• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 232008216 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 232008216 Full text"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM EKSPOR PADA PT. UNZA VITALIS

SALATIGA

Oleh :

AMRIZAL POSLEDRENI PUTRA NIM : 232008216

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS

: EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI

: AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : AMRIZAL POSLEDRENI PUTRA

NIM : 232008216

Program Studi : AKUNTANSI

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,

Judul : ANALISIS SISTEM EKSPOR PADA PT. UNZA VITALIS SALATIGA

Pembimbing : PASKAH IKA NUGROHO, SE, MSi, CMA Tanggal di uji : 19 Juli 2013

adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar sarjana yang telah saya peroleh.

Salatiga, 19 Juli 2013 Yang memberi pernyataan

(4)

ANALISIS SISTEM EKSPOR PADA PT. UNZA VITALIS

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan–persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS

: EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

Disetujui Oleh :

Paskah Ika Nugroho, SE, MSi, CMA Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(5)

MOTTO

Pengetahuan adal

ah sumber kekuatan”

“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah diawal”

“Pengalaman adalah guru terbaik”

“Segala yang indah belum tentu baik, tetapi segala yang baik

sudah tentu indah”

(6)

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine whether the export system on PT. UNZA Vitalis is good or not. The research is conducted by analyzing the exports systems which range from the purchase orders to be sent to the importer of the goods. The subjects of this study is PT. UNZA Vitalis SALATIGA. The methods that researcher used are observation and interview. Monitoring the observation is done by watched the related objects closely and carefully (parts of the export information systems), parts sales of the PT. Unza Vitalis Interviews are conducted by questions and answer with an employee who works in export sales system in PT. Unza Vitalis. From the results of this study, the researcher thinks that the company should renew the company's old system so that export process is done better and on time. From this study, the reseacher can see that by using a duplicate document in this company, it makes the export takes a long process. It is because the documents should be sent to the importer directly and return it back to the company for making a copy of the documents used for the payment request.

(7)

SARIPATI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem ekspor pada PT. UNZA VITALIS sudah baik atau belum. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis sistem ekspor mulai dari purchase order sampai barang dikirim ke importir. Subyek dari penelitian ini adalah PT. UNZA VITALIS SALATIGA. Metode yang dilakukan peneliti adalah Observasi dan Wawancara. Melakukan observasi pengamatan secara cermat dengan mengawasi dengan teliti obyek-obyek yang berkaitan (bagian sistem informasi ekspor), bagian penjualan PT Unza Vitalis. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab dengan pegawai bagian sistem penjualan ekspor PT Unza Vitalis. Dari hasil penelitian ini seharusnya perusahaan memperbaharui sistem yang lama agar proses ekspornya berjalan dengan baik dan tepat waktu. Dalam Penelitian ini dapat dilihat bahwa PT. UNZA VITALIS dengan menggunakan satu rangkap dokumen, membuat proses ekspor menjadi lama. Karena dokumen yang seharusnya langsung dikirim ke importir kembali lagi ke perusahaan untuk pembuatan dokumen copy yang digunakan untuk payment request.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kemudahan, kelancaran

serta perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja yang

berjudul “Analisis Sistem Ekspor Pada PT. UNZA VITALIS SALATIGA” dengan

lancar dan tepat waktu.

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan

dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana. Penulis

berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan akuntansi, dunia

akademis, maupun praktisi dalam bidang sistem akuntansi.

Penulis menyadari bahwa kertas kerja ini masih memiliki banyak kelemahan

dan keterbatasan, tetapi penulis berharap penelitian ini tetap bermanfaat bagi

pembaca dan bagi peneliti selanjutnya. Penulis juga berharap penelitian selanjutnya

akan lebih baik daripada penelitian ini.

Salatiga, 3 Juli 2013

(9)

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam perjalanan menulis kertas kerja ini, penulis banyak menemukan

hambatan. Namun berkat perlindungan dan kemudahan dari Allah SWT serta

dukungan dari teman-teman di sekitar penulis maka penulis dapat menyelesaikan

kertas kerja ini dengan baik.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Paskah Ika Nugroho, SE, MSi, CMA selaku pembimbing yang bersedia

meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan arahan, support, koreksi

serta saran dalam penulisan kertas kerja ini.

2. Bapak Mulyaman Saleh dan Ibu Budi Rahayu kedua orang tua penulis yang

selalu memberikan dukungan, doa, dan nasehat-nasehat selama ini, termasuk

dalam pembuatan kertas kerja ini.

3. Kakakku yang tersayang, mas Andi dan mas Tinton atas canda tawa, doa, dan

dukungannya yang selalu diberikan kepada penulis selama ini.

4. Handini Setiyawati yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, doa,

semangat, canda maupun tawa selama pembuatan kertas kerja ini.

5. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam

(10)

6. Seluruh staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari dalam penyusunan kertas kerja ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan sebagai masukan yang berharga. Semoga kertas kerja ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.

Salatiga, 3 Juli 2013

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ... ii

Halaman Persetujuan / Pengesahan ... iii

(12)

DAFTAR TABEL

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Panduan wawancara

Lampiran 1 : Dokumen COO

Lampiran 2 : Dokumen Asuransi

Lampiran 3 & 4 : Dokumen Invoice

Lampiran 5 : Dokumen Nota Pelayanan Ekspor (NPE)

Lampiran 6 : Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

(15)

PENDAHULUAN

Pada dasarnya sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem. Salah satu sistem

informasi yang sangat penting bagi kegiatan operasional perusahaan adalah sistem

informasi akuntansi. Akuntansi merupakan suatu suatu alat dalam mencatat semua

kegiatan keuangan sampai dalam menganalisis kinerja dan sistem suatu perusahaan.

