71
Lampiran1. Lembar instrumen
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
1. Kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisam, tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan....
a. UUD b. UU
c. Piagam HAM
d. Peraturan perundangan
2. Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran bagi warga negara indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal....
a. 26 b. 27 c. 28 d. 30
3. Kemerdekaan mengeluarkan pendapat pada hakikatnya adalah kebebasan untuk....
a. Menyampaikan permasalahan b. Menyampaikan penilaian c. Menyampaikan pokok pikiran d. Mencari kesalahan-kesalahan
4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum diatur dan dijamin dalam Undang-Undang nomor....
a. 8 tahun 1998 b. 9 tahun 1998 c. 10 tahun 1998 d. 11 tahun 1998
5. Yang bukan merupakan asas kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah....
a. Musawarah dan mufakat b. Proporsionalitas
c. Keseimbangan dalam kehidupan d. Kepastian hukum dan kehidupan
6. Asas yang meletakan segala kegiatan sesuai dengan tujuan kegiatan tersebut adalah asas....
a. Proporsionalitas b. Manfaat
c. Musyawarah dan mufakat d. Kepastian hukum dan keadilan
7. Penyampaian pendapat dimuka umum yang dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu adalah....
a. Unjuk rasa b. Pawai
c. Mimbar bebas d. Rapat umum
8. Dengan adanya kemerdekaan mengemukakan pendapat, yang saya lakukan adalah....
a. Menheluarkan pikiran dengan sebebas mungkin
b. Menuntut dipenuhinya hak untuk mengemukakan pendapat c. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban dalam berpendapat d. Meminta orang lain untuk menerima pendapat yang dikemukakan
9. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Hal tersebut dinyatakan dalam UUD 1945 pasal....
a. 27 ayat 1 b. 27 ayat 2 c. 28
d. 28 E ayat 3
10. Kemerdekaan berpendapat bagi siswa dapat disalurkan di sekolah melalui lembaga....
a. Osis b. Pramuka c. Pawai
d. Unjuk rasa
11. Menyampaikan pendapat yang dilakukan dengan arak-arak dikalan umum disebut....
a. Mimbar bebas b. Rapat umum c. Pawai d. Unjik rasa
12. Bentuk penyampaian pendapat yang sering digunakan untuk menarik massa dan simpatisnya pada saat pemilu adalah....
a. Mimbar bebas b. Rapat umum c. Pawai d. Unjuk rasa
13. Tempat yang diperbolehkan untuk kegiatan penyampaian pendapat adalah....
a. Gedung DPR b. Stasiun kereta api c. Rumah sakit d. Tempat ibadah
14. Penyampaian pendapat dimuka umum dapat dilaksanakan pada hari besar tersebut dibawah ini, yaitu....
a. Hari raya idul fitri b. Hari raya natal
c. Peringatan proklamasi kemerdekaan d. Hari kebangkitan nasional
15. Penyampaian pendapat dapat dilakukan dilingkungan istana Presiden dengan jarak....
a. Radius 100 meter dari bangunan istana b. Radius 100 meter dari pagar luar c. Radius 500 meter dari bangunan d. Radius 500 meter dari pagar luar
16. Pasal 9 ayat 3 UU No. 9 tahun 1998 menyatakan tentang....
a. Kemerdekaan mengemukakan pendapat dimuka umum
b. Kebebasan berpendapat merupakan wujud tanggung jawab dan demokrasi c. Larangan membawa benda-benda yang membahayakan keselamatan umum d. Ketentuan pengunaan tempat umum untuk penyampaian pendapat.
17. Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan hak bagi....
a. Pejabat negara b. Aparatur pemerintah c. Setiap warga negara d. Setiap orang
18. Didalam kehidupan setiap manusia mempunyai hak dan....
a. Kewajiban b. Tanggung jawab c. Kepentingan d. Kekuasaan
19. Di indonesia jaminan kebebasan menyampaikan pendapat terjadi sejak tanggal....
a. 17 agustus 1945 b. 18 agustus 1945 c. 26 oktober 1998 d. 13 november 1998
20. Yang memberikan jaminan kebebasan mengemukakan pendapat di indonesia adalah....
a. Lembaga negara b. Pemerintah c. Negara d. Presiden
21. Sebelum dideklarasikan Hak Asasi manusia sedunia dikumandangkan, UUD 1945 telah memuat pasal 28 yang mengatur Hak Mengemukakan pendapat yang dapat dilakukan melalui....
a. Tulisan b. Lisan
c. Tulisan dan lisan
d. Lisan, tulisan, dan sebagainya
22. Brikun ini bukan hal yang dihindarkan ketika mengemukakan pendapat dimuka umum, yaitu....
a. Memaksa b. Merusak c. Tata susila d. Kekerasan fisik
23. Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 mengatur tentang....
