• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pamflet Pengajuan Asuransi Kecelakaan Kerja Bagi Pekerja Asing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pamflet Pengajuan Asuransi Kecelakaan Kerja Bagi Pekerja Asing"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

~日本にお住まいの外国人労働者の皆様へ~

~日本にお住まいの外国人労働者の皆様へ~

~日本にお住まいの外国人労働者の皆様へ~

~日本にお住まいの外国人労働者の皆様へ~

Kecelakaan serta cedera saat sedang bekerja di Jepang

akan dijamin asuransi kecelakaan kerja di Jepang

Seksi Kompensasi, Departemen Kompensasi Kecelakaan Kerja, Biro Standar

Pamflet Pengajuan Asuransi

Kecelakaan Kerja Bagi

Pekerja Asing

Jilid II

Poin Penentuan Kecelakaan Kerja

Rincian Berbagai Jenis Manfaat Asuransi

(2)

Sakit Dsb Yang Dikompensasi

Dengan Asuransi Kecelakaan Kerja

○ Agar dapat memperoleh kompensasi dari

asuransi kecelakaan kerja, cedera, sakit, cacat,

ataupun meninggal dunia yang dialami

(selanjutnya disebut “Sakit Dsb”) perlu

memenuhi persyaratan ①

① dan ②

② berikut ini.

① Berstatus sebagai pekerja pada saat cedera

ataupun terpapar faktor berbahaya *1.

② Sakit dsb adalah disebabkan karena

pekerjaan *2 ataupun perjalanan pulang pergi

kerja.

*1 : Trainee serta pemilik usaha yang bukan

merupakan pekerja pada prinsipnya tidak dapat

memperoleh kompensasi.

*2 : Terbukti

melakukan tugas

seperti terlibat

dalam pekerjaan dan sebagainya merupakan

prasyarat (persyaratan penting).

Meski dinyatakan

melakukan tugas

namun

jika penyebab karena pekerjaan tidak dapat

dibuktikan seperti berikut ini, maka tidak dapat

memperoleh kompensasi.

① Pekerja tersebut menjadi korban pemukulan

pihak ketiga karena dendam pribadi.

② Kecelakaan dilakukan secara sengaja oleh

pekerja tersebut.

(3)

○ Kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja adalah sakit dsb

yang dialami oleh pekerja karena “pulang pergi kerja”.

“Pulang pergi kerja” adalah perpindahan pekerja terkait dengan

pekerjaan dengan kategori ① ~ ③ dengan rute dan cara yang

wajar. Perpindahan yang bersifat bisnis tidak termasuk.

Akan tetapi, jika pekerja tersebut

menyimpang

dari rute

perjalanan yang biasanya atau

menginterupsi

perjalanan, maka

pergerakan di antara penyimpangan atau penhentian rute serta

pergerakan setelahnya tidak dianggap sebagai perjalanan pulang

pergi kerja.

Kemudian, jika

penyimpangan

atau

penginterupsian rute

terpaksa dilakukan untuk hal-hal yang ditetapkan dengan

peraturan menteri kesehatan, tenaga kerja, dan kesejahteraan

yaitu untuk keperluan kehidupan sehari-hari, maka dianggap

sebagai perjalanan pulang pergi kerja, kecuali waktu di natara

penyimpangan atau pengalihan.

① Pulang pergi antara tempat tinggal dan tempat kerja.

② Perpindahan dari tempat kerja yang ditetapkan dengan

peraturan menteri kesehatan, tenaga kerja, dan kesejahteraan

ke tempat kerja yang lain (menunjuk perpindahan beberapa

pekerja di antara tempat kerja).

③ Perpindahan yang didahului atau dilanjutkan dengan perjalanan

pulang pergi pada No. ① (terbatas untuk perpindahan yang

sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dengan peraturan

menteri kesehatan, tenaga kerja, dan kesejahteraan). (Menunjuk

perpindahan antara tempat tinggal selama bertugas bagi pekerja

yang tidak membawaserta keluarganya dengan tempat tinggal

aslinya).

