• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAMPINGAN BELAJAR DARI RUMAH UNTUK ANAK SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID-19 KECAMATAN PURWANEGARA, KABUPATEN BANJARNEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAMPINGAN BELAJAR DARI RUMAH UNTUK ANAK SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID-19 KECAMATAN PURWANEGARA, KABUPATEN BANJARNEGARA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN BELAJAR DARI RUMAH UNTUK ANAK

SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID-19 KECAMATAN

PURWANEGARA, KABUPATEN BANJARNEGARA

Sarwi Asri1, Hanum Syifa Sabilla Y2, Ika Wahyu Priratmaningtyas3, Kristina Dwi Handayani4, Rizka Meidiana5, Zulfatun Ni’mah6

1

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang. 2

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Semarang. 35

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Semarang. 4

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Semarang. 6

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Email: kristinadwiha@students.unnes.ac.id

Abstract: In the educational aspect, education in schools doesn’t always run smoothly and produces results as expected. Various efforts can be made to overcome educational problems, one of which is through learning assistance activities which are part of a form of community service. This community service activity is a means of conveying the usefulness of knowledge and a sense of student concern for the community in the field of education in the form of learning assistance through home tutoring activities. The purpose of this activity is to improve academic achievement and learning motivation of children. This activity involved a total of 50 children aged 7-15 years, which was carried out using offline methods and online methods. The method of implementing activities is descriptive qualitative. The data analysis technique is descriptive narrative. The activity results show different responses between offline methods and online methods.

Keywords: learning assistance, school children, offline methods, online methods

Abstrak: Dalam aspek pendidikan, tidak selamanya pendidikan di sekolah berjalan lancar dan

memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Berbagai upaya untuk mengatasi problematika pendidikan dapat dilakukan, salah satunya melalui kegiatan pendampingan belajar yang merupakan bagian dari bentuk pengabdian pada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai sarana penyampaian kebermanfaatan ilmu dan rasa kepedulian para mahasiswa terhadap masyarakat dibidang pendidikan dalam bentuk pendampingan belajar melalui kegiatan bimbingan belajar di rumah. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan prestasi akademik dan motivasi belajar anak. Kegiatan ini melibatkan anak usia 7 s.d. 15 tahun yang berjumlah total 50, yang dilaksanakan menggunakan metode luring dan metode daring. Metode pelaksanaan kegiatan secara deskriptif kualitatif. Teknik analisa data secara naratif deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan respon yang berbeda antara metode luring dan metode daring.

Kata kunci: pendampingan belajar, anak sekolah, metode luring, metode daring

PENDAHULUAN

Pengabdian Kepada Masyarakat berlangsung di Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, lebih khususnya Desa Purwonegoro dan Danaraja. Selama pandemi covid-19, di Kecamatan Purwanegara pelaksanaan pembelajaran

yang dilaksankan oleh sekolah menggunakan metode daring dan/atau luring. Namun, kebanyakan sekolah tidak menerapkan pembelajaran melalui penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Sekolah hanya memberikan tugas melalui lembar kerja yang diberikan kepada orang tua setiap minggunya. Pengabdian kepada masyarakat didasari oleh keadaan

(2)

pelaksanaan pendidikan yang ada di Kecamatan Purwanegara tersebut. Pengabdian kepada masyarakat Kecamatan Purwanegara berupa bimbingan belajar.

Bimbingan menurut Crow & Crow (Prayitno, 2004: 94) adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individuindividu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri. Menurut Crow & Crow tersebut layanan bimbingan yang diberikan pada individu atau sekumpulan individu berguna untuk menghindari dan mengatasi masalah dalam kehidupannya secara mandiri.

Pengertian belajar menurut E.R. Hilgard dalam Susanto (2016: 3) badalah suatu perubahan seseorang ke arah yang lebih baik sebagai reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku yang diperoleh melalui pelatihan, pembiasaan, atau pengalamanMorison, Ross, & Kemp (2001) menyatakan bahwa belajar dapat meningkat bilamana para pebelajar terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Apabila peserta didik atau pebelajar terlibat aktif dalam pembelajaran, dimana pebelajar dapat mengakses dan mengelola sendiri bahan sajian mereka akan lebih tertarik pada apa yang dipelajari.

