Bidang Unggulan: Pendidikan
LAPORAN PENELITIAN
ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA DI MI ISLAMIYAH KROYA
TIM PENELITI : 1. UMI ZULFA
2. WAHYU NUNING BUDIARTI 3. DIAH GALUH PRIHATIN 4. GITA CAHYANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI CILACAP TAHUN 2022
2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN UNUGHA CILACAP
Judul Penelitian : Analisis Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Merdeka Dan Implementasinya Di MI Islamiyah Kroya
Bidang Unggulan : Pendidikan
Ketua Peneliti :
a. Nama Lengkap : Umi Zulfa
b. NIP/NIDN : 2117047401
c. Pangkat/Golongan : Lektor / IIId d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Jurusan : Manajemen Pendidikan
f. Alamat Rumah : Karangjengkol g. Telp Rumah/HP : 081327097472 h. E-mail : umi.zulfa@iaiig.ac.id Jumlah Anggota Peneliti : 1 Orang
Jumlah Mahasiswa : 2 Orang
Lama Penelitian : 6 Bulan
Jumlah Biaya : Rp 3.000.000,00
Cilacap, 20 November 2022 Ketua Program Studi
( MAWAN AKHIR RIWANTO, M.Pd.) NIDN 0628098501
Ketua Peneliti
( UMI ZULFA ) NIDN. 2117047401
Mengetahui, Kepala LP2M
(Fahrur Rozi, M.Hum ) 951011074
4
1. Judul Usulan Penelitian : Analisis Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Merdeka Dan Implementasinya Di MI Islamiyah
Kroya 2. Bidang Unggulan : Pendidikan 3. Ketua Peneliti :
a. Nama Lengkap : Umi Zulfa b. NIP/NIDN : 2117047401 c. Pangkat/Golongan : Lektor / IIId d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Jurusan : Manajemen Pendidikan f. Alamat Rumah : Karangjengkol
g. Telp Rumah/HP : 081327097472 h. E-mail : umi.zulfa@iaiig.ac.id
4. Anggota peneliti
No Nama Bidang Keahlian Alokasi Waktu (Jam/ Minggu)
1 Umi Zulfa Manajemen Pendidikan 10 jam
2 Wahyu Nuning Budiarti Pendidikan Dasar 8 jam
3 Diah Galuh Pendidikan Dasar 6 jam
4 Gita Cahyani Pendidikan Dasar 6 jam
5. Objek penelitian yang diteliti : pendiidkan karakter dalam kurikulum merdeka 6. Masa pelaksanaan penelitian : 6 bulan
7. Anggaran yang diusulkan : Rp 3.000.000,00 8. Lokasi penelitian : MI Islamiyah Kroya 9. Hasil yang ditargetkan :
5
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Umi Zulfa
NIDN : 2117047401
Judul Penelitian : Analisis Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Merdeka dan Implementasinya Di MI Islamiyah Kroya
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penelitian ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penelitian ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan atas karya orang lain, maka saya bersedia bertanggung jawab sekaligus menerima sanksi.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaaan sadar dan tidak dipaksakan.
Ketua Peneliti
( UMI ZULFA, M.Pd ) NIDN. 2117047401
6
ABSTRAK
Pendidikan karakter adalah tentang mendorong peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang memiliki hati nurani, akal, raga, rasa dan tujuan. Tujuan pembelajaran yang diuraikan dalam artikel ini adalah untuk meningkatkan disiplin belajar siswa MI Islamiyah Kroya
Dalam kurikulum merdeka, pendidikan karakter mengacu pada upaya optimal untuk menumbuhkan karakter dasar peserta didik yang sesuai atau berkaitan dengan nilai-nilai pancasila. Tujuannya adalah agar siswa benar-benar memahami makna karakter, memahami alasan perlunya karakter, dan menerapkan karakter dalam interaksi, posisi dan peran sosial yang mereka mainkan di sekolah dan di luar sekolah.
