• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI "

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAHAMAN JURNALIS MENGENAI KONSEP PRAKTIK CLICKBAIT JOURNALISM PADA MEDIA ONLINE PEKANBARU.TRIBUNNEWS.COM

DAN DATARIAU.COM

SKRIPSI

Oleh:

ARIF RINALDI NIM.11743100236

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2023

NOMOR SKRIPSI 5655/KOM-D/SD-S1/2023

(2)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh:

ARIF RINALDI NIM.11743100236

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i ABSTRAK Nama : Arif Rinaldi

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Judul : Pemahaman Wartawan Mengenai Konsep Praktik Clickbait Journalism Pada Media Online Pekanbaru.Tribunnews.Com Dan Datariau.Com

Clickbait journalism merupakan suatu strategi untuk menarikan perhatian pembaca dan menimbulkan rasa penasaran serta keingintahuan dari pembaca dengan memberikan judul berita yang bombastis atau memberikan informasi tidak utuh agar pembaca tersebut mengklik tautan atau judul berita tersebut. Sebagai seorang jurnalis tentunya harus paham mana yang boleh dilakukan mana yang tidak boleh untuk dilakukan karena jurnalis dalam bekerja ada kode etik jurnalistik, etika jurnalistik, dan prinsip jurnalistik yang harus mereka patuhi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman jurnalis mengenai konsep praktik clickbait journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini terdiri dari enam orang jurnalis dari media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa para jurnalis dari media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com menerjemahkan, menafsirkan dan mengektrapolasi mengenai konsep dari praktik clickbait journalism.

kata kunci : Jurnalis, Clickbait journalism, media online

(8)

ii ABSTRACT Name : Arif Rinaldi

Department : Communication Studies

Tittle : Journalists' understanding of the concept of clickbait journalism practices (interviews with 6 journalists on the online media Pekanbaru.tribunnews.com and Datariau.com)

Clickbait journalism is a strategy to attract the attention of readers and arouse curiosity and curiosity from readers by providing bombastic news titles or providing incomplete information so that the reader clicks on the link or news title.

but the practice of clickbait still raises pros and cons, many people think that clickbait can lead to hoax news. As a journalist, of course, you have to understand what is permissible and what is not permissible because journalists have a journalistic code of ethics, journalistic ethics, and journalistic principles in their work. The formulation of the problem in this study is how journalists understand the concept of clickbait journalism practices in the online media Pekanbaru.tribunnews.com and Datariau.com. This research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques in this study were interviews, observation, and documentation. . Informants in this study consisted of six journalists from online media Pekanbaru.tribunnews.com and Datariau.com. Based on the research results, it can be seen that journalists from the online media Pekanbaru.tribunnews.com and Datariau.com translate, interpret and interpretation the concepts of clickbait journalism practices.

Keywords : Journalist, Clickbait journalism, media online

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil a’lamin, segala puji bagi dan syukur kehadiran Allah SWT , yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis dan atas izinnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pemahaman jurnalis mengenai konsep praktik clickbait journalism ( wawancara enam jurnalis pada media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com) ”. skripsi ini disusun sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana program studi stara 1 ( S1) pada fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

Skripsi ini penulis persembahkan secara khusus kepada kedua orang tua penulis, yakni Ayahanda Dedi Rustandi Dan Ibunda Eres Nita yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi dan kasih sayangnya kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Selain itu dalam pelaksanaan penyusunan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak , pada kesempatan kali ini penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta staff.

2. Ibu Dr. Hj. Helmiati, M.Ag. Dr. H. Mas’ud Zein, M.Pd dan Edi Irawan, S.Pt., M.Sc., Ph.D selaku wakil Rektor I, II dan III Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Bapak Dr. Imron Rosidi S.Pd, M.A selaku dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Bapak Dr. Masduki M.Ag, Bapak Dr. Toni Hartono, M.Si, dan Bapak Dr. Arwan, M.Ag selaku Wakil Dekan I, II, Dan III Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

(10)

iv

4. Bapak Dr. Muhammad Badri, S.Pd, M.Si selaku Kepala Program Studi Ilmu komunikasi dan Bapak Artis S.Ag, M.I.kom selaku Sekretaris Program Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

5. Bapak Refdeadi, M.A selaku Penasehat Akademis yang telah memberikan motivasi kepada peneliti.

6. Bapak Suardi M.I.Kom selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan masukan, bimbingan, motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi kepada peneliti.

7. Terimakasih kepada seluruh dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan seluruh Staff yang telah memberikan pelayanan sangat baik kepada peneliti.

8. Terimakasih kepada seluruh Wartawan Media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com yang telah menerima dan membantu peneliti melakukan Penelitian dalam menyelesaikan skripsi.

9. Terimakasih kepada kedua orang tua tersayang yakni, Ayahanda Dedi Rustandi dan Ibunda Eres Nita yang telah berjuang menguliahkan peneliti, memberikan doa yang tiada hentinya serta semangat dan motivasinya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dan tidak lupa abang kandung peneliti yakni, Robentopika dan Jefri Rinaldi yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

10. Terimakasih kepada Nana yang menemani saya selama proses penyelesaian skripsi ini.

11. Terimakasih kepada teman-teman seperjuanganku Jurusan Ilmu Komunikasi S1 Angkatan 2017 yang selalu memberikan semangat dan masukan kepada peneliti.

12. Terimakasih kepada semua pihak terkait, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan, motivasi dan segala hal yang memudahkan penuls dalam proses pengerjaan skripsi ini sehingga sampai pada titik mendapatkan gelar sarjana strata satu ( S1 ) di Fakultas Dakwah dan Ilmu

(11)

v

Komunikasi, Jurusan Ilmu komunikasi Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penulis berharap semoga skripsi ini sangat bermanfaat bagi orang banyak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Pekanbaru, 21 November 2022 Penulis

Arif Rinaldi Nim. 11743100236

(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Penegasan Istilah ...5

1.3 Rumusan Masalah ...6

1.4 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ...6

1.5 Sistematika Penulisan ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Terdahulu ...9

2.2 Landasan Teori ...12

2.3 Kerangka Pikir ... ...25

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ...26

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ...26

3.3 Sumber Data Penelitian ...27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...28

3.5 Validitas Data ...29

3.6 Teknik Analisis Data ...31

(13)

vii BAB IV PROFIL MEDIA

1.1 Profil media online Pekanbaru.tribunnews.com...32

1.1.1 Sejarah media Pekanbaru.tribunnews.com ...32

1.1.2 Logo Pekanbaru.tribunnews.com...34

1.1.3 Sistem kerja harian Tribun pekanbaru ...34

1.1.4 Sarana Prasarana Pekanbaru.tribunnews.com...34

1.1.5 Struktur Organisasi media online Pekanbaru.tribunnews.com...35

1.2 Profil Media online Datariau.com...36

1.2.1 Sejarah Datariau.com...36

1.2.2 Tag line Datariau.com...36

1.2.3 Visi dan Misi Datariau.com...37

1.2.4 Logo Datariau.com ...37

1.2.5 Struktur Organisasi Datariau.Com...39

1.2.6 Kode etik internal Datariau.com...42

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ...43

5.2 Pembahasan ...73

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan...88

6.2 Saran ...89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Nama-Nama Informan Penelitian...46

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir...21 Gambar 4.1 Logo media online Pekanbaru.tribunnews.com...28 Gambar 4.2 Logo Media online Datariau.com...33 Dokumentasi wawancara peneliti

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Draf wawancara

Lampiran 2. Surat Riset Media online Pekanbaru.tribunnews.com Lampiran 3. Surat Riset Media online Datariau.com

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara terpadat didunia yang mempunyai infrastruktur teknologi informasi yang memadai. Tidak heran jika Indonesia disebut sebagai pengakses media digital terbesar karena warga indonesia juga dikenal aktif menggunakan media sosial yaitu Facebook, Twitter,dan Instagram. Hal ini dapat terlihat dari pengguna media sosial dihitung berdasar jenis kelamin, pendidikan, dan pengeluaran didapatkan angka sebesar 92,8% yang aktif sebagai pengguna media sosial dan hanya 7,18% yang tidak menggunakan media sosial. Dengan meningkatnya pengguna media online di indonesia maka membuat banyak para pembuat konten kreator, menulis berita, menyampaikan informasi yang dilakukan di media online.

