• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK TUNARUNGU MELALUI KETERAMPILAN MERIAS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BRANJANGAN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK TUNARUNGU MELALUI KETERAMPILAN MERIAS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BRANJANGAN JEMBER"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI

PADA ANAK TUNARUNGU MELALUI KETERAMPILAN MERIAS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BRANJANGAN JEMBER

SKRIPSI

Dajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Fakultas Dakwah

Program Studi Bimbingan Konseling Islam

Oleh:

SITI FARIDATUL MAGHFIROH NIM : D20183026

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS DAKWAH

JANUARI 2023

(2)

ii

UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI

PADA ANAK TUNARUNGU MELALUI KETERAMPILAN MERIAS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BRANJANGAN JEMBER

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Fakultas Dakwah Jurusan Pemberdayaan Masyarakat Islam Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Oleh:

Siti Faridatul Maghfiroh NIM : D20183026

Disetujui Pembimbing

Fuadatul Huroniyah, S. Ag, M.Si NIP. 197505242000032002

(3)

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI

PADA ANAK TUNARUNGU MELALUI KETERAMPILAN MERIAS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BRANJANGAN JEMBER

SKRIPSI

Telah diuji untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Fakultas Dakwah

Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Hari : Senin

Tanggal : 2 Januari 2023 Tim Penguji

Ketua sidang Sekretaris

Muhammad Muhib Alwi, M.A. Arrumaisha Fitri, M.Psi.

NIP. 197807192009121005 NIP.198712232019032005 Anggota :

1. Dr. H. Abdul Mu’is S.Ag., M.Si (……….) 2. Fuadatul Huroniyah, S.Ag., M.Si (……….)

Mengetahui Dekan Fakultas Dakwah

Prof. Dr. Ahidul Asror, M.Ag.

NIP. 197406062000031003

(4)

iv MOTTO





















Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”1

1 Al quran dan terjemah ( bandung: penerbit al quran) Al qur’an surah Ar- Ra’d ayat 11

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Penuh syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang maha kuasa serta kepada baginda Rosulullah Nabi Muhammad SAW. Aku persembahkan karya sederhana dengan penuh perjuangan ini kepada :

1. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai bapak supeno dan ibu Alm.

Komsiyah beserta Kakak – kakak yang saya sayangi siti muyasaroh, siti muawannah dan mas akhyar beserta keponakan keponakan saya, nayla, zidni, rizal, farhan, kanza, dan afi yang tak henti- hentinya mendoakan dan menjadi motivasi utama saya menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Dosen pembimbing Ibu Fuadatul Huroniyah, S.Ag., M.Si yang selalu membimbing dan mengajarkan dengan sangat sabar serta arahan nya selama proses menyelsaikan skripsi

3. Kepala sekolah beserta guru keterampilan merias SLB Negeri Brajangan Jember

4. Semua teman teman BKI 1 terutama yang telah memberikan banyak pengalaman, ilmu, motivasi serta semangat selama proses perkuliahan.

5. Sahabat sahabat saya tercinta Nabila, Kharisma, Fika, Putri, Lail dan Farid yang selalu mendukung dan mendoakan serta memotivasi dalam pengerjaan tugas akhir ini.

Terima kasih yang mendalam atas dukungan, harapan, doa dan cinta yang kalian berikan hingga penelitian ini bisa di selesaikan

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi ALLAH SWT penulis sampaikan karena atas berkat rahmat dan karunia-nya, pelaksanaan dan penyelesaian penulisan skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana telah terselesaikan.

Sholawat serta salam penulis junjungkan kepada baginda Rasulullah nabi Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan yang sempurna untuk seluruh umatnya.

Terselesaikan penulisan ini tak lepas dari dukungan dan bimbingan oleh banyak pihak, Maka sudah sangat pantas penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah- Nya sehingga penyelesaian tugas akhir dengan baik

2. Bapak Prof Dr. H. Babun Suharto SE., MM selaku rektor Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember yang memberikan fasilitas memadai selama kami menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri KH.

Achmad Siddiq Jember.

3. Bapak Prof. Dr. Ahidul Asror, M.Ag selaku dekan fakultas Dakwah UIN KH. Achmad Siddiq Jember yang telah mengijinkan peneliti mengadakan penelitian ini.

4. Bapak Muhammad Ardiansyah, M.Ag selaku ketua program studi Bimbingan Konseling Islam yang telah yang telah membimbing selama proses perkuliahan serta menyetujui judul skripsi peneliti

(7)

vii

5. Ibu Fuadatul Huroniyah, S.Ag, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu memberi ilmu, arahan, motivasi serta bimbingan dengan penuh kesabaran.

6. Ibu Arida choirun Nisa, S.Pd, M.Pd., selaku kepala SLB Branjangan Jember yang bersedia memberi tempat bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Seluruh dewan guru khususnya ibu Ida Fitria Rachma Putri S.Pd., dan ibu Yuni Setyawati S.Pd selaku guru keterampilan merias di SLB Negeri Branjangan Jember yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak/ibu dosen dan segenap staf serta civitas Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember

9. Dan semua pihak yang telah membantu dan mendoakan dalam proses penyusunan skripsi.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa di dalam skripsi ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat di fahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya

Jember, 24 November 2022

Penulis

(8)

viii ABSTRAK

Siti Faridatul Maghfiroh, 2021 : “Upaya Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Anak Tunarungu Melalui Keterampilan Merias di SLB Negeri Branjangan Jember”

Kata kunci : Kepercayaan diri, keterampilan merias, Tunarungu.

Setiap manusia pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan pada dirinya begitupula pada anak tunarungu memiliki kekurangan dalam hal mendengar yang mengakibatkan sulit berbicara yang seringkali membuat tidak percaya diri dan minder dengan di berikannya keterampilan merias dapat menjadikan anak untuk tampil lebih percaya diri karena memiliki kelebihan dengan menggali potensinya yaitu dalam hal merias.

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana proses untuk meningkatakan kepercayaan diri anak tunarungu melalui ketrampilan merias di Sekolah Luar Biasa Negeri branjangan?, 2. Apa kendala dalam meningkatakan kepercayaan diri anak tunarungu melalui ketrampilan merias di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember ?

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan proses pemberian keterampilan anak tunarungu melalui ketrampilan merias di SLB Negeri branjangan, 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kendala dalam meningkatkan kepercayaan diri melalui keterampilan merias pada anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa Negeri branjangan

Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dalam menentukan subjeknya menggunakan tekhnik purposive sampling, menggunakan tekhnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam analisis data menggunakan tiga langkah yaitu, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Sedangkan pada keabsahan data menggunakan 2 tekhnik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi tekhnik.

Hasil penelitian ini adalah : 1. Proses pemberian keterampilan merias yaitu menggunakan dua metode yaitu metode demonstrasi dan metode eksperimen dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri 2. Kendala yang terjadi pada saat proses meningkatkan kepercayaan diri melalui keterampilan merias yaitu karakteristik yang berbeda beda setiap anak dalam satu kelas keterampilan, masalah dalam hal komunikasi.