Implementasi pendidikan karakter di Indonesia bersumber dari Pancasila yang menjadi dasar nilai penting. Pengembangan pendidikan karakter dipandu oleh buku pemerintah, yang diulas lebih detail oleh seluruh sekolah yang mengelola langsung situasi tersebut. Oleh karena itu, tidak heran jika setiap sekolah memiliki wacana dan praktik yang berbeda dalam pelaksanaan pendidikan karakter karena kondisinya juga berbeda di setiap sekolah.
Kata Kunci : implementasi, pendidikan karakter
6
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkas Rahmat dan KaruniaNya, Kami dapat menyelesaikan kegiatan Penelitian Internal. Pengembangan Fun Science Activity Learning Berbasis Phbs Untuk Siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Pergururan tinggi yang dilaksanakan oleh civitas akademik universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2022 - 20 November 2022.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kebutuhan peserta didik dimasa pandemi, terutama dalam analisis pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka dan implementasinya di MI Islamiyah Kroya. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap yang telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pengabdian.
2. LP2M Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap yang telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini.
3. Seluruh civitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
4. Seluruh keluarga besar MI Islamiyah Kroya yang telah turut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini.
Akhir kata semoga kegiatan penelitian ini dan instansi lokasi penelitian
Cilacap, 20 November 2022
Ketua Pelaksana
7
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ... ……….. ii
Daftar Isi ... ……….. iii
Pernyataan Keaslian Penelitian ... ……….. iv
Abstrak ... ……….. v
Kata Pengantar ... ……….. vi
Daftar isi ... ……….. vii
BAB I PENDAHULUAN ... ……….. 1
BAB II STUDI PUSTAKA ... ……….. 3
BAB III METODE PENELITIAN ... ……….. 7
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .. ……….. 10
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... ……….. 15
DAFTAR PUSTAKA ... ……….. 16
Lampiran-Lampiran ………. ……….. 17
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal terpenting dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa. Bangsa yang besar tentunya memiliki konsep yang unggul dalam pendidikan dan bagaimana menyiapkan kebutuhan akan pendidikan calon penerus bangsa. Karena seperti yang diungkapkan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh dalam mengubah bangsa.” Hal itu sejalan dengan ajaran dalam agama Islam, tentang perintah untuk menuntut ilmu dan menyebarkannya sebagian dari kegiatan amalan sholeh (Industri, 2020).
Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam aspek kualitas pendidikan agar menghasilkan siswa dan lulusan yang unggul dalam menghadapi tantangan masa depan yang kompleks (Suyanto, 2020). Kurikulum merdeka adalah kebebasan berpikir bagi siswa dan guru.
Kurikulum merdeka mendorong berkembangnya karakter mental mandiri, dimana guru dan siswa dapat dengan bebas dan gembira menggali pengetahuan, sikap dan keterampilan dari lingkungannya. Kurikulum merdeka dapat mendorong siswa untuk belajar dan mengembangkan diri, mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan belajar, mendorong rasa percaya diri dan keterampilan siswa serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat.
Adanya kurikulum merdeka merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sesuai dengan kebutuhan zaman.
Kurikulum Merdeka tak hanya membuat siswa cerdas. Namun, juga bercirikan Pancasila, berkarakter pancasila atau yang disebut dengan format Profil pelajar Pancasila.
1.2 Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan jangka waktu pendek sehingga materi yang dikembangkan dibatasi hanya 1 subtema benda tunggal dan campuran tema 9 benda- benda di sekitar kita.
9 1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah;
1. Bagaimanakah pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka di SD?
2. Bagaiamanakah pengimplementasian pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka di MI Islamiyah Kroya ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah ;
1. Mengetahui bagaimanakah pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka di SD 2. Mengetahui bagaimana pengimplementasian pendidikan karakter dalam kurikulum
merdeka di MI Islamiyah Kroya
1.5 Urgensi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengetahui pendidikan karakter di MI Islamiyah Kroya
10 BAB II STUDI PUSTAKA
2.1. Kurikulum Merdeka
Gagasan Merdeka Belajar disusun oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dengan mengutamakan implementasi nilai-nilai karakter supaya daya pikir, kreativitas setiap pelajar berkembang (Savitri, 2020). Kurikulum merdeka yaitu kurikulum yang membentuk proses pembelajaran secara bebas atau merdeka.
