PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DI SMK SWASTA
TRI SAKTI LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
ROY FANDY GULTOM NIM. 071255210026
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tiada putus penulis untuk kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang
tak hentinya memberikan kasih karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika di SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam”. Skripsi
ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
Ucapan terimakasih kepada kedua orangtua, ayahanda K. Gultom dan ibunda
M. Sinaga yang telah membimbing dan memberi kesempatan kepada penulis untuk
dapat mengecap pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi dengan penuh kasih sayang,
doa, nasehat dalam mencapai cita-cita penulis. Begitu juga kepada kakak dan adik
saya, kakak: Yusriyani br Gultom, Siswati Anastasia br. Gultom; Adik: Mevi Triyani
br. Gultom, dan Luthfi Igo Randa Gultom, terima kasih untuk motivasi, dukungan
serta doanya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini,
yaitu :
1. Bapak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberi saran, petunjuk dan koreksi selama penyusunan skripsi
2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
3. Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Teknik UNIMED.
4. Drs. Haposan Manullang, S.T., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIMED.
5. Dra Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik UNIMED.
6. Dra Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga
sebagai penguji skripsi penulis beserta Drs. Maju Lumban Gaol, M.Pd., dan
Dra. Purnamawati Sinuhaji, M.Pd selaku penguji skripsi penulis.
7. Gandi Sibarani, S.E, S.Pd selaku kepala sekolah di SMK Swasta Tri Sakti
Lubuk Pakam.
8. Yosafat Sembiring, S.Pd selaku Guru bidang study MPKE.
9. Bunda Farida (Bunda), selaku Tata Usaha Jurusan Pendidkan Teknik Elektro
yang telah banyak membantu dalam pengurusan administrasi.
10.Bang Maruli Tua Hutagalung yang banyak membantu proses penelitian.
11.Bg Marlan sebagai pegawai fakultas teknik yang selalu siap membantu.
12.Terima kasih juga buat satu kelas penulis: Ginagor Tumanggor, Lukber
Sinaga, James T. Siahaan, Herryson Sihaloho, Tiurmida Habeahan, Deny
Sinaga, Veryanto sihaloho, Fahrulrozy, Zulham dan yang lain-lain, yang
13.Paduan Suara Eklesia yang selalu bimbang dengan kabarku yang telah lama
menghilang, kiranya dengan selesainya wisuda, saya bisa bergabung lagi
untuk melayani bersama.
14.Medan Chamber Singers (MCS), special Thanks to Mr. Ropudani
Simanjuntak yang telah mengajarkan banyak hal kepada penulis.
15.Naposobulung HKBP Sidorame (N.SID) terimakasih untuk segala
dukungannya, semoga kita lebih terpanggil lagi untuk melayani.
16.Kekasih hatiku Chitra Wetty Sitorus.
17.Sahabat karibku, bg Tumpal Zebua, bg Sudiyanti Surbakti, Jan Roi Sinaga, bg
Johnli Purba dan teman PPLT 2010 YP.Panca Jaya Galang.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1 Alat ukur hambatan listrik (Ohmmeter)... 10
2 Alat ukur arus listrik (amperemeter)……… 10
3 Alat ukur tegangan listrik….………. 12
4 (a) Multimeter Digital; (b) Multimeter Analog………... 12
5 Osiloskop………. 14
6 mengatur tata letak jarum penunjuk skala multimeter……… 15
7 Mengukur resistor dan membaca hasil yang tertera pada multimeter ……….. 20
8 Mengukur ELCO……….. 16
9 Mengukur Kapasitor………. 17
10 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas………. 44
11 Skema Desain Penelitian Pembelajaran ATI………... 46
12 Siswa kelompok tinggi diarahkan belajar mandiri, sedangkan kelompok sedang dan rendah memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi………... 53
13 Siswa sedang mendengar penjelasan dari guru ………... 54
14 Siswa berkemampuan tinggi sedang mengukur komponen R sesuai dengan penjelasan yang ada di modul...………... 61
vi
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika)... 9
2.2 Skenario strategi pembelajaran ATI……… 24
2.3 Ranah Kognitif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika……… 37
2.4 Ranah Afektif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika……… 37
2.5 Ranah Psikomotrik Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika………... 38
3.1 Kategori Tingkat Penguasaan Siswa ………... 48
4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Awal... 52
4.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I... 56
4.3 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II... 62