Oleh karena itu timbulah istilah clickbait yang disebut sebagai strategi efektik menarik pembaca untuk mendapat keuntungan.1

Awal mulanya, clickbait dilakukan oleh konten kreator youtube sebagai strategi agar kontan yang di buatnya dapat dilihat atau ditonton oleh banyak orang dan bila views banyak maka konten kreator tersebut akan mendapatkan uang/adsense dari youtube kepadanya. Strategi clickbait terbilang cukup efektif untuk menaikkan jumlah views. Dan penggunaan clickbait pun merambah ke dunia jurnalistik salah satunya jurnalis media online dengan membuat headline berita yang mencolok, menarik dan sensasional. Hal itu dilakukan agar pembaca penasaran lalu mengklik judul berita tersebut dan semakin banyak yang membaca judul berita maka naik juga views pembaca dan media online nya pun dikenal pembaca.8

1 Intan Nurindar wardani dkk,” penggunaan clickbait headline pada portal berita tribunnews.com”

jurnal komunikasi

(18)

Hal lainnya yang melatarbelakangi praktik clickbait ini karena editor dan jurnalis diteror oleh pihak ketika yaitu agensi iklan mengenai popularitas atau kunjungan website. hal ini dinilai penting karena ketika media online dikenal oleh banyak orang, banyak views pembaca semakin peningkat maka agensi iklan dapat mempercayai si media online tersebut sebagai partner dalam promosi produk atau jasa. Untuk itulah mengapa viewers dan popularitas media online tersebut penting hingga membuat para jurnalis membuat judul dan isi berita yang mendramatisir untuk meningkatkan kunjungan web media online tersebut.2

Penggunaan metode clickbait dalam jurnalistik hampir mirip dengan gaya sensasionalisme di tabloid atau koran kuning. Akan tetapi, ada perbedaan jika pada media berita biasanya hard news seperti politik, kriminal, pengetahuan, atau ekonomi.

Sedangkan headline clickbait lebih mengarah ke soft news seperti gosip, hiburan, dan fiksi. Penggunaan clickbait dapat dianggap berbahaya dikarenakan pada saat ini, masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara hoax, sarkasme, atau kebiasaan yang hanya melihat dari judul berita nya saja. Hal ini dapat membuat salah paham diantara pembaca, ketika melihat judul nya saya pembaca lansung percaya apalagi yang lebih parahnya ia langsung menyebarkan informasi tersebut ke orang lain tanpa melakukan verifikasi.3

Dalam sejarah, Praktik clickbait sudah ada sejak 100 tahun yang lalu. Hal itu terjadi pada peristiwa meledaknya kapal perang Amerika, USS Maine di pelabuhan Kulba, dimana awal nya pemberitaan tersebut biasa aja, Tetapi mendadak gempar karena koran yang Pullitzer dan Rudolph memuat judul yang provokatif dan berunsur clickbait. Inti dari judul tersebut menyebutkan bahwa ledakan kapal tersebut disebabkan oleh serangan Spanyol, dimana hal ini dilakukan agar pembaca membeli korannya. Dan akhir dari peristiwa ini menyebakan perperangan antara Amerika dan

2 I Koman Agus Widiantara,”Clickbait : Sensansi Dan Orientasi Iklan Jurnalisme Online” jurnal communicare, Vol 1, No 2, desember 2020, hal 106

3 Yayat D. Hadiyat,”clickbait di media online indonesia”jurnal pekomnas. Vol 1, No.4,april 2019, hal 8

(19)

3

Spanyol, padahal jelas bahwa ledakan kapal tersebut dikarenakan dari dalam kapal itu sendiri.4

Clickbait merupakan manipulasi dan mengeksploitasi sisi kognitif manusia yang disebut curiosity gap atau yang disebut perbedaan rasa ingin tahu. Dimana judul beritanya memberikan referensi yang memancing kedepan untuk para pembaca sehingga mereka terpaksa untuk mengklik tautan tersebut untuk mengisi rasa penasarannya. Sementara umpan itu dapat menipu pembaca, dan membuat mereka kecewa. Studi kognitif berpendapat bahwa clickbait adalah pengalihan perhatian dari gangguan perhatian. Karena pembaca terus beralih ke artikel baru setelah diberi umpan oleh berita utama, residu utama dari swatch konstan ini menghasilkan muatan kognitif yang berlebihan, menghalangi pembaca untuk membaca berita cerita baru yang lebih informatif dan mendalam, ada juga kekhawatiran mengenai gatekeeping jurnalistik dalam tattaran berubahnya media dengan banyaknya jumlah clickbait.5

Penggunaan praktik clickbait memiliki keutungan sendiri bagi pelaku media karena meningkatnya jumlah pemabaca, medianya dikenal banyak orang, banyak iklan jasa masuk sehingga pemasukan atau pundi-pundi uang pun bertambah kepada media tersebut. Namun disisi lain, penggunaan clickbait justru merugikan pembaca karena memberikan informasi yang tidak sesuai dengan isi dan judul berita, menimbulkan kekecewaan terhadap pembaca yang karena merasa tertipu dengan judul berita. Kerugian pembaca tersebut pun sangat bertentangan dengan tujuan jurnalisme yang disebutkan oleh Kovach & Rosenstiel yang harusnya tugas wartawan utama adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, menjadi

4 Godhan Eko Saputro, Toto Hariyadi “KOMIK STRIP DAN FENOMENA CLICKBAIT”Vol 2, No 1, maret 2019, hal 65

5 Akhsanatul Mardiyah, “fenomena clickbait di Tribunnews. Com ditinjau dari kode etik jurnalistik Indonesia periode maret 2018”Vol 4, No 9, 2018, hal 23

(20)

kontrol atas pemerintahan, memberikan informasi yang benar, memberikan pengatahuan, dan membantu masyarakat.6

Melihat dari banyaknya dampak negatif terhadap penyebaran clickbait yang dilakukan pada media online. Sebagai seorang jurnalis, tentu harus bisa selektif dan tanggung jawab terhadap berita yang akan disampaikan. Didalam kode etik jurnalistik sudah dijelaskan bahwa seorang wartawan memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar, akurat, jelas, tidak berbohong dan harus sesuai fakta. Jurnalis dalam menjalankan tugasnya harus nya juga bisa dalam memberantas hoax-hoax yang ada ditengah-tengah masyarakat karena jurnalis dianggap sebagai pemberi informasi tentu jika tersebar informasi hoax, jurnalis harus bertanggung jawab untuk meluruskan informasi hoax tersebut. tetapi, kita lihat saat ini justru berita yang dibuat jurnalislah yang memicu terjadinya hoax tersebut. maka sebagai jurnalis yang baik tentu harus mempunyai pemahaman bagaimana praktik clickbait itu sesunguhnya, apakah memang boleh dibolehkan atau seperti apa pelaksanaannya.