Esensi Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para guru dan siswa untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tapi benar-benar inovasi Pendidikan (Saleh, 2020). Dengan adanya merdeka belajar keterlibatan siswa dalam pembelajaran akan meningkat. Pendidikan dalam merdeka belajar mendukung terwujudnya kecerdasan melalui berbagai peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses, serta relevansi dalam penerapan teknologi sehingga mampu mewujudkan pendidikan kelas dunia dengan berdasar pada keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreatif (Sherly et al., 2020). Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menambahkan fakta baru bahwa dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun saja, Indonesia telah melakukan pembaharuan dan perbaikan kurikulum sebanyak tiga kali. Hal ini tidak lain bertujuan untuk menjawab kebutuhan pendidikan Indonesia yang selalu berubah sesuai dengan kemajuan zaman, baik secara intern maupun ekstern. Hal ini diharapkan pendidikan di Indonesia dapat mempersiapkan peserta didik memiliki daya saing di masa yang akan datang (Suhartoyo et al., 2020)
Dalam konsep merdeka belajar, antara guru dan murid merupakan subyek di dalam sistem pembelajaran. Artinya guru bukan dijadikan sumber kebenaran oleh siswa, namun guru dan siswa berkolaborasi penggerak dan mencari kebenaran. Artinya posisi guru di ruang kelas bukan untuk menanam atau menyeragamkan kebenaran menurut guru, namun menggali kebenaran, daya nalar dan kritisnya murid melihat dunia dan fenomena.
11
2.2. Pelaksanaan profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka
Pembelajaran Intrakurikuler atau di Dalam Kelas Pelajar Pancasila dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler atau kegiatan utama di sekolah (kelas) menggunakan alokasi waktu yang sudah ditentukan dalam struktur program. Dalam hal ini, guru sangat berperan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran intrakurikuler yang bermakna dan memberikan dampak baik pada pengetahuan serta karakteristik siswa. Contoh kegiatan intrakurikuler ini adalah kegiatan pembelajaran dalam kelas, piket membersihkan kelas, wawasan kebangsaan, kegiatan peribadatan upacara hari Senin serta peringatan hari besar nasional, dan lain-lain.
Kegiatan Ekstrakurikuler, Pastinya Anda sudah tidak asing lagi bahwa di sekolah terdapat kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri merupakan kegiatan nonformal yang ada di luar jam sekolah. dengan tujuan mengembangkan nilai tertentu memperluas pengetahuan siswa serta menerapkan lebih lanjut apa yang sudah dipelajari. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan secara berkelompok, tetapi juga ada yang individual. Dalam hal ini siswa bisa memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Kegiatan ekstrakurikuler juga dikembangkan sesuai dengan kondisi dan budaya lingkungan sekitar sekolah. Sekolah dan guru harus berperan besar untuk memberikan dukungan kegiatan ekstrakurikuler yang baik untuk siswa. Kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi salah satu cara untuk mendukung perwujudan Profil Pelajar Pancasila di sekolah. Alasannya, setiap kegiatan ekstrakurikuler pasti mengandung nilainilai karakter dan Pancasila
2.3. Pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka
Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas. Namun, juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif.
Karakter adalah nilai kebajikan akhlak dan moral yang terpatri dan menjadi nilai
12
intristik dalam diri manusia yang melandasi pemikiran, sikap dan perilakunya. Menurut Coon yang dikutip dari (Zubaedi, 2012) karakter didefinisikan sebagai penilaian subjektif dari kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan ciri-ciri kepribadian yang mungkin diterima atau tidak diterima oleh masyarakat. Karakter adalah totalitas dari watak terkendali yang alami dan stabil yang menentukan individu dalam tatanan umum perilaku psikologis yang membuatnya khas dalam cara berpikir dan bertindak (Raka et al., 2013).
