• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Falsafah dan Pengertian KKP

a. Falsafah

Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan bagian integral dan proses pendidikan di Perguruan Tinggi yang mempunyai kekhususan dalam pelaksanaannya. Karenanya sistem penyelenggaraan serta pengertian landasan ideal yang secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana serta untuk apa diselenggarakan.

Landasan ideal secara fisiologis akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam setiap proses penyelengggaraan yang pada gilirannya akan membedakan kegiatan KKP dengan kegiatan lainnya, seperti KKM, KKL, PKL, dan KKN.

KKP sekurang – kurangnya mengandung 3 (tiga) aspek yang fundamental yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya, yaitu :

1) Keterpaduan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi KKP merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Dharma Pendidikan dan Penelitian, serta Pengabdian kepada masyarakat dalam suatu kegiatan. Sebagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, KKP merupakan kegiatan internal dari kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (SI). Hal ini berarti bahwa :

 Kuliah Kerja Profesi (KKP) sebagai program terpadu yang integral dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi lainnya; dengan kata lain KKP berfungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi kurikulum, dan menjadi penambah atau pelengkap isi kurikulum yang telah ada;

 Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep – konsep akademis dengan realitas kehidupan dalam masyarakat;

sehingga mahasiswa dapat menambah pengetahuan teori yang diperolehnya, diperkaya melalui pengalaman praktis di lapangan;

 Terwujudnya kedewasaan cara berpikir dan kepribadian mahasiswa, serta menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon pemimpin yang handal bagi pembangunan

(2)

bangsa, sebagai bagian dari kegiatan penelitian, KKP mengajak mahasiswa untuk ikut mengamati, membantu, menelaah/menganalisis masalah di dunia kerja dengan pendekatan keilmuannya masing-masing.

2). Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif

KKP merupakan penerapan IPTEKS mahasiswa kepada pola berpikir interdisplinar dan komprehensif. Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui KKP dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam dunia kerja (masyarakat) selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain. Dengan demikian pendekatan yang melibatkan segala bidang Ilmu Ekonomi, baik sisi manajemennya dan akuntansi, menjadi sangat penting diperankan. Walaupun masalah sangat luas dalam dunia kerja, maka KKP yang dijalankan bertolak dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajari mahasiswa.

b. Pengertian KKP

Kuliah Kerja Profesi merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup dan mengenal dunia kerja, yang secara langsung mengidentifikasi dan menangani masalah- masalah ekonomi yang dihadapi.

KKP dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

KKP dilaksanakan dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat. Khusunya dalam bidang ilmu yang dipelajarinya. Baik Manajemen dan Akuntansi.

Bagi mahasiswa, kegiatan KKP dirasakan sebagai pengalaman belajar yang baru, yang tidak pernah diperoleh di kampus. Dengan selesainya ber-KKP, mahasiswa merasa memiliki pengetahuan yang baru, kemampuan baru, serta mengetahui penerapan bidang ilmu yang di tekuninya untuk bekal sebelum menjadi Sarjana.

(3)

B. Tujuan, Sasaran, dan Status KKP 1. Tujuan KKP

Secara exsplisit, tujuan yang harus dicapai melalui program KKP, yaitu antara lain:

a. Menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dalam pembangunan dan mampu memecahkannya secara pragmatis. Dalam hal ini KKP memberikan pengalaman belajar tentang dunia kerja pada mahasiswa sekaligus memecahkan masalah yang dihadapi, misalnya pengalaman belajar dalam pemasaran produk, menangani penjualan polis asuransi, serta klaim asuransi, membuat rencana kelayakan bisnis, pengembangan usaha baru, usaha mikro, percepatan pengembangan koperasi. Alisis pemberian dan penyaliran kredit, Manajemen kerja tim dalam instansi. Penerapan system Manajemen kendali mutu, Sistem Informasi Manajemen dan Sistem informasi Akuntansi, Pembangunan database pelanggan.

Pengepakan Produk, Motivasi kerja karyawan.

Membantu laporan keuangan, dan lain-lain.

b. Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berpikir luas. Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, diharapkan lulusan perguruan tinggi lebih siap atau lebih mantap dalam memasuki lapangan kerja atau sebagai kader-kader pembangunan sebagai entreprenuership.

c. Mendekatkan STIE Kebangsaan pada industry dan Instansi serta pada Masyarakat secara umum.

