• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM TAHAPAN PENELITIAN BERBASIS STUDI NUMERIK... 73

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM TAHAPAN PENELITIAN BERBASIS STUDI NUMERIK... 73"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

DAFTAR NOTASI ... xxiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG ... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH ... 4

1.3. TUJUAN PENELITIAN ... 4

1.4. MANFAAT PENELITIAN... 5

1.5. BATASAN MASALAH PENELITIAN ... 5

1.6. SOFTWARE PENDUKUNG... 6

BAB II. STUDI PUSTAKA 2.1. STABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY) ... 7

2.1.1. Pola Keruntuhan Lereng... 8

2.1.2. Kondisi Air Tanah Pada Lereng ... 9

2.1.3. Kondisi Gempa ... 9

(2)

ix

2.2. PERLINDUNGAN LERENG (SLOPE PROTECTION)... 13

2.2.1. Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall) ... 13

2.2.2. Jenis–Jenis Dinding Penahan Tanah ... 14

2.2.3. Slope Reinforcement ... 18

2.3. PERKUATAN SOIL NAILING ... 19

2.3.1. Komponen–Komponen Dasar Perkuatan Soil Nailing ... 20

2.3.2. Metode Konstruksi Soil Nailing ... 25

2.3.3. Aplikasi Berbasis Digital pada Desain Soil Nailing... 29

2.3.4. Lateral Ground Displacement ... 36

2.3.5. Ground Settlement ... 38

2.3.6. Simulasi Numerik Kondisi Gempa Dinding Soil Nailing ... 39

2.3.7. Metode Desain Soil Nailing ... 43

BAB III. LANDASAN TEORI 3.1. LERENG TINGGI TERBATAS (FINITE SLOPE) ... 53

3.1.1. Analisis Stabilitas Lereng Bidang Longsor Rata ... 53

3.1.2. Analisis Stabilitas Lereng Bidang Longsor Silindris Lingkaran ... 56

3.2. ANGKA STABILITAS (SAFETY FACTOR) SOIL NAILING ... 59

3.2.1. Kegagalan Eksternal (Eksternal Failure) ... 59

3.2.1.1. Stabilitas Global (Global Stability) ... 60

3.2.1.2. Stabilitas Geser (Sliding Stability) ... 63

3.2.1.3. Stabilitas Kapasitas Dukung (Bearing Capacity) ... 65

3.2.2. Kegagalan Internal (Internal Failure) ... 67

3.2.2.1. Ketahanan Terhadap Pullout (Pullout Resistance) ... 68

3.2.2.2. Kuat Tarik Tulangan Nail (Nail Bar Tensile Strength) ... 69

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM ... 73

(3)

x

4.3. DATA PENELITIAN ... 77

4.3.1. Data Tanah ... 77

4.3.2. Data Komponen-Komponen Penelitian ... 77

4.3.3. Notasi (simbol) Pada Geometri Penelitian ... 79

4.4. SKEMA PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN... 81

4.4.1. Skema Penelitian ... 81

4.4.2. Hasil penelitian ... 83

4.5. BAGAN ALIR PENELITIAN ... 85

BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1. TINJAUAN UMUM ... 88

5.2. KONDISI AWAL LERENG GALIAN TANPA PERKUATAN ... 88

5.2.1. Pengaruh Tinggi Lereng Galian ... 89

5.2.2. Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian ... 91

5.3. KONDISI LERENG DENGAN PERKUATAN ... 93

5.3.1. Pengaruh Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail ... 95

5.3.2. Pengaruh Spasi Nail ...101

5.3.3. Pengaruh Panjang Nail ...103

BAB VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. TINJAUAN UMUM ...109

6.2. ANALISIS ANGKA STABILITAS KONDISI AWAL LERENG GALIAN TANPA PERKUATAN ...109

6.2.1. Pengaruh Tinggi Lereng Galian ...110

6.2.2. Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian ...114

6.3. ANALISIS ANGKA STABILITAS KONDISI LERENG GALIAN DENGAN PERKUATAN SOIL NAILING ...118

6.3.1. Pengaruh Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail ...119

6.3.2. Pengaruh Spasi Nail ...131

(4)

xi BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

7.1. SIMPULAN ...148

7.2. SARAN ...149

DAFTAR PUSTAKA ...151

(5)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Tulangan Baja Ulir [ASTM A615, Fy = 420 dan 525 MPa (60 dan 75 ksi)] ...

