• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODAL USAHA DAN LUAS LAHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MANDAILING NATAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODAL USAHA DAN LUAS LAHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MANDAILING NATAL."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODAL USAHA DAN LUAS LAHAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS PETANI KELAPA SAWIT

DI KABUPATEN MANDAILING NATAL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

RONI RAHMAD NIM.062277310095

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dengan judul ”Pengaruh Modal Usaha dan Luas Lahan Terhadap Produktivitas Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Mandailing Natal” penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membentu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yakni:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Tamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, selaku pembimbing skripsi saya.

(5)

ii

7. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah mengajar dan membantu penulis dalam meningkatkan ilmu pegetahuan selama masa study.

8. Kak Lina selaku pegawai jurusan Manajemen.

9. Bapak Amirullah, SP selaku sekretaris dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten Mandailing Natal.

10.Terima kasih yang tiada batas pada kedua orang tua, Ayah penulis Syahlan Nasution dan Ibunda Salmah Rangkuti karena telah membesarkan, mendidik, dan selalu sabar membimbing penulis dengan kasih sayang dan cinta kasih tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan tidak lupa kepada seluruh keluarga, kakak Yuni Warti Nasution S.pd, abangku Zulham Syah Nasution S.pd, Hilman Syah Nasution S.pd, adikku Sri Melinda Nasution. Dan seluruh keluarga besar lainnya yang senantiasa selalu memberikan dukungan demi menyelesaikan skripsi ini.

11.Terimakasih buat kawan-kawan Pengurus Besar Liga Mahasiswa Mandailing Natal (PB LIMMA), M.Syafril S.Pd, Bang Adi, Bang Arman, Rahmad Ependi, Ahmad Qodir Nasution SE, Abdul Hafis Rangkuti dan kawan-kawan lainnya. 12.Terima Kasih buat Pengurus Cabang Liga Mahasiswa Mandailing natal USU,

UMA, UNIMED, UMSU, IAIN, UISU.

(6)

iii

Zamzami, Ias Marroha Doli Siregar, yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

14.Terima kasih buat kawan-kawan tim Up-Grading Medan Estate Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan Periode 2011-2012, Sakur, fii, Qiqi, Suwandi, Ias yang telah membantu dan memotivasi saya dalam menyelesaikan sripsi ini.

15.Terima kasih buat kawan-kawan Pengurus Kohati Himpinan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Medan Periode 2011-2012, Dia Ramayana, Risky Emiliya dan yang lainnya yang telah membantu dan memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

16.Terimakasih kepada kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi Unimed, Irwan P.Batu Bara, Melva, Anggi, Raja, Reza,Winni, Irfa. Yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

17.Terimakasih buat kakanda Muhammad Andika Kesuma Sitepu, S.pd yang selalu mengasih semangat dan mengingatkan saya dalam menyeselesaikan skripsi ini. 18.Terimakasih kepada Kawan-kawan kos Gg. Sepakat No 16, Irwan, Latip, Loot,

Saddam, Ismud, Dedi, Beni, dan Akbar karena selalu mewarnai hidup saya.

(7)

iv

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Baik dari segi isi maupun tata cara penulisan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang memebacanya.

Akhirnya semoga skripsi yang sederhana ini berguna bagi pengembangan khasanah pengetahuan dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Medan, Juni 2013

(8)

v ABSTRAK

Roni Rahmad. NIM. 062277310095. Pengaruh Modal Usaha dan Luas Lahan Terhadap Produktivitas Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Mandailing Natal. Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini mengkaji tentang masalah pengaruh modal usaha dan luas lahan terhadap produktivitas petani kelapa sawit di Kabupaten Mandailing Natal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetagui pengaruh modal usaha dan luas lahan mempengaruhi produktivitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal.

Penelitian ini menggunakan data sampling sebanyak 40 petani kelapa sawit. Teknik pengumpulan data yang digunakana kusioner yang sudah dilakukan uji t, uji f dan R² kemudian untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel dilakukan formulasi persamaan dengan spesifikasinya adalah Y= a + bX1 + bX2 + e.

Hasil analisis regresi produktifitas (Y) dapat di tuliskan dalam persamaan Linier sebagai berikut: Y = 6.150035 + 2.24E-08*X1 + 0.022588*X2. Hasil estimasi produktifitas (Y), variabel bebas modal usaha (X1) dan luas lahan (X2) berpengaruh

positif dan signifikan pada α = 5 persen terhadap produktifitas petani kelapa sawit di

kabupaten Mandailing Natal.

