• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Fokus Masalah, (5) Manfaat Penelitian, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Fokus Masalah, (5) Manfaat Penelitian, dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Fokus Masalah, (5) Manfaat Penelitian, dan (6) Penegasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat diberbagai negara di dunia termasuk di Indonesia telah mengalami perkembangan sosial dan budaya, di mana kemajuan teknologi dan informasi menjadi hal yang penting. Kemajuan teknologi dan informasi itu sendiri ditandai dengan semakin luasnya jaringan televisi, radio, koran, dan internet yang digunakan sebagai media untuk berkomunikasi ataupun menyebarkan informasi kepada masyarakat diberbagai belahan dunia.

Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi membuat masyarakat dapat saling terbuka dengan informasi yang ada, serta memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dari berbagai dunia melalui jaringan internet. Jamiah (2010:167) menyimpulkan “globalisasi dilihat sebagai suatu proses sosial yang membawa seluruh bangsa dan negara semakin terikat satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografi, ekonomi, dan budaya masyarakat”. Kebudayaan dapat berkembang dengan adanya globalisasi yang dipengaruhi oleh teknologi.

Masuknya budaya asing menjadi tantangan bagi Indonesia yang dapat melunturkan budaya masyarakat Indonesia. Pemerintah telah menyadari akan adannya budaya asing di Indonesia. Tercantum dalam Undang-Undang

(2)

2

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 32 (1) yang berbunyi

“Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Namun cepatnya arus globalisasi membuat budaya asing telah memasuki Indonesia, salah satunya adalah budaya dari negeri ginseng yaitu Korea Selatan budaya ini disebut dengan Korean Wave. Masuknya Korean Wave di Indonesia berawal dari menyebarkan pupularitas Korean wave diberbagai negara termasuk negara-negara di Asia tidak terkecuali di Indonesia. K-Pop (Korean Pop) menyita perhatian masyarakat di seluruh dunia, menjadikan pusat perhatian setiap orang penggemar Korean Wave. K-Pop mulai disukai karena bakat yang dimiliki para idol dan juga paras mereka yang rupawan.

Popularitas dari Korean Wave membuat para artis maupun idol grub dapat dengan mudah mengadakan konser di berbagai negara.

Budaya Korea di Indonesia juga dapat menguntungkan dari segi politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Populernya Korean Wave menjadikan peluang Indonesia untuk bekerjasama dengan Korea Selatan, seperti dilansir oleh media online CNN Indonesia Transmedia dan SM Entertainment memulai kerja sama strategis di sejumlah bidang. Kerja sama ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan budaya Indonesia ke pentas dunia ( CNN Indonesia,2019).

Dampak dari masuknya budaya Korean Wave tidak hanya menjadikan budaya yang di miliki Indonesia menjadi luntur. Tetapi sikap nasionalisme pada generasi muda juga akan terkena dampaknya. Dampak yang terjadi

(3)

3

tidak secara langsung mempengaruhi nasionalisme suatu bangsa. Seperti yang dilansir oleh Liputan 6 Banyaknya penggemar Korean Wave yang saat ini terjadi negara Indonesia sudah meresahkan, karena hampir semua gaya hidup di Indonesia sudah mengikuti kebudayaan Korea. Termasuk seperti gaya musik masyarakat Indonesia yang telah berganti menjadi gaya musik Korea dengan ciri khas boyband dan girlband, selain itu makanan khas Korea sudah dengan mudah banyak ditemui di Indonesia dan kebanyakan masyarakat Indonesia menyukainya dibanding makanan khas Indonesia (Yesha,2013). Dampak tersebut jika dibiarkan secara keseluruhan dapat mengakibatkan sikap nasionalisme terhadap bangsa dan negara menjadi berkurang ataupun hilang, seharusnya rasa nasionalisme tetap ada pada setiap diri warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

Nasionalisme yang meggambarkan sejarah masa lalu dari perjalanan hidup ataupun jalan terbentuknya suatu bangsa. Aspek histori nasionalisme yang dimiliki setiap bangsa tidak pernah sama. Nasionalime di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kenyataan Indonesia sebagai masyarakat yang majemuk dan sangat beranekaragam. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia memiliki perbedaan dan keunikannya sendiri baik dari segi bahasa daerah, adat istiadat, kebiasaan (custom), dan masih banyak hal lain yang membuat budaya Indonesia sangat kaya akan keanekaragamannya.

