viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
DAFTAR NOTASI ... xxiii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG ... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ... 4
1.3. TUJUAN PENELITIAN ... 4
1.4. MANFAAT PENELITIAN... 5
1.5. BATASAN MASALAH PENELITIAN ... 5
1.6. SOFTWARE PENDUKUNG... 6
BAB II. STUDI PUSTAKA 2.1. STABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY) ... 7
2.1.1. Pola Keruntuhan Lereng... 8
2.1.2. Kondisi Air Tanah Pada Lereng ... 9
2.1.3. Kondisi Gempa ... 9
ix
2.2. PERLINDUNGAN LERENG (SLOPE PROTECTION)... 13
2.2.1. Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall) ... 13
2.2.2. Jenis–Jenis Dinding Penahan Tanah ... 14
2.2.3. Slope Reinforcement ... 18
2.3. PERKUATAN SOIL NAILING ... 19
2.3.1. Komponen–Komponen Dasar Perkuatan Soil Nailing ... 20
2.3.2. Metode Konstruksi Soil Nailing ... 25
2.3.3. Aplikasi Berbasis Digital pada Desain Soil Nailing... 29
2.3.4. Lateral Ground Displacement ... 36
2.3.5. Ground Settlement ... 38
2.3.6. Simulasi Numerik Kondisi Gempa Dinding Soil Nailing ... 39
2.3.7. Metode Desain Soil Nailing ... 43
BAB III. LANDASAN TEORI 3.1. LERENG TINGGI TERBATAS (FINITE SLOPE) ... 53
3.1.1. Analisis Stabilitas Lereng Bidang Longsor Rata ... 53
3.1.2. Analisis Stabilitas Lereng Bidang Longsor Silindris Lingkaran ... 56
3.2. ANGKA STABILITAS (SAFETY FACTOR) SOIL NAILING ... 59
3.2.1. Kegagalan Eksternal (Eksternal Failure) ... 59
3.2.1.1. Stabilitas Global (Global Stability) ... 60
3.2.1.2. Stabilitas Geser (Sliding Stability) ... 63
3.2.1.3. Stabilitas Kapasitas Dukung (Bearing Capacity) ... 65
3.2.2. Kegagalan Internal (Internal Failure) ... 67
3.2.2.1. Ketahanan Terhadap Pullout (Pullout Resistance) ... 68
3.2.2.2. Kuat Tarik Tulangan Nail (Nail Bar Tensile Strength) ... 69
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM ... 73
x
4.3. DATA PENELITIAN ... 77
4.3.1. Data Tanah ... 77
4.3.2. Data Komponen-Komponen Penelitian ... 77
4.3.3. Notasi (simbol) Pada Geometri Penelitian ... 79
4.4. SKEMA PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN... 81
4.4.1. Skema Penelitian ... 81
4.4.2. Hasil penelitian ... 83
4.5. BAGAN ALIR PENELITIAN ... 85
BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1. TINJAUAN UMUM ... 88
5.2. KONDISI AWAL LERENG GALIAN TANPA PERKUATAN ... 88
5.2.1. Pengaruh Tinggi Lereng Galian ... 89
5.2.2. Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian ... 91
5.3. KONDISI LERENG DENGAN PERKUATAN ... 93
5.3.1. Pengaruh Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail ... 95
5.3.2. Pengaruh Spasi Nail ...101
5.3.3. Pengaruh Panjang Nail ...103
BAB VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. TINJAUAN UMUM ...109
6.2. ANALISIS ANGKA STABILITAS KONDISI AWAL LERENG GALIAN TANPA PERKUATAN ...109
6.2.1. Pengaruh Tinggi Lereng Galian ...110
6.2.2. Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian ...114
6.3. ANALISIS ANGKA STABILITAS KONDISI LERENG GALIAN DENGAN PERKUATAN SOIL NAILING ...118
6.3.1. Pengaruh Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail ...119
6.3.2. Pengaruh Spasi Nail ...131
xi BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN
7.1. SIMPULAN ...148
7.2. SARAN ...149
DAFTAR PUSTAKA ...151
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Tulangan Baja Ulir [ASTM A615, Fy = 420 dan 525 MPa (60 dan 75 ksi)] ...