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Penelitian terdahulu ... 12

B. Kajian Teori ... 16

1. Meningkatkan Kepercayaan Diri ... 16

2. Keterampilan Merias ... 29

3. Tunarungu ... 35

(10)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Pendekatan dan jenis penelitian ... 47

B. Lokasi Penelitian ... 48

C. Subyek penelitian ... 48

D. Teknik Pengumpulan Data ... 49

E. Analisis Data ... 52

F. Keabsahan Data ... 53

G. Tahap-tahap Penelitian ... 54

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 56

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 56

B. Penyajian Data dan Analisis ... 59

C. Pembahasan temuan ... 68

BAB V PENUTUP ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Saran-saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(11)

xi

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

2.1 Penelitian Terdahulu ... 15 4.1 Data Guru dan Murid SLB Negeri Branjangan Jember ... 58

(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Setiap manusia pasti menginginkan lahir dalam keadaan yang sehat fisik, mental, maupun fikirannya. Allah SWT merupakan tuhan yang mempunyai kekuasaan menciptakan manusia dengan berbagai bentuk, keadaan, warna kulit maupun kemampuan yang dimilikinya. Dengan perbedaan yang ada itulah menunjukkan keunikan manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah SWT. Karena kelahiran juga merupakan anugrah dan nikmat dari allah yang perlu di jaga dan di sayangi, seperti termaktub di surah At-Tin ayat 4 yakni:















Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”2

Sudah jelas dalam surah di atas bahwasannya segala sesuatu yang diciptakan Allah pasti dalam keadaan atau bentuk yang paling baik dan juga allah menciptakan apapun yang ia kehendaki. Begitupula dalam hal menciptakan manusia allah akan menciptakan anak laki laki ataupun perempuan dalam keadaan yang sehat maupun dalam keadaan yang sakit dalam keadaan yang utuh secara fisik maupun yang cacat dalam fisik atapun juga yang sakit secara mental, adalah anak yang harus selalu di syukuri.

2 Al quran dan terjemah ( bandung : penerbit al quran) 369

(13)

Beberapa anak memang terlahir dengan keadaan yang berbeda-beda hal ini bisa terjadi saat proses pertumbuhan nya. Salah satunya terjadi pada anak tunarungu yaitu seseorang mempunyai masalah pada indra pendengarannya, yang penyebabnya bisa terjadi karena beberapa hal baik dari anak masih dalam kandungan, ataupun pada saat baru dilahirkan ataupun pada saat sesudah di lahirkan.3 Anak yang memiliki keterbatasan dalam mendengar ini atau anak tunarungu memang memerlukan perlakuan dan perhatian khusus atau kerap disebut ABK ( anak berkebutuhan khusus).

Seperti halnya individu pada umumnya, mereka terlahir dengan macam macam potensi dan kemampuan yang bisa mengalami perkembangan, karena semua orang pasti memiliki kemampuan dasar tertentu sejak lahir. Hal tersebut sudah diatur oleh Negara yang sudah tercantum dalam undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sitem pendidikan nasional yang sudah dikemukakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”4. Pendidikan sangat diperlukan dan dibutuhkan pada kehidupan sehari- hari karena pendidikan menciptakan pribadi yang berkualitas dan berintelektual. Pendidikan juga sangat dibutuhkan baik dari anak kecil sampai dewasa sekalipun. Secara umum tujuan pendidikan yang ingin dicapai untuk

3 Nurhidayah, dkk. Psikologi pendidikan.(malang : universitas negeri malang, 2017) 61

4 Peraturan perundang-undangan nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1

(14)

ABK tidak jauh berbeda dengan anak normal yakni keinginan mereka untuk dididik agar dapat hidup sebagai manusia seutuhnya, dan tujuan khusus nya yaitu agar mereka mampu untuk survive di lingkungan sekolah.

Pendidikan juga sangat diperlukan bagi anak berkebutuhan khusus sebagai bekal untuk keberlangsungan kehidupan mereka ditengah tengah masyarakat, karena melalui pendidikan anak anak berkebutuhan khusus dapat berhubungan langsung dengan orang lain, begitupula dengan anak tunarungu yang memerlukan penanganan khusus. Pendidikan pada anak- anak ini hanya di tempat- tempat khusus seperti sekolah luar biasa ( SLB), yaitu sekolah khusus secara terpisah sesuai dengan kecacatan tertentu yang dialami siswa seperti SLB-A untuk anak tunanetra, SLB-B khusus untuk anak tunarungu, SLB-C untuk anak tunagrahita, SLB-D untuk anak tunadaksa, SLB-E untuk anak tunalaras, dan SLB autis.5

Pada anak tunarungu ini mereka mengalami kesulitan mendengar sehingga mengakibatkan mereka juga terhambat dalam hal berbicara.

Kesulitan ini mengakibatkan mereka kesulitan memahami konsep dari sesuatu yang abstrak atau yang susah dijelaskan.6 Dengan adanya hambatan ini, anak berkebutuhan khusus perlu bentuk layanan pendidikan khusus yang sesuai dengan kemampuan dan potensi meraka masing masing. Potensi mereka saat ini harus selalu didukung untuk masa depan sang anak sendiri.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatma Laila Khoirun Nisa yang menyatakan bahwa kenyataan yang terdapat dalam kehidupan di

5 Sulthon, pendidikan anak berkbutuhan khusus (Depok: rajawali pers,2020) 216

6 Zaitun, pendidikan anak berkebutuhan khusus, (pekanbaru :kreasi edukasi 2017) 53

(15)

sekitar kita bahwa masih banyak anak tunarungu yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, motivasi yang lemah untuk mencapai sebuah prestasi, maupun munculnya sebuah rasa frustasi yang muncul dalam diri seseorang yang diakibatkan buruknya pemahaman terhadap diri sendiri yang terbentuk dari persepsi individu itu sendiri atau dari penilaian orang lain hal ini dilihat dari suatu kegagalan yang terjadi, keterbatasan fisik, kemiskinan dan beberapa faktor lainnya7

Kepercayaan diri menurut Branden yaitu sebuah keyakinan terhadap diri sendiri terhadap kemampuan diri. Sedangkan Kepercayaan diri menurut Fatimah ialah sebuah sikap positif seseorang terhadap kemampuan diri sehingga mampu menilai baik terhadap dirinya sendiri, lingkungannya serta suasana dan situasi yang saat ini dia hadapi8. Seperti pada penelitian yang sudah dilakukan oleh Lilik Fadlilatin Azizah dan Nur Ummi Fatayati pada tahun 2021 bahwa pengertian kepercayaan diri merupakan suatu langkah awal seseorang dalam menunjukkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya serta dapat mengembangkannya dalam melakukan aktivitas sehari hari.9

Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri. Kepercayaan diri merupakan sikap positif seorang individu yang membuat dirinya mengembangkan penilaian positif terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan ataupun situasi yang sedang dihadapinya. Begitupula

7 Fatma Lila Khoirun Nida, ”membangun konsep diri bagi anak berkebutuhan khusus”, jurnal jurusan tarbiyah STAIN Kudus, Vol. 2 No. 1 (2016) 46.

8 Mirhan, jeane betty kurnia jususf, “hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga dan keterampilan hidup”, jurnal olahraga prestasi, vol. 12 no. 1 (januari, 2016) 87.

9 Lilik fadlilatin azizah, nur ummi fatayati, “efektivitas pelatihan berpikir possitif untuk meningkatkan kepercayaan diri pada siswa tunarungu SLB Negeri Saronggi” , jurnal bimbingan konseling vol.1 no. 2 (februari 2021) 118.

(16)

apabila seseorang memiliki rasa percaya diri yang lemah bahkan tidak memiliki rasa percaya diri maka akan mempengaruhi setiap perkembangan yang sedang mereka hadapi dan akan membuat penilaian diri yang negatif10. Begitupula pada anak tunarungu dengan kharateristiknya yang istimewa maka kepercayaan diri mereka harus sudah dipupuk agar mereka bisa atau mampu jika berada di tempat umum karena seringkali kepercayaan diri mereka rendah karena mereka merasa minder, melalui keterampilan merias inilah rasa percaya diri anak tunarungu mulai ditingkatkan dan dibentuk salah satunya dengan mengajak mereka dalam ajang perlombaan merias.