(4)

”Terkait dengan pekerjaan”

maksudnya adalah aktivitas

tersebut harus berkaitan erat dengan pekerjaan, yaitu dilakukan

supaya terlibat dalam pekerjaan atau dilakukan setelah

pekerjaan selesai.

Oleh karenanya, misal setelah selesai kerja melakukan

aktivitas seperti olahraga atau bermain sepak bola di dalam

fasilitas di tempat kerja dan setelah itu pulang. Aktivitas yang

berlangsung lama seperti ini tidak dapat dikatakan sebagai

aktivitas

”terkait dengan pekerjaan”

.

Rute dan cara yang wajar

adalah rute, sarana, dll yang biasa

digunakan pekerja tersebut untuk melakukan perpindahan (①~

③) yang telah diuraikan sebelumnya.

Rute dan cara yang wajar

biasanya tidak terbatas satu saja.

Akan tetapi, mengambil rute memutar tanpa alasan yang wajar,

pulang pergi kerja mengendarai mobil tanpa memiliki SIM, dan

sebagainya tidak termasuk sebaai rute dan caa yang wajar.

Menyimpang

adalah menyimpang dari

rute yang wajar

dengan tujuan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan saat

dalam perjalanan pulang pergi kerja.

Menginterupsi

adalah

melakukan tindakan yang tidak ada kaitannya dengan

perjalanan pulang pergi kerja pada rute pulang pergi kerja.

Contoh konkritnya adalah menonton film di bioskop, masuk

ke bar untuk minum-minum, dan sebagainya dalam perjalanan

pulang dari tempat kerja.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Terkait

(5)

1. Pulang pergi kerja

secara umum

2. Jika gabungan beberapa pekerja

3. Jika pekerja ditugaskan ke

tempat lain dan sendiri

Bentuk Perjalanan Pulang

Pergi Kerja

Perhatian : Bentuk 2 dan 3 termasuk dalam perjalanan pulang pergi kerja setelah cakupan pulang pergi kerja diperluas mulai tahun 2006. Harap diperhatikan, karena ada persyaratan tertentu.

Tempat

tinggal Tempat kerja

Tempat kerja Tempat kerja lainnya

Tempat tinggal Tempat kerja Tempat tugas Tempat tinggal asli

Ruang Lingkup Perjalanan

Pulang Pergi Kerja

○ : tidak termasuk dalam cakupan perjalanan pulang pergi kerja × : tidak termasuk dalam cakupan perjalanan pergi kerja

Tempat kerja Menginteru

psi

Tempat tinggal

Menyimpang

Tempat kerja kehidupan sehari-hari yang Tindakan yang perlu untuk

ditetapkan dengan peraturan menteri kesehatan, tenaga

kerja, dan kesejahteraan (Menginterupsi)

Tempat tinggal

Tindakan yang perlu untuk kehidupan sehari-hari yang

ditetapkan dengan peraturan menteri kesehatan, tenaga kerja,

dan kesejahteraan (Menyimpang)

* Berlaku juga untuk perpindahan dari tempat kerja satu ke tempat kerja yang lain serta dari tempat tugas ke tempat tinggal asli.

(6)

○ Aturan Dasar

Jumlah manfaat dasar per hari pada prinsipnya adalah jumlah nominal yang

setara dengan gaji rata-rata yang diatur pada pasal 12 UU Standar

Ketenagakerjaan.

Gaji rata-rata pada prinsipnya adalah angka yang diperoleh dari total jumlah

gaji yang dibayarkan kepada pekerja tersebut selama 3 bulan sebelum tanggal

terjadinya alasan yang mengharuskan untuk menghitungnya (tanggal terjadinya

kecelakaan yang menyebabkan pekerja cedera atau meninggal dunia atau

tanggal pekerja tersebut dinyatakan sakit berdasarkan diagnosa dokter dapat

dijadikan acuan, namun tanggal batas penggajian yang ditetapkan adalah tepat

sebelum tanggal terjadinya alasan penghitungan) dibagi dengan total jumlah

hari (jumlah hari kalender, termasuk hari libur) pada jangka waktu tersebut.