Tabel 2.2 Metode dan Prosedur Pengeboran ...
Tabel 2.3 Ringkasan Hasil Desain Konvensional ...
Tabel 2.4 Ringkasan Hasil Simulasi Numerik ...
Tabel 3.1 Nilai Angka Stabilitas Minimum pada Model Kegagalan Eksternal untuk Desain Dinding Soil Nailing ...
Tabel 3.2 Nilai Angka Stabilitas Minimum pada Model Kegagalan Internal untuk Desain Dinding Soil Nailing ...
Tabel 4.1 Data Tanah yang Digunakan Dalam Penelitian ...
Tabel 4.2 Desain Awal Parameter Perkuatan untuk Panjang Nail ...
Tabel 4.3 Skema Penelitian ...
Tabel 5.1 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Tinggi Lereng Galian ...
Tabel 5.2 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian ...
Tabel 5.3 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Diameter Lubang
Grouting dan Diameter Nails ...
Tabel 5.4 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Spasi Nail ...
Tabel 5.5 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Panjang Nail ...
Tabel 5.6 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Konfigurasi Panjang
Nail ...
Tabel 6.1 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Tinggi Lereng Galian Dengan Software SnailWin ...
Tabel 6.2 Nilai FS Hasil Analisis Pengaruh Tinggi Lereng Galian pada Sudut Kemiringan (β) = 900 dengan Pendekatan Metode Bidang Longsor Rata ...
21 28 41 41 60 67 77 79 83 91 93 101 103 106 108 110 114
xiii
Tabel 6.3 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian dengan Software SnailWin ...
Tabel 6.4 Panjang dan Sudut Kemiringan Slip Surface Akibat Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian dengan Software SnailWin....
Tabel 6.5 Nilai FS Hasil Analisis Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian pada Tinggi Lereng (H) = 12 m dengan Metode Bidang Longsor Rata ...
Tabel 6.6 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Perkuatan Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail (D) dengan Software SnailWin ...
Tabel 6.7 Nilai Rasio Diameter Tulangan Nail dengan Diameter Lubang Grouting ...
Tabel 6.8 Nilai Kuat Gaya maksimum nail (Tmak-s) ...
Tabel 6.9 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Desain Perkuatan Spasi Nail dengan Software SnailWin ...
Tabel 6.10 Nilai Tahanan Gesek Seluruh Nail (Tn) ... Tabel 6.11 Nilai Angka Stabilitas Global Hasil Analisis Terhadap
Pengaruh Desain Perkuatan Spasi Nail ...
Tabel 6.12 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen
Perkuatan Panjang Nail (L) dengan Software SnailWin ...
Tabel 6.13 Nilai Tahanan Gesek Seluruh Nail (Tn) ... Tabel 6.14 Nilai Angka Stabilitas Global Hasil Analisis Terhadap
Pengaruh Fungsi Panjang Nail (L) ...
Tabel 6.15 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Desain
Perkuatan Konfigurasi Panjang Nail Dengan Software SnailWin ...
Tabel 6.16 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe
1 ...
Tabel 6.17 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe
2 ...
Tabel 6.18 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe
3 ... 114 116 118 120 124 131 132 135 136 137 141 142 144 145 146 146
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Beberapa Jenis Pola Keruntuhan Lereng ... Gambar 2.2 Beberapa Variasi Definisi Angka Stabilitas ... Gambar 2.3 Dinding Gravitasi (Gravity Wall) ... Gambar 2.4 Dinding Kantiliver (Cantiliver Wall) ... Gambar 2.5 Dinding Konterfort (Counterfort Wall) ... Gambar 2.6 Dinding Buttress (Buttress Wall)... Gambar 2.7 Soldier Pile Wall... Gambar 2.8 Penerapan Umum Soil Nailing pada Lereng Galian : (a)
Potongan Konstruksi Dinding Vertikal Soil Nailing; (b) Detail Kepala Soil Nailing ...
