• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pada perencanaan keuangan Bapak Tommy dapat dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Tommy tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, dana pendidikan anak klien, dana pensiun, dan dana membeli rumah dengan cara mengoptimalkan alur dana dan aset yang sudah ada. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang sesuai yaitu: Tabungan BritAma, Reksa dana TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2 dan Panin Dana Unggulan. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa alur dana yang positif dan adanya aset yang memadai merupakan modal utama yang membuat keluarga Bapak Tommy akan mudah mencapai tujuan-tujuan investasinya.

Kata kunciPerencanaan Keuangan, Tabungan, Reksa Dana. At Mr. Tommy financial planning, it can be seen that the assets owned by client can be considered as being adequate assets and the problems faced is the allocation of assets has not been optimal. The basic purpose of this planning was to assist Mr. Tommy in achieving the financial goals in his life. These goals were the emergency fund, education fund, pension fund, and funds to buying a house also to protect their life and wealth. It is done by optimizing his assets and cash flow allocation. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended the following products for his fund allocation: BritAma Saving, Mutual Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, and Panin Dana Unggulan. By having positive cash flow and adequate assets, Mr. Tommy may be able to achieve all of their investment goals.

Keywords Financial Planning, Saving Account, Mutual Fund.

1. PENDAHULUAN

erjalanan kehidupan manusia melalui beberapa fase yaitu masa kanak-kanak, remaja, dewasa, lalu berkeluarga,usia lanjut, dan akhirnya meninggal dunia. Disadari atau tidak, hidup itu banyak berhubungan dengan perencanaan dan semua fase tersebut diatas memiliki tujuan keuangan yang berbeda. Biaya untuk untuk memenuhi kebutuhan hidup juga semakin meningkat tiap tahunnya. Biaya tersebut harus direncanakan dan persiapkan sejak dini. Pengetahuan yang memadai tentang perencanaan keuangan perlu diketahui oleh setiap orangtermasuk keluarga, agar dapat merencanakan keuangan dengan baik. Menurut Financial Planning Standart Board (2007) proses perencanaan keuangan yang menyeluruh mencakup manajemen risiko, investasi, pajak, pensiun, pendidikan anak, dan perencanaan distribusi harta. Jadi untuk dapat mencapai tujuan keuangannya, keluarga memerlukan perencanaan keuangan. Perencanaan ini juga harus diimplementasikan dan

dievaluasi secara rutin sehingga seorang dapat mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkannya.

Klien lahir pada tanggal 18 November 1961, saat ini klien bekerja sebagai seorang pegawai negeri swasta pada PT. XXX. Klien menikah dengan Ibu Aget yang lahir pada tanggal 31 Maret 1961 yang merupakan ibu rumah tangga. Klien telah memiliki 3 orang anak, yaitu : Serafi yang saat ini berumur 23 tahun, Yesyurun berumur 20 tahun, dan Maher berumur 18 tahun.

Berdasarkan kuesioner profil risiko Trimegah Sekuritas yang telah diisi, klien termasuk tipe investor yang memiliki profil risiko agresif. Kelompok agresif merupakan kelompok yang mengutamakan pada hasil yang tinggi atas investasi mereka, dengan kesiapan menerima fluktuasi yang akan timbul. Dengan alokasi aset sebesar 5% reksa dana jenis pasar uang, 40% reksa dana jenis pendapatan tetap, 25% reksa dana jenis campuran, 30% reksa dana jenis saham.

2. LANDASANTEORI

Menurut Senduk (2008), bila seseorang memiliki penghasilan besar dan menganggap bahwa tidak lagi memerlukan perencanaan keuangan, maka orang tersebut keliru. Justru karena seseorang memiliki penghasilan besar, maka perlu memiliki perencanaan keuangan. Menurut Financial Planning Standart Board (2007), “Perencanaan keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan hidup termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun.” (p.9).