PT. Unza Vitalis dalam kegiatan ekspor mempunyai banyak negara tujuan

yang memiliki persyaratan khusus di tiap negara tujuan ekspor, untuk negara tujuan

ekspor mempunyai syarat dan ketentuan yang berbeda-beda contohnya perusahaan

adalah ke Asia seperti Malaysia, Vietnam, Cambodia, Thailand. Timur Tengah

seperti : Arab Saudi, Qatar. Sedangkan Afrika seperti Afrika Selatan, Congo, Nigeria,

Tanzania.

Dalam PT. Unza Vitalis dengan sistem yang ada sekarang masih banyak

kekurangannya yang berakibat penjualan berkurang, dan pengiriman barang tidak

tepat waktu ke tempat tujuan. Hal ini disebabkan sistem penjualan ekspor yang

terdapat pada PT. Unza Vitalis masih belum optimal. Belum optimal disini adalah

proses ekspor yang dilakukan dari awal sampai akhir masih terdapat kekurangannya,

ketepatan waktu pengiriman barang dan dokumen yang masih kurang tepat waktu,

menyebabkan terjadinya komplain oleh customer. Masih terdapat beberapa

kelemahan yang terdapat pada sistem siklus penjualan ekspor pada PT. Unza Vitalis.

Sebagai contoh export untuk customer Malaysia (Wipro Manufacturing Services Sdn

Bhd), menginginkan untuk shipment dari Semarang, ETD Semarang port dengan

(16)

West Portklang. Untuk itu bagaimana cara untuk handling export yang efektif agar

customer tidak terkena demurage cost(biaya penumpukan). Untuk proses custom

clearance, buyer membutuhkan waktu 2 minggu untuk menarik container dari

pelabuhan sampai ke gudang, bagaimana metode yang digunakan agar customer tidak

mengeluarkan biaya yang mahal untuk sewa container. Untuk export ke middle east

membutuhkan legalisasi di departemen perdagangan, departemen kehakiman,

departemen luar negeri dan kedutaan besar yang ada di Indonesia. Sedangkan

masing- masing negara mempunyai persyaratan yang berbeda-beda. Bagaimana

metode yang efektif untuk untuk proses legalisasi terhadap customer yang

berbeda-beda negara.

Berdasarkan masalah yang terdapat pada penelitian diatas, maka persoalan

penelitian yang terdapat pada PT. Unza Vitalis adalah sebagai berikut : bagaimana

sistem ekspor yang diterapkan oleh PT. Unza Vitalis, apa kelemahan yang terdapat

pada sistem ekspor pada PT. Unza Vitalis, serta bagaimana rekomendasi dan

penyusunan panduan untuk ekspor di PT.Unza Vitalis.

Karena setiap masing-masing negara tujuan ekspor memiliki persyaratan yang

berbeda, maka untuk itu penulis tertarik untuk menganalisis dan menyusun guideline

atau panduan yang mudah dipahami oleh seluruh karyawan PT. Unza Vitalis serta

tidak terjadi kesalahan pada saat proses ekspor dilaksanakan. Peneliti juga

menginginkan penelitian ini untuk memberikan solusi kepada pemilik PT. Unza

Vitalis agar proses penjualan ekspor menjadi lebih baik, yang akan menyebabkan

keuntungan dari hasil penjualan meningkat, dan para importir akan senang saat

(17)

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan terhadap kelemahan yang

terdapat pada sistem ekspor bagi PT Unza Vitalis. Dengan adanya sistem yang baik

maka penjualan yang terdapat pada PT Unza Vitalis dapat meningkat, diharapkan

tidak ada kesalahan atas pengiriman barang kepada importir, karena requirement

(18)

KERANGKA TEORITIS

Sistem Informasi Akuntansi

Informasi merupakan data yang sudah di olah sehingga berguna untuk

mengambil keputusan. Dengan kata lain informasi adalah fakta yang mempunyai arti

dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu ( Wilkinson, 1991:6, dalam Purwanto

2005:7). Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal

organisasi yang bertanggung jawab untuk persiapan informasi keuangan dan

informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi

perusahaan (Romney dan Steinbart, 2006).

Penyusunan sistem informasi untuk suatu perusahaan perlu

mempertimbangkan beberapa faktor yang penting sebagai berikut; sistem akuntansi

yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, yaitu bahwa sistem akuntansi harus

mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat

memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai; sistem akuntansi yang disusun harus

memenuhi prinsip aman, yang berarti sistem akuntansi harus dapat membantu

menjaga keamanan harta milik perusahaan (Romney dan Steinbart, 2006).