a. Demontrasi
b. Berpendapat dimuka umum c. Telekomunikasi
d. Pers
24. Karena pendapat yang dikemukakan oleh setiap orang itu belum tentu sama, setiap orang harus memiliki sikap....
a. Menerima pendapat orang lain b. Menghormati pendapat orang lain c. Memaksa pendapat orang lain d. Menggabungkan pendapat bersama
25. Kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum dijamin dalam undang-undang Nomor....
a. 9 Tahun 1998 b. 19 Tahun 1999 c. 39 Tahun 1999 d. 9 Tahun 2000
26. Tempat-tempat yang tidak dilarang untuk berdemonstrasi ialah....
a. Tempat ibadah b. Tempat udara c. Tanah lapangan d. Instalasi militer
27. Salah satu kewajiban warga negara untuk menyampaikan pendapat dimuka umum ialah....
a. Memperoleh perlindungan hukum b. Hadir tepat pada waktunya
c. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain d. Mengeluarkan pikiran secara bebas
28. Berikut ini bukan penyimpangan pendapat di muka umum, yaitu....
a. Demonstrasi b. Pawai c. Rapat umum d. Melakukan orasi
29. Mengambil keputusan musyawarah dalam rapat osis menurut pancasila ialah....
a. Pemimpin rapat memberikan ketentuan yang pasti b. Dipilih saja argumentasi yang baik untuk ditetapkan
c. Sejauh mungkin diusahakan melalui kebulatan pendapat dan kesepakatan dilaksanakan dengan suara terbanyak agar cepat selesai
d. Semua jawaban salah
30. Lembaga politik dapat terdiri atas....
a. Dewan Perwakilan rakyat b. Mahkama Konstitusi
c. Majelis Permusyawaratan Rakyat d. Jawaban A dan C benar
31. Hak warga negara dalam mengemukakan pendapat dimuka umum adalah....
a. Mengeluarkan pikiran secara bebas b. Memperoleh dukungan masa c. Mendapatkan pengawalan ketat d. Mengunakan fasilitas umum
32. Indonesia menerapkan demokrasi pancasila. Ciri demokrasi pancasila adalah....
a. Adanya musyawarah untuk mencapai mufakat
b. Tidak adanya perbedaan pendapat c. Semangat kekeluargaan dan akal sehat d. Adanya persamaan kedudukan dan hak
33. Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam mengemukakan pendapat di muka umum dinyatakan dalam UU no. 9 tahun 1998 pasal....
a. 5 b. 6 c. 7 d. 8
34. Seorang dinyatakan tidak bersalah sebelum adanya putusan hakim yang bersifat tetap. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari....
a. Asas proposionalisme b. Asas legalitas
c. Prinsip praduga dan bersalah d. Kepastian hukum dan keadilan
35. Peran serta masyarakat dalam penyampaian pendapat di muka umum secara bertanggung jawab dimaksudkan agar....
a. Tugas aparat dalam menyelengarakan pengamanan tiadak terlalu berat b. Pemerintah mudah memehami keinginan para pelaku / peserta
c. Semua warga masyarakat dapat menyatukan aspirasinya
d. Penyampaian pendapat dapat berlangsung aman, tertib, dan damai 36. Pembatasan kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum dapat
dikenai ancaman pidana penjara maksimal....
a. Satu tahun b. Dua tahun c. Tiga tahun d. Lima tahun
37. Kebebasan mengemukakan pendapat yang saat ini berlangsung di indonesia, wajib disyukuri dengan cara dimanfaatkan sebaik mungkin, artinya....
a. Setiap orang berlomba untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas b. Setiap pendapat yang ada harus selalu dinilai baik dan benar
c. Dilaksanakan secara wajar, bertanggung jawab, untuk kemajuan bangsa d. Dilaksanakan secara terbuka tanpa ada persaan takut kepada siapapun 38. Aparat pemerintah yang berwenang membubarkan penyampaian pendapat
dimuka umum bila tidak memenuhi ketentuan yang berlaku....
a. Jaksa b. TNI c. POLRI d. Hakim
39. Penyampaian pendapat tanpa batas akan menimbulkan konsekuensi, diantaranya tercantumnya stabilitas nasional yang berpengaryh pada....
