• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Layanan Pemasaran KUKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lembaga Layanan Pemasaran KUKM"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaga Layanan Pemasaran KUKM

LAPORAN KINERJA

TAHUNAN 2020

(2)

Page | i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Kinerja Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) tahun 2020 telah dapat diselesaikan pada waktunya. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, LLP-KUKM sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Koperasi dan UKM wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Tahunan Tingkat Entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian/Lembaga paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LLP-KUKM atau yang dikenal dengan branding smesco Indonesia terdiri dari dua direktorat dan lima unit divisi yang melaksanakan dua program utama yaitu Peningkatan Sarana dan Prasarana Kementerian Koperasi dan UKM, dan Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi, sehingga laporan kinerja ini merupakan konsolidasi pencapaian sasaran program yang telah dilaksanakan selama TA 2020. Laporan Kinerja yang menggambarkan dinamika LLP-KUKM sepanjang tahun 2020 dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban terhadap penggunaan seluruh sumber daya dengan menerapkan strategi pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis Kementerian Koperasi dan UKM sebagaimana tertuang di dalam Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM dan RPJMN 2020-2024. Selain itu, laporan akuntabilitas ini juga berperan sebagai alat kendali dan penilaian kualitas kinerja secara terukur, serta alat untuk mendorong peningkatan kinerja demi terwujudnya pemerintahan yang akuntabel di lingkungan LLP-KUKM. Hasil pengukuran kinerja LLP-KUKM ini diharapkan dapat digunakan dalam mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan program kerja serta kegiatan selama tahun 2020 dan juga sebagai sarana evaluasi mandiri (self

evaluation) atas pencapaian kinerja LLP-KUKM dalam upaya penyempurnaan kinerja, terutama

dalam hal dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan kegiatan di tahun mendatang. Kami berharap laporan kinerja ini dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Ungkapan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras melakukan segala daya dan upaya hingga terselesaikannya laporan kinerja ini dan tercapainya target kinerja LLP-KUKM Tahun 2020.

Jakarta, 29 Januari 2021 Direktur Utama

Leonard Theosabrata

Draft :

... ... Dir. Bisnis dan Pemasaran Dir. Keu dan Umum

... ... ... ... ... Kadiv. Bisnis Kadiv. Pemasaran Kadiv. Keuangan Kadiv. Umum Kadiv. Sarana dan Prasarana

(3)

Page | ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

LLP KUKM sebagai instansi pemerintah memiliki tujuan untuk membantu pertumbuhan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di Indonesia dengan menjadikan smesco Indonesia sebagai

Center of Excellence & Trading House, memiliki peran dan tantangan dalam menghadapai Era

Revolusi Industry 4.0 yang semakin menuntut dunia usaha dari skala kecil, sedang hingga besar untuk melakukan berbagai lompatan bisnis agar menghasilkan produk dan jasa yang kompetitif baik di pasar domestic maupun global. Anggaran LLP-KUKM bersumber dari APBN dan PNBP yang dialokasi dalam dua program dan kegiatan sebagai dukungan atas dua sasaran trategis yang telah ditetapkan didalam Perjanjian Kinerja 2020. Secara umum capaian kinerja LLP-KUKM tahun 2020 menunjukkan indikasi keberhasilan yang baik dengan capaian rata-rata diatas 100%.

Tahun 2020 merupakan tahun peralihan Rencana Strategis dan Bisnis (RSB) 2015-2019 ke RSB 2020-2024 sehingga ada penyesuaian target sebelum RSB 2020-2024 disyahkan. Selain itu sebagaimana kita ketahui ditahun 2020 terjadi wabah pandemic Covid 19 yang berpengaruh terhadap hampir semua sektor, termasuk KUMKM yang sangat berdampak negatif. Pandemi ini juga berpengaruh terhadap kinerja LLP-KUKM sehingga ada beberapa kinerja tidak mencapai target. LLP-KUKM mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian “WTP” sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2020 dengan melakukan pemeriksaan laporan keuangan melalui Audit Akuntan Publik. Kinerja Anggaran nilai realisasi sebesar 87,88% , namun dalam penerimaan BLU nilai penerimaan tidak tercapai hanya sebesar 39,45% dari target.

(4)

Page | iii

DAFTAR ISI

Page

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 2

1.4 SUSUNAN ORGANISASI ... 3

1.5 POTENSI DAN PERMASALAHAN ... 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA... 10

2.1 PERENCANAAN STRATEGIS ... 10

2.1.1 Visi ... 10

2.1.2 Misi ... 11

2.1.3 Tujuan ... 11

2.1.4 Sasaran Strategis dalam Rencana Strategis dan Bisnis LLP-KUKM 2020-2024 ... 11

2.1.5 Pendekatan Balanced Score Card ... 12

2.2 PENETEAPAN KINERJA LLP-KUKM TAHUN 2020 ... 15

2.3 PROGRAM/KEGIATAN STRATEGIS LLP-KUKM TAHUN 2020 ... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 19

3.1 PENGUKURAN, EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA ... 19

3.1.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 ... 20

3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2020 dan Tahun 2019 ... 24

3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah RSB 2020-2024 ... 25

(5)

Page | iv

3.1.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/

Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan ... 27

3.1.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Anggaran ... 28

3.1.7 Analisis Program/Kegiatan Tahun 2020 ... 31

3.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 44

3.2.1 Realisasi Anggaran ... 44

3.2.2 Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ... 47

3.2.3 Perjanjian Kinerja dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Tahun 2020 ... 49

BAB IV PENUTUP ... 50

4.1 PENUTUP ... 50

(6)

Page | v

DAFTAR TABEL

Page

Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja ... 12

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja LLP-KUKM Tahun 2020 ... 15

Tabel 2.3 Pagu Anggaran Persumber Dana LLP-KUKM Tahun 2020 ... 16

Tabel 3.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 ... 20

Tabel 3.2 Pertumbuhan Nilai Volume Usaha dan Nilai Ekspor tahun 2020 ... 20

Tabel 3.3 Manual IKU Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil ... 21

Tabel 3.4 Manual IKU Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi ... 22

Tabel 3.5 Manual IKU Survei Kualitas Pelayanan Publik ... 23

Tabel 3.6 Capaian kinerja tahun 2019 ... 24

Tabel 3.7 Capaian kinerja tahun 2020... 25

Tabel 3.8 Pertumbuhan KUKM terlayani 2016-2020 ... 25

Table 3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dan Target Jangka Menengah RSB LLP-KUKM 2020-2024 ... 26

Tabel 3.10Perbandingan Realisasi Kinerja dan Standar Nasional ... 26

Table 3.11 Komposisi efisiensi penggunaan anggaran ... 28

Tabel 3.12 Pertumbuhan volume usaha layanan dan promosi LLP-KUKM 2016-2020 ... 32

Tabel 3.13 Nilai Ekspor KUKM Mitra smesco Indonesia tahun 2019 – 2020 ... 32

Tabel 3.14 Perbandingan Jumlah stock item Inventory 2019 – 2020 ... 33

Tabel 3.15 Daftar pelaksanaan Pusat Layanan Konsultasi UMKM 2020 ... 37

Tabel 3.16 Pagu anggaran dan realisasi per sumber dana 2016 – 2020 ... 45

Tabel 3.17 Pagu dan realisasi perkomponen tahun 2020 ... 47

(7)

Page | vi

Tabel 3.19 Capaian Kontrak Kinerja LLP-KUKM 2020 dengan PKBLU Kementerian

(8)

Page | vii

DAFTAR GAMBAR

Page

Gambar 1.1 Susunan Organisasi LLP – KUKM ... 3

Gambar 1.2 Kondisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia tahun 2018 ... 7

Gambar 1.3 Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Triwulan II 2020 ... 8

