172
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE ASSESSMENT TO
IMPROVE THE WRITING SKILL OF THE STUDENTS IN CLASS XI
2 SMA ( SLUA ) SARASWATI 1 DENPASAR
Ni Made Wersi Murtini and Ida Ayu Made Wedasuwari
Mahasaraswati Denpasar University
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan menulis siswa, dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis siswa melalui penilaian kinerja dan untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran menulis dengan menggunakan penilaian kinerja. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian tindakan kelas (classroom action research). Di mana subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI 2 SMA(SLUA) Saraswati 1 Denpasar, yang berjumlah 43 orang. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu : refleksi awal, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan tes hasil menulis, observasi, dan rubrik penilaian diri. Data dianalisis dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kinerja dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan menulis siswa pada refleksi awal sebesar 68,81 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 73,97, dan siklus II meningkat menjadi 83,11. Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa langkah-langkah pembelajaran menulis melalui tahap pra penulisan, penulisan, dan revisi dengan menggunakan penilaian kinerja yang meliputi 3 komponen utama dalam asesmen kinerja, yaitu tugas kinerja, rubrik performansi, dan cara penilaian, dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Kemampuan Menulis
PENDAHULUAN
Penilaian memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, yang tidak dapat dipisahkan dengan kurikulum dan proses belajar mengajar. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dari serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab atas keberhasilan kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mempersiapkan dan melakukan sebuah penilaian dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi, serta kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Salah satunya dengan melakukan penilaian kinerja dimana penilaian ini dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu.
Penilaian kinerja merupakan suatu prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang dilakukan dalam suatu program. Pemantauan ini didasakan pada kinerja (performance) yang ditunjukkan untuk menyelesaikan permasalahn yang diberikan.
Penilaian kerja adalah penelusuran produk dalam proses, artinya hasil-hasil yang ditunjukkan dalam proses pelaksanaan program itu dijadikan dasar pemantauan perkembangan dan pencapaian program tersebut (Marhaeni, 2012 : 164).
Dalam pengajaran bahasa di sekolah-sekolah, siswa didorong untuk menguasai bahasa Indonesia dengan segala aspek kebahasaan agar dapat menggunakan bahasa tersebut dengan baik dan benar. Pada tahap kemampuan
173
berbahasa yang paling rumit adalah keterampilan menulis. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari semua keterampilan berbahasa, baik itu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis, keterampilan menulis memegang peranan yang penting dalam bahasa tulis.
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis yang ditujukan kepada pihak lain. Sebagai salah satu bagian dari keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulis.
Keterampilan menulis sangat penting bagi siswa karena menulis mempunyai banyak tujuan tertentu yang nantinya dapat mempermudah siswa dalam menyampaikan gagasan atau ide-idenya di lingkungan sekolah, kemampuan menulis sangat penting untuk dikuasai, karena di sinilah peranan menulis itu diberlakukan, misalnya dalam membuat tugas tertulis. Tidak jarang siswa ditugaskan untuk membuat sebuah karangan. Di masyarakat menulis juga diperlukan untuk membuat sebuah karya tulis, sehingga masyarakat juga harus memiliki kemampuan menulis. Hal inilah yang menuntut siswa untuk memiliki kemampuan menulis yang baik.
Hasil observasi awal yang telah dilakukan penulis untuk mengetahui kemampuan menulis siswa, diketahui bahwa ketika siswa ditugaskan untuk menulis karangan, siswa banyak mengalami kebingungan di dalam mengembangkan tulisannya agar sesuai dengan judul yang dipilih, siswa juga mengalami kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasannya, mereka bingung dari mana memulai sebuah tulisan. Selain itu selama kegiatan menulis konsentrasi siswa tidak terfokus pada tulisan yang dibuat, beberapa siswa lebih suka melihat pekerjaan temannya terlebih dahulu sebelum melanjutkan tulisannya. Selama kegiatan menulis dilakukan oleh siswa, peneliti juga menemukan beberapa masalah, di mana siswa kurang rapi dalam menulis, siswa banyak menyingkat-nyingkat kata dalam kegiatan menulis. Selain itu penggunaan tanda baca dan huruf besar yang tidak sesuai pada tempatnya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis siswa kelas XI 2 SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar masih kurang baik.
Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini akan difokuskan pada peningkatan kemampuan menulis dengan menggunakan penilaian kinerja.
Penilaian kinerja dipandang lebih otentik karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan model Kurn Lewin. Konsep pokok penelitian tindakan kelas Kurt Lewin ini terdiri atas 4 komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Keempat tahapan tersebut dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa di dalam menulis. Apabila terdapat kelemahan di dalam penerapannya, maka dilanjutkan ke siklus kedua dan seterusnya. Hal ini dikarenakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berkelanjutan sampai masalah dapat diatasi.
Analisis data dalam penelitian tiandakan kelas dilakukan oleh peneliti semenjak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Analisis data dilakukan untuk menguji kesesuaian antara data yang satu dengan data yang lain.
Data dalam penelitian ini akan di analisis dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang ekspresi peserta didik
174
berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, pandangan atau sikap, aktivitas peserta didik, dapat dianalisis dengan kualitatif.
Data kuantitatif digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan siswa di dalam menulis yang berupa angka-angka, dimana data kuantitatif ini dapat di analisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan rata-rata, presentase dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca (grafik, tabel), dan dimaknai atau diinterpretasi secara deskripsi.
HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan refleksi awal, di mana tujuan dilaksanakan refleksi awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa di dalam menulis sebelum dilakukannya tindakan perbaikan, dari hasil refleksi awal diketahui rata-rata kemampuan berpidato siswa sebesar 68,81.
Berdasarkan temuan tersebut maka dilakukan tindakan perbaikan dalam 2 siklus, di mana pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada siklus I ini dilakukan beberapa tahap, yaitu perencanaan, elaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada siklus I diketahui bahwa rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 73,97. Hasil ini belum memenuhi kriteria ketuntasan yang di tentukan oleh penulis yaitu 80 ke atas. Peningkatan kemampuan menulis siswa melalui penilaian kinerja pada siklus I masih terdapat beberapa masalah yang ditemukan oleh peneliti yang perlu dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun masalah yang muncul, yaitu : (1) dalam hal pengungkapan ide/gagasan, ditemukan masalah, yaitu penuangan ide atau gagasan beberapa siswa belum sesuai dengan judul yang dipilih, sehingga antara judul dan isi karangan siswa tidak memiliki keterpaduan, (2) dalam hal mekanika (ejaan, tanda baca, penulisan paragraf), ditemukan beberapa masalah, yaitu : beberapa siswa tidak menggunakan tanda baca dan huruf besar dengan tepat dan masih ada siswa yang tidak membentuk paragraf di dalam membuat karangan, (3) dalam hal pemilihan kata, ditemukan masalah, yaitu pemilihan kata yang digunakan masih kurang beragam dan tidak sesuai dengan konteks kalimat, (4) dalam hal struktur kalimat, ditemukan masalah, yaitu penggunaan kalimat yang kurang tepat, antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, (5) dalam hal kerapian, ditemukan masalah, yaitu masih banyak siswa yang menggunakan coretan dan tipe-x dalam menulis sehingga hal ini menyebabkan hasil kerja siswa tidak rapi.
Hasil yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa masih kurang baik dan belum sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti, untuk itu maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.
Penelitian pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran untuk memperbaiki hasil kemampuan menulis pada siklus I. Hasil kemampuan menulis siswa pada siklus II, menunjukkan rata-rata siswa sebesar 83,11. Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus II ini, maka diketahui bahwa rata-rata hasil menulis siswa dengan penilaian kinerja sudah mengalami peningkatan dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan penulis, yaitu 80.
