Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Barang Menggunakan Teknologi Cloud Computing
Deni Hardiansyah, Ade Priyatna*
Fakultas Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Universitas Nusa Mandiri, Jakarta, Indonesia Email: 1[email protected], 2,*[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 25-01-2023; Accepted 17-02-2023; Published 17-02-2023
Abstrak
Komputasi awan atau biasa yang disebut dengan cloud computing sedang ramai dibicarakan pada era digital ini, kemudahan dalam pengadaan server sangat membantu dalam proses perancangan sistem dalam sebuah organisasi atau perusahaan dalam melakukan implementasi, PT Arcelon menggunakan teknologi ini dalam membangun sebuah sistem informasi pengadaan barang untuk mempercepat tahap development, pengadaan barang dan management keluar masuk barang saat ini masih dalam proses manual sehingga dibutuhkan sistem informasi pengadaan barang berupa web yang dapat di akses dari jaringan internet untuk dapat mengo lah dan membuat reporting dalam setiap transaksi keluar masuknya barang, PT Arcelon mempunyai suatu permasalahan dalam membangun sebuah system ke dalam sebuah server, dengan pembelian server yang sangat mahal, waktu instalasi dan pengadaan yang lama, serta maintenance yang dilakukan sering kali menimbulkan suatu permasalahan, seperti mati lampu korsleting listrik dalam melakukan maintenance, menghambat proses bisnis yang sedang berjalan dalam melakukan deployment system yang sedang dikerjakanank karenan dibutuhkan sebuah teknologi Cloud Computing untuk menjembatani hal tersebut dimana model pengembangan system yang akan di gunakan adalah model SDLC air terjun (waterfall) dengan memanfaatkan teknologi cloud yang dapat menjamin ketersedian server yang sangat tinggi dan dapat melayani banyak permintaan request dari banyak pengguna dalam kondisi tertentu.Hasil dari penelitian menunjukan bahwa system yang dibangun mempermudah perusahaan untuk melakukan transaksi baik pengadaan , pengecekan , dan keluar masuk barang.
Kata Kunci: Sistem Informasi; Pengadaan Barang; Cloud Computing; Digital; Teknologi Abstract
Cloud computing or what is commonly called cloud computing is being widely discussed in this digital era, the ease of procuring servers is very helpful in the system design process within an organization or company in implementing it, PT Arcelon uses this technology in building a procurement information system to speed up the development stage, procurement of goods and management of goods in and out of goods is currently still in a manual process so a goods procurement information system is needed in the form of a web that can be accessed from the internet network to be able to process and make reporting in every transaction in and out of goods, PT Arcelon has a problem in build a system into a server, by buying a very expensive server, long installation and procurement time, and maintenance that is done often causes a problem, such as an electric short circuit when carrying out maintenance, hindering ongoing business processes in carrying out system deployments that are being carried out because it requires a Cloud Computing technology to bridge this where the system development model that will be used is the waterfall SDLC model (waterfall) by utilizing cloud technology which can guarantee very high server availability. high and can serve many requests from many users under certain conditions. The results of the study show that the system built makes it easier for companies to carry out transactions both procurement, checking, and entering and leaving goods.
Keywords: Information Systems; Procurement; Cloud Computing; Digital; Technology
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini khususnya dibidang teknologi informasi sangatlah cepat membuat seluruh bidang dalam sebuah sistem melakukan adaptasi dalam mengikuti perkembangan zaman yang terus berjalan, salah satunya cloud computing yang sangat ramai dibincangkan, telah menjadi salah satu pilar utama dalam perancangan sebuah sistem informasi yang dapat diakses secara keseluruhan. Sebuah sistem yang berjalan sangat baik dapat mendorong berkembangnya sebuah perusahaan misalnya suatu proses pengadaan barang yang dibutuhkan berasal dari kebutuhan proyek yang didapat, harus dilakukan pengadaan barang dengan baik agar proyek tersebut bisa berjalan lancer [1]. Pada proses pengadaan barang harus memiliki prosedur dan perencanaan untuk diadakan atau dibeli. Semua itu harus dicatat agar terpantau masuk dan keluarnya suatu barang yang telah diadakan serta adanya laporan cetak bukti dari keluar dan masuknya barang.