Gambar 2.1 Sasaran Strategi 2020-2024 Berdasarkan Balanced Scorecard ... 14

Gambar 3.1 Formula Efisiensi Anggaran ... 28

Gambar 3.2 Nilai SMART LLP-KUKM tahun 2020 ... 29

Gambar 3.3 Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan ... 30

Gambar 3.4 Omzet KUKM Mitra smesco Indonesia 2015 – 2020 ... 32

Gambar 3.3 Trend stok Inventory 2019 ... 33

Gambar 3.4 Trend stok Inventory 2020... 34

Gambar 3.5 Mata Rantai Baru yang Dihasilkan dari Kegiatan Loka Hejo ... 38

Gambar 3.6 Skema Pelayanan Pusat Konsultasi KUKM ... 43

Gambar 3.7 Pagu anggaran PNBP dan Realisasi Belanja BLU ... 45

Gambar 3.8 Pagu Anggaran RM dan Realisasi Belanja ... 45

Gambar 3.9 Total pagu anggaran dan realisasi ... 47

(9)

Page | viii

DAFTAR LAMPIRAN

Page Perjanjian Kinerja LLP-KUKM periode Februari 2020 ... 52 Indikator Kinerja Utama LLP-KUKM periode Agustus 2020 ... 54

(10)

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Selanjutnya untuk mengatur organisasi dan tata kerja LLP-KUKM, Kementerian Koperasi dan UKM menerbitkan peraturan menteri Nomor: 07/PER/M.KUKM/XII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Dalam peraturan tersebut menempatkan LLP-KUKM sebagai unit organisasi non eselon di bidang pelayanan pemasaran yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Sesuai dengan RPJPN 2005- 2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Maka dengan itu LLP-KUKM telah menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) Tahun 2020-2024 yang memuat isu strategis, indikator dan target kinerja LLP-KUKM selama 5 (lima) tahun kedepan. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka LLP-KUKM menerapkan sistem akuntabilitas sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program/kegiatan serta evaluasi terhadap keberhasilan pencapaian target dan output sesuai dengan dokumen perencanaan.

Lembaga Layanan Pemasaran KUKM ( LLP - KUKM ) yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 94 Pancoran Jakarta Selatan ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 159/KMK.05/2007 tentang Penetapan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

(11)

Page | 2

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja ini adalah bentuk penyelenggaraan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) sebagaimana yang di amanat pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban Lembaga Layanan Pemasaran KUKM kepada Menteri Koperasi UKM atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan Laporan Kinerja LLP KUKM adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk peningkatan kinerja yang lebih baik serta menjadi salah satu masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi selanjutnya.

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

LLP-KUKM menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 07/Per/M.KUKM/ XI/ 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja LLP-KUKM yaitu sebagai layanan pemasaran bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

1. Pelaksanaan layanan informasi pasar; 2. Pelaksanaan layanan sarana pemasaran;

3. Pelaksanaan layanan promosi produk, jaringan pemasaran dan distribusi produk KUKM; 4. Pelaksanaan layanan konsultasi pemasaran;

5. Pelaksanaan layanan peningkatan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran; 6. Pelaksanaan layanan inkubasi pemasaran;

7. Tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

LLP-KUKM sebagai BLU dalam melaksanakan program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih ditekankan pada prinsip pemberdayaan yang dapat memberikan dampak kepada peningkatan pendapatan KUKM secara berkesinambungan.

Sesuai dengan kerangka kelembagaan dalam Renstra Kementerian Koperasi dan UKM 2020-2024 dimana diarahkan peningkatan LLP-KUKM sebagai layanan konsultasi terintegerasi, maka perlu ditambahkan tugas pokok dan fungsi LLP-KUKM yang akan dimuat dalam perubahan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 07/Per/M.KUKM/XI/2010, sebagai berikut:

8. Konsultasi Terintegerasi; 9. Pendampingan;

10. Coaching untuk para pelaku UMKM;

11. Seminar untuk para pelaku UMKM;

(12)

Page | 3

13. Pemanfaatan Tenaga Ahli dan Perekrutan SDM Terbaik untuk melakukan pendampingan secara daring dan/atau luring;

1.4 SUSUNAN ORGANISASI

Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor: 07/Kep/M/KUKM/XII/2010 tanggal 30 Desember 2010 terjadi perubahan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, ditetapkan bahwa LLP-KUKM memiliki struktur organisasi yang dipimpim oleh 1 Direktur Utama, 2 Direksi yang terdiri dari Direktur Bisnis dan Pemasaran, Direktur Keuangan dan Umum dan Satuan Pengawas Internal. Selanjutnya Penjabaran Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ditetapkan dengan bagan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Susunan Organisasi LLP - KUKM

A. Direktur Utama

Direktur Utama LLP-KUKM mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas LLP-KUKM sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan berfungsi sebagai penanggung jawab umum terhadap pengelolaan aset dan keuangan serta pelaksanaan tugas layanan pemasaran dan layanan bisnis, bagi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah, yaitu sebagai berikut:

a) Menyiapkan rencana strategis layanan bisnis dan layanan pemasaran LLPKUKM; b) Menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tahunan untuk rencana layanan bisnis,

layanan pemasaran serta anggaran tahunan LLP-KUKM;

c) Mengusulkan calon pejabat Direktur Keuangan dan Umum dan Direktur Bisnis dan Pemasaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(13)

Page | 4

d) Mengusulkan calon pejabat Pengelola Keuangan kepada Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

e) Mengusulkan tarif layanan kepada Menteri Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

f) Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) LLP-KUKM;

g) Merumuskan kebijakan intern dalam rangka peningkatan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi para pejabat LLP-KUKM;

h) Mengoordinasikan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Internal (SPI); dan

i) Mengoordinasikan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan dari pemeriksa Eksternal

B. Direktur Bisnis dan Pemasaran

Direktur Bisnis dan Pemasaran mempunyai tugas menyusun perencanaan, kegiatan teknis, monitoring, evaluasi, dan pelaporan dibidang layanan bisnis dan layanan pemasaran koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah dengan fungsinya sebagai berikut:

a) Penyusunan perencanaan kegiatan teknis di bidang layanan bisnis dan layanan pemasaran koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah, serta di bidang usaha pengembangan LLP-KUKM;

b) Pelaksanaan kegiatan teknis sesuai Rencana Bisnis Anggaran (RBA); dan

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang layanan bisnis dan layanan pemasaran LLP-KUKM, serta pertanggungjawaban kinerja operasional dibidangnya.

Direktorat Bisnis dan Pemasaran terdiri dari 2 (dua) Divisi, yaitu Divisi Bisnis dan Divisi Pemasaran, masing-masing Divisi memiliki tugas dan fungsi berbeda yaitu sebagai berikut:

1. Divisi Bisnis

Divisi Bisnis mempunyai tugas : a) Pemberian layanan informasi pasar; b) Pemberian layanan konsultasi pemasaran; c) Pemberian layanan inkubasi pemasaran;

d) Pelaksanaan usaha rumah dagang dan usaha lainnya; dan

e) Pelaksanaan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan layanan bisnis produk koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.

2. Divisi Pemasaran

Divisi Pemasaran mempunyai tugas : a) Pemberian layanan sarana pemasaran;

(14)

Page | 5

b) Pemberian layanan promosi, produk, jaringan pemasaran dan distribusi produk KUKM;

c) Pemberian layanan peningkatan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran; dan d) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang layanan

pemasaran koperasi, dan usaha mikro, kecil dan menengah.