SLB Negeri Brajangan merupakan sebuah tempat pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus salah satunya bagi anak tunarungu. Karena mereka ini memiliki halangan dalam masalah pendengaran walaupun pada faktanya di SLB Negeri Brajangan sudah banyak yang memakai alat bantu dengar walaupun ada juga yang belum memakainya, mereka juga mampu mengikuti keterampilan dengan baik begitupula yang mengkuti keterampilan merias walaupun yang ikut keterampilan merias ini tidak banyak akan tetapi mereka mau dan mampu mengikuti arahan dari gurunya dan bahkan mereka sudah sampai mengikuti di tahap perlombaan. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti anak tunarungu karena mereka memiliki keterbatasan dalam banyak hal seperti berkomunikasi, mendengar bersosial serta memahami

10 Ummi Aulia Augutia & ika Febrian Kristian,” studi kasus tentang gambaran proses pengembangan kepercayaan diri pada anak tunarungu”, Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Vol. 5 No. 1 (2016) 74

(17)

dirinya sendiri oleh karena itu kepercayaan diri pada mereka memang sangat perlu untuk ditingkatkan.11

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri itu ada berbagai macam yaitu salah satunya dengan memberikan keterampilan.

Keterampilan sendiri merupakan sebuah hasil dari latihan dan refleksi yang dilakukan secara terus menerus.12 Sedangkan untuk anak tunarungu di SLB Negeri Branjangan ini melakukan sebuah upaya untuk meningkatakan rasa percaya diri anak melalui keterampilan merias. Banyak sekali terdapat penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu tentang bagaimana cara untuk meningkatkan kepercayaan diri anak tunarungu begitu pula cara atau keterampilan yang digunakan untuk mencapai kepercayaan diri ini juga sangat bermacam- macam akan tetapi keterampilan merias pada anak tunarungu masih belum banyak ditemui. Tujuan keterampilan merias sendiri agar mereka merasa lebih percaya diri dengan keadaan dirinya sendiri walupun mereka memiliki kekurangan akan tetapi mereka masih memiliki bakat dan juga keterampilan yang membuat mereka lebih percaya diri. Dalam proses pemberian keterampilan ini menggunakan metode demonstrasi dan dan metode eksperimen.

Oleh karena itu sesuai dengan konteks penelitian dan permasalahan yang telah dipaparkan, penulis tertarik melakukan penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Anak Tunarungu Melalui Keterampilan Merias Di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember”

11 Wawancara dengan bu ning, tangal 20 januari 2022 di SLB Negeri Brajangan Jember

12 Tim budi pekerti. budi pekerti XI (Grasindo) 9

(18)

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitisn yang sudah di uraikan, maka berikut fokus penelitian pada penelitian ini:

1. Bagaimana proses untuk meningkatkan kepercayaan diri anak tunarungu melalui keterampilan merias di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember?

2. Apa kendala dalam meningkatkan kepercayaan diri anak tunarungu melalui keterampilan merias di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memiliki fungsi menjawab permasalahan penelitian.

Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan, berikut tujuan dalam penelitian ini:

1. Untuk mendeskripsikan proses pemberian keterampilan anak tunarungu melalui keterampilan merias di Sekolah Luar Biasa Negeri branjangan Jember

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kendala dalam meningkatkan kepercayaan diri melalui keterampilan merias pada anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan di harapkan memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis sebagai berikut :

(19)

1. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap penelitian dapat memberi kontribusi untuk penelitian berikutnya serta menambah pengetahuan bagaimana upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak tunarungu melalui keterampilan merias

2. Manfaat Praktis

a. Bagi UIN KHAS Jember

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta menjadi referensi atau acuan untuk mahasiswa khususnya program studi Bimbingan Konseling Islam untuk penelitian selanjutnya

b. Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang didapat selama proses penelitian serta mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak tunarungu

c. Bagi sekolah

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam proses pemberian pemberian keterampilan merias untuk kedepannya

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari beberapa perbedaan penafsiran, maka dibutuhkan definisi untuk beberapa istilah yaitu :

(20)

1. Meningkatkan Kepercayaan diri

Meningkatkan berasal dari kata tingkat, menurut KBBI berarti proses, cara, perbuatan meningkatkan. Kemandirian berasal dari kata mandiri yaitu suatu kondisi saat kita mampu untuk berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Sedangkan menurut pendapat dari Basri kemandirian yaitu keadaan hidup seseorang dimana ia bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Selain itu Santrock juga berpendapat bahwa kemandirian yaitu sesuatu yang berkaitan dengan mengatur diri sendiri dan bebas13

Percaya diri adalah yakin terhadap diri sendiri bahwa kita tidak perlu terlalu takut dalam apapun yang sedang kita lakukan.14 Jadi meningkatkan kepercayaan diri ialah meningkatkan rasa percaya pada diri sendiri sehingga mereka mampu melakukan segala hal yang mereka sukai dan inginkan dan sesuai dengan kemampuan nya walaupun mereka memiliki kekurangan.

2. Keterampilan Merias

Keterampilan menurut Bratanata yaitu kordinasi motorik yang mendorong orang secara otomatis menggerakkan anggota badan untuk melaksanakan berjenis jenis pekerjaan menggunkan kemampuan. Menurut Soemarjadi keterampilan adalah keahlian melakukan sesuatu secara cepat

13 Mohammad sobri. kontribusi kemandirian dan kedisiplinan terhadap hasil belajar (Indonesia: Guepedia, 2020) hal 7

14 Zuldriadi tanjung&sinta huri amelia, menumbuhkan kepercayan diri siswa, jurnal riset tindakan Indonesia Vol 2 no. 2 (juli, 2017) hal 2

(21)

dan benar.15 Jadi keterampilan adalah kecerdasan seseorang dalam melakukan sesuatu secara baik agar dapat berguna bagi kehidupannya.

Perias menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu yang mendandani.

Menurut Sri Suryadi perias adalah orang yang merias seseorang baik itu pengantin, keluarga maupun keluarga besan dimana perias ini mempunyai keahlian dan kompetensi tertentu sesuai dengan bidangnya.16 Jadi perias adalah seseorang yang memiliki keahlian untuk mendandani atau merias seseorang.

3. Tunarungu

Penyandang tunarungu menurut Mangunsong yaitu seseorang yang pendengarannya tidak berfungsi dengan baik, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan secara khusus.17 seseorang yang mengalami tunarungu ini mempunyai masalah dalam hal pendengaran sehingga mereka tidak bisa mendengar suara apapapun dan juga akibat dari mereka tidak bisa mendengar sehingga mereka juga sulit untuk berbicara

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan uraian alur pembahasan dalam skripsi dimulai dari pendahuluan hingga penutup yang tersusun dalam lima bab, yaitu :

15 Muhaimi mughni prayogo. keterampilan membatik bagi penyandang autis, (Yogyakarta: Tandabaca press, 2015) hlm 26.

16 Hernia yuwati, triwarsi hapsari, pengaruh covid-19 terhadap pekerjaan perias penganten di Yogyakarta , jurnal social akademika Vol. 6 no 2 (Desember, 2020) 65.

17 Rafael lisinus & pastria sembiring, pembinaan anak berkebutuhan khusus (sebuah persepektif bimbingan dan konseling, (indonesia : yayasan kita menulis, 2020) hal 58.

(22)

BAB 1 Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang : konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penenelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.

BAB II Kajian pustaka

Kajian pustaka berisi tentang penelitian terdahulu serta kajian teori yang sesuai dengan pembahasan penelitian.

BAB III Metode penelitian

Bab ini membahas terkait pendeketan dan jenis penelitian, lokasi dan subjek penelitian, tekhnik pengumpulan data, analisis dan keabsahan data serta membahas tentang tahap- tahap dalam penelitian.

BAB IV Penyajian data dan analisis

Bab ini mencakup tentang gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan selama penelitian

BAB V Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran- saran dari hasil penelitian.