Gambar 2.9 Pengecoran (Grouting) Melalui Pipa Tremi pada Lubang
Bor ...
Gambar 2.10 Centralizers (PVC) ... Gambar 2.11 Pembuatan Muka Sementara (Temporary Facing) ... Gambar 2.12 Muka Permanen (Permanent Facing) Perkuatan Soil
Nailing ...
Gambar 2.13 Perkuatan Soil Nailing dengan Muka Geosintetik... Gambar 2.14 Lembaran Geokomposit pada Dinding Soil Nailing ... Gambar 2.15 Standar Rangkaian Konstruksi Soil Nailing ... Gambar 2.16 (a) Tampilan Pengaturan Satuan; (b) Tampilan Pengaturan
Penamaan Proyek ...
Gambar 2.17 (a) Tampilan Pengaturan Model Geometri Lereng; (b)
Tampilan Pengaturan Desain Perkuatan Nails ...
Gambar 2.18 (a) Tampilan Pengaturan Kekuatan Nail; (b) Tampilan
Pengaturan Kaki Lereng Tambahan ... 8 10 15 15 16 17 18 20 22 23 23 24 24 25 27 31 32 33
xv
Gambar 2.19 (a) Tampilan Pengaturan Letak Air Tanah dan Batas
Asumsi Panjang Pencarian Bidang Longsor; (b) Tampilan Pengaturan Batas Pencarian Bidang Longsor...
Gambar 2.20 (a) Tampilan Pengaturan Parameter Tanah; (b) Tampilan
Pengaturan Pembebanan ...
Gambar 2.21 (a) Tampilan Pengaturan Spesifik Perkuatan; (b) Tampilan
Report Software ...
Gambar 2.22 Comparison of Lateral Ground Displacement ... Gambar 2.23 Comparison of Settlement on Retained Ground ... Gambar 2.24 Catatan Kuat Gerakan untuk Gempa Bumi Bhuj dan
Uttarkashi: (a) Catatan Gempa Bumi Bhuj di Ahmedabad; (b) Catatan Gempa Bumi Uttarkashi di Uttarkashi ...
Gambar 2.25 Grafik Hubungan Antara Angka Stabilitas Global dengan
Displacement pada Dinding Soil Nailing ...
Gambar 2.26 Metode Desain Davis : (a) Asumsi Permukaan Bidang
Longsor Potensial; (b) Diagram Free Body ...
Gambar 2.27 Metode Desain Perancis : (a) Potongan Vertikal Lereng
yang Dianalisis; (b) Gaya yang Terjadi pada Tulangan ...
Gambar 2.28 Grafik Koefisien C1, C2, dan C3 untuk Tanah Pasir ...
Gambar 2.29 Grafik Modulus Reaksi Tanah Lateral Tanah ... Gambar 2.30 Metode Desain German : (a) Asumsi Permukaan Bidang
Longsor Potensial; (b) Diagram Free Body ...
Gambar 2.31 Penentuan Angka Stabilitas dengan Metode Desain
German ...
Gambar 3.1 Analisis Lereng Tinggi Terbatas (finite Slope) dengan
Metode Culmann ...
Gambar 3.2 Bentuk Kelongsoran Lingkaran Ujung Dasar Lereng (toe
circle) ...
Gambar 3.3 (a) Bentuk Kelongsoran Lingkaran Lereng (slope circle);
(b) Bentuk Kelongsoran Lereng Dangkal (shallow slope
failure) ... 34 35 36 37 39 40 42 44 47 48 49 51 51 54 56 57
xvi
Gambar 3.4 Bentuk Kelongsoran Lingkaran Titik Tengah (midpoint
circle) ...
