• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ILMIAH MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PUPUK TERHADAP

PERTUMBUHAN

BIJI KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH: 1. Alvin Kusuma (1) 2. Alvin Ongko Putra (2) 3. Alvinsen Alfonso (3) 4. Fendy Setiawan (7) 5. Kennardi Satta (8) 6. Stephen K.S. (10)

KELAS XII IPA

SEKOLAH MENENGAH ATAS

KRISTEN KALAM KUDUS III

JAKARTA

2010

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penilitian kami yang berjudul “PENGARUH PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU” sehingga kami dapat membuat serta laporan ini. Pada laporan ini kami tampilkan hasil data praktikum beserta analisanya, kami juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil analisa yang kami lakukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:

1. Ibu M. Yanfi Yusniar, M.Pd, selaku kepala SMAK Kalam Kudus III,

2. Ibu Sebastiana selaku guru mata pelajaran biologi SMAK Kalam Kudus III atas bembingannya dalam menyelesaikan penelitian ini, serta

3. Pihak-pihak lain yang ikut terlibat membantu dalam pelaksanaan praktikum maupun proses penyelesaian laporan ini, baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan hasil percobaan dalam laporan ini sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Agustus 2010

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Penelitian...1

D. Manfaat Penelitian...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori...3

B. Kajian dan Hasil Penelitian...8

C. Rumusan Hipotesis...8

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel...9

B. Rancangan Penelitian...9

C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)...9

D. Instrumen (Alat dan Bahan)...10

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian...10

F. Rencana Analisis Data...11

G. Jadwal Penelitian...11

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data...12

B. Interpretasi Data...12

C. Uji Hipotesis...13

(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...14

B. Saran...14

DAFTAR PUSTAKA...15

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae/Fabaceae yang cukup penting di Indonesia. Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau merupakan jenis kacang- kacangan yang sangat digemari karena dapat dibuat berbagai olahan, seperti bubur kacang hijau. Jika kacang hijau dikonsumsi secara teratur, maka akan menjadi sangat berguna sekali bagi tubuh seperti membuat kulit halus, rambut hitam dan tebal, serta berbagai manfaat positif lainnya. Dari segi penanaman, kacang hijau mudah untuk ditanam dan mempunyai kelebihan dibanding tanaman kacang-kacangan lainnya.

Untuk itu kebutuhan akan kacang hijau menjadi sangat besar, dan oleh karena itu produktivitasnya harus ditingkatkan. Dengan produktivitas yang tinggi, maka ketersediaan akan kacang hijau bisa terpenuhi Salah satu yang cukup penting adalah pupuk. Penambahan pupuk pada tanaman, khususnya tanaman kacang hijau, diharapkan akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Oleh karena belum tersedianya informasi yang cukup tentang semua itu, perlu dilakukan penelitian.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang kami angkat dalam penelitian kami adalah: “Bagaimana pengaruh pemberian pupuk bagi pertumbuhan biji kacang hijau?” yang mencakup dua masalah berikut.

1. Bagaimana perbedaan antara tanaman yang diberi

pupuk denga tanaman yang tidak diberi pupuk?

2. Bagaimana pengaruh kadar pemberian pupuk

terhadap pertumbuhan tanaman? C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang kami adakan adalah untuk mengetahui seberapa besar konsentrasi pupuk berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau.

(6)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang kami adakan adalah sebagai berikut.

1. Untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang pengaruh konsentrasi pupuk terhadap pertumbuhan kacang hijau.

2. Untuk memberikan tambahan ilmu kepada pembaca.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi pupuk terhadap pertumbuhan kacang hijau.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Definisi Pupuk

Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan kapur dengan maksud untuk meningkatkan pH tanah yang masam, pemberian legin bersama benih tanaman kacang-kacangan serta pemberian pembenah tanah (soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan. Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk.

Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan pengertian ini, dari kegiatan yang disebutkan di atas hanya urea yang dianggap pupuk karena bahan tersebut yang mengandung hara tanaman yaitu nitrogen.

Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman umumnya mengandung bahan lain, yaitu:

1. Zat pembawa atau karier (carrier). Double superfosfat (DS): zat pembawanya adalah CaSO4 dan hara tanamannya fosfor (P).

2. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) atau campuran bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (zwavelzuure amoniak) sering mengandung kotoran sekitar 3% berupa khlor, asam bebas (H2SO4) dan

sebagainya.

3. Bahan mantel (coated) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud agar pupuk mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang, nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih menarik. Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax dan sebagainya. Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan tanpa mantel.