Sistem Informasi Penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan

rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kubutuhan dan keinginan

pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba ( Warwan, 1986

(19)

dua komponen atau lebih yang saling terintegrasi atau bekerjasama untuk

menghasilkan informasi penjualan (Mulyadi, 2001)

Sistem Ekspor

Sistem ekspor adalah kumpulan dari dua komponen atau lebih yang saling

berkaitan atau bekerjasama untuk menghasilkan dokumen-dokumen yang digunakan

untuk proses ekspor. Ekspor di dalam kegiatannya terdapat prosedur ekspor dari

masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor tersebut dan pengurusan

dokumen-dokumen yang diperlukan. Prosedur ekspor adalah langkah-langkah yang

harus ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan pengiriman barang ke luar negeri. Dalam

perdagangan international, penjual dan pembeli terpisah secara geografis. Letak

geografis dan peraturan pemerintah mempengaruhi cara pelaksanaan pengiriman

barang (Santoso,2002). Sistem ekspor yang baik selain terdapat pembeli dan penjual,

dalam proses ekspornya menggunakan jasa agen (forwarder) karena mempermudah

perijinan ekpor dan mempersingkat waktu, selain itu dalam proses ekspor bank yang

ditunjuk lebih baik bank online dalam arti bank yang ditunjuk penjual dan pembeli

saling terkait. Sistem ekspor juga harus memiliki dokumen-dokumen yang lengkap,

mengikuti prosedur yang telah ada, dan prosesnya akan lebih baik jika perusahaan

(20)

Bagian Sistem Ekspor

Dalam perdagangan international mempunyai beberapa bagian dalam sistem

penjualan ekspornya yaitu : Forwarder, Buyer, Bank dan Eksportir (Amir,2001).

Freight forwader adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa angkutan,

dimana peran utamanya sebagai pemberi jasa antara shipper (pengirim/eksportir) dan

consignee (Importir) atau airline dan shipping line. Dalam hal ini ada dua agen atau

broker dalam pengiriman yaitu EMKL dan Freight Forwarder, yang membedakannya

adalah apabila EMKL melakukan tugasnya hanya sampai pada barang dimuat di atas

kapal. Sedangkan Freight Forwarder melakukan tugasnya dengan bertanggung jawab

atas barang ekspor dari gudang eksportir sampai pada gudang importer. Jadi Freight

Forwarder tugasnya lebih luas dari EMKL. Buyer disebut juga importir, adalah

perusahaan yang membeli produk diluar negaranya. Bank merupakan badan yang

berperan sebagai acuan pembayaran setiap negara, dan setiap negara mempunyai

aturan-aturan yang berbeda dalam hal pembayaran luar antar negara. Eksportir adalah

badan yang menyediaakan barang atau produk yang akan dijual kepada importir.

Dokumen Ekspor

Dalam penjualan secara ekspor disini memerlukan beberapa dokumen yang

harus digunakan dalam proses ekspor, dokumen-dokumen tersebut dikelompokan

sebagai berikut : Dokumen induk ; surat kuasa adalah surat yang ditentukan oleh

eksportir yang isinya memberi kuasa kepada EMKL / Freight Forwader untuk

menyelesaikan dokumen ekspor di pelabuhan. Faktur perdagagan (Invoice)

(21)

oleh eksportir untuk importir, invoice dokumen isinya menerangkan tentang jenis

barang jumlah harga satuan dan total harga serta kualitas barang ekspor. Letter of

Credit (L/C) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh importir yang merupakan janji

bank untuk membayar eksportir, Bill of Lading (sertifikat pengapalan) merupakan

sertifikat pengapalan yang dikeluarkan pihak forwarding/shipping line yang berisi

identitas pengiriman barang dalam container, Shipping Instruction merupakan

dokumen yang dibuat oleh eksportir kepada perusahaan pelayaran yang berisi

booking ruang pengkapalan(Amir,2001).

Dokumen Penunjang : Packinglist adalah dokumen yang menerangkan

tentang jenis barang dalam bungkusan serta berat bersih dan berat kotor maupun

volumenya, Weight – Note merupakan suatu catatan yang berisi perincian berat dari

tiap peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan berat kotor dan berat bersih

tiap kemasan. COO (certificate of origin) dokumen yang digunakan untuk

menerangkan tentang asal barang yang dikirim yang dikeluarkan oleh departemen

perdagangan setempat, Measurement-List adalah daftar yang berisi ukuran atau

takarandari tiap peti yang bisanya menyebut volume dati tiap kemasan.

Chemical-Analysis merupakan dokumen suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh laboratorium

kimia dari perusahaan sendiri. Manufacturer’s adalah surat pernyataan yang dibuat

produsen yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya yang

membawa merk dagangannya (Trade Mark). Sedangkan PEB merupakan dokumen

pabean yang berupa formulir yang harus diisi oleh pemberitahu secara lengkap dan

(22)

Prosedur Ekspor

Suyono (2005) menguraikan prosedur dari ekspor produk komoditi

berdasarkan pihak-pihak yang terlibat : Eksportir yang akan mengekspor produknya

ke luar negeri dapat melalui beberapa proses, diantaranya dengan mengurus sendiri

pengiriman tersebut atau dengan melalui jasa agen. Dalam hal ini jasa agen yang

dapat digunakan adalah pada perusahaan swasta yaitu EMKL dan Freight Forwarder,

yaitu adalah sebuah perusahaan yang bertindak sebagai agen atau broker untuk semua

pengurusan dokumen-dokumen dan barang yang di ekspor. Perusahaan yang

melakukan pengiriman barang ekspor sendiri, semua pengurusan dokumen-dokumen

dan barang ekspornya dilakukan sendiri dengan barang ekspor tersebut dimuat diatas

kapal dan sampai kepada buyer atau importir. Perusahaan yang menggunakan jasa

agen atau broker yaitu EMKL dan Freight Forwarder, maka dalam pengurusan

dokumen-dokumen dan barang ekspornya semua akan diurus oleh agen tersebut.

Standar Operasional Prosedur

Teori yang membahas konsep (sistem ekspor) proses order, sampai proses

pengiriman ke importir pelaksanaanya berdasarkan SOP. Standar operasional

prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai

dengan fungsi dan alat penilain kinerja dalam ekspor berdasarkan indikator teknis,

admistratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja

(23)

mengenai apa yang dikerjakan dalam ekspor untuk mewujudkan profit atau laba yang

telah ditetapkan oleh manajemen.

Dilihat dari fungsinya SOP berfungsi membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang

teratur, sistematis, dan dapat dipertangung jawabkan , menggambarkan bagaimana

tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku,

menjelaskan bagaimana proses pelaksaan kegiatan berlangsung, sebagai sarana tata

urutan dari pelaksaan dan pengadmistrasian pekerjaan harian sebagaimana metode

yang di tetapkan, menjamin konsistensi dan proses kerja sistematik, dan menetapkan

hubungan timbal balik antar satuan kerja.

Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme

dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk

mencapai tujuan mendapatkan laba atau profit. SOP sebagai dokumen /instrument

memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisien

berdasarkan suatu standart yang sudah baku . Pengembangkan instrument

manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses ekspor dalam

oraganisasi dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebagai instrument manajemen, SOP berlandaskan pada sistem manajemen kualitas

(Quality Management System), yakni sekumpulan prosedur terdokumentasi dan

praktek-praktek standart untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin

kesesuaian dari proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau

(24)

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang

telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa

hal, yaitu : Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan

tersebut dapat berupa ketidakberesan dalam sistem yang lama sehingga sistem yang

lama tersebut tidak beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan lainnya

dikarenakan pesatnya pertumbuhan organisasi serta adanya kebutuhan informasi yang

semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat serta pertumbuhan prinsip

akuntansi yang baru. Untuk meraih kesempatan-kesempatan yang dapat berupa

peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkatkan kepada langganan, dan lain

sebagainya. Adanya instruksi-instruksi dari luar organisasi, seperti misalnya

(25)

METODE PENELITIAN

Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis

Satuan analisis dalam penelitian ini adalah sistem informasi siklus ekspor,

sedangkan objek penelitiannya adalah PT. Unza Vitalis.

Satuan pengamatan adalah suatu unsur atau kelompok dimana data atau

informasi tersebut diperoleh. Sehingga yang menjadi satuan pengamatan dalam

penulisan ini adalah bagian EXIM (ekspor impor) PT. UNZA VITALIS.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : Data primer dan Data

sekunder. Data yang dikumpulkan berupa keterangan mengenai sistem informasi

yang selama ini digunakan yang berkaitan dengan siklus penjualan ekspor. Data

primer diperoleh secara langsung dari proses wawancara dengan pemilik dan

karyawan PT Unza Vitalis yang dilakukan oleh peneliti. Dalam wawancara tersebut

peneliti berusaha untuk memperoleh informasi tentang penjualan ekspor serta

prosedur yang digunakan dalam ekspor tersebut. Diperoleh dari observasi kegiatan

ekspor dari proses awal terima order sampai akhir yaitu pengiriman shipping

dokumen ke importir. Data sekunder diperoleh dari dokumen dan nota-nota yang ada

(26)

Metode Penelitian

Metode yang dilakukan peneliti adalah Observasi dan Wawancara. Melakukan

observasi pengamatan secara cermat dengan mengawasi dengan teliti obyek-obyek

yang berkaitan (bagian sistem informasi ekspor), bagian penjualan PT Unza Vitalis.

Wawancara dilakukan dengan tanya jawab dengan pegawai bagian sistem penjualan

ekspor PT Unza Vitalis.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif deskriptif.

Analisis dilakukan dengan membandingkan teori-teori yang ada dengan kenyataan

yang terjadi dalam perusahaan berdasarkan data-data yang diperoleh serta untuk

menguraikan atau memberi pendapat dalam pengambilan keputusan dari laporan yang

telah diperoleh.

Langkah Analisis

Langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengamati struktur organisasi serta pembagian wewenang dan tanggung jawab PT

Unza Vitalis.

2. Mengamati fungsi-fungsi yang terkait, dokumen-dokumen dan prosedur ekspor yang

digunakan untuk menjalankan kegiatan.

3. Menganalisis sistem ekspor yang meliputi fungsi-fungsi yang terkait,

(27)

4. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem ekspor PT

UNZA VITALIS.