Gaji yang mendasari perhitungan gaji rata-rata adalah gaji yang dibayarkan oleh

pengguna tenaga kerja sebagai renumerasi tenaga kerja tanpa mempersoalkan

sebutannya.

Akan tetapi, gaji yang dibayarkan secara khusus antara lain tunjangan

pernikahan dan sebagainya serta gaji yang dibayarkan dalam jangka waktu lebih

dari 3 bulan, misalnya bonus yang dibayarkan 2 kali setahun tidak masuk dalam

perhitungan ini.

○ Pengecualian

① Jika kemudian jumlah nominal yang setara dengan gaji rata-rata dinyatakan

tidak sesuai untuk perhitungan jumlah manfaat dasar per hari, maka akan

ditetapkan cara khusus untuk menghitung jumlah manfaat dasar per hari.

(a) Jika terdapat masa cuti kerja untuk perawatan medis di luar pekerjaan di tengah

masa perhitungan gaji rata-rata.

(b) Jika penderita pneumokoniosis berganti tugas selain di pekerjaan yang rawan

debu.

(c) Lainnya.

② Untuk jumlah manfaat dasar per hari absen kerja terkait dengan manfaat

(kompensasi) absen kerja, jika telah lewat 1.5 tahun sejak pengobatan dimulai,

maka pekerja bersangkutan akan dikenai jumlah batas minimum dan maksimum

sesuai tingkat usia.

Untuk manfaat pensiun, pekerja bersangkutan akan dikenai jumlah batas

minimum dan maksimum sesuai tingkat usia mulai dari bulan pertama pensiun

dibayarkan.

(7)

Jumlah perhitungan pokok pada prinsipnya adalah jumlah yang diperoleh

sebagai jumlah tahunan perhitungan pokok dibagi 365 hari, yaitu jumlah

total penggajian khusus yang diterima oleh pekerja bersangkutan dari

pemberi kerja dalam waktu 1 tahun sebelum tanggal terjadinya kecelakaan

yang menjadi penyebab cedera atau meninggal dunia karena pekerjaan

atau perjalanan pulang pergi kerja atau tanggal pekerja bersangkutan

dinyatakan sakit berdasarkan diagnosa.

Dalam hal ini, Penggajian khusus adalah gaji yang dibayarkan per periode

yang melebihi 3 bulan, antara lain bonus dan sebagainya yang dikeluarkan

dari dasar perhitungan jumlah manfaat dasar per hari. (Meskipun

merupakan gaji yang dikeluarkan dari dasar perhitungan, namun tidak

termasuk gaji yang dibayarkan secara khusus.)

Kemudian, jika jumlah total penggajian khusus melebihi jumlah nominal

yang setara dengan 20% dari jumlah tahunan manfaat dasar (jumlah

nominal yang setara dengan 365 kali lipat jumlah manfaat dasar per hari),

maka jumlah nominal yang setara dengan 20% dari jumlah tahunan

manfaat dasar akan menjadi jumlah nominal tahunan perhitungan pokok.

Batas nominalnya adalah 1.5 juta yen.

Jika gaji per bulan 200 ribu yen, tanggal penutupan perhitungan gaji adalah setiap

akhir bulan, dan kecelakaan terjadi pada bulan Oktober, maka :

200,000 yen ×3 bulan÷92 hari (Juli (31 hari) + Agustus (31 hari) +

September (30 hari) ≒6,522 yen

Akan dibayarkan sejumlah 5,217 yen, yaitu 80% dari jumlah manfaat dasar per hari

dalam 1 hari absen kerja.