PT Arcelon mempunyai suatu permasalahan dalam membangun sebuah system ke dalam sebuah server, dengan pembelian server yang sangat mahal, waktu instalasi dan pengadaan yang lama, serta maintenance yang dilakukan sering kali menimbulkan suatu permasalahan, seperti mati lampu korsleting listrik dalam melakukan maintenance, menghambat proses bisnis yang sedang berjalan dalam melakukan deployment system yang sedang dikerjakanan [2]. Untuk semua hal – hal tersebut, sistem Cloud Computing dinilai sangat bermanfaat dan berguna untuk menjalankan sistem yang ingin diakses oleh semua user sebuah perusahaan, maupun pengguna pribadi. Hal ini disebabkan sistem cloud computing yang berupa sistem resource yang mempunyai resource yang sangat besar dari pihak ketiga yang dapat diakses secara online, maka penggunaan aplikasi tersebut dapat menyewa resource seperti CPU RAM dan Storage dari pihak ketiga dengan sistem yang sangat cepat, fleksibel dan dinamis [3].
Peneleitian sebelumnya dengan judul “Rancang Bangun Learning Management System Berbasis Code Igintier menggunakan metode prototype” yang ditulis oleh Catur AP,dkk [4]. Penelitian ini menggunakan metode prototype,
metode prototype merupakan versi pertama dari sistem perangkat lunak, yang digunakan untuk menggambarkan konsep, eksperimen desain, dan menemukan lebih banyak masalah dan solusi unik.Metode ini digunakan untuk membuat prototype yang dapat memberikan informasi tentang sistem sehingga pengguna atau pemilik sistem memiliki gambaran yang jelas tentang system [5]. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal karena metode prototype dapat diterapkan dalam pembuatan media LMS. Menggunakan metode prototype sangat berguna dalam merancang dan membangun sebuah website LMS, akan tetapi belum cocok jika di implementasikan dalam system cloud computing.Penelitian yang berjudul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Mahasiswa Pada Matakuliah Pemrograman Sistem Bergerak Berbasis Web “ oleh Pitri P,dkk [6] Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah waterfall model. Pada metode watalfall model ini terdapat beberapa tahapan utama yang menggambarkan perangkat lunak, seperti anaslisis kebutuhan , desain aplikasi dan lain sebagainya.
System development life cycle (SDLC) merupakan merupakan suatu bentuk penggambaran tahapan proses pengembangan sistem. Siklus hidup pengembangan sistem menyajikan metodologi atau proses yang diorganisasikan untuk membangun suatu sistem. System Development Life Cycle (SDLC) merupakan model klasik yang bersifat sistematis dan berurutan dalam membangun perangkat lunak [7].Hasil penelitian ini menggambarkan sistem informasi bias menghasilkan sistem yang mampu membantu dosen dalam mengelola tugas mahasiswa pada mata kuliah Pemrograman Sistem Bergerak.
Model pengembangan system pada penelitiann ini akan menggunakan Model Pengembangan Sistem Waterfall.dimana semua hal ini dapat dipangkas dengan signifikan dengan penggunaan cloud computing. Resource tidak lagi hanya dapat diklasifikasikan sebagai “Pemilikan Resource“ , namun dengan teknologi ini sebuah resource dapat diklasifikasikan sebagai “Penggunaan Resource” , dikarenakan pihak pengguna tidak lagi dibutuhkan untuk memiliki suatu resource secara khusus. Segala resource yang dibutuhkan dapat dimanfaatkan dengan sistem service based, yakni pengguna hanya perlu menyewa resource tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keperluan dari pengguna itu sendiri [8].
Tujuan dari penelitian ini berharap agar dengan adanya sistem pengadaan barang berbasis teknologi cloud computing ini akan lebih mempermudah dalam memonitoring persediaan barang di dalam perusahaan secara realtime.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan pada saat melakukan perancangan sistem [9].
Rancangan penelitian bisa dilihat pada gambar 1 [10].
Gambar 1. Rancangan Penelitian 2.1.1 Perumusan Masalah
Pada tahap ini di rumuskan terkait masalah yang akan di teliti seperti bagaimana merancang bangun cloud computing untuk aplikasi pengadaan barang dan bagaimana membuat server pada cloud computing.
2.1.2 Identifikasi Masalah
Banyak yang tidak mengetahui apa itu cloud computing dan bagaimana mengimplementasikannya dengan dalam setiap unit bisnis yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendukung deployment yang sangat cepat untuk mendukung proses
yang sedang berjalan, maka pembatasan masalah akan dibatasi pada implementasi teknologi cloud computing yang berkaitan dengan proses implementasi aplikasi pengadaan barang pada PT Arcelon.
2.1.3 Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurasi dan relevan perlu di lakukan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi , metode wawancara dan metode dokumentasi.
2.1.4 Model Desain
Pada model desain ini akan di buat sebuah model menggunakan UML (Unified Modelling Language) seperti usecase dan diagram lainnya.