(23)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Sebelum melakukan riset hal awal yang dilakukan adalah melakukan riset terhadap penelitian terdahulu dengan kajian kepustakaan hal ini penting dilakukan agar dapat dipastikan belum ada penelitian yang sama seperti yang dilakukan peneliti sebelum nya. Sudah banyak sekali orang melakukan riset bertema meningkatkan kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus begitu pula pada anak tunarungu akan tetapi upaya meningkatkan kepercayaan diri pada anak tunarungu melaui keterampilan merias ini masih belum dilakukan. Oleh karena itu, dibagian ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu antara lain :

1. Skripsi Dedi suhendra tahun 2021 UIN Sultan Thaha Saifudin Jambi dengan judul Upaya Dalam Meningktakan Kepercayaan Diri Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Skripsi ini membahas tentang cara yang di lakukan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri pada anak tunagrahita yang dilakukan di sekolah luar biasa tanjung jabung timur dengan menggunakan penelitian kualitatif, tekhnik pengumpulan datanya dengan dokumentasi, observasi dan wawancara. Dalam skripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak cara yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak tunagrahita ini salah satunya dengan cara mengatahui kelebihan dan kekurangan mereka, lalu lakukan hal-hal yang menurut mereka

(24)

menyenangkan dan beritahukan kepada mereka bahwa diri mereka sudah menjadi anak yang terbaik dan berhenti membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain. Namun ada juga beberapa kendala yang terjadi seperti mereka sulit memahami pelajaran ataupun membaca, berhitung dan juga kendala lain seperti gangguan kepribadian dan emosi yang mereka alami sehingga hal tersebut membuat anak merasa minder. Dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka yaitu salah satunya dengan cara membuat mereka maju ke depan kelas guna menampilkan kemampuan mereka seperti menyanyi, ataupun membaca puisi.18

2. Skripsi yang ditulis oleh Adhika Purnama tahun 2019 IAIN Purwokerto dengan judul Kepercayaan Diri Disabilitas (Tunarungu) Dalam Menjalani Profesi Di Roufa Cafe. Skripsi ini membahas tentang kepercayan diri pada tunarungu yang bekerja di roufa cafe. Riset ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan tekhnik pengumpulan datanya seperti dokumentasi, observasi dan wawancara. Kesimpulan mereka memberikan pelayanan kepada pengunjung kafe menggunakan bahasa isyarat, kepercayaan diri mereka di bentuk dengan memberikan rasa penerimaan diri mereka dan juga pemberian penghargaan dan pemberian bekal keterampilan kepada mereka inilah yang nantinya akan mereka gunakan untuk bekal kehidupan mereka kedepannya itupun juga yang berikan oleh pemilik atau pengelola roufa cafe yang selalu memberikan

18 Dedi suhendra, skripsi. Upaya dalam meningkatkan kepercayan diri anak tunagrahita di sekolah luar biasa negeri tanjung jabung timur.(Jambi:Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin, 2021)

(25)

bimbingan dan motivasi kepada para pekerja nya. Sedangkan untuk faktor kepercayaan diri mereka ada banyak salah satunya yaitu interaksi dengan orang lain, memiliki bekal kemampuan, mengikuti pelatihan dan komunitas, pemberian penghargaan dan pengakuan yang diberikan oleh masyarakat dan lingkungan sekitar nya.19

3. Skripsi yang ditulis oleh Mirsan tahun 2017 Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dengan judul Komunikasi Antarpribadi Guru Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Tunarungu Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Di Kabupaten Bulukumba. Dalam Skripsi ini membahas tentang masalah komunikasi antarpribadi guru untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa tunarungu di SLB negeri di kabupaten bulukumba. Dalam riset ini memakai jenis penelitian kualitatif serta menggunakan tekhnik pengumpulan data yaitu dokumentasi, observasi dan wawancara. Skripsi ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan komunikasi antarpibadi yang digunakan oleh guru ini dengan tujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak melalui beragam metode seperti symbol, gerak tubuh, peran, peraturan, komunikasi non verbal dan verbal. Faktor penghalangnya yaitu adanya problem pada saat proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi tidak efektif seperti contoh pada anak tunarungu tidak dapat

19 Adhika purnama. Skripsi. Kepercayaan diri disabilitas (tunarungu) dalam menjalani profesi di roufa café, (purwokerto: Institute Islam Negeri Purwokerto, 2019)

(26)

menirukan gaya bahasa yang diucapkan guru selain itu kesulitan untuk mengartikan atau memahami kata- kata abstrak.20

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu No Nama dan

judul penelitian

Persamaan Perbedaam Originilitas peneleitian 1 Dedi suhendra

tahun 2021, Upaya Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

1.Sama sama membahas tentang meningkatkan kepercayan diri 2.menggunakan pendekatan penelitian yang sama yaitu penelitian kualitatif

1. fokus penelitian yang diambil berbeda 2. lokasi dan waktu penelitian 3. tidak menggunakan keterampilan apapun

Penelitan ini membahas tentang upaya yang dilakukan untuk

meningkatakan rasa

kepercayaan diri pada anak tunagrahita 2 Andhika

purnama tahun 2019,

Kepercayaan Diri Disabilitas (Tunarungu) Dalam Menjalani Profesi Di Roufa Café

1.fokus penelitian nya sama sama tunarungu 2. sama sama membahas tentang

kepercayaan diri 3. menggunakan pendekatan penelitian yang sama yaitu penelitian kualitatif

1.tidak

menggunakan keterampilan apapun 2. lokasi dan waktu penelitian

Membahas tentang meningkatkan kepercayaan diri disabilitas tunarungu pada saat bekerja di roufa cafe

3 Mirsan tahun 2017,

Komunikasi Antarpribadi Guru Dalam Meningkatkan Kepercayaan

1.sama sama membahas tentang meningkatkan kepercayaan diri 2. fokus

penelitian nya

1. tidak menggunakan keterampilan apapun 2. Perbedaan lokasi dan waktu

Membahas tentang komunikasi antarpribadi guru untuk meningkatkan kepercayaan

20 Mirsan , skrispi. “Komunikasi antarpribadi guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa tunarungu di sekolah luar biasa (slb) negeri di kabupaten bulukumba”. (Makassar:

Universitas Islam Negi Alauddin Makassar, 2017)

(27)

Diri Siswa Tunarungu Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Di Kabupaten Bulukumba

sama sama tunarungu 3. menggunakan pendekatan penelitian yang sama yaitu penelitian kualitatif

penelitian diri anak tunarungu

B. Kajian Teori

1. Meningkatkan kepercayaan diri a. Pengertian kepercayaan diri

Asal kata meningkatkan dari kata tingkat dalam KBBI berarti proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan dan sebagainya). Kepercayaan diri atau self confidence menurut Idrus dan Rohmiati adalah munculnya perasaan positif pada diri seseorang sebagai suatu keyakinan atau kepercayaan pada potensi dan kemampuan dirinya. Keyakinan terhadap kemampuan yang dia miliki akan membuat harapan positif pada diri sendiri sehingga membuat dirinya memiliki motivasi untuk selalu terus bekerja, belajar dan berlatih.21

Terdapat pendapat dari Sigmund Frued terkait kepercayaan diri ialah suatu tingkatan rasa yang berkembang dalam diri seseorang yang membuat mereka merasa yakin melakukan suatu perbuatan.22 Sehingga dapat diartikan bahwa kepercayaan diri memegang peranan

21 Muhammad busro, teori- teori manajemen sumber daya manusia, (Jakarta, PRENADAMEDIA GROUPA, 2018) hal 37.

22 Mirhan, jenanen betty kurnia jusuf, hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga dan keterampilan, jurnal olahraga prestasi, Vol. 12 No. 1 (Januari 2016) hal 87.

(28)

yang penting dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yaitu salah satunya dalam hal merias.