C. Direktur Kueangan dan Umum

Direktur Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, hukum, hubungan masyarakat, urusan umum dan pengelolaan sumber daya manusia dengan fungsinya sebagai berikut:

a) Pengoordinasian penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) LLPKUKM;

b) Penyiapan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum (BLU) LLP-KUKM;

c) Pelaksanaan pengeloalaan pendapatan dan belanja LLP-KUKM; d) Penyelenggaraan pengelolaan kas LLP-KUKM;

e) Pelaksanaan pengelolaan utang piutang LLP-KUKM;

f) Penyusunan kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi LLPKUKM; g) Penyelenggaraan sistem informasi manajemen keuangan LLP-KUKM;

h) Penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan LLPKUKM; i) Pelaksanaan urusan hukum dan perundang-undangan;

j) Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan sumber daya manusia; k) Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia;

l) Pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia;

m) Pelaksanaan urusan penata usahaan sarana dan prasarana; n) Pelaksanaan informasi dan teknologi; dan

o) Pelaksanaan hubungan masyarakat dan urusan umum.

Direktorat Keuangan dan Umum terdiri dari 3 (tiga) Divisi, yaitu Divisi Keuangan dan Akuntansi, Divisi Umum dan Divisi Sarana dan Prasarana, masing-masing Divisi memiliki tugas dan fungsi berbeda yaitu sebagai berikut:

1. Divisi Keuangan

Divisi Keuangan mempunyai tugas:

a) Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Rencana Biaya Anggaran (RBA); b) Dokumen pelaksana anggaran;

c) Pengelolaan pendapatan dan belanja; d) Mengelola kas dan mengelola utang piutang;

e) Menyusun kebijakan pengelolaan barang aset tetap dan investasi;

(15)

Page | 6

g) Menyusun laporan keuangan.

2. Divisi Sarana dan Prasarana

Divisi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas: a) Mengelola sarana dan prasarana;

b) Memelihara dan perawatan gedung;

c) Melaksanakan kegiatan pengelolaan perparkiran gedung; d) Melaksanakan kegiatan pengelolaan pengamanan gedung;

e) Melaksanakan dan pengelolaan kegiatan mekanikal dan elektrikal gedung, dan f) Mengoordinasikan penggunaan dan pemeliharaan sarana dan fasilitas kerja.

3. Divisi Umum

Divisi Umum mempunyai tugas:

a) Melayani administrasi umum dan penatausahaan LLP-KUKM; b) Pengurusan hukum dan perundang-undangan;

c) Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan sumber daya manusia;

d) Mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia;

e) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, pelaksanaan di bidang informasi dan teknologi.

D. Satuan Pengawas Internal

Satuan Pengawas Internal yang selanjutnya disebut SPI merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. SPI mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan intern LLP-KUKM yang dijabarkan sebagai berikut:

a) Pemeriksaan pengelolaan sumber daya yang meliputi Sumber Daya Manusia, aset, keuangan dan pelaksanaan kegiatan di bidang layanan bisnis dan layanan pemasaran;

b) Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan terhadap pengelolaan sumber daya LLP-KUKM kepada Direktur Utama dalam rangka peningkatan efektifitas pelaksanaan tugas dan memastikan dipatuhinya semua peraturan dan perundangan-undangan; dan

c) Melaporkan hasil pemeriksaan dan pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Direktur Utama.

(16)

Page | 7

1.5 POTENSI DAN PERMASALAHAN

Kondisi eksternal berpengaruh terhadap perkembangan LLP-KUKM melalui respon positif dan negatif. Pengaruh positif dapat menjadi peluang untuk melihat potensi Koperasi dan UMKM di Indonesia, yaitu:

Gambar 1.2 Kondisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia tahun 2018 (Sumber Kementerian Koperasi dan UKM)

a. UMKM selama ini memiliki peran dan kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian, yaitu menyediakan lapangan kerja terbesar yaitu 96,99%, dan menyumbang sekitar 57,66% pembentukan Produk Domestik Bruto nasional.

b. Pelaku-pelaku usaha skala mikro, kecil dan menengah dan koperasi menempati bagian terbesar dari seluruh aktivitas ekonomi rakyat Indonesia mulai dari petani, nelayan, peternak, petambang, pengrajin, pedagang, dan penyedia berbagai jasa bagi rakyat yang meliputi sektor-sektor primer, sekunder dan tersier.

c. Jumlah UMKM pada tahun 2018 tercatat mencapai 64.194.057 unit usaha, dengan rincian 98,68% usaha mikro, 1,22% usaha kecil, 0,09% usaha menengah dan 0,01% usaha besar. d. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam UMKM mencapai 116,9 juta orang, meningkat

0,47% dari tahun 2017.

e. Koperasi juga terus berkembang dan berperan sebagai wahana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi anggotanya. Jumlah koperasi meningkat dari 170.411 unit (2009) menjadi 203.701 unit (2013) dengan penyerapan tenaga kerja melalui koperasi diperkirakan sebanyak 473.604 orang pada tahun 2013.

f. Pertumbuhan industry e-commerce Indonesia (McKinsey & Company, 2018) sebagai pasar

ecommerce terbesar se-Asia Tenggara. Seiring pertambahan penduduk yang menggunakan

internet dan peningkatan penetrasi e-commerce, kontribusi sektor ini terhadap ekonomi Indonesia berpotensi terus meningkat. Hal tersebut dipengaruhi oleh pasar yang beriorientasi mobile (ketersediaan smartphone dengan harga relative terjangkau), konsumen muda dan melek digital, peningkatan partisipasi UMKM dan adanya dukungan pemerintah yang menunjang ekonomi digital.

(17)

Page | 8

Gambar 1.3 Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Triwulan II 2020

Pengaruh negatif yang menjadi tantangan dalam organisasi merupakan faktor yang perlu diidentifikasi untuk kemudian dirumuskan solusinya agar tujuan dapat tercapai. Terdapat beberapa tantangan penting sehingga menimbulkan permasalahan UMKM yang berkaitan satu sama lain. Permasalahan UMKM berdasarkan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2019) yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan

Tantangan dalam organisasi merupakan faktor yang perlu diidentifikasi untuk kemudian dirumuskan solusinya agar tujuan dari organisasi bisa tercapai. Permasalahan UMKM yang dihadapi oleh LLP-KUKM tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya akses pembiayaan (Akses sumber pembiayaan, Laporan Keuangan, Pajak, Pengelolaan Keuangan)

2. Belum optimalnya SDM dan Manajemen (Pola Pikir, Rekrutmen, Pendampingan, Budaya kerja, Kualitas SDM)

3. Belum optimalnya akses institusi untuk mendukung usaha (Definisi dan Data Usaha, Perizinan Usaha, Standar Produk, Kontrak Bisnis)

4. Kesulitan untuk akses pasar dan bahan baku (Akses pasar digital dan konvensional, Kemitraan, Akses ekspor, Ketersediaan bahan baku)

5. Belum optimalnya penerapan inovasi dan teknologi (Inovasi Produk, Adopsi Teknologi Baru, Kapasitas produksi)

Pada akhir Triwulan I 2020, Pandemi COVID-19 menimbulkan goncangan ekonomi yang mengarah pada resesi global. Berbagai kebijakan yang dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19, seperti penutupan sekolah dan beberapa kegiatan bisnis, pembatasan sosial berskala besar, bahkan lockdown mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi. Masalah ini berpengaruh juga terhadap kinerja LLP-KUKM al:

(18)

Page | 9

1. Dampak Covid 19 menyebabkan volume usaha mengalami penurunan karena operasional retail selama 3 bulan ditutup (Maret sd Mei 2020) dan produksi UKM juga mengalami penurunan. Banyak UKM tidak melakukan pengiriman produk. Di samping itu jam operasional toko dikurangi sesuai aturan PSBB Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang semula jam 21:00 menjadi jam 16:30.

2. Dampak dari Covid 19 membuat banyak negara tujuan ekspor belum membuka pintu perdagangan sampai batas yang belum ditentukan dan tidak adanya permintaan, serta beberapa UKM beralih usaha.

