• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH MASUKNYA BATIK KE SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH MASUKNYA BATIK KE SIMALUNGUN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH MASUKNYA BATIK KE SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan

Oleh:

Novita A Pasaribu NIM. 309121055

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Novita.A.Pasaribu.NIM 309121055. Sejarah Masuknya Batik ke Simalungun. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial-UNIMED

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah awal

masuknya tradisi batik pada masyarakat Simalungun. Permasalahan

dalampenelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana sejarah awal masuknya kebudayaan batik pada masyarakat Simalungun.

Dalam penelitian ini menggunakan metode heuristik yaitu

penelitianlapangan (field research) yakin dengan langkah mengumpulkan data sebanyak - banyaknya secara langsung dari lapangan dengan mencari sumber, mengumpulkan , menganalisis dan memberikan gambaran sejelas-jelasnya tentang topic penelitan yang akan diteliti. Selain itu juga dalam an ini, menggunakan metode library research ( studi kepustakaan).

Dari hasil penelitan yang dilakukan oleh pemaka dapat diketahui bahwa adanya Batik Jawa yang masuk di kebudayaan Simalungun, sehingga batik tersebut menjadi suatu kebudayaan bagi masyarakat Simalungun.Kain Batik Jawa, membuktikan bahwa adanya interaksi yang dilakukan oleh suku Jawa dan suku Simalungun. Kain Batik Simalungun dibawa pada masa kedatangan Belanda ke Simalungun. Belanda datang ke Simalungun dan membawa suku Jawa untuk berkerja diperkebunan. Pada saat itu, Belanda datang pada abad ke-18. Suku Jawa telah mengenal dengan kain batik. Dan saat itu pula, suku Jawa membawa kain batik ke Simalungun dan memperkenalkan kain batik itu kepada masyarakat Simalungun. Kain Batik Simalungun yang ada di Simalungun disebut gotong. Kain batik tersebut dipakai hanya untuk kalangan laki-laki saja dan dipakai pada saat acara pesta adat. Cara pemakai atau pengunaan kain batik atau yang disebut

gotongtersebut, adalah dengan cara dibentuk terlebih dahulu seperti topi dan

(6)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur tiada terkira penulis ucapkan kepada Yesus Kristus yang telah

mencurahkan limpahan anugrahnya dan karunia-nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sejarah Masuknya Batik ke Simalugun”

skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan pada jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.

Selama penulisan proposal skripsi ini penulis banyak menemukan

tantangan, akan tetapi karena berkat dan kasih dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan

bantuan maupun motivasi dari orang-orang terdekat penulis, maka proposal

skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yang tercinta

Bapakku alm. D. Pasaribu dan mamaku S.Tampubolon , serta Abangku Alex Leo

dan Adikku Jefri Pasaribu dan seluruh keluarga besar saya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Samsidar

Tanjung, M.Pd selaku pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan

waktu untuk membimbing penulis hingga selesainya proposal skripsi ini dengan

baik.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih

kepada :

(7)

2. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua jurusan pendidikan sejarah

UNIMED sekaligus sebagai doen pembimbing akademik (PA).

3. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku sekertaris jurusan

pendidikan sejarah UNIMED

4. Bapak Dr.phil Ichwan Azhari,M.Sselaku dosen penguji skripsi.

5. Ibu Dra.Flores Tanjung, MA selaku dosen penguji skripsi.

6. Keluarga besar penulis, Opungku , Tante Ani, Tulang dan Nangtulangku

boy serta adiksepupuku Kiki, Casro, Kristin, Arta, Boy, Dwi, Ucok dan

Olen. Terlebih buat abang sepupuku Bobby.

7. Buat yang terkasih Tipando Aritonang yang telah memberikan motivasi

selama penulisan skripsi.

8. Teman-teman seperjuangan, Winny,Suci, Shanty, Kak Linda, Bang Tian,

Adik Rahel, Kak Dewi, bang Riky, Adik Pandu, Adik Desmon dan lain

yang selalu membantu dan memberikan motivasi serta nasehatnya kepada

penulis.

9. Teman-teman yang tidak bosan-bosan memberi semangat dan nasehat

kepada penulis terima kasih penulis ucapkan kepada Sela, Hary Hikmah,

Sasfikanta, Tia, Mendo, Ikhas, Novri, Yasir . Ridsam, Syarifuddin BB, Leo

, Januar, Kak Mulyani, Bang Amrin. Dan teman-teman pend. Sejarah 09,

Kakak dan Abang Stambuk serta adik-adik Stambuk yang lain yang telah

(8)

10.Terkhusus juga buat abangku John Barus yang selalu memberiku nasehat

dan mengarahkan penulis untuk selalu semangat menyelesaikan skripsi.