Contoh Perhitungan Jumlah Manfaat Dasar Per Hari

“Gaji” di atas tidak termasuk gaji yang dibayarkan secara khusus dan gaji yang

dibayarkan per periode yang melebihi 3 bulan.

Kemudian, “Gaji yang dibayarkan per periode yang melebihi 3 bulan”

direfleksikan ke “jumlah perhitungan pokok” pada saat menetapkan jumlah

pensiun khusus keluarga yang ditinggalkan.

(8)

Angka kematian karena “kanker” yang disebabkan karena gaya hidup, “penyakit serebrovaskular” antara lain infark otak dsb, serta “penyakit jantung” antara lain infark miokard dsb semakin bertambah. Di antara penyakit yang disebutkan ini, penyakit otak dan jantung menempati 30% dari penyebab meninggalnya penduduk.

Penyakit otak dan jantung ini terutama timbul karena lesi vaskular yang menjadi pokok dari penyakit ini perlahan-lahan memburuk akibat faktor genetik maupun berbagai faktor kehidupan sehari-hari antara lain penuaan, diet, serta lingkungan hidup, namun ada juga yang timbul karena pekerjaan. Yang timbul karena pekerjaan ini disebut juga dengan Karoshi (meninggal karena terlalu banyak kerja).

Penetapan Kecelakaan Kerja Untuk Pasien Penyakit

Otak dan Jantung

* ”Beban berlebihan yang jelas karena pekerjaan” adalah :

①Kejadian luar biasa : dari tepat sebelum timbul gejala penyakit sampai dengan sehari

sebelumnya berkembang menjadi kejadian luar biasa

②Beban berlebih dalam jangka pendek : mengerjakan pekerjaan yang terlalu berat pada

jangka waktu yang berdekatan dengan timbulnya gejala penyakit (umumnya 1 minggu)

③Beban berlebih dalam jangka panjang : mengerjakan pekerjaan yang terlalu berat yang

menyebabkan akumulasi kelelahan yang cukup signifikan selama 6 bulan sebelum

timbulnya gejala penyakit

(a) Jika terbukti bekerja di luar jam kerja melebihi 100 jam selama 1 bulan sebelum timbul

penyakit.

(b) Jika terbukti bekerja di luar jam kerja selama 80 jam setiap 1 bulannya selama 2~6

bulan sebelum timbul penyakit dan korelasi dengan pekerjaan dinilai kuat.

Penyakit otak dan jantung timbul karena lesi cacat antara lain penyempitan pembuluh

nadi serta aneurisma yang menjadi dasar dari gejala penyakit ini terbentuk oleh faktor

genetik maupun berbagai faktor dalam kehidupan sehari-hari, antara lain penuaan, diet,

lingkungan hidup, dan lain-lain, kemudian lesi cacat tersebut berlanjut dan bertambah

buruk, dan ada kalanya penyakit ini timbul secara mendadak.

Akan tetapi, lesi vaskular dapat memburuk dengan cepat karena bekerja terlalu keras, dan

akibatnya akan timbul gejala penyakit otak dan jantung. Oleh karenanya, dalam kriteria

penetapan kecelakaan kerja, jika penyakit otak dan jantung timbul karena *beban

berlebihan yang jelas karena pekerjaan, m

aka dapat memperoleh kompensasi kecelakaan

kerja.

(9)

Garis besar penilaian beban psikologis karena pekerjaan adalah seperti berikut ini, dan pada prinsipnya jika sesuai dengan poin ① atau ② berikut ini, maka akan dinilai sebagai beban psikologis yang kuat karena pekerjaan yang

potensial menimbulkan gangguan mental.

Kekuatan beban psikologis dari peristiwa

III

II

Beban psikologis dari perubahan yang mengiringi peristiwa

III

II

dan

dan

Akan tetapi, dalam hal seperti di bawah ini, beban psikologis yang kuat yang potensial menimbulkan gangguan mental dinilai ada karena dirinya sendiri.