3. Realisasi belanja PNBP sebesar Rp. 33.357.497.815 dari pagu sebesar Rp. 39.785.210.000,-. PNBP LLP-KUKM pada akhir tahun tidak berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Realisasi pendapatan BLU hanya 39,44% atau sebesar Rp. 15.691.588.683,-. Salah satu penyebabnya adalah menurunnya tingkat okupansi sewa ruang Gedung SME Tower dan GSH. Diakhir tahun 2020 telah dilakukan kerjasama dengan pihak Revive Resort untuk pengembangan kawasan Grand

Smesco Hills yang diharapkan kedepan dapat memberikan kontribusi bagi PNBP

(19)

Page | 10

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 PERENCANAAN STRATEGIS

Rencana Strategis dan Bisnis (RSB) 2020-2024 LLP-KUKM sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 013/PER/LLP-KUKM/IX/2020 tentang Rencana Strategis dan Bisnis Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2020-2024, merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan sebagai pedoman arah dalam perbaikan organisasi. RSB ini berisi visi dan misi organisasi, arah kebijakan, strategi pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi dan digunakan sebagai dasar alokasi sumber daya dengan memperhatikan capaian dan kendala yang pernah dihadapi, tantangan dalam kacamata global dalam menghadapi era perdagangan bebas, kelembagaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Untuk mencapai visi dan misi LLP-KUKM Tahun 2020-2024, telah disusun rencana strategis yang akan dilakukan serta ukuran atau target evaluasi yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi dan misi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam tujuan yang lebih terarah dan perumusan sasaran organisasi dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan dalam pengukuran kinerja dan pengendalian pelaksanaaan program dan kegiatan.

2.1.1 Visi

Visi LLP-KUKM sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis dan Bisnis Tahun 2020-2024 adalah:

“Mempersiapkan Generasi UKM Masa Depan dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Beyond ”

(20)

Page | 11 2.1.2 Misi

Dalam mewujudkan Visi, LLP-KUKM mempunyai misi yaitu:

▪ Merancang, membina, mencetuskan dan mengakomodasi sektor masa depan berpotensi (future industries initiative) melalui pengelolaan gedung smesco sebagai pusat unggulan (center of excellent) dan trading house untuk KUKM Indonesia di masa depan.

Menyediakan fasilitas akademis sebagai platform edukasi, laboratorium penelitian dan inovasi, makerspace.

Menyediakan fasilitas hub komersial melalui marketing dan service brand, trading house dan retail arm.

▪ Menyediakan layanan digitalisasi KUKM

2.1.3 Tujuan

LLP KUKM selaku instansi pemerintah didirikan untuk membantu pertumbuhan KUKM di Indonesia dengan mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia kepada dunia Internasional. LLP-KUKM memiliki peran yang strategis dalam perwujudan program startegis pemberdayaan UMKM dan menjawab tantangan pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, tujuan LLP-KUKM 2020-2024 adalah: Terwujudnya Perluasan Jaringan Pemasaran KUKM baik di Nasional maupun Global.

2.1.4 Sasaran Strategis dalam Rencana Strategis dan Bisnis LLP-KUKM 2020-2024

Pada periode 2020-2024 ini ditetapkan target untuk “Menjadikan SMESCO INDONESIA sebagai pusat unggulan (center of excellent) dan hub komersial (commercial hub)” dengan merancang, membina, mencetuskan dan mengakomodasi sektor KUKM masa depan yang berpotensi melalui fasilitas edukasi, pengembangan teknologi dan mekanisme trading yang kuat dan efektif. Dari target tersebut diuraikan ke dalam 2 hal penting yang ingin diwujudkan yaitu:

a) Mewujudkan sarana edukasi pusat unggulan (Academic center of excellent); b) Mewujudkan hub komersial (commercial hub) trading house.

Berdasarkan Permen PPN Nomor 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2020-2024, sasaran strategis Kementerian/ Lembaga (outcome/impact) adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian/ Lembaga yang mencerminkan pengaruh yang timbul oleh adanya hasil (outcome) dari satu atau beberapa program. Untuk mewujudkan target organisasi tahun 2020 – 2024 ditetapkan sasaran strategis sebagai berikut:

1. Meningkatnya Akses Pasar Produk dan Jasa UMKM Mitra 2. Meningkatnya Daya Saing Produk dan Jasa UMKM Mitra

(21)

Page | 12

Tujuan

Indikator Kinerja Tujuan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Terwujudnya Perluasan Jaringan Pemasaran KUKM baik di Nasional maupun Global Pertumbuhan Jumlah KUKM Mitra Terlayani

Meningkatnya Akses Pasar Produk dan Jasa UMKM Mitra

• Persentase Pertumbuhan Volume Usaha UMKM Mitra di Sektor Riil yang Terfasilitasi

• Persentase Pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Operasional dengan Pihak Lain • Kualitas Layanan Sarana dan Prasarana

Pemasaran Meningkatnya Daya Saing

Produk dan Jasa UMKM Mitra

• Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM Mitra yang Terfasilitasi

Meningkatnya Kualitas Layanan melalui Pengembangan Sistem Informasi

• Jumlah KUKM Mitra yang Terlayani • Persentase Penyebaran Konten Digital

UMKM

Meningkatnya Kemampuan SDM KUKM

• Terselenggaranya layanan konsultasi dan pendampingan

• Terselenggaranya coaching dan seminar

Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja

2.1.5 Pendekatan Balanced Score Card

Dalam penyusunan sasaran strategis, LLP-KUKM menggunakan pendekatan metode

Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi dalam empat perspektif, yakni stakeholders prespective, customer perspective, internal process perspective, dan learning and growth perspective, sebagai tersaji dalam peta strategis LLP-KUKM. Balanced Score Card (BSC)

adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan score card (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara kinerja keuangan dan non-keuangan, kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan

performance yang bersifat eksternal. Sedangkan score card (kartu skor) yaitu kartu yang

digunakan untuk mencatat skor performance organisasi. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh organisasi di masa depan. BSC adalah pendekatan untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi tidak semata-mata hanya berdasarkan pada aspek financial saja namun juga memperhatikan aspek non financial, tidak hanya memperhatika kinerja jangka pendek namun juga kinerja jangka panjang antara

performance yang bersifat internal dan juga eksternal. Untuk mengukur kinerja organisasi

(22)

Page | 13

1. Perspektif Keuangan/Financial Perspective 2. Perspektif Pelanggan/Stakeholder Perspective

3. Perspektif Proses Bisnis Internal/Internal Bussiness Process Perspective 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan/Learning and Growth Perspective

Selanjutnya dari setiap perspektif tersebut dirumuskan sasaran strategis yang ingin dicapai dengan indikator kinerja utama yang menjadi ukuran keberhasilan organisasi. Hubungan antara visi misi dengan sasaran strategis dan indikator kinerja dituangkan dalam sebuah

road map/ peta strategi. Dari target dan pengukuran kinerja di atas, dengan pendekatan

BSC, dapat dikelompokkan berdasarkan perspektifnya sebagai berikut:

1. Perspektif Keuangan

Sasaran strategi pada perspektif keuangan yaitu Sasaran Strategis Pertama (SS1) adalah “Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Keuangan BLU yang Efektif, Efisien, Akuntabel dan Modern”. Adapun indikator kinerjanya:

1) Persentase Penyelesaian Modernisasi Pengelolaan BLU

2) Persentase Peningkatan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak BLU 3) Persentase Peningkatan Realisasi Pendapatan dari Optimalisasi Aset

2. Perspektif Pelanggan/Stakeholders

Pada perspektif pelanggan terdapat 3 (tiga) sasaran strategis yaitu:

a. Sasaran Strategis Kedua (SS2) adalah: “Meningkatnya Akses Pasar Produk dan Jasa UMKM Mitra” dengan indikator kinerja:

1) Persentase Pertumbuhan Volume Usaha UMKM Mitra di Sektor Riil yang Terfasilitasi,