a. Turunya kinerja aparatur pemerintahan b. Sulitnya masyarakat bertahan hidup
c. Dicabutnya kebebasan masyarakat oleh pemeintah d. Keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa
40. Penanggung jawab dapat dikenai sangsi hukum tambahan apabila melakukan tindakan pidana, yaitu sebesar....
a. 1/4 dari pidana pokok b. 1/3 dari pidana pokok c. 1/2 dari pidana pokok d. 1 kali pidana pokok
41. Kebebasan mengemukakan pendapat berdasarkan demokrasi pancasila dilaksanakan dengan dilandasi oleh....
a. Semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan b. Akal sehat dari hati nurani yang luhur
c. Keseimbangan hak dan kewajiban d. Musyawarah untuk mufakat
42. Pemberitahuan kegiatan demokrasi harus sesuai ketentuan selambat- lambatnya....
a. 1 x 24 jam b. 2 x 24 jam c. 3x 24 jam
d. 4 x 24 jam
43. Pengambilan keputusan berdasarkan kehendak bersama disebut....
a. Demokrasi b. Voting c. Musyawarah d. Mufakat
44. Yang bukan merupakan akibat digunakannya hak menyampaikan pendapat tanpa batas adalah....
a. Ketakutan b. Kekacauan c. Kebanggaan d. Keresahan
45. Salah satu akibat pembatasan kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah....
a. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa b. Terkekangnya komunikasi sosial dalam masyarakat c. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera
d. Terwujudnya keamanan dan stabilitas nasional
46. Salah satu bentuk pelaksanaan demokrasi pancasila yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah....
a. Mau melaksanakan keputusan yang sesuai dengan pendapat diri b. Menyampaikan pendapat sebanyak mungkin
c. Melaksanakan keputusan karena merasa terpaksa d. Melaksanakan keputusan secara konsekuen
47. Perwujudan rasa tanggung jawab terhadapa satu keputusan bersama adalah....
a. Menghargai segala keputusan b. Mempelajari semua keputusan c. Mengakui segala keputusan
d. Melaksanakan keputusan yang ada
48. Pelaksanaan musyawarah yang didasari akal sehat dapat ditunjukkan melalui....
a. Menghormati dan menerima pendapat orang lain b. Menyanggah pendapat yang dikemukakan orang lain c. Menerima setiap pendapat yang dikemukakan
d. Mempertahankan pendapatnya semaksimal mungkin
49. Yang merupakan dampak / akibat positif kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah....
a. Meningkatkan kepercayaan dunia internasional b. Meningkatkan kesiapan aparat keamanan
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berorasi d. Membiasakan masyarakat berpikir kritis
50. Yang bukan merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam mengemukakan pendapat di muka umum adalah....
a. Menjaga kepentingan kelompok tertentu
b. Menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan bangsa c. Menjaga keamanan dan ketertiban
d. Menjaga kepentingan kelompok tertentu
Lampiran 2 Reliabilitas dan validitas Soal.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.762 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 33.59 36.539 -.048 .770
soal2 33.23 35.327 .312 .757
soal3 33.23 35.327 .312 .757
soal4 33.50 36.167 .016 .767
soal5 33.59 35.206 .172 .761
soal6 33.27 36.017 .086 .763
soal7 33.41 34.063 .420 .751
soal8 33.50 36.548 -.048 .770
soal9 33.18 36.251 .081 .762
soal10 33.32 34.989 .291 .756
soal11 33.18 37.203 -.286 .769
soal12 33.82 37.299 -.175 .775
soal13 33.32 34.894 .312 .755
soal14 33.23 35.327 .312 .757
soal15 33.41 34.444 .346 .754
soal16 33.36 33.195 .632 .743
soal17 33.27 36.684 -.071 .767
soal18 33.23 35.994 .120 .762
soal19 33.36 33.100 .653 .742
soal20 33.41 34.920 .256 .757
soal21 33.86 38.123 -.325 .779
soal22 33.32 35.942 .086 .763
soal23 33.32 35.942 .086 .763
soal24 33.68 33.561 .455 .748
soal25 33.27 35.065 .316 .756
soal26 33.86 38.219 -.341 .780
soal27 33.73 34.494 .297 .755
soal28 33.41 34.348 .365 .753
soal29 33.55 34.831 .239 .758
soal30 33.41 34.444 .346 .754
soal31 33.41 35.777 .095 .763
soal32 33.23 37.041 -.174 .769
soal33 33.77 37.994 -.285 .779
soal34 33.36 34.242 .414 .751
soal35 33.77 33.994 .395 .751
soal36 33.59 34.729 .252 .757
soal37 33.32 34.513 .396 .753
soal38 33.41 33.206 .588 .744
soal39 33.23 35.327 .312 .757
soal40 33.27 35.065 .316 .756
soal41 33.73 35.446 .134 .762
soal42 33.55 34.069 .371 .752
soal43 33.64 35.100 .188 .760
soal44 33.59 34.348 .317 .754
sola45 33.27 34.303 .505 .750
soal46 33.82 34.537 .311 .755
soal47 33.32 34.323 .438 .751
soal48 33.27 34.303 .505 .750
soal49 33.64 32.338 .671 .738
soal50 33.68 36.323 -.013 .769
Lampiran 3 Materi
KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. Hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat
1. Pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat
a. Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara bebas dan bertanggungjawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 ayat 1 UU No 9 Tahun 1998)
b. Setiap warga Negara, secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggungjawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 2 ayat 1 UU no 9 Tahun 1998) 2. Landasan hukum kemerdekaan mengemukakan pendapat
a. Pasal 28 UUD 1945(“ Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”)
b. Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 (“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”).
c. UU No 9 Tahun 1998 (Tentang “Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum”.)