Sekali lagi, terima kasih abangku.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang tentu bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini di

kemuan hari.Penulis berharap proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak dan akhir kata penulis mengucapkan terimah kasih.

Medan, Juli 2013

Penulis,

NOVITA.A.PASARIBU

(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... ... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ... 6

BAB III METODE PENELITIAN

(10)

D. Teknik Pengumpulan Data ... ... 15 E. Teknik Pengolahan Data ...

... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ... 20

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... ... 20 1. Keadaan Geografis Kabupaten Simalungun ...

... 21 2. Sejarah Simalungun ...

... 21 B. Sejarah Masuknya Kebudayaan Jawa ke Simalungun ...

... 24 1. Sejarah Masuknya Suku Jawa Di Sumatera ...

... 24 2. Sejarah Masuknya Suku Jawa di Simalungun ...

... 25 C. Kesenian Dan Kebudayaan Simalungun ...

... 28 D. Sejarah Batik ...

... 30 1. Sejarah Batik Jawa ...

... 30 2. Sejarah Perkembangan Batik Jawa ...

... 31 3. Sejarah Perkembangan Batik Di Simalungun ...

... 35 4. Penggunaan Kain Batik Jawa di Simalungun ...

... 40 5. Pembuatan Kain Batik yang Ada di Simalungun ...

... 43

E. Pengaruh dan Perbedaan Corak batik Jawa dan Corak Batik Simalungun .

... 44 F. Perkembangan Batik SimalungundanPelestarian Batik Simalungun ...

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Batik Jawa ... 51

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PedomanWawancara ... 66

Lampiran 2 PedomanWawancara ... 67

Lampiran 3 BiodataNarasumberWawancara ... 68

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Simalungun yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara memiliki

sebuah indentitas kebudayaan yang sangat jarang orang ketahui. Kebudayaan itu

adalah salah satu pakaian adat Simalungun yaitu Batik Simalungun atau disebut

juga “Gotong” . Batik Simalungun pada dasarnya telah dikenal dengan sebutan dengan Gotong oleh masyarakat Simalungun, namun dengan berkembangnya

zaman nama Gotong telah terbiasa disebut dengan Batik Simalungun. Batik

Simalungun atau Gotong dipakai untuk penutup kepala pria suku Batak

Simalungun. Digunakan pada saat acara – acara pesta adat .

Batik Simalungun atau yang disebut dengan Gotong, memang asli dari

Simalungun. Namun kepastian tentang batik tersebut masih sangat di ragukan, ada

yang mengatakan bahwa Batik Simalungun tersebut adalah hasil dari Suku Jawa

yang telah membaur dengan dengan suku Simalungun .

Awal mulanya,kata batik berasal dari suku Jawa yang telah membaur

dengan kebudayaan Batak Simalungun. Terjadinya alkuturasi tersebut telah

membuat dua kebudayaan memiliki bukti sejarah bahwa pada masa dulu telah

terjadi sebuah hubungan interaksi. Menurut Kuniawan ( 2012: 131) Alkuturasi

merupakan perbauran dua kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan

(15)

Sudah dapat diketahui bahwa kebudayaan itu selalu berubah – ubah.

Terlebih ada sebab dari luar, maka perubahan dalam kebudayaan itu mungkin

sangat besar dan luas, sehingga timbul kebudayaan baru. Pengolahan anasir asing

oleh kebudayaan yang kena pengaruh itulah yang menentukan corak baru itu dan

perkembangan selanjutnya.

Demikian kebudayaan dewasa sekarang ini adalah hasil dari pertumbuhan

dan perkembangan di waktu yang lalu (sekali- kali bukannya menjadi pengganti,

melainkan lanjutan). Maka untuk mengetahuinya dan mengenalnya, lebih – lebih

untuk dapat menyelaminya kebenarnya, perlulah ditinjau sejarahnya.

Menurut Purba ( 1977 : 37 ) Pakaian adat pria Simalungun memakai

“gotong” (destar). Menurut Muhar Omtatok, Budayawan Simalungun, awalnya

Gotong (Penutup Kepala Pria Simalungun) berbentuk destar dari bahan kain gelap

(Berwarna putih untuk upacara kemalangan, disebut Gotong Porsa). Dari

pernyataan tersebut dapat diketahuain bahwa Gotong atau Batik Simalungun telah

digunakan oleh suku Simalungun, namun belum ada sentuhan corak atau motif

pada Gotong atau Batik Simalungun .