Menurut FPSB (2007) Perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. 1. Perencanaan keuangan menyeluruh (comprehensive financial planning)

2. 2. Perencanaan keuangan akan kebutuhan khusus atau tertentu (special need planning)

Menurut FPSB (2007), dalam praktek ada 2 tipe perencana keuangan:

1. Perencana keuangan independen 2. Perencana keuangan “tied”

Seorang Perencana keuangan membantu klien untuk merencanakan keuangan pribadi dengan cara memberikan solusi dan strategi perencanaan, pemilihan produk investasi, pengelolaan kekayaan atau investasi klien, sehingga kebutuhan dan tujuan keuangan klien baik jangka pendek, menengah, maupun panjang dapat tercapai. Rencana keuangan yang telah disusun akan terus dipantau sehingga dapat diketahui masalah-masalah keuangan yang dihadapi untuk dicari penyelesaiannya. Perencana keuangan membantu klien dalam merencanakan:

1. Manajemen risiko dan proteksi asuransi

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk

Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Margaret Anelinda Soro

Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra

Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: m37408025@john.petra.ac.id

(2)

2. Investasi dan tabungan 3. Dana Pensiun

4. Dana Pendidikan

5. Dana lain-lain (Dana membeli rumah, dana liburan, dll)

Untuk mencapai tujuan klien maka FPSB (2007) membagi aset keuangan ke dalam lima kategori, yaitu:

1. Instrumen Pasar Uang

Instrumen pasar uang meliputi produk pasar uang yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun tetapi cukup likuid. Beberapa jenis instrumen pasar uang yang dikenal secara umum adalah tabungan

2. Reksa dana (Mutual Fund)

Ada 4 jenis Reksadana berdasarkan jenis investasinya yang dikenal di Indonesia, yaitu:

1. Reksa dana Pasar Uang (RDPU)

Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya sebesar 100% pada efek pasar uang. RDPU memiliki risiko investasi yang paling rendah dibandingkan reksadana lainnya sehingga cocok bagi investor yang tidak berani mengambil risiko. Dana diinvestasikan pada instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, NCD, dan surat hutang jangka pendek lainnya yang berjangka kurang dari satu tahun.

2. Reksa dana Pendapatan Tetap (RDPT)

Adalah Reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka panjang, dan sisanya diinvestasikan pada pasar uang. Secara historis, reksa dana ini pertumbuhannya relatif lebih stabil dan mempunyai fluktuasi yang lebih rendah dari RDS.

3. Reksa dana Campuran (RDC)

Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek ekuitas di pasar modal. Reksa dana ini diperuntukkan bagi investor yang ingin mempunyai exposure di saham dan di pendapatan tetap. Tingkat pengembaliannya dari tahun ke tahun sedikit berfluktuatif tetapi relatif pertumbuhannya lebih stabil dibandingkan reksa dana saham. RDC memiliki tingkat risiko moderat.

4. Reksa dana Saham (RDS)

Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Reksadana ini sesuai untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai dana investasinya yang maksiumal dalam jangka panjang (growth fund). Tingkat pengembalian hasil investasinya dari tahun ke tahun sangat bervariasi dan cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan kondisi pasar dan ekonomi yang terjadi.RDS memiliki tingkat risiko yang tinggi.

3. METODEPENELITIAN

Menurut Financial Planning Standards Boards Indonesia (2007), proses perencanaan keuangan meliputi 6 langkah proses yang akan membantu klien untuk melihat gambaran besar dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya. Dengan menggunakan keenam langkah proses ini perencana keuangan dapat memperoleh profil risiko klien dan juga

goal/tujuan klien. Proses ini dapat kita lihat dari skema sebagai berikut: Mengidentifikasi Hubungan Dengan Klien Menentukan Tujuan & Mendapatkan data

Analisa & Evaluasi Status Keuangan Klien Memonitor Perencana Keuangan Melakukan Implementasi Perencana Keuangan Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan

Gambar 1. Proses Perencanaan Keuangan Sumber: FPSB (2007, p. 9)

1. Mendefinisikan Hubungan Dengan Klien

Saat bertemu dengan klien, perencana keuangan menjelaskan siapa dirinya, jasa perencanaan keuangan yang diberikan, termasuk tujuan perencanaan tersebut dan bagaimana dia memberikan jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar klien mengerti peran, tugas serta pelayanan si perencana keuangan demi keuntungan klien itu sendiri.

