Lampiran 1. Metode analisis kolesterol, asam lemak dan Vitamin A A. Metode Analisis Kolesterol (Kleiner dan Dotti 1962).
Diambil sampel dua telur pada setiap ulangan. Delapan belas sampel dianalisis kolesterolnya dengan metode Liebermann Buchner (Kleiner dan Dotti,1962).Cara kerjanya sebagai berikut:
Sebanyak 0.1 mg kuning telur diaduk di dalam tabung reaksi bersama 10 ml alkohol eter sampai homogen. Kemudian di sentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Setelah itu dipindahkan ke dalam gelas piala serta dipanaskan kedalam penangas pengangaaas air sampai kering. Ekstraknya di larutkan dalam kloroform sedikit demi sedikit sambil dilakukan pemindahan ke dalam tabung reaksi sampai volume 10 ml. Lalu ditambahkan asam asetat anhidrid sebanyak 2ml dan 4 tetes asam sulfat pekat diaduk sampai warna hijau.
Larutan tersebut disimpan selama 15 menit di dalam ruang gelap. Selanjutnya dilakukan pembacaan dengan menggunakan spectrofotometer sehingga didapat nilai absorben sampel. Nilai kolesterol didapatkan dari perhitungan dengan rumus:
Kolesterol (mg)= Absorben sampel Konsentrasi standart Absorben standar Berat sampel B. Analisis Asam Lemak Telur (Metode Folch 1957).
Pada minggu ke 9 percobaan, 2 butir telur tiap ulangan dikumpulkan kemudian masing-masing ditimbang dan dipecahkan. Kuning telur dipisahkan dari putih telur dan kemudian kuning telur tersebut disatukan. Sebanyak 6 sampel kuning telur yang disatukan dan dianalisis kandungan asam lemak. Analisa asam lemak dilakukan dengan Gas kromatografi. Fase diam kolom dalam analisis ini adalah OV 275.25% 80/100 Chromosap WAW DEGS OV 20/200 dengan temperature 2750C. Standar asam lemak diperoleh dari Supelco USA. Gas N2 digunakan untuk fase gerak dengan kecepatan 20 ml/menit, gas H2 dan O2 dengan kecepatan alir 20 ml/menit dan 260 ml/menit. Metil ester asam lemak dari standard dan contoh sampel diberikan ke kolom sebanyak 0.5µl. Perhitungan RF dan kuantitas asam lemak
RF = area SI x asam lemak (mg) SI (mg) area asam lemak Konsentrasi asam lemak = A x RF x C (mg/g sampel) B D
Keterangan : A : berat Si yang ditambahkan (mg) B : berat sampel (g)
C : area asam lemak D : area SI
RF : respon factor C. Analisis Vitamin A
Kandungan Vitamin A pada kuning telur dilakukan dengan menggunakan High Performance Liquid Chromotography (HPLC).
Ekstraksi sampel dan standar eksternal untuk anlisa vitamin A adalah sebagai berikut:
0,5 g sampel atau standar eksternal ditambah 400 l sodium askorbat dan divortex selama 10 menit, kemudian di tamah dengan 2 ml KOH, divortex selama 10 detik.
Selanjutnya dilakukan saponifikasi dengan menyimpan pada waterbath dengan suhu 80 0C selama 30 menit, lalu disimpan pada Icebath selama 2 menit ke dalam campuran ditambahakan 3 ml heksan dan dikocok selama 10 detik. Campuran tersebut disimpan dalam lemari es sampai lapisan organik dan air terpisah.
Selanjutnya diambil 2,6 ml lapisan heksan (supernatan) dan dipisahkan dalam tabung lain (A). Kemidian sisanya ditambahkan lagi sampai lapisan organik dan air terpisah dan dimasukkan kedalam tabung (B). Selanjtnya supernatan (Tabung A) dicuci dengan 4,6 ml asam asetat 5% dan lapiasan organik dipindahkan sebanyak yang bisa diambil, lalu dikeringkan dengan aliran nitrogen, lalu terakhir dilarutkan dalam 3 ml fase mobil sebelum diinjeksikan 50 l dalam HPLC sistem.
Pembuatan standar eksternal retinil palmitat adalah sebagai berikut.
1. Stock Standard Solution : 10 mg/ml retinil palmitat dalam heksan. Satu g retinil palmitat (USP Reference Standard) dilarutkan dalam 100 ml heksan, dikocok sampai larut sempurna.
2. Intermediate Standard Solution : 2 ml stock standard solution dipipet dan dimasukkan dalam 250 ml volumetric flask lalu diencerkan dengan 250 ml heksan.
3. Working Standard Solution: sekitar 1,6 g/ml retinil palmitat. Dua ml intermediate standard solution,(2) dipipet dan dimasukkan dalam 100 ml volumetric flask dan diencerkan dengan heksan.
Untuk mengukur konsentrasi dari working standard, intermediate standard solution diambil 2 ml dan diencerkan dengan heksan dalam 50 ml volumetric flask. Kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometri
C Std = [ A325/(2 x ƹ x b] x 104 C Std : Konsentrasi standar
A325 : Absorbansi working standard solution
ƹ : 996, konsentrasi palmitat dan retinil palmitat dalam heksan pada panjang gelombang 325 nm
B : 1 cm, (kuvet)
Perhitungan kandungan vitamin A menggunakan standar eksternal adalah sebagai berikut.