2) Persentase Pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Operasional dengan Pihak Lain b. Sasaran Strategis Ketiga (SS3) adalah: “Meningkatnya Daya Saing Produk dan

Jasa UMKM Mitra” dengan indikator kinerja:

1) Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM Mitra yang Terfasilitasi

c. Sasaran Strategis Keempat (SS4) adalah: “Meningkatnya Kualitas Layanan melalui Pengembangan Sistem Informasi” dengan indikator kinerja:

1) Jumlah KUKM Mitra yang Terlayani

2) Persentase Penyebaran Konten Digital UMKM 3) Indeks Kepuasan Masyarakat

(23)

Page | 14

d. Sasaran Strategis Keempat (SS5) adalah: “Meningkatnya Kemampuan SDM KUKM” dengan indikator kinerja:

1) Terselenggaranya layanan konsultasi dan pendampingan 2) Terselenggaranya coaching dan seminar

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran strategi pada perspektif proses bisnis internal yaitu Sasaran Strategis Kelima (SS6) adalah “Meningkatnya Program/Kegiatan Promosi dan Pemasaran KUKM yang Efektif, Efisien dan Berkelanjutan”. Adapun indikator kinerjanya: 1) Terselenggaranya Layanan Konsultansi Pemasaran KUKM

2) Terselenggaranya Sarana Prasarana Pemasaran KUKM 3) Terselenggaranya Layanan Promosi dan Pemasaran 4) Terselenggaranya Kegiatan Peningkatan Kapasitas KUKM

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Pada perspektif pelanggan Sasaran Strategis Keenam (SS7) adalah: “Meningkatnya Pengelolaan dan Pengembangan Manajemen LLPKUKM”. Indikator kinerjanya sbb:

1) Kualitas Layanan Penganggaran dan Keuangan yang Akuntabel 2) Tata Kelola Organisasi yang Berkinerja Tinggi

3) Tata Kelola Sarana dan Prasarana Yang Profesional 4) Terselenggaranya Pengawasan Internal

(24)

Page | 15

2.2 PENETAPAN KINERJA LLP-KUKM TAHUN 2020

Sebagai penjabaran dari RSB 2020-2024 kemudian LLP-KUKM menyusun Rencana Kerja Tahunan (Renja) yang memuat program/kegiatan untuk mendukung capaian sasaran. Dari Renja tersebut kemudian ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis dengan indikator kinerja yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja. Penyusunan Perjanjian Kinerja ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja. Berikut ini adalah perjanjian kinerja LLP-KUKM Tahun 2020.

NO.

SASARAN STRATEGIS

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UMKM

1. Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di Sektor Riil

5%

2. Jumlah Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Siap Ekspor

50 KUKM

2. Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra Smesco Indonesia

3. Survei Kualitas Pelayanan Publik ≥3

Tabel 2.2 : Perjanjian Kinerja LLP-KUKM Tahun 2020

Perjanjian Kinerja ini kemudian menjadi dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai (casecading) dilingkungan LLP-KUKM mulai dari direksi sampai dengan staf berdasarkan tugas dan fungsinya masing-masing.

2.3 PROGRAM/KEGIATAN STRATEGIS LLP-KUKM TAHUN 2020

Penjabaran perjanjian kinerja dituangkan dalam bentuk rencana kegiatan beserta anggarannya, yang dilaksanakan oleh LLP-KUKM dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan indikator kinerja dan target. Untuk mewujudkan kinerja tersebut, LLP-KUKM mendapat alokasi anggaran melalui SP Nomor : SP DIPA- 044.01.1.446141/2020 untuk 2 program/kegiatan yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 20.887.706.000,- dan BLU sebesar Rp. 39.785.210.000,- total anggaran Rp. 60.672.916.000,-. Namun dengan adanya Perpres RI Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, alokasi APBN menjadi Rp. 13.327.672.000,- dan BLU sebesar Rp. 39.785.210.000,- total anggaran sebesar Rp. 53.112.882.000,-. Adapun program LLP-KUKM TA. 2020 adalah sebagai berikut:

(25)

Page | 16

Tabel 2.3 Pagu Anggaran Persumber Dana LLP-KUKM Tahun 2020

Program-program ini berisi beberapa kegiatan, yang dilaksanakan oleh LLP-KUKM dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan visi misi organisasi. Penyusunan rencana program/kegiatan dilakukan melalui serangkaian proses dan kegiatan mulai dari rapat evaluasi capaian program kegiatan tahun sebelumnya, koordinasi program sampai dengan penyempurnaan administrasi keuangan.

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian KUKM

Dalam rangka mendukung kegiatan layanan pemasaran KUKM, diperlukan fasilitasi terhadap aset LLP-KUKM berupa Gedung SMESCO Indonesia dan Grand Smesco Hills serta dukungan pelaksanaan layanan perkantoran. Program ini dijabarkan melalui kegiatan Layanan Operasional Perkantoran.

A. Layanan Operasional Perkantoran LLP-KUKM

Pengelolaan aset yang baik akan mengoptimalkan kinerja instansi sehingga tujuan untuk mempromosikan produk KUKM mitra dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkat pendapatan PNBP LLP-KUKM. Prioritas kegiatan ini difokuskan pada Operasional Kawasan SMESCO, Pemeliharaan Kawasan SMESCO, Dukungan Pemeliharaan Kawasan SMESCO ,dan Operasional Kawasan Grand SMESCO Hills dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana LLP-KUKM melalui upaya-upaya perbaikan gedung dan bangunan sebagai penunjang pelayanan promosi produk KUKM. Output dari kegiatan ini adalah terpeliharanya sarana dan prasarana LLP-KUKM melalui perbaikan-perbaikan gedung dan bangunan selama 12 bulan agar dapat mendukung aktivitas pelayanan pemasaran KUKM secara optimal.

NO. PROGRAM/ KEGIATAN SUMBER DANA TOTAL APBN BLU

1. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Kementerian

Koperasi dan UKM

13.252.672.000 7.203.739.000 20.456.411.000

2. Program Peningkatan Daya Saing

UMKM dan Koperasi

75.000.000 32.581.471.000 32.656.471.000

(26)

Page | 17

2. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi

Program Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi dijabarkan melalui kegiatan strategis yaitu: Fasilitasi Promosi dan Pemasaran Produk KUKM, Trading House Koperasi dan UMKM dan Dukungan Manajemen dan Layanan Perkantoran. Ketiga kegiatan tersebut dilaksanakan guna peningkatan perluasan akses pasar promosi dan pemasaran terhadap Produk KUKM. Adapun rincian kegiatan adalah sebagai berikut:

A. Fasilitasi Promosi dan Pemasaran Produk KUKM

LLP-KUKM melakukan promosi dan pemasaran secara intensif produk-produk KUKM mitra kepada seluruh lapisan masyarakat dan stakeholders. Kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan melalui serangkaian event-event yang dikemas secara menarik yang menghadirkan berbagai kegiatan dan produk-produk KUKM mitra unggulan. Salah satu media promosi yang efektif adalah melalui pelaksanaan event promosi yang berada di lingkungan SMESCO Indonesia dan Grand Smesco Hills. Pelaksanaan event promosi dilakukan juga untuk lebih mengenalkan SMESCO kepada seluruh lapisan masyarakat. Pelaksanaan event promosi juga dilakukan guna mendukung optimalisasi kawasan SMESCO Indonesia dalam rangka meningkatkan crowd kunjungan yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan omzet penjualan ritel produk KUKM unggulan provinsi. Kegiatan ini difokuskan pada:

▪ Promosi Produk KUKM Melalui Sarana Pemasaran ▪ Kerjasama Promosi dan Pameran Produk KUKM ▪ Promosi Produk KUKM melalui Media

