PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
DAN MIND MAPPING PADA SUB MATERI SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 8
KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh : Indah Wulandari
NIM 409141041
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
DAN MIND MAPPING PADA SUB MATERI SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 8
KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Indah Wulandari (NIM. 409141041)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013, 2) mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013, dan 3) mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match dan Mind Mapping pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang berjumlah 155 siswa dan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 80 siswa. Dimana kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Make a Match dengan jumlah 40 siswa dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Mind Mapping dengan jumlah 40 siswa.
iv
THE COMPARISON OF STUDENT LEARNING RESULT WITH USE COOPERATIVE LEARNING MODEL MAKE A MATCH TYPE AND
MIND MAPPING TYPE IN SYSTEM OF HUMAN SENSE AT CLASS XI SMA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN
IN ACADEMIC YEAR 2012/2013
Indah Wulandari (NIM. 409141041) ABSTRACT
This study aimed to 1) determine in learning outcomes by using learning model type Make a Match on the topic of system of human sense in class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Academic Year 2012/2013, 2) determine in learning outcomes by using learning model type Mind Mapping on the topic of system of human sense in class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Academic Year 2012/2013, 3) determine the comparison in learning outcomes by using learning model type Make a Match and Mind Mapping on the topic of system of human sense in class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Academic Year 2012/2013.
This was the experimental research. The study population was all student in class XI IPA was 155 students of class XI SMA Muhammadiyah 8 Kisaran and the samples were taken by purposive sampling was 80 students. Where XI IPA-1 class as experimental class which give learning model type Make a Match was 40 students and XI IPA-2 as experimental class which give learning model type Mind Mapping was 40 students
vii
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match 11 2.1.6 Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping 13
2.2 Sistem Indera Manusia 17
2.2.1. Struktur dan Fungsi Alat Indera 18
2.2.1.1 Indera Penglihat 18
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46
3.2. Populasi dan Sampel 46
viii
3.4. Jenis Penelitian 48
3.5. Desain Penelitian 48
3.6. Prosedur Penelitian 48
3.7. Uji Instrumen 50
3.7.1. Validitas Tes 50
3.7.2. Reliabilitas Tes 50
3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 51
3.7.4. Daya Pembeda 52
3.8 Teknik Analisis Data 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 56
4.1.1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian 56
4.1.1.1. Validitas Tes 56
4.1.1.2. Reliabilitas Tes 56
4.1.1.3. Taraf Kesukaran Soal 57
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal 57
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 57
4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretes Siswa 57
4.1.2.2. Deskripsi Nilai Postes Siswa 59
4.1.3. Analisis Data 61
4.1.3.1. Uji Normalitas 61
4.1.3.2. Uji Homogenitas 61
4.1.3.3. Uji Hipotesis 61
4.2. Pembahasan 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 67
5.2. Saran 67
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran Make a Match 12 Tabel 2.2. Langkah-langkah model pembelajaran Mind Mapping 14 Tabel 2.3. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping 16 Tabel 3.1. Kisi-kisi hasil belajar siswa pada sub materi sistem indera
manusia 47
Tabel 3.2. Desain penelitian 48
Tabel 4.1. Deskripsi Perbandingan Nilai Pretes Siswa 58 Tabel 4.2. Deskripsi Perbandingan Nilai Postes 59
Tabel 4.3. Ringkasan Pengujian Hipotesis 62
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 71
Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran 73
Lampiran 3. Instrumen Penelitian 93
Lampiran 4. Kunci Jawaban 98
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Tes 99
Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Tes 101
Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 103
Lampiran 8. Perhitungan Daya Pembeda Soal 105
Lampiran 9. Data Hasil Belajar Siswa 108
Lampiran 10. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil
Belajar 111
Lampiran 11. Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi dan Varians Data
Pretes Sampel 115
Lampiran 12. Uji Normalitas Data Penelitian 118
Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Penelitian 120
Lampiran 14. Pengujian Hipotesis 124
Lampiran 15. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Make a
Macth (X1) pada Soal Pretes 127
Lampiran 16. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Mind
Mapping (X2) pada Soal Pretes 128 Lampiran 17. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Make a
Match (X2) pada Soal Postes 129
Lampiran 18. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Mind
Mapping (X2) pada Soal Postes 130 Lampiran 19. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 131
Lampiran 20. Tabel Uji Reliabilitas 132
Lampiran 21. Tabel Daya Pembeda Soal 133
Lampiran 22. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 134
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian 135
Lampiran 24. Contoh beberapa pertanyaan dan jawaban untuk model
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan bergantung pada keberhasilan proses belajar yang
terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Keberhasialan proses belajar ini
sendiri di pengaruhi faktor (1) internal meliputi faktor biologis dan psikologis.
Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan psikologis
antara lain kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar (2)
Faktor yang berasal dari luar diri manusia yang disebut faktor eksternal. Faktor ini
antara lain faktor manusia seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Kemudian
faktor non manusia seperti alam, benda, hewan, udara, suara, bau-bauan dan
lingkungan fisik. Kedua faktor ini bagi peserta didik akan mempengaruhi prestasi
belajar. Oleh karena itu guru harus menguasai dan memahami kedua faktor ini
untuk mengatur strategi pembelajaran yang lebih bermakna, menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik (Sagala, 2009).
Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik Kurikulum IKIP
Surabaya (1988), Lince (2001: 42) dalam Trianto (2010) bahwa efesiensi dan
keefektifan mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala upaya
guru untuk membantu para siswa agar belajar dengan baik. Agar dapat mengajar
secara efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (kuantitas)
dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. Kesempatan belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Memulai
dan mengakhiri kegaitan belajar mengajar tepat pada waktunya. Hal ini berarti
kesempatan belajar semakin banyak atau optimal, dan guru menunjukan
keseriusan dalam mengajar sehingga dapat membangkitkan minat dan motivasi
siswa untuk belajar. Semakin banyak siswa terlibat aktif dalam belajar, semakin
tinggi kemungkinan prestasi belajar yang dicapainya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama menjalani
Program Pengalaman Lapangan Terpadu ( PPLT ) di SMA Muhammadiyah 8
2
tersebut rendahnya hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
siswa, 70 % yang masih dibawah KKM (KKM = 70) yaitu 67, kurangnya
keaktifan siswa dalam merespon pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, serta
kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar materi
pelajaran biologi. Permasalahan lainnya adalah siswa masih terfokus pada guru
sebagai sumber utama pengetahuan, guru masih sering menggunakan metode
ceramah dimana metode ini membuat guru masih terkesan mendominasi kegiatan
belajar mengajar dan siswa menjadi pasif. Selain itu, lingkungan sekolah yang
terdiri dari beberapa unit sekolah karena merupakan sebuah Perguruan
Muhammadiyah, minimnya waktu pelajaran yang hanya 2 x 40 menit dalam satu
kali pertemuan sedangkan alokasi waktu yang ditetapkan dinas pendidikan
kabupaten Asahan dalam satu kali pertemuan adalah 2 x 45 menit sehingga materi
yang diajarkan tidak sebanyak sekolah lain yang alokasi waktunya lebih panjang
10 menit.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dicari suatu solusi yang dapat
mengubah keadaan tersebut. Perlu diterapkan model pembelajaran lain yang lebih
menyenangkan sehingga siswa lebih tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa didorong untuk mendengarkan penjelasan dari guru maupun teman sebaya
dengan lebih kritis, maupun memahami dan menjelaskan konsep-konsep dengan
kata-kata sendiri, serta mampu menunjukan bukti klarifikasi dari penjelasan
tersebut.