Jika seorang wartawan paham bagaimana praktik clickbait itu, dampaknya dan lainnya. Tentu seorang jurnalis akan lebih berhati-hati dalam menggunakan clickbait pada media online nya.

Oleh karena itu, Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti bagaimana “ Pemahaman Jurnalis Mengenai Praktik Clickbait Journalism pada Media online di Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com.

1.2 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman tentang konsep dan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan digunakan penegasan istilah berikut :

6 Olivia Levi Pramesti, “judul clickbait dalam berita kasus prostitusi online” Vol 5, No 1, April 2019, hal 61

(21)

5

1. Pemahaman menurut zahorik artinya dipahami, dengan cara menyusun konsep sementara, melakukan sharing kepada orang lain agar mendapat tanggapan dan merevisi konsep dari tanggapan tersebut dan kemudian dikembangkan.7 2. Jurnalis adalah orang yang pekerjaan nya melakukan pencatatan,pelaporan,

mengumpulkan,penyebaran dan menulis berita di media massa dan elektronik.8sedangkan istilah jurnalistik dapat di tinjau dari tiga sudut pandang yaitu secara harpiah,jurnalistik artinya kewartawanan atau kepenuliasan.secara konseptual jurnalistik dapat di pahami sebagai aktifitas mencari menulis,mengolah,dan menyebarluaskan berita ke publik.dan secara praktis jurnalistik merupakan proses pembuatan berita dan penyeberan luasan ke media massa.

3. Clickbait journalism atau biasa disebut jebakan judul berita yang menipu pembaca umumnya praktik ini dilakukan oleh suatu media untuk membuat penasaran masyarakat dan memancing rasa ingin tau pembaca dengan meletakan kalimat-kalimat dengan judul yang sensasional.9

4. Media online merupakan saluran komunikasi yang dilakukan secara online dengan situs web yaitu internet.menurut situs business dictionary,pengertian media online yaitu media digital yang mencakup teks,vidio,musik yang di distribusikan melalui jaringan internet.10

5. Pekanbaru.tribunnews.com adalah situs media online nomor satu diindonesia yang dikelola oleh PR. Tribun digital Online. Tribunnews mengusung misi Hyperlocal yang berakar dari keyakinan bahwa setiap dari kita adalah warga lokal yang memiliki tanggung jawab untuk melestarikan nilai dan perspektif lokal daerah dari seluruh indonesia.

7 Dwija utama, jurnal penelitian forum komunikasi pengembangan profesi pendidikan kota surakarta,vol 10,februari 2019,hal 22

8 Ahmad qorib dkk,pengantar jurnalistik,(guepedia:jakarta),hal 11.

9 Agus sudipyo,jagad digital pembebasan dan penguasaan digital(gramedia:jakarta,2019),hal 135.

10 Mahyuddin,sosiologi komunikasi dinamika relasi sosial di dalam era virtualitas(shofia:makassar,2019)

(22)

6. Datariau.com merupakan satu-satunya media online yang berbasis dakwah dan berita yang ada Riau. Datariau.com konsisten untuk mengunggaj konten- konten dakwah dengan menjurus kepada peristiwa terbaru yang terjadi dengan mengupasnya dalam pandangan islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits.

1.3 Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang diatas adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Pemahaman Jurnalis Mengenai Praktik Clickbait Journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com

1.4 Tujuan dan kegunaan penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemahaman Jurnalis Mengenai Praktik Clickbait Journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com

2. Kegunaan penelitian a. Kegunaan akademis

1. Untuk mengetahui bagaimana Pemahaman Jurnalis Mengenai Pemahaman Jurnalis Mengenai Praktik Clickbait Journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com

2. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjama di fakultas dakwah dan komunikasi UIN SUSKA RIAU

b. Kegunaan praktis

1. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini akan menambah dan memperkaya serta memperluas khasanah ilmu pengetahuan teoritis, khususnya dalam bidang jurnalistik.

2. Sebagai bahan informasi dan masukkan kepada Tribunnews. Com dan Datariau.com

(23)

7

3. Untuk menambah wawasan pembaca dan pengalaman penulis pada khususnya mengenai permasalahan dalam penelitian ini.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, penegasan istilah, tujuan dan kegunaan penelitian,sistematikan penelitian.

BAB II : KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

Bab ini membahas tentang kajian teori, kajian terdahulu,dan kerangka pikir BAB III :

Bab ini membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, informan penelitian, teknik pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data.

BAB IV : DESKRIPSI UMUM

Pada bab ini membahas mengenai deskripsi umum tempat penelitian dalam hal ini yaitu Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.Com.

BAB V : HASIL PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum penelitian dan penulisan skripsi beserta pembahasan mengenai hasil dan penelitian.

BAB VI : PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(24)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TERDAHULU

1. Penelitian Olganisya Prilidha Syahde dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau Tahun 2020 yang berjudul praktik clickbait pemberitaan Lucinta Luna pada media online Tribunnews.yang bertujuan untuk mengetahui penggunaan clickbait yang dilakukan Tribunnews dalam memuat pemberitaan Lucinta Luna pada laman media online mereka.salah satu metode yang digunakan untuk judul yang menarik yaitu penggunaan judul berita clickbait. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dari berita tentang Lucinta Luna yang dimuat pada media online Tribunnews, teknik analisas data yang digunakan adalah univariat analisis.

Persamaan peneliti dengan penelitiannya yaitu terhadap objek yang dieliti yaitu di Tribunnews.com sedangkan perbedaannya terdapat pada metode analisis yang digunakan penelitian terdahulu kuantitatif sedangkan peneliti kualitatif dengan melakukan wawancara

2. Penelitan Yoseva Yamlean Dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang berjudul clickbait journalism dan pelanggaran etika jurnalistik ( studi kasus pelanggaran etika jurnalistik dalam praktik clickbait pada media online jogya Tribunnews.com periode 1 maret 2019-30 april 2019) metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan hasil penelitian jogya tribunnews.com melakukan 2 pasal yang dilanggar, yaitu pasal 1 wartawan indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Dan pasal 3 wartawan indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak bercampur fakta dan opini yang menghakimi serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Terdapat 2 poin dalam kedua pasal tersebut yang dilanggar yaitu tentang akurasi dan berimbang.

Pelanggaran tersebut karena jogja tribunnews.com menggunakan clickbait

(25)

9

exxergation, tessing, inflammtort, formating, bait and swivh, ambigious, dan wrong.

3. Penelitian Dari Jenetia Nikita Pangerapan Dari Universitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara Yang Berjudul Persepsi Mahasiswa Tentang Kepala Berita Clickbait Media Online Instagram (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik UNSRAT Konsentransi Jurnalistik).

Tujuan penelitian ini untuk menegetahui abgaimana persepsi mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik tentang kepala berita clickbait media online instagram.teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah model analisi interaktif dan hasil penelitiannya bahwa persepsi mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik UNSRAT tentang kepala berita clickbait menilai bahwa berita clickbait tersebut adalah berita yang sangat merugikan bagi para pembaca sebagai pengguna media online instagram karena isi dengan kepala berita clickbait sangat berbeda.