Karena Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, serta dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan tehnologi dan seni.

2. Sasaran

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, maka KKP mempunyai beberapa kelompok sasaran, yaitu :

1). Instansi Pemerintaha dan Perkantoran

2). Dunia Industri, skla besar, menengah dan kecil 3). Perkoperasian

4). Home Industri (Rumah tangga) 5). Perdagangan.

6). Pemberdayaan hasil usaha Petani.

7). Dan lain-lain

(4)

3. Status KKP

Kuliah Kerja Profesi yang dilakukan Mahasiswa STIE Kebaangsaan merupakan bagian dari proses pendidikan yang berhubungan erat dengan pembinaan mahasiswa secara utuh, serta pengembangan dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam dunia kerja, pasar kerja, dan tenaga kerja.

Dengan demikian, KKP merupakan bagian integral dari kurikulum dan merupakan prasyarat bagi setiap mahasiswa program Strata Satu (S1) untuk dapat melaksanakan pengabdian keilmuannya dengan masyarakat. Sebagai salah satu melaksanakan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

KKP yang berstatus intrakurikuler, antara lain :

a. Program yang Terstruktur

Pelaksanaan kegiatan KKP sebagian dilakukan kepada kelompok sasaran tertentu dan khusus, sehingga dilasakanakan oleh mahasiswa secara berkelompok, baik kelompok manajemen, kelompok akuntansi, atau gabungan keduannya. Jadi singkatnya KKP ini;

1. Dilakukan oleh sekelompok mahasiswa STIE Kebangsaan dalam jumlah tertentu di suatu Instansi/

Perusahaan/ Koperasi/ Lembaga Ekonomi dan organisasi lainnya, baik di kecamatan/desa, dan perkotaan di kabupaten Bireuen dan sekitarnya.

2. Lembaga menunjuk tempat KKP mahasiswa, disesuaikan dengan program studi dan kenbutuhannya.

Mahasiswa peserta KKP dapat mengusulkan dan menetapkan juga tempat KKP yang di kehendakinya, dengan persetujuan lembaga.

3. Mahasiswa peserta KKP telah menyelesaikan minimal, 90 % dari total matakuliah dalam kurikulum, dan telah atau sedang mengambil mata kuliah Kewirausahaan.

4. Mengikuti setiap tahapan kegiatan mulai dari pendaftaran, pembekalan, penyusunan program.

Pelaksanaan lapangan, pelaporan, evaluasi serta tindak lanjut.

(5)

b. Bobot akademik (SKS)

Beban/ bobot akademik KKP STIE Kebangsaan di ukur dalam satuan kredit semester adalah 1 SKS, dan diberikan Sertifikat sebagai syarat untuk Sidang Sarjana.

c. Diprogram dalam Kartu Rencana Studi (KRS)

Keterlibatan dosen wali sangat menentukan waktu keikutsertaan mahasiswa dalam KKP karena sangat erat hubungannya dengan rencana penyelesaian studi program S1 secara keseluruhan dari mahasiswa bersangkutan. Oleh karena itu keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan KKP harus dimasukkan dalam KRS yang disetujui (ditandatangani) dosen wali untuk semester yang bersangkutan.

d. Bimbingan Pembinaan dan Evaluasi

Program pembimbingan, pembinaan dan evaluasi dilakukan pada setiap tahap pelaksanaan KKP. Mulai dari persiapan, pembekalan, observasi lapangan, penyusunan program kerja, pelaksanaan lapangan, dan evaluasi dilakukan oleh supervisior yang sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

(6)

BAB II

PERSIAPAN PELAKSANAAN

1. Mekanisme Pendaftaran

a. Mengisi formulir yang telah disediakan.

b. Melampirkan foto copy KRS yang mencantumkan KKP (tandatangan Dosen Wali dan Pengesahan Dekan.

c. Foto copy slip Bank bukti pembayaran KKP, yang besarnya ditetapkan oleh SK Ketua STIE Kebangsaan, sebesar Rp. 200.000. Biaya tersebut dipakai untuk kegiatan Pembekalan, atribut peserta KKP, Pembimbingan, dan presentasi hasil, serta Sertifikat.

d. Pasphoto ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar (back ground merah) memakai baju Almamater.

