• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Market Orientation dalam Manajemen dan Praktek Bisnis UMKM T2 912014029 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Market Orientation dalam Manajemen dan Praktek Bisnis UMKM T2 912014029 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan atau UMKM PO Enggal Jaya sudah berorientasi pada pasar pada tingkat moderat yaitu pada skor 79 atau 79 persen, dan harus ditingkatkan lagi.

2. Komponen dari orientasi pasar yang perlu ditingkatkan adalah budaya keorganisasian karena memiliki skor penerapan yang paling rendah, yaitu 70 persen dari 100 persen skor total komponen.

3. Cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan komponen orientasi pasar yang relatif masih rendah adalah:

Para karyawan harus diberikan pengertian lebih lagi dan diberi motivasi agar mereka menyadari akan peran dan tanggung jawab mereka di perusahaan. Perusahaan harus mengajarkan kepada karyawan cara yang benar untuk memahami hubungan satu dengan yang lain. Tidak boleh giat bekerja hanya jika ada yang mengawasi. Para karyawan perlu diberikan timbal balik berupa hadiah dan hukuman untuk menunjang kinerja mereka, karena selama ini tidak ada sistem seperti itu. Selain itu juga akan lebih baik jika mengadakan pertemuan manajemen dengan karyawan untuk membahas isu-isu mengenai pasar agar bisa memacu para pekerja memiliki inisiatif mengenai apa yang mereka bisa perbuat untuk ikut serta dalam mengembangkan perusahaan.

(2)

58

jangka panjang dengan persentase penerapan sebesar 86,7 persen dari 100 persen skor total komponen.

1.2 Implikasi Teoritis

Meskipun dalam tulisan Dalgic (2000) sebuah orientasi pasar adalah merupakan budaya keorganisasian, namun hasil penelitian menyatakan bahwa pada sebuah UMKM, aspek budaya keorganisasian itulah yang memiliki tingkat penerapan terendah. Namun fokus jangka panjang menjadi aspek yang penerapannya paling tinggi pada UMKM.

1.3 Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial yang didapat dari penelitian ini adalah agar pemilik UMKM PO. Enggal Jaya dapat meningkatkan derajat penerapan orientasi pasar perusahaannya. Melalui kesimpulan penelitian, diharapkan perusahaan dapat mengevaluasi kembali dan melakukan peningkatan dalam penerapan komponen orientasi pasar yang masih rendah, yaitu budaya keorganisasian. Dalam komponen ini, karyawan masih belum menyadari peran mereka dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Sehingga perlu dilakukan pembinaan karyawan agar memiliki motivasi untuk bekerja lebih baik lagi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

1.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:

(3)

59

2. Tidak ada informasi tambahan dari karyawan perusahaan sebagai cross-check informasi yang

didapatkan dari pemilik.

5.5 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Saran bagi peneliti selanjutnya di masa datang antara lain:

- Meneliti UKM yang lebih besar, dilihat dari omzet

dan asetnya.

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi kebijakan di SMA 2 dilakukan dengan penegakan tata tertib secara konsisten, namun diimbangi dengan pendekatan personal, dan budaya sekolah yang lebih

Sebagai sebuah penelitian terapan yang bertumpu pada metode riset dan pengembangan ( research and development ), penelitian Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi

Homoseksualitas cenderung dianggap oleh masyarakat dominan sebagai sebuah orientasi seks yang keluar dari jalur “keseluruhan cara hidup” atau “sebuah peta makna” yang

neuroticism yang memiliki pengaruh terhadap orientasi investasi, kemudian hanya tipe kepribadian agreeableness yang bisa dimediasi dengan risk tolerance dalam memilih

Meskipun hampir sama jumlahnya dengan dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), namun tingkat pengembangan dosen pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis lebih

Masyarakat Toraja memiliki budaya unik yang disebut ma’nenek, sebuah ritual yang mungkin aneh bagi orang lain, namun oleh mereka yang memelihara tradisi ini diyakini sebagai

Gino, meskipun kadang kala banyak juga pembeli dari luar yang bertanya kepada dia, supaya dapat membeli hasil anyamannya. Namun bu Sayeti selalu menolaknya dengan

trend di pasar seni kerajinan perak, kemudian membuat desain dan memproduksi produk tersebut. Diversifikasi produk juga dilakukan berdasarkan negosiasi pembeli