2. Menentukan Tujuan Dan Mendapatkan Data Perencana keuangan mulai menanyakan informasi mengenai situasi keuangan klien melalui wawancara langsung maupun tidak langsung. Kemudian perencana keuangan bersama-sama dengan klien menentukan tujuan keuangan klien serta jangka waktu yang diinginkan oleh klien untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil resiko dan menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut kepada klien.

3. Analisa Dan Evaluasi Status Keuangan Klien Informasi yang telah didapat dari klien perlu dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan situasi klien saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan klien. Analisa yang dilakukan adalah analisa aset, kewajiban dan arus kas. Dari kuisioner profil risiko yang diisi klien, diketahui bahwa beliau termasuk tipe investor agresif. 4. Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan

Rekomendasi perencanaan keuangan yang diberikan dititikberatkan pada tujuan keuangan klien berdasarkan informasi yang diberikan dan akan dipelajari bersama-sama oleh perencana keuangan dan klien. Tujuannya adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut sehingga klien dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar.

5. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan

Perencana Keuangan dan klien harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan. Perencana Keuangan dapat melakukan koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien dan professional lainnya, seperti notaris/pengacara, akuntan atau pialang saham.

6. Memonitor Perencanaan Keuangan

Klien dan Perencana Keuangan harus sepakat akan rencana memonitor perkembangan investasi klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila

(3)

disetujui, Perencana Keuangan harus meninjau dan melaporkan perkembangan yang terjadi kepada klien secara berkala.

Perencana Keuangan membagi tujuan klien dalam tiga kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain: dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah dana pendidikan anak (kuliah) dan dana pensiun. Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang adalah dana membeli rumah Tabel berikut ini menunjukkan tujuan investasi klien berdasarkan jangka waktu dan prioritas.

Tabel 1. Tujuan Investasi Klien

< 1 tahun 1-5 tahun > 5 tahun

1 Dana Darurat √

2 Dana Pendidikan Anak (Universitas) √

3 Dana Pensiun √

4 Dana Membeli Rumah √

No Tujuan Inve stasi Be rdasarkan Prioritas

Jangka Waktu

Berdasarkan Informasi yang telah didapatkan dan hasil diskusi bersama dengan klien, maka dibuatlah tabel prioritas seperti di bawah ini beserta dengan sumber dana yang memungkinkan untuk mendanai semua tujuan dari keluarga ini, Berikut ini adalah tabel prioritas beserta pendanaanya :

Tabel 2. Tabel Prioritas dan Pendanaan

Aset Lancar Disposable Income

1 Dana Darurat √

2 Dana Pendidikan Anak √

3 Dana Pensiun √

4 Dana Membeli Rumah √

No Tujuan Investasi Berdasarkan Prioritas

Sumber Dana

Sesuai dengan profil yang dimiliki oleh klien, maka dapat dipilih komposisi produk sebagai berikut:

Tabel 3. Produk Jangka Menengah

Instrumen Investasi Ri Stdev1 Wi Ri x Wi

Panin Dana Utama Plus 2 12.88% 4.30% 61.54% 7.93% Panin Dana Unggulan 27.93% 34.68% 38.46% 10.74%

1 18.67% 14.48% 0.7756 Total Return Portofolio Standar Deviasi Portofolio

Coefficient Variation

Tabel 4. Produk Jangka Panjang

Instrumen Investasi Ri Stdev1 Wi Ri x Wi

Panin Dana Utama Plus 2 12.88% 4.30% 42.11% 5.52% Panin Dana Unggulan 27.93% 34.68% 26.32% 7.35% Panin Dana Maksima 31.69% 50.00% 31.58% 9.97%

