• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Resistensi Antibiotika.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mekanisme Resistensi Antibiotika."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mekanisme Resistensi Antibiotika I Ketut Agus Somia, Ketut Tuti Parwati Merati

Divisi Penyakit Trofik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana – RSUP Sanglah Denpasar Bali

Latar Belakang

Infeksi merupakan penyebab utama penyakit sepanjang sejarah umat manusia. Salah satu aspek yang terjadi semenjak ditemukan antibiotik, disamping dapat teratasinya masalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, disisi lain terjadi bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik.

Meningkatnya bakteri yang resistensi antibiotik diakibatkan oleh

kombinasi akibat dari karakteristik mikroba, tekanan seleksi akibat pemakaian antibiotik, serta perubahan sosial dan teknis yang meningkatkan transmisi organisme yang resisten. Ancaman dari peningkatan organisme resisten diperlukan tindakan bersama untuk mencegah munculnya dan penyebaran strain mikroorganisma yang resisten.

Berikut akan dibahas secara ringkas tentang mekanisme resistensi antibiotika, dengan

harapan pemahaman ini dapat mencegah dan mengatasi berkembanganya

mikroorganisme yang resisten.

Cara kerja antibiotik

Tiga kondisi yang diperlukan oleh antibiotik untuk bisa menjadi efektif terhadap bakteri adalah i) kepekaan antibiotic terhadap target yang ada dalam sel, ii) antibiotik harus dapat mencapai sasaran dalam jumlah yang cukup, dan iii) antibiotik harus tidak bisa diinaktivasi atau dimodifikasi. Untuk memahami mekanisme resistensi diperlukan pemahaman tentang dimana dan bagaimana antibiotika bekerja. Secara umum cara kerja antibiotic meliputi

1. Mempengaruhi sintesis didinding sel (b-lactam seperti: penicillins dan

cephalosporins, Glycopeptides seperti: vancomycin,teicoplanin, oritavancin; Telavancin)

2. Mempengaruhi sintesis asam nukleat Macrolide. (Aminoglycosides,

Chloramphenicol, Tetracyclines dan oxazolidinones)

3. Menghambat jalur metabolic (Rifampicin, Quinolones, sulfonamides and

trimethoprim)

(2)

Secara umum mekanisme terjadinya resistensi dapat terjadi melalui:

1. Inaktivasi antibiotik : terjadi inaktivasi molekul antibiotik yang aktif secara langsung.

2. Modifikasi sasaran antibiotic: terjadi perubahan sensitivitas terhadap antibiotik

dengan cara modifikasidari sasaran kerja antibiotik

3. Efflux pump dan perubahan permeabilitas membran luar (OM): terjadi penurunan

konsentrasi antibiotic tanpa modifikasi senyawa itu sendiri;

4. Bypass Sasaran: beberapa bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik spesifik

[image:2.595.99.487.286.601.2]

dengan cara melewati inaktivasi oleh enzim tertentu yang menjadi sasaran kerja antibiotik.

Gambar 1. Aspek genetic dan biokimia mekanisme resistensi antibiotik

Kepustakaan

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Gambar

Gambar 1. Aspek genetic dan biokimia mekanisme resistensi antibiotik

Referensi

Dokumen terkait

Pentingnya dilakukan penelitian ini karena peneliti ingin menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah, faktor-faktor tersebut meliputi pengeluaran

Lembaga Masyarakat dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak pada Acara Peresmian Kelompok Bermain di Kelurahan Bondongan, Bogor.. Ceramah dan

Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat) secara bersama-sama, sehingga bisa diketahui

Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa dari kunjungan ke berbagai kecamatan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Arau baik dari kawasan hulu mapun hilir

Dari hasil analisis larutan hasil fotodegradasi pada berbagai varasi waktu penyinaran didapatkan grafik hubungan pengurangan konsentrasi diazinon hasil degradasi

Pengamatan pada tanaman yang berumur 35, 42, 49, 56, 63, dan 70 �ST, menunjukkan bahwa populasi trips pada semua perlakuan baik pestisida biorasional maupun pestisida

Berhak memasang nama dan logo perusahaan pada branding kendaraan, pada website dan aplikasi smartphone selama 1 tahun kegiatan program ditambah 6 bulan pasca kegiatan program,

Sekolah dapat mendidik orang muda dalam mengusahakan perdamaian tanpa kekerasan dengan memperjelas peranan sosial mereka, memajukan peserta didik untuk belajar dan memberikan