5. Data yang telah dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis, dengan mendesain

Flowchart, untuk melihat bagaimana sistem ekspor yang terdapat pada PT Unza

Vitalis. Untuk mengetahui kelemahan yang terdapat pada sistem ekspor PT Unza

(28)

ANALISIS DATA

Bab ini akan menguraikan gambaran objek penelitian yang meliputi sejarah

singkat perusahaan serta hasil penelitian yang telah diperoleh untuk menjawab

perumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian yang terdapat pada bab-bab

sebelumnya. Pembahasan dilakukan dengan membandingkan landasan teori dengan

kenyataan yang terjadi di lapangan. Pembahasan hasil penelitian meliputi proses

penjualan ekspor berdasarkan standard operasional prosedur serta pengawasan proses

penjualan ekspor pada PT. UNZA VITALIS Salatiga.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Suka Sukses Sejati didirikan berdasarkan Akta Pendirian Notaris Marina

Soewana No. 19 Tgl 30 November 2000, dengan Komisaris Merry Eddy, Direktur

Ibnu Holdun. Bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas. Mr Billy Hartono Salim

adalah pendiri perusahaan, mulai mendirikan perusahaan jasa distribusi yang kecil

pada tahun 1989 dan jaringan untuk produk kosmetik dan wewangian bernama PT.

Asri Karya Perdana Mandiri. Pada tahun 2001, ketika bisnis berkembang, beliau

kemudian membangun pabrik sendiri bernama PT. Kosmetika Alam Pesona Mandiri

(KAPM) dan mulai memproduksi produk perlengkapan mandi seperti mandi Lulur

(body scrub), parfum, juga menjadi pelopor untuk keberhasilan produk Feminin

Wash Sabun Sirih . Dengan jaringan luas dan distribusi pengalaman di lapangan,

kemudian berubah nama menjadi PT. Vitalis Indonesia yang juga ditetapkan sebagai

distributor eksklusif. Pada tahun 2005, dengan visi untuk memasuki pasar global saat

(29)

PT. Unza Vitalis Indonesia. Pada tahun 2007, PT. Unza Vitalis diakusisi oleh Wipro

Group yang berkantor pusat di negara India. Dengan diakusisinya PT. Unza Vitalis,

maka nama perusahaan menjadi “WIPRO UNZA”

PT. Unza Vitalis juga menerima GMP (Good Manufacturing Process)

sertifikasi dari BPOM untuk memastikan bahwa setiap produk yang diproduksi dan

diproses sesuai dengan standart yang telah ditetapkan oleh BPOM.

PT. Unza Vitalis berkantor pusat di Graha UV, Komplek Industri dan

Pergudangan Semanan Megah Kav.22, Jl. Daan Mogot KM.17.5 No. 22 Jakarta

Barat, dengan no NPWP : 02.005.548.9.059.000, sedangkan untuk unit produksi

berlokasi di Jl, Soekarno Hatta Km.5.5 DK Brajan Salatiga Jawa Tengah.

Kegiatan export PT. Unza Vitalis pada saat ini di isi dengan komoditi

personal body care, atau dengan kata lain adalah produk-produk perawatan tubuh

yang dimana diekspor ke beberapa negara tujuan dengan pembeli yang berbeda.

Dengan adanya perbedaan maka dibutuhkan sebuah sistem invoicing yang tepat dan

akurat agar barang jenis barang yang di ekspor tersebut tidak tertukar dengan negara

lain. Berikut ini adalah daftar nama pembeli beserta negara tujuan export :

1. Wipro Manufacturing Services Sdn. Bhd–Negara Malaysia

2. Wipro Unza Thailand LTD–Negara Thailand

3. Wipro Unza Vietnam CO., LTD.–Negara Vietnam

(30)

5. New Medical Centre Health Care LLC–Negara Uni Arab Emirates

6. Wipro Unza Singapore PTE, LTD–Negara Singapore

7. Ste Radiance Cosmetique SPRL–Negara Republik Democratic of Congo.

8. Far East Limited - Nigeria

9. Kandeel Industry and Trade - Negara Mesir

10. Al Aujan Trade–Negara Bahrain

Struktur Organisasi Departemen Ekspor

Manajemen merupakan suatu organisasi terpadu didalam pengelolaan

Deskripsi Pekerjaan :

Departemen Pembelian : bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku untuk

segala aktifitas produksi dan non produksi.

Aktifitas Produksi : Segala kebutuhan akan bahan baku yang berkaitan dengan proses

produksi yang berkaitan dengan aktifitas bisnis PT. Unza Vitalis

MANAGER

PEMBELIAN & PERENCANAAN & EXIM

(31)

Aktifitas Non Produksi : Segala kebutuhan yang tidak berkaitan dengan produksi

sepertihalnya pengadaan alat tulis kantor, perlengkapan kebersihan, perlengkapan

penerangan kantor dan sebagainya.

Departemen Perencanaan : bertanggung jawab atas segala bentuk

perencanaan dalam proses produksi PT. Unza Vitalis. Kegiatan perencaan tersebut

dalam bentuk menentukan jadwal proses produksi, menghitung kebutuhan material

bahan baku untuk proses produksi, berkoordinasi dengan departemen pembelian

kapan bahan baku material dapat masuk ke gudang bahan baku.

Departmen Exim dibagi menjadi 2 kegiatan aktifitas

1. Kegiatan Ekspor :

Ruang lingkup kerja departemen eksport meliputi :

Perencanaan

a. Melakukan perencanaan aktivitas dibagian export.

b. Membuat perencanaan pemesanan kontainer dan trucking.

c. Membuat perencanaan jadwal muat sesuai dengan prioritas jadwal closing

kapal dan kesiapan barang jadi.

d. Merencanakan pengembangan karyawan khususnya exim staff.

e. Membuat perencanaan tentang seleksi forwarding company terhadap vendor

yang sedang berjalan maupun yang akan berjalan

f. Membuat jadwal perencanaan shipment sesuai dengan konfirmasi approval dari

(32)

Pelaksanaan

a. Bertanggung jawab atas segala aktifitas shipment baik yang sudah berjalan

maupun yang akan berjalan.

b. Bertanggung jawab atas kualitas kontainer untuk proses shipment.

c. Bertanggung jawab atas keakuratan shipment.

Pengawasan

a. Memonitor pelaksanaan kegiatan di bagian export sesuai prosedur yang

telah ditetapkan.

b. Memonitor pekerjaan staff exim dalam rangka kegiatan export maupun

import.

c. Melakukan review terhadap aktifitas export dan import dengan exim staff

d. Mengontrol pengiriman paket melalui online tracking untuk memastikan

bahwa barang atau dokumen sampai ditangan penerima.

e. Melakukan random sampling di area produksi dan logistik agar barang jadi

sesuai dengan spesifikasi barang export.

f. Melakukan pengawasan terhadap arus dokumen pengapalan

Tindakan

a. Melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan terhadap potensi masalah

dengan melakukan continuous improvement di area exim.

b. Melakukan teguran terhadap forwarder yang dinilai tidak memenuhi kualifikasi

(33)

c. Melakukan review dan perbaikan semua aktivitas exim untuk memastikan

implementasi CPKB/ISO9001:2008 dilakukan dengan baik

Bertanggung jawab untuk menjaga etos kerja yang tinggi, kemampuan,

pengembangan dan pelatihan serta melakukan evaluasi tahunan atas semua

karyawan yang dibawahinya

Wewenang atau Kekuasaan

a. Mengkoordinir dan memonitor semua aktivitas pekerjaan di exim

b. Berkoodinasi dengan Dept lain dalam mencapai target yang ditentukan

oleh perusahan

c. Melakukan negosiasi harga berkaitan dengan pemilihan forwarder, agar

mendapatkan harga yang kompetitif dan juga yang dapat memberikan

pelayanan yang baik bagi perusahaan.

2. Kegiatan Impor bertanggung jawab atas aktifitas impor, hal ini berarti memasukan

barang (bahan baku material) dari pelabuhan ke gudang bahan baku material.

Dari kegiatan bisnis ekspor PT. Unza Vitalis, pembeli dari negara Malaysia yang

mempunyai order paling banyak dibanding dengan pembeli dari negara lain.

Berikut ini persyaratan di bahan jadi untuk negara tujuan ekspor, sehingga perlu

dibedakan per customer dan perjenis produk barang jadi :

1. Customer Malaysia (Wipro Manufacturing Services Sdn. Bhd) : Untuk Inject di

(34)

2. Customer Middle East (NMC, Safari, Al Aujan) : Di kemasan produk jadi terdapat

stiker arabic, inject di kemasan berupa batch no, tanggal pembuatan dan tanggal

kadar luarsa.

3. Customer Export (Thailand, Vietnam, Negara Afrika) : Untuk persyaratan produk

jadi sama dengan domestik diantaranya hanya mencantumkan batch no, tanggal

pembuatan dan tanggal kadar luarsa.

Dengan adanya beberapa perbedaan persyaratan atas produk barang jadi yang akan di

ekspor, maka dibutuhkan lah sistem invoicing yang akurat agar tidak terukar pada

saat proses muat barang ke container yang kemudian di ekspor ke customer. Selain

itu atas perbedaan kriteria di produk barang jadi berakibat pada perbedaan harga

untuk tiap masing-masing customer.

Dokumen-dokumen ekspor yang digunakan oleh PT. UNZA VITALIS dapat dilihat

dibawah ini berserta Tabel I :

1. COO (certificate of origin) : dokumen yang digunakan untuk menerangkan tentang

asal barang yang dikirim yang dikeluarkan oleh departemen perdagangan

setempat.(Lampiran 1)

2. Insurance : sebagai asuransi barang yang akan di ekspor. (Lampiran 2)

3. Faktur perdagagan (Invoice) : merupakan nota – perhitungan yang dibuat oleh

(35)

4. Shipping Instruction : dokumen yang dibuat pihak eksportir kepada perusahaan

pelayaran yang berisi booking ruang pengkapalan. (Lampiran 5)

5. PEB merupakan dokumen pabean yang berupa formulir yang harus diisi oleh

pemberitahu secara lengkap dan benar data-data atas barang ekspor yang

dipersyaratkan bagi pengapalan barang ekspor. (Lampiran 6)

6. Packinglist : dokumen tentang jenis barang dalam bungkusan serta berat bersih dan

(36)

Tabel 1 * Third Party certificate of inspection √

* Test Certificate √

* Chemical–Analysis (COA)–Certificate of Analysis √

* Inspection Certificate √ √ Asuransi ( Letter of Insurance )

Metode Pembayaran :

* Clean payments and settlements √

* Documentary collection √

Dari tabel di atas dapat dilihat bagian-bagian dari dokumen ekspor pada PT. UNZA

VITALIS, yang meliputi dokumen-dokumen, metode pembayaran dan jasa agen atau

(37)

menggunakan kontrak penjualan dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama

karena draf kontrak yang dibuat eksportir harus dikirimkan terlebih dahulu kepada

importir. Test Certificate juga tidak di pakai karena dokumen ini digunakan untuk

hasil ujicoba barang atau peralatan mengenai kekuatan,daya tahan, kapasitas dan

konstruksinya. Metode pembayaran Documentary collection tidak digunakan karena

prosesnya terlalu lama dan rumit sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam

proses pembayarannya.

Tabel 2

Syarat dan Perijinan Ekspor Negara Timur Tengah

Check Cost Legalisasi dokumen untuk pengiriman ke Timur Tengah

Customer Negara Port

Dari tabel diatas merupakan beberapa negara relasi PT. UNZA VITALIS yang berada

di kawasan Timur Tengah (middle east) yang membutuhkan legalisasi di departemen

(38)

yang ada di Indonesia. Dari tabel di atas dapat dilihat syarat atau ketentuan untuk

pengiriman di negara Timur Tengah membutuhkan ijin atau legalisasi dari beberapa

departemen, antara lain departemen (Kadin), departemen kehakiman, departemen luar

negeri, dan kedutaan besar. Karena setiap negara bagian Timur Tengah memiliki

(39)

Gambar 1

(40)

Keterangan :

EXIM (Export Import) menginformasikan kepada forwarder/EMKL untuk order

kontainer sesuai dengan quantity yang akan dikirim. EXIM juga mengirimkan SI

(Shipping Instruction), Invoice & Packing List sementara kepada forwarder.

Forwarder ambil dan cek kelayakan container sesuai DO (Delivery Order) di DEPO

pelayaran. Jika tidak layak, maka forwarder cari container lain yang layak. Jika layak,

maka segera menginformasikan ke exportir sebelum container di kirim ke gudang

exportir untuk proses stuffing. Setelah proses stuffing di gudang exportir, maka

forwarder mengirim container ke UPTK/Pelabuhan muat dan membuat

PEB(Pemberitahuan Export Barang) sesuai data dari exportir (Invoice & PL final)

untuk di FIAT ke BC dan dikirim via EDI. Bersamaan dengan keberangkatan

container, maka forwarder harus mengirimkan draft OBL(Ocean Bill of Lading)

terlebih dahulu untuk dicek oleh exportir. Jika hasilnya tidak ok, maka harus direvisi

sesuai request dari exportir. Jika hasilnya ok, maka forwarder menerbitkan original

OBL dan mengirimkan original shipping document ke UNZA, document shipping

yaitu;

- invoice (Ocean Freight) - Insurance

- packing list (PL) - bill of lading (BL)

- PEB(Pemberitahuan Export Barang) - COO (Certificate of Origin)

- NPE (Nota Persetujuan Ekspor) - Handling EMKL

Setelah menerima original dokumen pengapalan, maka EXIM membuat copy

dokumen untuk arsip kantor dan mengirimkan original dokumen ke consignee serta

(41)

clearance export. EXIM mengirimkan original shipping document ke pelabuhan

tujuan/importir.

Kelemahan

Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa PT. UNZA VITALIS dalam proses

ekspornya masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam proses ekspornya. Kelemahan

yang terdapat pada PT. UNZA VITALIS adalah sistem saat ini masih terdapat

kelemahannya, yang mengakibatkan komplain dari importir yang dimana akan

berdampak pada penjualan dari sisi ekspor. Hal ini diakibatkan karena PT. UNZA

VITALIS masih menggunakan satu dokumen (rangkap satu) dalam proses ekspornya,

dengan menggunakan satu dokumen menyebabkan proses pengiriman shipping

document, dan bill of landing terlambat dikirim ke importir, karena dokumen tersebut

kembali lagi ke PT. UNZA VITALIS untuk digunakan membuat dokumen copy dan

membuat payment request. Di dalam PT. UNZA VITALIS selama proses ekspornya

berjalan telah berganti staf di bagian ekspor (staf officer ekspor), sehingga saat

pergantian staf yang baru, staf pengganti hanya mengikuti sistem dan prosedur yang

telah ada sebelumnya.

Menurut penulis PT. UNZA VITALIS seharusnya membuat dokumen-dokumen

pengiriman eskpor menjadi rangkap dua. Rangkap pertama merupakan

dokumen-dokumen original, dan rangkap kedua merupakan dokumen-dokumen copy yang dapat

disimpan sebagai arsip oleh PT. UNZA VITALIS dan digunakan sebagai alat untuk

membuat payment request, karena dokumen originalnya dikirimkan langsung kepada

(42)

barang di pelabuhan. Peneliti juga membuat rekomendasi flowchart yang dapat dapat

dilihat di bawah ini.

Gambar 2

Flowchart Rekomendasi Sistem Ekspor PT UNZA VITALIS

KESIMPULAN

Dari penelitian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa, seharusnya PT. UNZA

VITALIS seharusnya memperbaharui sistem yang lama menjadi yang baru,

contohnya membuat dokumen dua rangkap. Dengan menggunakan dokumen dua

rangkap dapat mempersingkat waktu proses ekspor dari proses order sampai barang

(43)

bisa menyebabkan terjadinya overtime barang yang ada di pelabuhan, sehingga

importir harus menanggung biaya overtime barang yang ada di pelabuhan.