Pendapat lain dari Anthony yang berpendapat bahwa Percaya diri ialah sikap seseorang yang memungkinkannya untuk menerima suatu kenyataan, kesadaran diri yang berkembang sendiri, berpikir positif secara kontinue, mandiri, serta memiliki kemampuan dalam mencapai keinginan.23

Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri dia akan mencoba meningkatkan potensi yang dia miliki secara optimal. Selain itu kepercayaan diri yang seseorang miliki akan terlihat dari bagaimana dia menyadari kekuatan dan kemampuan yang ada pada dirinya.24 Terdapat pendapat lain dari Hambly yang menyatakan bahwa rasa percaya diri adalah sebuah keyakinan kepada diri sendiri sehingga diri sendiri mampu untuk menangani segala situasi dengan tenang.

Kepercayaan diri merupakan bentuk dari aktualisasi menurut Maslow bahwa aktualisasi diri itu muncul karena individu berusaha untuk memenuhi hierarki kebutuhan yaitu kebutuhan untuk rasa aman, rasa memiliki kasih sayang, penghargaan dan harga diri serta mengaktualisasikan kemampuan yang dimilikinya.25

23 M. nur ghufron & Rini Risnawati, teori- teori psikologi, (Jogjakarta, AR RUZZ MEDIA GROUP, 2014) 34

24 Dewi Fatimah, “pengembangan model bimbingan kelompok dengan tekhnik role playing untuk mengembangkan kepercayaan diri siswa”, jurnal bimbingan konseling Vol. 4 No. 1 (2015) 24

25 Intan erawati, “hubungan antara kepercayaan diri dengan aktualisasi diri pada ibu bekerja” perpustakaan UMBY(januari, 2021)

(29)

Dengan demikian kesimpulan tentang percaya diri adalah yakin atas kemampuan diri sendiri serta potensi dimiliki bisa ia kembangkan serta bersikap positif pada dirinya sendiri dan sekitar.

b. Aspek – aspek kepercayaan diri

Terdapat pendapat dari Lauster yang menyatakan bahwa Terlalu percaya diri juga bukan sifat yang positif, sikap seperti itu lah yang akan menimbulkan permasalahan dengan orang lain:

Lauster dalam Nur Ghufron & Rini Risnawati mengemukakan ciri orang dengan rasa percaya diri yang positif, yaitu :

1) Yakin pada kemampuan diri

Mampu melakukan dengan bersungguh sungguh terhadap apa yang sedang dia kerjakan.

2) Optimis

Optimis adalah sebuah sikap positif diri seseorang yang melihat segala sesuatu secara baik ketika mengalami suatu permasalahan diri serta kemampuannya.

3) Objektif

Objektif yaitu melihat suatu problem berdasarkan kebenaran bukan dari pendapat diri sendiri.

4) Bertanggung jawab yakni sikap Bersedia untuk menanggung segala sesuatu yang sudah dalam konsekuensinya dari apa yang sudah dia lakukan.

(30)

5) Rasional dan realistis

Mampu menganalisa dari sebuah masalah atau peristiwa dengan pemikiran yang masuk akal yang sesuai dengan kebenaran.26

Aspek kepercayaan diri menurut Kumara dalam Hidayat dan Bashori antara lain :

1) Mampu melewati suatu permasalahan 2) Bertanggung jawab

3) Penyesuaian dengan lingkungan disekitarnya 4) Mampu menerima kritikan27

Selain itu aspek mengembangkan kepercayaan diri menurut Angelis antara lain :

1) Tingkah laku, yaitu ditandai dengan keadaan percaya pada potensi diri sendiri, diterimanya bantuan dari orang lain, dan hambatan yang dialami mampu ia atasi.

2) Emosi yaitu kemampuan untuk memahami sebuah perasaan terhadap diri sendiri, mengungkapkan perasaan yang terjadi pada diri sendiri, serta menerima kasih sayang dan perhatian.

3) Spiritual yaitu menyadari bahwa didalam alam semesta semuanya masih mejadi sebuah misteri yang semuanya tidak diketahui, dan meyakini takdir yang terjadi serta selalu menganggungkan tuhan.28

26 M. nur ghufron & Rini Risnawati, teori- teori psikologi, 36

27 Ni kadek ayu antini, “mutiara magta, putu rahayu ujianti, pengaruh metode show and tell terhadap kepercayaan diri anak kelompok A taman kanak kana gugu VII kecamatan buleleg”, jurnal pendidikan anak usia dini Undiksha, Vol. 7 No. 2 (2019)141

(31)

c. Ciri ciri percaya diri

Karakteristik kepercayaan diri menurut Lauster dalam Muhammad busro antara lain:

1) Percaya terhadap potensi yang dimiliki.

2) Memiliki sikap yang mandiri 3) Memiliki konsep diri yang positif

4) Berani mengemukakan pendapat yaitu mengutarakan hal hal yang berasal dari dalam diri tanpa adanya suatu paksaan.29

Ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri menurut pendapat lain yaitu Mardatillah antara lain :

1) Mengetahui kelebihan serta kekurangan yang dimilikinya serta mengembangkan potensi nya.

2) Memiliki tujuan hidup serta memberi penghargaan kepada diri sendiri apabila mampu mencapai tujuan tersebut.

3) Tidak menyalahkan orang lain terhadap suatu kekalahan yang dia dapatkan akan tetapi mencoba intropeksi diri.

4) Rasa kecewa, marah, takut serta perasaan tidak mampu dalam menghadapi suatu mampu diatasi.

5) Tenang dalam menghadapi segala hal yang terjadi 6) Mampu berfikir positif30

28 Kadek suhardita, efektivitas penggunaan tekhnik permainan dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa, jurnal penelitian pendidikan universitas Indonesia edisi khusus No. 1 ( agustus 2013) 130

29 Muhammad busro, teori- teori manajemen sumber daya manusia, 43

(32)

Dalam pendapat lain yaitu Syaifullah menyatakan terdapat ciri ciri individu yang memiliki rasa percaya diri yaitu :

1) Percaya diri pada kemampuan yang dimilliki.

2) Tidak mengandalkan orang lain.

3) Tidak mudah putus asa.

4) Berani mengungkapkan pendapat.

5) Mudah berkomunikasi serta membantu orang disekitarnya.

6) Bertanggung jawab terhadap tugas nya.

7) Memiliki cita – cita untuk meraih sebuah prestasi.31

Selain itu juga terdapat pendapat lain dari Fatimah menyatakan bahwa terdapat ciri-ciri individu dengan rasa percaya diri proposional yaitu:32

1) Percaya atas suatu kemampuan atau kualifikasi diri sendiri.

2) Berani menjadi diri sendiri.

3) Memiliki pandangan positif pada diri sendiri, orang lain serta situasi disekitarnya.

4) Mempunyai harapan realistis untuk diri sendiri.

30 Syaipul amri , “pengaruh kepercayaan diri (self confidence) berbasis ekstrakulikuler pramuka terhdap prestasi belajar matematika siswa Sma Negeri 6 kota Bengkulu” , jurnal pendidikan matematika raflesia. Vol. 03 No. 02 (Desember 2018) 159.

31 eriza dwi yuniar, ramlah, “meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Teluk Jambe barat”,jurnal maju Vol 8 No. 1 ( maret 2021) 421.

32 Mutiya oktariani, ikbal barlian, siti Fatimah, “analisis tingkat kepercayaan diri peserta didik program lintas minat pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 14 Palembang”, jurnal profit Vol. 4 No. 2 (November 2017 ) 174.

(33)

Berdasarkan uraian diatas maka kesimpulannya bahwa ciri ciri kepercayaan diri yakni mampu paham dan mengetahui potensi diri sendiri serta bersikap positif pada diri sendiri.

d. Ciri ciri orang yang kurang percaya diri

Berikut ciri orang kurang percaya diri menurut pendapat Idrus dan Rohmiati: 33

1) Mempunyai motivasi yang rendah dalam hal pengembangan diri.

2) Segan untuk belajar sesuatu yang baru.

