2 + 6.72 X3 + 1.05
2
X4. With Z-Score 2.675 assessment criteria> categorized as a healthy company.
1.81 <Z-Score <2.675 is categorized as a company in the gray area so the possibility of rescue and possibly bankrupt is as great as it depends on the decision of the company management policy as the decision maker. Z-Score
<1.81 is categorized as a less healthy or bankrupt enterprise.
Based on the calculation that has been done, it can be concluded Indosat Tbk company in 2008-2012 shows gray area position. PT XL Axiata Tbk in 2008- 2012 shows the increasing circumstances, from potentially bankrupt, gray area until healthy categorized. PT Bakrie Telecom Tbk and PT Smartfren Telecom Tbk in 2008-2012 are categorized as potentially bankrupt or unhealthy. And the last company of PT Telekomunikasi Tbk in 2008-2012 is categorized as a healthy company.
Keyword : Altman Z-Score, Financial report, Bankruptcy prediction.
1. PENDAHULUAN
Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan atau laba dari hasil produksinya baik dalam bentuk jasa atau barang yang memberi dampak positif terhadap kelangsungan perusahaan. Perusahaan menggunakan laba yang diperoleh untuk mengembangkan dan mempertahankan perusahaan tersebut. Laba yang diperoleh juga dapat digunakan untuk ukuran keberhasilan manajemen dalam menjalankan usaha yang dimilikinya. Para investor sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atas penggunaan modalnya.
Kebangkrutan merupakan masalah yang dapat terjadi dalam sebuah perusahaan tersebut saat mengalami kondisi kesulitan. Kesulitan perusahaan yang dapat menyebabkan kebangkrutan disebabkan dalam dua faktor yaitu, kesulitan yang disebabkan dari faktor eksternal dan kesulitan yang disebabkan dari faktor internal.
Financial distress merupakan tahapan penurunan kondisi keuangan suatu perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan. Pada perusahaan- perusahaan telekomunikasi Indonesia yang go public (tercatat dalam Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2008 sampai 2012 terdapat lima perusahaan telekomunikasi yaitu Telekomunikasi Indonesia, Indosat, XL, Bakrie Telecom, XL Axiata dan Smartfren Telecom. Oleh karena itu disisi lain
3
dari setiap perusahaan juga berpeluang masuk kedalam kondisi kesulitan keuangan dan untuk memastikan hal tersebut maka digunakan alat ukur rasio keuangan untuk mengetahui kondisi perusahaan salah satunya menggunakan metode Altman Z-Score dimana metode ini dapat digunakan dalam memprediksikan situasi atau kondisi kebangkrutan pada perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Financial Distress dengan menggunakan metode Altman Z-Score untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan (Studi pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012)”.
2. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, dilakukan analisis Deskriptif Kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder digunakan untuk mengetahui informasi laporan keuangan yang berupa laporan neraca dan laporan laba rugi dari masing-masing perusahaan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dan mengakses website-website yang terkait topik penelitian.
3. HASIL PENELITIAN
Hasil Z-Score pada perusahaan Telekomunikasi tahun 2008
No Kode X1 X2 X3 X4 Z-Score
1. ISAT 0,019 0,288 0,091 0,512 2,212
2. EXCL 0,085 0,031 0,060 0,175 1,245
3. BTEL (0,145) 0,006 0,044 1,467 0,904
4. FREN 0,078 (0,39) (0,084) 0,178 (1,137)
5. TLKM 0,135 0,345 0,244 0,726 4,412
Sumber: Data diolah
4
Hasil Z-Score pada perusahaan Telekomunikasi tahun 2009
No Kode X1 X2 X3 X4 Z-Score
1. ISAT 0,107 0,280 0,058 0,488 2,516
2. EXCL 0,146 0,095 0,089 0,473 2,362
3. BTEL 0,028 0,003 0,025 0,787 1,187
4. FREN 0,153 (0,545) (0,142) 0,199 (1,158)
5. TLKM 0,107 0,373 0,231 0,818 4,329
Sumber: Data diolah
Hasil Z-Score pada perusahaan Telekomunikasi tahun 2010
No Kode X1 X2 X3 X4 Z-Score
1. ISAT 0,109 0,290 0,065 0,516 2,639
2. EXCL 0,085 0,202 0,189 0,754 3,277
3. BTEL 0,026 0,015 0,015 0,725 1,081
4. FREN 0,363 (0,892) (0,193) (0,025) (1,849)
5. TLKM 0,017 0,420 0,225 1,024 4,067
Sumber: Data diolah
Hasil Z-Score pada perusahaan Telekomunikasi tahun 2011
No Kode X1 X2 X3 X4 Z-Score
1. ISAT 0,102 0,304 0,054 0,564 2,615
2. EXCL 0,171 0,238 0,144 0,783 3,687
3. BTEL 0,164 0,012 (0,014) 0,556 1,604
4. FREN 0,132 (0,520) (0,180) 0,362 (1,658)
5. TLKM 0,009 0,456 0,212 1,449 4,491
Sumber: Data diolah
Hasil Z-Score pada perusahaan Telekomunikasi tahun 2012
No Kode X1 X2 X3 X4 Z-Score
1. ISAT 0,048 0,289 0,057 0,541 2,208
2. EXCL 0,143 0,255 0,122 0,765 3,392
3. BTEL 0,232 0,005 (0,055) 0,220 1,399
4. FREN 0,160 (0,555) (0,111) 0,532 (0,947)
5. TLKM (0,034) 0,473 0,217 1,508 4,360
Sumber: Data diolah
Dari hasil analisis model Altman Z-Score dapat diprediksi kondisi keuangan setiap perusahaan pada periode 2008-2012. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
5
Prediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tahun 2008-2012
No Kode Perusahaan
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1. ISAT Grey Area Grey Area Grey Area Grey Area Grey Area
2. EXCL Potensi
Bangkrut
Grey Area Sehat Sehat Sehat
3. BTEL Potensi
Bangkrut
Potensi Bangkrut
Potensi Bangkrut
Potensi Bangkrut
Potensi Bangkrut
4. FREN Potensi
Bangkrut
Potensi Bangkrut
Potensi Bangkrut
Potensi Bangkrut
Potensi Bangkrut
5. TLKM Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat
Sumber: Data diolah
4. PENUTUP a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai penggunaan model Altman Z-Score dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan Telekomunikasi Indonesia di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan Telekomunikasi Indonesia mengalami kondisi keuangan yang fluktuasi tiap tahunnya. Pada tahun 2008 terdapat tiga perusahaan yang berpotensi mengalami kebangkrutan, satu perusahaan pada kondisi grey area dan satu perusahaan pada kondisi keuangan yang sehat. Lalu tahun 2009 keadaan yang berpotensi mengalami kebangkrutan mengalami penurunan menjadi dua perusahaan, kondisi grey area mengalami penambahan menjadi dua perusahaan dan kondisi sehat tetap seperti tahun 2008 yang hanya satu perusahaan.