Kesimpulan yang diperoleh: 1. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel produktifitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal propinsi Sumatera Utara mampu dijelaskan oleh variabel-variabel modal usaha dan luas lahan mampu dijelaskan dengan model yang digunakan, 2. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan variabel produktifitas petani kelapa sawit menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Modal usaha dan luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal, 3. Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel produktifitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal, yang terbesar adalah variabel modal usaha, dikuti oleh variabel luas lahan.

(9)

vi ABSTRACT

Roni Rahmad. NIM. 062277310095 Effect of Venture Capital on Productivity and Land Area of Oil Palm Growers in Mandailing Natal regency. Thesis. Department of Management, Faculty of Economics. University of Medan. 2013.

This study examines the influence of venture capital and the issue of land on the productivity of oil palm farmers in the district Mandailing Natal. The purpose of this study was to mengetagui influence of venture capital and land affect the productivity of oil palm farmers in the district Mandailing Natal.

This study uses data sampling as many as 40 oil palm growers. Data collection techniques that have been conducted questionnaire digunakana t-test, f and R ² then to determine the influence of formulation variables do equations with specifications is Y = a + BX1 + BX2 + e.

Regression analysis of productivity (Y) can be written in the following linear equation: Y = 6.150035 + 2.24E-08 * 0.022588 * X1 + X2. The estimation results of productivity (Y), the independent variable capital (X1) and land area (X2) and a

significant positive effect on α = 5 percent of the productivity of oil palm farmers in

the district Mandailing Natal.

Conclusion: 1. Of the coefficient of determination on the results of the estimation of the variable productivity of oil palm farmers in the district of North Sumatra province Christmas Mandailing able to be explained by variables venture capital and land able to be explained by the model used, 2. The variables used to explain the variable productivity of oil palm growers indicate direction of influence is consistent with the hypothesis.

Venture capital and land area, and a significant positive effect on the productivity of oil palm farmers in the district Mandailing Natal, 3. The value koefiasien variables that explain the variable productivity of oil palm farmers in the district Mandailing Natal, the largest venture capital variable, followed by the variable land

(10)

vii

1.1Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas……….. 14

1.2Konsep Dasar Sistem Produktifitas………. 16

1.3Model Pengukuran Produktivitas Berdasarkan Model Mundel……… 18

1.4Pengukuran Produktivitas……… 19

2. Modal Usaha ... 20

3. Luas Lahan ... 22

B. Penelitian Yang Relevan ... 22

C. Kerangka Berfikr ... 28

(11)

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Jenis dan Sumber Data ... 31

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……….. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Deskripsi Penelitian ... 38

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

a. Karakteristik Petani Kelapa Sawit ... 44

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.4 Layout Angket ………... 34

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Indikator Produktivitas ……… 45

Tabel 4.2 Hasil Penelitian Indikator Modal Usaha ……… 46

Tabel 4.3 Hasil Penelitian Indikator Luas Lahan ……….. 47

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Produksi Kelapa Sawit di Sumatera Utara ………... 3

Gambar 1.2 Perkembangan Luas Tanaman Kelapa Sawit di Sumatera Utara ….. 4

Gambar 2.1 Sistem Produktivitas Produksi ………... 17

Gambar 4.1 Perkembangan PDRB ……… 41

Gambar 4.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mandailing Natal ………. 42

Gambar 4.3 Kontribusi Masing-masing Sektor Ekonomi

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia tidak terlepas dari perekenomian yang berbasis dari sektor pertanian. Hal ini karena sektor pertanian, masih tetap memegang peranan penting yakni sebagai penyedia bahan pangan bagi seluruh masyarakat, serta menopang pertumbuhan industri dalam hal penyediaan bahan baku industri. Sub sektor perkebunan, merupakan bagian dari sektor pertanian yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia.

Secara umum tanaman perkebunan mempunyai peranan yang besar, terutama dalam penyediaan lapangan kerja, pendapatan dari ekspor dan sumber pertumbuhan ekonomi.

(15)

2

menunjukkan bahwa produktivitas kelapa yang dihasilkan petani di Indonesia masih kurang dari satu ton per hektar, lebih rendah dari Filipina yang sudah mencapai dua ton per hektar. Padahal, merujuk pada riset Deptan produktivitas kelapa yang dihasilkan petani dalam negeri masih mampu mencapai 2 ton per hektar. Rendahnya produktivitas disebabkan banyaknya tanaman yang sudah tua dan rusak.