3) Tidak punya rasa untuk berkompetisi.

4) Memiliki sifat yang cenderung labil.

5) Sering melanggar peraturan yang ada.

Dalam pendapat lain yaitu menurut Hakim yang menyatakan bahwa rasa tidak percaya diri timbul karena hal-hal berikut:

1) Cacat

2) Ekonomi lemah 3) Status social 4) Kalah bersaing 5) Mudah menyerah 6) Pendidikan rendah 7) Perbedaan lingkungan 8) Sulit menyesuaikan diri 9) Mudah gugup

33 Amanda unzilla deni & ifdill, “konsep kepercayaan diri remaja putri”, jurnal education Vol. 2 No. 2 (juli 2016 ) 46

(34)

Ciri-ciri seseorang kurang percaya diri menurut Jacinta antara lain:

1) Memiliki perasaan takut serta khawatir tentang penolakan

2) Susah menerima sebuah realita atau kekurangan yang terjadi terhadap diri sendiri, menilai rendah kemampuan yang dimiliki 3) Pesimis dan juga menilai segala sesuatu dari sisi negatif

4) Selalu merasakan perasaan takut dan gagal sehingga menghindari hal hal yang mendapatkan sebuah resiko

5) Pujian tulus cenderung ditolak.

6) Mencoba menjadikan diri sendiri untuk menjadi yang terakhir.

7) Mudah putus asa dan selalu membutuhkan bantuan dari orang lain34

e. Faktor faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Terdapat pendapat dari Santrock yang mengungkapkan faktor faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri antara lain :

1) Penampilan fisik

Menurut pendapat Adams dalam Santrock berpendapat bahwa beberapa peneliti sudah mendapati sebuah penampilan fisik adalah suatu faktor yang menjadi pengaruh kepercayaan diri.

34 Muhammad busro, teori- teori manajemen sumber daya manusia, 42

(35)

2) Konsep diri

Pendapat dari Harter dia mengemukakan pendapatnya bahwasanya fisik dengan harga diri memiliki hubungan yang kuat.

Hal ini terjadi tidak hanya pada masa remaja tetapi selama masa kanak-kanak sampai usia paruh baya juga bisa terjadi.

3) Hubungan dengan orang tua

Dalam pendapat dari Santrock juga mengemukakan bahwa faktor ekspresif yang diberikan oleh orang tua seperti misalnya mengungkapkan kasih sayang dan membiarkan kebebasan dengan batasan tertentu dapat membuat anak lebih percaya diri.

4) Hubungan teman sebaya

Hubungan teman sebaya yang mendukung dapat lebih mempengaruhi terhadap tingkat suatu kepercayaan diri kepada individu.35

Terdapat pendapat lain terkait faktor yang berpengaruh pada rasa percaya diri menurut Lindenfield dalam Wahyuni yakni:

1) Cinta yang diberikan kepada anak 2) Memiliki rasa aman

3) Tauladan yang dapat dijadikan contoh oleh sang anak 4) Hubungan antara keluarga dan sekitar

5) Sumber daya/ fasilitas yang dia dapatkan 6) Dukungan atau hadiah yang dia terima36

35 Amanda unzilla deni & ifdill, jurnal education Vol. 2 No. 2 (juli 2016 ) 45

(36)

Dalam perkembangan nya rasa percaya diri dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

1) Konsep diri

Anthony mengatakan bahwa pembentukan rasa percaya diri dari individu bisa diawali melalui konsep diri yang muncul diantara hubungannya dengan kelompoknya. Hasil dari interaksi ini adalah konsep diri yang positif

2) Harga diri

Harga diri yang positif diciptakan dari hasil konsep diri yang positif pula. Harga diri ialah penilaian terhadap diri sendiri.

Menurut Santoso tingkat kepercayaan diri seseorang dipengaruhi tingkat harga diri orang tersebut.

3) Pengalaman

Menurut Anthony mengembangkan kepribadian yang sehat merupakan sebuah pengalaman yang sangat penting untuk membangun kepercayaan diri seseorang.

4) Kondisi fisik

Perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kondisi fisik juga akan mempengaruhi kepercayan diri individu. Penampilan fisik yang berbeda juga dapat menyebabkan rasa percaya diri individu menurun.

36 Ni kadek ayu antini, jurnal pendidikan anak usia dini Undiksha, Vol. 7 No. 2 (2019)142

(37)

5) Pendidikan

Tingkat pendidikan juga berpengaruh pada kepercayaan diri individu. Misalnya, seseorang dengan pendidikan rendah dapat membuatnya bergantung dan tunduk pada orang yang lebih pintar dari dirinya, sehingga orang dengan pendidikan tinggi kepercayaan dirinya cenderung lebih tinggi juga.37

f. Upaya meningkatkan kepercayaan diri

Berikut upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri menurut pendapat dari Ubaydillah yaitu :

1) Mengevaluasi diri dengan objektif

Mencoba menilai diri sendiri dengan objektif serta jujur.

Belajar untuk mengenali beberapa hal yang baik terhadap diri sendiri dan belajar mengembangkan hal yang baik tersebut serta melihat kendala atau hal hal yang menghalangi untuk perkembangan diri, merubah pola pikir, niat ataupun motivasi yang mulai salah atau lemah ataupun hal hal lainnya yang sudah mulai tidak sejalan

2) Memberikan penghargaan yang jujur untuk diri sendiri

Menghargai sesuatu yang sudah tercapai sekecil apapun itu karena semua itu melalui proses yang tentu saja tidak mudah dan perlu usaha yang keras

37 Muhammad busro, teori- teori manajemen sumber daya manusia, 37.

(38)

3) Berfikir positive thinking

Memiliki pikiran yang positif atas kemampuan yang dimilikinya serta orang orang yang berada di lingkungannya.

Karena pikiran yang negatif akan menyebabkan hal hal yang negatif pula

4) menggunakan self- affirmation

Pemikiran negatif dapat dikurangi dengan self- affirmation yang berbentuk kata-kata pembangkit semangat dan percaya diri.

5) Berani mengambil resiko

Setiap segala hal yang dilakukan akan selalu ada kemungkinan terjadinya resiko. Akan tetapi juga harus menyiapkan strategi untuk menyelesaikan setiap resiko yang terjadi

6) Selalu mensyukuri dan menikmati rahmat yang sudah diberikan oleh tuhan

7) Membuat tujuan yang realistis

Setiap individu memerlukan evaluasi tujuan yang dibuat dan ditetapkan agar selalu realistis, agar individu selalu percaya diri dalam mengambil sebuah keputusan.38

Pendapat lain dari Hakim dia menjelaskan ada beberapa proses untuk meningkatkan kepercayaan diri antara lain:

38 Muhammad busro, teori- teori manajemen sumber daya manusia, 40

(39)

1) Membentuk kepribadian diri yang baik

2) Memahami kelebihan dan kekurangan yang dia miliki.

3) Memiliki pengalaman dengan menggunakan kelebihan yang dimilikinya39

Dalam proses meningkatkan kepercayaan diri secara alami muncul hambatan seperti contoh individu mengalami hambatan sosial yang menyebabkan individu menutup diri dan menurunkan rasa percaya diri.

g. Indikator kepercayaan diri

Terdapat pendapat dari John Santrock yang mengemukakan indikator kepercayaan diri, yaitu :

Indikator kepercayaan diri yang positif : 1) Mampu mengekspresikan pendapat

2) Bekerja secara kooperatif dalam kelompok

3) Memandang lawan bicara ketika mengajak atau diajak berbicara 4) Memulai kontak yang ramah dengan orang lain

5) Yakin terhadap kemampuan yang dia miliki Indikator kepercayaan diri yang negatif

1) Memberikan banyak alasan ketika gagal melakukan sesuatu 2) Merendahkan diri sendiri secara verbal

3) Memposisikan dirinya secara submisif 4) Merendahkan orang lain

39 Rina aristiani, “meningkatkan percaya diri siswa melalui layanan informasi berbantuan audiovisual”, jurnal konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 ( juli- desember 2016)184.

(40)

5) Membual secara berlebihan tentang prestasi, keterampilan dan penampilan fisik.40

2. Keterampilan Merias a. Pengertian keterampilan

Keterampilan menurut pendapat dari Nadler adalah aktivitas yang membutuhkan suatu latihan. Menurut pendapat dari Davis Gordon keterampilan adalah sebuah kemampuan untuk mengoprasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat. Sedangkan keterampilann menurut Dunnete ialah kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang diperoleh sebagai hasil dari pendidikan serta pengalaman.41

Sedangkan menurut pendapat dari Ishartiwi kecakapan hidup atau keterampilan inilah yang dibutuhkan setiap manusia untuk bertahan hidup.42 Dari pendapat lain yaitu menurut Bambang Wahyudi bahwa keterampilan merupakan sebuah kecakapan atau keahlian untuk melakukan seuatu pekerjaan yang hanya dapat diperoleh melalui sebuah praktek. Sedangkan menurut pendapat dari Soemarjadi keterampilan ialah perilaku yang didapat dari melalui masa pembelajaran. Keterampilan atau kecakapan hidup sering juga disebut skils. Skils terbagi menjadi dua yaitu hard skill yaitu kemampuan melatih terhadap psikomotorik, misalnya keterampilan dan pelatihan

40 John W. Santrock, Adolescane perkembangan remaja, (Jakarta: PT. Gelora aksara pratama, 2013)338.

41 Suprihatiningsih, prakarya dan kewirausahaan tata busana di madrasah aliyah.(sleman; DEEPUBLISH, 2012) 49.

42 Hendra jaya, “keterampilan vokasional bagi anak berkebutuhan khusus perawatan dan perbaikan alat elektronik”, (makasar;fakultas mipa Universitas Negeri Makasar, 2017) 81.

(41)

dalam menciptakan suatu produk dan soft skills yaitu kemampuan mengelola, memanage, interpersonal dan intra personal skills.43

b. Macam- macam keterampilan

Terdapat beberapa macam keterampilan yang harus dimiliki menurut Robert L. Katz yaitu :

1) Keterampilan teknis merupakan sebuah keterampilan yang pengetahuan teoritisnya diterapkan ke dalam kegiatan praktik.

2) Keterampilan hubungan manusiawi yaitu keterampilan penempatan diri kedalam suatu kelompok dan mampu menciptakan jalinan komunikasi yang baik.

3) Keterampilan konseptual merupakan kecakapan untuk mampu mengolah fikiran, menerapkan hal yang nyata, serta mampu melihat kecenderungan yang dibutuhkan pada sekitar44

Menurut pendapat dari Ricky W. Griffin terdapat dua jenis keterampilan yaitu :

1) Keterampilan manajemen waktu

Keterampilan ini merupakan keterampilan yang menunjukan pada kemampuan seseorang untuk menggunakan waktunya dengan bijaksana

43 Suprahatiningsih, prakarya dan kewirausahaan tata busana di madrasah aliyah. 52

44 Norhasanah, “kepemimpinan dan keterampilan kepemimpinan dalam organisasi pada pendidikan”, Vol. 1 No. 1 (2021) 122.

(42)

2) Keterampilan membuat keputusan

Keterampilan ini merupakan sebuah kemampuan untuk mendifinisikan suatu masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.

Menurut Robbins keterampilan dikategorikan menjadi empat macam, antara lain

1) Basic literacy skill

Keterampilan dasar yaitu keterampilan khusus yang perlu dipunyai oleh banyak orang contohnya membaca, menulis serta mendengar.

2) Technical skill

Kompetensi teknik adalah kemampuan individu untuk mengembangkan sebuah teknik yang dimilikinya. Contohnya berhitung dengan cepat dan pengoprasian komputer.

3) Interpersonal skill

Keahlian interpersonal adalah sebuah kemampuan yang dimiliki individu untuk berinteraksi dengan sesama secara efektif, contohnya menjadi pendengar yang baik, mengungkapkan argument dengan jelas, serta mampu bekerja secara kelompok.

4) Problem solving

Pemecahan masalah yaitu suatu tindakan mempertajam sebuah logika, penalaran serta pemecahan permasalahan, juga

(43)

mampu mengenditifikasi suatu penyebab serta pengembangan alternatif dan menganalisa serta memilih sebuah solusi yang baik.45 c. Indikator keterampilan

Terdapat pendapat dari Handoko yang menyatakan beberapa indikator keterampilan yaitu

1) Kemampuan menyelesaikan tugas dengan baik

2) Kemampuan menentukan prosedur / cara terbaik dalam melaksanakan tugas yang sedang di kerjakan

3) Terampil menyelesaikan pekerjaan

4) Bertanggung jawab terhadap apa yang sedang di lakukan46 d. Tujuan keterampilan diberikan kepada anak SLB

Pendidikan keterampilan yang diberikan pada anak SLB memiliki tujuan antara lain yaitu :

1) Anak dapat hidup secara wajar seperti pada umumnya.

2) Supaya anak dapat mengatur kebutuhannya serta menyelesaikan beberapa permasalahan mereka sendiri.

3) Mempunyai wawasan terkait keterampilan juga sikap dasar yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan.

4) Percaya diri.

5) Memiliki paling sedikit satu jenis keterampilan khusus yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.47

45 Suprahatiningsih, prakarya dan kewirausahaan tata busana di madrasah aliyah. 50

46 Handoko, kiat kiat melejitkan karir professional, (Bandung:kaifa press, 2016)19

47 Hendra jaya, keterampilan vokasional bagi anak berkebutuhan khusus perawatan dan perbaikan alat elektr. 94

(44)

e. Pengertian merias

Perias menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu seseorang yang mendandani. Merias merupakan sebuah kegiatan dalam masyarakat yang memiliki tujuan untuk mempercantik diri, terutama pada kaum wanita yang digunakan untuk menunjukkan identitas jati diri.48

Merias wajah sering juga disebut sebagai tata rias. Widiyanti berpendapat bahwa tata rias adalah seni menjadikan wajah tampak lebih menarik dengan mengetahui tekhnik nya supaya dapat melihat kekurangan pada wajahnya dan bisa diperbaiki dengan menggunakan kosmetik. Selain itu Wahyuni juga berpendapat bahwa tata rias memberikan perubahan atau perbedaan menuju arah yang lebih cantik.49

Menurut pendapat dari Ellyta Rahma tampil cantik dan sehat merupakan kebutuhan khusus untuk kaum wanita karena memiliki penampilan yang baik maka akan membuat rasa percaya diri juga meningkat walaupun hanya di dalam rumah.50

Berdasarkan uraian pendapat-pendapat diatas maka kesimpulan tentang keterampilan merias yaitu seseorang yang melakukan kegiatan

48 Debbie s. suryawan. Beauty expose by andiyanto (Jakarta; PT Gramedia pustaka utama, 2017), 12

49 Eka febriyanti anaputri, “kajian pengaruh pemilihan jenis foundation dan tekhnik mix foundation dalam ketahanan riasan wajah”, e-journal Vol. 10 No. 2 (2021) 77

50Eni J. asi T, Mausa A. “pengembangan potensi anggota pusat informasi dan konseling remaja (PIR-R) jalur masyarakat di kapanewon pengasus kulonprogo melaluli pelatihan tata rias wajah bagi remaja”, prosiding pendidikan tekhnik boga busana Vol. 16 No. 1 (2021)

(45)

guna mempercantik yang tujuannya agar membuat wajah lebih menarik sehingga dapat tampil lebih percaya diri.

f. Jenis jenis tata rias wajah

Terdapat tiga jenis tata rias wajah antara lain:51

1) Tata rias korektif (corrective make-up) ialah tata rias dengan sifat untuk tujuan penyempurnaan atau memperbaiki. Dalam hal ini ketidak sempurnaan di wajah akan disembunyikan, karena setiap wajah memiliki kelebihan serta kekurangannya masing masing dan akan disempurnakan dengan make up korektif.