Definisi pembelajaran menurut Hamalik (2005: 57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Jadi, bimbingan belajar adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk

membantu individu atau kelompok orang dalam bidang tertentu. Kegiatan pendampingan belajar melalui bimbingan belajar merupakan proses pemberian bantuan atau pertolongan baik bagi individu maupun kelompok oleh seorang atau lebih pembimbing yang memiliki keahlian di bidang tersebut dalam menentukan pilihan, penyesuaian serta pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman, latihan maupun rangsangan (Rosaria, dkk, 2017).

Pendampingan belajar melalui kegiatan bimbingan belajar dapat meningkatkan prestasi sekaligus motivasi belajar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Zumaroh (2013) yang menyatakan bahwa motivasi belajar siswa

underachiever dapat ditingkatkan melalui

layanan bimbingan kelompok yang tepat. (Zumaroh, 2013). Untuk meningkatkan motivasi siswa selain bimbingan belajar untuk memotivasi, perlu adanya bimbingan secara mental dengan memberikan motivasi positif. Pemberian

reward tampaknya memberikan kontribusi

yang baik. Reward yang diberikan tidak selalu berupa barang melainkan dapat berupa pujian atau konsekuensi positif (Erlita, 2014).

Kegiatan bimbingan belajar yang dilaksanakan di Kecamatan Purwanegara merupakan salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang Bersama Melawan Covid-19 (KKN UNNES BMC-19) tahun 2020. KKN UNNES merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dan berlokasi di daerah domisili asal mahasiswa. Kegiatan tersebut didasari oleh Surat Edaran Rektor UNNES Nomor B/1738/UN37/TU/2020 tentang Perpanjangan Layanan Akademik dan Umum Masa Kewaspadaan dan Pencegahan Penyebaran Infeksi Covid-19. Adapun salah satu tujuan dari pelaksanaan KKN ini yaitu sebagai wujud dukungan UNNES dalam usaha mencegah penyebaran Covid-19. Dengan adanya

(3)

program kerja Bimbingan Belajar KKN UNNES BMC diharapkan membantu masyarakat, khususnya anak-anak dalam kegiatan belajar.

METODE

Pendampingan belajar berbasis luring dan daring bagi anak sekolah Desa Purwonegoro dan Desa Danaraja, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, yang berjumlah 50 anak, dengan usia rata-rata 7 s.d. 15 tahun, pendidikan responden Sebagian besar pelajar sekolah dasar.

Pendampingan belajar dilaksanakan secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring) dari 9 Juli s.d. 15 Agustus 2020 atau 25 kali pertemuan selama Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang Bersama Melawan Covid-19 (KKN UNNES BMC).

Bentuk pendampingan secara luring berupa bimbingan belajar mengenai materi pembelajaran di sekolah dan pembelajaran Al-Qur’an. Metode yang digunakan adalah ceramah atau diskusi. Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta pendampingan, yang dikombinasikan dengan gambar-gambar, animasi, dan video serta materi yang relative banyak secara padat, cepat, dan mudah.

Bentuk pendampingan secara daring berupa belajar mengenai materi pembelajaran yang ada di sekolah. Metode yang digunakan adalah ceramah atau diskusi melalui grup WhatsApp. Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta pendampingan, yang dikombinasikan dengan gambar-gambar, animasi, dan video serta materi yang relative banyak secara padat, cepat, dan mudah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari kegiatan pengabdian ini berupa pendampingan belajar anak sekolah melalui kegiatan bimbingan belajar yang

