• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah masyarakat perkotaan dan masyara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah masyarakat perkotaan dan masyara"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan,maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur,sosial atau kehidupanya.Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”,desa masih dianggap sebagai standard an pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong,keguyuban,persaudaraan,gotong-royong,kesenian,kepribadian dalam berpakaian,adat-istiadat,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.

Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun,tenang,selaras,dan akur.Akan tetapi justru dengan berdekatan,mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari,hal tanah,gengsi,perkawinan,perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria dan wanita.Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi tertentu ada benarnya,akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

Definisi singkat tentang masyarakat

Dalam bahasa inggris masyarakat disebut “society”, sedangkan dalam bahasa latin yaitu “socius” yang berarti teman atau kawan.

Sedangkan kata masyarakat dalam bahasa arab yaitu “syirk” yang berarti bergaul, selain itu ada pula yang berpendapat bahwa “masyarakat berasal dari kata bahasa arab yang lain yaitu “syakara” yang berarti turut serta.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat yang sama-sama diataati dalam lingkungannya.

Adapun syarat suatu kelompok disebut sebagai sebuah masyarakat adalah:

1. Beranggotakan minimal 2 orang.

2. Anggotanya sadar sebagai suatu satu kesatuan.

3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antara anggota masyarakat.

4. Menjadi system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

A. Masyarakat perkotaan (masyarakat modern)

Pengertian masyarakat perkotaan menurut para ahli sbb :

a. Wirth

(3)

b. Max Weber,

“kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.”

c. Dwigth Sanderson

“kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.”

Ciri-ciri masyarakat kota (karakteristik)

a. Heterogenitas sosial

Kota merupakan metting pot bagi aneka suku maupun ras, sehingga masing-masing kelompok berusaha di atas kelompok lain. Maka dari itu sering terjadi usaha untuk memperkuat kelompoknya untuk melebihi kelompok yang lain.

b. Hubungan sekunder

Dalam masyarakat kota pergaulan dengan sesama anggota (orang lain)

(4)

Masyarakat kota tidak memperdulikan tingkah laku sesamanya dan pribadi sebab masing-masing anggota mempunyai kesibukan sendiri. Sehingga kontrol sosial pada masyarakat kota dapat di katakana lemah sekali dan non pribadi.

d. Kontrol sekunder

Anggota masyarakat kota secara fisik tinggal berdekatan, tetapi secara pribadi atau sosial berjauhan. Dimana bila ada anggota masyarakat yang susah, senang, jahad, dan lain sebagainya, anggota masyarakat yang lain tidak mau mengerti.

e. Mobilitas sosial

Di kota sangat mudah sekali terjadi perubahan maupun perpindahan status, tugas maupun tempat tinggal.

f. Individual

Akhibat hubungan sekunder, maupun kontrol sekunder, maka kehidupan masyarakat di kota menjadi individual. Apakah yang mereka inginkan dan rasakan, harus mereka rencana dan laksanakan sendiri. Bantuan dan kerja sama dari anggota masyarakat yang lainsulit untuk di harapkan.

g. Ikatan suka rela

Walaupun hubungan sosial bersifat sekunder, tetapi dalam organisasi tertentu yang mereka sukar. (kesenian, olahraga, politik) secara sukarela ia menggabungkan diri menggabungkan dan berkorban.

(5)

Akibat dari integritas sosial dan kompetisi ruang terjadi pola sosial, ras, dan kompetisi ruang, terjadi pola sosial yang berdasarkan pada sosial ekonomi, ras, agama, suku bangsa dan sebagainya. Maka dari itu akhirnya terjadi pemisahan temat tinggal dalam kelompok-kelompok tertentu.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:

Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan

keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan

hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.

Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung

pada

orang lain.

Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena

perbedaan

politik dan agama dan sebagainya.

Jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.

Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan

pribadi dari pada kepentingan umum.

Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan , oleh karena itu banyak orang dari perkotaan yang pindah kepedesaan untuk mencari ketenangan,sedangkan sebaliknya masyarakt pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.

B. Masyarakat pedesaan (masyarakat tradisional)

(6)

a. Sutardjo kartodikusuma

“desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.”

b. Bintaro

“desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, politik dan kultur yang terdapt di tempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.”

c. Paul H. Landis

Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri-ciri sbb:

1). Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2). Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.

3). Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Dalam kamus sosiologi kata tradisional berasal dari bahasa inggris yaitu “tradition” yang artinya adat istiadat atau kepercayaan yang turun temurun dipelihara. Pengertian desa itu sendiri mengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang sebenarnya desa masih dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat, kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri khas jelas.

Ciri-ciri masyarakat desa (karakteristik) Ciri-ciri masyarakat desa menurut beberapa ahli:  Menurut Talcott Person

a. Afektivitas

ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan

kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong,

menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan

menolongnya tanpa pamrih.

(7)

sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka

mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka

akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan

keseragaman persamaan.

c. Partikularisme

pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan

keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan

subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk

kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme).

d.

Askripsi

yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh

berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu

keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawannya

prestasi).

e.

Kekaburan (diffuseness)

Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa

ketegasan yang dinyatakan eksplisit (tidak to the point). Masyarakat desa

menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari

uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa

yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.

Menurut Paul H Landis

(8)

Para orang tua umumnya otoriter terhadap anaknya

Cara berfikir dan sikapnya konservatif dan statis

Mereka amat toleran terhadap nilai budaya sendiri sehingga kurang toleran

budaya lain

Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif

Memiliki sikap udik dan isolatifi serta kurang komunikatif dengan kelompok

social diatasnya

Menurut Soerjono Soekanto

Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam

Kehidupan petani sangat bergantung pada musim

Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja

Stuktur perekonomian bersifat agraris

Hubungan antar anggota masyarakat desa berdasarkan ikatan keluarga

Perkembangan sosial relatif lambat

Kontrol sosial ditentukan oleh moral dan hukum informal

Norma agama dan adat istiadat masih kuat

Kesimpulan dari ciri-ciri masyarakat desa:

1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.