Tabel 2.2 Metode dan Prosedur Pengeboran ...

Tabel 2.3 Ringkasan Hasil Desain Konvensional ...

Tabel 2.4 Ringkasan Hasil Simulasi Numerik ...

Tabel 3.1 Nilai Angka Stabilitas Minimum pada Model Kegagalan Eksternal untuk Desain Dinding Soil Nailing ...

Tabel 3.2 Nilai Angka Stabilitas Minimum pada Model Kegagalan Internal untuk Desain Dinding Soil Nailing ...

Tabel 4.1 Data Tanah yang Digunakan Dalam Penelitian ...

Tabel 4.2 Desain Awal Parameter Perkuatan untuk Panjang Nail ...

Tabel 4.3 Skema Penelitian ...

Tabel 5.1 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Tinggi Lereng Galian ...

Tabel 5.2 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian ...

Tabel 5.3 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Diameter Lubang

Grouting dan Diameter Nails ...

Tabel 5.4 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Spasi Nail ...

Tabel 5.5 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Panjang Nail ...

Tabel 5.6 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Konfigurasi Panjang

Nail ...

Tabel 6.1 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Tinggi Lereng Galian Dengan Software SnailWin ...

Tabel 6.2 Nilai FS Hasil Analisis Pengaruh Tinggi Lereng Galian pada Sudut Kemiringan (β) = 900 dengan Pendekatan Metode Bidang Longsor Rata ...

21 28 41 41 60 67 77 79 83 91 93 101 103 106 108 110 114

(6)

xiii

Tabel 6.3 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian dengan Software SnailWin ...

Tabel 6.4 Panjang dan Sudut Kemiringan Slip Surface Akibat Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian dengan Software SnailWin....

Tabel 6.5 Nilai FS Hasil Analisis Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian pada Tinggi Lereng (H) = 12 m dengan Metode Bidang Longsor Rata ...

Tabel 6.6 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Perkuatan Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail (D) dengan Software SnailWin ...

Tabel 6.7 Nilai Rasio Diameter Tulangan Nail dengan Diameter Lubang Grouting ...

Tabel 6.8 Nilai Kuat Gaya maksimum nail (Tmak-s) ...

Tabel 6.9 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Desain Perkuatan Spasi Nail dengan Software SnailWin ...

Tabel 6.10 Nilai Tahanan Gesek Seluruh Nail (Tn) ... Tabel 6.11 Nilai Angka Stabilitas Global Hasil Analisis Terhadap

Pengaruh Desain Perkuatan Spasi Nail ...

Tabel 6.12 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen

Perkuatan Panjang Nail (L) dengan Software SnailWin ...

Tabel 6.13 Nilai Tahanan Gesek Seluruh Nail (Tn) ... Tabel 6.14 Nilai Angka Stabilitas Global Hasil Analisis Terhadap

Pengaruh Fungsi Panjang Nail (L) ...

Tabel 6.15 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Desain

Perkuatan Konfigurasi Panjang Nail Dengan Software SnailWin ...

Tabel 6.16 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe

1 ...

Tabel 6.17 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe

2 ...

Tabel 6.18 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe

3 ... 114 116 118 120 124 131 132 135 136 137 141 142 144 145 146 146

(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Beberapa Jenis Pola Keruntuhan Lereng ... Gambar 2.2 Beberapa Variasi Definisi Angka Stabilitas ... Gambar 2.3 Dinding Gravitasi (Gravity Wall) ... Gambar 2.4 Dinding Kantiliver (Cantiliver Wall) ... Gambar 2.5 Dinding Konterfort (Counterfort Wall) ... Gambar 2.6 Dinding Buttress (Buttress Wall)... Gambar 2.7 Soldier Pile Wall... Gambar 2.8 Penerapan Umum Soil Nailing pada Lereng Galian : (a)

Potongan Konstruksi Dinding Vertikal Soil Nailing; (b) Detail Kepala Soil Nailing ...

Gambar 2.9 Pengecoran (Grouting) Melalui Pipa Tremi pada Lubang

Bor ...