2) Tata rias fantasi atau yang lebih sering dikenal dengan tata rias karakter khusus yang tujuan nya adalah untuk membentuk kesan wajah model menjadi wajah khayalan. Tata rias ini menggambarkan tokoh tokoh dari khayalan atau tidak realistis, seperti bentuk hewan ataupun gambaran dunia mitologi, horror, hingga gambar abstrak.

3) Tata rias karakter yaitu merias wajah yang digunakan untuk mengubah penampilan seseorang yang sehubungan dengan bangsa, umur, sifat atau rupa wajah mukanya. rias karakter memiliki tujuan untuk membantu pemain atau aktor menggambarkan suatu peran dengan menyerupai hal yang sedang dia perankan, dari mulai watak bahkan umur serta karakter yang dimainkan52

51 Dina gasong, apresiasi sastra indonesia, (Yogyakarta :Deepublish publisher, 2019) 251

52 Dita sari pangestuti, teti kuswati. “Pengaplikasian face painting pada tata rias karakter kerbau ditinjau dari keindahan dan ketepatan riasan”, jurnal socia akademika Vol. 7 No. 2 (20 desember 2021) 115

(46)

g. Tujuan tata rias

Terdapat beberapa tujuan untuk merias wajah seperti menurut pendapat Djajadisastra menyatakan bahwa terdapat beberapa tujuan seseorang merias wajah yaitu :

1) mengoptimalkan daya tarik denga bermake-up 2) membuat ketenangan dan rasa percaya diri.

3) mencegah penuaan

4) Individu dapat terbantu untuk lebih menghargai dan menikmati hidupnya.53

Pendapat lain dari Martha tilaar mengatakan bahwa tujuan dari tata rias yaitu menjadikan wajah terlihat lebih indah, mempertegas bagian wajah yang terlihat cukup bagus serta bagian wajah yang kurang bagus dapat disembunyikan. Sedangkan pendapat lain dari Tritanti menyatakan merias wajah itu berdasarkan pada karakter wajah yang dirias serta tujuan atau acara yang akan dihadiri.54

3. Tunarungu

a. Pengertian tunarungu

Tunarungu adalah individu yang kehilangan pendengarannya baik seluruhnya atau sebagian sehingga meskipun telah didukung alat bantu dengar masih kurang mampu berkomunikasi secara lisan, sehingga mereka tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

53 Chika erfiandi G. neneng siti silfia ambarwati, “analisi pengetahuan tata rias wajah sehari hari dan perilaku penggunaan kosmetika”, jurnal tata rias Vol. 11 No. 1 (2021)

54 Mila noviani, yasmi teni susanti, “hubungan pengetahuan rias wjaah sehari- hari dengan penggunaan kosmetika tata rias wajah di SMK NEGERI 3 KLATEN”, jurnal keluarga Vol.

1 No. 2 (September 2015) 124

(47)

Tunarungu yaitu orang yang memilik kendala pada indra pendengarannya baik secara permanen ataupun tidak.55

Menurut pendapat dari Gunawan D. tunarungu merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan seseorang yang mengalami tuli dan juga mempunyai masalah pendengaran yang diakibatkan oleh beberapa sebab. Tunarungu sendiri dapat di bagi menjadi 2 bagian yakni tuli dan kurang dengar. Dapat dikatakan tuli (deaf) adalah istilah penyebutan bagi orang dengan permasalahan besar dalam kesulitan mendengar. Sedangkan untuk orang kurang dengar (hard of hearing) adalah orang dengan permasalahan pendengaran yang tidak berat, masih ada sisa pendengaran cukup memungkinkan mendengar melalui proses pendengaran56

Menurut pendapat lain dari Mangunsong mendivinisikan tunarungu yaitu seorang individu yang memilik pendengaran akan tetapi tidak berfungsi sehingga mereka membutuhkan pelatihan pelayanan khusus. Namun, jika anak mengalami gangguan pendengaran ringan dan dapat ditangani melalui alat bantu dengar, maka bantuan medis dan psikologis sangat dibutuhkan agar penderita tunarungu mampu berkomunikasi lagi dengan orang lain disekitarnya.

Sedangkan menurut pendapat dari Tin Suharmini mendivinisikan tunarungu adalah orang dengan kerusakan di indra pendengarnya yang

55 Zaitun, pendidikan anak berkebutuhan khusus, 53.

56 Amka, strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus. (sidoarjo; nizamia learning cemter, 2021) 113.

(48)

membuat penderitanya tidak lagi bisa mendengar sebuah suara.57 Terdapat pendapat lainnya yaitu Soematri mengatakan bahwa anak dapat dikatakan mengalami disabilitas tunarungu jika mereka tidak mampu atau kurang mampu dalam hal mendengar.

Pada pendapat lain yaitu menurut Winarsih mengatakan bahwa tunarungu adalah gangguan pendengaran baik seluruhnya atau hanya sebagian yang dialami oleh seseorang akibat dari tidak fungsinya indra pendengarannya. Dalam pendapat lain yaitu menurut Somad dan Hernawati mengemukakan bahwasannya tunarungu ialah kehilangan kemampuan mendegar dari seluruh atau sebagaian pendengarannya yang dialami oleh seseorang yang penyebabnya berasal seluruh atau sebagian alat pendengarannya tidak berfungsi.58

Maka bisa diartikan bahwasannya tunarungu ialah anak dengan permasalahan indra pendengaran, baik secara menyeluruh atau sebagaian sehingga terdapat sisa pendengaran yang dapat di bantu dengan alat bantu dengar.

b. Ciri ciri tunarungu

Ada beberapa ciri ciri seseorang mengalami tunarungu, antara lain :

1) Benar- benar tidak bisa mendengar 2) Terlambatnya perkembangan bahasa

3) Lebih banyak memakai isyarat dalam berkomunikasi

57 Rafael lisinus, pastiria sembiring. Pembinaan anak berkebutuhan khusus sebuah perspektif bimbingan dan konseling,(Indonesia: yayasan kita menulis,2020) 58.

58 Septy nurfadillah, pendidikan inklusi tingkat SD,(sukabumi:CV Jejak, 2021) 76.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Abstrak: Rimpang lempuyang gajah ( Zingiber zerumbet SM. ) dipercaya memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai tonikum, stimulan dan penambah nafsu makan. Tujuan

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir- formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau

Menurut Syaikh Zayn ad-di>n baik nafkah lahir maupun nafkah batin itu ada kadarnya, sedangkan menurut Hukum Perkawinan di Indonesia, kadar tersebut tidak ada dan

SDS Mulya Asri Kabupaten Tangerang saat ini memerlukan system aplikasi pengolahan data pembayaran SPP yang baik terstruktur dan terpadu guna memudahkan dalam

Penerapan pendidikan karakter religius dalam proses pengasuhan dan pendidikan taruna di Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, diproyeksikan akan mampu melahirkan

Besaran pertumbuhan ini lebih besar dari pertumbuhan sektor pertanian sebesar 2,0 persen; (2) usaha sapi potong memberikan porsi terbesar dari rumah tangga yang terlibat langsung

Adapun ketiga subjek penelitian dibagi menjadi tiga katagori berdasarkan kategori kelompok atas (M1), menengah (M2) dan bawah (M3). Pengkategori didasarkan pada rekapitulasi

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan analisis regresi linier sederhana, harga beras dalam negeri dipengaruhi secara positif oleh dummy Raskin dan secara negatif