Gambar 3.5 Notasi dari Parameter–Parameter untuk Tipe Keruntuhan
Lingkaran Titik Tengah (Midpoint Circle)...
Gambar 3.6 Model Kelongsoran Stabilitas Global (Global Stability) ... Gambar 3.7 Gaya–Gaya yang Bekerja pada Analisis Stabilitas Global
(Global Stability) Dinding Soil Nailing ...
Gambar 3.8 Model Kelongsoran Stabilitas Geser (Sliding Stability) ... Gambar 3.9 Gaya–Gaya yang Bekerja pada Analisis Stabilitas Geser
(Sliding Stability) ...
Gambar 3.10 Faktor Kapasitas Dukung (Bearing Capacity), Nc ...
Gambar 3.11 Kegagalan Kapasitas Dukung yang Terjadi di Dasar
Dinding Soil Nailing pada Soft Fine-Grained Soil ...
Gambar 3.12 Mekanisme Transfer Beban pada Nail ... Gambar 3.13 Mekanisme Distribusi Gaya Tarik Tulangan Nail ... Gambar 3.14 Grafik Nilai Koreksi Gaya Tarik Maksimal Nail (tmax-s) ...
Gambar 3.15 Grafik Nilai Koreksi Diameter Lubang Bor (C1F) ...
Gambar 4.1 Notasi–Notasi pada Geometri Lereng Galian Penelitian :
(a) Potongan Lereng Galian, (b) Muka Dinding Perkuatan
Soil Nailing ...
Gambar 4.2 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Model Lereng Galian Kondisi Awal Tanpa Perkuatan pada H = 20 m ...
Gambar 4.3 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian dengan Perkuatan pada H = 20 m dan β = 900,dengan DD = 200 mm, D = 22 mm, L = 10 m, serta SH = SV = 1,5 m ...
Gambar 4.4 Bagan Alir Penelitian ... Gambar 4.5 Bagan Alir Penggunaan Software SnailWin ... Gambar 5.1 Model Penampang Lereng Galian ...
58 58 61 61 64 64 66 66 68 69 71 72 80 84 85 86 87 89
xvii
Gambar 5.2 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian : (a) H = 8 m; (b) H = 12 m ...
Gambar 5.3 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian (H) = 14 m dan 16 m ...
Gambar 5.4 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian (H) = 20 m ...
Gambar 5.5 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan : (a) β = 900; (b) β = 850 ...
Gambar 5.6 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan : (a) β = 830; (b) β = 800 ...
Gambar 5.7 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan (β) = 750 ..
Gambar 5.8 Konfigurasi Persegi Pemasangan Nail pada Muka Dinding .. Gambar 5.9 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian
Reinforced pada DD = 100 mm : (a) D = 22 mm; (b) D =
25 mm ...
Gambar 5.10 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian
Reinforced pada DD = 100 mm : (a) D = 29 mm; (b) D =
32 mm ...
Gambar 5.11 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian
Reinforced pada DD = 100 mm dan D = 36 mm ...
Gambar 5.12 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian
Reinforced pada DD = 150 mm : (a) D = 22 mm; (b) D =
25 mm ...
Gambar 5.13 Gambar 5.13. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 150 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ... 90 90 90 92 92 92 94 95 96 96 96 97
xviii
Gambar 5.14 Gambar 5.14. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 150 mm dan D = 36 mm ...
Gambar 5.15 Gambar 5.15. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm ...
Gambar 5.16 Gambar 5.16. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ...
Gambar 5.17 Gambar 5.17. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm dan D = 36 mm ...
Gambar 5.18 Gambar 5.18. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm ...
Gambar 5.19 Gambar 5.19. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ...
Gambar 5.20 Gambar 5.20. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm dan D = 36 mm ...
Gambar 5.21 Gambar 5.21. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm ...
Gambar 5.22 Gambar 5.22. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ...
