• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I GORONTALO. NELPIANIS Syarwani Canon Hj.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I GORONTALO. NELPIANIS Syarwani Canon Hj."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I GORONTALO

NELPIANIS

Syarwani Canon

Hj. Irawati Abdul

Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2013

Dengan Identifikasi masalah sebagai berikut: Tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa yang beragam, Kelengkapan dan fasilitas siswa di pengaruhi atas pendapatan orang tua.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Pengaruh Status social Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri I Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jumlah sampel 88 orang. Berdasarkan dalam pengolahan data dalam penelitian ini bahwa perhitungan koefisien regresi dengan menggunakan uji t diperoleh thitung ≥ ttabel telah berada di luar daerah menerimaan H0 atau menolak H0 dan menerimah H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi status social ekonomi orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti dapat memberikan beberapa rekomendasi kontributif sebagai berikut: Bagi pemimpin SMK Negeri I Gorontalo beserta staf pendidik agar kiranya dapat meningkatkan proses belajar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat atau sesuai dengan yang diharapkan, dan Kepada para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian diharapkan dapat menambah variable lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga dapat menambah wawasan lebih luas.

Kata Kunci

:

Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa.

Latar Belakang

Salah satu usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas

adalah melalui pendidikan. Agar usaha dalam mempersiapkan sumber daya manusia

(2)

yang berkualitas dapat dicapai, maka dalam bidang pendidikan perlu diperhatikan faktor- faktor yang merupakan penyebab kegagalan pendidikan. Adapun faktor penyebab kegagalan pendidikan tersebut adalah faktor lingkungan, faktor sarana dan prasarana serta faktor intern siswa itu sendiri. Semua saling mempengaruhi dan mempunyai andil dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.

Dipandang dari potensi yang dimilki siswa sangat urgen dalam penentuan arah dan tujuan pendidikan karena keberhasilan pendidikan akan dikembalikan kepada siswa itu sendiri. Status ekonomi orang tua yang memadai maka dapat memenuhi segala keperluan yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka. Seperti dalam masalah pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Sehingga anak-anak juga merasa segala kemampuan yang dimiliki tersalurkan dengan baik. Hal ini karena tersedianya alat-alat bagi perkembangan mereka. Selain itu komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan mempengaruhi perkembangan atau prestasinya.

Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk

kebutuhan pendidikan anak. Keluarga

(orang tua) yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang keadaan sosial ekonominya rendah. Contohnya: anak dalam belajar akan sangat memerlukan sarana penunjang belajarnya, yang kadang-kadang harganya mahal. Bila kebutuhannya tidak terpenuhi maka ini akan menjadi penghambat bagi anak dalam pembelajaran.

Tinjauan Pustaka

Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Status sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994 : 57) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan pemilikan kekayaan atau fasilitas.

Menurut peneliti sosial ekonomi adalah tingkat keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan tingkat pendapatan, sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001 : 34) sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya, sedangkan menurut penulis sosial ekonomi adalah keadaan ekonomi seseorang yang tidak

(3)

lepas dari kebutuhan dan keinginan sesuai dengan tingkat pendapatan.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Keadaan Sosial Ekonomi

Berdasarkan kodratNya manusia dilahirkan memiliki kedudukan yang sama dan sederajatnya, akan tetapi sesuai dengan kenyataan setiap manusia yang menjadi warga suatu masyarakat, senantiasa mempunyai status atau kedudukan dan peranan. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi orang tua di masyarakat, diantaran ya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingk at pendapatan, status lingkungan tempat tingal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Dalam hal ini uraiannya dibatasi hanya 4 faktor yang menentukan yaitu tingkat pendidikan, pendapatan, dan kepemilikan kekayaan, dan jenis tempat tinggal.

a. Tingkat Pendidikan

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1, pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan..

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rokhani (pikir, cipta, rasa, dan hati

nurani) serta jasmani (panca indera dan keterampilan- keterampilan).

b. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik membedakan pendapatan menjadi dua yaitu:

1) Pendapatan berupa barang 2) Pendapatan berupa uang

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah penghasilan berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, hal ini karena dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan berbagai macam kegiatan sehari- hari. Menurut Sumardi (2004) dalam Maftukah (2007) mengemukakan bahwa pendapatan yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya, sedangkam menurut penulis pendapatan yang diterima oleh penduduk selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya akan di pengaruhi olah keinginan dan kemauan untuk berusaha. Dengan pendidikan yang

(4)

tinggi dan mempunyai keinginan serta kemauan untuk berusaha mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar.

Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keinginan dan kemauan untuk berusaha akan mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil.

Dalam penelitian ini pendapatan yang diterima penduduk dapat digolongkan berdasarkan 4 golongan yaitu:

1. Golongan penduduk berpendapatan rendah, yaitu penduduk yang berpendapatan < Rp.500.000 perbula n.

2. Golongan penduduk berpendapatan cukup tinggi, yaitu pendudukyang berpendapatan rata-rata antara Rp.

500.000 - Rp.750.000 perbulan.

3. Golongan penduduk berpendapatan tinggi, yaitu penduduk yang berpendapatan rata-rata antara Rp.750.000 - < Rp.1.000.000

perbulan.

4. Golongan penduduk berpendapatan sangat tinggi yaitu penduduk dengan pendapatan rata-rata >

Rp.1.000.000

c. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.

Pemilikan kekayaan atau fasilitas

adalah kekayaan dalam bentuk barang- barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain:

1) Barang-barang berharga 2) Jenis-jenis kendaraan pribadi.

d. Jenis tempat tinggal.

Menurut Kaare Svalastoga dalam Maftukah (2007) untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari:

1. Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.

2. status fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya menempati rumah permanent, sedangkan keluarga yang keadaan sosial ekonominya

menengah kebawah

menggunakan semi permanen atau tidak permanen.

3. Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umunya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya.

(5)

Prestasi Belajar Siswa

Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal sesuai dengan kemampuannya.S eseorang yang telah melakukan suatu peker jaan tentunya mengaharapkan untuk memperoleh suatu hasil dari kegiatanya.

Menurut Sudjana (2008 : 23-28) prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Saifudin Azwar (1996 : 44) prestasi belajar merupakan operasional dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan.

Menurut Djalal (1986 : 4) “prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.

Hamalik (1994: 45) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.

Dari beberapa pendapat diatas maka peneliti simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang

telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang

kemudian diwujudkan dalam

angka atau pernyataan.

Faktor faktor yang Mempengaruh Presta si Belajar

Faktor dari dalam diri siswa (intern) Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas menurut Slameto (1995 : 54) yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.

Faktor yang berasal dari luar (faktor eks tern)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah dikelompo kkan menjadi tiga factor yaitu factor keluarg a, faktor sekolah dan factor masyarakat (Slameto, 1995 : 60).

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar

Hasil belajar yang baik tidak dapat diperoleh dengan hanya mengandalkan keterangan-keterangan yang diberikan oleh guru di depan kelas, tetapi membutuhkan jua alat-alat yang memadai seperti buku tulis, pensil, peta, pena dan terlebih dahulu lagi buku bacaan. Sebagian besar alat-alat pelajaran itu harus disediakan sendiri oleh murid-murid yang bersangkutan. Bagi orang

(6)

tua yang keadaan ekonominya kurang memadai sudah barang tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya secara memuaskan. Apabila keadaan ini terjadi pada orang tua siswa, maka siswa yang bersangkutan akan menanggung resiko-resiko yang tidak diharapkan.

Keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat mempengaruhi dari keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana rumah.

Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan

relatif rendah,

pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya.

Menurut Hamalik (1983) keadaan sosial ekonomi yang baik dapat menghambat ataupun mendorong dalam belajar dan biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar.

Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan

keluarga. Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orang tua. Social ekonomi orang tua dapat diukur dari tingkat pendidikan, pendapatan, kepemilikan kekayaan, dan jenis tempat tinggal.

Menurut Hamalik (2002 : 160) mengemukakan bahwa keadaan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individu seperti kultur keluarga, pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara orang tua, sikap keluarga terhadap masalah sosial dan realitas kehidupan.

Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makanan, pakaian, perlindungan kesehatan, dan lain- lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, dan sebagainya. ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat

(7)

tinggal.

Dari pengertian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Pada dasarnya kelas sosial ekonomi adalah status atau kedudukan seseorang di masyarakat, di mana berdasarkan pada pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang tinggi ke yang rendah dengan mengacu pada pengelompokan menurut kekayaan.

Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa yang ada di SMK Negeri I Gorontalo.

Metode Pelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan agar hasil penelitian relevan dengan fakta empirik adalah metode kuantitatif, dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif.

Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang pengaruh status social

ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa. Data ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik pengujian yang relevan yaitu uji normalitas data, analisis regresi sederhana, d an uji korelasi linier dan uji determinasi.

Persamaan Regresi

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X dan variabel Y.

Digunakan persamaan ̅ sehingga dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : ̅ , hal ini bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variable X (satus social ekonomi orang tua siswa), maka diikuti oleh perubahan-perubahan rata-rata variable Y (hasil belajar siswa) sebesar 0,18 unit.

Koofisien Regresi (Uji t)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Berdasarkan perhitungan diperoleh = 6 sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis terima

jika

( )

˂ ˂

( )

dengan α = 0,05 dk = n-2, = 1,67 dengan demikian

(6 1,67) telah berada dalam daerah penerimaan , atau menolak dan menerima . Sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi berpengaruh

(8)

positif. sehingga dapat disimpulkan H0

ditolak dan H1 diterima.

Persamaan Regresi (Uji F)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F. Berdasarkan perhitungan diperoleh = 8,64 sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis terima

jika

( )

˂ ˂

( )

dengan α = 0,05 dk = n-2, = 4,13 dengan demikian

(8,67 ≥4,13). . Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi signifikan ( berarti).

Menghitung Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independent dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama- sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan.