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi……….……… 75
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian………... 76
Lampiran 3. Surat Keterangan Penilitian..……….……. 77
Lampiran 4. Silabus.……….……….. 78
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.……….……….. 81
Lampiran 6. Modul.……….……… 94
Lampiran 7. Soal Uji kemampuan dan jawaban.………. 161
Lampiran 8. Instrumen penelitian siklus I ……….………. 164
Lampiran 9. Jawaban Tes Siklus I.……….……… 167
Lampiran 10. Instrumen penelitian siklus II .…..……….………... 168
Lampiran 11. Jawaban Tes Siklus II.……….………. 172
Lampiran 12. Analisis Hasil Evaluasi Tes Awal.……….……... 173
Lampiran 13. Analisis Hasil Evaluasi Tes I……….……… 175
Lampiran 14. Analisis Hasil Evaluasi Tes II……….……….. 177
Lampiran 15. Skor Kemampuan Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Siswa dari setiap siklus……….. 179
Lampiran 16. Analisis Hasil Observasi Siswa (Siklus I) .……….. 180
Lampiran 17. Analisis Hasil Observasi Siswa (Siklus II) ……….……. 181
Lampiran 18. Analisis Hasil Observasi Guru (Siklus I)……….……… 182
Lampiran 19. Analisis Hasil Observasi Guru (Siklus II).………... 183
Lampiran 20. Pengelompokan siswa pada setoap siklus……...……….………. 184
Lampiran 21. Hasil Wawancara……….………… ………. 185
Lampiran 22. Lembar Observasi Siswa (siklus I)……… 186
Lampiran 23. Lembar Observasi Siswa (siklus II)……….. 188
Lampiran 24. Lembar Observasi Guru (siklus I)……… 190
Lampiran 25. Lembar Observasi Guru (siklus II)……… 191
Lampiran 26. Gambar Sekolah tempat dilaksanakannya penelitian……… 192
Lampiran 27. Foto Siklus I……….………. 193
Lampiran 28. Foto Siklus II……….……… 195
Lampiran 29. Lembar Persetujuan Seminar Proposal……….………….. 197
Lampiran 30. Surat Permohonan Seminar Proposal….……… 198
Lampiran 31. Undangan Semnar Proposal Skripsi……….……….. 199
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah dewasa ini
masih berjalan secara klasikal, artinya seorang guru di dalam kelas menghadapi
sejumlah siswa antara 20-40 orang dalam waktu yang sama menyampaikan bahan
pelajaran yang sama pula. Bahkan tidak jarang guru menggunakan metode yang
sama untuk seluruh siswa. Dalam pengajaran klasikal seperti ini guru beranggapan
bahwa seluruh siswa satu kelas itu mempunyai kemampuan (ability), kesiapan dan
kematangan (maturity) dan kecepatan belajar yang sama.
Bloom dan Gagne dalam Nurdin (2005) menyatakan bahwa “siswa di
dalam kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari siswa yang
berkemampuan cepat, sedang dan lambat”. Di dalam kegiatan pembelajaran ketiga
kelompok ini memiliki perbedaan dalam menerima dan memahami pelajaran.
Siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan sekali penyampaian saja sudah
mengerti, sedangkan siswa yang berkemampuan sedang dengan dua kali
penyampaian baru dapat menerima pelajaran. Sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan rendah dengan dua kali penyampaian belum tentu memadai, mereka
harus diberikan bimbingan dan motivasi dalam belajar.
SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam adalah salah satu lembaga
pendidikan yang mempunyai peranan dalam mencerdaskan siswa. Berdasarkan
hasil wawancara dengan Bapak Y. Sembiring, S.Pd sebagai guru kompetensi
Memahami Pengukuran Komponen Elektronika (MPKE) kelas X, diperoleh
2
(MPKE) siswa di sekolah ini masih rendah. Sementara itu, Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) untuk Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen
Elektronika (MPKE) kelas X secara individual masih banyak mendapat nilai
dibawah 70. Rendahnya hasil belajar tersebut kemungkinan besar diakibatkan
oleh beberapa faktor, dimana salah satunya adalah model pembelajaran yang
digunakan guru di sekolah ini masih belum mampu mengapresiasikan dan
mengakomodasikan perbedaan individual siswa. Para guru pada umumnya masih
menerapkan sistem pengajaran klasikal tersebut. Dapat kita bayangkan sebagai
akibat pengajaran klasikal ini guru tidak memperdulikan adanya perbedaan
individual pada siswa-siswanya. Anak yang cepat menangkap pelajaran (pandai)
akan terhambat kemajuannya oleh teman-temannya yang lain sebab mereka
sekelas harus maju bersama-sama. Sebaliknya anak yang lambat (kurang pandai)
seolah-olah dipaksa untuk berjalan cepat mengikuti suatu bahan pelajaran, karena
pelajaran yang kemarin belum lagi ia kuasai guru sudah melangkah memberikan
bahan baru. Belum lagi setiap anak memiliki perbedaan dalam kondisi
jasmaninya. Hal ini mendorong belajar tidak efektif dan tidak menyenangkan.