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan model
yang tepat untuk membantu siswa memahami konsep-konsep. Hal ini dapat dilihat
dari penelitian yang dilakukan oleh Eliya (2010) pada materi pokok Struktur dan
Fungsi Sel di kelas XI IPA semester 1 SMA Negeri 5 Medan T.P 2009/2010,
dimana nilai rata-rata postes siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sebesar 8,08 dengan SD = 0,53,
sedangkan nilai rata-rata postes siswa yang diajar tanpa Make a Match adalah 6,67
dengan SD = 0,56. Hal ini berati, hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Make a Match lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa
3
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Eliya (2010)
mengungkapkan keunggulan dari model pembelajaran Make a Match diantaranya:
1) meningkatkan kerja sama diantara siswa, 2) membuat siswa sangat antusias dan
semangat dalam menerima pelajaran, 3) membantu siswa yang tidak aktif
berdiskusi menjadi aktif, dan 4) memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas
belajar. Dalam karya ilmiah yang ditulis Eliyah (2010) tidak disertakan
kekurangan dari model pembelajaran Make a Match. Akan tetapi pada penelitian
lain yang dilakukan oleh Manurung (2011)dengan judul penelitian “Perbandingan
Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make a Match dan Think Pair Share pada Submateri Pokok Sistem Ekskresi di
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mandoge T.P. 2010/2011” dipaparkan kelemahan
dari model pembelajaran Make a Match diantarnya membuat siswa lebih banyak
bermain (tidak konsentrasi) dalam proses pembelajaran, situasi kelas menjadi
ribut dan bising serta dibutuhkan waktu untuk memusatkan perhatian siswa
kembali.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Situmorang di SMA
Negeri 2 Tebing Tinggi pada tahun 2011 menyatakan bahwa nilai rata-rata kelas
perlakuan (teknik pencatatan peta pikiran dalam model pembelajaran koopertaif
tipe STAD) meningkat dari 38,32 menjadi 73,6 dan nilai rata-rata kelas kontrol
meningkat dari 34,8 menjadi 50,87. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi
didapat bahwa kontribusi peningkatan hasil belajar siswa melalui pengajaran peta
pikiran dalam model kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa adalah
98%. Adapun keunggulan model pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) dari
hasil penelitian yang dilakukan Situmorang (2011) adalah menciptakan
antusiasme dan kreatifitas dalam belajar juga mengajarkan siswa untuk
menetapkan suatu tujuan yang harus dicapainyaa selain itu siswa mampu
membangun keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok serta
menghormati pendapat orang lain.
Dalam pelaksanaan, ditemukan beberapa kendala nyata yang tidak bisa
diabaikan ketika menerapkan pengajaran teknik pencatatan peta pikiran (Mind
4
ditemukan peneliti selama penelitian, yaitu: 1) dalam hal membagi waktu pada
tahap penyampaian informasi, peneliti terlalu lama menyampaikan materi, 2)
dalam kelompok kooperatif, saat berdiskusi masih ada siswa yang tidak bersifat
komunikatif terhadap temannya dalam satu kelompok, juga secara keseluruhan
terhadap peneliti ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Penulis memilih materi sistem indera pada manusia karena disesuaikan
dengan jadwal seminar dan penelitian yang akan dilakukan pada bulan April
sampai Juni.
Penulis memilih membandingkan model pembelajaran Make a Match
dan Mind Mapping adalah dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan
orang lain sebelumnya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ningsih dalam Putri
(2011) pada materi pokok Sistem Indera di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gebang
T.P. 2009/2010, dimana rata-rata hasil belajar siswa meningkat 47,01 % setelah
siswa memperoleh pelajaran dengan menggunakan pembelajaran koopertaif tipe
Make a Match. Dari penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa Make a Match
cocok atau sesuai diterapakan pada materi Sistem Indera. Sedangkan pada
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping, peneliti belum menemukan
penelitian yang membahas tentang proses belajar mengajar dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping pada materi Sistem Indera. Oleh
karena itu, peneliti membandingkan kedua model pembelajaran tersebut sehingga
peneliti tahu model pembelajaran Make a Match atau Mind Mapping yang lebih
baik untuk materi Sistem Indera. Selain itu pertimbangan lainnya adalah
karakteristik dari siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang masih
suka bermain, aktif dalam pergerakan dan suka akan menggambar.
