• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DI SMK SWASTA TRI SAKTI LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DI SMK SWASTA TRI SAKTI LUBUK PAKAM."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DI SMK SWASTA

TRI SAKTI LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

ROY FANDY GULTOM NIM. 071255210026

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tiada putus penulis untuk kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang

tak hentinya memberikan kasih karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika di SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam”. Skripsi

ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.

Ucapan terimakasih kepada kedua orangtua, ayahanda K. Gultom dan ibunda

M. Sinaga yang telah membimbing dan memberi kesempatan kepada penulis untuk

dapat mengecap pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi dengan penuh kasih sayang,

doa, nasehat dalam mencapai cita-cita penulis. Begitu juga kepada kakak dan adik

saya, kakak: Yusriyani br Gultom, Siswati Anastasia br. Gultom; Adik: Mevi Triyani

br. Gultom, dan Luthfi Igo Randa Gultom, terima kasih untuk motivasi, dukungan

serta doanya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini,

yaitu :

1. Bapak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberi saran, petunjuk dan koreksi selama penyusunan skripsi

(6)

2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

3. Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Teknik UNIMED.

4. Drs. Haposan Manullang, S.T., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIMED.

5. Dra Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Teknik UNIMED.

6. Dra Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga

sebagai penguji skripsi penulis beserta Drs. Maju Lumban Gaol, M.Pd., dan

Dra. Purnamawati Sinuhaji, M.Pd selaku penguji skripsi penulis.

7. Gandi Sibarani, S.E, S.Pd selaku kepala sekolah di SMK Swasta Tri Sakti

Lubuk Pakam.

8. Yosafat Sembiring, S.Pd selaku Guru bidang study MPKE.

9. Bunda Farida (Bunda), selaku Tata Usaha Jurusan Pendidkan Teknik Elektro

yang telah banyak membantu dalam pengurusan administrasi.

10.Bang Maruli Tua Hutagalung yang banyak membantu proses penelitian.

11.Bg Marlan sebagai pegawai fakultas teknik yang selalu siap membantu.

12.Terima kasih juga buat satu kelas penulis: Ginagor Tumanggor, Lukber

Sinaga, James T. Siahaan, Herryson Sihaloho, Tiurmida Habeahan, Deny

Sinaga, Veryanto sihaloho, Fahrulrozy, Zulham dan yang lain-lain, yang

(7)

13.Paduan Suara Eklesia yang selalu bimbang dengan kabarku yang telah lama

menghilang, kiranya dengan selesainya wisuda, saya bisa bergabung lagi

untuk melayani bersama.

14.Medan Chamber Singers (MCS), special Thanks to Mr. Ropudani

Simanjuntak yang telah mengajarkan banyak hal kepada penulis.

15.Naposobulung HKBP Sidorame (N.SID) terimakasih untuk segala

dukungannya, semoga kita lebih terpanggil lagi untuk melayani.

16.Kekasih hatiku Chitra Wetty Sitorus.

17.Sahabat karibku, bg Tumpal Zebua, bg Sudiyanti Surbakti, Jan Roi Sinaga, bg

Johnli Purba dan teman PPLT 2010 YP.Panca Jaya Galang.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang

tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan akhir kata penulis

mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1 Alat ukur hambatan listrik (Ohmmeter)... 10

2 Alat ukur arus listrik (amperemeter)……… 10

3 Alat ukur tegangan listrik….………. 12

4 (a) Multimeter Digital; (b) Multimeter Analog………... 12

5 Osiloskop………. 14

6 mengatur tata letak jarum penunjuk skala multimeter……… 15

7 Mengukur resistor dan membaca hasil yang tertera pada multimeter ……….. 20

8 Mengukur ELCO……….. 16

9 Mengukur Kapasitor………. 17

10 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas………. 44

11 Skema Desain Penelitian Pembelajaran ATI………... 46

12 Siswa kelompok tinggi diarahkan belajar mandiri, sedangkan kelompok sedang dan rendah memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi………... 53