3. Bentuk-bentuk penyempaian pendapat di muka umum (pasal 9 UU no 9 Tahun 1998)
a. Demontrasi (unjuk rasa)adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara demonstrative di muka umum
b. Pawaiadalah cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di jalan.
c. Rapat Umumadalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan pendapat dengan tema tertentu
d. Mimbar Bebasadalah kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu.
Tempat dan waktu yang tidak boleh digunakan untuk penyampaian pendapat di muka umum (pasal 9 ayat (2) UU No 9/1998)
Di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat dan obyek-obyek vital nasional
Pada hari besar nasional.
B. Pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat
1. Mengapa kemerdekaan mengemukakan pendapat itu penting ?
a. Karena dapat mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisifasi dan kreatifitas setiap warga Negara sebagai perwujudan hak dan tanggungjawab berdemokrasi.
b. Karena kalau tidak diberi kebebasan maka kita tidak bisa menyampaikan gagasan, pikiran, keinginan, kehendak, kepentingan dan berarti melanggar HAM.
2. Asas-asas kemerdekaan menyampaikan pendapt di muka umum (pasal 3 UU No 9/1998)
a. Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban b. Asas musyawarah dan mufakat
c. Asas kepastian hukum dan keadilan d. Asas proporsionalitas
e. Asas manfaat
3. Tata cara penyampaian pendapat di muka umum (pasal 10-14 UU No 9/1998)
a. Penyampaian pendapat di muka umum wajib diberitahukan secara tertulis kepada POLRI yang disampaikan oleh yang bersangkutan,
pemimpin atau penanggungjawab kelompok selambat-lambatnya 3 X 24 jam sebelum kegiatan dimulai.
b. Surat pemberitahuan secara tertulis kepada POLRI memuat :
Maksud dan tujuan
Tempat, lokasi dan rute
Waktu dan lama
Bentuk
Penanggungjawab
Nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan
Alat peraga yang dipergunakan
Jumlah peserta
c. Setiap sampai 100 (seratus) orang pelaku atau peserta unjuk rasa atau demonstrasi dan pawai harus ada seorang sampai dengan 5 (lima) orang penanggungjawab.
d. Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum POLRI bertanggungjawab memberikan perlindungan keamanan terhadap pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum
e. Pembatalan pelaksnaan penyampaian pendapat di muka umum disampaikan secara tertulis dan langsung oleh penanggungjawab kepada POLRI selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum waktu pelaksanaan.
C. Mengaktualisasikan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
1. Akibat pembatasan terhadap kemerdekaan berpendapat
a. Munculnya sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap kehiduapan berdemokrasi, berbangsa dan bernegara
b. Munculnya kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah, karena merasa dibodohi, dikebiri dan dipasung hak-haknya
c. Terbentuknya tirani penguasa yang menhambat terciptanya pemerintahan yang jurdil dan demokratis
d. Terkekangnya komunikasi social, perlawanan rakyat
e. Negara kehilangan pikiran atau ide kreatif dari rakyat f. Terancamnya stabilitas nasional
2. Akibat mengemukakan pendapat tanpa batas a. Merusak rasa kebersamaan dan persatuan bangsa
b. Mengganggu ketentraman, keamanan dan ketertiban umum
c. Memunculkan provokasi, hasutan, memfitnah, permusuhan, penghinaan, dendam dan kebencian
d. Menimbulkan anrkis, kekacauan, kerusakan dll
3. Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
a. Kebebasan tanpa tanggungjawab akan melahirkan kekerasan dan atnggungjawab tanpa kebebasan akan melahirkan ketakutan dan pengekangan
b. Argument yang kuat, mewakili kepentingan umum, bermanfaat, terbuka, dilandasi nilai keadilan, demokrasi sesuai aturan
4. Hak dan kewajiban Warga Negara saat menyampaikan pendapat di muka umum
a. Hak-hak warga Negara :
Mendapat perlindungan hukum
Mengeluarkan pikiran secara bebas
Membentuk organisasi /perkumpulan b. Kewajiban warga Negara :
Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
Menjaga keamanan dan ketertiban umum
Mematuhi hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.
D. Aktualisasi Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Secara Bebas Dan Bertanggung Jawab
1. Mengemukakan pendapat bagi setiap warga Negara dapat dilakukan melalui berbagai saluran. Pada prinsipnya saluran itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran tradisional dan saluran moderen.
2. Saluran tradisional adalah saluran yang sejak dahulu kala sudah merupakan sarana komunikasi antar-manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Saluran-saluran komunikasi tradisional itu tidak memerlukan teknologi yang moderen.