B. Trading House Koperasi dan UMKM

Dalam rangka peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran, dilakukan peningkatan LLP-KUKM sebagai Fasilitasi Trading House bagi produk UMKM dan koperasi secara nasional. Pengembangan Pemasaran Terpadu KUKM (Trading House), bertujuan untuk membuka akses pasar produk KUKM melalui sistem pemasaran terpadu mulai dari standarisasi produk KUKM, advokasi pemasaran, pendampingan, hingga layanan fasilitasi purna jual produk ekspor. Pengembangan Pemasaran Terpadu KUKM (Trading House), dilakukan melalui beberapa indikator kegiatan sebagai berikut:

Layanan E-Commerce

Koordinasi Dengan Stakeholders dan Instansi Terkait ▪ Pusat Layanan Konsultasi KUKM

Pusat Layanan Konsultasi UMKM adalah kegiatan dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan terkait pengembangan UMKM, perlu dibentuk suatu wadah yang dapat yang dapat menjadi pusat informasi, pendampingan dan konsultasi bagi

(27)

Page | 18

KUKM dengan melibatkan tenaga Expert di bidangnya yang dapat menjadi mentor bagi UMKM serta berkoordinasi dengan berbagai stakeholders baik Kementerian/Lembaga terkait, asosiasi, komunitas serta Pemerintah Daerah. Dalam pelaksanaannya, akan dilakukan sinergi sumber daya dari semua unit Deputi dan BLU di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM guna membentuk suatu Klinik Konsultasi UMKM atau yang akan disebut dengan SMESCO Center of Excellence for SME’s. Indikator kegiatan sebagai berikut: (i) SMESCO Center of Excellence dan Commercial Hub. (ii) UMKM yang Difasilitasi Trading House.

Layanan Promosi Offline Layanan Promosi Online

C. Dukungan Manajemen dan Layanan Perkantoran

Dalam rangka melaksanakan tugas sehari-hari perkantoran guna mendukung pencapaian target tahunan sesuai dengan visi dan misi LLP-KUKM, maka dilaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Layanan Perkantoran. Dengan adanya Dukungan Manajemen dan Layanan Perkantoran, diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan promosi pemasaran KUKM mitra dan mendukung LLP-KUKM sebagai trading house KUKM. Dukungan Manajemen dan Layanan Perkantoran terdiri dari beberapa sub kegiatan, yaitu: ▪ Gaji dan Tunjangan

▪ Penguatan Kualitas SDM LLP-KUKM ▪ Administrasi Keuangan

▪ Layanan Operasional Perkantoran ▪ Dukungan Operasional Perkantoran ▪ Dukungan Operasional Keuangan

Software, Hardware dan Jaringan

▪ Rapat Koordinasi Program/Kegiatan dan Pengelolaan Keuangan ▪ Koordinasi dan Monitoring

(28)

Page | 19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 PENGUKURAN, EVALUASI, DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai antara target dan realisasi. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward atau punishment, melainkan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud dan sebagai alat komunikasi untuk memperbaiki kinerja organisasi dimasa yang akan datang.

Akuntabilitas Kinerja menguraikan pengukuran pencapaian kinerja serta evaluasi dan analisis

pencapaian kinerja sasaran, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.

Pengukuran pencapaian kinerja didasarkan pada indikator sasaran maupun kegiatan yang telah ditetapkan antara lain meliputi :

1. Indikator Input yaitu gambaran mengenai sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan

output dan outcome (kuantitas, kualitas dan kehematan).

2. Indikator Output yaitu gambaran mengenai output dalam bentuk barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu kegiatan (kuantitas, kualitas dan efisiensi).

3. Indikator Outcome yaitu gambaran mengenai hasil aktual atau yang diharapkan dari barang atau jasa yang dihasilkan (peningkatan kuantitas, perbaikan proses, peningkatan efisiensi, peningkatan kualitas, perubahan perilaku, peningkatan efektivitas dan peningkatan pendapatan).

Pengukuran capaian kinerja LLP-KUKM telah dilakukan secera periodik yaitu pemantauan bulanan dan setiap triwulan. Dalam pemantauan ini didapatkan hasil progres setiap kegiatan sejauh mana pencapaian target serta kendala dan solusinya.

(29)

Page | 20

Tabel 3.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Tabel 3.2 Pertumbuhan Nilai Volume Usaha dan Nilai Ekspor tahun 2020

3.1.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Penetapan Kinerja LLP-KUKM tahun 2020 telah disusun pada bulan Februari 2020 pada waktu RSB (Rencana Strategis dan Bisnis) 2020 - 2024 Indikatif, setelah disahkannya RSB LLP-KUKM 2020-2024 dan dalam rangka penajaman program/kegiatan Kementerian/Lembaga untuk difokuskan kepada program/kegiatan yang langsung mengena kepada masyarakat guna pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid 19, maka telah dilakukan penyesuaian terhadap Perjanjian Kinerja LLP-KUKM pada tanggal 31 Agustus 2020. Berdasarkan Perjanjian Kinerja LLP-LLP-KUKM tahun 2020 realisasi dan capaian IKU 2020 adalah sebagai berikut:

1. Sasaran strategis Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UMKM

▪ IKU Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil target awal 10% menjadi 5% dan terealisasi -76,49% atau capaian 0%. Data ini didapat dari layanan promosi dan pemasaran BLU LLP-KUKM ditahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Volume usaha diukur dari 1 Januari 2020 s.d 31 Desember 2020. Tahun 2020 Paviliun Provinsi hanya berhasil

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Februari 2020 Agustus 2020 1. Meningkatnya Daya

Saing Koperasi dan UMKM

1. Persentase Pertumbuhan Volume

Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil

10% 5% -76,49% 0%

2. Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi

5% 1% 15% 150% 2. Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia

3. Survei Kualitas Pelayanan Publik

≥3 ≥3 ≥3 100%

INDIKATOR KINERJA 2019 2020 REALISASI

Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil 3.375.639.769 793.577.242 -76,49%

Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha

(30)

Page | 21

meraih omzet Rp. 793.577.242,- atau mengalami penurunan -76,49% dari tahun 2019 sebesar Rp. 3.375.639.769,-. Berikut ini adalah manual IKU Persentase Pertumbuhan

Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil.

Sasaran Strategis : Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UMKM Indikator Kinerja

Utama

: Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil

Deskripsi : Jumlah Nilai Omzet Usaha KUKM Mitra Yang Terlayani adalah Jumlah Nilai Omzet Usaha KUKM Mitra yang terfasilitasi dalam layanan promosi dan pemasaran yang dilaksanakan oleh LLP-KUKM dalam periode 1 Tahun Formula :

Tujuan : Untuk mengukur kinerja LLP-KUKM dalam memberikan layanan promosi dan pemasaran kepada KUKM

Satuan Pengukuran : Persen %

Jenis Konsolidasi

Periode : Take Last Known Polarisasi Indikator

Kinerja : Maximize (semakin tinggi capaian semakin baik) Periode Pelaporan : Tahunan

Sumber Data : Data Kinerja Layanan BLU

Skala Penilaian :

Persentase Pertumbuhan Volume Usaha (VU)

Penilaian Capaian

VU < 5% Sesuai % dari target

VU = 5% 100%

5% < VU ≤ 6% 120% 6% < VU ≤ 7% 140%

VU > 8% 150%

Tabel 3.3 Manual IKU Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil

▪ IKU Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi target awal 5% menjadi 1% realisasi di tahun 2020 sebesar 15% atau senilai 56.600.751.098,- dari realisasi di tahun 2019 sebesar Rp. 49.126.750.000,- atau capaian 1.50% (maksimal adalah 150% berdasarakn manual IKU). Berikut ini adalah manual IKU Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi.