13 Siswa sedang mendengar penjelasan dari guru ………... 54

14 Siswa berkemampuan tinggi sedang mengukur komponen R sesuai dengan penjelasan yang ada di modul...………... 61

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika)... 9

2.2 Skenario strategi pembelajaran ATI……… 24

2.3 Ranah Kognitif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika……… 37

2.4 Ranah Afektif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika……… 37

2.5 Ranah Psikomotrik Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika………... 38

3.1 Kategori Tingkat Penguasaan Siswa ………... 48

4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Awal... 52

4.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I... 56

4.3 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II... 62

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi……….……… 75

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian………... 76

Lampiran 3. Surat Keterangan Penilitian..……….……. 77

Lampiran 4. Silabus.……….……….. 78

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.……….……….. 81

Lampiran 6. Modul.……….……… 94

Lampiran 7. Soal Uji kemampuan dan jawaban.………. 161

Lampiran 8. Instrumen penelitian siklus I ……….………. 164

Lampiran 9. Jawaban Tes Siklus I.……….……… 167

Lampiran 10. Instrumen penelitian siklus II .…..……….………... 168

Lampiran 11. Jawaban Tes Siklus II.……….………. 172

Lampiran 12. Analisis Hasil Evaluasi Tes Awal.……….……... 173

Lampiran 13. Analisis Hasil Evaluasi Tes I……….……… 175

Lampiran 14. Analisis Hasil Evaluasi Tes II……….……….. 177

Lampiran 15. Skor Kemampuan Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Siswa dari setiap siklus……….. 179

Lampiran 16. Analisis Hasil Observasi Siswa (Siklus I) .……….. 180

Lampiran 17. Analisis Hasil Observasi Siswa (Siklus II) ……….……. 181

Lampiran 18. Analisis Hasil Observasi Guru (Siklus I)……….……… 182

Lampiran 19. Analisis Hasil Observasi Guru (Siklus II).………... 183

Lampiran 20. Pengelompokan siswa pada setoap siklus……...……….………. 184

Lampiran 21. Hasil Wawancara……….………… ………. 185

Lampiran 22. Lembar Observasi Siswa (siklus I)……… 186

Lampiran 23. Lembar Observasi Siswa (siklus II)……….. 188

Lampiran 24. Lembar Observasi Guru (siklus I)……… 190

Lampiran 25. Lembar Observasi Guru (siklus II)……… 191

Lampiran 26. Gambar Sekolah tempat dilaksanakannya penelitian……… 192

Lampiran 27. Foto Siklus I……….………. 193

Lampiran 28. Foto Siklus II……….……… 195

Lampiran 29. Lembar Persetujuan Seminar Proposal……….………….. 197

Lampiran 30. Surat Permohonan Seminar Proposal….……… 198

Lampiran 31. Undangan Semnar Proposal Skripsi……….……….. 199

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah dewasa ini

masih berjalan secara klasikal, artinya seorang guru di dalam kelas menghadapi

sejumlah siswa antara 20-40 orang dalam waktu yang sama menyampaikan bahan

pelajaran yang sama pula. Bahkan tidak jarang guru menggunakan metode yang

sama untuk seluruh siswa. Dalam pengajaran klasikal seperti ini guru beranggapan

bahwa seluruh siswa satu kelas itu mempunyai kemampuan (ability), kesiapan dan

kematangan (maturity) dan kecepatan belajar yang sama.

Bloom dan Gagne dalam Nurdin (2005) menyatakan bahwa “siswa di

dalam kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari siswa yang

berkemampuan cepat, sedang dan lambat”. Di dalam kegiatan pembelajaran ketiga

kelompok ini memiliki perbedaan dalam menerima dan memahami pelajaran.

Siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan sekali penyampaian saja sudah

mengerti, sedangkan siswa yang berkemampuan sedang dengan dua kali

penyampaian baru dapat menerima pelajaran. Sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan rendah dengan dua kali penyampaian belum tentu memadai, mereka

harus diberikan bimbingan dan motivasi dalam belajar.

SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam adalah salah satu lembaga

pendidikan yang mempunyai peranan dalam mencerdaskan siswa. Berdasarkan

hasil wawancara dengan Bapak Y. Sembiring, S.Pd sebagai guru kompetensi

Memahami Pengukuran Komponen Elektronika (MPKE) kelas X, diperoleh

(12)

2

(MPKE) siswa di sekolah ini masih rendah. Sementara itu, Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) untuk Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen

Elektronika (MPKE) kelas X secara individual masih banyak mendapat nilai

dibawah 70. Rendahnya hasil belajar tersebut kemungkinan besar diakibatkan

oleh beberapa faktor, dimana salah satunya adalah model pembelajaran yang

digunakan guru di sekolah ini masih belum mampu mengapresiasikan dan

mengakomodasikan perbedaan individual siswa. Para guru pada umumnya masih

menerapkan sistem pengajaran klasikal tersebut. Dapat kita bayangkan sebagai

akibat pengajaran klasikal ini guru tidak memperdulikan adanya perbedaan

individual pada siswa-siswanya. Anak yang cepat menangkap pelajaran (pandai)

akan terhambat kemajuannya oleh teman-temannya yang lain sebab mereka

sekelas harus maju bersama-sama. Sebaliknya anak yang lambat (kurang pandai)

seolah-olah dipaksa untuk berjalan cepat mengikuti suatu bahan pelajaran, karena

pelajaran yang kemarin belum lagi ia kuasai guru sudah melangkah memberikan

bahan baru. Belum lagi setiap anak memiliki perbedaan dalam kondisi

jasmaninya. Hal ini mendorong belajar tidak efektif dan tidak menyenangkan.

Setiap guru yang profesional senantiasa akan mengembangkan

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, perbedaan

individual setiap anak perlu mendapat perhatian guru di kelas apabila mereka

mengharapkan agar setiap anak dapat berhasil, yaitu dapat mengembangkan

potensial mereka secara penuh.

Untuk itu, strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi

pembelajaran Aptitude-Treatment Interaction (ATI). Strategi pembelajaran ATI

(13)

3

khususnya pada kelas-kelas yang kemampuan siswanya bervariasi. Model ini

memberikan kesempatan pada guru untuk mengembangkan kinerja profesionalnya

dengan menggunakan bermacam-macam metode mengajar pada tiga bentuk

perlakuan (treatment). Pertama, perlakuan (treatment) belajar mandiri (self

learning) yang menggunakan modul untuk siswa yang berkemampuan awal

tinggi. Kedua, perlakuan (treatment) belajar reguler (regular teaching) untuk

siswa yang berkemampuan awal sedang dan ketiga, perlakuan khusus (special

treatment) dalam bentuk re-teaching atau tutorial untuk siswa yang

berkemampuan rendah. Model pembelajaran ini merupakan salah satu jawaban

terhadap tuntutan yang menghendaki adanya layanan pembelajaran yang dapat

mengapresiasi perbedaan kemampuan (aptitude) siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, saya

sebagai peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran yang digunakan guru di sekolah ini masih belum

mampu mengapresiasikan dan mengakomodasikan perbedaan kemampuan

(aptitude) individual siswa.

2. Masih tidak seimbang motivasi siswa belajar menguasai materi kompetensi

memahami pengukuran komponen elektronika dengan bakat yang ada pada

diri setiap siswa.

3. Siswa sulit untuk mengerti serta menguasai materi kompetensi memahami

pengukuran komponen elektronika.

