SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 PT.

(1)

SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM

PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

(2)

PENGEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR

SEKTOR TRANSPORTASI MELALUI MP3EI

VISI

2025

INDONESIA

MENJADI

NEGARA

MAJU

PENGUATAN DAYA SAING GLOBAL

BERDASARKAN WEF : INDONESIA BERADA PADA MASA TRANSISI MENUJU EKONOMI YANG DIGERAKKAN MELALUI EFISIENSI.

KELEMAHAN DAYA SAING YANG HARUS DIBANGUN ADALAH INFRASTRUKTUR DAN KESIA PAN TEKNOLOGI

FACTOR DRIVEN ECONOMY EFFICIENCY DRIVEN ECONOMY INNOVATION DRIVEN ECONOMY

PERTUMBUHAN EKONOMI BERKELANJUTAN

UNTUK MENCAPAI VISI NEGERA INDUSTRI MAJU DIPERLUKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TINGGI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR – MP3EI

STRATEGI UTAMA MP3EI : PENGEMBANGAN 6 KORIDOR EKONOMI, PENGUATAN KONEKTIVITAS, PENGUATAN SDM DAN IPTEK NASIONAL

(3)

VISI INDONESIA 2025

(4)

ARAHAN & TARGET PEMERINTAH

PERTUMBUHAN EKONOMI

(5)

PERTUMBUHAN PDB MENUJU

VISI INDONESIA 2025

$3.000

$5.300

$9.000

$14.900

$22.500

$30.400

$38.600

$46.900

2010

2015

2020

2025

2030

2035

2040

2045

PDB Nominal (US$ Miliar)

711 4,257

9,706

16,578

Populasi (Juta Jiwa)

237 PERSIAPAN

AKSELERASI

KEBERLANJUTAN

6,793

2,416

1,335

12,989

286

302

319

353

269

253

336

(6)

PROYEKSI IMF

Source : International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2011

GPD Nominal Growth (2009 – 2015)

15,7% 14,5% 12,4% 12,1% 11,7% 10,0% 9,9% 4,1% 4,0% 9,6% Indonesia Russia China India Brazil Turkey South Korea Japan USA

ASEAN (excl. Indonesia)

PERTUMBUHAN PDB MENUJU

VISI INDONESIA 2025

(7)

ANALISIS PERTUMBUHAN KEN

Source:International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2011; Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011 – 2045; Analisa Tim

711,0 814,0 932,0

1067,0 1222,0

1399,0

2754,0

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Indonesia Economic Growth (nominal) (USD Billion) Indonesia’s economy as % of ASEAN-6 ASEAN (Total 11 Countries) 40% 48% 53% 38% 46% 52% Spain Netherlands 50% 60% 91% 91% 105% 165% European Countries: CAGR 14.5%

PERTUMBUHAN PDB MENUJU

VISI INDONESIA 2025

(8)

(9)

(10)

POTENSI SDM MENUJU

VISI INDONESIA 2025

15 12 9 6 3 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

PIRAMIDA PERTUMBUHAN POPULASI (2000–2020)

15 12 9 6 3 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 0 3 6 9 12 15 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

Male Indonesia–2000 Female

Population (in millions)

0 3 6 9 12 15 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

Male Indonesia–2020 Female

Population (in millions)

Total

(million)

205

254 Male

(million)

102

127 Female

(million)

102

127 Productive population

(20–55 years old)

99 (48%)

132 (52%)

(11)

DAYA SAING GLOBAL

FACTOR DRIVEN ECONOMY EFFICIENCY DRIVEN ECONOMY INNOVATION DRIVEN ECONOMY

► DAYA SAING GLOBAL : INDONESIA DALAM EKONOMI EFISIENSI

► PERBAIKAN EFISIENSI

► PENDIDIKAN & LATIHAN LEBIH TINGGI

► EFISIENSI PASAR BARANG

► EFISIENSI PASAR TENAGA KERJA

► KECANGGIHAN PASAR KEUANGAN

► KESIAPAN TEKNOLOGI

► UKURAN PASAR

INDONESIA 2011

(GDP PER CAPITA 3400 US$)

DALAM EKONOMI ”EFFICIENCY DRIVEN”

(12)

DAYA SAING GLOBAL

► DAYA SAING GLOBAL : WORLD ECONOMIC FORUM 2012-2013

INDONESIA TURUN RANKING MENJADI NO. 50

SUMBER : WEF 2012

ASEAN 5

2007-08

2008-09

2009-10

2010-11

2011-12

2012-2013

SINGAPURA

7

5

3

2

2 MALAYSIA

21

24

26

21

25 THAILAND

28

34

36

38

39

38 INDONESIA

54

55

54

44

46

50 FILIPINA

71

87

85

75

65

(13)

13 2006 2007 2008 2009 2010 OVERALL COMPETITIVENESS 52 54 51 42 35 ECONOMIC PERFORMANCE 53 55 52 41 27 GOVERNMENT PERFORMANCE 45 46 38 33 23 BUSINESS EFFICIENCY 49 45 44 38 34 INFRASTRUCTURE 53 54 53 55 55 IMD WORLD COMPETITIVENESS 2010-2011 WEF GLOBALCOMPETITIVENESS 2012-2013

INFRASTRUKTUR & TEKNOLOGI

PENYEBAB DAYA SAING INDONESIA MASIH RENDAH

(14)

ROADMAP INOVASI NASIONAL 2025

SUMBER : KIN

(15)