2.1.5 Model Implementasi
Pada model implementasi ni akan di implementasikan model yang dibuat menggunakan UML (Unified Modelling Language) seperti usecase dan diagram lainnya kedalam system.
2.1.6 Aplikasi
Di tahap ini aplikasi akan di jalankan sebagaimana mestinya dan kemudian di lakukan pengamatan terhadap aplikasi.
2.1.7 Pengujian
Setelah aplikasi atau system di jalankan , akan di lakukan pengujian terhadap system tersebut menggunakan Teknik black box testing.
2.1.8 Kesimpulan
Hasil pengujian tersebut kemudian akan di lakukan kesimpulan apakah system tersebut layak ataupun tidak untuk digunakan dan di implementasikan secara menyeluruh
2.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurasi dan relevan perlu di lakukan teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut : a. Metode Observasi
Metode ini merupakan kumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung pada Divisi Cloud Architect untuk merancang proses rancang bangun cloud computing dan devisi Purchasing untuk mengetahui proses pengadaan barang pada PT Arcelon.
b. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan secara tanya jawab dengan Bapak Ade Prasetya Divisi Cloud Architect dan Bapak Reynaldi selaku karyawan pada Divisi Purchasing yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh penulis
c. Metode Dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang sifatnya teoritis terhadap buku bacaan dan literatur yang terkait dalam pembahasan dalam penyusunan skripsi ini.
2.3 Model Pengembangan Sistem
Model pengembangan system yang akan di gunakan adalah model SDLC air terjun(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support) [11].
Gamber 2. Model Pengembangan Sistem Waterfall [12]
2.3.1 Analysis
Pada tahap ini, sistem akan dianalisis bagaimana akan dijalankan nantinya. Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sistem, hingga pembaharuan yang dapat diterapkan. Bagian ini termasuk dalam bagian perencanaan. Bagian lain yang termasuk dalam perencanaan ialah alokasi sumber daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan penetapan. Dengan demikian, hasil dari tahap perencanaan ialah rencana proyek, jadwal, estimasi biaya, dan ketentuan. Idealnya manajer proyek dan pengembang dapat bekerja maksimal pada tahap ini [13].
2.3.2 Desain
Tahapan ini akan menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan proyek tersebut. Setelah spesifikasi, kemudian dilakukan perancangan sistem sebagai tahapan kelanjutannya. Tahap ini ialah tahap di mana seluruh hasil analisis dan pembahasan tentang spesifikasi sistem diterapkan menjadi rancangan atau cetak biru sebuah sistem. Tahap ini disebut sebagai cetak biru, di mana sistem sudah siap untuk dikembangkan mulai dari implementasi, analisis sistem, hingga tenaga pendukung sistem yang akan dikembangkan [14].
2.3.3 Impelemntation
Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Pembuatan database sesuai skema rancangan.
b. Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
c. Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
2.3.4 Testing
Pada tahap ini Setelah aplikasi atau system di jalankan , akan di lakukan pengujian terhadap system tersebut menggunakan Teknik black box testing.
2.3.5 Deployment
Pada tahapan ini akan di lakukan pengembangan dan pengimplemntasian secara menyeluruh terhadap system yang sudah di buat dan di lakukan testing.
2.3.6 Maintenance
Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Use Case Diagram
Diagram di bawah ini menjelaskan informasi dari fungsional suatu sistem actor atau kelas dan bagian sistem yang saling berinteraksi dengan input dari luar, Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menerapkan requirement suatu sistem yang berhalan dan memahami bagaimana suatu sistem seharusnya bekerja [15].
Gambar 3. Use Case Diagram Halaman Dashbord
3.1 Pembahasan 3.2.1 User Interface
User interface itu sendiri merupakan tampilan dari sebuah produk yang berfungsi untuk menjembatani sistem dengan pengguna atau user, dimana tampilan UI bisa berupa warna, bentuk serta tulisan yang menarik pada sitem [16]. berikut ini adalah tampilan dari sistem aplikasi pengadaan barang :
a. Tampilan Halaman Dashboard
Halaman dashboard home utama memberikan informasi terkait total data barang, data jumlah supplier, total stok barang keseluruhan, total user, stok barang minimum di bawah 10 stok dan 5 transaksi barang masuk dan keluar.
Gambar 4. Tampilan Halaman Dashboard b. Tampilan Halaman Barang Masuk
Menampilkan riwayat atau history data barang yang masuk serta tanggal masuknya barang dan jumlah masuknya
Gambar 5. Tampilan Halaman Barang Masuk c. Tampilan Halaman Transaksi
Menampilkan riwayat atau history laporan cetak barang masuk dan masuk berdasarkan tanggal
Gambar 6. Tampilan Halaman Transaksi
3.2.2 Pengujian a. Black Box Testing
Black Box Testing sendiri merupakan pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan website, fungsi-fungsi yang ada pada website, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh pengguna [17].
Tabel 1. Hasil Pengujian Black Box Testing Login Admin
No. Skenario Pengujian Test Case Hasil yang Diharapkan Hasil
Pengujian Kesimpulan 1 Username dan Password tidak diisi
kemudian klik tombol Login
Username:
(kosong) Password:
(kosong)
Sistem akan menampilkan pesan
“The Username field is required.”
“The Password field is required.”
Sesuai harapan
Vaid
2 Mengetikkan Username, dan password tidak diisi atau kosong kemudian klik tombol Login
Username:
admin Password:
(kosong)
Sistem akan menampilkan pesan
“The Password field is required.” Sesuai harapan
Vaid
3 Mengetikkan Password, dan username tidak diisi atau kosong kemudian klik tombol Login
Username:
(kosong)
Password:
admin
Sistem akan menampilkan pesan
“The Username field is required.” Sesuai harapan
Vaid
4 Mengetikkan Username dan/atau password yang salah, kemudian klik tombol Login
Username:
aaa
Password:
aaa33
Sistem akan menolak dan menampilkan pesan
“ERROR! username belum terdaftar”
Sesuai harapan
Vaid
5 Mengetikkan
Username dan password (diisi), kemudian klik tombol Login
Username:
deni Password:
123
Sistem menerima akses login dan kemudian menampilkan halaman Dashboard Utama
Sesuai harapan
Vaid
Tabel 2. Hasil Pengujian Black Box Testing Form Tambah Vendor
No. Skenario Pengujian Test Case Hasil yang Diharapkan Hasil
Pengujian Kesimpulan 1 Tidak mengisi semua
kolom pada form tambah vendor
Nama Vendor:
(kosong) No Telepon:
(kosong) Alamat:
(kosong)
Sistem akan menampilkan pesan
“The Nama Vendor field is required.”
“The Nomor Telepon field is required.”
“The Alamat field is required.”
Sesuai harapan
Vaid
2 Mengisi huruf pada kolom nomor telepon Klik Simpan
Nomor Telepon:
(Kosong dua satu)
Sistem akan menampilkan pesan
“The Nomor Telepon field must contain only numbers..”
Sesuai harapan
Vaid
3 Mengisi semua kolom kemudian klik Reset
Nama Vendor:
(Eikon Teknologi) No Telepon:
(0219003422) Alamat:
(Gedung prima Jakarta selatan)
Sistem akan menghapus data yang ada pada semua kolom form tambah vendor
Sesuai harapan
Vaid
4 Mengisi semua kolom kemudian klik Simpan
Nama Vendor:
(Eikon Teknologi) No Telepon:
(0219003422) Alamat:
(Gedung prima Jakarta selatan)
Sistem menyimpan data pada database dan menampilkan Halaman data vendor terbaru dengan pesan
“SUCCESS! data berhasil disimpan.”
Sesuai harapan
Vaid
3.2.3 Support
Dalam menjalankan sistem aplikasi pengadaan barang, penulis menggunakan Amazon Web Service(AWS) sebagai salah satu cloud computing ternama di dunia yang memiliki lebih dari 1 data center yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, serta memiliki lingkungan komputasi awan (cloud) yang paling fleksibel, andal, dan aman yang tersedia saat ini. Riset Gartner menempatkan AWS di kuadran sebagai Pemimpin pada Magic Quadrant untuk Infrastruktur Cloud & Layanan Platform (CIPS) tahun 2022 yang baru, "penawaran dengan automasi tinggi terstandar dan daya infrastruktur (misalnya:
komputer, jaringan, dan penyimpanan) yang menyertakan layanan platform terintegrasi." [18]
Gambar 7. Magic Quadrant untuk Cloud Infrastructure as a Service & Layanan Platform tahun 2022
4. KESIMPULAN
Arcelon Global Teknologi merupakan sebuah perusahaan profesional manage service dalam bidang manage service dan implementasi, pengadaan barang yang dilakukan dengan cara tradisional menggunakan email dan media penyimpanan file sangat tidak relevan pada era digital saat ini dan berjalannya perusahaan dengan adanya sistem pengadaan barang ini akan lebih mempermudah dalam memonitoring persediaan barang, adapun kesimpulan dalam penelitian ini Sistem pengadaan barang dapat memonitoring jumlah total barang dan stok barang serta dapat memproses transaksi barang masuk dan keluar dengan penambahan dan pengurangan stok barang dimana sistem ini dapat membantu membuat laporan transaksi barang masuk dan barang keluar serta sistem dapat mempermudah melihat transaksi barang masuk dan keluar bedasarkan tanggal keluar masuknya barang.