Pertama, dalam sistem pembelajaran mata pelajaran Pancasila, senantiasa dibangun perspektif pemantapan materi yang di dalamnya memuat nilai-nilai pembelajaran pendidikan karakter diantaranya adalah tentang nilai-nilai ketuhanan, toleransi, nasionalisme dan lain-lain. Kedua, adanya komitmen bersama bagi para guru bahwa, mata pelajaran yang diampu memiliki relevansi dengan nilai-nilai pendidikan karakter siswa. Terlebih dengan mata pelajaran yang berhubungan langsung dengan pendidikan karakter siswa seperti mata pelajaran agama, pengantar nilai dan kepribadian serta pendidikan karakter.
13 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE
Metode dalam Penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Wardani (2014) pengamatan ini diselenggarakan bagi pendidik di kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan rancangan hendak membaguskan kapabilitas sebagai pendidik dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas. Sedangkan menurut Kusuma (dalam Prasetyo & Abduh, 2021) penelitian tindakan kelas ialah penelitian yang dilaksanakan seketika peserta didik diidentifikasi permasalahnya, kelak pendidik menentukan suatu tindakan untuk mengendalikannya. Maka disimpulkan tujuan penelitian tindakan kelas untuk mengalihkan perilaku pedagogik pendidik, karakter peserta didik di kelas, memperbaiki dan menyempurnakan implementasi pengajaran sehingga dapat meningkatkan layanan professional pendidi
3.2 Teknik pengumpulan data serta analisis data
Metode non tes ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-data yang mendukung penelitian. Metode ini terdiri dari wawancara, dokumentasi, pengisian lembar validasi dan sebagainya. Analisis data yang dilakukan adalah menganalisis hasil validasi ahli serta hasil wawancara dan kuisieoner dari guru maupaun dari siswa. Hasil dari data tersebut kemudian dicari persentase sehingga dapat terbaca hasil keberhasilan dari media yang dikembangkan.
14 BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Untuk mewujudkan pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka di mi islamiyah kroya, perlu juga dukungan lingkungan sekolah yang baik dan lembaga- lembaga lain di luar sekolah untuk memperkokoh kepribadian siswa. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan merupakan nilai-nilai yang menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa yang berisi lima sila pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental (Kementerian Pendidikan Nasional, 2011).
Pertama, sila Ketuhanan Yang Maha Esa didalamnya terkandung nilai-nilai bahwa NKRI bukan sebagai negara agama dan bukan pula sebagai negara sekuler, tetapi NKRI ingin dikembangkan sebagai negara beragama. : 1) ideologi negara tidak berasal dari ideologi agama tertentu; 2) kepala negara tidak harus berasal dari penganut agama tertentu; 3) konstitusi negara tidak dari kitab suci agama tertentu.
Kedua, sila Kemanusiaan yang adil dan beradab didalamnya terkandung nilai- nilai bahwa NKRI merupakan negara berdasarkan hak asasi manusia (berkemanusiaan), berdasarkan hukum (yang berkeadilan) dan negara berbudaya (yang beradab). Maksud dari sila kedua itu yang terjadi di sekolah adalah siswa mampu bersikap adil dalam menempatkan sikap dan tindakan mereka, mereka mengetahui mana yang harus bersikap adil pada waktu dan situasi yang sedang mereka hadapi. Itulah yang terjadi pada siswa MI Islamiyah kroya, berdasarkan data yang diperoleh dari tes observasi siswa yang mengisi tes tersebut, sebagian dari mereka mengerti apa makna sila kedua yang harus mereka terapkan pada lingkungan sekolah.
Ketiga, sila Persatuan Indonesia yang didalamnya terkandung nilai-nilai bahwa NKRI menyatakan diri sebagai negara yang diikat oleh persatuan dan kesatuan.
Penerapan sila ketiga yang terjadi di lingkungan sekolah adalah siswa mampu bersikap dan bertindak baik, tidak membeda-bedakan teman, tidak membuat keributan yang nantinya akan memecahkan kekompakan mereka saat di kelas. Mereka akan selalu menjaga persatuan dan kesatuan mereka di dalam kelas khususnya, dan juga di lingkungan masyarakat pada umumnya. Berdasarkan hasil tes observasi pada siswa yang dilakukan di MI islamiyah kroya.