Gambar 5.23 Gambar 5.23. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm dan D = 36 mm ... 97 97 98 98 98 99 99 99 100 100
xix
Gambar 5.24 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan Spasi Nail : (a) S = 1,00 m; (b) S = 1,25 m ...
Gambar 5.25 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan Spasi Nail : (a) S = 1,50 m; (b) S = 1,75 m ...
Gambar 5.26 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas
Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan S = 2,00 m ...
Gambar 5.27 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng
Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 6 m; (b) L= 7 m ...
Gambar 5.28 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng
Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 8 m; (b) L= 9 m ...
Gambar 5.29 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng
Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 10 m; (b) L= 11 m ...
Gambar 5.30 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng
Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 12 m; (b) L= 13 m ...
Gambar 5.31 Konfigurasi Panjang Nails : (a) Tipe 1; (b) Tipe 2 ... Gambar 5.32 Konfigurasi Panjang Nails Tipe 3 ... Gambar 5.33 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng
Galian Reinforced pada Konfigurasi Panjang Nail : (a) Tipe 1; (b) Tipe 2 ...
Gambar 5.34 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng
Galian Reinforced pada Konfigurasi Panjang Nail Tipe 3 ... 102 102 103 104 104 105 105 106 107 107 108
xx
Gambar 6.1 Grafik Hubungan Nilai Factor of Safety dengan
Ketinggian Lereng Galian Hasil Penelitian dengan
Software SnailWin ...
Gambar 6.2 Gaya–Gaya yang Bekerja pada Model Lereng Galian
Analisis dengan Metode Bidang Longsor Rata ...
Gambar 6.3 Grafik Hubungan Nilai Factor of Safety dengan Sudut
Kemiringan Lereng Galian Hasil Penelitian dengan
Software SnailWin ...
Gambar 6.4 Desain Perkuatan Soil Nailing pada Lereng Galian ... Gambar 6.5 Grafik Hubungan Nilai FS dengan Diameter Lubang
Grouting (DD) dan Diameter Nail (D) Menggunakan Software SnailWin ...
Gambar 6.6 Perbandingan Tulangan Nail dalam Lubang Grouting ... Gambar 6.7 Gambar 6.7. Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas (FS)
dengan Diameter Lubang Grouting (DD) dan Diameter
Nail (D) Ketika dilanjutkan Hingga Mencapai Angka
Stabilitas (FS) Konstan ...
Gambar 6.8 Grafik Hubungan Nilai Sngka Stabilitas (FS) dengan
Rasio Diameter Lubang Grouting (DD) dan Diameter Nail (D)...
Gambar 6.9 Grafik Nilai Koreksi Gaya Tarik Maksimal Nails (tmax-s) ...
Gambar 6.10 Nilai Koreksi Kuat Gaya Maksimal Nail (tmak-s) untuk μ = 0,15 ...
Gambar 6.11 Nilai Koreksi Diameter Lubang Bor untuk DD = 100 mm .... Gambar 6.12 Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas dengan Spasi
Nail Menggunakan Software SnailWin ...
Gambar 6.13 Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas dengan Panjang
Nail Menggunakan Software SnailWin ...
Gambar 6.14 Grafik Nilai Empiris Panjang Nail Terhadap Nilai
Normalized Bond Strenght (μ) ...
Gambar 6.15 Grafik Nilai Empiris Rasio Panjang Nail Untuk μ = 0,15 ...
111 112 115 119 121 122 124 126 128 129 130 132 137 138 140
xxi
Gambar 6.16 Grafik Hubungan Length Ratio Pengaruh Perubahan
komponen Perkuatan Panjang Nail (L) dengan Tinggi Lereng Galian (H) untuk DD = 100 mm, D = 32 mm, dan S = 1,5 m ...
Gambar 6.17 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 1 ... Gambar 6.18 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 2 ... Gambar 6.19 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 3 ...
143 145 145 146