Saran

Menurut penulis seharusnya perusahaan mengubah sistem yang lama menjadi baru,

termasuk didalamnya mengubah prosedur yang lama menjadi yang baru, sebagai

contoh dalam proses ekspornya menggunakan dokumen rangkap dua, karena dengan

menggunakan dokumen rangkap dua bisa memudahkan atau mempersingkat proses

ekspornya sehingga barang yang di kirim kepada importir tidak terlambat dan

importir tidak membayar biaya tambahan yang dikenakan pelabuhan karena barang

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Amir. 2001. Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. Cetakan 7,

Lembaga Manajemen PPM. Jakarta.

Baridwan, Zaki. 1985. Sistem Akuntansi, Akademi Akuntansi YKPN.

Yogyakarta

Dewi, Fina Kustina. 2010. Analisis Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem

Penjualan Kredit (Studi Kasus pada CV. Talenta Anugerah, Semarang)

Program studi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana.

Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 7 Buku 1, PT.

Prenhallindo. Jakarta.

Mulyadi. 1997. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Universitas Gajah Mada, Salemba Empat. Jakarta.

Romney, B. Marshall dan Stembart, Paul John .2006. Sistem Infomasi Akuntansi,

Edisi 9 Buku 1, Salemba Empat. Jakarta.

Santoso, Imanuel Budi. 2002. Prosedur Ekspor Tembakau (Studi Kasus Pada UD.

Taru Harum), FE UKSW.

Suharsimi, Arikumto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka

(45)

Supramono & Intias Utami, 2003. DesainProposal Penelitian Studi Akuntansi &

Keuangan, FE UKSW. Salatiga

Sutojo, Siswanto. 2001. Membiayai Perdagangan Ekspor Impor, Damar Mulia

Pustaka. Jakarta.

(46)

PANDUAN WAWANCARA :

1. Bagaimanakah alur proses sistem ekspor pada PT. UNZA VITALIS? Bagian

apa saja yang terlibat?

2. Dokumen apa sajakah yang digunakan dalam sistem ekspor?

3. Sejak tahun berapa ekspor PT. UNZA VITALIS dimulai?

4. Apakah penjualan ekspor meningkatkan laba?

5. Apakah dengan mengekspor meningkatkan jumlah produksi barang?

6. Apakah ada kendala dari proses ekspor?

7. Apakah PT. UNZA VITALIS pernah melakukan proses perijinan sendiri?

8. Apakah PT. UNZA VITALIS selalu menggunakan jasa agen dalam proses

perijiinan?

9. Metode pembayaran apa yang digunakan dalam proses pembayaran?

10. Apakah perusahaan mempunyai SOP?

11. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap proses ekspor?

12. Apakah selama ini struktur organisasi terstruktur dan tersistematis dari

manager sampai staaf officer?

13. Negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor PT. UNZA VITALIS?

14. Apakah setiap Negara tujuan memiliki syarat-syarat tertentu?

15. Apakah selama ini perusahaan melakukan perbaikan pada sistem ekspornya?

16. Dokumen apa yang membedakan pengiriman ekspor untuk Negara bagian

Timur-Tengah?

17. Apa saja prosedur perijinan untuk dokumen untuk Negara tujuan

(47)

18. Apakah kendala dalam perijinan dokumen untuk Negara tujuan

Timur-Tengah?

19. Apa yang menyebabkan terjadinya complain customer?

20. Apakah selama ini dilakukan review atas evaluasi kinerja perusahaan secara

berkala?

21. Apakah perusahaan sudah melakukan proses ekspornya sesuai SOP?

22. Apakah selama ini perusahaan telah memenuhi aturan tentang standar ekspor?

23. Apakah fungsi- fungsi yang terkait telah menjalankan tugasnya sesuai

(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

Gambar

Tabel 2 Syarat dan Perijinan Ekspor Negara Timur Tengah ……………...    23
Gambar 2 : Flowchart rekomendasi ………………………………………  28
Tabel 1Dokumen EksporPT UNZA VITALIS
Tabel 2Syarat dan Perijinan Ekspor Negara Timur Tengah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kerjasama antara Amerika Serikat dengan Indonesia dalam FATCA dilakukan merupakan bentuk dari kebijakan yang dibuat oleh Amerika Serikat yang pada mulanya dibuat

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut di atas, penelitian tahun ke-1 ini bertujuan: (1) mendeskripsikan dan memaknai kecirian register KST kebahasaan lintas-bahasa berbahasa

cair. Bila tegangan dinaikkan secara kontinyu, maka pada suatu tegangan kritis tertentu akan terjadi percikan api diantara kedua elektroda tersebut. Dielektrik ideal

3 Proses MRP 4 Proses Produksi 1.1 Order Bahan Baku 1.2 Terima Bahan Baku 1.3 Buat Laporan Pembelian 2.1 Terima Order 2.2 Kirim Barang Jadi 2.3 Buat Laporan Penjualan 3.1 Cek

pengolahan data, bahwa penggunaan media gambar pada pembelajaran tema keluarga dapat meningkatkan kemampuan memahami anggota keluarga dan kerabatnya dalam menyebutkan, menunjukkan

Berdasarkan data pada tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) antara return on equity dan dividend payout ratio dengan nilai perusahaan sebesar 0,734

Jauh sebelumnya, Chase (1956) mengilustrasikan bahwa sama dengan Einstein dalam mendemonstrasikan relativitas ruang dan waktu, Whorf adalah orang yang mampu

BDKDVD ODWLQ NUHGLW EHUDVDO GDUL NDWD µ FUHGHUH¶ , yang artinya adalah percaya. Sejalan dengan itu, berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan