• Tidak ada hasil yang ditemukan

APRESIASI GURU PAI TK, SD, SMP, SMA dan SMK TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "APRESIASI GURU PAI TK, SD, SMP, SMA dan SMK TAHUN 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Penyelenggaraan

APRESIASI GURU PAI

TK, SD, SMP, SMA dan SMK

TAHUN 2015

Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam

KEMENTERIAN AGAMA RI

Tahun 2015

(2)

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peran pendidikan agama dalam pembentukan sikap/kartakter peserta didik tidak hanya tertumpu pada kegiatan pembelajaran kelas, akan tetapi program keagamaan yang dikembangkan di lingkungan sosio- kultural sekolah akan memberi pengaruh yang mendalam sebagai proses internalisasi nilai-nilai agama bagi para siswa.

Peran pendidikan agama sangat signifikan dalam membentuk generasi bangsa yang beriman, cerdas, kreatif, dan berkarakter dan berakhlak mulia. Semua itu tertumpu pada sosok guru agama yang secara ikhlas dan tanpa pamrih mendedikasikan tenaga, waktu, dan pikirannya untuk pendidikan. Guru Pendidikan Agama adalah pendidik profesional dengan tujuan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Oleh karenanya, guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) baik di TK, SD, SMP, SMA, dan SMK dituntut untuk mampu mendedikasikan pengabdiannya, baik waktu dan tenaga untuk pendidikan di manapun dan dalam kondisi apapun.

Berbagai tantangan dihadapi guru dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya. Salah satunya adalah posisi tempat tugasnya yang jauh, dan terkadang harus ditempuh dengan

(3)

kondisi jalan yang demikian parah. Hal ini karena daerah pengabdianya sangat terisolisir dan jauh dari jangkauan.

Kriteria daerah tertinggal, terjauh, dan terpinggirkan (3T) menjadi fokus utama dalam menilai pengabdian seorang guru PAI. Pemerintah sendiri telah menetapkan beberapa daerah tertentu yang tergolong dalam kriteria tersebut di atas yang kemudian disebut daerah khusus. Para guru yang bertugas di daerah khusus perlu diberikan perhatian yang khusus pula. Hal ini mengingat besarnya tantangan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya.

Selain itu, Agama memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan bangsa. Setiap agama mengajarkan kepada umatnya agar menjadi manusia yang baik, bersikap toleran, dan saling menghormati, walaupun dalam keberagaman suku, bangsa, budaya, dan agama.

Tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan kebencian dan permusuhan. Oleh karena itu, sikap keberagamaan seseorang tercermin dari perilakunya dalam kehidupan di masyarakat. Agama bukan hanya mengandung aspek ritual belaka, akan tetapi mengajarkan aspek sosial.

Peran inilah yang kemudian perlu dimainkan oleh guru-guru agama. Artinya selain tugas pokoknya sebagai guru agama, perannya juga sangat diharapkan di tengah masyarakat sebagai ustadz, da’i, khatib, dan lain sebagainya. Sebagian guru PAI telah terbukti berperan dalam mewujudkan masyarakat yang bersikap demokratis, relijius, toleran, dan berperadaban. Keberadaannya sangat dirasakan oleh semua pihak serta mampu membangkitkan potensi masyarakat

(4)

dalam berbagai hal. Prestasi dalam bidang ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah serta diberikan penghargaan atas jasa dan pengabdiannya.

Pemberian apresiasi atau penghargaan kepada guru-guru baik yang bertugas di daerah khusus, ataupun atas prestasi lainnya menjadi sangat penting. Hal ini dipandang urgen karena merupakan amanat perundangan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru; Pasal 30 ayat (1) ditegaskan, “Guru memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi kerja, dedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus”.

Berkaitan dengan itu, Direktorat Pendidikan Agama Islam menyelenggarakan Pemberian Apresiasi kepada guru PAI Tahun 2015 pada semua jenjang pendidikan, meliputi;

a) Taman Kanak-Kanak (TK), b) Sekolah Dasar (SD), c) Sekolah Menengah Pertama (SMP), d) Sekolah Menengah

Atas (SMA), e) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pemberian apresiasi dilakukan kepada GPAI yang bertugas di daerah-daerah khusus, atau guru yang telah banyak mengabdi dalam membina masyarakat di lingkungan sekitar sekolahnya. Pemberian apresiasi ini dinilai dari pengabdiannya secara penuh ikhlas dalam melaksanakan tugas.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

(5)

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 36 ayat (1) yang berbunyi, “Guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan.”;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2003 tentang Tanda Kehormatan Satyalencana Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah disempurnakan dengan PP Nomor 32 Tahun 2013;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru; Pasal 30 ayat (1) ditegaskan, “Guru memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi kerja, dedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus”. Termasuk kepala sekolah;

8. Keputusan Presiden RI Nomor 23 tahun 1976 tentang Hadiah Seni, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Pengabdian dan Olahraga;

9. Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah Pada pasal 17 “Pembinaan Guru Pendidikan Agama, termasuk Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), secara nasional dilakukan oleh Direktur Jenderal atau pejabat yang diberi tugas oleh Menteri;

10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga.

(6)

C. PENGERTIAN

1. Apresiasi Guru Pendidikan Agama Islam adalah penghargaan kepada guru Pendidikan Agama Islam TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang memiliki dedikasi dalam menjalankan tugas di daerah khusus atau berprestasi dalam mewujudkan visi pendidikan agama Islam;

2. Pengabdian atau dedikasi dilihat dari kesungguhan, keikhlasan, keuletannya dalam melaksanakan tugas yang tanpa pamrih.

D. MEKANISME PELAKSANAAN PEMBERIAN APRESIASI GURU PAI

Berikut ini disajikan tentang mekanisme penetapan dan pemberian apresiasi kepada guru PAI berprestasi tingkat nasional baik TK, SD, SMP, SMA, dan SMK sebagai berikut;

1. Kanwil Kemenag provinsi melalui bidang Pais/Pakis/Pendis mengirimkan 2 (dua) orang guru PAI yang berprestasi kepada Direktorat Pendidikan Agama Islam Kemenag RI di Jakarta. Kriteria guru PAI berprestasi dilihat dari ;

a. Kesungguhannya dalam menjalankan tugas di daerah khusus (terpencil, terjauh, marginal/terpinggirkan) dengan penuh keikhlasan;

b. Keberhasilannya dalam membina masyarakat/

komunitas tertentu di daerahnya;

c. Keberhasilannya dalam membangun networking dengan berbagai instansi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama Islam.

(7)

2. Penetapan 2 (dua) orang guru PAI berprestasi diambil dari jenjang yang berbeda (contoh 1 SD, dan 1 SMP);

3. Pengiriman nama 2 (dua) orang guru PAI berprestasi harus menyertakan berkas portofolio sebagai berikut;

a. Biodata peserta (form 1 terlampir);

b. Bukti fisik tentang pengabdian dan prestasinya yang telah dicapai;

c. Foto copy SK CPNS dan foto copy SK Pengangkatan sebagai guru PAI (untuk guru PNS). Atau SK Pengangkatan dari Bupati/Walikota/Dinas Pendidikan/Yayasan/Pengelola Pendidikan lainnya bagi guru Non PNS;

d. Surat Keterangan belum pernah dikenai hukuman disiplin dari Kepala Sekolah;

e. Bukti prestasi/penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan yang pernah diperoleh (bila ada);

f. Foto copy Ijazah yang dilegalisir;

g. Bukti prestasi akademik (bila ada);

h. Bukti keikutsertaan dalam forum ilmiah;

i. Bukti pengalaman organisasi di bidang pendidikan, sosial atau keagamaan.

E. TAHAP SELEKSI

Pada tahap awal: Kanwil Kemenag mengirimkan 2 (dua) orang GPAI berprestasi dari jenjang yang berbeda ke tingkat nasional;

Pada tahap kedua: Tim pusat menilai portofolio peserta dari masing-masing provinsi serta menetapkan para nominator GPAI berprestasi tingkat nasional tahun 2015;

(8)

Pada Tahap ketiga: Tim pusat melakukan verifikasi data ke daerah;

Pada tahap Akhir: Presentasi pada acara Grand Final di Jakarta oleh masing-masing nominator.

F. JADWAL PELAKSANAAN PEMBERIAN APRESIASI GURU PAI

NO TAHAPAN KERJA RENCANA TGL P. JAWAB KET 1 Pengiriman surat

edaran ke Kanwil Kemenag Provinsi

26 Oktober 2015 Direktorat PAI

2 Pengiriman berkas GPAI berprestasi ke tingkat nasional

20 Nopember 2015 Kanwil Provinsi/

Bidang Pais/Pakis/

Pendis 3 Penilaian berkas

portofolio 22 Nopember 2015 Tim Penilai Pusat 4 Verifikasi ke daerah 23-28 Nopember 2015 Tim Penilai

Pusat 5 Presentasi oleh

Nominator Minggu I

Desember 2015 Tim Penilai Pusat

6 Penetapan Pemenang Apresiasi Guru PAI Berprestasi

Tahun 2015

Minggu I Desember 2015

Tim Penilai dan Panitia

7 Pemberian

Penghargaaan dan Hadiah

Minggu I

Desember 2015 Panitia

(9)

G. PENUTUP

Demikian Pedoman ini disusun untuk menjadi rujukan bagi semua pihak dalam rangka pelaksanaan pemberian apresiasi dan penghargaan kepada GPAI berprestasi tahun 2015 baik tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian oleh panitia pelaksana.

Jakarta, Oktober 2015

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini Pengadilan Militer Tinggi ±I/Medan (Pengadilan tingkat banding) telah mengeluarkan sebuah putusan (yang merupakan Putusan Akhir, bukan Putusan Sela) Nomor :

Berdasarkan aturan yang terkandung dalam 3 (tiga) filosofi di atas, semuanya dapat dijadikan sebagai aturan dalam melakukan pencegahan tindak pidana terorisme, kare- na setiap

Secara umum penelitian ini memperlihatkan bahwa pupuk hayati Azotobacter dapat berperan dalam menurunkan serapan kadmium tanaman padi dan keberdaannya d rizosfer

Sains atau ilmu pengetahuan di Barat terbentuk dari, dan hanya mengandalakan paradigma sains yang merupakan warisan Descartes dan Newton yang tidak

Berasal dari guru jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB yang telah telah dinyatakan lolos seleksi. Calon guru penggerak akan mengikuti pendidikan guru penggerak selama 6 bulan.

Meskipun dari kurikulum tertulis tidak tampak mengajarkan radikalisme, tetapi hidden curriculum (kurikulum tersembunyi) yang menjadi pemikiran pengasuh pesantren, diyakini

Di perkotaan hingga pedesaan kini marak pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton.Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya

Dalam pemikiran pendidikan Islam juga dikelompokkan ke dalam dua alur pemikiran dalam menjawab persoalan pendidikan, sebagaimana temuan penelitian Abdullah yaitu :