Berkembangnya Korean Wave tidak akan sebesar sekarang jika bukan karena penggemarnya. Penggemar dari Korean Wave itu sendiri disukai oleh berbagai kalangan, namun yang lebih mendominasi yaitu dikalangan remaja. Remaja merupakan usia dimana seseorang akan menemukan hal-

(4)

4

hal baru yang dapat menarik perhatiannya atau masa dimana seseorang sedang mencari jati dirinya. Faktor yang membuat Korean Wave digemari oleh para remaja berdasarkan hasil penelitian Fransisska (2014;

61-62) yang berjudul “Tansformasi Nilai Korean Wave Terhadap Sikap Nasionalisme Remaja (Studi Kasus di Komunitas Hansamo Bandung)”

menjelaskan bahwa faktor yang membuat Korean Wave digemari para remaja yaitu keunikan budaya dari negara Korea yang memiliki ciri khas tersendiri. Serta persepsi mengenai adanya Korean Wave yang masuk kenegara Indonesia yaitu masyarakat Indonesia dapat mencontoh kesuksesan negara Korea dibidang hiburan (Entertaiment) maupun cara pemerintah Korea dalam mempromosikan kebudayaan mereka.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, di kota Malang juga terdapat remaja yang menggemari Korean Wave yang tergabung dalam komunitas penggemar Korean Wave, salah satunya yaitu Indonesian Kpopers Association and Foundation (INAKAF). Berdasarkan hasil pra penelitian melalui wawancara yang telah dilakukan bahwa di komunitas Indonesian Kpopers Association and Foundation (INAKAF) merupakan wadah berkumpulnya para penggemar Korean Wave di Indonesia, namun komunitas Indonesian Kpopers Association and Foundation (INAKAF) memiliki perwakilan di beberapa daerah yang ada di Indonesia termasuk di Kota Malang.

Komunitas Indonesian Kpopers Association and Foundation (INAKAF) Malang merupakan salah satu komunitas penggemar Korean Wave yang ada di Kota Malang. Komunitas ini baru terbentuk kurang lebih

(5)

5

8 bulan, oleh sebab itu komunitas ini baru memiliki anggota aktif berjumlah 47 orang. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh komunitas ini merupakan random play dance yang biasanya juga menjadi event dalam acara tertentu seperti merayakan ulang tahun salah satu idola dari artis KPop. Dapat dilihat dari kegiatan yang sering dilakukan bisa dikatakan mereka memprioritaskan untuk mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan idola atau kegemaran mereka.

Korean Wave semakin lama membuat sikap nasionalisme seseorang dapat memudar. Dengan memudarnya semangat nasionalisme sedikit demi sedikit akan menyebabkan merosotnya sikap nasionalisme. Remaja saat ini banyak yang lebih memilih menonton drama Korea, mendengarkan musik K-Pop dibanding dengan sinetron maupun karya musik yang ada di Indonesia. Kondisi ini dapat dilihat dari antusia para remaja penggemar Korean Wave di Kota Malang dengan menghadiri event–event penggemar Korean Wave, membeli album, barang-barang K-Pop, bahkan menonton konser idol K-Pop yang mereka sukai. Dikhawatirkan sikap nasionalisme yang dimiliki remaja di kota Malang menjadi luntur serta jati diri bangsa menjadi terkikis oleh budaya Korea. Karena saat ini penggemar Korean Wave kebanyakan di kalangan remaja, maka sebagai remaja yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia tidak boleh sampai melupakan sikap nasionalisme mereka.

(6)

6

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terdorong untuk melakukan sebuah meneliti secara mendalam, yang akan dituliskan dalam bentuk skripsi yang berjudul: Analisis sikap nasionalisme penggemar korean wave di kalangan remaja di kota Malang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Bagaimana sikap nasionalisme penggemar Korean Wave di kalangan remaja di Kota Malang ?

2. Bagaimana dampak sikap nasionalisme penggemar Korean Wave di kalangan remaja di Kota Malang ?

3. Bagaimana solusi sikap nasionalisme penggemar Korean Wave di kalangan remaja di Kota Malang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis sikap nasionalisme penggemar Korean Wave di kalangan remaja di Kota Malang

2. Untuk menganalisis dampak sikap nasionalisme penggemar Korean Wave di kalangan remaja di Kota Malang

3. Untuk menganalisis solusi sikap nasionalisme penggemar Korean Wave di kalangan remaja di Kota Malang

(7)

7 D. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah sikap nasionalisme yang ada dalam diri para penggemar korean wave pada kalangan remaja yang ada di Kota Malang. Fokus masalah diperlukan agar tidak ada pembahasan yang menyimpang dan melebar, penelitian ini dilakukan pada anggota remaja penggemar Korean Wave yang tergabung dalam komunitas Indonesian Kpopers Association and Foundation (INAKAF) yang ada di Kota Malang.

Adapun fokus dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada sikap nasionalisme.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis pada penelitian ini bermanfaat dalam menambahkan pandangan atau wawasan serta pengetahuan mengenai masuknya budaya asing khususnya budaya Korean wave di Indonesia serta sikap nasionalisme yang perlu dipertahankan di era globalisasi.