1 22.75% 25.39% 1.1158 Total Return Portofolio Standar Deviasi Portofolio

Coefficient Variation

4.ANALISADANPEMBAHASAN

Kondisi keuangan klien sebelum dilakukan perencanaan keuangan dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang kemudian akan dilakukan analisa serta pembahasan terhadap ketiganya. Sebelum dilakukan perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki oleh klien Rp 377.100.000. Di mana total aset tersebut terdiri dari aset lancar sebesar Rp 90.800.000 atau sebesar 24%, asset jangka panjang sebesar Rp 97.000.000 atau sebesar 26% dari total asset dan aset penggunaan pribadi sebesar Rp 189.300.00

atau sebesar 50% dari total aset. Klien tidak memiliki kewajiban jangka panjang. Namun pengalokasian aset masih belum optimal. Disini terlihat juga proporsi asset lancar klien terbatas sekali hanya sekitar 24% dari total asset dan alokasi asset lancar hanya terbatas pada produk perbankan yang memiliki return kecil sehingga nilai asset akan terus berkurang karena inflasi yan meningkat.

Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional yang mana berupa penerimaan dari penghasilan, premi hasil kerja dan Tunjangan lainnya serta pengeluaran kas untuk biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Disposable income yang dimiliki klien saat ini sebesar Rp. 80.430.600 per tahun yang akan digunakan untuk investasi untuk mencapai tujuan keuangan klien. Agar perencanaan keuangan yang sistematis dapat dilakukan dengan baik maka, setiap tujuan keuangan klien baik dana darurat, dana pendidikan anak, dana pensiun hingga dana membeli rumah diuraikan dan dianalisa secara rinci.

1. Dana darurat

Dana darurat adalah dana yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pada saat kritis atau bersifat sangat darurat. Setiap keluarga wajib untuk menyediakan dana ini karena fungsi dana darurat yang dapat menggantikan kebutuhan hidup untuk sementara waktu apabila penghasilan klien terhenti. Klien telah berkeluarga dengan suami yang bekerja. Profil kebutuhan dana darurat beliau adalah enam kali bulan kebutuhan hidup sehari-hari dan diambil dari arus kas keluarga setelah perencanaan.

2. Dana Pendidikan anak.

Klien berencana menyekolahkan anaknya hingga menyelesaikan pendidikan pada jenjang kuliah di Universitas Kristen Petra jurusan Akuntasi Bisnis yang tingkat inflasinya sebesar 9,00% per tahun. Dana Pendidikan ini termasuk dalam kebutuhan jangka menengah karena jangka waktu pencapaiannya 2 tahun. Pada 2 tahun kedepan, alokasi pendidikan anak Rp 30.970.324. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana pendidikan tersebut dengan menggunakan aset ke dalam portfolio investasi jangka menengah yang dapat memberikan return sebesar 18,67% per tahun.

3. Dana Pensiun

Saat ini klien memasuki usia yang ke 51 tahun, klien ingin pensiun pada usia 56 tahun atau 5 tahun lagi. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 20 tahun dengan standar hidup yang sama seperti saat ini. Sebelum pensiun, pengeluaran klien per tahun berdasarkan aktivitas operasional adalah sebesar Rp. 109.009.400. Kebutuhan masa pensiun tentunya akan berbeda dengan pengeluaran saat ini karena akan ada pengeluaran yang bertambah serta berkurang sehingga perlu adanya penyesuaian. Perkiraan biaya hidup ketika pensiun saat ini menjadi Rp. 36.769.400. Total biaya hidup pada saat memasuki pensiun adalah sebesar Rp. 49.578.239. Total kebutuhan dana yang harus tersedia untuk diinvestasikan ke dalam pasar uang nantinya ketika memasuki masa pensiun adalah sebesar Rp 935.465.102, dengan adanya tunjangan pensiun dari perusahaan sebesar Rp 700.000.000, maka

(4)

kekurangan dana yang harus tersedia adalah sebesar Rp 235.465.102 dengan simpanan berkala sebesar Rp 32.480.979. Perencana keuangan menyarankan agar klien menginvestasikan dana pensiun tersebut per tahun ke dalam portofolio investasi jangka menengah yang dapat memberikan return sebesar 18,67% per tahun.