Batik di bawa oleh suku Jawa pada saat Belanda merekrut tenaga kontrak

pada perkebunan di Simalungun. Pada saat itu Belanda datang ke Kabupaten

Simalungun bertujuan untuk menaklukan Simalungun membangun perkebunan di

wilayah Kabupaten Simalungun. Pada masa itu raja – raja Simalungun dan orang

– orang suku Simalungun khususnya pada pria telah memakai Batik Simalungun

(16)

Berdasarkan uraian diatas tentang kebudayaan suku Batak Simalungun

yang telah memiliki suatu ciri khas kebudayaan yang menarik maka peniliti

merasa tertarik untuk melakukan an dengan judul “Sejarah Masuknya Batik ke

Simalungun ”

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan

identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Proses masuknya sejarah awal masuknya tradisi batik pada masyarakat

Simalungun.

2. Pengaruh Batik Jawa dalam corak batik Simalungun.

3. Mengidentifikasi perbedaan jenis corak kain batik dari Jawa dengan corak

kain batik Simalungun.

4. Partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam pelestarian dan penyelamatan

peninggalan kain batik di Simalungun.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan Indetifikasi Masalah diatas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam an ini adalah :

1. Bagaimana sejarah awal masuknya tradisi batik pada masyarakat

Simalungun?

(17)

3. Apa saja perbedaan jenis corak kain batik dari Jawa dengan corak kain batik

Simalungun?

4. Bagaimana partisipasi masyarakat dan pemerintahan dalam pelestarian dan

penyelamatan peninggalan kain batik di Simalungun?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian ini, ada tujuan yang sangat ingin dicapai oleh

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah awal masuknya tradisi batik pada masyarakat

Simalungun.

2. Untuk mengetahui pengaruh corak batik dalam corak batik Simalungun.

3. Untuk mengetahui perbedaan jenis corak kain batik dari Jawa dengan corak

kain batik Simalungun.

4. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam pelestarian

dan penyelamatan peninggalan kain batik di Simalungun.

E. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang mungkin akan diperoleh dari pelaksanaan an

ini adalah seperti yang tercantum di bawah ini, yaitu :

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan tentang sejarah

kebudayaan batik Simalungun di Kabupaten Simalungun.

(18)

3. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat, khususnya bagi mahasiswa

Jurusan Pendidikan Sejarah tentang Sejarah Masuknya Batik ke

Simalungun.

4. Sebagai bahan informasi bagi lain yang bermaksud mengadakan penelitian

lebih lanjut tentang Sejarah Masuknya Batik ke Simalungun.

5. Penelitan ini diharapkan dapat di jadikan sebagai interventarisasi dan

dokumentasi Sejarah Masuknya Batik ke Simalungun.

6. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah

kabupaten Simalungun akan pentingnya menghargai sejarah sehingga

perlindungan dan pelestarian terhadap kebudayaan bersejarah dapat

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh maka menyimpulkan hasil

annya adalah :

1. Masuknya Batik ke Simalungun merupakan adanya interaksi yang

dilakukan oleh suku Jawa dan Simalungun pada masa lampau. Datangnya

suku Jawa ke Simalungun mempunyai dua periode. Yaitu pada saat

kerajaan Singosari ingin memperluas wilayah dengan cara melakukan

expedisi Pamalayu. Pada saat periode pertama, batik belum berkembang

pesat di Jawa sehingga pada saat itu juga Simalungun belum mengenal

adanya kain Batik Simalungun. Awal munculnya batik di Jawa pada abad

ke -17 , pada saat itu kerajaan Singosari sudah ada pada saat abag ke 12.

Sehingga belum adanya batik dibawa oleh kerajaan Singosari ke

Simalungun. Pada periode kedua, Belanda datang ke Simalungun dan

membawa suku Jawa untuk berkerja diperkebunan. Pada saat itu, Belanda

datang pada abad ke-18. Suku Jawa telah mengenal dengan kain batik.

Dan saat itu pula, suku Jawa membawa kain batik ke Simalungun dan

memperkenalkan kain batik itu kepada masyarakat Simalungun.

Salah satu Raja di Simalungun adalah Tuan Bandar Alam Purba

(20)

mengkoleksi jenis penutup kepala dari Jawa seperti model blangkon motif

batik.

2. Pengaruh corak batik Jawa dengan corak batik Simalungun menunjukan

bahwa, batik Jawa memiliki makna-makna tertentu dalam pemakaian

batik. Seperti corak batik yang berbentuk tumbuhan pada kain batik yang

ada di Simalungun, bagi corak batik Jawa yang berbentuk tumbuhan yang

persis mirip dengan batikSimalungun memilki arti bahwa batik bercorak

tumbuhan disebut batik Gringsing yang artinya yang di pakai pada saat

berperang. Motif Gringsing menyerupai baju besi, maka diartikan sebagai

suatu penolak senjata tajam atau kekebalan.

