Ragam ilmiah ialah ragam bahasa keilmuan, yaitu corak dan ciri bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.
Karakteristik ragam bahasa ilmiah ialah: (1) mencerminkan sikap ilmiah, (2) transparan, (3) lugas, (4) menggunakan paparan (eksposisi) sebagai bentuk karangan yang utama, (5) membatasi pemakaian majas (figures of speech), (6) penulis menyebut diri sendiri sebagai orang ketiga (penulis, peneliti), (7) sering menggunakan definisi, klasifikasi, dan analisis, (8) bahasanya ringkas tetapi padat, (9) menggunakan tata cara penulisan, dan format karya ilmiah secara konsisten (misalnya dalam merujuk sumber dan menyusun daftar pustaka), (10) dan menggunakan bahasa Indonesia baku.
Berdasarkan Penutur
Dialek
Sosiolek
Berdasarkan Sarana
Lisan
Tulis
Berdasarkan Pemakaian
Hukum
Ekonomi
Politik
Teknik
Militer
Agama
Komunikasi
Dll
Berdasarkan Formal-Nonformal
Formal
Non Formal
Penting Tidaknya Bahasa Indonesia
1. Jumlah Penutur
2. Luas Penyebarannya
3. Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu, Budaya, dan Sastra
Kompetensi Dasar
Mahasiswa memiliki mampu mengenali dan menjelaskan ciri-ciri BAHASA INDONESIA ragam ilmiah dan mewujudkannya dalam berbahasa Indonesia secara tertulis ataupun lisan dalam kinerja akademik
Penting Tidaknya Bahasa Indonesia
1. Jumlah Penutur
2. Luas Penyebarannya
3. Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu, Budaya, dan Sastra
Ada 3 bahasa di Indonesia
Bahasa Indonesia (BI)
Bahasa daerah (BD)
Bahasa asing (BA)
BI sebagai bahasa ibu tidak banyak BD sebagai bahasa ibu banyak BA sebagai bahasa ibu sedikit sekali.
1. BI sbg bahasa ibu tidak banyak:
Sepanjang pantai timur Indonesia
Pantai barat bagian selatan Indonesia.
Jakarta
Pantai Kalimantan
Sulawesi Utara
Ambon
Kupang
Sebagian kota besar di Indonesia
2. BI sbg bahasa kedua
Bahasa ke-2: bahasa yang pemerolehannya setelah bahasa daerah
Indonesia = 220 juta (2006)
Luar Indonesia
1. Tersebar di seluruh Indonesia: 220 juta
2. Tersebar di luar negeri:
Brunei
Malaysia
Australia
Timor Leste
Belanda
Rusia
Jepang
Digunakan sebagai sarana pengembangan iptek: 360.000 istilah bidang ilmu
Ragam bahasa
apa yang Anda tahu ???
Ragam Bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
(Bachman, 1990).
Ragam bahasa berdasarkan Waktu
Ragam bahasa berdasarkan Situasi
Ragam bahasa berdasarkan Media (Ragam Lisan dan Ragam Tulisan)
Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku
Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam bahasa berdasarkan Pesan Komunikasi
Ragam Indonesia Lama
Ragam Indonesia Baru
Ragam Resmi/Formal/Ilmiah
Ragam Tidak Resmi/
Informal/Kasual
Ragam Akrab/Intim
Ragam Konsultatif
Ragam Lisan
Ragam Tulis
Apa bedanya????
Ragam baku adalah ragam yang
dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka acuan norma bahasa dalam penggunaannya.
Ragam tidak baku (nonbaku) adalah ragam yang menyimpang dari norma baku.
a. Kemantapan dinamis
b. Cendekia
c. Seragam
Kemantapan berarti, bahasa baku seuai dengan pola dan sistem bahasa yang baku
Misalnya:
Bentuk kata dengan peng- Peng + kontrak = pengontrak bidang ilmu
Digunakan untuk pengembangan budaya nasional
Digunakan untuk pengembangan susastra Indonesia dan serumpun
Peng + kontrak = pengontrak bukan pengkontrak meng- + suplai = menyuplai bukan mensuplai
Dinamis berarti, tidak kaku dan dapat menerima perubahan yang berpola dan bersistem
Misalnya:
penatar ><
petatar
penyuluh ><
pesuluh
penyepak bola >< pesepak bola
penuduh ><
tertuduh
pendakwa >< terdakwa
Ragam baku cendekia adalah ragam baku yang dipakai di tempat resmi.
Penggunanya adalah orang yang terpelajar
Biasanya diperoleh dari jalur formal
Ragam cendekia lahir dari kesadaran berbahasa sehingga kalimat yang dihasilkan jelas dan cendekia.