4. Dana Membeli Rumah

Pada tahun 2024 klien merencanakan untuk membeli sebuah rumah toko di Serui, Papua dengan harga saat ini sebesar Rp. 250.000.000. Dengan asumsi inflasi harga mobil sebesar 6,5% per tahun, sehingga 6 tahun mendatang harga rumah ini akan menjadi sebesar Rp 364.785.574. Melihat tidak ada lagi asset yang tersisa serta disposable income yang tersisa hanya sebesar Rp 3.274.597, maka perencana keuangan menyarankan klien untuk menunda tujuan ini atau akan dipertimbangkan pada review berikut.

Tabel 5. Pendanaan Tujuan Klien

Pemasukan Aset DI Total Pemasukan Rp 90,800,000 Rp 30,430,600 Saldo awal Rp 90,800,000 Rp 30,430,600 Dana darurat Rp 54,504,700 Dana Pendidikan Rp 30,970,324 Dana Pensiun Rp 5,324,976 Rp 27,156,003 Dana membeli rumah

Total Pengeluaran Rp 90,800,000 Rp 27,156,003

Saldo akhir Rp - Rp 3,274,597

Perubahan pada kondisi keuangan klien dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa mengenai hal tersebut, perencana keuangan akan membandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi sehingga, klien dapat menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan baik untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan lebih optimal. Setelah dilakukan perencanaan keuangan, keadaan neraca klien mengalami perubahan karena adanya penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan keuangannya.

Gambar 2. Alokasi Aset Sebelum Perencanaan

Gambar 3. Alokasi Aset Setelah Perencanaan Keuangan

Gambar 4. Arus Kas Sebelum Perencanaan

Gambar 5. Arus Kas Sesudah Perencanaan

Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan neraca dan arus kas sebelum dan sesudah perencanaan. Neraca dan arus kas setelah perencanaan dapat memberikan hasil yang lebih efektif dengan return yang lebih baik daripada sebelum perencanaan keuangan.

Tabel 6. Rasio Keuangan

Dari tabel rasio di atas dapat dilihat juga perubahan yang signifikan antara rasio sebelum dan sesudah perencanaan. Dibawah ini merupakan tabel pengalokasian reksadana sesuai dengan profil resiko klien:

(5)

Tabel 7. Pengalokasian Reksa Dana Berdasar Profil Klien

Dari tabel di atas, terlihat bahwa proporsi RDPU, RDPT, RDC, RDS mendekati proporsi ideal menurut Trimegah. Dengan demikian, proporsi portofolio klien sesuai dengan profil risiko klien yaitu agresif.

5.KESIMPULANDANSARAN

Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan keuangan klien. Perencana keuangan telah berhasil menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi yang sesuai dengan profil risiko klien.

Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha pencapaian tujuan keuangan klien berdasarkan urutan prioritas:

1. Dana Darurat

Perencana keuangan merekomendasikan agar dana darurat klien sebesar Rp 54.504.700 dialokasikan pada Tabungan BritAma dan Reksa dana Pasar Uang TRIM Kas 2. Di mana sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari aset lancar.

2. Dana Pendidikan Anak

Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pendidikan anak klien untuk jangka menengah sebesar Rp 30.970.324 dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, dan Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan. Sumber alokasi dana pendidikan ini diambil dari aset lancar.

3. Dana Pensiun

Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pensiun klien sebesar Rp 32.480.979 dialokasikan pada Reksa Dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksa Dana Campuran Panin Dana Unggulan. Sumber alokasi dana pensiun ini diambil dari sisa aset dan disposable income yang dimiliki klien.

4. Dana Membeli Rumah

Tujuan ini tidak dapat direalisasikan karena kekurangan dana, maka tujuan membeli rumah ini ditunda dan akan dipertimbangkan pada review berikutnya.