[ Beta karoten/ Retinol] : L1 x S x V L2 B
[ Beta karoten/ retinol] : Konsentrasi beta karoten/retinol (µg/g) L1 : Luas peak sampel yang memiliki waktu retensi yang sama dengan waktu retensi standar eksternal beta karoten/retinol dilihat dari kromatogram HPLC.
L2 : Luas peak standard beta karoten/retinol
S : konsentrasi standard beta karoten/ retinol (µg/ µl atau mg/ml)
V : Volume akhir yang siap disuntikkan pada HPLC
B : Berat sampel yang diekstrak
Lampiran 2. Analisis ragam kualitas fisik telur itik umur 29 minggu
Parameter Jumlah
kuadrat db Kuadrat
tengah Fhit Sig.
Skor Kuning Telur Between
Groups 0.100 5 0.020 0.557 0.731
Within Groups 0.433 12 0.036
Total 0.534 17
Haugh Unit Between
Groups 0.003 5 0.001 0.965 0.476
Within Groups 0.008 12 0.001
Total 0.011 17
Berat Putih Telur Between
Groups 6.600 5 1.320 0.534 0.747
Within Groups 29.673 12 2.473
Total 36.274 17
Persentase Berat Putih Telur
Between
Groups 4.637 5 0.927 0.510 0.764
Within Groups 21.810 12 1.818
Total 26.447 17
Berat Kuning Telur Between
Groups 9.218 5 1.844 0.748 0.603
Within Groups 29.589 12 2.466
Total 38.807 17
Persentase
Berat Kuning Telur
Between
Groups 21.316 5 4.263 0.403 0.838
Within Groups 126.976 12 10.581
Total 148.292 17
Berat Kerabang Between
Groups 0.337 5 0.067 1.554 0.246
Within Groups 0.520 12 0.043
Total 0.857 17
Persentase Berat Kerabang
Between
Groups 0.564 5 0.113 2.218 0.120
Within Groups 0.611 12 0.051
Total 1.175 17
Tebal Kerabang Between
Groups 0.000 5 0.000 0.166 0.970
Within Groups 0.004 12 0.000
Total 0.004 17
IndeksTelur Between
Groups 5.267 5 1.053 0.218 0.948
Within Groups 58.083 12 4.840
Total 63.351 17
Lampiran 3. Analisis ragam performan itik umur 29 minggu
Parameter Jumlah
kuadrat db Kuadrat
tengah F hit Sig.
Konsumsi Between
Groups 590.032 5 118.006 2.928 0.059 Within
Groups 483.637 12 40.303
Total 1073.669 17
Konversi Ransum
Between
Groups 14.502 5 2.900 6.372 0.004 Within
Groups 5.462 12 0.455
Total 19.964 17
Duck Day Between
Groups 1006.350 5 201.270 6.136 0.005 Within
Groups 393.595 12 32.800
Total 1399.945 17
BeratTelur Between
Groups 33.913 5 6.783 1.488 0.265 Within
Groups 54.704 12 4.559
Total 88.616 17
Lampiran 4. Uji lanjut konsumsi itik umur 29 minggu
Perlakuan N α = 0.05
1 2
0 3 143.8090
1 3 153.0159 153.0159
5 3 156.6772
3 3 157.0815
4 3 160.4970
2 3 160.5291
Lampiran 5. Uji lanjut konversi ransum itik umur 29 minggu
Perlakuan N α = 0.01
1 2
2 3 5.1155
1 3 5.5545
4 3 6.3063 6.3063
3 3 6.3160 6.3160
5 3 7.3970
0 3 7.6088
Lampiran 6. Uji lanjut perentase duck day itik umur 29 minggu
Perlakuan N α = 0.01
1 2
0 3 35.0794
5 3 38.3069
4 3 45.5203 45.5203
1 3 46.9841 46.9841
3 3 47.7249 47.7249
2 3 58.4656
Konsumsi Between
Groups 590.032 5 118.006 2.928 0.059 Within
Groups 483.637 12 40.303
Total 1073.669 17
Konversi Ransum
Between
Groups 14.502 5 2.900 6.372 0.004 Within
Groups 5.462 12 0.455
Total 19.964 17
Duck Day Between
Groups 1006.350 5 201.270 6.136 0.005 Within
Groups 393.595 12 32.800
Total 1399.945 17
BeratTelur Between
Groups 33.913 5 6.783 1.488 0.265 Within
Groups 54.704 12 4.559
Total 88.616 17
Lampiran 4. Uji lanjut konsumsi itik umur 29 minggu
Perlakuan N α = 0.05
1 2
0 3 143.8090
1 3 153.0159 153.0159
5 3 156.6772
3 3 157.0815
4 3 160.4970
2 3 160.5291
Lampiran 5. Uji lanjut konversi ransum itik umur 29 minggu
Perlakuan N α = 0.01
1 2
2 3 5.1155
1 3 5.5545
4 3 6.3063 6.3063
3 3 6.3160 6.3160
5 3 7.3970
0 3 7.6088
Lampiran 6. Uji lanjut perentase duck day itik umur 29 minggu
Perlakuan N α = 0.01
1 2
0 3 35.0794
5 3 38.3069
4 3 45.5203 45.5203
1 3 46.9841 46.9841
3 3 47.7249 47.7249
2 3 58.4656