4. Guru tidak efektif membelajarkan siswa dengan media yang tersedia disekitar

(14)

4

5. Siswa yang berkemampuan awal tinggi pada Kompetensi Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika. diperlakukan sama dengan siswa yang

berkemampuan awal sedang dan rendah, mereka semua dibelajarkan secara

regular teaching(belajar regular).

6. Siswa yang berkemampuan awal sedang pada Kompetensi Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika diperlakukan sama dengan siswa yang

berkemampuan awal tinggi dan rendah, mereka semua dibelajarkan secara

regular teaching (belajar reguler).

7. Siswa yang berkemampuan awal rendah pada Kompetensi Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika diperlakukan sama dengan siswa yang

berkemampuan awal tinggi dan rendah, mereka semua dibelajarkan secara

regular teaching (belajar reguler).

C. Batasan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada:

1. Hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika

2. Penerapan strategi pembelajaran Aptitude-Treatment Interaction

3. Siswa di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi melalui

penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan self learning (belajar

mandiri) yang menggunakan modul (Handbook) pada Kompetensi Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk

(15)

5

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang berkemampuan awal sedang melalui

penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan regular teaching

(belajar reguler) pada Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen

Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013?

3. Bagaimana hasil belajar siswa yang berkemampuan awal rendah melalui

penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan khusus (special

treatment) yang diberikan bantuan tambahan jam belajar pada Kompetensi

Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri

Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi melalui

penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan self learning (belajar

mandiri) yang menggunakan modul (handbook) Kompetensi Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk

Pakam T.A. 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berkemampuan awal sedang

melalui penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan regular

teaching pada Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di

kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berkemampuan awal rendah

melalui penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan khusus

(16)

6

Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri

Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat dimana:

1. Kita bisa mengetahui bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran ATI

pada kelompok siswa berkemampuan awal tinggi,dan kelompok siswa

tersebut bisa belajar sesuai dengan kemampuan yang ada.

2. Kita bisa mengetahui bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran ATI

pada kelompok siswa berkemampuan awal sedang, dan kelompok siswa

tersebut bisa belajar sesuai dengan kemampuan yang ada.

3. Kita bisa mengetahui bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran ATI

pada kelompok siswa berkemampuan awal rendah, dan kelompok siswa

tersebut bisa belajar sesuai dengan kemampuan yang ada.

4. Bagi sekolah, sebagai bahan acuan untuk guru-guru dalam memperbaiki

teknik pengajarannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di

sekolah.

5. Guru bisa memperbaiki cara membelajarkan siswa yang lebih menarik dengan

(17)

72

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1) Hasil belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi melalui penerapan

strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan self learning (belajar

mandiri) yang menggunakan modul (Handbook) pada Kompetensi

Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta

Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 relatif, dimana ada siswa yang

bisa meningkatkan nilai yang sudah diperoleh, ada juga siswa yang

mencapai hasil sama seperti yang didapat sebelumnya, ini bisa kita lihat

dimana pada pembelajaran berikutnya siswa tersebut mengalami

perubahan sikap dalam kelas. Untuk hasil akhir tes II pada siklus II, siswa

yg berkemampuan awal tinggi mencapai hasil yang sangat baik dan

memuaskan.

2) Hasil belajar siswa yang berkemampuan awal sedang melalui penerapan

strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan regular teaching (belajar

reguler) pada Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika

di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 relatif,

dimana ada siswa yang bisa mencapai hasil yang baik, ada juga siswa yang

mencapai hasil yang kurang memuaskan, ini bisa kita lihat dimana pada

perubahan sikap didalam kelas.. Untuk hasil akhir tes II pada siklus II,

(18)

72

3) Hasil belajar siswa yang berkemampuan awal rendah melalui penerapan

strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan khusus (special treatment)

yang diberikan bantuan pada jam belajar pada Kompetensi Memahami

Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti

Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 relatif, dimana ada siswa yang bisa

mencapai hasil yang baik, ada juga siswa yang mencapai hasil yang

kurang memuaskan, ini bisa kita lihat dimana pada perubahan siklus

berikutnya siswa tersebut mengalami perubahan kelompok kemampuan.