Gambar 2.10 Centralizers (PVC) ... Gambar 2.11 Pembuatan Muka Sementara (Temporary Facing) ... Gambar 2.12 Muka Permanen (Permanent Facing) Perkuatan Soil

Nailing ...

Gambar 2.13 Perkuatan Soil Nailing dengan Muka Geosintetik... Gambar 2.14 Lembaran Geokomposit pada Dinding Soil Nailing ... Gambar 2.15 Standar Rangkaian Konstruksi Soil Nailing ... Gambar 2.16 (a) Tampilan Pengaturan Satuan; (b) Tampilan Pengaturan

Penamaan Proyek ...

Gambar 2.17 (a) Tampilan Pengaturan Model Geometri Lereng; (b)

Tampilan Pengaturan Desain Perkuatan Nails ...

Gambar 2.18 (a) Tampilan Pengaturan Kekuatan Nail; (b) Tampilan

Pengaturan Kaki Lereng Tambahan ... 8 10 15 15 16 17 18 20 22 23 23 24 24 25 27 31 32 33

(8)

xv

Gambar 2.19 (a) Tampilan Pengaturan Letak Air Tanah dan Batas

Asumsi Panjang Pencarian Bidang Longsor; (b) Tampilan Pengaturan Batas Pencarian Bidang Longsor...

Gambar 2.20 (a) Tampilan Pengaturan Parameter Tanah; (b) Tampilan

Pengaturan Pembebanan ...

Gambar 2.21 (a) Tampilan Pengaturan Spesifik Perkuatan; (b) Tampilan

Report Software ...

Gambar 2.22 Comparison of Lateral Ground Displacement ... Gambar 2.23 Comparison of Settlement on Retained Ground ... Gambar 2.24 Catatan Kuat Gerakan untuk Gempa Bumi Bhuj dan

Uttarkashi: (a) Catatan Gempa Bumi Bhuj di Ahmedabad; (b) Catatan Gempa Bumi Uttarkashi di Uttarkashi ...

Gambar 2.25 Grafik Hubungan Antara Angka Stabilitas Global dengan

Displacement pada Dinding Soil Nailing ...

Gambar 2.26 Metode Desain Davis : (a) Asumsi Permukaan Bidang

Longsor Potensial; (b) Diagram Free Body ...

Gambar 2.27 Metode Desain Perancis : (a) Potongan Vertikal Lereng

yang Dianalisis; (b) Gaya yang Terjadi pada Tulangan ...

Gambar 2.28 Grafik Koefisien C1, C2, dan C3 untuk Tanah Pasir ...

Gambar 2.29 Grafik Modulus Reaksi Tanah Lateral Tanah ... Gambar 2.30 Metode Desain German : (a) Asumsi Permukaan Bidang

Longsor Potensial; (b) Diagram Free Body ...

Gambar 2.31 Penentuan Angka Stabilitas dengan Metode Desain

German ...

Gambar 3.1 Analisis Lereng Tinggi Terbatas (finite Slope) dengan

Metode Culmann ...

Gambar 3.2 Bentuk Kelongsoran Lingkaran Ujung Dasar Lereng (toe

circle) ...

Gambar 3.3 (a) Bentuk Kelongsoran Lingkaran Lereng (slope circle);

(b) Bentuk Kelongsoran Lereng Dangkal (shallow slope

failure) ... 34 35 36 37 39 40 42 44 47 48 49 51 51 54 56 57

(9)

xvi

Gambar 3.4 Bentuk Kelongsoran Lingkaran Titik Tengah (midpoint

circle) ...

Gambar 3.5 Notasi dari Parameter–Parameter untuk Tipe Keruntuhan

Lingkaran Titik Tengah (Midpoint Circle)...

Gambar 3.6 Model Kelongsoran Stabilitas Global (Global Stability) ... Gambar 3.7 Gaya–Gaya yang Bekerja pada Analisis Stabilitas Global

(Global Stability) Dinding Soil Nailing ...

Gambar 3.8 Model Kelongsoran Stabilitas Geser (Sliding Stability) ... Gambar 3.9 Gaya–Gaya yang Bekerja pada Analisis Stabilitas Geser

(Sliding Stability) ...

Gambar 3.10 Faktor Kapasitas Dukung (Bearing Capacity), Nc ...