4. Penelitian Dari Rizal Zaenal Dari Universitas Pendidikan Indonesia Yang Berjudul Pengaruh Kemampuan Literasi Media Terhdap Fenomena Umpan Klik ( Clickbait ) Yang Bertujuan Untuk Mengetahui Gambaran Pengaruh Kemampuan Literasi Media Terhadap Fenomena Umpan Klik ( Clickbait ). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, analisas data menggunakan uji regresi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kemampuan literasi media mahasiswa berada dalam kategori sangat baik dan gambaran sikap mahasiswa dalam menghadapi fenomena umpan klik berada dalam kategori baik.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Zsazca Suci Nurzain, dan Hadi Purnama mengenai

“Analisis Resepsi Terhadap Clickbait Headline pada Vlog di Kanal Yputube Atta Halilintar” pada tahun 2021 bertujuan untuk mendiskripsikan pemaknaan khalayak dan mengetahui posisi khalayak dalam penerimaan makna mengenai penggunaan clickbait headlines pada vlog di kanal Atta Halilintar. Untuk

(26)

mencapai tujuan tersebut maka penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, paradigma konstruktivisme dengan pendekatan analisis resepsi (reception analysis) Stuart Hall. Dari penelitian tersebut didapati hasil bahwa pemaknaan khalayak terhadap clickbait headline yang ada dalam konten vlog Atta Halilintar terhadap kelima informan menghasilkan pemaknaan yang didominasi oleh posisi Hegemoni Dominan, dengan satu posisi Negosiasi.

6. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurisma Rahmatika, Syahrul Hidayanto Mengenai “Pengaruh Clickbait Journalism Terhadap Minat Baca Generasi Z”

pada tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui pengaruh jurnalisme clickbait terhadap minat baca generasi Z. Metode yang digunakan adalah paradigma positivis dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Dari penelitian tersebut didapati hasil bahwa jurnalisme clickbait berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat baca generasi Z. Temuan ini membuktikan bahwa teori kesenjangan informasi Loewenstein berlaku dalam penelitian ini.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Nurisma Rahmatika, Syahrul Hidayanto Mengenai

“Pengaruh Clickbait Journalism Terhadap Minat Baca Generasi Z” pada tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui pengaruh jurnalisme clickbait terhadap minat baca generasi Z. Metode yang digunakan adalah paradigma positivis dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Dari penelitian tersebut didapati hasil bahwa jurnalisme clickbait berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat baca generasi Z. Temuan ini membuktikan bahwa teori kesenjangan informasi Loewenstein berlaku dalam penelitian ini.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Rizal Zaenal mengenai “Pengaruh Kemampuan Literasi Media Terhadap Fenomena Umpan Klik (Clickbait)” pada tahun 2019 bertujuan untuk mengetahui gambaran Pengaruh kemampuan literasi media terhadap fenomena umpan klik (clickbait). Penelitian yang diakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, dan analisis data menggunakan uji regresi. Dari penelitian tersebut didapati hasil menunjukkan

(27)

11

bahwa Pengaruh kemampuan literasi media terhadap fenomena umpan klik (clickbait) memiliki pengaruh yang kuat.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Yoseva Yamean mengenai “Clickbait Journalism Dan Pelanggaran Etika Jurnalistik (Studi Kasus Pelanggaran Etika Jurnalistik Dalam Praktik Clickbait Pada Media Online Jogja.tribunnews.com)” pada tahun 2019 memiliki tujuan ingin melihat bagaimana praktik clickbait di media online dilakukan dan bagaimana pelanggaran etika jurnalistik dari praktik clickbait ini.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan studi kasus sebagai strategi dalam menjelaskan fenomena. Hasil dari penelitian ini ada 7 praktik clickbait yang diterapkan pada jogja.tribunnews.com dan 4 poin dalam kode etik jurnalistik yang dilanggar.

10. penelitian yang dilakukan oleh Hilmi Ananda Robianes , Enjang AS , Betty Tresnawaty mengenai “Persepsi Wartawan mengenai Penggunaan Clickbait pada Judul Berita di Media Siber” pada tahun 2021 yang bertujuan untuk mengetahui atensi Wartawan Kabupaten Purwakarta dalam penggunaan clickbait pada judul berita di media siber, untuk mengetahui seleksi Wartawan Kabupaten Purwakarta dalam penggunaan clickbait pada judul berita di media siber, untuk mengetahui interpretasi Wartawan Kabupaten Purwakarta dalam penggunaan clickbait pada judul berita di media siber. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Didasarkan pada teori persepsi yaitu atensi, seleksi dan interpretasi.

Hasil dari penelitian ini yaitu wartawan anggota PWI Kabupaten Purwakarta memperhatikan clickbait. Dalam membuat judul yang menggunakan clickbait tetap mematuhi aturan seperti relevasi antara judul berita dengan isi berita.

Penggunaan clickbait pada judul berita diperbolehkan namun tanpa mengabaikan kode etik dan tetap bersesuaian antara judul dan isi berita.

(28)

2.2 LANDASAN TEORI

Pada sub ini disajikan kerangka teoritis, kajian teori memuat teori-teori dengan tujuan untuk memudahkan dalam menjawab permasalahan secara teoritis dan dengan kajian teori inilah kerangka pikir dirumuskan untuk memudahkan pelaksanaan penelitian.

1. Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata “paham” yang benar atau pandai. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KKBI), penerapan diartikan sebagai mengerti benar atau seseorang dikatakan paham terhadap sesuatu bila orang tersebut mampu menjelaskan hal tersebut. Menurut Bloom, pemahaman merupakan mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan dan mampu mengklasifikasikannya.

Menurut Syamsudi, pemahamaan merupakan suatu tingkat hasil proses belajar yang individu dapat mendefinisikan suatu informasi dengan pemikirannya sendiri.11 Sedangkan secara umum, pemahaman merupakan kemampuan untuk menjelaskan makna atau sebuah informasi dan dapat mengintegrasikan pengetahuan baru didalam pemikiran individu itu sendiri.12

a. Indikator pemahaman konsep menurut Benyamin S.Bloom yaitu13 : 1. Penerjemahan ( transalation )

Penerjemahan yaitu menterjemahkan konsep abstrak menjadi suatu model.

Kata kerja operasional yang digunakan adalah menerjemahkan, mengubah, mengilustrasikan, memberikan definisi, dan menjelaskan kembali.

11 Gigih Ginanjar”peningkatan kemampuan pemahaman konsep perkalian melalui pendekatan pembelajaran konstruktivisme pembelajaran matematika dikelas 3 SDN cibaduyut” jurnal pendidikan guru sekolah dasar. Vol 1, no 2,juli 2016.hal 265

12 Ela suryani, analisis pemahaman konsep ?(semarang:Plar nusantara,2019)hal 2

13 Muhsin,dkk “peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual” jurnal peluang, Vol 2. No.1. oktober 2019, hal 15

(29)

13

2. Penafsiran ( interpretation )

kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi, misalnya diberikan suatu diagram, tabel,grafik,atau gambar-gambar dan ditafsirkan.

Kata kerja operasional yang digunakan adalah menginterpretasikan, membedakan, menjelaskan, dan menggambarkan.

