• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2006

TENTANG

RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

TAHUN 2006

(2)

DAFTAR ISI

NO. URAIAN HAL

1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

1-11

(3)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

NOMOR 02 TAHUN 2006 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAKATOBI,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, maka Retribusi Wajib Daftar Perusahaan termasuk salah satu jenis Retribusi izin usaha tertentu yang dapat dikelola oleh Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud pada huruf a, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3201);

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

6. Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang

Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten

Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi

(4)

Sulawesi Tenggara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339);

8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAKATOBI dan

BUPATI WAKATOBI MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI WAJIB

DAFTAR PERUSAHAAN.

(5)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Wakatobi.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Wakatobi.

3. Kepala Daerah adalah Bupati Wakatobi.

4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Wakatobi.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Wakatobi.

6. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Badan adalah sekumpulan orang dan / atau modal yang merupkan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Comanditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, Bentuk Perusahaan Tetap dan Bentuk Badan lainnya.

7. Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan atau Peraturan Pelaksanaannya dan menurut hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang.

8. Kantor Tempat Pendaftaran adalah Unit Organisasi Dinas pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wakatobi.

9. Buku Daftar Perusahaan adalah Kumpulan Daftar Perusahaan yang telah disusun oleh Kantor Tempat Pendaftaran Perusahaan serta terbuka semua untuk pihak yang berkepentingan.

10. Tanda Daftar Perusahaan adalah Tanda Daftar yang diberikan oleh Kantor Tempat Pendaftaran Perusahaan yang telah disahkan Pendaftarannya.

11. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Wakatobi untuk tujuan memperoleh keuntungan.

12. Formulir Pendaftaran adalah Daftar Isian yang memuat data perusahaan yang diisi oleh pemilik atau pengurus atau kuasanya untuk mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan.

13. Jenis Retribusi lain-lain yang selanjutnya disebut Retribusi adalah jenis

Retribusi lainnya selain dari yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.

(6)

14. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang undangan Retribusi di wajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi.

15. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib Retribusi untuk memanfaatkan Izin Wajib Daftar Perusahaan.

16. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah berdasarkan Peraturan Perundang Undangan Retribusi Daerah.

17. Penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II

NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 2

Dengan nama Retribusi Wajib Daftar Perusahaan di pungut Retribusi.

Pasal 3

(1) Obyek Retribusi Wajib Daftar Perusahaan adalah setiap perusahaan termasuk Perusahaan Asing yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di daerah.

(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bentuk usaha:

a. Perseroan Terbatas (PT);

b. Koperasi;

c. Persekutuan Komanditer (CV);

d. Persekutuan Firma (Fa);

e. Perorangan (PO);

f. Bentuk Perusahaan lain diluar bentuk perusahaan diatas termasuk bentuk perusahaan lain adalah Badan Usaha Milik Negara,Badan Usaha Milik Daerah,Perusahaan Asing dan lain-lain.

(3) Tidak termasuk Obyek Wajib Daftar Perusahaan dalah :

a. Perusahaan Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN);

b. Perusahaan Kecil Perorangan yang dijadikan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau dengan pekerjaan anggota keluarganya sendiri serta tidak memerlukan izin usaha Lembaga Pendidikan;

c. Notaris;

d. Klinik Pengobatan;

e. Laboratorium;

f. Dokter Praktek;

g. Rumah Sakit.

(7)

Pasal 4

(1) Subyek Retribusi Wajib Daftar Perusahaan adalah Wajib Retribusi.

(2) Setiap Wajib Retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib mendaftarkan perusahaannya.

BAB III

PENYELENGGARA DAN WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 5

Setiap Wajib Retribusi setelah melunasi biaya administrasi pendaftaran perusahaan berhak memperoleh Tanda Daftar Perusahaan dan Keterangan yang diperlukan dengan cara mendapatkan salinan atau petikan resmi dari keterangan yang tercantum dalam daftar perusahaan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wakatobi.

Pasal 6

Pejabat yang berweanang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mempunyai tugas :

a. Mengamati dan mengendalikan penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan dan Pelaksanaan Pendaftaran Perusahaan ;

b. Menyelenggarakan Wajib Daftar Perusahaan dan melaksanakan pendaftaran perusahaan;

c. Menerima, meneliti dan mengolah formulir pendaftaran perusahaan serta memberikan Tanda Daftar perusahaan;

d. Menyelenggarakan dan menyajikan Buku Daftar Perusahaan;

e. Memberikan informasi salinan (foto copy) dan atau petikan resmi dari daftar perusahaan kepada pihak yang memerlukan.