Gambar 3.11 Kegagalan Kapasitas Dukung yang Terjadi di Dasar

Dinding Soil Nailing pada Soft Fine-Grained Soil ...

Gambar 3.12 Mekanisme Transfer Beban pada Nail ... Gambar 3.13 Mekanisme Distribusi Gaya Tarik Tulangan Nail ... Gambar 3.14 Grafik Nilai Koreksi Gaya Tarik Maksimal Nail (tmax-s) ...

Gambar 3.15 Grafik Nilai Koreksi Diameter Lubang Bor (C1F) ...

Gambar 4.1 Notasi–Notasi pada Geometri Lereng Galian Penelitian :

(a) Potongan Lereng Galian, (b) Muka Dinding Perkuatan

Soil Nailing ...

Gambar 4.2 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Model Lereng Galian Kondisi Awal Tanpa Perkuatan pada H = 20 m ...

Gambar 4.3 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian dengan Perkuatan pada H = 20 m dan β = 900,dengan DD = 200 mm, D = 22 mm, L = 10 m, serta SH = SV = 1,5 m ...

Gambar 4.4 Bagan Alir Penelitian ... Gambar 4.5 Bagan Alir Penggunaan Software SnailWin ... Gambar 5.1 Model Penampang Lereng Galian ...

58 58 61 61 64 64 66 66 68 69 71 72 80 84 85 86 87 89

(10)

xvii

Gambar 5.2 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian : (a) H = 8 m; (b) H = 12 m ...

Gambar 5.3 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian (H) = 14 m dan 16 m ...

Gambar 5.4 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian (H) = 20 m ...

Gambar 5.5 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan : (a) β = 900; (b) β = 850 ...

Gambar 5.6 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan : (a) β = 830; (b) β = 800 ...

Gambar 5.7 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan (β) = 750 ..

Gambar 5.8 Konfigurasi Persegi Pemasangan Nail pada Muka Dinding .. Gambar 5.9 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian

Reinforced pada DD = 100 mm : (a) D = 22 mm; (b) D =

25 mm ...

Gambar 5.10 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian

Reinforced pada DD = 100 mm : (a) D = 29 mm; (b) D =

32 mm ...

Gambar 5.11 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian

Reinforced pada DD = 100 mm dan D = 36 mm ...

Gambar 5.12 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian

Reinforced pada DD = 150 mm : (a) D = 22 mm; (b) D =

25 mm ...

Gambar 5.13 Gambar 5.13. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 150 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ... 90 90 90 92 92 92 94 95 96 96 96 97

(11)

xviii

Gambar 5.14 Gambar 5.14. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 150 mm dan D = 36 mm ...

Gambar 5.15 Gambar 5.15. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm ...

Gambar 5.16 Gambar 5.16. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ...

Gambar 5.17 Gambar 5.17. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm dan D = 36 mm ...

Gambar 5.18 Gambar 5.18. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm ...

Gambar 5.19 Gambar 5.19. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ...

Gambar 5.20 Gambar 5.20. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm dan D = 36 mm ...

Gambar 5.21 Gambar 5.21. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm ...

Gambar 5.22 Gambar 5.22. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm ...

Gambar 5.23 Gambar 5.23. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm dan D = 36 mm ... 97 97 98 98 98 99 99 99 100 100

(12)

xix

Gambar 5.24 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan Spasi Nail : (a) S = 1,00 m; (b) S = 1,25 m ...

Gambar 5.25 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan Spasi Nail : (a) S = 1,50 m; (b) S = 1,75 m ...

Gambar 5.26 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas

Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan S = 2,00 m ...

Gambar 5.27 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng

Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 6 m; (b) L= 7 m ...

Gambar 5.28 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng

Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 8 m; (b) L= 9 m ...

Gambar 5.29 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng

Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 10 m; (b) L= 11 m ...

Gambar 5.30 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng

Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 12 m; (b) L= 13 m ...

Gambar 5.31 Konfigurasi Panjang Nails : (a) Tipe 1; (b) Tipe 2 ... Gambar 5.32 Konfigurasi Panjang Nails Tipe 3 ... Gambar 5.33 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng

Galian Reinforced pada Konfigurasi Panjang Nail : (a) Tipe 1; (b) Tipe 2 ...