・Beban psikologis yang ekstrem seperti terlibat dalam kecelakaan yang mempertaruhkan hidup dan mati.

・Orang yang sedang dalam perawatan selama 6 bulan atau lebih akibat sakit karena pekerjaan mengalami rasa sakit yang hebat.

・Bekerja dalam waktu yang sangat lama sehingga jam tidur minimal yang diperlukan secara fisiologis tidak terpenuhi.

Kekuatan beban psikologis dari peristiwa dievaluasi dengan 3 tingkatan, yaitu I, II, dan III.

I : beban psikologis yang dialami sehari-hari dan tingkatnya tidak sampai menjadikan masalah secara umum

(Contoh : mendapat promosi jabatan, ganti atasan, dll) ○ III : beban psikologis yang kuat yang jarang dialami oleh orang lain

(Contoh : mengalami sakit atau cedera parah, di-PHK) ○ II: beban psikologis yang tingkatnya di tengah-tengah antara I dan III.

(Contoh : dipercaya menjadi penanggung jawab bisnis baru, tidak bisa mencapai norma)

Kekuatan Beban Psikologis Dari Peristiwa

○ “Beban yang cukup berat” adalah kondisi di mana isi pekerjaan sulit dan kuantitasnya pun berlebihan dibandingkan dengan pekerja dengan bidang yang sama. ○ “Beban berlebih” adalah kondisi di mana isi pekerjaan sulit, kerja dalam waktu yang lama secara permanen, selain itu juga tanggung jawab terlalu berat serta berada pada kondisi yang menyulitkan, antara lain kurang dukungan dan kerjasama dbandingkan dengan pekerja dengan bidang yang sama.

Beban Psikologis Dari Perubahan Yang Menyertai Peristiwa

Tahun-tahun terakhir ini semakin bertambah kasus klaim kecelakaan kerja berupa gangguan mental seperti depresi dan sebagainya yang disebabkan oleh stres karena pekerjaan (beban psikologis karena pekerjaan).

Kementerian kesehatan, tenaga kerja, dan kesejahteraan telah menyusun “Pedoman Penilaian Gangguan Mental Karena Beban Psikologis Pada dan Di Luar Pekerjaan” (selanjutnya disebut “pedoman penilaian”) untuk

mempertimbangkan klaim kecelakaan kerja berupa gangguan mental dan jika gangguan mental timbul karena beban psikologis yang kuat karena pekerjaan, maka gangguan mental ini akan mendapatkan manfaat asuransi. Garis besar dari pedoman penilaian ini adalah seperti di bawah ini. Bagi pekerja yang merasakan sakit karena beban psikologis akibat pekerjaan, silakan berkonsultasi dengan kantor pengawas standar ketenagakerjaan terdekat.

Penetapan Kecelakaan Kerja Untuk Gangguan Mental

Gangguan mental pada pekerja terkait dengan kompleksitas faktor penyebab berikut ini.

①Beban psikologis karena pekerjaan antara lain karena mengalami kecelakaan, kehilangan pekerjaan, tanggung jawab yang terlalu berat, dsb.

②Beban psikologis di luar pekerjaan antara lain peristiwa dalam kehidupan pribadi. ③Faktor individu antara lain riwayat penyakit gangguan mental.

Oleh karena itu, jika timbul gangguan mental seperti depresi dsb dan secara objektif terbukti ada beban psikologis yang kuat karena pekerjaan yang kemungkinan menimbulkan gangguan mental tersebut serta tidak terbukti bahwa gangguan mental tersebut bukan disebabkan oleh beban psikologis di luar pekerjaan maupun faktor individu, maka gangguan mental ini akan mendapatkan manfaat asuransi.

(10)

療養(補償)給付について

療養(補償)給付について

療養(補償)給付について

療養(補償)給付について

Jika seorang pekerja perlu menjalani pengobatan karena cedera atau sakit disebabkan karena pekerjaan atau perjalanan pulang pergi kerja, maka selama waktu pengobatan hingga sakitnya *sembuh, akan dibayarkan manfaat

kompensasi pengobatan (jika merupakan kecelakaan kerja) atau manfaat pengobatan (jika merupakan kecelakaan karena perjalanan pulang pergi kerja).