Disamping rendahnya produktivitas tanaman, persoalan lain pada pengembangan kelapa di Indonesia yakni pemanfaatan produk hilir maupun hasil sampingan belum banyak dilakukan. Selama ini komoditas kelapa baru sebatas dimanfaatkan pada produk primernya saja dalam bentuk kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng. Program diversifikasi kelapa Indonesia baru mampu menghasilkan 22 ragam produk turunan kelapa. Angka ini masih jauh di bawah Filipina yang telah memproduksi lebih dari 100 jenis diversifikasi produk berbasis kelapa. Hasil samping dan limbah belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga belum dapat dihasilkannya nilai tambah yang berarti secara ekonomi baik di tingkat petani maupun di tingkat prosesor. Penanganan agribisnis perkelapaan yang masih tersegmentasi atau bersifat sektoral cenderung merugikan posisi petani kelapa sebagai penghasil produk primer, persaingan dengan minyak nabati lainnya, khususnya kelapa sawit telah menekan pengembangan tanaman kelapa.

(16)

3

mengalami peningkatan. Perkembangan produksi kelapa sawit selama periode tahun 2000 hingga 2010 dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut.

Sumber : BPS, Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2001-2011

Gambar 1.1. Perkembangan Produksi Kelapa Sawit di Sumatera Utara Selama Tahun 2000 – 2010 (ton)

Dari gambar 1.1 menjelaskan bahwa bahwa tanaman kelapa sawit masih menjadi tanaman produktif yang selama periode 10 tahun terus meningkat. Dimana pada tahun 2000 produksi kelapa sawit sebesar 2.026.630 ton meningkat signifikan di tahun 2010 hingga sebesar 5.084.166 ton.

Potensi kelapa sawit di atas, mestinya menjadi potensi yang luar biasa yang dapat dikembangkan bagi peningkatan ekonomi masyarakat, namun sayangnya kondisi yang terjadi adalah potensi yang ada belum dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga belum mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat dari kondisi kemiskinan.

2.026.630

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

(17)

4

Di beberapa tempat buah kelapa telah dikembangkan pula sebagai produk olahan dari kelapa dan hasil sampingnya, seperti dessicated coconut, nata de coco, serat sabut, dan arang aktif. Namun bagi petani di Halmahera Utara, buah kelapa umumnya hanya dimanfaatkan untuk kelapa sayur dan minyak goreng.ini hanya menjual hasil buah kelapa dalam bentuk kopra yang diduga yang memiliki nilai tambah rendah.

Peningkatan produksi kelapa sawit tersebut salah satu penyebabnya adalah luas tanaman kelapa sawit yang terus meningkat selama tahun 2000 hingga tahun 2010. Data BPS mencatat, bahwa luas tanaman kelapa sawit tahun 2000 hanya sebesar 163.757 Ha. Di tahun 2010 luas tanaman kelapa sawit telah mencapai 394.656 Ha.

Sumber : BPS, Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2001-2011

Gambar 1.2. Perkembangan Luas Tanaman Kelapa Sawit Di Sumatera Utara Selama Tahun 2000 – 2010 (ton)

0

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

(18)

5

Peningkatan luas lahan tanaman kelapa sawit ini dipicu semakin meningkatnya harga kelapa sawit di pasaran baik nasional maupun internasional. Disamping proses alih fungsi lahan dari lahan tidur atau lahan perkebunan lainnya menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

Produksi yang meningkat disebabkan oleh peningkatan luas lahan tanaman akan menyebabkan produktifitas yang tidak maksimal dan akan merugikan petani kelapa sawit itu sendiri. Jika luas tanaman kelapa sawit tidak berubah atau tetap maka produktifitas kelapa sawit tentu secara otomatis akan stagnan. Hal inilah yang akan menyebabkan produktifitas kelapa sawit tidak akan pernah meningkat. Luas tanaman kelapa sawit tentu akan berkurang manakala sudah tidak ada lagi lahan yang akan digunakan untuk tanaman ini. Untuk itu perlu adanya terobosan baru dengan kemajuan teknologi sehingga meskipun luas tanam tetap akan meningkatkan produksi kelapa sawit sehingga produktifitas petani kelapa sawit juga akan meningkat.

Peningkatan produksi kelapa sawit serta produktifitas petani kelapa sawit akan semakin meningkat bila didukung oleh kemampuan modal usaha atau investasi baik dalam maupun luar negeri pada sektor perkebunan.