(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐾𝑈𝐾𝑀 𝑀𝑖𝑡𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 )−(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐾𝑈𝐾𝑀 𝑀𝑖𝑡𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 ) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐾𝑈𝐾𝑀 𝑀𝑖𝑡𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎

(31)

Page | 22

Sasaran Strategis : Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UMKM Indikator Kinerja

Utama

: Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi

Deskripsi : Jumlah Nilai Ekspor KUKM Mitra Yang Terlayani adalah Jumlah Nilai Ekspor KUKM Mitrra yang terfasilitasi dalam layanan promosi dan pemasaran yang dilaksanakan oleh LLP-KUKM dalam periode 1 Tahun Formula :

Tujuan : Untuk mengukur kinerja LLP-KUKM dalam memberikan layanan promosi dan pemasaran kepada KUKM

Satuan Pengukuran : Persen %

Jenis Konsolidasi

Periode : Take Last Known Polarisasi Indikator

Kinerja : Maximize (semakin tinggi capaian semakin baik) Periode Pelaporan : Tahunan

Sumber Data : Data Kinerja Layanan BLU

Skala Penilaian :

Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor (NE)

Penilaian Capaian

NE < 5% Sesuai % dari target

NE = 5% 100%

5% < NE ≤ 6% 120% 6% < NE ≤ 7% 140%

NE > 8% 150%

Tabel 3.4 Manual IKU Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi

2. Sasaran strategis Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia

▪ IKU Survei Kualitas Pelayanan Publik target ≥3 dengan realisasi ≥3 atau 100%. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan survei kepuasan masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat). Pelaksanaan survey kepuasan masyarakat selanjutnya mempedomani ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. LLP-KUKM sebagai penyelenggara layanan publik pada tahun 2020 telah melakukan Survei Kepuasan

(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑜𝑟 𝐾𝑈𝐾𝑀 𝑀𝑖𝑡𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 )−(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑜𝑟 𝐾𝑈𝐾𝑀 𝑀𝑖𝑡𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 ) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑜𝑟 𝐾𝑈𝐾𝑀 𝑀𝑖𝑡𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 X 100 %

(32)

Page | 23

Masyarakat terhadap penerima pelayanan publik dengan menggunakan 6 unsur sebagai indikator pengukuran kepuasan masyarakat. Survei dilakukan terhadap UMKM yang telah mengikuti program Pusat Layanan Konsultasi UMKM. Metode survei menggunakan Kuesioner elektronik (e-survei). Berikut adalah manual IKU dari Survei Kualitas Pelayanan Publik.

Sasaran Strategis

: Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia

Indikator Kinerja Utama

: Survei Kualitas Pelayanan Publik

Deskripsi : Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan survei kepuasan masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat). Pelaksanaan survey kepuasan masyarakat selanjutnya mempedomani ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

Formula : Indeks Kuantitatif Kualitatif

Skala 1- 4 Skala 1 - 100 Mutu Pelayanan Predikat

1 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik

2,6 – 3,04 65,00 – 76,60 C Kurang Baik

3,0644 – 3,532 76,61 – 83,30 B Baik

3,5324 – 4,00 83,31 – 100,00 A Sangat Baik Tujuan : Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan Satuan Pengukuran : Angka Indeks Jenis Konsolidasi Periode

: Take Last Known

Polarisasi Indikator Kinerja

: Maximize (semakin tinggi capaian semakin baik)

Periode

Pelaporan : Tahunan

Sumber Data : Data Kinerja Layanan BLU

(33)

Page | 24

3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2020 dan Tahun 2019

a) Realisasi Kinerja Tahun 2019

1. Sasaran Strategis Meningkatnya Efektivitas Pemasaran KUKM Mitra melalui smesco Indonesia

▪ IKU Pertumbuhan omset KUKM Mitra smesco INDONESIA sebesar 3% dengan realisasi sebesar Rp. 3.375.639.769,- atau mengalami pertumbuhan sebesar 11,43% dari omset tahun 2018 sebesar Rp. 3.029.477.143,-.

▪ IKU Persentase KUKM yang mengikuti pameran luar negeri dan berhasil mendapatkan transaksi ditargetkan 10%, dan terealisasi sebesar 83%.

2. Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia ▪ IKU Indeks Kepuasan Masyarakat tercapai ≥3,5 dari target >3 atau 112% capaian.

Tabel 3.6 Capaian kinerja tahun 2019

b) Realisasi Kinerja Tahun 2020

1. Sasaran strategis Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UMKM

IKU Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil target awal 10% menjadi 5% dan terealisasi -76,49% atau capai 0%. Data ini didapat dari layanan promosi dan pemasaran BLU LLP-KUKM ditahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Volume usaha diukur dari 1 Januari 2020 s.d 31 Desember 2020.

▪ IKU Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi target awal 5% menjadi 1% realisasi di tahun 2020 sebesar 15% atau senilai 56.600.751.098,- dari realisasi di tahun 2019 sebesar Rp. 49.126.750.000,- atau capaian 1.50%.

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya Efektivitas Pemasaran KUKM Mitra melalui smesco INDONESIA

• Pertumbuhan omset KUKM Mitra smesco INDONESIA

3% 11,43% 367%

• Persentase KUKM yang mengikuti pameran luar negeri dan berhasil mendapatkan transaksi

10% 83,33% 830%

2. Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco INDONESIA

(34)

Page | 25

2. Sasaran strategis Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia

▪ IKU Survei Kualitas Pelayanan Publik target ≥3 dengan realisasi ≥3. Untuk mengetahui hasil kualitas layanan publik terhadap penerima layanan, LLP-KUKM telah melaksanakan survei terhadap UMKM yang telah mengikuti program Pusat Layanan Konsultasi UMKM. Metode survei menggunakan Kuesioner elektronik (e-survei).

Tabel 3.7 Capaian kinerja tahun 2020

c) Jumlah KUKM Mitra yang terlayani tahun 2020 adalah 2500 KUKM. Realisasi capaian sebesar 120,32% atau sebanyak 3008 KUKM, jumlah ini didapat dari KUKM yang menjadi mitra Smesco di Paviliun Propinsi dan kegiatan strategis lainnya. Sedangkan pertumbuhan Jumlah Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terlayani di tahun 2020 adalah 16,68%.

Tabel 3.8 Pertumbuhan KUKM terlayani 2016-2020

3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dan Target Jangka Menengah RSB 2020-2024

Target kinerja LLP-KUKM dalam RSB 2020-2024 merepresentasikan tujuan jangka menengah 5 (lima) tahun dalam upaya peningkatan kinerja. Sedangkan Perjanjian Kinerja LLP-KUKM tahun 2020 telah menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen RSB LLP-KUKM 2020-2024. Secara detail mengenai perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dan target jangka menengah RSB LLP-KUKM 2020-2024 dapat di lihat pada tabel berikut:

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya Daya Saing Koperasi

dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Di Sektor Riil 5% -76,49% 0% Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

yang Terfasilitasi 1% 15% 150%

Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia

Survei Kualitas Pelayanan Publik

≥3 ≥3 100%

TAHUN TARGET REALISASI CAPAIAN PERTUMBUHAN

2016 1.800 1.958 108% 21,84%

2017 2.500 2.586 103% 32,07%

2018 2.200 2.763 126% 6,84%

2019 2.500 2.578 103% -6,70%

(35)

Page | 26

RSB LLP-KUKM 2020-2024

(Indikator Kinerja Program 2020) PERJANJIAN KINERJA 2020 SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya Akses Pasar Produk dan Jasa UMKM Mitra Persentase Pertumbuhan Volume Usaha UMKM Mitra di Sektor Riil yang Terfasilitasi 5% Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UMKM Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di Sektor Riil

5% -76,49% 0%

Meningkatnya Daya Saing Produk dan Jasa UMKM Mitra Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM Mitra yang Terfasilitasi 1% Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang Terfasilitasi 1% 15% 150% Meningkatnya Kualitas Layanan melalui Pengembangan Sistem Informasi Terselenggaranya Layanan Konsultansi Pemasaran KUKM Survey Pelayanan Publik >3 Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia Survei Kualitas Pelayanan Publik ≥3 ≥3 100%

Table 3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dan Target Jangka Menengah RSB LLP-KUKM 2020-2024

3.1.4 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Standar Nasional

Dari 7 (tujuh) agenda pembangunan nasinal terdapat 2 (dua) agenda pembangunan Nasional yang menjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi selama periode tahun 2020-2024, yaitu:

1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan 2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan

Pada agenda pembangunan ini, salah satu sasaran yang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun akan datang dan menjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM adalah

meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, ekspor dan daya saing perekonomian. Arah

kebijakan yang disusun untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah melalui

Penguatan Kewirausahaan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi.