Dengan rekomendasi dari perencana keuangan, maka kondisi keuangan klien menjadi lebih sehat. Neraca dan arus kas klien kini memberikan imbal hasil yang lebih stabil dengan tingkat risiko yang minimal karena telah terdiversifikasi ke dalam berbagai instrumen investasi. Perencana keuangan juga menyarankan kepada klien melakukan review terhadap tujuan yang belum tercapai.

Setelah melakukan tahap analisis, pembahasan, pertimbangan dan perhitungan terhadap kebutuhan klien, maka perencana keuangan akan mengimplementasikannya dalam bentuk portofolio investasi yang telah direkomendasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga bank, kinerja pasar reksadana, serta faktor keuangan lain yang berfluktuasi maka disarankan klien melakukan review perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal portofolio investasinya.

DAFTARPUSTAKA

Financial Planning Standards Board. (2007). fundamental of financial planning. Jakarta: CFP

Financial Planning Standards Board. (2007). investment planning. Jakarta: CFP

Financial Planning Standards Board. (2007). manajemen resiko dan perencanaan asuransi. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). perencanaan

hari tua, perencanaan pajak, perencanaan distribusi kekayaan. Jakarta: CFP

Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana maksima. May 31, 2012.

http://www.paninreksadana.com/download/PANIN DANAMAKSIMA30-4-12.pdf

Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana unggulan. May 31, 2012.

http://www.paninreksadana.com/download/PANIN DANAUNGGULAN30-4-12.pdf

Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana utama plus 2. May 31, 2012.

http://www.paninreksadana.com/download/PANIN DANAUTAMAPLUS230-4-12.pdf

Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 1 tahun. (2012, Maret). Investor, XIV/225, p.54. Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 3 tahun.

(2012, Maret). investor, XIV/225, p.56 Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 1 tahun.

(2012, Maret). investor, XIV/225, p.64. Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 3 tahun.

(2012, Maret). investor, XIV/225, p.64. Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun.

(2012, Maret). investor, XIV/225, p.58 Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun.

(2012, Maret). investor, XIV/225, p.60

Peringkat Reksa dana saham periode 1 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.47

Peringkat Reksa dana saham periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.49

Peringkat Reksa dana saham periode 5 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.50

Peringkat Reksa dana saham periode 7 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.51

Senduk, Safir. (2008). mengatur pengeluaran secara bijak. Jakarta: Elex

Media Komputindo Kelompok Kompas – Gramedia.

Trimegah Reksadana. (2012). Fund fact sheet trim kas 2. May 31, 2012.

Gambar

Tabel 1. Tujuan Investasi Klien
Gambar 2. Alokasi Aset Sebelum Perencanaan
Tabel 7. Pengalokasian Reksa Dana Berdasar Profil Klien

Referensi

Dokumen terkait

SIAGA RAYA PEJATEN BARAT PASARMINGGU PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 55 04-618 SMP PASARMINGGU JL. ASEM PEJATEN INDAH II PASARMINGGU PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 56 04-619 SMP STRADA

Jadi, berdasarkan uraian di atas, penelitian ini merupakan penelitian yang datanya berupa kata-kata atau ujaran seperti apa adanya dari penutur untuk menjaring medan makna verba

Dalam perhitungan bobot agregat masing-masing alternatif untuk tiap-tiap kriteria dapat dicari nilai fuzzy agregatnya dengan menggunakan persamaan 3 sehingga

LKIP Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung merupakan wahana untuk menyampaikan pelaporan kinerja dalam meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja yang dapat

Berdasarkan hasil preparasi histologi yang telah dilakukan, pada masa awal pemeliharaan sebelum diberi perlakuan, gonad ikan belum berkembang atau dalam tahap

Variabel yang diamati dalam kegiatan penelitian ini adalah manajemen induk dengan metode deskripsi, fekunditas dan daya tetas dan tingkat kelangsungan hidup

Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk mengkaji lebih mendalam melalui kegiatan penelitian ini yang erat kaitannya dengan masalah metode pembelajaran dalam