3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

(9)

5. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. 6. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

7. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaan.

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah

bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan

suatu permasalahan. Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu

masyarakat masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup

bermasyarkat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Namun

dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan

informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.

Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika

dan budaya mereka yang bersifat umum.

Sederhana

Mudah curiga

Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya

Mempunyai sifat kekeluargaan

Lugas atau berbicara apa adanya

Tertutup dalam hal keuangan mereka

(10)

Menghargai orang lain

Demokratis dan religious

Jika berjanji, akan selalu diingat

Sedangkan cara beradaptasi mereka sangat sederhana, dengan

menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta

yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan

masyarakat pedesaan. Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan,

masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding

kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut

sebagai urban community.

C. Pengaruh desa dalam perkotaan

Dampak Interaksi bagi Kota

(11)

Dampak positif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.

1) Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan , seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya.

2) Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota.

3) Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar.

Sedangkan dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.

1.

Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin.

2.

Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.

(12)

4.

Terjadi degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota. Pertumbuhan permukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan.

D. Pengaruh kota pada pedesaan

Dampak Interaksi bagi Desa

Interaksi antara dua atau lebih daerah yang berbeda akan berpengaruh pada masing-masing wilayah sehingga akan memicu terjadinya perubahan. Seberapa besar perubahan yang terjadi tergantung dari jarak, jumlah penduduk, dan berbagai factor pendukung lainnya seperti sarana transportasi, komunikasi, listrik, dan lain sebagainya.

Dampak positif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.

1.

Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di desa. Demikian pula informasi perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan yang diterima penduduk kota dengan mudah menyebar ke desa. Misalnya, pengetahuan tentang bibit unggul, pengawetan kesuburan tanah, dan pengolahan hasil panen.

2.

Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat di desa memungkinkan menjadi penggerak kemajuan penduduk desa melalui pendidikan. Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang.

(13)

panen dari desa menjadi mudah diangkut ke kota. Kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari karena suplai bahan pangan mudah dilakukan.

4.

Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Kehadiran teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa.

5.

Pelestarian lingkungan hidup perdesaan , seperti pencegahan erosi dan banjir, penyediaan air bersih, serta pengaturan pengairan dapat dilakukan dengan hadirnya para ahli dari berbagai disiplin ilmu.

6.

Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas, seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, teknik perhubungan dan perbengkelan, serta peternakan dapat dilakukan karena pemerintah turun tangan.

7.

Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat desa yang umumnya memiliki banyak anggota keluarga. Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa.

8.

Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di perdesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa.

Sedangkan dampak negatif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.

(14)

2.

Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film atau sinetron yang ditayangkan televisi.

3.

Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota. Mereka beranggapan di kota banyak kesempatan kerja dengan upah yang tinggi. Akibatnya, di desa hanya tinggal orang tua dan anak-anak yang tidak produktif.

4.

Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Tindakan orang kota ini menyebabkan lahan di perbatasan desa-kota berubah menjadi permukiman atau bangunan lain.

5.

Tata cara dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung mengubah budaya desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan kebudayaan atau tradisi desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat desa.

(15)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

(16)

yang kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena

itu ada pada lingkungan dimana kita tinggal

.

B. Saran

Pembangunan wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota. Masalah yang terjadi di kota tidak terlepas karena adanya problem masalah yang terjadi di desa, kurangnya sumber daya manusia yang produktif akibat urbanisasi menjadi masalah yang pokok untuk diselesaikan dan paradigma yang sempit bahwa dengan mengadu nasib dikota maka kehidupan menjadi bahagia dan sejahtera menjadi masalah serius. Problem itu tidak akan menjadi masalah serius apabila pemerintah lebih fokus terhadap perkembangan dan pembangunan desa tertinggal dengan membuka lapangan pekerjaan dipedesaan sekaligus mengalirnya investasi dari kota dan juga menerapkan desentralisasi otonomi daerah yang memberikan keleluasaan kepada seluruh daerah untuk mengembangkan potensinya menjadi lebih baik, sehingga kota dan desa saling mendukung dalam segala aspek kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Drs. 2003.

Ilmu Sosial Dasar

. Jakarta: Rineke Cipta.

Kosim, H, E. 1996. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari

Referensi

Dokumen terkait

Contoh tersebut menunjukkan perubahan sosial yang disebabkan oleh factor …... Perubahan (dinamika) sosial akan selalu terjadi dalam masyarakat sebagai akibat

Menyebutkan contoh bentuk- bentuk perubahan sosial dan budaya pada masyarakat indonesia sebagai akibat adanya interaksi antarruang..

2. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi akibat adanya interaksi antar ruang dengan benar. Menyajikan hasil diskusi kelompok tentang arti perubahan interaksi

Seperti yang terjadi pada masyarakat di Taman Bungkul yang mengalami perubahan sosial dalam apek kehidupan mereka dari masyarakat desa yang melakukan perpindahan atau

Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat berupa perubahan norma- norma sosial, nilai-nilai sosial, interaksi sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembaga

Bentuk perubahan solidaritas sosial yang telah terjadi dalam masyarakat. desa dan kota antara lain: (a) Adanya kecenderungan pada

Dari beberapa pengertian diatas, perubahan sosial dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur yang

Peradaban dan Perubahan Sosial Perubahan sosial: Perubahan struktur sosial, pola perilaku dan interaksi sosial wilbert moore Perubahan yang terjadi dilembaga kemasyarakatandalam