Setiap guru yang profesional senantiasa akan mengembangkan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, perbedaan
individual setiap anak perlu mendapat perhatian guru di kelas apabila mereka
mengharapkan agar setiap anak dapat berhasil, yaitu dapat mengembangkan
potensial mereka secara penuh.
Untuk itu, strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi
pembelajaran Aptitude-Treatment Interaction (ATI). Strategi pembelajaran ATI
3
khususnya pada kelas-kelas yang kemampuan siswanya bervariasi. Model ini
memberikan kesempatan pada guru untuk mengembangkan kinerja profesionalnya
dengan menggunakan bermacam-macam metode mengajar pada tiga bentuk
perlakuan (treatment). Pertama, perlakuan (treatment) belajar mandiri (self
learning) yang menggunakan modul untuk siswa yang berkemampuan awal
tinggi. Kedua, perlakuan (treatment) belajar reguler (regular teaching) untuk
siswa yang berkemampuan awal sedang dan ketiga, perlakuan khusus (special
treatment) dalam bentuk re-teaching atau tutorial untuk siswa yang
berkemampuan rendah. Model pembelajaran ini merupakan salah satu jawaban
terhadap tuntutan yang menghendaki adanya layanan pembelajaran yang dapat
mengapresiasi perbedaan kemampuan (aptitude) siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, saya
sebagai peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran yang digunakan guru di sekolah ini masih belum
mampu mengapresiasikan dan mengakomodasikan perbedaan kemampuan
(aptitude) individual siswa.
2. Masih tidak seimbang motivasi siswa belajar menguasai materi kompetensi
memahami pengukuran komponen elektronika dengan bakat yang ada pada
diri setiap siswa.
3. Siswa sulit untuk mengerti serta menguasai materi kompetensi memahami
pengukuran komponen elektronika.
4. Guru tidak efektif membelajarkan siswa dengan media yang tersedia disekitar
4
5. Siswa yang berkemampuan awal tinggi pada Kompetensi Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika. diperlakukan sama dengan siswa yang
berkemampuan awal sedang dan rendah, mereka semua dibelajarkan secara
regular teaching(belajar regular).
6. Siswa yang berkemampuan awal sedang pada Kompetensi Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika diperlakukan sama dengan siswa yang
berkemampuan awal tinggi dan rendah, mereka semua dibelajarkan secara
regular teaching (belajar reguler).
7. Siswa yang berkemampuan awal rendah pada Kompetensi Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika diperlakukan sama dengan siswa yang
berkemampuan awal tinggi dan rendah, mereka semua dibelajarkan secara
regular teaching (belajar reguler).
C. Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada:
1. Hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika
2. Penerapan strategi pembelajaran Aptitude-Treatment Interaction
3. Siswa di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi melalui
penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan self learning (belajar
mandiri) yang menggunakan modul (Handbook) pada Kompetensi Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk
5
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang berkemampuan awal sedang melalui
penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan regular teaching
(belajar reguler) pada Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen
Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013?
3. Bagaimana hasil belajar siswa yang berkemampuan awal rendah melalui
penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan khusus (special
treatment) yang diberikan bantuan tambahan jam belajar pada Kompetensi
Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri
Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi melalui
penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan self learning (belajar
mandiri) yang menggunakan modul (handbook) Kompetensi Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk
Pakam T.A. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berkemampuan awal sedang
melalui penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan regular
teaching pada Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di
kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berkemampuan awal rendah
melalui penerapan strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan khusus
6
Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri
Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat dimana:
1. Kita bisa mengetahui bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran ATI
pada kelompok siswa berkemampuan awal tinggi,dan kelompok siswa
tersebut bisa belajar sesuai dengan kemampuan yang ada.
2. Kita bisa mengetahui bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran ATI
pada kelompok siswa berkemampuan awal sedang, dan kelompok siswa
tersebut bisa belajar sesuai dengan kemampuan yang ada.
3. Kita bisa mengetahui bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran ATI
pada kelompok siswa berkemampuan awal rendah, dan kelompok siswa
tersebut bisa belajar sesuai dengan kemampuan yang ada.