Contoh saluran komunikasi tradisional antara lain sebagai berikut.
1. Pertemuan antar-pribadi, misalnya ketika seseorang berkunjung ke rumah tetangganya, ketika seseorang bertemu teman atau sahabatnya di suatu tempat, atau ketika seseorang mengirim surat kepadamtemannya yang jauh.
2. Pertemuan atau forum umum yang dihadiri oleh orang cukup banyak,mseperti rapat dan musyawarah yangndilakukan di sekolah, di kantor, di kampung, dan sebagainya. Forum umum ini dapat juga berbentuk pawai, unjuk rasa, dan rapat umum di lapangan terbuka.
3. Adapun saluran atau sarana komunikasi modern adalah saluran komunikasi yang menggunakan media dengan peralatan atau teknologi moderen. Saluran komunikasi moderen ini dapat dilakukan antarpribadi, tetapi dapat juga dilakukan secara bersama (menjangkau banyak orang).
Bentuk-bentuk saluran komunikasi moderen itu antara lain:
1. Saluran komunikasi antarpribadi, seperti telepon (baik melalui kabel maupun non-kabel, seperti hand phone), faksimile, dan surat elektronik (e-mail) melalui internet.
2. Saluran komunikasi massa, meliputi dua macam, yaitu media massa cetak dan media massa elektronik.
4. Media massa cetak meliputi: koran, majalah, jurnal, buku, dan terbitan berkala lainnya, seperti lifl et, selebaran, dan buletin. Adapun media massa elektronik, mencakup radio, televisi, dan internet.
5. Pengunaan saluran komunikasi merupakan salah satu perwujudan pelaksanaan hak asasi manusia. Hal itu sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam Pasal 28E (3) UUD 1945, bahwa setiap orang
berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Dalam ketentuan tersebut berarti setiap orang memiliki hak kebebasan mengeluarkan pendapat. Setiap orang dapat menggunakan berbagai cara, berbagai bentuk, dan berbagai saluran dalam menerapkan kemerdekaan mengemukakan pendapatnya. Hal tersebut sejalan dengan jaminan setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi (Pasal 28F UUD 1945). Hak-hak setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, berupa:
hak untuk berkomunikasi,
hak untuk memperoleh informasi,
hak untuk mencari informasi,
hak untuk memiliki informasi,
hak untuk menyimpan informasi,
hak untuk mengolah informasi,
hak untuk menyampaikan informasi,
hak untuk menggunakan segala jenis saluran informasi.
Apabila kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas tanpa pertanggungjawaban, maka akan menimbulkan hal-hal yang bersifat negatif dalam masyarakat. Demonstrasi, pawai, rapat umum, atau mimbar bebas yang tidak terkendali dapat mengarah pada tindakan pengrusakan, penjarahan, pembakaran, bentrokan massal, korban luka, bahkan ada yang korban meninggal dunia. Oleh karena itu, kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab merupakan hak dan sekaligus juga kewajiban setiap orang dan warga negara di Indonesia.
Pembatasan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab tertulis dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 UU No. 9 Tahun 1998 seperti telah dijelaskan di atas.
Perangkat perundang-undangan dalam mengatur kemerdekaan mengemukakan pendapat pada dasarnya dimaksudkan agar setiap orang dalam mengemukakan pendapatnya dilakukan secara bebas dan
bertanggung jawab. Dengan demikian norma-norma masyarakat tetap dijunjung tinggi dalam rangka menghormati hak orang lain. Oleh karena itu, kita hendaknya dapat menghargai kemerdekaan mengemukakan pendapat yang dilaksanakan secara bertanggung jawab.
E. Pentingnya Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Secara Bebas Dan Bertanggung Jawab
Mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan pendapat, pandangan, kehendak, atau perasaan yang bebas dari tekanan fi sik, psikis, atau pembatasan yang bertentangan dengan tujuan pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum (Penjelasan Pasal 5 UU No. 9 Tahun 1998). Warga negara yang menyampaikan pendapatnya di muka umum berhak untuk mengeluarkan pikiran secara bebas dan memperoleh perlindungan hukum (Pasal 5 UU No. 9 Tahun 1998). Dengan demikian, orang bebas mengeluarkan pendapat tetapi juga perlu pengaturan dalam mengeluarkan pendapat tersebut agar tidak menimbulkan konfl ik yang berkepanjangan antar-anggota masyarakat.
Apa pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab? Pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dapat dilihat dalam tujuan pengaturan tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum sebagai berikut (Pasal 4 UU No. 9 Tahun 1998):
1. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945;
2. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat;
3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan iklim yang
kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi;
4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk menempatkan tanggung jawab sosial kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.