B.Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor, dan daya saing perekonomian RPJMN

2020-2024 PERJANJIAN KINERJA 2020

SASARAN

STRATEGIS STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Penguatan kewirausahaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM ) Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Di

Sektor Riil 5% -76,49% 0%

Persentase Pertumbuhan Nilai Ekspor Mitra Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang

Terfasilitasi 1% 15% 150% Meningkatnya Pelayanan Promosi dan Pemasaran KUKM Mitra smesco Indonesia

(36)

Page | 27

Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Standar Nasional

3.1.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Dari uraian diatas telah dijabarkan hasil realisasi kinerja LLP-KUKM tahun 2020. Adapun analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau keningkatan/penurunan kinerja dan alternatif solusi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

A. Analisa Kegagalan :

1) Pandemi Covid 19 di tahun 2020 menyebabkan volume usaha mengalami penurunan karena operasional retail selama 3 bulan ditutup (Maret sd Mei 2020) dan produksi UKM juga mengalami penurunan. Banyak UKM tidak melakukan pengiriman produk. Di samping itu jam operasional toko dikurangi sesuai aturan PSBB Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang semula jam 21:00 menjadi jam 16:30.

B. Analisa Keberhasilan

1. Koordinasi yang baik di struktur organisasi dari pimpinan tertinggi hingga bawahan pada setiap pelaksanaan kegiatan.

2. Adanya dukungan dan koordinasi yang baik dengan dinas koperasi daerah dan stakeholders.

3. Pada masa pandemi banyak kegiatan kegiatan strategis yang dilaksanakan secara virtual yang berdampak pada luasnya jangkauan perserta.

C. Alternatif dan Solusi

1. Untuk meningkatkan program-program strategis tentunya dibutuhkan sumber dana yang mumpuni. Pada tahun 2020 PNBP LLP-KUKM tidak tercapai sehingga terjadi pengendalian pelaksanaan kegiatan strategis yang bersumber dari PNBP BLU. Maka dengan itu sesuai perubahan regulasi, dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan No. 136 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset BLU, maka LLP-KUKM juga dapat melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) atau Kerja Sama Sumber Daya Manusia/Manajemen (KSM) atas gedung yang disewakan. KerjaSama Operasional yang selanjutnya disingkat KSO adalah pendayagunaan Aset BLU dan/ atau aset milik pihak lain dalam rangka tugas dan fungsi BLU, melalui kerja sama antara BLU dengan pihak lain yang dituangkan dalam naskah perjanjian. Kerja Sama Sumber Daya Manusia dan/atau Manajemen yang selanjutnya disebut KSM adalah pendayagunaan aset BLU dan/atau aset milik pihak lain dengan mengikutsertakan sumber daya manusia

(37)

Page | 28

dan/atau kemampuan manajerial dari BLU dan/atau pihak lain, dalam rangka mengembangkan kapasitas layanan dan meningkatkan daya guna, nilai tambah, dan manfaat ekonomi dari aset BLU. Mitra KSO atau KSM yang selanjutnya disebut Mitra adalah pihak lain yang melakukan perikatan dengan BLU dalam rangka KSO atau KSM.

Di akhir tahun 2020 telah dilakukan kerjasama dengan pihak Revive Resort untuk pengembangan kawasan Grand Smesco Hills yang diharapkan kedepan dapat memberikan kontribusi bagi PNBP LLP-KUKM

2. Melaksanakan program-program strategis yang sudah direncanakan dalam dokumen RSB LLP-KUKM 2020-2024.

3.1.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Anggaran

Tahun 2020 nilai anggaran LLP-KUKM sebesar Rp. 53.112.882.000 dan realisasi sebesar 87,88% dengan tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar 20%. Efisiensi penggunaan anggaran dihitung berdasarkan PMK Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Terdapat 2(dua) program yaitu:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM target 1 Layanan

2. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi target 2500 KUKM Terlayani

Program

Capaian Keluaran

Kegiatan Satuan Anggaran

Target Realisasi Pagu (PAK) Realisasi (RAK)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM

1 1 Layanan 20.456.411.000 18.206.241.963

Program Peningkatan Daya Saing

UMKM dan Koperasi 2500 3008 KUKM 32.656.471.000 28.469.221.382

Table 3.11 Komposisi efisiensi penggunaan anggaran

(38)

Page | 29

Keterangan:

E : Efisiensi

PAKi : Pagu anggaran keluaran i RAKi : Realisasi anggaran keluaran i Cki : Capaian keluaran i

= 3.007.225.000.000 x= 100% 3.012.000.000.000

= 100% = 20% Keterangan:

Batas maksimal nilai efisiensi adalah 20% dan batas minimal adalah -20%.

Gambar 3.2 Nilai SMART LLP-KUKM tahun 2020

Salah satu instrumen dalam Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) adalah evaluasi kinerja. Evaluasi merupakan salah satu alat (tool) yang dapat digunakan untuk membuktikan (prove) apakah dokumen anggaran telah dilaksanakan sesuai rencana, dan untuk umpan balik

(feed-back) perbaikan (improve) penganggaran pada periode-periode berikutnya. Dalam

melaksanakan evaluasi kinerja anggaran, salah satu tools yang digunakan adalah Aplikasi SMART. Nilai kinerja Satker Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) sebesar 95.73 persen, merupakan hasil pengukuran aspek implementasi yang terdiri dari variabel:

1. Penyerapan anggaran sebesar 87.88 persen. 2. Konsistensi atas RPD (awal) sebesar 71.60 persen 3. Konsistensi atas RPD (akhir) sebesar 83.02 persen 4. Capaian keluaran sebesar 100.00 persen

(39)

Page | 30

Gambar 3.3 Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan

Terdapat faktor penghambat untuk konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan adalah realisasi pendapatan BLU hanya 39,44% . Situasi ini mengakibatkan pengendalian kegiatan yang bersumber dari BLU.

Gambar

Gambar 1.1 Susunan Organisasi LLP - KUKM
Gambar 1.2 Kondisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia tahun 2018  (Sumber Kementerian Koperasi dan UKM)
Gambar 1.3 Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Triwulan II 2020
Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini akan menlihat bagaimana dinamika industri tebu kota Kediri pada tahun 1930-1945 dan bagaimana dampak dari Pabrik Gula Meritjan terhadap masyrakat

SSHB BAHAN BANGUNAN/JASA KOTA BANDA ACEH 6.. NAMA JENIS BARANG

Mansur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik , (Jakarta: PT.. Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

Pada analisis jalur jika variabel yang terkait berbentuk laten (tidak bisa diukur secara langsung), maka analisis data yang lebih tepat adalah pemodelan persamaan

Air bikarbonat dari dua mataair panas termasuk da lam zona steam heated water/steam condensates Proses yang terjadi pada zona ini adalah pemanasan air meteorik

Kilang LNG Donggi Senoro berkapasitas produksi dua juta ton per tahun, merupakan kerja sama antara perusahaan energy terkemuka di Asia yaitu; PT Pertamina (Persero), PT

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mencari nilai siswa sebelum menggunakan permainan Chinese Whispers (2) Mencari nilai siswa sesudah menggunakan permainan

(2) Standardisasi Indeks Biaya Perjalanan Dinas Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2018 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang