• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Affirmatif Action (Tindakan Khusus Sementara) dalam Pemberian Kuota 30% Kepada Perempuan di Partai Politik dan Parlemen T1 312009043 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Affirmatif Action (Tindakan Khusus Sementara) dalam Pemberian Kuota 30% Kepada Perempuan di Partai Politik dan Parlemen T1 312009043 BAB IV"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

67

BAB IV

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Penerapan Prinsip

Equality Before The Law Dalam Pemberian Kuota 30% kepada

Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen”, maka kesimpulannya adalah Kebijakan pemberian kuota 30% kepada perempuan di Partai Politik dan

Parlemen merupakan tindakan diskriminatif yang benar-benar dibutuhkan

tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan “de facto” antara

perempuan dan laki-laki. Apabila sudah terjadi kesetaan antara

perempuan dan laki-laki, maka tindakan khusus ini harus dihentikan.

Selain itu Affirmatif action adalah hak konstitusional yang dijamin

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal

28H ayat (2) dan merupakan kewajiban Negara karena telah meratifikasi

Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against

Women dengan UU Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi

Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi.

(2)

68

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka ada beberapa saran

yang ingin disampaikan oleh penulis dalam kepentingan studi mengenai

“Penerapan Prinsip Affirmatif Action (Tindakan Khusus Sementara) Dalam

Pemberian Kuota 30% kepada Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen”. Seperti berikut ini:

1. Bagi kaum perempuan supaya lebih terdorong lagi untuk berpartisipasi

secara aktif dalam pemerintahan. Karena pemerintah telah berupaya

memberikan jaminan khusus bagi perempuan untuk terjun dalam dunia

politik yaitu dengan cara mencantumkannya kuota 30% partisipasi

perempuan dalam Undang-undang Partai Politik dan Undang-undang

Pemilihan Umum, tujuannya untuk mempercepat tercapainya

persamaan “de facto” antara perempuan dan laki-laki.

2. Bagi pemerintah disarankan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang

lebih memihak pada kaum perempuan guna meningkatkan partisipasi

perempuan dalam dunia politik karena meskipun sudah ada penjaminan

khusus bagi perempuan untuk terjun dalam dunia politik namun sampai

saat ini keterlibatan perempuan dalam dunia politik masih sangat

rendah dibandingkan kaum laki-laki, mengingat jumlah penduduk

perempuan sebesar 49,9% dan jumlah penduduk laki-laki sebesar

(3)

69

DAFTAR BACAAN

BUKU:

Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar

Grafika, Jakarta, 2010.

Budiardjo, Miriam, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai, Edisi

Revisi, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1988.

Convention Wacth, Pusat Kajian Wanita dan Gender, Universitas Indonesia dan

Yayasan Obor Indonesia, Hak Azasi Perempuan: Instrumen Hukum

untuk Mewujudkan Keadilan Gender, Edisi Revisi, Penerbit Yayasan

Obor Indonesia, Jakarta, 2007.

Firmanzah, Persaingan Legitimasi Kekuasaan, dan Marketing Politik, Edisi

(4)

70

Gultom, Maidin, Perlindungan Hukum terhadap Anak dan Perempuan, Penerbit

PT Refika Aditama, Bandung, 2012.

Fachruddin, Irfan, Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan

Pemerintah, Penerbit P.T. Alumni, Bandung, 2004.

Hidayat, Imam, Teori-Teori politik, Penerbit Setara Press, Malang, 2009.

Ibrahim, Johnny, Teori dan metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Penerbit

Bayu Media, Malang. 2008.

Indrati, Maria Farida Ilmu PerUndang-Undangan, Cet. 13, Penerbit Kanisius

(Anggota IKAPI), Yogyakarta, 2007.

Irianto, Sulistyowati, Perempuan & Hukum, Menuju Hukum yang Berperspektif

Gender, Cet, II, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006.

