• Tidak ada hasil yang ditemukan

(PRICE) POKOK BAHASAN 7 : STRATEGI PENENTUAN HARGA JASA

N/A
N/A
Info
Unduh - Bebas
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(PRICE) POKOK BAHASAN 7 : STRATEGI PENENTUAN HARGA JASA"

Copied!
10
0
0

Memuat.... (Lihat teks lengkap sekarang)

Unduh sekarang ( 10 Halaman )

Teks penuh

(1)

1

DMH2E3 – PEMASARAN JASA

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PEMASARAN

POKOK BAHASAN 7 : STRATEGI PENENTUAN HARGA JASA (PRICE)

Widya Sastika, ST., MM.

D3 Manajemen Pemasaran- Fakultas Ilmu Terapan

(2)

2

22

LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu memahami mengenai strategi penetapan harga

2. Mahasiswa mampu memahami mengenai penetapan harga berbasis biaya 3. Mahasiswa mampu memahami mengenai penetapan harga berbasis nilai

4. Mahasiswa mampu memahami mengenai penetapan harga berbasis persaingan

2

(3)

3

PRICE

• Kegiatan penentuan harga (pricing) memainkan peran penting dalam proses bauran pemasaran, karena penentuan harga terkait langsung nantinya dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

• Keputusan penentuan harga penting dalam menentukan seberapa jauh

sebuah layanan/jasa dinilai oleh konsumen, dan juga dalam proses

membangun citra

(4)

4

Tujuan Penetapan Harga Jasa

1. Mendapatkan laba yang maksimum 2. Pangsa pasar yang lebih luas

3. Kepemimpinan perusahaan terhadap mutu produk 4. Menentukan permintaan dari konsumennya

5. Perkiraan biaya

6. Kondisi harga pesaing

(5)

5

Faktor – Faktor yang mempengaruhi penentuan harga jasa

1. Elastisitas permintaan.

2. Struktur biaya.

3. Persaingan.

4. Posisitioning dari jasa yang di tawarkan.

5. Sasaran yang ingin dicapai perusahaan.

6. Siklus hidup jasa.

7. Sumber daya yang digunakan.

8. Kondisi ekonomi.

(6)

6

Strategi Penetapan Harga

(7)

7

Penetapan Harga Berbasis Biaya (Cost-Based Pricing)

▪ Penetapan harga perusahaan jasa lebih rumit dibandingkan manufaktur

▪ Biaya jasa dapat diperkirakan, dengan menggunakan biaya tetap, semi variabel, dan variabel, juga analisis kontribusi dan titik impas (break even analysis)

▪ Menggunakan pembiayaan berbasis aktivitas (Activity Based Costing)

Strategi Penetapan Harga

(8)

8

Penetapan Harga Berbasis Nilai (Value-Based Pricing)

▪ Tidak ada pelanggan yang bersedia membayar lebih kecuali ia menganggap hal tersebut berharga.

▪ Saat pelanggan membeli sebuah jasa, mereka menimbang persepsi manfaat jasa terhadap persepsi biaya yang akan timbul

▪ Nilai positif atau surplus konsumen, bisa menggambarkan persepsi biaya yang dikeluarkan konsumen lebih kecil daripada persepsi manfaatnya.

Strategi Penetapan

Harga

(9)

9

Penetapan Harga Berbasis Persaingan (Competition Based Pricing)

9

Klinik manakah yang dipilih?

(dengan asumsi bahwa ketiga klinik menawarkan kualitas teknis yang baik)

KLINIK A KLINIK B KLINIK C

• Biaya Rp. 650.000

• Waktu tempuh 1 jam

• Jadwal berikutnya : 3 minggu

• Buka : Senin-Jumat (09.00-17.00)

• Waktu tunggu 2 jam

• Biaya Rp. 1.250.000

• Waktu tempuh 15 menit

• Jadwal berikutnya : 1 minggu

• Buka : Senin-Jumat (08.00-22.00)

• Waktu tunggu 30-45 menit

• Biaya Rp. 1.850.000

• Berlokasi tepat sebelah kantor atau kampus

• Jadwal berikutnya : 1 hari

• Buka : Senin-Sabtu (08.00-22.00)

• Waktu tunggu 0-15 menit

Strategi Penetapan Harga

(10)

10

Referensi

Unduh sekarang ( PDF - 10 Halaman - 307.79 KB )

Dokumen terkait

KLT Jambu Biji

Dari hasil isolasi dan identifikasi secara spektrofotometri UV-cahaya tampak daun jambu biji diduga Dari hasil isolasi dan identifikasi secara spektrofotometri

Peran analisa urin pada penanganan penyakit ginjal dan traktus urinarius

Karena bahan urin sebagai hasil sisa metabolisme tubuh sehingga banyak dipengaruhi berbagai hal seperti makanan atau obat-obatan dan pada wanita sering timbul gangguan karena lokasi

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST PARTUM SPONTAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI RUANG AL IKHLAS PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

- klien lemah, terdapat luka jahitan di perineum sebanyak 20 jahitan yaitu jahitan bagian dalam 5 jahitan, jahitan bagian tengah 5 jahitan, jahitan bagian luar 10 jahitan, bentuk

TATA KELOLA ANESTESI PADA BEDAH FOSSA POSTERIOR ANESTHETIC MANAGEMENT IN POSTERIOR FOSSA SURGERY

Telah diketahui bersama bahwa tujuan utama dilakukan anestesi pada tindakan bedah fossa posterior adalah untuk; (1) mencegah terjadinya kenaikan tekanan

ANALISIS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2018 DI DESA SAWAH KECAMATAN \ud KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR

Data Sekunder, yaitu data pelengkap yang diperoleh dari pihak kedua guna melengkapi penelitian ini meliputi: Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan otonomi desa

Pengaruh Sikap dan Karakteristik Konsumen terhadap Penggunaan Ponsel Pintar Layar Sentuh

Berdasarkan hipotesis, terdapat hubungan antara kelas sosial ekonomi dan jenis kelamin dengan sikap terhadap adaptasi perangkat teknologi sehingga dilakukan uji beda

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

Penelitian tentang status gizi pada anak sudah banyak dilakukan, namun sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan

Mencari Jejak-jejak Autograf Perjanjian Lama di dalam Septuaginta

Hal yang luar biasa adalah bahwa kutipan-kutipan dalam Perjan- jian Baru terhadap teks Perjanjian Lama jus- tru didominasi kutipan dari Septuaginta, yang tidak lain adalah