Gambar 5.34 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng

Galian Reinforced pada Konfigurasi Panjang Nail Tipe 3 ... 102 102 103 104 104 105 105 106 107 107 108

(13)

xx

Gambar 6.1 Grafik Hubungan Nilai Factor of Safety dengan

Ketinggian Lereng Galian Hasil Penelitian dengan

Software SnailWin ...

Gambar 6.2 Gaya–Gaya yang Bekerja pada Model Lereng Galian

Analisis dengan Metode Bidang Longsor Rata ...

Gambar 6.3 Grafik Hubungan Nilai Factor of Safety dengan Sudut

Kemiringan Lereng Galian Hasil Penelitian dengan

Software SnailWin ...

Gambar 6.4 Desain Perkuatan Soil Nailing pada Lereng Galian ... Gambar 6.5 Grafik Hubungan Nilai FS dengan Diameter Lubang

Grouting (DD) dan Diameter Nail (D) Menggunakan Software SnailWin ...

Gambar 6.6 Perbandingan Tulangan Nail dalam Lubang Grouting ... Gambar 6.7 Gambar 6.7. Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas (FS)

dengan Diameter Lubang Grouting (DD) dan Diameter

Nail (D) Ketika dilanjutkan Hingga Mencapai Angka

Stabilitas (FS) Konstan ...

Gambar 6.8 Grafik Hubungan Nilai Sngka Stabilitas (FS) dengan

Rasio Diameter Lubang Grouting (DD) dan Diameter Nail (D)...

Gambar 6.9 Grafik Nilai Koreksi Gaya Tarik Maksimal Nails (tmax-s) ...

Gambar 6.10 Nilai Koreksi Kuat Gaya Maksimal Nail (tmak-s) untuk μ = 0,15 ...

Gambar 6.11 Nilai Koreksi Diameter Lubang Bor untuk DD = 100 mm .... Gambar 6.12 Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas dengan Spasi

Nail Menggunakan Software SnailWin ...

Gambar 6.13 Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas dengan Panjang

Nail Menggunakan Software SnailWin ...

Gambar 6.14 Grafik Nilai Empiris Panjang Nail Terhadap Nilai

Normalized Bond Strenght (μ) ...

Gambar 6.15 Grafik Nilai Empiris Rasio Panjang Nail Untuk μ = 0,15 ...

111 112 115 119 121 122 124 126 128 129 130 132 137 138 140

(14)

xxi

Gambar 6.16 Grafik Hubungan Length Ratio Pengaruh Perubahan

komponen Perkuatan Panjang Nail (L) dengan Tinggi Lereng Galian (H) untuk DD = 100 mm, D = 32 mm, dan S = 1,5 m ...

Gambar 6.17 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 1 ... Gambar 6.18 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 2 ... Gambar 6.19 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 3 ...

143 145 145 146

Gambar

Gambar 6.16 Grafik  Hubungan  Length  Ratio  Pengaruh  Perubahan  komponen  Perkuatan  Panjang  Nail  (L)  dengan  Tinggi  Lereng Galian (H) untuk DD = 100 mm, D = 32 mm, dan  S = 1,5 m ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji Dissolved Oxygen (DO) dan uji Biological Oxygen Demand (BOD) perlakuan awal yang dilakukan ialah memasukkan sampel ke dalam botol winkler yang bertutup dengan cara

Karakterisasi kompleks DDI-NKT dan DDI-ARG meliputi, analisis dengan mikroskop polarisasi, difraksi sinar-X serbuk, uji kelarutan, dan stabilitas kimia pada larutan dapar pH 1,2;

Dari hasil analisis diperoleh variabel pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan diperoleh persamaan regresi Y = 9,387 +

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Disinilah terjadi koneksitas antara sel-sel parasit dengan sel-sel xylem dan floem dari inang, yang memungkinkan terjadinya aliran air dan hara dari inang ke parasit (Doer,

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

Evaluasi pembelajaran di Siklus II dengan perbaikan pada pelaksanaan metode pembelajaran bahasa Arab menghasilkan peningkatan pada aktifitas siswa dan efektifitas

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membangun perangkat lunak try out ujian semester berbasis web untuk SMK Negeri 4 Palembang dengan pengacakan nomor urut