• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN MIND MAPPING PADA SUB MATERI SISTEM INDERAMANUSIA DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN MIND MAPPING PADA SUB MATERI SISTEM INDERAMANUSIA DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

DAN MIND MAPPING PADA SUB MATERI SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 8

KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh : Indah Wulandari

NIM 409141041

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

DAN MIND MAPPING PADA SUB MATERI SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 8

KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Indah Wulandari (NIM. 409141041)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013, 2) mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013, dan 3) mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match dan Mind Mapping pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang berjumlah 155 siswa dan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 80 siswa. Dimana kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Make a Match dengan jumlah 40 siswa dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Mind Mapping dengan jumlah 40 siswa.

(4)

iv

THE COMPARISON OF STUDENT LEARNING RESULT WITH USE COOPERATIVE LEARNING MODEL MAKE A MATCH TYPE AND

MIND MAPPING TYPE IN SYSTEM OF HUMAN SENSE AT CLASS XI SMA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN

IN ACADEMIC YEAR 2012/2013

Indah Wulandari (NIM. 409141041) ABSTRACT

This study aimed to 1) determine in learning outcomes by using learning model type Make a Match on the topic of system of human sense in class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Academic Year 2012/2013, 2) determine in learning outcomes by using learning model type Mind Mapping on the topic of system of human sense in class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Academic Year 2012/2013, 3) determine the comparison in learning outcomes by using learning model type Make a Match and Mind Mapping on the topic of system of human sense in class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Academic Year 2012/2013.

This was the experimental research. The study population was all student in class XI IPA was 155 students of class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran and the samples were taken by purposive sampling was 80 students. Where XI IPA-1 class as experimental class which give learning model type Make a Match was 40 students and XI IPA-2 as experimental class which give learning model type Mind Mapping was 40 students

(5)

vii

2.1.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match 11 2.1.6 Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping 13

2.2 Sistem Indera Manusia 17

2.2.1. Struktur dan Fungsi Alat Indera 18

2.2.1.1 Indera Penglihat 18

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46

3.2. Populasi dan Sampel 46

(6)

viii

3.4. Jenis Penelitian 48

3.5. Desain Penelitian 48

3.6. Prosedur Penelitian 48

3.7. Uji Instrumen 50

3.7.1. Validitas Tes 50

3.7.2. Reliabilitas Tes 50

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 51

3.7.4. Daya Pembeda 52

3.8 Teknik Analisis Data 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 56

4.1.1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian 56

4.1.1.1. Validitas Tes 56

4.1.1.2. Reliabilitas Tes 56

4.1.1.3. Taraf Kesukaran Soal 57

4.1.1.4. Daya Pembeda Soal 57

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 57

4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretes Siswa 57

4.1.2.2. Deskripsi Nilai Postes Siswa 59

4.1.3. Analisis Data 61

4.1.3.1. Uji Normalitas 61

4.1.3.2. Uji Homogenitas 61

4.1.3.3. Uji Hipotesis 61

4.2. Pembahasan 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 67

5.2. Saran 67

(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran Make a Match 12 Tabel 2.2. Langkah-langkah model pembelajaran Mind Mapping 14 Tabel 2.3. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping 16 Tabel 3.1. Kisi-kisi hasil belajar siswa pada sub materi sistem indera

manusia 47

Tabel 3.2. Desain penelitian 48

Tabel 4.1. Deskripsi Perbandingan Nilai Pretes Siswa 58 Tabel 4.2. Deskripsi Perbandingan Nilai Postes 59

Tabel 4.3. Ringkasan Pengujian Hipotesis 62

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 71

Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran 73

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 93

Lampiran 4. Kunci Jawaban 98

Lampiran 5. Perhitungan Validitas Tes 99

Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Tes 101

Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 103

Lampiran 8. Perhitungan Daya Pembeda Soal 105

Lampiran 9. Data Hasil Belajar Siswa 108

Lampiran 10. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil

Belajar 111

Lampiran 11. Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi dan Varians Data

Pretes Sampel 115

Lampiran 12. Uji Normalitas Data Penelitian 118

Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Penelitian 120

Lampiran 14. Pengujian Hipotesis 124

Lampiran 15. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Make a

Macth (X1) pada Soal Pretes 127

Lampiran 16. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Mind

Mapping (X2) pada Soal Pretes 128 Lampiran 17. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Make a

Match (X2) pada Soal Postes 129

Lampiran 18. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Mind

Mapping (X2) pada Soal Postes 130 Lampiran 19. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 131

Lampiran 20. Tabel Uji Reliabilitas 132

Lampiran 21. Tabel Daya Pembeda Soal 133

Lampiran 22. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 134

Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian 135

Lampiran 24. Contoh beberapa pertanyaan dan jawaban untuk model

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mutu pendidikan bergantung pada keberhasilan proses belajar yang

terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Keberhasialan proses belajar ini

sendiri di pengaruhi faktor (1) internal meliputi faktor biologis dan psikologis.

Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan psikologis

antara lain kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar (2)

Faktor yang berasal dari luar diri manusia yang disebut faktor eksternal. Faktor ini

antara lain faktor manusia seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Kemudian

faktor non manusia seperti alam, benda, hewan, udara, suara, bau-bauan dan

lingkungan fisik. Kedua faktor ini bagi peserta didik akan mempengaruhi prestasi

belajar. Oleh karena itu guru harus menguasai dan memahami kedua faktor ini

untuk mengatur strategi pembelajaran yang lebih bermakna, menarik dan

menyenangkan bagi peserta didik (Sagala, 2009).

Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik Kurikulum IKIP

Surabaya (1988), Lince (2001: 42) dalam Trianto (2010) bahwa efesiensi dan

keefektifan mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala upaya

guru untuk membantu para siswa agar belajar dengan baik. Agar dapat mengajar

secara efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (kuantitas)

dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. Kesempatan belajar siswa dapat

ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Memulai

dan mengakhiri kegaitan belajar mengajar tepat pada waktunya. Hal ini berarti

kesempatan belajar semakin banyak atau optimal, dan guru menunjukan

keseriusan dalam mengajar sehingga dapat membangkitkan minat dan motivasi

siswa untuk belajar. Semakin banyak siswa terlibat aktif dalam belajar, semakin

tinggi kemungkinan prestasi belajar yang dicapainya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama menjalani

Program Pengalaman Lapangan Terpadu ( PPLT ) di SMA Muhammadiyah 8

(10)

2

tersebut rendahnya hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

siswa, 70 % yang masih dibawah KKM (KKM = 70) yaitu 67, kurangnya

keaktifan siswa dalam merespon pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, serta

kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar materi

pelajaran biologi. Permasalahan lainnya adalah siswa masih terfokus pada guru

sebagai sumber utama pengetahuan, guru masih sering menggunakan metode

ceramah dimana metode ini membuat guru masih terkesan mendominasi kegiatan

belajar mengajar dan siswa menjadi pasif. Selain itu, lingkungan sekolah yang

terdiri dari beberapa unit sekolah karena merupakan sebuah Perguruan

Muhammadiyah, minimnya waktu pelajaran yang hanya 2 x 40 menit dalam satu

kali pertemuan sedangkan alokasi waktu yang ditetapkan dinas pendidikan

kabupaten Asahan dalam satu kali pertemuan adalah 2 x 45 menit sehingga materi

yang diajarkan tidak sebanyak sekolah lain yang alokasi waktunya lebih panjang

10 menit.

Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dicari suatu solusi yang dapat

mengubah keadaan tersebut. Perlu diterapkan model pembelajaran lain yang lebih

menyenangkan sehingga siswa lebih tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran.

Siswa didorong untuk mendengarkan penjelasan dari guru maupun teman sebaya

dengan lebih kritis, maupun memahami dan menjelaskan konsep-konsep dengan

kata-kata sendiri, serta mampu menunjukan bukti klarifikasi dari penjelasan

tersebut.

Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan model

yang tepat untuk membantu siswa memahami konsep-konsep. Hal ini dapat dilihat

dari penelitian yang dilakukan oleh Eliya (2010) pada materi pokok Struktur dan

Fungsi Sel di kelas XI IPA semester 1 SMA Negeri 5 Medan T.P 2009/2010,

dimana nilai rata-rata postes siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sebesar 8,08 dengan SD = 0,53,

sedangkan nilai rata-rata postes siswa yang diajar tanpa Make a Match adalah 6,67

dengan SD = 0,56. Hal ini berati, hasil belajar siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Make a Match lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa

(11)

3

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Eliya (2010)

mengungkapkan keunggulan dari model pembelajaran Make a Match diantaranya:

