BAB III
METODE PENELITIAN
3. . Metode Penelitian
3.1 Jenis dan Strategi Penelitian
Menurut Borg and Gall (1989 dalam Pujiadi 2015), educational research and development is a process used to develop and validate educational product, artinya bahwa penelitian pengembangan pendidikan (R&D) adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Dari kajian yang dikemukakan ahi tersebut peneliti berpendapat bahwa: Penelitian pengembangan bertitik tumpu pada mendesain dan membuat produk yang berkaitan dengan pendidikan, dalam rangka merncang pendidikan akan lebih terarah terorganisasi dan melakukan perubahan ke arah yang lebih maju dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Dalam hal ini pengembangan baik metode mengajar, alat pembelajaran, media pembelajaran maupun sarana dan prasarana pembelajran yang disesuaikan dengan lingkungan sekolah atau satuan pendidikan di mana sekolah tersebut berada. Ini dikarenakan antar sekolah atau satuan pendidikan memiliki ciri khas dan kemampuan yang berbeda - beda. Apalagi letak geografis yang sangat berbeda pula. Sebagai contoh sekolah atau satuan pendidikan di perkotaan tentunya sangat berbeda dengan sekolah atau satuan pendidikan di pedesaan. Sehingga pengembangan yang dirancang sesuai dengan karakter dan kemampuan sekolah atau satuan pendidikan yang dimiliki.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan sekitar empat bulan dari bulan Nopember sampai dengan bulan Pebruari. Waktu penelitian ini menganut program yang sudah direncanakan dan deprogram oleh Program Pasca Sarjana Magester Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Adapun tabel pelaksanaannya terjadwal sesuai dengan tabel kegiatan yang dirancang peneliti sebagai berikut :
Tabel 3.1
Penjadwalan Kegiatan Penelitian
3.3 Kehadiran Peneliti
penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yang dikhususkan untuk mencari data mengenai strategi peningkatan kualitas belajar SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Oleh karena itu, menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 158), kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen penelitian dan siswa.
Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian disini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Selain itu peneliti juga menjadi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong, 2006: 168-169).
Kedudukan peneliti sebagai siswa dalam penelitian disini dimaksudkan sebagai pengamat berperan serta yang menceritakan apa yang dilakukan orang-orang. Menjadi anggota kelompok subjek yang diteliti sehingga tidak lagi dipandang sebagai peneliti asing, tetapi sudah menjadi teman yang dipercaya (Moleong, 2006: 164).
3.4 Data, Sumber Data, dan Narasumber
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, dialami, dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 160), sumber data dalam penelitian berupa kata dan tindakan orang yang diamati atau yang diwawancarai, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto mupun data-data sekolah yang mendukung terlaksanakannya penelitian.
3.4.1 Data
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala
sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh
peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan
tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Data yang
diperoleh dalam penelitian ini ialah data tentang strategi peningkatan kualitas
lulusan SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
3.4.2 Sumber Data
Menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 160), sumber data dalam penelitian berupa kata dan tindakan orang yang diamati atau yang diwawancarai, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto. Sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Orang
Orang merupakan informan yang memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian melalui wawancara. Ucapan dan tindakan orang dalam penelitian ini bersifat dekriptif, etnografis, struktural, dan kontras melalui wawancara.
b. Kejadian
Kejadian dalam penelitian ni meurpakan tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang diamati. Kejadian diperoleh dari hasil observasi langsung pada subjek penelitian di tempat penelitian selama peneliti berpartisipasi pada aktivitas pelaku (Harsono, 2008: 160).
c. Dokumen
Dokumen adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut.
3.4.3 Nara Sumber
yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten. Dalam penelitian ini nara sumber adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru.
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2008: 208). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan
setting data yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga pendidikan.
Berdasarkan sumbernya menggunakan data primer yang diperoleh
melalui pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder yang diperoleh
melalui dokumen laporan pelaksanaan pembelajaran, dan berdasarkan teknik
pengumpulan data menggunakan triangulasi yang merupakan gabungan dari
wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi
Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2008: 226), observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Observasi meliputi studi lapangan, dan analisis isi,
dan beberapa studi lain. Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat,
dan terinci tentang keadaan lapangan, keberadaan, dan kohesi struktur
organisasi formal dan non formal (Harsono, 2008: 164). Observasi dapat
dilakukan secara partisiptif ataupun non partisipatif. Dalam penelitian ini
menggunakan observasi non partisipatif, yaitu bahwa pengamat tidak ikut
serta dalam kegiatan dan hanya berperan mengamati kegiatan, serta tidak ikut
kegiatan (Sukmadinata, 2007: 220).
Observasi dipakai untuk memahami persoalan-persoalan yang ada di
sekitar pelaku dan narasumber (Harsono, 2008: 165). Observasi dilakukan
lulusan SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
Kegiatan pengamatan dilakukan dengan tiga tahap.
a. Pengamatan deskriptif; pengamatan untuk mengeksplorasi data
secara umum. Dalam tahap ini peneliti mengamati secara umum
saja tentang kegiatan pembelajaran;
b. Pengamatan terfokus; pengamatan untuk menunjang analisis.
Peneliti secara seksama mengamati praktik pembina dalam
mengajar;
c. Pengamatan terseleksi; pengamatan untuk menunjang komponen.
Peneliti mengambil beberapa kegiatan yang dijadikan contoh secara
detail sehingga kegiatan tersebut patut dijadikan contoh dan masih
mengandung beberapa kelemahan.
2. Wawancara Mendalam
Menurut Mantja (dalam Harsono, 2008: 162), wawancara mendalam
merupakan percakapan terarah yang tujuannnya untuk mengumpulkan
informasi etnografi. Wawancara mendalam dapat diberi makna kombinasi
antara pertanyaan-pertanyaan deskriptif, struktural dan kontras. Informan
yang diwawancarai adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru. Data
yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pelaksanaan
pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya
terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis
dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-keterangan
mengenai peristiwa tersebut. Metode dokumentasi dipakai untuk
mengumpulkan data dari sumber-sumber dokumen yang mungkin
2008: 165). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang berupa
dokumen atau arsip tentang pengendalian kualitas pembelajaran.
3.4.4 Teknik Analisis Data
Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala tertentu terjadi. Prinsip dasarnya adalah kronologi. Berikut tahapan dalam analisis data tertata, Pertama,Membangunsajian, pada tahap ini cara yang mudah bergerak maju adalah memecah-mecah inovasi ke dalam komponen-komponen atau aspek-aspek khusus, dengan menggunakan ini sebagai baris matriks. Kolom matriks adalah jangka-jangka waktu, dari penggunaan awal sampai penggunaan nanti. Jika terjadi perubahan dalam komponen selama jangka waktu itu, kita dapat memasukkan deksripsi singkat dari perubahan itu (Miles dan Huberman, 2007: 173-174).
Kedua, Memasukkan data. Pada tahap ini, penganalisis sedang mencari perubahan-perubahan dalam inovasi itu, komponen demi komponen. Perubahan-perubahan itu dapat ditempatkan dalam catatan-catatan lapangan wawancara dengan para pengguna inovasi yang sudah terkode, yang ditanyai secara khusus apakah mereka telah membuat suatu yang sudah terkode dalam format buku inovasi. Kelanjutan penyelidikan menurut adanya bagian-bagian yang telah ditambah, didrop, diperbaiki, digabungkan, atau diseleksi untuk digunakan. Dalam beberpa hal dapat mengacu pada bukti-bukti dokumenter (Miles dan Huberman, 2007: 174).
Ketiga, Menganalisisdata. Pada tahap ini, penganalisis dapat memahami lebih dalam mengenai apa yang terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-aspek lain dari catatan lapangan, khususnya apa lagi yang dikatakan orang mengenai perubahan itu atau alasan-alasannya (Miles dan Huberman, 2007: 177).
Penjelasan keempat langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penjelasan keempat teknik tersebut telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya (Sugiyono, 2008: 247).
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan akhir atau verifikasi. Reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.
3. Penyajian Data
Penyajian data/display data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta memberikan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif. Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2008: 249).
4. Penarikan Kesimpulan
Hubungan langkah-langkah tersebut bersifat interaktif yang dapat digambarkan sebagai berikut:
3.4.5 Draf langkah - langkah Metode Penelitian
No Pembuatan Pokja Guru
Data Isi Sumber
1 Perencanaan Profil SD Data- data
3.4.6 Keabsahan Data
Data yang diperoleh dikatakan valid apabila temuan dan interpretasi
data memiliki kredibilitas. Hal ini dicapai apabila data dan penafsirannya
diterima oleh subjek penelitian. Reliabilitas ini dicapai melalui persamaan
hasil observasi yang konsisten, bahwa keterandalan penelitian terletak pada
kredibilitas, transferabilitas, konfirmabilitas, dan dependabilitas (Guba dalam
Sutama, 2010: 71)
1. Kredibilitas
Untuk menguji kredibilitas temuan penelitian di lapangan, guba lebih
jauh menyarankan tiga cara, yaitu memperpanjang waktu tinggal bersama di
lapangan agar memperoleh peluang untuk memperluas ruang lingkup,
melakukan pengamatan lebih tekun agar dapat memberi peluang kepada
peneliti menghayati lebih dalam, dan menguji temuan itu dengan metode
triangulasi, termasuk menggunakan sumber ganda metode ganda, peneliti
ganda, teori yang berbeda (Sutama, 2010: 71).
2. Transferabilitas
Hasil penelitian sosial yang bermutu juga didukung oleh peluang atau
kemampuannya untuk diterapkan dalam berbagai kondisi dan latar waktu,
tempat, dan konteks yang berbeda.. Oleh sebab itu, ternferabilitas penelitian
perlu dilakukan orang lain yang telah mempelajari laporan peneliti.
3.Dependabilitas
Paradigma naturalistik memnadang bahwa realitas itu bekaitan
langsung dengan konteks, tempat, dan waktu, maka paradigma itu
menganggap sesuatu yang tidak mungkin untuk melakukan replikasi temuan
kajian dari lapangan. Keeratan suatu penelitian dengan penelitian lain pada
tempat yang sama akan tergantung pada berbagai faktor.
Konfirmabilitas dapat menjamin bahwa hasil penelitian merupakan
kebulatan dan jauh dari hal-hal yang saling bertentangan. Konfirmabilitas
perlu didukung oleh jejak audit (Audit trail) yang sekaligus berkiblat pada
proses, maka konfrimabilitas lebih berkiblat pada hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, yang dapat dilakukan oleh peneliti terbatas pada
kredibilitas dengan mengusahakan semaksimal mungkin peneliti tinggal di
lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi berkali-kali sehingga
diperoleh dan konsisten. Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data
melalui pengamatan kinerja guru dan kegiatan siswa.
Menurut Moleong (2006: 330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut Denzim dalam Moleong
(2006:330) membedakan empat triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dan
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
a. Sumber
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,
membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi, dan membandingkan wawancara dengan dokumen
yang berkaitan.
b. Metode
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa
sumber data dengan metode yang sama.
c. Penyidik
Membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis
lainnya.
Model manajemen pembelajaran melalui metode “stop and stop”berbasis pendidikan karakter untuk mengatur proses belajar mengajar, dalam rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Tujuan dalam model manajemenpembelajaran melalui metode “stop and stop” yang dilakukan oleh para guru atau pengajarantara lain :
1. Planning (Perencanaan) dalam proses pembelajaran pada pembuatan RPP dan sudah tercantum metode yang diterapkan dan disusun secara jelas. 2. Organizing (Pengorganisasian) dalam penyediaan media atau alat peraga,
pengelompokan SK dan KD, perumusan dan penetapan metode serta prosedur pembelajaran dapat dilakukan secara tepat.
3. Actuating (Penggerakan/Pelaksanaan) dalam proses pembelajaran dapat dilakukan secara runtut dan baik berdasar pada RPP.
4. Controlling (Pengawasan) untuk memantau proses pembelajaran agar sesuai dengan apa yang dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
C.Manfaat Model Manajemen Pembelajaran Melalui Metode “Stop and Stop”
1. Model manajemen pembelajaran melalui metode “Stop and Stop” berbasis pendidikan karakter padasetiap sekolah akan mengoptimalkan proses belajar mengajar atau pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Model manajemen pembelajaran melalui metode “Stop and Stop” pendidikan karakter di sekolah ini akan meningkatkan potensi kegiatan belajar mengajar.