2. Pembagian Kelompok dan Daerah Kerja

Pembagian kelompok dan daerah kerja dilakukan dengan mempertimbangkan latar belakang prodi, instansi/

perusahaan atau lembaga yang berkenan, dan pertimbangan teknis lainnya. Sedangkan pembagian kelompok mahasiswa, diatur sebagai berikut:

a). Setiap kelompok terdiri atas 3 (tiga) orang mahasiswa.

b). Setiap kelompok dapat terdiri atas mahasiswa dalam satu prodi, atau konfigurasi mahasiswa kedua prodi.

c). Ditetapkan berdasarkan SK Ketua.

3. Pembekalan Mahasiswa KKP

a. Pembekalan merupakan upaya untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat melaksanakan KKP dengan baik dan realita dalam masyarakat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesatuan yang utuh sebagai kegiatan lapangan. Dengan pembekalan diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap peka serta tanggap terhadap problema dan kebutuhan dunia kerja tempat mahasiswa hadapi nanti di lapangan.

b. Pembekalan dilaksanakan sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan lapangan pada setiap periode KKP.

(7)

BAB III

PELAKSANAAN LAPANGAN

A. Waktu Pelaksanaan Lapangan

1. Periode pelaksanaan lapangan dilaksankan pada setiap semester, yakni Semester-7 dan Semester-8.

2. Jangka waktu Pelaksanaan mahasiswa KKP di lokasi

Sebagai waktu proses, lama waktu keberadaan mahasiswa di lokasi KKP menentukan tingkat pencapaian tujuan KKP.

Keberadaan di lapangan yang terlalu singkat dapat menyebabkan kurang tuntasnya pencapaian tujuan proses belajar mengajar KKP. Sedangkan apabila terlalu lama dapat menganggu studi mahasiswa, bahkan mahasiswa dan perusahaan/instansi sendiri dapat menjadi jenuh.

Berdasarkan pertimbangan tersebut dan pengalaman Perguruan Tinggi lainnyanya, maka KKP di STIE Kebangsaan berkisar 20 – 30 hari kerja (antara 1 bulan sampai 2 bulan).

3. Pelaksanaan KKP Gelombang-I Tahun akademik 2013/2014 ini mulai tanggal 2 Mei 2014.

B. Pelaksanaan Program KKP

Pelaksanaan program kerja oleh setia kelompok mahasiswa tidak lain adalah menjalankan rencana kegiatan yang sudah tersusun dan didiskusikan dengan lokasi tempat KKP dan akademik (yang diwakili oleh pembimbing lapangan/ Supervisor).

C. Bimbingan Lapangan

1. Fungsi Bimbingan Lapangan (Supervisor)

Bimbingan kepada mahasiswa di lapangan, dimaksudkan agar kegiatan mahasiswa dalam KKP mencapai keberhasilan, baik dalam hal pencapaian tujuan belajar mahasiswa, ataupun bantuan keilmuan yang diberikan lokasi KKP.

Supervisor dalam sikap dan penampilan, metode, materi dan frekuensi sangat menentukan mutu dan keberhasilan program KKP secara keseluruhan.

2. Peranan Pembimbing (Supervisor)

Pembimbing mempunyai peran sebagai motivator, pembina, pengarah, penasehat, penghubung, pengawas, penyuluh, dan sekaligus penilai kegiatan mahasiswa di lapangan.

(8)

Dengan status sebagai dosen pembimbing lapangan, berfungsi di dalam menciptakan situasi dan kondisi agar peserta KKP secara aktif berupaya mengubah prilaku sebagian dari proses belajar mengajar. Berdasarkan kepada fungsi dan peranan tersebut maka tugas supervisor meliputi:

a. Membimbing penyusunan program kerja kelompok KKP.

b. Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan pimpinan Instansi/perusahaan tempat KKP mahasiswa.

c. Menjaga dan mendisiplinkan mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai aturan yang berlaku.

d. Membimbing mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKP.

e. Membentuk iklim yang kondusif agar timbulnya kreatifitas, serta mendorong semangat dan aktivitas mahasiswa di lapangan .

f. Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi mahasiswa serta memberikan saran dan bantuan cara pemecahannya.

g. Membimbing mahasiswa dalam penulisan laporan serta menilai kegiatan mahasiswa dalam rangka penentuan prestasi keberhasilan mahasiswa.