REFERENCES
[1] L. H. Adha, Z. Asyhadie, and R. Kusuma, “Digitalisasi Industri Dan Pengaruhnya Terhadap Ketenagakerjaan dan Hubungan Kerja Di Indonesia Industrial,” J. Kompil. Huk., vol. V, no. 2, pp. 268–298, 2020.
[2] A. F. Waluyo, I. Kadek, and D. Nuryana, “Rancang Bangun Sistem Informasi Sembakoqu Berbasis Web dengan Implementasi Metode Sekuensial Linier 1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SEMBAKOQU BERBASIS WEB DENGAN IMPLEMENTAS I METODE SEKUENSIAL LINIER ( STUDI KASUS : TOKO JAYA MANDIRI),” pp. 1–12.
[3] A. Hidayat and F. Piliang, “Rancang Bangun Sistem Informasi Penyewaan Lahan Parkir Berbasis Web Gis,” J. Sist. Inf. dan Sains Teknol., vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2019.
[4] C. A. Pamungkas and P. A. Raharja, “Rancang Bangun Learning Management System Berbasis Code Igniter Menggunakan Metode Prototype,” JSiI (Jurnal Sist. Informasi), vol. 9, no. 2, pp. 215–220, 2022.
[5] M. S. Robbi and Y. Yulianti, “Perancangan Aplikasi E-Learning Berbasis Web dengan Model Prototype pada SMPN 7 Kota Tangerang Selatan,” J. Teknol. Sist. Inf. dan Apl., vol. 2, no. 4, p. 148, 2019.
[6] P. Yenti and G. Farell, “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Mahasiswa Pada Matakuliah Pemrograman Sistem Bergerak Berbasis Web,” Voteteknika (Vocational Tek. Elektron. dan Inform., vol. 9, no. 1, p. 199, 2021.
[7] P. D. . Silitonga and D. E. R. Purba, “Implementasi System Development Life Cycle Pada Rancang Bangun Sistem,” J. Sist. Inf.
Kaputama, vol. 5, no. 2, pp. 196–203, 2021.
[8] R. Bhattacharjee, “An analysis of the cloud computing platform,” DSpace MIT, 2019. .
[9] M. Nawang, L. Kurniawati, D. Duta, K. Akuntansi, S. Informasi, and K. Akuntansi, “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengolahan Data Persediaan Barang Berbasis Dekstop Dengan Model,” vol. 13, no. 2, pp. 233–238, 2017.
[10] Ngatno, “BUKU AJAR METODOLOGI PENELITIAN.pdf.” p. 151, 2019.
[11] Y. E. Achyani and S. Saumi, “Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Manajemen Buku Perpustakaan Berbasis Web,” J. SAINTEKOM, vol. 9, no. 1, p. 83, 2019.
[12] Y. Handrianto and B. Sanjaya, “Model Waterfall Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Produk Dan Outlet Berbasis Web,” J. Inov. Inform., vol. 5, no. 2, pp. 153–160, 2020.
[13] Y. Septiani, E. Aribbe, and R. Diansyah, “ANALISIS KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS ABDURRAB TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNAKAN METODE SEVQUAL (Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Abdurrab Pekanbaru),” J. Teknol. Dan Open Source, vol. 3, no. 1, pp. 131–143, 2020.
[14] Setiyo Adi Nugroho, Daniel Rudjiono, and Febrian Rahmadhika, “Perancangan Identitas Perusahaan Dalam Bentukstationery Desain Di Rumah Kreasi Grafika,” Pixel J. Ilm. Komput. Graf., vol. 14, no. 1, pp. 48–57, 2021.
[15] R. P. D, S. Kom, and M. Kom, “Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket Pada Umbara.”
[16] W. Buana and B. N. Sari, “Analisis User Interface Meningkatkan Pengalaman Pengguna Menggunakan Usability Testing pada Aplikasi Android Course,” DoubleClick J. Comput. Inf. Technol., vol. 5, no. 2, p. 91, 2022.
[17] N. M. D. Febriyanti, A. A. K. O. Sudana, and I. N. Piarsa, “Implementasi Black Box Testing pada Sistem Informasi Manajemen Dosen,” J. Ilm. Teknol. dan Komput., vol. 2, no. 3, pp. 1–10, 2021.
[18] M. A. B. Raj Bala, Dennis Smith, Kevin Ji, David Wright, “2022 Gartner Magic Quadrant for Cloud Infrastructure and Platform Services,” Gartner, 2022.