3. Ektrapolasi ( extrapolation )

Menyimpulkan dari sesuatu yang telah diketahui atau bisa juga disebut untuk mengukur kemampuan ini adalah memperhitungkan, menduga, menyimpulkan, meramalkan, membedakan, menentukan, mengisi.

b. Menurut Bloom ada tiga macam pemahaman yakni :

1. Mampu mengubah soal kata-kata ke dalam simbol sebaliknya 2. Mampu mengartikan sesuatu kesamaan

3. Memperkirakan suatu kecendrungan dan diagram

c. Anderson dan Krathwohl menyebutkan bahwa pemahaman terdiri dari tujuh aspek yaitu14 :

1. Menafsirkan suatu bentuk informasi ke bentuk lainnya 2. Mencontohkan suatu konsep

3. Mengklasifikasikan ciri-ciri yang sesuai dengan contoh dan konsep 4. Merangkum informasi yang diterima

5. Menginferensi kesimpulan secara logis dari informasi yang diterima 6. Membandingkan keterkaitan antara dua atau lebih objek

7. Menjelaskan model sebab akibat dalam sebuah system 2. Wartawan

a. pengertian wartawan

14 Eko Radiko dkk,”Indentifikasi pemahaman konsep siswa pada materi zat dan wujudnya”jurnal ilmu pendidikan fisika.Vol 3, No 2, september 2018. Hal 52

(30)

Menurut Pasal 1 ayat (4) undang-undang No.40 tahun 1999 tentang pers, wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanan kegiatan jurnalistik seperti mencari, menghimpun, menulis, mengolah, menyimpan, memperoleh, memiliki dan menyebarkan informasi kedalam bentuk tulisan, suara, grafik,gambar serta data dalam bentu lain menggunakan media cetak, media elektronik, media online atau segala jenis saluran yang tersedia. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Wartawan adalah orang yang bekerja untuk mencari, menyusun berita untuk dimuat di koran, radio, televisi, majalah dan lainnya.15 Sedangkan secara umum, Wartawan adalah orang yang melakukan kerja kewartanan dan tugas-tugas jurnalistik setiap hari atau bisa juga dikatakan wartawan sebagai orang yang mencari, menulis, menghimpun dan menyusun berita untuk di posting di media massa, media cetak,media elektonik, maupun media online.

b. Beberapa ahli berikut menjelaskan pengertian jurnalisme/ jurnalistik dalam arti beragam :

1. Menurut YS. Gunadi bahwa jurnalisme adalah sebuah catatan harian yang dipublikasikan kepada masyarakat. 16

2. menurut D’jafar assegaf jurnalistik berati hari dimana segala berita termuat dalam lembaran yang tercetak.

3. Menurut Mc dougall jurnalisme adalah kegiatan menulis, menyebarkan, menghimpun, mengedit berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa.

Jurnalisme sangat penting dan diperlukan dalam suatu negara demokratis.

Mulai dari kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan yang lainnya jurnalisme sangat dibutuhkan. Mengapa dikatakan seperti itu, karena tidak terbayangkan ketika tidak

15 Aris Tianlee, “perlindungan hukum terhadap wartawan dalam meliput aksi demonstrasi di kota samarinda menurut undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers”, jurnal ilmu hukum. Vol 1.

No 1.2019. hal 7

16 Abdi fauji hadiono, “jurnalistik dan minat mahasiswa”jurnal pendidikan, komunikasi dan pemikiran hukum islam. Vol 9. No 1, september 2017. Hal 101

(31)

15

ada seorang pun yang menulis dan menyebarkan informasi atau berita dan tidak menjelaskan pemberitaan teresebut secara detail. Oleh karena itu jurnalistik merupakan suatu profesi yang memiliki tanggung jawab besar. Karena itu, wartawan harus paham mengenai apa tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tidak boleh menjerumuskan masyakat kedalam praktek jurnalistik yang kotor.17

c. Wartawan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis18 : 1. Wartawan Profesional

Wartawan ini biasanya melakukan tugasnya secara penuh pada profesinya sebagai wartawan pada suatu perusahaan media, bersifat terikat. Idealistis, serta memiliki dedikasi terhadap profesi kewartanan.

2. Wartawan Freelance

Wartawan ini menggantungkan hidupnya pada profesi wartawan, namun bersifat tidak terikat sehingga lebih bebas dalam menyerahkan karya jurnalistiknya, cenderung idealis komersail dan memiliki dedukasi yang tidak teratur.

3.Wartawan Amatir

Wartawan ini tidak menggantungkan hidupnya pada profesi wartawan, untuk mencapai sasaran, bersifat tidak terikat dan hanya untuk hobi atau kegemaran, cenderung bersifat idealis politis, komersial untuk tujuan yg lebih jauh.

d. Tujuan dan Fungsi jurnalisme

17 Hely sumarto&musfialdi,”integritas wartawan riau pos dalam menerapkan kode etik jurnalistik pada penulisan berita online” jurnal riset mahasiswa dan komunikasi.Vol2, no.4,september 2020. Hal 155

18 Kadia Sandi dan Reni Nuraeni,”motivasi wartawan menjadi anggota kelompok kerja pemerintah provinsi jawa barat” , jurnal ilmiah ilmu hubungan masyarakat. Vol 2, no 2, feruari 2018.hal 158

(32)

Tujuan utama dari semua kegiatan jurnalistik adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tetapi, dalam kovach & Rosentiell, ada sembilan unsur untuk memenuhi tugas utama jurnalistik yaitu19 :

1. Jurnalisme harus memberikan informasi yang berdasarkan pada kebenaran.

2. Jurnalisme harus loyalitas kepada masyarakat 3. Jurnalisme harus disiplin dalam verifikasi

4. Jurnalisme harus menjaga independen terhadap sumber berita 5. Jurnalisme harus berlaku sebagai pemantau kekuasaan

6. jurnalisme harus menyediakan forum publik untuk menerima kritikan dan masukkan dari masyarakat

7. jurnalisme harus memberikan suatu yang penting dan bermakna 8. jurnalisme harus menjaga berita tetap kompherensif dan proposioal 9. para praktisi harus dibolehkan mengikuti hati nurani mereka

3. Praktik clickbait Journalism a. Pengertian clickbait

Praktik clickbait atau biasa disebut jebakan judul berita yang menipu pembaca umumnya praktik ini dilakukan oleh suatu media untuk membuat penasaran masyarakat dan memancing rasa ingin tau pembaca dengan meletakamn kalimat- kalimat dengan judul yang sensasional.20 Clickbait merupakan manipulasi. Abjinan chackraborty dari indian insitute of technologi karangkapur, dalam papernya berjudul

19 M.yoserizal saragih,”Media massa dan jurnalisme” jurnal pengembangan masyarakat. Vol 5, No 5.

Tahun 2018. Hal 10

20 Agus sudipyo,jagad digital pembebasan dan penguasaan digital(gramedia:jakarta,2019),hal 135.

(33)

17

”stop clickbait: detecting in online news media ” mengungkapkan bahwa clickbait mengekploitasi sisi kognitif manusia yang disebut curiosity gap.21

Clickbait journalism pada media online merupakan sebuah judul yang dibuat oleh pembuat berita atau jurnalis untuk menarik rasa penasaran pembaca dengan membuat suatu judul yang menarik bisa juga dikatakan judul yang dibuat dengan bombasti, yang tidak sesuai dengan isi judul berita atau isi berita nya biasa saja. Biasanya seorang jurnalis menggunakan strategi clickbait agar medianya dilirik oleh pembaca, mendaptkan views dari pembaca sehingga medianya mendapatkan rating yang tinggi dan tentunya mendapatkan iklan dari perusahaan lain yang ingin memasang iklan.22

Fenomena clickbait mencuat dalam dunia digital khususnya media online, tujuannya hanya satu untuk menarik pembaca atau warganet masuk kesebuah situs web dan mendulang apa aja yang disebut sebagai page view atau umpan klik yang masuk. Intinya masyarakat harus lebih berhati-hati dalam melihat suatu berita, jangan hanya percaya karena melihat dari judul beritanya saja.karena apabila pembaca tidak membaca baik beritanya, maka nanti akan menjadi salah paham terhadap pembaca mengenai berita tersebut.23

Judul clickbait memantik konsukuensi emosional. Pembaca yang mengklik artikel merupakan pemabaca yang ingin memuaskan sisi emosional. Yang menarik, meskipun clickbait dianggap manipulasi atau jebakan, korbannya jusrtu sadar bahwa mereka telah tetripu. Namun beruntung, warganet mempunyai aplikasi yang dapat mendeteksi adanya informasi atau berita yang punya kecendrungan clickbait.