175
Hasil penelitian ini memperoleh temuan bahwa penilaian kinerja dapat digunakan untuk meningkatakan kemampuan menulis siswa. Hal ini disebabkan karena dalam penilaian kinerja guru dapat mengetahui kemampuan menulis siswa dari pemantauan atau pengamatan yang dilakukan siswa selama kegiatan menulis berlangsung. Dalam pembelajaran menulis, penilaian kinerja merupakan alat untuk melakukan pengamatan di dalam mengetahui perkembangan dan kemajuan menulis siswa sebagai pembelajaran secara sistematik. Penilaian kinerja merupakan suatu prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang dilakukan dalam suatu program. Pemantauan ini didasakan pada kinerja siswa dalam kegiatan menulis. Ada tiga komponen utama dalam asesmen kerja, yaitu tugas kinerja (performance task), di mana dalam komponen ini guru memberikan tugas menulis kepada siswa, rubrik performansi (performance rubrics) merupakan rubrik penilaian diri yang digunakan oleh guru mengetahui kinerja siswa, dan cara penilaian (scoring guide) merupakan alat atau rubrik yang digunakan untuk menilai hasil kerja siswa
Langkah-langkah pembelajaran menulis yang dilakukan siswa melalui tahapan pra penulisan, penulisan, dan revisi sangat cocok bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan menulisnya, sebab dengan melakukan langkah-langkah ini maka tulisan siswa lebih terarah dan terstruktur dengan baik, di mana kegiatan menulis siswa dimulai dari proses pemilihan judul, penyususnan kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan, hingga revisi.
PENUTUP
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagi berikut :
Pertama, penilaian kinerja dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan menulis siswa pada refleksi awal sebesar 68,81 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 73,97, dan siklus II meningkat menjadi 83,11.
Kedua, langkah-langkah pembelajaran menulis melalui tahapan pra penulisan, penulisan dan revisi dengan menggunakan penilaian kinerja yang meliputi 3 komponen utama dalam asesmen kerja, yaitu tugas kinerja (performance task), di mana dalam komponen ini guru memberikan tugas menulis kepada siswa, rubrik performansi (performance rubrics) merupakan rubrik penilaian diri yang digunakan oleh guru mengetahui kinerja siswa, dan cara penilaian (scoring guide) merupakan alat atau rubrik yang digunakan untuk menilai hasil kerja siswa, dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja tepat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, yang dalam hal ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis tentang penilaian kinerja untuk meningkatkan kemampuan menulis, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
176
Pertama, penilaian kinerja terbukti dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, untuk itu guru dapat menggunakan penilaian kinerja dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
Kedua, langkah-langkah pembelajaran menulis yang meliputi tahap pra penulisan, penulisan, dan revisi merupakan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dan membuat tulisan siswa kebih terarah.
Ketiga, guru diharapkan untuk lebih banyak memberikan latihan-latihan menulis siswa sehingga pengungkapan ide dan gagasan siswa lebih baik dan guru diharapkan untuk selalu memotivasi siswa dalam menulis.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha. (2007). Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.
Arbawa. (2009). Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Model Berorisentasi Lingkungan pada Siswa Kelas VI SD (Studi Pembelajaran pada Siswa Kelas VI SD N 3 Sambirenteng Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng, Tesis, Tidak Diterbitkan. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
Datrini. (2007). Pengaruh Asesmen Portofolio dan Konsep Diri Siswa Terhadap Kemampuan Menulis dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Tesis, Tidak Diterbitkan. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
Marhaeni, A.A.I.N.( 2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan (Teori Aplikasi dan Pengembangannya untuk Pendidikan Dasar). Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
O'Malley, J. Michael and Pierce, Lorraine Valdez (1996), Authentic Assessment For English Language Learners: Addison Wesley Publishing Company.
Suandi, Sarwaji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka.
Suandhi, I Wayan. (2009). Pengembangan Model Pembelajaran INEF Melalui PTK. Denpasar : Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Tarigan, Henry Guntur. (1986). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.