Keempat, sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan didalamnya terkadung makna bahwa NKRI
15
menerapkan asas kerakyatan yang landasan penerapannya berdasarkan kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat berbasis demokratis dan prinsip-prinsip demokratis bersifat universal. Penerapan sikap pada sila keempat ini yang dilakukan siswa adalah dengan bersikap demokrasi, bebas mengeluarkan pendapat serta menerima apapun keputusan dalam suatu keadaan, dengan mengedepankan asas kerakyatan pada setiap kondisi yang dialami setiap siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah MI islamaiyah kroya.
Kelima, sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia didalamnya terkandung makna bahwa keadilan sosial atau pemerataan bersama bagi seluruh komponen rakyat Indonesia bukan keadilan bagi segolongan/ pemerintah/penguasa.
Penerapan sikap siswa pada sila kelima ini adalah dengan bersikap adil pada tempatnya, tidak membenarkan yang salah, tidak meyukai hanya karena sama
16 BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Esensi Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para guru dan siswa untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tapi benar-benar inovasi Pendidikan (Saleh, 2020).
Dengan adanya merdeka belajar keterlibatan siswa dalam pembelajaran akan meningkat.
Pendidikan dalam merdeka belajar mendukung terwujudnya kecerdasan melalui berbagai peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses, serta relevansi dalam penerapan teknologi sehingga mampu mewujudkan pendidikan kelas dunia dengan berdasar pada keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreatif.
Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas. Namun, juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
5.2 Rekomendasi
Hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai penelitian eksperimen maupun penelitian tindakan. Pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka diharapkan bisa menjadi sarana agar siswa selalu menerapkan nilai-nilai karakter berdasarkan pancasila.
17
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, E. (2022). Sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar Untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Di Jenjang Sekolah Dasar Di Sd Al-Islam 2 Jamsaren Surakarta. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(4), 886-893
Pratiwi, N. T. (2021). Analisis Implementasi Pendidikan Pancasila Sebagai Pendidikan Karakter Di Sd Negeri 002 Tanjungpinang Barat. Indonesian Journal Of Educational Development, 2(3), 439-449.
Di, D. P. D. K. I. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ipa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Mengembangkan Karakter Disiplin
18
19
LAMPIRAN
a. Perkiraan Usulan Anggaran Penelitian N
o
Kegiat an
Biaya/ Sat (Rp) Jumlah Biaya (Rp) 1
.
Honorarium
A Ahli materi 300.000 300.000
B Ahli bahasa 300.000 300.000
C. Ahli kesehatan masyarakat 300.000 300.000
D. Pembuatan media 400.000 400.000
2 .
Bahan dan Perawatan Penelitian
A. ATK 200.000 200.000
B Kertas 200.000 200.000
C. Flash Disk 200.000 200.000
D. Kuota Data 200.000 200.000
3 .
Biaya Perjalanan
Survey pendahuluan 200.000 200.000
Survey pelaksanaan 300.000 300.000
4 .
Lain-lain
Submit jurnal sinta 2 400.000 400.000
JUMLAH 3.000.000
Terbilang : dua juta rupiah
20 b. Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN WAKTU /
MINGGU
1 2 3 4 5-12 13 14 15-19 20-22 23-24
PERSIAPAN PENELITIAN 1 Studi pustaka
2 Pengembangan kerangka penelitian
PELAKSANAAN PENELITIAN 3 Pembuatan instrumen 4 Pengujian instrumen PASCA PENELITIAN
5 Pembuatan laporan penilitian 6 Pembuatan jurnal penelitian
21
c. Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Peneliti
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama lengkap : Umi Zulfa Tempat dan Tgl Lahir : Cilacap Jenis Kelamin : Pria / Wanita
Alamat : Karangjengkol, Kesugihan, Cilacap Telp/email : umi.zulfa@iaiig.ac.id
Telp Rumah/HP : 081327097472
Pendidikan Formal
S-1 S-2 S-3
Universitas S1 Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
S2 Universitas Negeri Yogyakarta,
S3 Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan Agama
Islam
Manajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
Kota Purwokerto Yogyakarta Bandung
Negara Indonesia Indonesia Indonesia
22