15

DIPERLUKAN PEMBENTUKAN INDUSTRI ENGINEERING BERBASIS INOVASI

& TEKNOLOGI TINGGI YANG MENJADI LOKOMOTIF UNTUK

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, INDUSTRI DAN KONEKTIVITAS MENUJU

INNOVATION DRIVEN ECONOMY

(16)

STRATEGI UTAMA MP3EI : PENGEMBANGAN 6 KORIDOR EKONOMI PENGUATAN KONEKTIVITAS PENGUATAN SDM DAN IPTEK NASIONAL

INDUSTRI TRANSPORTASI NASIONAL SEBAGAI INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI INDUSTRI TRANSPORTASI MENUJU SUSTAINABILITY DENGAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

(17)

DAYA SAING GLOBAL :

KINERJA EKSPOR

► DAYA SAING GLOBAL : EKSPOR INDONESIA HANYA 30% DARI GDP

(18)

► DAYA SAING GLOBAL : EKSPOR INDONESIA BERGANTUNG KOMODITAS

SUMBER : M. PORTER, 2009

EKSPOR PRODUK TEKNOLOGI MASIH RENDAH KARENA DAYA SAING INDONESIA MASIH RENDAH

DAYA SAING GLOBAL :

KINERJA EKSPOR

(19)

► TREND GLOBAL : PERTUMBUHAN EKSPOR PRODUK TEKNOLOGI

SUMBER : SANJAYA LALL, 2006

DI DUNIA TREND PENINGKATAN

EKSPOR PRODUK TEKONOLOGI TINGGI, TAPI INDONESIA MASIH RENDAH

DAYA SAING GLOBAL :

KINERJA EKSPOR

(20)

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 C hi na K o re a T ai w an M ex ico S in ga po re M al ay si a T h ai lan d B ra zi l P h il ip p in e s In d on e si a

1985

1998

2000

► EKSPOR PRODUK MANUFAKTUR NEGARA BERKEMBANG DARI 10 NEGARA

TERKEMUKA (8 DI ASIA TIMUR) MENCAKUP LEBIH DARI 75% (JUTA DOLAR AS.)

SUMBER : SANJAYA LALL, 2006

DAYA SAING GLOBAL :

KINERJA EKSPOR

(21)

KUALITAS PERTUMBUHAN INDUSTRI KURANG

► PERTUMBUHAN SEKTOR RIIL (TRADEABLE) LEBIH RENDAH DARI GDP

DAN NON-TRADEABLE (SERVICE)

SUMBER : BPS, FAISAL BASRI

0

2

4

6

8

10 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 10.1 10.2 10.3

NON-TRADEABLE

TRADEABLE

GDP

(22)

PERANAN INDUSTRI MANUFAKTUR MENURUN

► PERAN INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO

MAKIN MENURUN

TAHUN

2009

2010

2011

INDUSTRI MANUFAKTUR

26.4

24.8

24.3 PERTANIAN, PETERNAKAN,

KEHUTANAN DAN PERIKANAN

15.3

14.7 PERDAGANGAN, HOTEL, DAN

RESTORAN

13.3

13.7

13.8 PERTAMBANGAN DAN

PENGGALIAN

10.6

11.1

11.9 KONSTRUKSI

9.9

10.3

10.2 JASA-JASA

10.2

10.5 KEUANGAN, REAL ESTATE, JASA

7.2

7.2 TRANSPORTASI & KOMUNIKASI

6.3

6.6

6.6 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

0.5

(23)

PERANAN INDUSTRI MANUFAKTUR RENDAH

► PERANAN INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA 24,3% TERHADAP PRODUK

DOMESTIK BRUTO

(24)

PERTUMBUHAN INDUSTRI TRANSPORTASI

► PADA TAHUN 2010 PERTUMBUHAN INDUSTRI TRANSPORTASI DAN

PERMESINAN LEBIH BAIK DARI PADA INDUSTRI UMUMNYA

SUMBER : BPS, FAISAL BASRI

Q1-10

Q2-10

Q3-10

FOOD, BEVERAGES AND TOBACCO

0.8

1.9

4.2 TEXTILES, LEATHER AND FOOTWEAR

0.1 -0.1

0.0 WOOD AND FORESTRY PRODUCTS

-3.0

-3.2

PAPER AND PRINTING

-1.1

-0.4

2.1 FERTILIZERS, CHEMICALS AND RUBER

PRODUCTS

3.9

3.1

4.8 CEMENT AND NON-METAL QUARRYING

7.5

2.6 -1.0

BASIC METALS AND STEEL

-0.2

-0.0

-0.4

VEHICLES, MACHINERY AND EQUIPMENTS

10.4

12.3

8.5 NON-OIL AND GAS MFG INDUSTRIES

4.1

4.9

4.7

(25)

387 58 94 301 300 318 ₃₅₄ 483 534 319 433 604 483 600 680 780 890 1.050 1.250 560 620 700 820 920 1.000 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 '97 '98 '99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07 '08 '09 '10 '11 '12 '13 '14 '15 (X 1000 unit) OPT NOR

PERTUMBUHAN INDUSTRI TRANSPORTASI TINGGI

► PERTUMBUHAN INDUSTRI OTOMOTIF MENUJU 1 JUTA MOBIL

SUMBER : GAIKINDO

PADA TH. 2011

REALISASI MELEBIHI TARGET AGUSTUS 2012 MENCAPAI 714

RIBU, DIPERKIRAKAN MENDEKATI 1 JUTA DENGAN