PENUTUP

Kuliah Kerja Profesi Mahasiswa (KKP) adalah salah satu bentuk nyata dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan aplikasi dari fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKP merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Dharma Pendidikan dan Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat dalam suatu kegiatan. Dengan adanya kegiatan KKP telah memberikan ruang kepada mahasiswa untuk berkontribusi dalam masyarakat khususnya dunia kerja, baik dalam bentuk pemikiran maupun dalam aksinya.

Kuliah Kerja Profesi Mahasiswa (KKP) sebagai salah satu wadah bagi mahasiswa untuk belajar menemukan serta menyelesaikan problematika yang ada dalam dunia kerja dan secara umum kehidupan masyarakat. KKP juga merupakan pengalaman

(9)

belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realitas dalam dunia kerja dan kehidupan dalam masyarakat. Dengan KKP akan lahir para mahasiswa yang mampu dan tanggap secara profesional dalam menghadapi permasalahan yang kompleks yang pada gilirannya, akan terwujud kedewasaan cara berpikir dan membutuhkan kepribadian mahasiswa, serta menumbuhkan rasa percaya diri sebagai sarjana sekaligus calon pemimpin yang handal bagi pembangunan bangsa pada masa akan datang.

(10)

Lampiran 1 : Format Laporan Kegiatan KKP

a. Dibuat oleh peserta KKP Per Kelompok b. Warna Kulit : Kuning Muda c. Ukuran Kertas : A4.70 gram

d. Ketikan : Time New Roman, 12, pt, 1,5 spasi e. Batas Pengetikan :

- Tepi Kiri : 4 cm - Tepi Kanan : 3 cm - Tepi Atas : 3 cm - Tepi Bawah : 3 cm

Lampiran 2 : Format Kulit laporan Kegiatan KKP’

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA PROFESI

Lokasi KKP : ………

Kecamatan : ………

Kabupaten : ………

Provinsi : ………

Disusun oleh :

No. Nama Mahasiswa NIM Prodi

1 ... ... ...

2 ... ... ...

3 ... ... ...

STIE KEBANGSAAN BIREUEN – ACEH 2014

(11)

Lampiran 3. Format Sistematika Laporan Akhir KKP

HALAMAN PENGESAHAN PRAKATA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL/GAMBAR/LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan/Instansi 1. Sejarah

2. Bidang 3. Tenaga kerja 4. Pengembangan

1.2 Analisis Potensi dan Kebutuhan

BAB II ANALISIS KEBERADAAN INSTANSI/PERUSAHAAN 2.2. Analisis Deskripsi

2.4. Analisis SWOT

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKP

(banyaknya sub – sub diisi sesuai dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan kelompok mahasiswa yang bersangkutan)

A. Kegiatan di bidang……….

Tujuan kegitan, Manfaat kegiatan, Pelaksanaan kegiatan, Hasil kegiatan.

B. Kegiatan di bidang………

Tujuan kegitan, Manfaat kegiatan, Pelaksanaan kegiatan, Hasil kegiatan.

C. Kegiatan di bidang………

……….dan seterusnya………

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

pada populasi. Kata kunci: Minat, Tingkat Perhatian Orang Tua, Hasil Belajar.. menjelaskan materi dan melakukan tanya jawab terhadap materi yang telah dijelaskan di depan

Dalam rancangan HACCP ini disertakan analisis hazard kondisi terkait formulasi yang berpengaruh pada tekstur makanan (nasi lunak, bubur kasar, dan bubur halus)

Karena penyerapan panas pada media yang dipanaskan, uap mengalami penurunan tekanan dan suhu uap akan dikonversikan kembali menjadi air tawar yang kemudian ditampung

Sedangkan filsafat pendidikan Islam merupakan suatau kajian secara filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an

Pemasaran membutuhkan lebih dari sekedar penetapan harga, pengembangan produk serta pembuatan produk ataupun jasa yang ditawarkan mudah dijangkau konsumen, namun

Regenerasi tanaman tebu yang berasal dari sel, protoplas, kalus atau organ secara umum telah dida- patkan (Falco et al ., 1996), namun demikian regene- rasi tanaman melalui

Menurut para informan pengelolaan daya tarik wisata di Gorontlao masih kurang dan kerjasama secra pentahelix juga perlu dilakukan untuk membangun pariwisata Gorontalo,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi usaha tambang emas dalam meningkatkan perekonomian keluarga di Desa Baturijal Hulu Kecamatan Peranap