Oleh karena itu, ada beberapa asas yang harus ditaati dalam kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum (Pasal 3 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:
1. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban, 2. asas musyawarah dan mufakat,
3. asas kepastian hukum dan keadilan, 4. asas proporsionalitas, dan
5. asas manfaat.
Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam melaksanakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di muka umum (Pasal 6 UU No. 9 Tahun 1998) terdiri atas:
1. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain, 2. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum,
3. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku,
4. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum, dan 5. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada sisi lain aparatur pemerintah memiliki kewajiban dan tanggung ja-wab dalam melaksanakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di muka umum (Pasal 7 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:
1. melindungi hak asasi manusia, 2. menghargai asas legalitas,
3. menghargai prinsip praduga tidak bersalah, dan
4. menyelenggarakan pengamanan.
Sedang masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawab agar penyampaian pendapat di muka umum dapat berlangsung secara aman, tertib, dan damai (Pasal 8 UU No. 9 Tahun 1998). Bentuk penyampaian pendapat di muka umum dapat dilaksanakan dengan unjuk rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum, atau mimbar bebas. Unjuk rasa atau demonstrasi sebagai salah satu bentuk penyampaian pendapat di muka umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum.
F. Hakekat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Pendapat secara umum diartikan sebagai buah gagasan atau buah pikiran. Mengemukakan pendapat berarti mengemukakan gagasan atau mengeluarkan pikiran. Dalam kehidupan negara Indonesia, seseorang yang mengemukakan pendapatnya atau mengeluarkan pikirannya dijamin secara konstitusional. Hal itu dinyatakan dalam UUD 1945, Pasal 28, bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Lebih lanjut pengertian pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat dinyatakan dalam Pasal 1 (1) UU No. 9 Tahun 1998, bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Undang-undang yang mengatur kemerdekaan mengemukakan pendapat antara lain diatur dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Pengertian di muka umum adalah di hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan/atau dilihat setiap orang. Mengemukakan pendapat di muka umum berarti menyampaikan pendapat di hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan/atau dilihat setiap orang.
Adapun cara-cara mengemukakan pendapat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Lisan, contohnya pidato, ceramah, berdialog, berdiskusi, rapat umum.
2. Tulisan, contohnya poster, spanduk, artikel, surat.
3. Cara lain, contohnya foto, fi lm, demonstrasi (unjuk rasa), mogok makan
Lampiran 4. Sintak MetodePembelajaran Talking Stick
No Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 Tahap I - Guru menyiapkan sebuah tongkat,
- Guru memotivasi siswa untuk giat dalam proses pembelajaran,
- Guru menjelaskan pokok- pokok pembelajaran dan memberitahukan teknik pembelajaran dengan metode talking stick
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru
2 Tahap II - Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang sudah dijelaskan.
- Guru meminta siswa untuk menutup bukunya
- Siswa mepelajari dengan membaca materi yang sudah diberikan oleh guru.
- Siswa menutup buku.
3 Tahap III - Guru mengambil sebuah tongkat dan memutar lagu.
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat
- Siswa yang memegang tongkat menjawab pertanyaan dari guru.
4 Tahap IV - Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas.
- Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan
5 Tahap V - Guru memberikan evaluasi.
- Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
Lampiran 5. Sintak MetodePembelajaran Talking Diskusi
No Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 Tahap I - Guru menjelaskan pokok pembelajaran dan memberitahukan teknis proses pembelajaran dengan diskusi
- Guru memotivasi siswa untuk giat dalam proses pembelajaran.
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru
2 Tahap II - Guru menjelaskan materi mengemukakan pendapat dimuka umum
- Guru memberikan masalah kepada siswa untuk di diskusikan dengan teman.
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru
3 Tahap III - Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok dan berdiskusi untuk membahas masalah yang diberikan.
- Siswa membentuk kelompok
- Siswa berdikusi dengan kelompoknya sesuai dengan masalah yang ditentukan oleh guru.
4 Tahap IV - Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil diskusi dan hasil diskusi dibahas bersama.
- Siswa menyampaikan hasil diskusi dan dibahas bersama.
5 Tahap V - Guru melakukan evaluasi dengan memberi tes kepada siswa
- Siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru.