Khudzaifah Dimyati, Teorisasi Hukum, Studi Tentang Perkembangan Pemikiran

Hukum di Indonesia 1945-1990, Penerbit Universitas Muhamadiyah

Surakarta, Surakarta, 2005.

Lapan, L.M. Gandhi, Disiplin Hukum yang Mewujudkan Kesetaraan dan

Keadilan Gender, Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta,

2012.

Lubis, Todung Mulya, Jalan Panjang Hak Asasi Manusia, Penerbit PT Gramedia

(5)

71

Mahfud MD., Moch., Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rieka Cipta,

2001, cetakan ke-2, Jakarta.

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Penerbit Kencana, Jakarta, 2009.

Marzuki, Suparman, Tagedi Politik Hukum HAM, Cetakan Pertama, Penerbit

Pustaka Pelajar dan PUSHAM UII, Yogyakarta, 2011.

Muladi, Kapita selekta sistem peradilan pidana, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang, 1955.

Nugroho, Riant, Gender dan Strategi Pengarus Utamaannya Di Indonesia,

Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2011.

PT Kompas Media Nusantara, Partai-Partai Politik Indonesia, Cetakan Pertama,

Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2004.

Salman, Otje & Anthon F. Susanto, Teori Hukum, Penerbit PT Refika Aditama,

2004.

Sastriyani dan Siti Hariti, Women In Public Sector (Perempuan di Sektor Public),

Cetakan Pertama, Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada dengan

Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta, 2008,

---, Gender and Politics, Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta,

(6)

72

Soekanto, Soerjono,& Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Cetakan

Keempat, Penerbit PT Raja Grafindo, Jakarta, 1995.

Sujata, Antonius, Reformasi dalam Penegaan Hukum, Penerbit Djambatan,

Jakarta, 2000.

Surachmand, Wiryono, Pengantar Penelitian Ilmiah, Penerbit Tarsito, Bandung,

1991.

Utami, Santi Wijaya Hesti dkk, Perempuan Dalam Pusaran Demokrasi, Dari

Pintu Otonomi ke Pemerdayaan, Penerbit IP4 Lappera Indonesia, Bantul,

2001.

Widyani, Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-Esai Pilihan, Penerbit Buku

Kompas, Jakarta, 2005.

JURNAL dan Koran:

Amich Alhumami, Mitos Kebijakan Afirmatif, Kompas, Kamis, 5 Februari 2009.

Inno Jemabut, Dampak Suara Terbanyak: Kuota Perempuan 30 Persen Sulit

Direalisasikan, Sinar Harapan, Selasa, 30 Desember 2008.

Jurnal Konstitusi PSHK-FH UII, Volume II Nomor 1, Pippa Norris dalam Masnur

Marzuki, Affirmative Action dan Paradoks Demokrasi.

PERUNDANG-UNDANGAN:

(7)

73

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan

Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Partai Politik

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah

PUTUSAN

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/Puu-Vi/2008

INTERNET:

http://www.kppu.co.id

http://www.institutperempuan.or.id/?p=17

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mimJami hukum kerjasama syariah dari kitab fikih madzab imam syafi,i ini peneriti tioat secara langzung mengkaji. kitab fikih aslinya tetapi melgfankal pada

menaruh alat pada tempat dan posisi yang tepat sehingga siap untuk dipakai pada langkah berikutnya.. 12.Melepaskan muatan

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa program pascasarjana berikut ini adalah mahasiswa yang sedang aktif

Sehingga kegiatan santri remaja yang tinggal di Pondok Pesantren sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian dan kecerdasan emosi, selain itu mereka juga lebih

tuberosus flake sup to 28 days showed significant decrease in total cholesterol levels (below 200 mg/dL) compared with rats receiving a standard feed diet (remained above

Kepada para peserta Pelelangan diucapkan Terimakasih telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pelelangan ini dan selanjutnya dapat Mengambil jaminan Penawaran