1) meningkatkan kerja sama diantara siswa, 2) membuat siswa sangat antusias dan

semangat dalam menerima pelajaran, 3) membantu siswa yang tidak aktif

berdiskusi menjadi aktif, dan 4) memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas

belajar. Dalam karya ilmiah yang ditulis Eliyah (2010) tidak disertakan

kekurangan dari model pembelajaran Make a Match. Akan tetapi pada penelitian

lain yang dilakukan oleh Manurung (2011)dengan judul penelitian “Perbandingan

Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make a Match dan Think Pair Share pada Submateri Pokok Sistem Ekskresi di

Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mandoge T.P. 2010/2011” dipaparkan kelemahan

dari model pembelajaran Make a Match diantarnya membuat siswa lebih banyak

bermain (tidak konsentrasi) dalam proses pembelajaran, situasi kelas menjadi

ribut dan bising serta dibutuhkan waktu untuk memusatkan perhatian siswa

kembali.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Situmorang di SMA

Negeri 2 Tebing Tinggi pada tahun 2011 menyatakan bahwa nilai rata-rata kelas

perlakuan (teknik pencatatan peta pikiran dalam model pembelajaran koopertaif

tipe STAD) meningkat dari 38,32 menjadi 73,6 dan nilai rata-rata kelas kontrol

meningkat dari 34,8 menjadi 50,87. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi

didapat bahwa kontribusi peningkatan hasil belajar siswa melalui pengajaran peta

pikiran dalam model kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa adalah

98%. Adapun keunggulan model pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) dari

hasil penelitian yang dilakukan Situmorang (2011) adalah menciptakan

antusiasme dan kreatifitas dalam belajar juga mengajarkan siswa untuk

menetapkan suatu tujuan yang harus dicapainyaa selain itu siswa mampu

membangun keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok serta

menghormati pendapat orang lain.

Dalam pelaksanaan, ditemukan beberapa kendala nyata yang tidak bisa

diabaikan ketika menerapkan pengajaran teknik pencatatan peta pikiran (Mind

(12)

4

ditemukan peneliti selama penelitian, yaitu: 1) dalam hal membagi waktu pada

tahap penyampaian informasi, peneliti terlalu lama menyampaikan materi, 2)

dalam kelompok kooperatif, saat berdiskusi masih ada siswa yang tidak bersifat

komunikatif terhadap temannya dalam satu kelompok, juga secara keseluruhan

terhadap peneliti ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Penulis memilih materi sistem indera pada manusia karena disesuaikan

dengan jadwal seminar dan penelitian yang akan dilakukan pada bulan April

sampai Juni.

Penulis memilih membandingkan model pembelajaran Make a Match

dan Mind Mapping adalah dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan

orang lain sebelumnya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ningsih dalam Putri

(2011) pada materi pokok Sistem Indera di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gebang

T.P. 2009/2010, dimana rata-rata hasil belajar siswa meningkat 47,01 % setelah

siswa memperoleh pelajaran dengan menggunakan pembelajaran koopertaif tipe

Make a Match. Dari penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa Make a Match

cocok atau sesuai diterapakan pada materi Sistem Indera. Sedangkan pada

pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping, peneliti belum menemukan

penelitian yang membahas tentang proses belajar mengajar dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping pada materi Sistem Indera. Oleh

karena itu, peneliti membandingkan kedua model pembelajaran tersebut sehingga

peneliti tahu model pembelajaran Make a Match atau Mind Mapping yang lebih

baik untuk materi Sistem Indera. Selain itu pertimbangan lainnya adalah

karakteristik dari siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang masih

suka bermain, aktif dalam pergerakan dan suka akan menggambar.

Sedangkan alasan penulis memilih SMA Muhammadiyah sebagai tempat

penelitian adalah SMA tersebut merupakan sekolah latihan saat peneliti

melakukan PPLT pada semester tujuh sehingga telah mengenal kepala sekolah,

guru dan para murid. Hal tersebut dapat mempermudah peneliti saat melakukan

penelitian dan mempermudah mengurus hal-hal yang berhubungan dengan

(13)

5

Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Mind Mapping pada Sub Materi Sistem Indera Manusia di Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 KisaranTahun Pembelajaran 2012/2013”.

1.2 Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi

identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam merespon pelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar.

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar

materi pelajaran biologi.

4. Guru masih sering menggunakan metode ceramah dimana metode ini

membuat guru masih terkesan mendominasi kegiatan belajar mengajar dan

siswa menjadi pasif.