Sedangkan pada tahun 2010 sampai tahun 2012 kondisi keuangan lima perusahaan memiliki keadaan yang sama, kondisi grey area yang ditahun sebelumnya ada dua perusahaan menjadi satu perusahaan di tahun 2010. Untuk keadaan yang berpotensi mengalami kebangkrutan tetap satu perusahaan, dan ada dua perusahaan yang berada pada kondisi sehat. Terdapat satu perusahaan yang selalu berada dalam kondisi sehat sejak tahun 2008-2012. Perusahan tersebut yaitu PT Telekomunikasi Tbk. Sedangkan PT Indosat Tbk selama lima
6
tahun berada pada kondisi grey area. PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk selama lima tahun dari tahun 2008-2012 berada pada kondisi yang berpotensi mengalami kebangkrutan.
Sedangkan PT XL Axiata dari tahun 2008-1012 mengalami kondisi naik yang dari berpotensi mengalami kebangkrutan hingga akhirnya di tiga tahun terakhir menjadi perusahaan yang sehat.
b. Saran
1. Dalam menganalisis dan memprediksi kondisi kebangkrutan perusahaan disarankan pada peneliti selanjutnya sebaiknya tidak menggunakan satu jenis analisis. Penggunaan beberapa model analisis dapat dipakai sebagai bahan pembanding dengan model Altman Z-Score agar analisis yang dilakukan benar-benar akurat, karena setiap model analisis memiliki kelemahan dan kelebihan.
Serta disarankan peneliti selanjutnya menggunakan data series yang cukup panjang agar kemampuan memprediksi kebangkrutan lebih baik.
2. Pada penelitian selanjutnya, disarankan perlu membedakan perusahaan berdasarkan ukuran atau besar kecilnya perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, Rizky Amalia. 2015. Analisis Penggunaan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate untuk Mengetahui Potensi Terjadinya Financial Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Sub Sektor Semen Periode 2009-2013. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Etta Citrawati Yuliastary dan Made Gede Wirakusuma . 2013. Analisis Financial Distress Dengan Metode Z-Score Altman, Springate, Zmijewski. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Hararap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
Hasfitri, Belata Melania. 2017. “Analisis Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada Perusahaan PT Indosat Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015)”. Skripsi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), 2004, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta
Jevri, Muhammad. 2016. “ Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunaka Model Altman Z-Score Pada Perusahaan Makanan dan Minuman (Studi Kasus pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kokyung dan Siti Khairani. 2013. Analisis Penggunaan Altman Z-Score dan Springate untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Bakrie Telecom Tbk. Jurnal Akuntansi STIE MDP ..
Munawir, Slamet. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi Liberty.
Cetakan keenam. Ghalia Indonesia: Jakarta
Platt, H., dan M. B. Platt 2002. Predicting Financial Distress. Journal of Financial Service Professionals.
Pramuditya, Andhika Yudha. 2014. “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kemungkinan Perusahaan Mengalami Kondisi Financial Distress (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdafaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Skripsi. Semarang : Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomika dn Bisnis Universitas Diponegoro.
Rahayu, Fitriani, I Wayan Suwendra, dan Ni Nyoman Yulisanthini. 2016 . Analisis Financial Distress dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski Pada Perusahaan Telekomunikasi. E-journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016). Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha.
Ryan Arriefirmansyah dan Miyosi Margi Utami. 2013. Jurus Kilat Membuat Laporan Keuangan. Jakarta Timur: Las Kar Aksara.
Rismawaty. 2013. Analisis Perbandingan Model Prediksi Financial Distress Altman, Springate, Ohlsondan Zmijewskki. Skripsi. Makassar: Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuuddin.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Yuliastary, dan Wirakusuma. 2014. Analisis Financial Distress dengan Menggunakan Z-Score Altman, Springate, Zmijewski. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3(2014):379-389. ISSN:2302-8556
www.idx.co.id