• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Laporan Penelitian Desa Swarangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Laporan Penelitian Desa Swarangan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Desa Tohe merupakan desa yang terletak pada kecamatan Raihat Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini Penduduknya rata-rata merupakan mayoritas bekerja sebagai Petani.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan akurat tentang Perubahan Sosial yang terkandung dalam masyarakat Desa Tohe, pada bulan April lalu kami diberi kepercayaan untuk melakukan tugas ‘’Penelitian Sosial’’ dalam mata kulia Pengantar Sosiologi dan Politik yang dibimbing oleh Bapak Cairel Malelak,SP,M.Si Dalam hal ini kami langsung terjun kelapangan untuk mewawancarai Narasumber dari desa tersebut.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Bagaimana Perubahan Sosial masyarakat Desa Tohe? C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui Peubahan pada masyarakat Desa Tohe

2. Mendapatkan informasi yang lebih detail tentang kondisi masyarakat desa Tohe

3. Belajar mencintai kebudayaan lokal D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang kami gunakan dalam menyusun Makalah ini adalah menggunakan metode Deskriptive analisis dan menggunakan teknik wawancara secara langsung.

(2)

BAB II PENGERTIAN

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT A. Definisi Perubahan Sosial

Banyak pengertian yang menjelaskan tentang bagaimana perubahan sosial tersebut terjadi dalam masyarakat. Hal demikian disebabkan karena tiap-tiap masyarakat mempunyai kondisi lingkungan sosial budaya dan alam yang

berbeda.Beberapa ahli sosiologi pun mengartikan perubahan sosial berbeda-beda menurut pandangannya masing-masing. Berikut adalah beberapa pengertian dari perubahan sosial menurut para ahli.

1. John Lewis Gillin and John Philip Gillin

Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut. 2. Max Weber

Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).

3. W. Kornblum

Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

4. Selo Soemardjan

Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan sosial adalah segala

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya. Termasuk di dalamnya nilai-nilai,

(3)

sikap-sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut.

5. Robert H. Leuser

Robert mengatakan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individu orang-perorangan sampai tingkat dunia.

Dari beberapa pengertian diatas, perubahan sosial dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

B. Karakteristik Perubahan Sosial

Dengan memahami definisi perubahan sosial dan budaya di atas, maka suatu perubahan dikatakan sebagai perubahan sosial budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiapmasyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti

perubahan pada lembaga sosial yang ada.

3. Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan

kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan.

C. Sebab-sebab Perubahan Sosial

Menurut Prof. Soerjono Soekamto ada dua penyebab terjadinya perubahan sosial yaitu perubahan yang disebabkan oleh masyarakat itu sendiri (intern) dan dari luar (ekstern).

(4)

1. Sebab Intern

Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:  Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah

penduduk di suatu desa. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk pedesan juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah

program urbanisasi dan TKI.

 Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama

(invention).

 Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.

2. Sebab Ekstern

Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:  Adanya pengaruh bencana alam.

Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.

 Adanya peperangan.

3. Peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun perang antar negara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang

(5)

biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.

 Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

4. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur

kebudayaan baru tersebut. D. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

Perubahan adalah sebuah kondisi yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan itu bisa berupa kemajuan maupun kemunduran.

 Bila dilihat dari sisi maju dan mundurnya, maka bentuk perubahan sosial dapat dibedakan menjadi:

1. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress)

Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan

merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa

kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah kemajuan (progress).

Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alat-alat transportasi, dan penemuan alat-alat komunikasi. Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan manusia akan penerangan terpenuhi; penggunaan

(6)

alat-alat elektronik meringankan pekerjaan dan memudahkan manusia memperoleh hiburan dan informasi; penemuan alat-alat transportasi

memudahkan dan mempercepat mobilitas manusia proses pengangkutan; dan penemuan alat-alat komunikasi modern seperti telepon dan internet,

memperlancar komunikasi jarak jauh.

2. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress)

Tidak semua perubahan yang tujuannya ke arah kemajuan selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang dampak negatif yang tidak direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan masalah baru. Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran.

Misalnya, penggunaan HP sebagai alat komunikasi. HP telah

memberikan kemudahan dalam komunikasi manusia, karena meskipun dalam jarak jauh pun masih bisa komunikasi langsung dengan telepon atau SMS. Disatu sisi HP telah mempermudah dan mempersingkat jarak, tetapi disisi lain telah mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara langsung. Sehingga teknologi telah menimbulkan dampak berkurangnya kontak langsung dan sosialisasi antar manusia atai individu.

 Jika dilihat dari proses berlangsungnya, menurut Soerjono Soekamto perubahan dapat dibedakan menjadi Evolusi dan Revolusi (perubahan lambat dan perubahan cepat).

1. Evolusi

Evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi

perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu

(7)

tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.

2. Revolusi

Revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat,

ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu, antara lain:

 Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.

 Adanya pemimpin/kelompok yang mampu memimpin masyarakat tersebut.  Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.

 Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.

 Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi.

Contoh perubahan secara revolusi adalah peristiwa reformasi (runtuhnya rezim Soeharto), peristiwa Tsunami di Aceh, semburan lumpur Lapindo (Sidoarjo).

 Jika dilihat dari ruang lingkupnya, perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu perubahan social yang berpengaruh besar dan perubahan sosial yang berpengaruh kecil.

1. Perubahan Kecil

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian.

(8)

Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak

industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.

 Jika dilihat dari keadaannya, perubahan sosial dibagi menjadi dua yaitu, perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan.

1. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan

perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi.

2. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan

Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan

merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.

(9)

BAB III PEMBAHASAN A. Kondisi Perubahan Sosial Masyarakat Desa TOHE

Pada kesempatan wawancara lalu, kami (Kelompok 4) diarahkan oleh Kepala Desa setempat

untuk mengatahui perubahan – perubahan social apa saja yang telah terjadi di Desa Tohe

1. Cara Berkomunikasi

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang besar bagi masyarakat Desa Tohe. Dulu warga sering melakukan surat-menyurat, tetapi sekarang dengan perkembangan teknologi dibidang komunikasi Masyarakat Desa Tohe sudah semuanya warga memiliki Hendpone yg mempermudah mereka dalam berkomunikasi.

2. Pakaian

Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi, masyarakat mulai mengubah cara berpakaian. Tadinya masyarakat kerap memakai baju tradisional yang atau baju adat daerah masing-masing yang terbilang lebih sopan , tetapi sekarang mereka memakai baju yang mengikuti trend atau sekedar ingin mengenakan sesuai selera mereka.

3. Kepercayaan (Religi)

Dahulu masyarakat Desa Tohe berpegang teguh pada ajaran nenek moyang atau leluhur mereka yang telah tiada, namun sekarang banyak masyarakat yang sedikit – demisedikit meninggalkan ajaran – ajaran / pemali – pemali nenek moyang yang tidak masuk akal.

(10)

4. Pertanian

Masyarakat Desa Tohe sudah banyak yang meninggalkan pertanian

Tradisional dan lebih memilih melakukan pertanian Konvensional. Dan meninggalkan alat penunjang pertanian yang tradisional kemoderen

5. Pola hidup, prilaku dan model rambut.

Berkembangan teknologi, fashion dan pergaulan telah banyak merubah pola hidup , prilaku , dan model rambut masyarakat Desa Tohe terlebih lagi bagi para mahasiswa , pelajar dan orang- orang yang keluar dari Desa baik untuk mencari kerja bersekolah atau yang lainnya telah banyak mengubah Pola hidup , Prilaku dan model rambut karena telah terpengaruhi dari kebiasaan – kebiasaan diluar desa mereka.

6. Pendidikan

Karena penyuluhan – penyuluhan dan bantuan – bantuan dari pemerintah banyak warga desa yang mengatahui pentingnya pendidikan lalu menyekolahkan anaknya lebih tinggi lagi baik itu sampai SMA , S1 bahkan S2 .

(11)

BAB IV KESIMPULAN

Desa Tohe telah banyak mengalami perubahan – perubahan social dari tahun – ketahun akan tetapi adapula kebiasaan – kebiasaan masyarakat Desa Tohe yang masih mereka lakukan sampai sekarang. Factor – fsktor yang menyebabkan

perubahan social Desa Tohe adalah perkembangan teknologi dan media yang semakin canggih , pengaruh luar yang dibawah oleh masyarakat desa yng pergi merantau dan penyuluhan , bantuan yang dilakukan oleh pemerintah.

(12)

DAFTAR PUSTAKA http://google.com/

http://hamidcell.wordpress.com/kumpulan-makalah/laporan-sosiologi-penelitian-sederhana/ Wawancara dengan kepala Desa Tohe, tanggal 14 April 2017 di Kantor Desa.

Referensi

Dokumen terkait

1) Akibat perkembangan pariwisata di Desa Tigaras menimbulkan suatu perubahan sosial masyarakat. Ada beberapa bentuk perubahan sosial masyarakat yang terjadi di

Dari kedua pengertian metode pemberian tugas diatas dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas adalah suatu metade mengajar yang diterapkan dalam proses

Perubahan kebudayaan merupakan suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang

Urbanisasi merupakan salah satu bentuk dari interaksi desa-kota. Istilah urbanisasi juga digunakan untuk mendeskripsikan perubahan kelompok sosial yang terjadi sebagai

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa demam Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi usus

Tidak berbeda jauh dengan pengertian diatas, pengertian pendekatan analitis dalam mengapresiasi suatu prosa pendekatan secara sistematis, objektif berusaha memahami unsur-unsur

Perubahan sosial juga adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan dan Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Widowati 2014 tentang perubahan sosial suku Baduy akibat penggunaan TIK juga dipaparkan bahwa perubahan sosial sah saja terjadi dalam masyarakat