dilaksanakan di Desa Purwonegoro dan Desa Danaraja sebagai upaya dalam pelaksanaan salah satu program kerja wajib Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang Bersama Melawan Covid-1 (KKN UNNES BMC). Pelaksanaan kegiatan pendampingan belajar menggunkan metode yang tepat untuk tercapainya tujuan dilaksankan pendampingan belajar. Menurut Rifa’i dan Anni (2015: 78) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi proses belajar adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal siswa mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual dan emosional; serta kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialiasasi dengan lingkungan. Faktor eksternal seperti variasi, tingkat kesulitan materi belajar, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat. Belajar dapat dikatakan berhasil jika pendidik (guru) memerhatikan kemampuan internal siswa dan situasi stimulus di luar siswa. Dengan demikian metode yang digunakan dalam pendampingan belajar sangat berpengaruh terhadap proses dan belajar anak. Pendampingan belajar dilaksanakan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu Metode Luring dan Metode Daring. Dan dua metode tersebut dapat dikpadukan atau bisa disebut sebagai blanded learninI. Bonk & Graham dalam Ghofur (2019) mendifinisikan blended learning sebagai kombinasi pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran yang dimediasi dengan komputer. Namun kedua metode tersebut, yaitu luring dan daring merupakan metode pembelajarn yang berbeda.

Metode Luring menurut KKBI Kemendikbud adalah akronim dari luar jaringan. Luring diartikan sebagai terputus dari jejaring komputer. Pada praktiknya, pembelajaran menggunakan metode luring dilaksanakan sesuai dengan protocol Kesehatan, seperti: Penggunaan Masker, Sebelum Kegiatan dilakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir,

(4)

membawa handsanitizer, serta manjaga jarak.

Sedangkan Metode Daring menurut KKBI Kemendikbud adalah akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Menurut WANTIKNAS (2020), di tengah merebaknya wabah COVID-19 belakangan ini, menerapkan pembelajaran berbasis digital atau e-learning sangat bermanfaat untuk melindungi peserta didik dari penyebaran virus COVID-19. Sedangkan menurut Hartono (2017), e-learning merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel untuk menyampaikan materi elearning dari seorang pakarnya. Pada praktiknya, pendampingan belajar menggunakan metode daring dilaksanakan melalui Grup WhatsApp yang beranggotakan anak-anak sekolah lingkungan sekitar dan pendamping.

Kelebihan dan Kekurangan pendampingan belajar menggunakan metode luring yaitu:

1. Kelebihan

a. Mendorong Anak Giat Belajar: interaksi antara pendamping dan anak mendorong anak untuk aktif mempelajari pelajaran yang disampaikan

b. Partisipasi aktif pendamping dan Anak: anak secara aktif terlibat dalam kegiatan pendampingan belajar. Partisipasi aktif sangat penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang materi yang dibahas c. Komunikasi: ada komunikasi

yang baik anatar pendamping dan anak maupun anatar anak itu sendiri.

2. Kekurangan

a. Ruang dan waktu terbatas: kondisi lingkungan sangat berpengaruh, pada cuaca yang panas atau ruang belajar

dengan banyak anak tidak akan optimal dalam belajar. Kelebihan dan Kekurangan pendampingan belajar menggunakan metode daring yaitu:

1. Kelebihan

a. Metode daring merupakan media komunikasi yang efektif, cepat, dan kredibel untuk menyampaikan materi pembelajaran

b. Jumlah peserta tidak terbatas c. Peserta memperoleh

visualisasi yang lebih lengkap d. Kapan saja, dimana saja: dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global e. Membangun komunitas:

anak-anak dapat belajar saling tukar informasi satu dengan yang lain

f. Peningkatan pembelajaran siswa: materi dapat dirancang secara multimedia dan dinamis.

2. Kekurangan

a. Kecenderungan mengabaikan aspek sosial

b. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet

c. Tidak ada pengawasan secara langsung antara pendamping dan peserta

d. Kurangya pengusaan alat elektronik.

Respon dari anak-anak terhadap pendampingan belajar secara luring dan daring berbeda. Respon anak terhadap pembelajaran dengan metode luring lebh antusias dan komunikatif dari pada pendampingan belajar dengan metode daring. Sedangkan dengan metode daring walaupun respon anak kurang antusias dan komunikatif namun pendamping lebih leluasa dalam penyampaian materi khususnya dalam visualisasi pembelajaran yang disampaikan.

(5)

Siklus respon anak antara pendampingan belajar luring dan daring juga berbeda. Ketika menggunakan metode luring, dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan anak-anak memiliki respon yang tinggi untuk belajar, sedangkan dengan metode daring pada awal pertemuan respon anak-anak tinggi, kemudian semakin mendekati akhir pertemuan motivasi belajar semakin menurun.

SIMPULAN

Kesimpulan dalam pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakn dalam kegiatan KKN UNNES BMC berupa pendampingan belajar bagi anak sekolah yang dilakukan dengan metode luring dan metode daring berjalan dengan lancar dalam peroses pelaksanaannya.

Metode Luring menurut KKBI Kemendikbud adalah akronim dari luar jaringan. Luring diartikan sebagai terputus dari jejaring komputer. Sedangkan Metode Daring menurut KKBI Kemendikbud adalah akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya.

Pendampingan belajar yang dilaksanakan selama 45 hari atau 25 kali pertemuan mendapatkan respon anak yang berbeda antara metode luring dan metode daring. Melalui metode luring respon anak lebih antuasias dari pada menggunakan metode daring.

DAFTAR PUSTAKA

Ghofur, M. A. (2019) Apa itu Hybrid/Blending

Learning?. Diakses pada 9 Agustus

2020 melalui

https://maglearning.id/2019/01/25/apa-itu-hybrid-blended-learning/

Hamalik, Oemar. (2005). Perencanaan

Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hartono, Sugianto. (2017) Apa Saja Kelebihan

dan Kelemahan Penggunaan

E-Learning. Diakses pada 9 Agustus 2020

melalui

https://sis.binus.ac.id/2017/01/18/apa- saja-kelebihan-dan-kelemahan-penggunaan-e-learning/

Morrison, G.R. Ross, S. Kemp, J.E. (2001).

Designing Effective Instruction. New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Prayitno. (2004). Layanan Bimbingan

Kelompok Dan Konseling Kelompok.

Padang: Universitas Negeri Padang. Rifa’i & Anni. (2015). Psikologi Pendidikan.

Semarang: Universitas Negeri

Semarang Press.

Rosaria, D., Novika, H. (2017). Bimbingan Belajar Bahasa InggrisBagi Anak Usia Sekolah Dasar (6-12 Tahun) Di Desa Semangat Dalam Rt.31 handil Bhakti.

Jurnal Al-Ikhlas, 3(4).

Susanto, A. (2016). Teori Belajar dan

Pembelajaran di Sekolah dasar.

Jakarta: Prenadamedia Grup.

WANTIKNAS (2020) Empat Kelebihan dan Kekurangan Menetapkan E-Learning. Diakses pada 9 Agustus 2020 melalui http://www.wantiknas.go.id/id/berita/e mpat-kelebihan-dan-kekurangan-dalam-menerapkan-e-learning

Zumaroh, A. K. (2013). Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Underachiever Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa SD Negeri Pekunden Semarang.Under Graduates Thesis, Universitas Negeri Semarang.

(6)

LAMPIRAN

1. Pendampingan Belajar Metode Luring

2. Pendampingan Belajar Metode Daring

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Audit terhadap pelaksanaan kegiatan sosial pada BKM Usaha Bersama Desa Benteng ternyata tidak membuat proposal untuk kegiatan dimaksud dan Kegiatan Ekonomi Non Bergulir

Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan efikasi diri orang tua dalam membantu anak belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19 di Sekolah dasar Negeri 5 Lawang

Menurut Permendikbud nomor 37 tahun 2014 pendidikan nak usia dini merupakan pendidikan yang ditujukan pada anak usia dini untuk merangsang dan memaksimalkan aspek- aspek

Berdasarkan hasil penelitian dalam keterlibatan orangtua saat pendampingan belajar anak selama masa panemi Covid-19 di PAUD yang berada pada Kota Salatiga dan Kota

Program Kerja KKN BMC Desa Pesanggrahan meliputi 10 program kerja yang mana diantaranya 3 Program Kerja wajib meliputi Pendampingan belajar Anak Sekolah, Pelatihan Budidaya

Tata guna tanah (land use) yang tidak benar dan penggunaan yang semrawut dari berbagai fasilitas, seperti adanya lalu lintas penumpang dalam areal cargo handling, penanganan

10 Program kerja KKN UNNES BMC 2020 yang sudah terlaksana terdiri dari program kerja infografis mapping data Covid- 19 melalui aplikasi INARISK, program kerja pendampingan belajar

Berdasarkan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah kami selenggarakan berupa Pendampingan Kegiatan Pelatihan Pada Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Memanfaatkan