Pasal 7

Bentuk formulir Wajib Daftar Perusahaan akan ditentukan dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB IV

TATA CARA PENYELENGGARAAN WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 8

(1) Wajib Daftar Perusahaan dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan dengan cara mengisi formulir pendaftaran perusahaan.

(2) Wajib Daftar Perusahaan dapat pula dilakukan oleh kuasa dan pemilik perusahaan berdasarkan pemberian kuasa yang sah.

(3) Untuk Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen dan

Perwakilan Perusahaan, formulir pendaftaran ditanda tangani oleh

pengurus.

(8)

(4) Tata Cara pelaksanaan pendaftaran perusahaan akan diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 9

Penerimaan dan atau penolakan pendaftaran dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan mulai tanggal diterimanya formulir pendaftaran.

Pasal 10

(1) Pendaftaran yang diterima dan telah memperoleh pengesahan, diberikan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

(2) Perusahaan yang telah menerima TDP wajib memasang TDP tersebut pada tempat yang mudah dibaca dan dilihat oleh umum.

Pasal 11

(1) Pendaftaran yang ditolak harus diberitahukan alasan-alasan penolakan secara tertulis, dan pemilik atau pengurus dan atau kuasa yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mengadakan pembetulan dan pendaftaran ulang.

(2) Pendaftaran ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 8.

Pasal 12

Pihak yang ditolak pendaftaran perusahaannya dapat mengajukan keberatan kepada Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan penolakan.

Pasal 13

Pejabat yang berwenang setelah memberi peringatan dapat membatalkan Tanda Daftar Perusahaan apabila perusahaan yang bersangkutan menjalankan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan Izin Usahanya.

Pasal 14

Apabila Tanda Daftar Perusahaan hilang/rusak, maka pemilik pengurus atau kuasa perusahaan yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan tertulis pada Kantor tempat Pendaftaran,paling lambat 3(tiga) bulan sejak tanggal kehilangan/rusak Tanda Daftar Perusahaannya ,untuk memperoleh penggantian dengan melampirkan :

a. Surat keterangan dari yang berwajib bilamana hilang;

b. Tanda Daftar Perusahaan yang rusak bilamana rusak.

Pasal 15

Setiap perubahan bentuk perusahaan wajib didaftarkan sesuai dengan

bentuk perusahaannya yang baru.

(9)

BAB V

GOLONGAN RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 16

Retribusi Wajib Daftar Perusahaan digolongkan sebagai Retribusi lain-lain.

BAB VI

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 17

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan bentuk perusahaan yang didaftar.

BAB VII

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 18

(1) Prinsip dan Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya biaya administrasi didasarkan pada tujuan untuk menutupi biaya penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan.

(2) Biaya penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya administrasi dan biaya lainnya.

BAB VIII

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 19

(1) Struktur biaya digolongkan berdasarkan bentuk perusahaan yang didaftar dan registrasi ulang.

(2) Struktur dan besarnya tarif, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. Pendaftaran Baru

1. Perseroan Terbatas (PT) ……… Rp. 350.000,- 2. Koperasi ……… Rp. 75.000,- 3. Persekutuan Komanditer (CV) ………. Rp. 150.000,- 4. Persekutuan Firma (Fa) ……… Rp. 150.000,- 5. Perusahaan Perorangan (PO) ……… Rp. 75.000,- 6. Bentuk Perusahaan lain (BPL) ……… Rp. 200.000,- 7. Perusahaan Asing (Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak

Perusahaan, Agen dan Perwakilan Perusahaan yang bekerja dan

berkedudukan dalam Wilayah Daerah dikenakan biaya

administrasi sebesar Rp. 1.000.000.-

(10)

b. Registrasi Ulang

1. Perseroan Terbatas (PT) ……… Rp. 200.000,- 2. Koperasi ……… Rp. 50.000,- 3. Persekutuan Komanditer (CV) ……….Rp. 100.000,- 4. Persekutuan Firma (Fa) ………Rp. 100.000,- 5. Perusahaan Perorangan (PO) ……… Rp. 50.000,- 6. Bentuk Perusahaan lain (BPL) ……….Rp. 150.000,- 7. Perusahaan Asing, Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak

Perusahaan, Agen dan Perwakilan Perusahaan yang bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Wakatobi dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 750.000.-

(3) Setiap Pribadi atau Badan yang membutuhkan informasi atau keterangan yang berbentuk salinan atau petikan dikenakan biaya sebagai berikut :

a. Setiap salinan resmi sebesar Rp. 25.000;- b. Setiap petikan resmi sebesar Rp. 15.000;-

BAB IX

MASA WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DAN REGISTRASI ULANG Pasal 20

(1) Masa Wajib Daftar Perusahaan adalah jangka waktu yang lamanya 5 (lima) tahun.

(2) Masa berlaku registrasi ulang dilaksanakan tiap 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan terhitung mulai diterbitkan Tanda Daftar Perusahaan.

BAB X

TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 21

(1) Pemungutan Retribusi Wajib Daftar Perusahaan tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi Wajib Daftar Perusahaan dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Wajib Daftar Perusahaan (SKWDP) atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB XI

SANKSI ADMINISTRASI Pasal 22

Dalam hal Wajib Retribusi Daftar Perusahaan tidak membayar tepat pada

waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa

bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari wajib daftar perusahaan

yang terutang.

(11)

BAB XII

TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 23

Pembayaran biaya administrasi harus dilunasi sekaligus pada saat pengambilan Tanda Daftar Perusahaan.

BAB XIII

KETENTUAN PIDANA Pasal 24

(1) Barang siapa yang menurut Peraturan Daerah ini diwajibkan mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

(2) Barang siapa dengan sengaja melakukan atau menyuruh melakukan pendaftaran secara tidak benar sesuai persyaratan kelengkapan diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).

(3) Barang siapa yang tidak memenuhi kewajibannya untuk menghadap atau menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan atau keterangan dan untuk keperluan pendaftaran dalam daftar perusahaandengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

(4) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 22 sehingga merugikan Keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah Retribusi terutang.

(5) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) merupakan pelanggaran.

BAB XIV PENGAWASAN

Pasal 25

Pengawasan atas Wajib Daftar Perusahaan dilakukan oleh Tim yang diangkat oleh Kepala Daerah.

BAB XV PENYIDIKAN

Pasal 26

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah

diberikan wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan

penyidikan Wajib Daftar Perusahaan.

(12)

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Menerima,mencari,mengumpulkan dan meneliti keterangan atau meneliti,mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau perusahaan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;

b. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau perusahaan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;

c. Memeriksa buku-buku, catatan –catatan dan dokumentasi lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;

d. Melakukan pengeledakan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen –dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

e. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

f. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf d;

g. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

h. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

i. Menghentikan penyidikan;

j. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 27

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

Pasal 28

Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.

(13)

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Wakatobi.

Ditetapkan di Wangi-Wangi pada tanggal 20 September 2006

BUPATI WAKATOBI, Ttd & Cap H U G U A Diundangkan di Wangi-Wangi

pada tanggal 20 September 2006

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WAKATOBI,

ANAS MAISA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006 NOMOR 2

SERI C

Referensi

Dokumen terkait

Program ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender bidang pendidikan yang telah diintruksikan oleh Presiden melalui

Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini dalam menyelesaikan Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini dalam menyelesaikan

• Diketahuinya jenis bahan yang digunakan, misalnya Kuda-kuda/gelagar/lantai kayu kelas II, atap seng/genteng beton, dll. a) Desain, berdasarkan hasil Survey kondisi lapangan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan dan lingkungan wajib

Vertex-magic graph adalah graf siklus dengan v simpul dan e sisi yang diberi label dari 1 hingga ( v + e ), demikian sehingga apabila setiap label simpul dan sisi yang

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki serta

Selama pelaksanaan praktik mengajar yang berlangsung kurang lebih dua setengah bulan, banyak hal yang dapat kami peroleh berkaitan dengan cara untuk menjadi

Sedangkan, peserta didik dengan kemampuan tinggi sering merasa bosan karena materi terlalu sering diulang (Putra & Subhan, 2018). Pembelajaran berbasis flipped classroom