Misalnya (tidak cendekia):
Rumah ini mau dijual.
Ragam sosial adalah ragam bahasa yang disepakati sebagian normanya untuk digunakan di lingkungan sosial terbatas.
Ragam fungsional profesional adalah ragam yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu.
Lisan dan Tulis
Lisan bunyi bahasa Indonesia yang bebas pengaruh dialek dan logat
Tulis
1. Digunakan untuk keperluan ilmiah/akademik
2. Diatur oleh aturan ilmiah ejaan, diksi, kalimat, tata tulis baku
Lisan dan Tulis
Lisan percakapan keseharian yang bebas aturan
Tulis
1. Untuk keperluan non ilmiah, seperti pribadi, keluarga, sosial
2. Tidak ada aturan ilmiah yang mengikat
Bahasa yang baik :
komunikator dan komunikan saling memahami
Logis dan sesuai tata nilai masyarakat penggunanya
Ragam sesuai situasi dan kondisi:
Topik yang dibicarakan
Tujuan pembicaraan
Orang yang diajak bicara (pembaca)
Tempat pembicaraan
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai kaidah meliputi :
BI yang baik adalah BI yang digunakan sesuai dengan sikon dan siapa teman bicara.
BI yang benar adalah BI yang digunakan sesuai dengan kaidah/norma bahasa (diksi, ejaan, struktur).
BI yang baik dan benar adalah BI yang baku.
Dalam presentasi ilmiah hendaknya menerapkan kriteria dan prinsip-prinsip ragam bahasa ilmiah. Khusus dalam presentasi perlu memperhatikan aspek-aspek intonasi, artikulasi, ritme, dan motivasi pendengar.
Ketika melakukan presentasi ilmiah, penyaji juga dituntut berusaha sekuat tenaga agar bahasa Indonesia lisan yang digunakan ialah ragam bahasa ilmiah. Karena presentasi ilmiah itu sebagian besar menggunakan ragam bahasa lisan, hendaknya pelafalannya menggunakan yang baku, misalnya pelafalan /perubahan/, /tetapi/, /Bandung/ bukan /probahan/, /tE tapi/, /mBandung/.
Dalam bahasa Indonesia terdapat varian-varian, yaitu varian menurut pemakai dan varian menurut pemakaian. Varian menurut pemakai disebut dialek. Berdasarkan varian pemakai bahasa, dialek dibedakan : (1) dialek regional, (2) dialek social, (3) dialek temporal, dan (4) idiolek. Selanjutnya varian menurut pemakaian bahasa disebut ragam. Ragam dibagi atas dasar pokok pembicaraan, media pembicaraan, dan buhungan antar pembicara.
Ragam bahasa menurut pokok pembicaraan antara laian: (1) ragam bahasa undang-undang, (2) ragam bahasa jurnalistik, (3) ragam bahasa ilmiah, (4) ragam bahasa sastra.
Ragam bahasa menurut media pembicaraannya dibagi menjadi ragam bahasa lisan, dan ragam bahasa tulis. Termasuk dalam ragam bahasa lisan antara lain (1) ragam bahasa cakapan, (2) ragam bahasa pidato, (3) ragam bahasa kuliah, dan (4) ragam bahasa panggung. Kemudian yang termasuk ragam tulis antara lain: (1) ragam bahasa teknis, (2) ragam bahasa undang-undang, (3) ragam bahasa catatan, (4) ragam bahasa surat.
Penulis karya ilmiah harus akurat.
Penulis karya ilmiah harus jujur.
Penulis karya ilmiah harus menjunjung tinggi tanggung jawabnya.
Penulis karya ilmiah tidak boleh mengganti fakta dengan dugaan.
Penulis karya ilmiah tidak boleh menyembunyikan kebenaaran.
Penulis karya ilmiah tidak boleh menggunaakan ide orang lain tanpa keterangan
yang jelas.
Penulis karya ilmiah tidak boleh melanggar hak cipta.
Penulis karya ilmiah tidak boleh berbohong dengan data statistik.
Penulis karya ilmiah tidak boleh memasukkan dugaan pribadi.
Fonologi
Tata bahasa: betuk kata, struktur
Kosa kata/diksi yang tepat sesuai tuntutan makna
Ejaan
Kapan bahasa yang baku/benar digunakan :
Komunikasi resmi
Wacana teknis misalnya penulisan ilmiah
Pembicaraan formal : ceramah, perkuliahan
Berbicara dengan orang yang dihormati
Penulis karya ilmiah tidak boleh memasukkan dugaan pribadi.
bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.