4. Filler (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi

sering diberi filler agar ratio fertilizer nya dapat tepat sesuai dengan yang diinginkan, juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata

(8)

Dalam praktek perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam pupuk antara lain ialah:

a. Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar hara tanaman utama (N,P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12 berarti

kadar N 15%, P2O5 10% dan K2O 12%.

b. Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N,P dan K yang dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari grade

ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5.

c. Mixed ferilizer atau pupuk campuk ialah pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakainya. Misalnya pupuk Urea, TSP dan KCl dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari pabriknya.

Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.

Berdasarkan asalnya dibedakan:

1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya: pupuk kompos, pupuk kandang, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.

2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya: TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan/atau kimia.

Berdasarkan senyawanya dibedakan:

1. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik: pupuk kandang, kompos, guano. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2].

2. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

Berdasarkan fasa-nya dibedakan:

1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.

(9)

2. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air, Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal.. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan:

1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.

2. Pupuk akar atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan:

1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya: Za dan Urea.

2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.

Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan:

1. Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya: urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya juga mengandung Ca).

2. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contoh: NPK, amophoska, nitrophoska dan rustika.

Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan:

3. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja: NPK, nitrophoska, gandasil.

4. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplek, metalik.

5. Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).

(10)

2. Definisi Kacang Hijau

Klasifikasi ilmiah Kacang Hijau Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Vigna Spesies : V. radiata Nama binomial : Vigna radiata

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

3. Definisi Pertumbuhan Tanaman

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup. Setiap makhluk memiliki ciri-ciri antara lain dapat tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlah sel, volume dan berat pada makhluk hidup yang bersifat kuantitatif, yaitu dapat diukur, tetapi tidak dapat kembali seperti semula (irreversibel).

Pertumbuhan tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dibagi menjadi dua bagian berdasarkan sumbernya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

A. Faktor Internal: faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.

1. Gen

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor keturunan (gen) yang dimiliki oleh biji tanaman tersebut.

2. Hormon

Ada 6 jenis hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu: 1. Auksin 2. Etilen 3. Giberelin 4. Asam Absisat 5. Kalin 6. Sitokinin B. Faktor Eksternal: faktor yang berasal dari luar tumbuhan.

(11)

Makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tingkat kebutuhannya, yaitu sebagai berikut.

a. Makronutrien: nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak. Contoh: C, H, O, N.

b. Mikronutrien: nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit. Contoh: Fe, Mg.

2. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan, karena cahaya berhubungan dengan kinerja hormon auksin. Tumbuhan yang diletakkan dalam keadaan gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang diletakkan di tempat yang terkena cukup cahaya karena auksin yang berfungsi untuk mempercepat pemanjangan sel-sel bekerja dengan lebih baik dengan keadaan tanpa cahaya. Akan tetapi, tumbuhan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan mengalami etiolasi. Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan tumbuhan terhambat. Laju pemanjangan pada tumbuhan dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuhan lebih kokoh, daun berkembang secara sempurna, dan berwarna hijau.

3. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan, karena berkaitan dengan aktifitas enzim dan kandungan air di dalam tubuh tumbuhan. Suhu yang rendah dapat merangsang berakhirnya masa dormansi, pada pucuk atau biji. Suhu yng berubah-ubah dapat merangsang perkecambahan biji.

4. Air

Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi kehidupan tumbuhan. Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis dan menjaga kehidupan. Kandungan air yang terdapat dalam tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara sehingga unsur hara mudah diserap oleh tumbuhan.

(12)

5. pH

pH sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Jika pH tanahnya asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo dan Zn. Mineral ini dapat meracuni tumbuhan.

6. Oksigen

Kadar oksigen dalam tanah selalu berlawanan dengan kadar air dalam tanah. Jika kadar air tinggi maka kadar oksigen akan rendah.

B. Kajian dan Hasil Penelitian

Pupuk yang sesuai dengan kebutuhan menunjukkan angka positif pada grafik pertumbuhan tanaman, sedangkan pupuk yang berlebihan dapat memperlambat pertumbuhan itu sendiri.

C. Rumusan Hipotesis

Mengacu pada kajian teoritis, hipotesis awal yang kami ajukan adalah: “Konsentrasi pupuk berpengaruh secara positif terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau, yaitu mempercepat pertumbuhan tumbuhan tersebut.”

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel bebas: Konsentrasi pupuk yang diberikan ke dalam media tanam biji.

Operasional variabel: Konsentrasi pupuk yang diberikan diukur dengan neraca untuk tiap media tanam.