4. Bagi sekolah, sebagai bahan acuan untuk guru-guru dalam memperbaiki
teknik pengajarannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
sekolah.
5. Guru bisa memperbaiki cara membelajarkan siswa yang lebih menarik dengan
72
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1) Hasil belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi melalui penerapan
strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan self learning (belajar
mandiri) yang menggunakan modul (Handbook) pada Kompetensi
Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta
Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 relatif, dimana ada siswa yang
bisa meningkatkan nilai yang sudah diperoleh, ada juga siswa yang
mencapai hasil sama seperti yang didapat sebelumnya, ini bisa kita lihat
dimana pada pembelajaran berikutnya siswa tersebut mengalami
perubahan sikap dalam kelas. Untuk hasil akhir tes II pada siklus II, siswa
yg berkemampuan awal tinggi mencapai hasil yang sangat baik dan
memuaskan.
2) Hasil belajar siswa yang berkemampuan awal sedang melalui penerapan
strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan regular teaching (belajar
reguler) pada Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika
di kelas X SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 relatif,
dimana ada siswa yang bisa mencapai hasil yang baik, ada juga siswa yang
mencapai hasil yang kurang memuaskan, ini bisa kita lihat dimana pada
perubahan sikap didalam kelas.. Untuk hasil akhir tes II pada siklus II,
72
3) Hasil belajar siswa yang berkemampuan awal rendah melalui penerapan
strategi pembelajaran ATI dengan perlakuan khusus (special treatment)
yang diberikan bantuan pada jam belajar pada Kompetensi Memahami
Pengukuran Komponen Elektronika di kelas X SMK Swasta Tri Sakti
Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 relatif, dimana ada siswa yang bisa
mencapai hasil yang baik, ada juga siswa yang mencapai hasil yang
kurang memuaskan, ini bisa kita lihat dimana pada perubahan siklus
berikutnya siswa tersebut mengalami perubahan kelompok kemampuan.
Untuk hasil akhir pada siklus II, hasil belajar siswa berkempuan rendah
lebih meningkat.
B. IMPLIKASI
Temuan dan kesan yang diperolah selama proses penelitian penerapan strategi pembelajaran Aptitude Treatment Interaction di SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam adalah:
1. Siswa lebih kondusif jika ada guru baru yang masuk kelas.
2. Pembelajaran yang diterapkan kurang kondusif, karena siswa kelompok tinggi tidak konsentrasi membaca modul disaat guru menerangkan materi ajar kepada kelompok sedang dan rendah.
3. Siswa kelompok tinggi sering mengganggu teman yang belum siap menyelesaikan soal latihan
4. Pembagian modul hanya untuk kelompok berkemampuan tinggi.
72
C. SARAN
Saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Siswa lebih diajarkan lagi untuk menghargai siapapun yang masuk ke
dalam kelas mereka.
2. Seharusnya pembelajaran untuk kelompok tinggi diharapkan belajar
mandiri diperpustakaan.
3. Siswa kelompok tinggi diharapkan untuk menghargai teman-teman yang
belum selesai mengerjai soal latihan, kelompok tinggi seharusnya meminta
soal tambahan dan berdiskusi dengan teman yang sudah selesai.
4. Seorang guru harus bisa mengelola pembelajaran dengan melibatkan siswa
selama kegiatan belajar berlangsung, juga untuk kebutuhan modul,
diharapkan guru bisa mengatasi kecemburuan sosial diantara mereka
dengan solusi pembagian modul secara merata tanpa ada pilih kasih.
5. Guru bisa menerapkan strategi ATI apabila mengerti dengan poin-poin
yang akan dicapai pada strategi ATI tersebut, dan diharapkan kesiapan diri
dari guru untuk bisa memberikan yang terbaik untuk pendidikan,
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., dkk., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2007), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Cet.9, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Fumihiko, 2010. Mari, Akomodasi Kelebihan Siswa.
http://nasional.kompas.com/read/2010/06/08/14010095/ (diakses pada tanggal 24 Juni 2012)
Nurdin, S.2005. Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa Dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Quantum Teaching
.
Sardiman, A.M, 2003. Interaksi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.
Slameto, (1995), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (1991), Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Suryosubroto, B., (1997) Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.
Syah,M. 2004. Psikologi Belajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tarigan, M.N, (2008), Penerapan Model Pembelajaran ATI pada Materi Pokok Sistem Indera di
SMU Negeri 7 Medan T.P. 2007/2008, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.