Untuk hasil akhir pada siklus II, hasil belajar siswa berkempuan rendah

lebih meningkat.

B. IMPLIKASI

Temuan dan kesan yang diperolah selama proses penelitian penerapan strategi pembelajaran Aptitude Treatment Interaction di SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam adalah:

1. Siswa lebih kondusif jika ada guru baru yang masuk kelas.

2. Pembelajaran yang diterapkan kurang kondusif, karena siswa kelompok tinggi tidak konsentrasi membaca modul disaat guru menerangkan materi ajar kepada kelompok sedang dan rendah.

3. Siswa kelompok tinggi sering mengganggu teman yang belum siap menyelesaikan soal latihan

4. Pembagian modul hanya untuk kelompok berkemampuan tinggi.

(19)

72

C. SARAN

Saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Siswa lebih diajarkan lagi untuk menghargai siapapun yang masuk ke

dalam kelas mereka.

2. Seharusnya pembelajaran untuk kelompok tinggi diharapkan belajar

mandiri diperpustakaan.

3. Siswa kelompok tinggi diharapkan untuk menghargai teman-teman yang

belum selesai mengerjai soal latihan, kelompok tinggi seharusnya meminta

soal tambahan dan berdiskusi dengan teman yang sudah selesai.

4. Seorang guru harus bisa mengelola pembelajaran dengan melibatkan siswa

selama kegiatan belajar berlangsung, juga untuk kebutuhan modul,

diharapkan guru bisa mengatasi kecemburuan sosial diantara mereka

dengan solusi pembagian modul secara merata tanpa ada pilih kasih.

5. Guru bisa menerapkan strategi ATI apabila mengerti dengan poin-poin

yang akan dicapai pada strategi ATI tersebut, dan diharapkan kesiapan diri

dari guru untuk bisa memberikan yang terbaik untuk pendidikan,

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., dkk., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Cet.9, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Fumihiko, 2010. Mari, Akomodasi Kelebihan Siswa.

http://nasional.kompas.com/read/2010/06/08/14010095/ (diakses pada tanggal 24 Juni 2012)

Nurdin, S.2005. Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa Dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Quantum Teaching

.

Sardiman, A.M, 2003. Interaksi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.

Slameto, (1995), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (1991), Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Suryosubroto, B., (1997) Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

Syah,M. 2004. Psikologi Belajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tarigan, M.N, (2008), Penerapan Model Pembelajaran ATI pada Materi Pokok Sistem Indera di

SMU Negeri 7 Medan T.P. 2007/2008, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.

Gambar

Gambar
Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menentukan kualitas jaringan komunikasi data khususnya jaringan internet , terdapat dua hal penting yaitu besarnya delay dan kecepatan dari suatu paket data

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows Seri 20 diperoleh hasil pengujian korelasi antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap

Persentase yang ditunjukkan untuk hasil belajar tinggi sebesar 57,1%, sedangkan persentase untuk hasil belajar rendah sebesar 42,9 % ini berarti bahwa siswa kelas V SDN Melayu

Terdapat permasalahan umum pada keseluruhan kawasan, yaitu: tidak terdapat kesinambungan hubungan seluruh jalur pejalan kaki, jalur pejalan kaki tidak dapat memberi

PEKERJAAN BELANJA JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MUSEUM KERINCI KABUPATEN KERINCI TAHUN ANGGARAN 2012..

Penangkapan tersangka tindak pidana terorisme oleh Densus 88 Anti teror pada. prinsipnya telah memiliki landasan hukum (legalitas) selain itu

Kesimpulan dalam skripsi ini menyatakan bahwa penjatuhan pidana penjara yang diberikan oleh hakim terhadap terdakwa Eka Satya Graha yang masih dalam kategori anak

[r]