Bagi masyrakat Simalungun, kain batik yang ada di Simalungun yang ada

di disebut gotong. Kain batik tersebut dipakai hanya untuk kalangan

laki-laki saja. dan dipakai pada saat acara pesta adat. Cara memakai kain batik

tersebut atau gotong, dengan cara dibentuk dahalu seperti topi.

3. Perbedaan batik Jawa dan batik Simalungun hanya dibedakan dengan

tatacara penggunannya. Bagi suku Jawa, dahalunya batik dipakai oleh

kerajaan-kerajaan Jawa namun bagi masyarakat Simalungun, batik hanya

dipakai oleh laki-laki Simalungun saja. dan motif yang ada di Simalungun

hanya berwarna coklat sedangkan di Jawa motifnya beragama warna dan

berbagai motif.

4. Pemerintah Simalungun pada saat ini sedang mengembangkan batik yang

(21)

rumah-rumah adat Simalungun dituangkan menjadi salah satu bentuk

motif dari batik Simalungun.Dan masyarakat Simalungun ikut

berpartisipasi dalam melestariakan kebudayaan Simalungun.

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukankan

sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Kain Batik bisa dijadi suatu alat untuk merekonstruksi suatu kejadian yang

pernah ada. Seperti yang lakukan dengan mengunakan Kian Batik sebagai

suatu objek kajian di dalam skirpsinya.

2. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwaKain Batik yang ada di

Simalungun merupakan hasil dari interaksi dari suku Simalungun dan suku

Jawa. Interaksi tersebut membuat hasil yang baik, salah satunya adalah

kebudayaan Jawa yaitu batik dibudayakan juga oleh Simalungun.

3. Kepada para yang ingin mengkaji tentang Masuknya Batik ke Simalungun

disarankan untuk meneliti batik yang ada di Simalungun lebih baik lagi

untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya

kebudayaan batik di Simalungun.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Asmito. 1988. Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jakarta

Gottschalk, Louis. 1975. MengertiSejarah, PenerbitUniversitasIndonesia : Jakarta

Kuntowijoyo . 2003 . Metodologi Sejarah Edisi Kedua, Penerbit Tiara Wacana : Yogyakarta

Kuniawan, Benny . 2012 . Ilmu Budaya Dasar , Penerbit Jelajah Nusantara : Tangerang Selatan

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi – Edisi Revisi 2009, Penerbit Rineka Cipta : Jakarta

Lingga Sayur. 2010. Seni Ukir Relief motif dan Rumah Adat Tradisional Simalungun,... Pematang Raya

Loeb, Edwin M. 2013. Sumatera- Sejarah dan Masyarakat, Penerbit Ombak : Yogyakarta

Mahariesti, Dinda. 2009. Seni Batik , Penerbit Ketsa : Jakarta

Musman Asti dan Ambar B. Arini . 2011. Batik – Warisan Adiluhung

Nusantara, Penerbit Andi : Yogyakarta

Notosusanto, Nugroho, dkk. 1977. Sejarah Nasional Indonesia I, Penerbit Balai Pustaka : Jakarta

Notosusanto, Nugroho, dkk. 1977. Sejarah Nasional Indonesia II, Penerbit Balai Pustaka : Jakarta

Perret, Daniel. 2010 . Kolonialisme dan Etnisitas ( Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut), Penerbit KPG ( Keperpustakaan Populer Gramedia) : Jakarta

Purba M.D . 1977. Mengenal Kepribadian Asli Rakyat Simalungun, Penerbit M.D Purba: Medan

Purba O.H.S. dan Purba, Elvis F.1998. Migran Batak Toba- Di Luar Tapanuli : Suatu Deskripsi, Penerbit Monora : Medan

(23)

Saragih,JE Purba, Rudolf, dkk . 2011 . Peradaban Simalungun, Penerbit Komite Penerbit Buku Simalungun (KPBS) : Pematang Siantar.

Sjamsuddin, Helius. 2007. MetodologiSejarah, PenerbitOmbak :Jogyakarta

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Soekmono, DR.R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan I, Penerbit Kanisius : Yogyakarta

Tambak, T.B.A Purba. 1982. Sejarah Simalungun,... Pematang Siantar

Sumber Web :

Gambar

Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..........................................................
Gambar 1 Batik Jawa .............................................................................................

Referensi

Dokumen terkait