Besarnya berkisar antara 0≤ ≤1. Jika semakin mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Besarnya hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan diatas diperoleh nilai koefisien determinasi

sebagai berikut:

Tabel 1.22 Koefisien Determinasi X terhadap Y

R R Square Kontribusi Faktor Lain

0,34 0,1156 0,8844

Dari tabel diatas diperoleh nilai R- Square 0,34. Nilai ini berarti bahwa variabilitas sebesar 0,1156 % dari variabel hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh status social ekonomi orang, sedangkan sisanya 0,8844% diterangkan oleh variabel lain seperti kondisi, kesehatan, dan lingkungan sekola, kinerja guru dan lain- lain.

Pembahasan

Dalam penelitian ini sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan regresi linier sederhana, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, pengujian ini dilakukan terhadap skor variable X (status social ekonomi orang tua) maupun variable Y (Hasil Belajar Siswa), kemudian disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variable X dan variable Y berdistribusi normal. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh nilai a = 84,71 dan b = 0,18 yang berarti bahwa koefisien regresi status social ekonomi orang tua bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu unit pada variable maka akan berpengaruh terhadap perubahan rata-rata

(9)

variable Y sebesar 0,18 unit, sehingga adanya status social ekonomi orang tua akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan korelasi (r) diperoleh nilai r = 0,34. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat variable X terhadap Variabel Y.

Untuk koefisien determinasi ( ) adalah 0,1156 dan mendekati angka 1, dengan demikian berarti status social ekonomi orang tua dapat menerangkan variabilitas sebesar 11,64 % dan variable prestasi belajar siswa , sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel lain seperti kondisi kesehatan, lingkungan sekolah, kinerja guru dan lain-lain.

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri I Gorontalo bahwa status social ekonomi orang tua siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh keterampilan mengadakan variasi terhadap hasil belajar siswa maka yang dapat diambil kesimpulan adalah sebagai berikut:

Dilihat dari perhitungan koefisien regresi dengan menggunakan uji t = 6 sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis terima jika

( )

˂

˂

( )

dengan α = 0,05 dk = n-2,

= 1,67 dengan demikian

(6 ≥1,67) telah berada dalam daerah penerimaan , atau menolak dan menerima . Sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi status social ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1

diterima.

Dilihat dari koefisien determiasi untuk status social ekonomi orang tua memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap prestasi belajar siswa.

Kontribusi status social ekonomi orang tua menjelaskan tentang status social ekonomi orang tua dengan indicator orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan sehingga hipotesis yang berbunyi ’’ diduga terdapat pengaruh positif antara status social ekonomi orang tua terhadap perstasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri I Gorontalo’’. Diterima.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan diuraikan

(10)

beberapa saran yang dianggap relevan dengan penelitian. Saran tersebut antara lain sebagai berikut:

Bagi pemimpin SMK Negeri I Gorontalo beserta staf pendidik agar kiranya dapat meningkatkan proses belajar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat atau sesuai dengan yang diharapkan.

Kepada para peneliti seanjutnya untuk melakukan penelitian diharapkan dapat menambah variable lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga dapat menambah wawasan lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 1994. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Djalal, M.F. 1986. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Asing.

Malang: P3T IKIP Malang

Maftukah, 2007. Peranan Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa kelas kelas VIII SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2006/2007 Semarang: Skripsi S1 FIS Universitas Negeri Semarang.

Oemar, Hamalik. 1994. Metode belajar &

kesulitan-kesulitan belajar.

Bandung: Tarsito.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Slameto.1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Bina Aksara

Soerjono Soekanto, 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali Press

Sumardi Suryabrata, 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana, 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung

; PT Remaja Rosdakarya.

Saifudin Azwar. 1996. Pengantar Psikologi Intelegensi. Jogyakarta : Pustaka Pelajar.

Slameto.1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Bina Aksara

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Jika dianggap semua eksperimen untuk mendapatkan berbagai besaran termodinamika bagi sistem zarah identik (dengan berbagai macam je- nis statistika) telah dapat dilakukan, dan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN KONSENTRASI DENGAN HASIL PENALTY STROKE PADA PERMAINAN HOKI FIELD.. (Studi Deskriptif Peserta Unit Kegiatan Mahasiswa Hoki Universitas

Jika perkaranya demikian…bahwasanya tidak satu amalanpun yang kita yakini kita lakukan ikhlas karena Allah…dan tidak satu amalanpun yang ikhlas kita lakukan lantas kita yakin

Perubahan institut menjadi universitas diikuti beberapa penyesuaian dengan “Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2001-2025” yang

1 yang berbeda nyata dan bertanda negatif mengindikasikan bahwa selama periode 1969-2006, variabilitas relatif hasil per satuan luas buncis, bawang daun, bawang merah,

Tamponade jantung yang merupakan kompresi jantung yang cepat atau lambat, akibat akumulasi cairan, pus, darah, bekuan atau gas di perikardium; menyebabkan

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan pada semester khusus tahun 2015 merupakan program yang bertujuan memberikan

adalah baik atau tidaknya mutu produk yang dihasilkan dengan membandingkan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah mutu