Variabel terikat: Pertumbuhan biji kacang hijau.

Operasional variabel: Pertumbuhan biji kacang hijau diukur dengan menggunakan mistar.

Variabel kontrol: Suhu tempat penanaman, intensitas cahaya yang mengenai tanaman, jenis tanah, pH tanah, kelembaban udara, intensitas penyiraman, dsb.

Operasional variabel: Biji kacang hijau diletakkan pada tempat yang berdekatan, di mana suhu, intensitas cahaya, jenis tanah, pH tanah, kelembaban udara, dan intensitas penyiraman di tempat tersebut sama.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini akan menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang akan diteliti. Kami membagi kelompok penanaman di mana setiap kelompok penanaman diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok perlakuan tersebut adalah sebagai berikut.

Kelompok I : Perlakuan diberi pupuk sebanyak 0 gram (tanpa pupuk). Kelompok II : Perlakuan diberi pupuk sebanyak 1 gram.

Kelompok III : Perlakuan diberi pupuk sebanyak 2 gram Kelompok IV : Perlakuan diberi pupuk sebanyak 3 gram Kelompok V : Perlakuan diberi pupuk sebanyak 4 gram

Keterangan: Tiap kelompok terdiri dari 5 biji kacang hijau, dan masing-masing ditempatkan dalam pot media tanam yang berbeda

C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)

Populasi dalam penelitian kami adalah seluruh jenis biji kacang hijau, sedangkan sampel yang kami gunakan untuk mewakili biji kacang hijau tersebut adalah sebanyak 5 x 5 biji kacang hijau.

(14)

D. Instrumen (Alat dan Bahan)

Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen ini adalah sebagai berikut.

1. 25 biji kacang hijau.

2. Tanah sebagai media tanam

3. 10 gram pupuk

4. Air untuk menyiram

5. Pot sebagai wadah penanaman

6. Kertas, pensil, penghapus, mistar

7. Neraca

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian yang kami adakan adalah sebagai berikut.

1. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.

2. Masukkan tanah ke dalam kelima wadah penanaman dengan jumlah yang sama.

3. Timbang konsentrasi pupuk untuk masing-masing kelompok dengan menggunakan neraca.

4. Campurkan pupuk yang telah diukut ke dalam tiap-tiap kelompok perlakuan sebagai berikut.

Kelompok I : Pupuk 0 gram Kelompok II : Pupuk 1 gram Kelompok III : Pupuk 2 gram Kelompok IV : Pupuk 3 gram Kelompok V : Pupuk 4 gram

5. Masukkan 5 biji kacang hijau ke dalam masing-masing wadah penanaman 6. Letakkan kelima kelompok perlakuan di tempat yang memiliki intensitas

cahaya sedang, kelembaban udara sedang, dengan suhu ruang. 7. Sirami tanaman kacang hijau tersebut setiap hari.

8. Amati pertumbuhan biji dengan interval 1 minggu sekali. 9. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

(15)

F. Rencana Analisis Data

Data yang kami peroleh akan kami olah dengan analisis sebagai berikut.

1. Tanaman tertinggi dalam suatu kelompok perlakuan akan kami anggap mewakili keseluruhan tanaman yang ada dalam kelompok yang terdapat dalam pot wadah penanaman tersebut.

2. Ukuran tanaman pada akhir minggu kedua adalah ukuran final yang akan kami ukur dalam menyajikan data dalam penelitian ini.

G. Jadwal Penelitian

Nama Kegiatan Minggu I

1234567 Minggu II 1234567 Minggu III 1234567 Minggu IV 1234567 Minggu V 1234567 1. Menyusun Kerangka Penelitian xx

2. Menyiapkan Alat dan

Bahan xx

3. Melakukan Penelitian xx xxxxx xxx

4. Analisis Data xx xxx

5. Menulis Laporan

Penelitian xx xxxx

(16)

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Kelompok Konsentrasi Pupuk

Pertumbuhan biji kacang hijau setelah

5 hari 7 hari 14 hari

I 0 gr Mulai berkecambah 0 cm 15 cm

II 1 gr Mulai berkecambah 5 cm 16 cm

III 2 gr Mulai berkecambah 3 cm 16 cm

IV 3 gr Mulai berkecambah 10 cm 17 cm

V 4 gr Mulai berkecambah 2,5 cm 19 cm

B. Interpretasi Data

Dari penelitian yang kami lakukan, ternyata pupuk juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara positif. Dapat kita lihat pada tabel dan grafik bahwa tanaman yang diberi pupuk dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk Selain itu, dapat kita lihat pula dalam grafik bahwa adanya perbedaan pertumbuhan tanaman juga disebabkan oleh pemberian kadar pupuk yang berbeda-beda. Tanaman yang diberi pupuk dengan kadar tinggi (4 gram) dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang diberi pupuk dengan kadar lebih rendah (1-3 gram). Tanaman di kelompok V dengan jumlah pemberian pupuk terbanyak dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kelompok-kelompok tanaman yang lainnya.