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 KALORAN Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas / Semester : 7 / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Tahun Pelajaran : 2012/2013 I. STANDAR KOMPETENSI
Menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukakan pendapat II. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat III. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat
2. Menyebutkan perundang-undangan yang mengatur kebebasan mengemukakan pendapat.
3. Menjelaskan hakekat mengemukakan pendapat di muka umum 4. Menjelaskan bentuk-bentuk mengemukakan pendapat di muka umum 5. Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat di muka umum IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaluipembelajaranini, siswa diharapkan mampu :
Memehami pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat
Memahami perundang-undangan yang mengatur kebebasan mengemukakan pendapat
Memahami hakekat mengemukakan pendapat
Memahami bentuk-bentuk mengemukakan pendapat
Memahami tata cara mengemukakan pendapat V. MATERI POKOK AJAR
Pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum
Dasar hukum kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum
Organisasi penyalur aspirasi atau pendapat masyarakat
Pengaturan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum VI. METODE PEMBELARAN
Ceramah
Talking stick
VII. STRATEGI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL
1. Guru membuka pelajaran 2. Apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang mengemukakan pendapat di muka umum
3. Motivasi
Memberikan motivasi tentang tata mengemukakan pendapat di muka umum
Mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran mengemukakan pendapat di muka umum
5 menit
EKPLORASI
Guru bertanya kepada siswa apa yang siswa ketahui tentang mengemukakan pendapat di muka umum.
Guru bertanya kepada siswa apa
30 menit
yang di ketahui tentang dasar
hukum kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum
Guru bertanya kepada siswa apa yang dimaksud dengan aspirasi atau pendapat masyarakat..
Guru bertanya siswa tentang pengaturan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
Guru memberikan garis besar tentang materi yang sudah dibahas bersama.
Guru menjelaskan tentang pengaturan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
ELABORASI
1. Siswa bersama guru bermain dengan tongkat atau stick. Cara bermainnya:
Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa,
Guru memutarkan lagu,
Selama lagu diputar, tongkat berputar dari siswa satu ke siswa yang
lain,
Setelah lagu berhenti pada salah satu siswa maka siswa tersebut diberikan perntanyaan dengan materi yang sudah di jelaskan oleh guru.
2. Guru meminta pendapat siswa tentang pengertian
mengemukakan pendapat di muka umum
3. Guru bertanya kepada siswa tentang Pentingnya
mengemukakan pendapat di muka umum secara bebas dan bertanggung jawab, satu per satu dengan mengunakan
stick/tongkat.
KONFIRMASI
1. Gurudan siswa menyimpulkan tentang mengemukakan pendapat di muka umum 2. Guru meminta kepada siswa
untuk bertanya kembali jika ada materi pembelajaran yang kurang dipahami
PENUTUP
1. Guru meminta kepada siswa
untuk membaca dan
5 menit
mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
VIII. Alat dan Sumber
1. Hand out, spidol dan tongkat.
2. Buku paket Pendidikan Kewarganegaran karangan “ Hadi Wiyono .2007. PendidikanKewarganegaraanKelas VII. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama.
IX. PENILAIAN
1. Bentuk soal : Pilihan Ganda
2. Soal : Terlampir
3. Kunci Jawaban : Terlampir 4. Penilaian : benar x 4
Kaloran, 13 Mei 2013
Guru Pkn Peneliti
M Khosim Raharjo Yozoa Kriswanto
NIP : 19720415 200701 1 024 NIM:172009014
102
Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 KALORAN Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas / Semester :7 / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Tahun Pelajaran : 2012/2013 X. STANDAR KOMPETENSI
Menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukakan pendapat XI. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat XII. INDIKATOR
6. Menjelaskan pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat
7. Menyebutkan perundang-undangan yang mengatur kebebasan mengemukakan pendapat
8. Menjelaskan hakekat mengemukakan pendapat 9. Menjelaskan bentuk-bentuk mengemukaan pendapat 10. Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat XIII. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaluipembelajaranini, siswa diharapkan mampu :
Memehami pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat
Memahami perundang-undangan yang mengatur kebebasan mengemukakan pendapat
Memahami hakekat mengemukakan pendapat
Memahami bentuk-bentuk mengemukakan pendapat
Memahami tata cara mengemukakan pendapat XIV. MATERI POKOK AJAR
Pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum
Dasar hukum kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum
Organisasi penyalur aspirasi atau pendapat masyarakat
Pengaturan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum
Perilaku dalam menyampaikan pendapat di muka umum secara bebas dan bertannggung jawab
XV. METODE PEMBELARAN
Ceramah
Diskusi
XVI. STRATEGI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL
4. Gururu membuka pelajaran 5. Apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang mengemukakan pendapat di muka umum
6. Motivasi
Memberikan motivasi tentang tata mengemukakan pendapat di muka umum
Mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran mengemukakan pendapat di muka umum
5 menit
EKPLORASI
Guru bertanya kepada siswa apa yang siswa ketahui tentang mengemukakan pendapat di muka umum.
Guru bertanya kepada siswa apa
30 menit
yang di ketahui tentang dasar
hukum kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum
Guru bertanya kepada siswa apa yang dimaksud dengan aspirasi atau pendapat masyarakat..
Guru bertanya siswa tentang pengaturan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
Guru memberikan garis besar tentang materi yang sudah dibahas bersama.