Sedangkan alasan penulis memilih SMA Muhammadiyah sebagai tempat
penelitian adalah SMA tersebut merupakan sekolah latihan saat peneliti
melakukan PPLT pada semester tujuh sehingga telah mengenal kepala sekolah,
guru dan para murid. Hal tersebut dapat mempermudah peneliti saat melakukan
penelitian dan mempermudah mengurus hal-hal yang berhubungan dengan
5
Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan melakukan penelitian
dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Mind Mapping pada Sub Materi Sistem Indera Manusia di Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 KisaranTahun Pembelajaran 2012/2013”.
1.2 Identifkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi
identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa.
2. Kurangnya keaktifan siswa dalam merespon pelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar
materi pelajaran biologi.
4. Guru masih sering menggunakan metode ceramah dimana metode ini
membuat guru masih terkesan mendominasi kegiatan belajar mengajar dan
siswa menjadi pasif.
5. Lingkungan sekolah terdiri dari beberapa unit yang merupakan satu
perguruan Muhammadiyah
6. Minimnya waktu pelajaran yang hanya 2 x 40 menit satu kali pertemuan
sedangkan peraturan dari dinas pendidikan kabupaten 2 x 45 menit satu
kali pertemuan.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah maka perlu dibuat
batasan-batasan masalah agar penelitian ini lebih jelas dan terarah. Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Rendahnya hasil belajar.
2. Materi pokok pembelajaran yang akan diteliti adalah sistem indera
6
3. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan Mind Mapping.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Make a Match pada sub materi sistem indera manusia di
kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran
2012/2013 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Mind Mapping pada sub materi sistem indera manusia di
kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran
2012/2013 ?
3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Make a Match dan Mind Mapping
pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA
Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Make a Match pada sub materi sistem indera manusia
di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran
2012/2013.
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Mind Mapping pada sub materi sistem indera
manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran tahun
pembelajaran 2012/2013.
3. Mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
7
pada sub materi sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA
Muhammadiyah 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis, guru bidang studi biologi, maupun
para pembaca dalam mengajarkan materi pelajaran biologi.
2. Memberikan variasi baru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya
biologi dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match dan
Mind Mapping untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Menjadi bahan perbandingan atau masukan bagi peneliti berikutnya yang
akan meneliti hal yang sejalan dengan penelitian ini.
1.7 Defenisi Operasional
Make a Match adalah mencari pasangan antara kartu yang berisi
pertanyaan dengan kartu yang berisi jawaban.
Mind Mapping adalah merupakan teknik meringkas bahan yang
dipelajari, dan memproyeksikan materi yang dipelajari ke dalam bentuk peta atau
teknik grafis.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses
belajar dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
KKM adalah singkatan dari kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai
minimal yang harus diperoleh siswa yang membuat siswa tersebut dikategorikan
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pengujian dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Make a Match pada sub materi pokok sistem indera pada manusia di kelas
XI IPA-1 diperoleh X = 88,58 dengan standar deviasi 6,77 dan varians
sebesar 45,79 yang dikategorikan tinggi.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Mind Mapping pada sub materi pokok sistem indera pada manusia di
kelas XI IPA-2 diperoleh X = 85,43 dengan standar deviasi 6,21 dan
varians sebesar 38,56 yang di kategorikan cukup tinggi.
3. Perbandingan hasil belajar yang diperoleh dari kedua model pembelajaran
kooperatif tersebut adalah 56,58 : 55,43 (1,02 : 1) dengan kata lain, model
pembelajaran koopertaif tipe Make a Match memiliki hasil yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Mind Mapping pada
sub materi sistem indera di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran
T.P. 2012/2013.
5.2 Saran
1. Bagi guru biologi umumnya dan guru SMA Muhammadiyah 8 Kisaran
khususnya dapat mempertimbangkan pengguanaan model pembelajaran
Make a Match sebagai media pembelajaran pada materi sistem Indera
pada manusia.
2. Karena populasi dalam penelitian ini sangat terbatas, maka perlu kiranya
dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil populasi yang lebih
luas, atau dilakukan pada semua tingkatan kelas dengan demikian
68
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar, M.S. (2005). Biologi untuk SMA Kelas II. Grafindo Media Pratama. Bandung
Ambarini, N. (2010). Penerapan Pembelajaran Aktif Card Sort Disertai Mind Mapping Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 5 Surakarta. Jurnal. Universitas Sebelas Maret. Surakarta (tidak dipublikasikan)
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta
Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Jackson, R.B., Minorsky, P.V. (2011). Campbell biology.- 9th ed. Pearson. United States of America.
Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta
Eliya. (2010). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make a Match) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI IPA Semester 1 SMA Negeri 5 Medan T.P 2009/2010. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan (tidak dipublikasikan)
Fajarini. (2012). Sel Batang dan Sel kerucut. http://www.fajarini.wordpress.com/ sel-batang-dan-sel-kerucut-pada-mata/html. (diakses tanggal 5 Maret 2013)
Foster, B. (2003). Biologi untuk Kelas XI IPA Semester Genap. Erlangga. Jakarta
Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta
Harsiwi, W. (2001). Kumpulan Soal untuk Ujian Nasional dan SNMPTN. Bumi
Aksara. Jakarta
Hayati, D. (2010). Perbedaan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Metode Konvensional Pada Materi Pokok Sistem Pernafasan di Kelas XI IPA SMA N 1 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan (tidak dipublikasikan)
Istamar, S. (2004). Biologi Kelas XI IPA. Grafindo Media Pratama. Bandung
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada. Medan
Karmana, O. (2007). Biologi Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas II. Grafindi
69
Lestari, E.S. (2009). Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Lie, A. (2010). Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta
Mahmuddin. (2009). Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran. http://mahmuddin. wordpress.com/2009/12/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping /html (diakses tanggal 18 Februari 2013)
Manurung, N.F. (2011). Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Think Pair Share Pada Submateri Pokok Sistem Ekskresi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mandoge T.P. 2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan. (tidak dipublikasikan)
Mulyono, Herri (2009). Interpolasi Data Statistika. file://localhost/ F:/Interpolasi%20dalam%20Perhitungan%20Statistik%20%20Mengajar%20d an%20Belajar%20Bahasa%20Inggris%20Online%20%20English%20Teachi ng%20and%20Learning%20Online.htm (diakses tanggal 14 Juni 2013)
Noer. (2013). Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Make a Match. http://matahati99.blogspot.com/2013/02/kelebihan-dan-kelemahan-metode. html# . UdHJMXysim4 (diakses tanggal 30 Juni 2013)
Pratiwi, S. (2003). Biologi SMA Kelas XI Semester Genap. Erlangga. Jakarta
Priadi, A. (2007). Sains Biologi SMA kelas XI. Yudishtia. Jakarta
Pulungan, S.A. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make a Match dan Number Heads Together Pada Sub Materi Pokok Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P. 2011/2012. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan (tidak dipublikasikan)
Putri, H.D.(2011). Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make a Match dan Peta Konsep pada Materi Ruang Lingkup Biologi di Kelas X SMA Negeri 1 Simpang Empat Asahan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan (tidak dipublikasikan)
Rusman. (2011). Seni Manajemen Sekolah Bermutu Model–Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta
Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta. Bandung
70
Situmorang, R.P. (2011). Pengaruh Teknik Pencatatan Peta Pikiran Dalam Model Pembelajaran Koopertaif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Sub Materi Pokok Sistem Saraf Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.P. 2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan. (tidak dipublikasikan)
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta
Soraya, Y. (2011). Kombinasi Implementasi Number Heads Together (NHT) dan Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi pada Materi Ruang Lingkup Biologi di Kelas X-2 SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P 2011/2012. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Medan. (tidak dipublikasikan)
Sri, E.L. (2009). Biologi 2: Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/ MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo. Jakarta
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung
Supardi, A. (2004). Eksplorasi Biologi Kelas 1 SMA. Sinergi Pustaka Indonesia. Bandung
Supriyono, A. (2010). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Surya. (2011). Struktur Telinga. http://www.soerya.surabaya.go.id./images-telinga/html (diakses tanggal 5 Maret 2013)
Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta
Widuri. (2012). Bank Soal untuk UN dan SNMPTN 2013. Bumi Aksara. Jakarta
Widya, N. (2004). Senang Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama. Bandung