(17)

Berdasarkan hasil penelitian, rumusan hipotesis diterima, yaitu bahwa tanaman yang diberi pupuk tumbuh lebih cepat dan lebih subur daripada tanaman yang tidak diberi pupuk dan bahwa tanaman yang diberi pupuk dengan kadar lebih tinggi (tetapi masih dalam ambang batas pemberian pupuk) tumbuh lebih cepat dan lebih subur daripada tanaman yang diberi pupuk dengan kadar lebih rendah.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, dapat diperoleh hasil bahwa nutrisi terutama pupuk sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Perbedaan pemberian kadar pupuk juga turut mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Pemberian kadar pupuk yang tepat akan membuat tanaman tumbuh subur, sebaliknya jika pemberian kadar pupuk terlalu berlebihan atau kurang akan menyebabkan kematian pada tanaman tersebut atau pertumbuhannya sangat lambat.

Memang tidak semua biji kacang hijau tersebut tumbuh, mungkin karena terlalu lama mengalami perendaman atau karena media tanam yang tidak mendukung perkecambahan dan pertumbuhan tumbuhan.

Pada hari ke-5, hampir semua biji kacang hijau mengalami perkecambahan. Pada hari-hari selanjutnya pertumbuhan kacang hijau dapat tumbuh hingga 2,5 cm/hari

Namun mulai pada hari ke-8, rata-rata tiap tanaman menjadi layu. Menurut analisa kami, hal ini mungkin disebabkan oleh suhu yang terlalu panas dan lingkungan yang kurang lembab. Hal ini bias terjadi karena tanaman kacang hijau hanya dapat tumbuh dengan baik di tempat yang lembab dan tidak terlalu panas. Apalagi di musim kemarau seperti ini, kurang baik bagi kecambah untuk tumbuh di tempat terbuka yang kering.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tanaman yang diberi pupuk dapat tumbuh lebih subur dibandingkan tanaman yang tidak diberi pupuk.

2. Perbedaan pemberian kadar pupuk juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

B. Saran

Dalam melakukan percobaan, penting untuk memperhatikan kualitas biji kacang hijau yang akan ditanam, tempat untuk melakukan percobaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Semua variabel control yang digunakan dalam penelitian harus diusahakan agar tidak berbeda agar data yang didapatkan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini juga dilakukan agar kita mendapat hasil percobaan yang baik.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi Jilid 3A untuk SMA Kelas XII Semester 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pratiwi, D. A., dkk. 2006. Biologi SMA Jilid 1 untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://www.scribd.com/doc/25147502/LAPORAN-BIOLOGI2

http://y121d1.blogspot.com/2009/07/pengaruh-pupuk-terhadap-pertumbuhan.html id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hija u

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dalam rangka mensukseskan Program Nasional tersebut guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah membentuk

Menurut Gunadi, (2007) dalam pendekatan unilateral, yang ditempuh oleh setiap negara yang mengenakan pajak atas penghasilan luar negeri yang diperoleh atau diterima wajib pajak dalam

Pada tahap ini, peneliti menganalisis sistem yang seperti apa yang dibutuhkan oleh Pabrik Tahu Siliwangi untuk mengatasi permasalahan yang ada..

spanduk ataupun media masa dan media elektronik lainnya yang diberikan secara rutin dan mudah diakses oleh Wajib Pajak. Dengan adanya sosialisasi diharapkan dapat

Teknik analisis jalur ( path analysis ) adalah teknik analisis yang digunakan, dengan tujuan adalah untuk memperoleh pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu variabel

Hasil analisis angka penyabuan RBO ditunjukkan pada Grafik 4. Hasil analisis bilangan penyabunan pada berbagai perbandingan pelarut dengan bekatul dan waktu ekstraksi. dapat

Menggunakan metode numerik untuk mencari solusi numerik dari sistem persamaan diferensial pada model pertumbuhan sel T yang mensekresi IL-2.... Ketika Kyai

Dari data hasil pengujian pemadatan tanah pada sampel tanah asli yang berupa grafik hubungan berat volume kering dan kadar air digunakan untuk mendapatkan nilai