Selain itu dengan adanya penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan yang positif dan dapat dijadikan untuk kajian teori lebih lanjut mengenai fenomena penggemar Korean Wave Terhadap sikap nasionalisme.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa berguna secara langsung maupun tidak langsung dalam praktek kehidupan sehari-hari, diantaranya:

(8)

8 a. Bagi Peneliti

Manfaat yang didapatkan yaitu menambah wawasan dan pengalaman dalam memahami adnaya sebuah budaya asing yang masuk dan sikap nasionalisme. Dengan adanya penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan menganalisis terkait dengan penelitian sikap nasionalisme penggemar korean wave di kalangan remaja di kota malang b. Bagi Komunitas Korean Wave

Manfaat yang didapat yaitu penelitian ini memberikan bekal pengetahuan untuk mengarahkan para penggemar yang berada di komunitas tetap menanamkan pada dirinya sikap nasionalisme.

c. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Manfaat bagi dinas pendidikan dapat menjadi acuan untuk membimbing dan mendidik para siswa dalam menanamkan sikap nasionalisme melalui mata pelajar PPKn.

Manfaat bagi dinas kebudayaan dapat menjadi referensi untuk mempertahankan eksistensi budaya lokal dari budaya- budaya asing termasuk budaya Korean Wave.

F. Penegasan Istilah

Menghindari adanya salah pemaknaan atau penafsiran mengenai istilah yang digunakan dalam penulisan judul skripsi ini, maka penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan terlebih dahulu pada istilah- istilah yang terdapat dalam judul :

(9)

9 1. Nasionalisme

Nasionalisme secara etimologi bisa didefinisikan menjadi dua pengertian “pertama Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang berdasarkan pada kejayaan masa lampau kedua nasionalisme modern adalah paham kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk negara yang bersatu berdaulat dan demokrasi” Sugianto (2018: 6). Nasionalisme menurut Manish Rajkoomar dikutip oleh Sutrisno (2019 :12) adalah “bentuk cinta tanah air seseorang dan keinginan untuk mempertahankannya”. Nasionalisme adalah keinginan untuk hidup bersama demi mempertahankan kesatuan, persatuan dan identitas bangsa. Jadi nasionalisme ada karena kemauan untuk bersatu dalam memperjuangkan nasib yang sama. Nasionalisme merupakan penafsiran terhadap rasa cinta tanah air dan bangsa atas kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga negara.

2. Penggemar

Penggemar biasanya disebut dengan fans, istilah dari fans merujuk pada seseorang yang memeiliki rasa suka berlebihan terhadap sesuatu, seperti klub sepak bola, orang, sekelompok orang, karya seni, ide ataupun tren (Amellita, 2010:16). Menurut Jenson (dalam Wuryanta, 2012:89) menunjukkan dua tipe khas patologi penggemar,

“individu yang terobsesi” (biasanya laki-laki) dan “kerumunan histeris”

(biasanya perempuan).

(10)

10 3. Korean Wave

Korean Wave merupakan istilah yang dikenal juga dengan Hallyu, menurut Kim & Ryoo (2007:118) istilah Hallyu atau Korean Wave adalah “istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya Pop Korea atau gelombang Korea secara global diberbagai negara di dunia”. Jadi Korean Wave merupakan fenomena yang merujuk pada kepopularitasnya budaya dari Korea Selatan diantara negara lainnya di belahan dunia.

4. Remaja

Remaja menurut Santrock (2002:23) menjelaskan, “masa remaja (adolescence) ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak- kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional”. Papalia dan Olds (dalam Wulandari, 2019:4) menyimpulkan “Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun”. Jadi remaja adalah proses transisi dari anak-anak menjadi dewasa yang mengalami perubahan fisik maupun psikologis, biasanya remaja berkisaranantara usia 10-19 tahun.

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dilakukannya penelitian adalah untuk mendapatkan hasil optimal berupa aroma dan rasa dalam proses pembuatan Enzyme Modified Cheese (EMC) dengan variasi

Senyawa yang terkandung dalam kulit salak berguna sebagai sumber nutrisi untuk metabolism kultur teh kombucha sehingga dapat dijadikan alternatif medium fermentasi namun

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatkan nilai ekonomis dari daun salak, mengetahui berat daun salak kering dan suhu awal air penyeduh terbaik

Penelitian ini dapat menjadi sumber atau memberikan wawasan kepada masyarakat dan juga para penggemar Korean pop atau penggemar musik manapun, dari kalangan remaja sampai

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi inhibitor, lama perendaman dalam larutan inhibitor dan konsentrasi kitosan yang dapat menekan pengaruh

penelitian.. perempuan pesantren dilihat dari aktivitas, akses, dampak, kontrol dan manfaat. bagi perempuan pesantren. Berdasarkan pemaparan di atas, maka profil tokoh

Pengolahan kunyit menjadi tepung atau serbuk kunyit sudah banyak dilakukan, namun belum ada yang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh metode pra

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tanaman lidah buaya dan buah tomat sebagai bahan baku minuman fungsional, mengetahui pengaruh perbandingan sari lidah