5. Lingkungan sekolah terdiri dari beberapa unit yang merupakan satu

perguruan Muhammadiyah

6. Minimnya waktu pelajaran yang hanya 2 x 40 menit satu kali pertemuan

sedangkan peraturan dari dinas pendidikan kabupaten 2 x 45 menit satu

kali pertemuan.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah maka perlu dibuat

batasan-batasan masalah agar penelitian ini lebih jelas dan terarah. Berdasarkan

identifikasi masalah tersebut maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Rendahnya hasil belajar.

2. Materi pokok pembelajaran yang akan diteliti adalah sistem indera

(14)

6

3. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan Mind Mapping.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran Make a Match pada sub materi sistem indera manusia di

kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran

2012/2013 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran Mind Mapping pada sub materi sistem indera manusia di

kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran

2012/2013 ?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Make a Match dan Mind Mapping

pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Make a Match pada sub materi sistem indera manusia

di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran

2012/2013.

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Mind Mapping pada sub materi sistem indera

manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun

pembelajaran 2012/2013.

3. Mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

(15)

7

pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis, guru bidang studi biologi, maupun

para pembaca dalam mengajarkan materi pelajaran biologi.

2. Memberikan variasi baru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya

biologi dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match dan

Mind Mapping untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Menjadi bahan perbandingan atau masukan bagi peneliti berikutnya yang

akan meneliti hal yang sejalan dengan penelitian ini.

1.7 Defenisi Operasional

Make a Match adalah mencari pasangan antara kartu yang berisi

pertanyaan dengan kartu yang berisi jawaban.

Mind Mapping adalah merupakan teknik meringkas bahan yang

dipelajari, dan memproyeksikan materi yang dipelajari ke dalam bentuk peta atau

teknik grafis.

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses

belajar dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

KKM adalah singkatan dari kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai

minimal yang harus diperoleh siswa yang membuat siswa tersebut dikategorikan

(16)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pengujian dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match pada sub materi pokok sistem indera pada manusia di kelas

XI IPA-1 diperoleh X = 88,58 dengan standar deviasi 6,77 dan varians

sebesar 45,79 yang dikategorikan tinggi.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Mind Mapping pada sub materi pokok sistem indera pada manusia di

kelas XI IPA-2 diperoleh X = 85,43 dengan standar deviasi 6,21 dan

varians sebesar 38,56 yang di kategorikan cukup tinggi.

3. Perbandingan hasil belajar yang diperoleh dari kedua model pembelajaran

kooperatif tersebut adalah 56,58 : 55,43 (1,02 : 1) dengan kata lain, model

pembelajaran koopertaif tipe Make a Match memiliki hasil yang jauh

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Mind Mapping pada

sub materi sistem indera di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran

T.P. 2012/2013.

5.2 Saran

1. Bagi guru biologi umumnya dan guru SMA Muhammadiyah 8 Kisaran

khususnya dapat mempertimbangkan pengguanaan model pembelajaran

Make a Match sebagai media pembelajaran pada materi sistem Indera

pada manusia.

2. Karena populasi dalam penelitian ini sangat terbatas, maka perlu kiranya

dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil populasi yang lebih

luas, atau dilakukan pada semua tingkatan kelas dengan demikian

(17)

68

DAFTAR PUSTAKA

Akhyar, M.S. (2005). Biologi untuk SMA Kelas II. Grafindo Media Pratama. Bandung

Ambarini, N. (2010). Penerapan Pembelajaran Aktif Card Sort Disertai Mind Mapping Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 5 Surakarta. Jurnal. Universitas Sebelas Maret. Surakarta (tidak dipublikasikan)

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Jackson, R.B., Minorsky, P.V. (2011). Campbell biology.- 9th ed. Pearson. United States of America.

Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Eliya. (2010). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make a Match) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI IPA Semester 1 SMA Negeri 5 Medan T.P 2009/2010. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan (tidak dipublikasikan)

Fajarini. (2012). Sel Batang dan Sel kerucut. http://www.fajarini.wordpress.com/ sel-batang-dan-sel-kerucut-pada-mata/html. (diakses tanggal 5 Maret 2013)

Foster, B. (2003). Biologi untuk Kelas XI IPA Semester Genap. Erlangga. Jakarta

Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Harsiwi, W. (2001). Kumpulan Soal untuk Ujian Nasional dan SNMPTN. Bumi

Aksara. Jakarta

Hayati, D. (2010). Perbedaan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Metode Konvensional Pada Materi Pokok Sistem Pernafasan di Kelas XI IPA SMA N 1 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan (tidak dipublikasikan)

Istamar, S. (2004). Biologi Kelas XI IPA. Grafindo Media Pratama. Bandung

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada. Medan

Karmana, O. (2007). Biologi Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas II. Grafindi

(18)

69

Lestari, E.S. (2009). Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Lie, A. (2010). Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta

Mahmuddin. (2009). Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran. http://mahmuddin. wordpress.com/2009/12/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping /html (diakses tanggal 18 Februari 2013)

Manurung, N.F. (2011). Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Think Pair Share Pada Submateri Pokok Sistem Ekskresi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mandoge T.P. 2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan. (tidak dipublikasikan)

Mulyono, Herri (2009). Interpolasi Data Statistika. file://localhost/ F:/Interpolasi%20dalam%20Perhitungan%20Statistik%20%20Mengajar%20d an%20Belajar%20Bahasa%20Inggris%20Online%20%20English%20Teachi ng%20and%20Learning%20Online.htm (diakses tanggal 14 Juni 2013)

Noer. (2013). Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Make a Match. http://matahati99.blogspot.com/2013/02/kelebihan-dan-kelemahan-metode. html# . UdHJMXysim4 (diakses tanggal 30 Juni 2013)

Pratiwi, S. (2003). Biologi SMA Kelas XI Semester Genap. Erlangga. Jakarta

Priadi, A. (2007). Sains Biologi SMA kelas XI. Yudishtia. Jakarta

Pulungan, S.A. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make a Match dan Number Heads Together Pada Sub Materi Pokok Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P. 2011/2012. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan (tidak dipublikasikan)

Putri, H.D.(2011). Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make a Match dan Peta Konsep pada Materi Ruang Lingkup Biologi di Kelas X SMA Negeri 1 Simpang Empat Asahan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan (tidak dipublikasikan)

Rusman. (2011). Seni Manajemen Sekolah Bermutu ModelModel Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta. Bandung

(19)

70

Situmorang, R.P. (2011). Pengaruh Teknik Pencatatan Peta Pikiran Dalam Model Pembelajaran Koopertaif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Sub Materi Pokok Sistem Saraf Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.P. 2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan. (tidak dipublikasikan)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta

Soraya, Y. (2011). Kombinasi Implementasi Number Heads Together (NHT) dan Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi pada Materi Ruang Lingkup Biologi di Kelas X-2 SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P 2011/2012. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan. (tidak dipublikasikan)

Sri, E.L. (2009). Biologi 2: Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/ MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.

Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo. Jakarta

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung

Supardi, A. (2004). Eksplorasi Biologi Kelas 1 SMA. Sinergi Pustaka Indonesia. Bandung

Supriyono, A. (2010). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Surya. (2011). Struktur Telinga. http://www.soerya.surabaya.go.id./images-telinga/html (diakses tanggal 5 Maret 2013)

Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta

Widuri. (2012). Bank Soal untuk UN dan SNMPTN 2013. Bumi Aksara. Jakarta

Widya, N. (2004). Senang Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama. Bandung

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran Make a MatchTabel 2.2. Langkah-langkah model pembelajaran Mind Mapping

Referensi

Dokumen terkait

Negeri 1 Jetis memiliki kedisiplinan dan kerapian yang cukup baik. Apabila siswa memiliki keperluan keluar.. sekolah dalam jam belajar siswa diharuskan meminta izin kepada

Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Hal ini dikarenakan Aclinop nampaknya bekerja efektif untuk meningkatkan pertumbuhan pada minggu pertama hingga ketiga pemeliharaan sedangkan zeolit yang ditambahkan pada

Berdasarkan hasil yang dikemukakan diatas, penulis memberikan beberapa masukan yaitu : Batik Kresno Pada PT Dewi Samudra Kusuma hendaknya memperluas jangkauan pasarnya diluar

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan semakin banyaknya komposisi serat ijuk maka semakin rendah nilai kekerasan spesimen kampas rem dan

Judul penelitian ini berjudul Pengembangan lahan Untuk Tanaman Kedelai di Kecamatatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kegiatan ekonomi masyarakat dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) dan

[r]