Guru menjelaskan tentang pengaturan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
ELABORASI
4. Guru membagi kelompok menjadi 4 kelompok.
5. Guru memberikan tema yang berbeda pada setiap kelompok.
Kelompok 1 :
Kelompok 2 :
Kelompok 3 :
Kelompok 4 : 6. Siswa berdiskusi kedalam
kelompok masing-masing.
7. Hasil diskusi kelompok di kumpulkan kepada guru.
KONFIRMASI
3. Gurudan siswa menyimpulkan tentang mengemukakan pendapat di muka umum 4. Guru meminta kepada siswa
untuk bertanya kembali jika ada materi pembelajaran yang kurang dipahami
PENUTUP
2. Guru meminta kepada siswa untuk membaca dan mempeljari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
5 menit
XVII. Alat dan Sumber
1. Hand out, spidol dan white board.
2. Buku paket Pendidikan Kewarganegaran karangan “ Hadi Wiyono .2007. PendidikanKewarganegaraanKelas VII. Jakarta: PT . Phibeta Aneka Gama.
XVIII. PENILAIAN
1. Bentuk soal : Pilihan Ganda
2. Soal : Terlampir
3. Kunci Jawaban : Terlampir 4. Penilaian : Benar X 4
Kaloran, 25 Mei 2013
Guru Pkn Peneliti
M Khosim Raharjo Yozoa Kriswanto
NIP : 19720415 200701 1 024 NIM:172009014
Lampiran 7. Kisi-kisi Soal
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Tingkat Pendidikan : SMP
Kelas / Semester : 7 / 2 Tahun Pelajaran : 2012 / 2013
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Tujuan Materi Ranah Jenis
soal / jumlah
soal
Nomor soal Kognitif Afektif Psikomotor
Menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukaka n pendapat
Menjelaskan hakekat kemerdekaan mengemukak an pendapat
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Pilihan ganda
1. Menjela skan pengerti an mengem ukakan pendapa t
1. Peserta didik dapat menjelas kan pengertia n
mengemu kakan pendapat
1. Pengert ian kemerd ekaan menya mpaika n pendap at dimuka uum.
v v v 11
1,5,6,7,17,1 8,19,24,28,3 2,41
2. Menyebu tkan
2. Peserta didik
2. Dasar
hukum 13
2,4,9,16,23, 25,30,31,33,
perundan g- undanga n yang mengatur kebebasa n
mengem ukakan pendapat
dapat menjelas kan perundan g-
undangan yang mengatur kebebasa n
mengemu kakan pendapat
kemerd ekaan menge mukak an pendap at dimuka umum
v v v 36,40,42,46
3. Menjelas kan hakekat mengem ukakan pendapat
3. Peserta didik dapat menjelas kan hakekat
3. Organi sasi penyal ur aspirasi atau
v v v
12
3,8,13,14,15 ,22,35,37,39 ,45,47,48
mengemu kakan pendapat
pendap at masyar akat 4. Menjelas
kan bentuk- bentuk mengem ukakan pendapat dimuka umum
4. Peserta didik dapat menjelas kan bentuk- bentuk mengemu kakan pendapat dimuka umum
4. Pengat uran kemerd ekaan menya mpaika n pendap at dimuka umum
v v v
14
10,11,12,20, 21,26,27,29, 34,38,43,44, 49,50
5. Menjelas kan tata cara
5. Peserta didik dapat
mengem ukakan pendapat di muka umum
menjelas kan cara mengemu kakan pendapat dimuka umum
6. Mengkaj i akibat pembatas an kemerde kaan mengem ukakan pendapat dimuka umum
6. Peserta didik dapat menjelas kan konsekue nsi kebebasa n
mengemu kakan
pendapat
Lampiran 8. Daftar Nilai
DAFTAR NILAI KELAS 7 A(KELAS EKSPERIMEN) DAN KELAS 7 B (KELAS KONTROL).
DAFTAR NILAI KELAS 7 A
No Nama Nilai Postes
1 AK 90
2 AN 84
3 AP 88
4 AA 82
5 BN 84
6 CN 82
7 DA 88
8 DS 80
9 DL 76
10 GN 82
11 GY 80
12 KJ 76
13 LN 82
14 MP 80
15 MF 80
16 ND 72
17 NH 72
18 NS 80
19 OB 72
20 YU 84
21 YL 90
22 YK 76
DAFTAR NILAI KELAS 7 B
No Nama Nilai Postes
1 AW 70
2 AN 60
3 DO 50
4 DP 74
5 DES 68
6 ER 70
7 EG 65
8 FL 72
9 GS 60
10 HR 64
11 ID 72
12 JK 74
13 MK 70
14 MA 66
15 ME 70
16 REP 56
17 RV 68
18 SM 60
19 TW 76
20 VA 90
21 WA 54
22 YTA 80
Lampiran 11. Dokumentasi Profil Sekolah
Proses pembelajaran kelas Eksperimen
Proses Pembelajaran Kelas Kontrol