(19)

6

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Bagaimana Pengaruh Modal Usaha dan Luas Lahan Terhadap Produktivitas Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Mandailing Natal ”

B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar pada hal-hal lain diluar konteks penelitian ini, maka dibuat suatu identifikasi masalah yang akan diteliti sehingga data yang akan dikumpulkan dapat ditentukan dengan tepat. Dari latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah modal usaha mempengaruhi produktivitas petani kelapa sawit di Kabupaten Mandailing Natal?

2. Apakah luas lahan mempengaruhi produktivitas petani kelapa sawit di Kabupaten Mandailing Natal?

C. Pembatasan Masalah

(20)

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah modal usaha dan luas lahan mempengaruhi produktivitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan “untuk mengetagui pengaruh modal usaha dan luas lahan terhadap produktivitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal”.

F. Mamfaat Penelitian

Adapun mamfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, ini diharapkan merupakan penelitian yang dapat menambah pemahaman mengenai modal usaha dan luas lahan mempengaruhi produktivitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal.

2. Bagi petani, penelitian ini diharapkan akan member informasi dan motivasi untuk dijadikan bahan pertimbangan petani tentang apa yang mempengaruhi produktivitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal.

(21)

8

(22)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Modal usaha dan luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal.

2. Hasil analisis regresi produktifitas (Y) dapat di tuliskan dalam persamaan Linier sebagai berikut: Y = 6.150035 + 2.24E-08*X1 + 0.022588*X2. Hasil estimasi produktifitas (Y), variabel bebas modal usaha (X1) dan luas lahan (X2) berpengaruh positif dan signifikan pada α = 5 persen terhadap produktifitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal.

3. Uji t atau uji parsial ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau satu persatu. Dari hasil estimasi model untuk produktifitas (Y) diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut

X1 dalam Y nilai thitung = 3.587615 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0010. Hal ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0.1,

Sehingga variabel X1 signifikan pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95% secara positif akan mempengaruhi produktifitas (Y), yang artinya bahwa jika terjadi peningkatan modal usaha (X1) sebesar Rp. 1 milyar, maka produktifitas (Y) akan mengalami peningkatan sebesar koefisiennya yaitu sebesar 2.24E-08 poin, cateris paribus.

X2 dalam produktifitas (Y) nilai thitung = 4.054587 dengan tingkat probabilitas

(23)

55

α = 0.1, Sehingga variabel X2 signifikan pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95% secara positif akan mempengaruhi produktifitas (Y), yang artinya bahwa jika terjadi peningkatan luas lahan (X2) sebesar 1 Ha, maka produktifitas (Y) akan mengalami peningkatan sebesar koefisiennya yaitu sebesar 0.022588 poin, cateris paribus

4. Uji F atau uji serepak ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Dari hasil estimasi model untuk produktifitas diperoleh nilai F hitung sebesar 8.459384 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.001043. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas untuk produktifitas yaitu modal usaha (X1) dan luas lahan (X2) secara simultan dan signifikan bersama-sama mempengaruhi variabel terikatnya yaitu produktifitas pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95%. 5. Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar variasi

variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat. Dari hasil estimasi untuk produktifitas diperoleh nilai R2 sebesar 0.8324. Hal ini memberikan makna bahwa sebesar 83,24% variabel produktifitas dapat dijelaskan oleh variabel modal usaha dan luas lahan. Sedangkan sisanya sebesar 16,76% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

(24)

56

B. Saran

1. Sebaiknya pemerintah memberikan bantuan kepada para petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal berupa kredit ringan untuk menambah modal usaha. Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa modal usaha berpengaruh siginifkan dalam meningkatkan produktifitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal.

2. Luas lahan perkebunan kelapa sawit yang ada sekarang sebaiknya tidak dialih fungsikan bahkan bila perlu ditambah luas lahannya sehingga produktifitas petani kelapa sawit di kabupaten Mandailing Natal meningkat.

(25)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Refisi. Jakarta : Rineka Cipta.

Dewi Novia. 2010. Dampak Pengembangan Perkebunan Kakao Rakyat Melalui P2wk Terhadap Distribusi Pendapatan Di Kabupaten Donggala Sulawesi

Tengah. Jurnal Ekonomi Pertanian. J. Agroland 17 (3) : 219 - 225,

Desember 2010 ISSN : 0854 – 641X : Universitas Tadulako.

Edwina Susy, Evi Maharani. 2010. Persepsi Petani Terhadap Teknologi Pengolahan Pakan di Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) Volume 2, Nomor 1, Desember 2010 ISSN 2087 - 409X.

Fathia, Sakti Hutabarat, dan Ermi Tety. 2012. Analisis Finansial Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

Jurnal Ekonomi Pertanian Volume 14, Nomor 1, Januari– Juni 2012 : Universitas Riau.

Husril Ridho. 2011. Analisa Usaha Tani Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat

Swadaya di Kenagarian Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Skiripsi.

Program Sarjana Agribisnis Pertanian Universitas Andalas.

Perdana Akbar. 2008. Dampak Pelaksanaan Program Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Terhadap Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit ( Studi : PT Sinar Kencana Inti Perkasa, Kabupaten

Kotabaru, Kalimantan Selatan). Skripsi. Program Sarjana Ekstensi

Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Sadono, Sukirno. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

Jakarta.

Sannia, Begem Viantimala. 2013. Hubungan Kualitas Karet Rakyat Dengan

Tambahan Pendapatan Petani di Desa Program dan Non-Program. Jurnal

Agribisnis. JIIA, Volume 1 No. 1, Januari 2013

Selviana Deswita, Ermi Tety dan Evy Maharani. 2011. Analisis Saluran Pemasaran dan Transmisi Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Pada Petani Swadaya di Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jurnal. Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Soediyono. 1995. Ekonomi Makro Edisi Ketiga: Pengantar Analisis Pendapatan Nasional. Liberty, Yogyakarta.

(26)

58

Soeratno, Lincolin Arsyad. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Cetakan Keduabelas. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Supriadi, Herman. 2009. Strategi Kebijakan Pembangunan Pertanian di Papua

Barat. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/ART6-4d.pdf. Diakses : 12 Desember 2011

Syaifullah. 2010. Pengenalan Metode AHP ( Analitycal Hierarchy Process)

www.syaifullah08.wordpress.com/2010/02/21/pengenalan-metode-ahp.

Diakses : 13 Maret 2012

Tarigan, R. 2004. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. PT.Bumi Aksara, Jakarta.

Tarigan, Robinson. 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Todaro, M.P. 1990. Pembangunan Ekonomi Edisi Keenam. Alis Bahasa Oleh Haris Munandar, Penerbit Erlangga : Jakarta.

Wijaksono Rizky Rangga, Ardy Maulidy Navastar. 2012. Pengendalian Perubahan Pemanfaatan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Untuk Mendukung Program

Lumbung Pangan Nasional). JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012)

ISSN: 2301-9271 : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Wijayanti Rantika Tiwi. 2012. Analisis Keuntungan dan Skala Usaha Perkebunan

Kelapa Sawit Gerbang Serasan. Skripsi. Program Sarjana Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. http : // bps.go.id, Badan Pusat Statistik.

Gambar

Tabel 3.4 Layout Angket   ………………………………………………... 34
Gambar 1.1 Perkembangan Produksi Kelapa Sawit di Sumatera Utara  ………... 3
Gambar 1.1. Perkembangan Produksi Kelapa Sawit di Sumatera Utara
Gambar 1.2. Perkembangan Luas Tanaman Kelapa Sawit Di Sumatera Utara Selama Tahun 2000 – 2010 (ton)

Referensi

Dokumen terkait

Cognitive Behavioral Therapy in The Treatment of Anger: A Meta Analysis.. Cognitive Therapy

The formulation of the strategy obtained which maintain competitive prices, benchmark sense ampyang UKM “Ampyang Khas Jawa” as the main competitor (Ampyang

Konservasi, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral sebagai salah satu instansi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konservasi bahan galian, dan sesuai dengan

Sehungga dari segi potensi bahan galian logamnya bisa dikatakan bahwa di lokasi bekas penambangan ini sudah sangat kecil kemungkinannya untuk dapat dilakukan usaha

"Bernard dari Chartres pernah berkata bahwa kita laksana orang kerdil di bahu- bahu para raksasa, sehingga kita dapat melihat lebih dari pada mereka, dan melihat hal-hal yang

Rekloml Lanlri II Krnl,us Limau

This study suggested that the SRTM1 , a 30 m mesh open data, can be used to illustrate topographical features, such as surface ruptures or the deformations

Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa terdapat perbedaan di dalam perhitungan HPP yang di lakukan perusahaan selama ini dengan metode yang di terapkan oleh penulis.Perbedaan