21 Hidayat surya abadi, “jurnal spektrum komunikasi”Vol 7, No 1, juni 2019. Hal 25

22 Nurisma R, ‘’pengaruh clickbait journalism terhadap minat baca generasi z “ Jurnal Ilmu komunikasi.

Vol 6 nomor 2, november 2020. Hal 272

23 Mochammad Sinung Restendy dan Fahri Hilmi “social media ifluencer : clickbait dalam pusaran etika jurnalistik” jurnal komunika islamika. Vol 7, No 2. 2020. Hal 276

(34)

b. Menurut Bloom & Hansen, terdapat empat teknik pembuatan clickbait yaitu24 :

1. Menggunakan kalimat atau frasa tanya seperti “tahukah kamu?”

2. Menggunakan kalimat atau frasa seruan seperti “wow!”, “keren”, atau “luar biasa”

3. Menggunakan metode listicle, atau listening article atau artikel seperti “5 tempat makan yang paling dikunjungi”.

4. Menggunakan wacana dexixis atau frasa katafora. Contoh “video ini bakal bikin kamu ketawa terbahak”

c. Tipe-Tipe Clickbait

Konsep clickbait mempunyai beberapa tipe menurut Biyani, Tsioutsiouliktis,dan Blackmer (2006) yaitu, exaggeration, teasing, inflammatory, formatting, graphic, bait-and-switch, ambiguous dan wrong.25

1. Exaggeration

Tipe ini mengandalkan judul artikel yang berlebihan pada halaman url. Salah satu contoh judul tipe ini misalnya: “Dianggap Tak Layani Warganya, Wali Kota Ini Dihukum Pancung”. Setelah peneliti (Pak Yayat D. Hidayat) menelaah judul tersebut ditemukan bahwa judul dan isi berita tidak nyambung dan sangat berlebihan.

Informasi berita ini tentang wali kota di Bolivia dipermalukan oleh warganya dengan cara mengikat kakinya di tiang gantungan model lama. Walikota tersebut dihukum karena dianggap tidak dapat melayani warganya dengan baik.

24 M Rizky Kartanegara, “penggunaan clickbait headline pada situs berita dan gaya hidup” jurnal komunikasi. Vol II, no 1, juni 2018, hal 35

2525 https://hanasama.com/clickbait-media-online/ ( diakses pada tanggal 6 agustus 2022 pada pukul 19.04 wib )

(35)

19

2. Teasing

Jenis clickbait ini biasanya membuat judul untuk mengolok-olok atau memprovokasi seseorang dengan cara menyenangkan. Contoh judul artikel ini misalnya: “Raisa Dihadirkan Di Sidang PK Ahok, Suaranya Bubarkan Pendemo”.

Raisa yang dimaksudkan di sini bukanlah seorang penyanyi, melainkan sebuah mobil polisi. Raisa ini singkatan dari Pengurai Massa. Hehehe, ada-ada saja.

3. Infalammatory

Judul jenis ini bertujuan untuk membangkitkan perasaan marah atau penuh kekerasan dengan menggunakan ungkapan kata-kata yang tidak tepat atau vulgar.

Contohnya: “Bendera China Dikibarkan di GBK Saat Closing Asian Games”. Judul ini sangat membangkitkan emosi yang membaca apalagi situasi politik antara Indonesia dan China saat itu sedang tegang. Judul seperti ini sebenarnya tidak tepat dan tidak utuh. Kejadian sebenarnya adalah dikibarkannya bendera China karena China akan menjadi tuan rumah Asian Games selanjutnya. Lalu, judul artikel ini akhirnya diganti menjadi “Tuan Rumah 2022, Bendera China Dikibarkan di Closing Asian Games”.

4. Formatting

Judul artikel formatting sering menggunakan tanda baca atau huruf kapital.

Misalnya “Gile, Luhut The Real President Ngamuk!” Isi artikel sebenarnya adalah pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menanggapi kritik Amien Rais terhadap kinerja pemerintah.

5. Graphic

Kalau jenis ini biasanya menggunakan judul agak cabul, menjijikkan, malah kadang-kadang tidak dapat dipercaya. Misalnya “Cerita Dewi Pakai Alat Bantu Seks, Awalnya Merasa Geli Lalu Terasa Begini”. Artikel ini menceritakan tentang seorang

(36)

perempuan yang berjauhan dengan suaminya, lalu menggunakan alat bantu seksual untuk memuaskan dirinya sendiri.

6. Bait and Switch

Clickbait seperti ini judulnya tidak ditemukan di url, sehingga memerlukan klik tambahan atau sama sekali tidak ada. Sebuah judul artikel dengan clickbait seperti ini akan dialihkan ke situs web lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan trafik pengunjung ke situs web yang telah dialihkan tersebut.

7. Ambigous

Judul artikel jenis ini sangat ambigu sekali, membingungkan, tidak jelas, hanya untuk mengundang keingintahuan pembaca. Contohnya seperti ini, “Disebut Istri Berbakti, Ini yang Dilakukan Putri Marino dengan Chicco di Kamar”. Judul ini memang mengundang keingintahuan pembaca. Mereka penasaran apa sih yang mereka lakukan di kamar. Berita-berita gosip biasanya sering menggunakan trik ini.

Makanya, berita gosip sering dicari oleh para netizen.

8. Wrong

Clickbait jenis ini paling berbahaya, lho! Kenapa demikian? Judul dan isi artikel salah, fakta yang disajikan pun tidak benar. Akibatnya apa? Berita-berita hoax banyak muncul dari clickbait jenis ini. Contohnya “Hamil Setelah Terkena Sperma di Kolam Renang, Terlalu!” Memang keterlaluan sekali judul artikel ini. Karena menurut penelitinya, judul artikel yang ingin mengklarifikasi berita hoax, tapi isi beritanya sendiri tidak mengandung klarifikasi tersebut.

e. Etika jurnaltik

Etika merupakan peraturan tidak tertulis sebagai hasil kesepakatan- kesepakatan dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi yang lain.

(37)

21

Dalam etikda tidak ada kekuatan yang sifatnya memaksa, semuanya berpulang kepada hati nurani setiap individu.26

Etika jurnalistik adalah standar aturan perilaku dan moral, yang mengikat para jurnalis dalam melaksanakan pekerjaannya. Etika jurnalistik ini tidak hanya untuk memmelihara dan menjaga standar kualitas pekerjaan jurnals bersangkutan, tetapi juga melindungi atau menghindari khalayak masyarakat dari kemungkinan dampak yang merugikan dan tindakan perilaku keliru jurnalis yang bersangkutan.27

3. Media online

a. Pengertian Media Online

Pedoman pemberitaan media siber ( PPMS ) yang dikeluarkan dewan pers mengartikan bahwa media siber sebagai segala bentuk media yang menggunakan wahan internet dan melaksanakan kegiatan jurnalstik, serta memenuhi persyaratan undang-undang pers dan standar perusahaan pers yang ditetapkan dewan pers. Media online merupakan produk jurnalistik online atau cyber journalism yang didefinisikan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan distribusikan melalui internet.28

b. Jenis- jenis media online

Jenis-jenis media online dapat diklasifikasikan sebagai berikut29 : 1. Portal

Portal yaitu website yang menyediakan berbagai macam informasi seperti portal berita CNN, BBC, detik, Okezone, dan sebagainya.

26 Haris sumadria, Jurnalistik indonesia ( bandung, remaja rosdakarya:2005) hal 228

27 Fitri Meliya Sari, “analisi kode etik jurnalistik pada harian serambi indonesia”jurnal interaksi. Vol 2, no 2, juli 2014, hal 132

28 Asep Symsul M. Romli, jurnalistik online ( nuansa cendekia: bandung, 2018)hal 34

29 Algu Ready, “pengguunaan media online sebagai sumber informasi akademik mahasiswa ilmu komunikasi FISIP universitas Riau”Jurnal ilmu komunikasi, Vol 3. No 1, februari 2016, hal 4

(38)

2. Mesin pencari

Mesin pencari yaitu situs web yang menjadi pintu masuk segala macam jenis informasi yang diinginkan, contohnya seperti Google, Big, dan Yahoo.

3. Media sosial

Media sosial yaitu situs web yang menjadi from online untuk berinteraksi, berteman, berbagi informasi, atau bertegur sapa di Facebook, Twitter, Youtube, instagram, dan lainnya.

4. Aplikasi chatting

Aplikasi chatting yaitu software atau program yang memungkinkan orang-orang mengobrol secara online tanpa batas geografis seperti Skypa, Yahoo, Messenger, Whatsapp, Line, dan sebagainya.

5. Surat elektronik

Surat elektronik yaitu situs jual beli online yang berupa penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran serta tranksaksi barang dan jasa yang dilakukan secara online termasuk market place.

c. Menurut Iswara dalam Jurnal Firda Abraham, karakteristik media online yaitu30: 1. kecepatan infromasi atau kejadian suatu peristiwa dapat di upload langsung ke

dalam situs media online tanpa ahrus menunggu hitungan menit, jam , atau hari.

2. adanya perbaruan informasi

3. media online memiliki fungsi interaktif yang dapat menyampaikan kelihan, saran dll

30 Firda Abraham, “pemanfaatan media onlie terhadap interaksi sosial masyarakat” jurnal penelitian pers dan komunikasi pembangunan. Vol.18, No.2, desember 2014, hal 172

(39)

23

4. personalisasi atau memberikan wadah kepada setiap pengguna untuk mengambil hal yang bermanfaat untuk dirinya.

5. hyperlink atau setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang berkaitan dengan informasi tersebut.

6. kapasitas yang dimiliki media online sangat besar, dan tanpa batas d. keunggulan media online

sebagai media yang menggunakan perangkat komputer dan internet, media online mempunyai beberapa keunggulan :

1. 1.mampu menyajikan berita dan informasin dalam waktu singkat dan sangat cepat

2. leluasa dengan jadwal atau bisa diterbitkan dari maan saja dan kapan saja.

3. aktual atau berita langsung dipublikasikan pada saat kejadiaan tanpa dibatasi dengan jadwal terbit, jadwal program atau lainnya.

4. berita tesinmpan dalam teks jadi lebih mudah ketika ingin mengunduh berita tersebut.

5. memberi ruang kepada publik untuk memberikan tanggapan, saran, kritik, atau meng-customize dengan kebutuhan publik itu sendiri.

6. media online kaya akan informasi karena media online bisa menyiarkan informasi dalam jumlah banyak dalam waktu yang bersamaan.

(40)

2.3 Kerangka berpikir

Pemahaman

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.

Penerjemahan (translation)

Penafsiran ( interprelation ) iniinterprelation

Ekstrapolasi ( ekstrapolation)

CLICKBAITJOURNALISM

(41)

25 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.31

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitan kualitatif. Metode penelitan kualitatif adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan penentuan topik,pengumpulan data dan menganalisis data, sehingga nantinya diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas topik, gejala, atau isu tertentu.32

Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif adalah karena penelitan ini bertujuan untuk memberikan suatu gambar yang jelas, rinci, lengkap dan memudahkan peneliti untuk melakukan penelitain observasi, membuat gambaran secara sistematis, aktual, faktual, mengkaji sesuatu secara mendalam mengenai Pemahaman Jurnalis Mengenai Praktik Clickbait Journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan narasumber terkait, yaitu para wartawan media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com dan wawancara dilaksanakan di kantor media online Tribunnews.com, Jln. Imam

31 Albi Anggito dan Johan Setiawan, metodelogi penelitian kualitatif (jawa barat:cv jejak,2018),hlm 7

32 Conry R semiawan,metode penelitian kualitatif(bandung:grasindo,2017)hlm 9

(42)

Munandar, Harapan Raya No.383, Tangkerang Labuai, kec. Bukit raya, kota Pekanbaru,Riau 28282 dan di kantor media online Datariau.com di Jalan. Delima Perum Villa Taman Raya Raudah Pekanbaru, Riau.

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder.

A. Data Primer

Data Primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber nya baik dari perorangan, kelompok, maupun organisasi.

Semua data yang diperoleh ini merupakan data mentah yang akan diproses sesuai dengan kebutuhannya.33data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari narasumber yang akan kita lakukan wawancara Di Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com

B. Data sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi – studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain.

Biasanya sumber

tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip – arsip resmi dari perusahaan yang akan diteliti. 34 data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari karya tulis ,website, buku-buku, arsip dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian.

33Bagong suyotno dan sutinah,metode penelitian komunikasi(jakarta:bumi aksara,2014)hlm 359

34 Syafrizal helmi stitumorang,analisis data: untuk riset manajemen dan bisnis(USU press,2010)hlm 9

(43)

27

3.4 Informan Penelitian

Penelitian ini membutuhkan informan yang mana informan sendiri menurut Burhan Bungin adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian.35maka informan dalam penelitian ini adalah wartawan media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

A. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan kontruksi mengenai kejadian, aktivitas,organisasi, motivasi,orang,pengakuan, dan sebagainya. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada informan untuk mendapatkan suatu informasi yang valid dan lebih detail.36

Di dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan teknik wawancara interview guide agar pertanyaan lebih berfokus, kompleks dan terstruktur.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan jelas.

Dalam penelitian ini narasumber yang akan diwawancara adalah wartawan dari media online Pekanbaru.tribunnews.com dan Datariau.com.

35 Burhan Bungin, penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya (jakarta:kencana,2010)108

36 Wayan suwendra,metodelogi penelitian kualitatif(Nilacakra:2018)hlm 51

(44)

B. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif yang melihat atau menganalisis dokumen dari subjek itu sendiri. Dokumentasi merupakan salah satu penunjang atau pelengkap metode wawancara dan observasi dalam suatu penelitian. hasil wawancara dan observasi akan lebih valid bila didukung dengan data/dokumen di subjek penelitian tersebut.37 Dalam penelitian ini peneliti akan menggali data lain dari dokumen resmi seperti SOP Redaksi, kode etik wartawan,SK Redaksi,Company Profile, dan data lainnya yang menunjang penelitian ini.

3.6 Validitas Data

Menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data.

Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.38Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan (kredibilitas/vasiliditas) dan konsintensi data serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data di lapangan. 39Teknik validitas data yang digunakan penulis dalam penulis adalah triangulasi sumber, yang membandingkan hasil data penelitian dari berbagai sumber yang berbeda dan teknik ini peneliti dapat menguji validitas data dan me-recheck temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode, teori yang didapat melalui wawancara dan observasi langsung ketempat penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Menurut Bongdan dalam buku sugiyono, analisa data merupakan proses mencari dan menyusun secara

37 Albi anggito dan johan setiawan,metodelogi penelitian kualitatif(Sukabumi:cv jejak,2018)hlm 145

38 Lexy J.moleong,metodelogi penelitian kualotatif,(bandung: PT. Remaja rosdakarya,2008)hlm 330

39 Imam gunawan,metode penelitian kualitatif : teori dan praktik(jakarta:bumi aksara,2013)hlm 218

(45)

29

sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan- bahan lainnya sehingga dapat mudah dipahami dan dapat diinformasi kepada orang lain.40

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktipstif kualitatif. Metode ini digunakan karena dalam menganalisa data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber dan data tersebut masih berupa uraian permasalahan, sehingga data tersebut akan dikaitkan untuk mendapatkan kejelasan. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menganilisis sesuai dengan langkah-langkah berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan informasi data kasar dari hasil catatan penulis yang diperoleh dari wawancara dilapangan.41pada penelitian ini reduksi data diawali dengan menerangkan, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting terhadap isi dari suatu data yang berasal dari lapangan, sehingga data yang telah di reduksi dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pemahaman wartawan mengenai praktik clickbait journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews com Datariau.com.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan proses melihat data secara sederhana dalam bentuk kalimat naratif, kata-kata,table,grafik,matrik dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.42langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah peneliti menyajikan data dengan menjelaskan/ mengelompokkan data yang satu dengan yang lainnya dalam

40 Sugiyono,”memahami penelitian kualitatif”, (bandung:alfabeta,2009)hlm 334

41 Sugiyono, metode penelitian bisnis”,(bandung:Alfabeta,2010)hlm 244

42 Sugiyono, metode penelitian bisnis(bandung, alfabeta,2010)hal 244

(46)

bentuk narasi dengan menjelaskan bagaimana pemahaman jurnalis mengenai praktik clickbait journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews com Datariau.com.

3. Verifikasi dan simpulan

Penarikan kesimpulan menurut Miles& Huberman hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Pernarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.43Pada penelitian ini.

kesimpulan tersebut harus di cek kembali pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan ketika data-data telah terkumpul kemudian dilakukan penarikan kesimpulan yang dapat memberi gambar secara ringkas dan detail bagaimana pemahaman jurnalis mengenai praktik clickbait journalism pada media online Pekanbaru.tribunnews com Datariau.com.

43 Sandu, Siyoto dan Ali Sodik, dasar metodologi penelitian,(yogyakrta:literasi media publishing,2015),hlm 122

(47)

31 BAB IV

GAMBARAN UMUM 4.1 Profil Media online Pekanbaru.tribunnews.com

a. Sejarah Pekanbaru.tribunnews.com

Harian Tribun Pekanbaru adalah surat kabar yang baru muncul di Riau. Koran ini berusia lebih kurang sembilan tahun berdiri pada tanggal 18 april 2007 dengan motto “Spirit Baru Riau” sebagai media yang independen dan kredibel. Koran ini berdiri setelah Tribun Batam sukses mendapat tempat di hati pembaca, tidak lama setelah Tribun Batam sukses, Kompas Gramedia Grup melalui pers daerahnya terus melebarkan sayapnya, dua tahun setelah itu berdirilah Tribun Pekanbaru di bumi lancang kuning ini.

Pers Daerah (Persda) merupakan anak dari Kompas Gramedia Grup yang bergerak di bidang industri percetakan. Koran Kompas sebagai Koran Nasional tidak dapat langsung bersaing dengan koran-koran daerah, alasan tersebut membuat persda melahirkan koran-koran daerah.

Sampai saat ini surat kabar daerah yang sudah dilahirkan persda mencapai16 buah surat kabar, setengah dari jumlah Propinsi di Indonesia.

Persda akan terus melahirkan koran-koran daerah hingga mewakili setiap PropinsiyangadadiIndonesia. Koran-koran tersebut antara lain: Tribun Pontianak, TribunBatam,Tribun Jabar, Tribun kaltim, Tribun Timur, Pos Kupang, Serambi Indonesia,Prohaba, Sriwijaya Pos, Bangka Pos, Pos Belitung, Banjarmasin Pos, Metro

banjar, dan Tribun Pekanbaru yang beralamat di Jalan Imam Munandar 383 Bukit Raya Pekanbaru 28281, berusia ditambah Tribun Lampung yang

(48)

Launching pada bulan Juni tahun lalu dan si bungsu Tribun Jambi yangmuda.44

Tribun Pekanbaru selalu menampilkan perkembangan berita terbaru ke publik, tidak ada pengkhususan terhadap pemerintah maupun pelaku bisnis, semuanya sama tidak ada tunduk takut selagi menyangkut kepentingan publik Tribun selalu menyorot hal tersebut tanpa menutup-nutupi.

Setelah setahun mengembangkan sayapnya di dunia pemberitaan melalu media cetak tribun pekanbaru mulai merambah ke media online, tepat setahun berdirinya tribun pekanbaru, media ini meluncurkan tribunpekanbaru.com yang dibawahi oleh tribunnews.com. dengan domain akses pekanbaru.tribunnews.com. hal ini bertuaan agar supaya masyarakat dapat dengah mudahnya mendapatkan informasi dan dapat memilih sendri informasi apa yang mereka inginkan.Memasuki tahun ke tujuh, Tribunpekanbaru.com

sudah mampu

menyaingi pendahulunya Riau Pos Grup dan Riau Mandiri (Haluan Riau) dimana kedua media yang ada di pekanbaru ini juga memiliki website.47 Perkembangan media online memang tidak terlepas dari kemajuan teknologi informasi, berbagai macam berita disiarkan didukung kerja sama dengan penyedia jasalayanan internet seperti search engine Googleatau Yahoo! Untuk menampilkan berita teribun untuk diletakan dihalaman depan. Kemudian untuk memudahkan pembaca mengkonsumsi berita baik mobile, segala berita yang diproduksi tribun ini dapat di tampilkan di aplikasi dalam perangkat tertentu yang telah bekerja sama dengan tribun, seperti iPad tribun reader, tribun for Galaxy Tab ataupun Blackberry.

44 Data dokumen Pekanbaru.tribunnews.com tahun 2005

Referensi

Dokumen terkait

Studi yang dilakukan oleh Studdert 10 , dengan mengevaluasi penyelesaian kasus malpraktik melalui jalur hukum di.. pengadilan Amerika didapatkan bahwa rata-rata waktu

• Home address dicari dengan memotong nilai kunci ke jumlah digit tertentu yang lebih pendekc. •

1. Pelaksanaan pemutakhiran data mandiri ASN dan PPT non ASN diawali dengan penunjukan user admin instansi SIASN yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara

Anak dengan baik melakukan kegiatan harian atau akhir pekan dengan hadiah kecil sebagai penguat. Anak remaja lebih suka uang atau hadiah yang besar. Alasan anak

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil belajar kognitif siswa dalam penerapan strategi Whole

Walaupun bahasa inggris digunakan sebagai bahasa komunitas secara global,akan tetapi menurut Naisbii(1991)dalam bukunya yang berjudul Global paradox,bahwa

Saran untuk SMK penyelenggara Program Teknik Pemesinan di Kota Semarang adalah sebagai berikut: (1) penambahan ven- tilasi udara, perbaikan komponen sarana dan

Namun, model Newton mampu menunjukkan kesesuaiannya untuk digunakan memodelkan proses pengeringan rebung bamboo tabah pada suhu 60 dan 70 dengan nilai r2 dan