Manfaat (Kompensasi)

Pengobatan

<Manfaat (kompensasi) pengobatan terdiri dari

”manfaat pengobatan”

dan

”pembayaran biaya pengobatan”

.>

Deskripsi Manfaat

”Manfaat pengobatan”

adalah manfaat berupa barangdengan diperolehnya pengobatan

dan obat-obatansecara gatis di rumah sakit khusus kecelakaan kerja dan lembaga medis serta apotek

yang ditunjuk (selanjutnya disebut “lembaga medis yang ditunjuk”).

”Pembayaran biaya pengobatan”

adalah manfaat tunaiberupa pembayaran biaya

pengobatan jika seorang pekerja menjalani pengobatan di lembaga medis serta apotek selain lembaga

medis yang ditunjukdengan alasan di dekat tempat tinggalnya tidak ada lembaga medis yang ditunjuk. Lingkup serta jangka waktu pengobatan yang mendapatkan manfaat adalah sama untuk keduanya. Manfaat (kompensasi) pengobatan termasuk hal-hal yang diperlukan untuk pengobatan seperti biasanya, antara lain biaya pengobatan, biaya rawat inap, dan biaya transportasi dan dilakukan hingga

sakitnya *sembuh (kondisi fiksasi).

* Pengertian “Sembuh”

Pengertian “Sembuh”dalam asuransi kecelakaan kerja bukan hanya berarti kondisi pulihnya semua organ serta jaringan tubuh secara sempurna seperti kondisi pada saat sehat, melainkan juga kondisi di mana gejala penyakit stabil dan kondisi di mana efek pengobatan medis tidak dapat diharapkan(Ket1) (kondisi fiksasi gejala penyakit) meskipun dilakukan pengobatan yang diakui secara medis pada umumnya (Ket2).

Oleh karena itu, jika dinilai bahwa gejala penyakit masih tersisa dan efek pengobatan tidak dapat diharapkan antara lain “gejala penyakit tampak pulih sementara waktu berkat terapi obat-obatan dan fisioterapi”, maka menurut asuransi kecelakaan kerja dinilai “sembuh” (kondisi fiksasi)sehingga manfaat (kompensasi) pengobatan) tidak akan dibayarkan.

(Ket1) “Pengobatan yang diakui secara medis pada umumnya”adalah pengobatan yang diakui berada dalam lngkup pengobatan pada asuransi kecelakaan kerja (pada dasarnya harus sesuai asuransi kesehatan). Oleh karena itu, metode pengobatan yang berada pada tahap uji laboratorium ataupun penelitian tidak termasuk dalam pengobatan medis yang disebutkan di sini.

(Ket2) “Kondisi di mana efek pengobatan medis tidak dapat diharapkan”adalah kondisi di mana pemulihan serta perbaikan gejala penyakit tersebut tidak dapat diharapkan.

(11)

●Mengklaim manfaat pengobatan

Serahkan surat klaim manfaat pengobatan untuk mendapatkan manfaat kompensasi pengobatan (formulir No.5) atau surat klain manfaat pengobatan untuk mendapatkan manfaat pengobatan (formulir No.16-3) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang melalui lembaga medis yang ditunjuk di mana pekerja tersebut menjalani pengobatan.

●Mengklaim biaya pengobatan

Serahkan surat klaim biaya pengobatan untuk mendapatkan manfaat kompensasi pengobatan (formulir No.7) atau surat klaim biaya pengobatan untuk mendapatkan manfaat pengobatan (formulir No.16-5) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang.

Dan serahkan formulir No.7 (No.16-5-2) jika telah mendapat obat-obatan dari apotek, formulir No.7 (No.16-5-3) jika telah mendapat perawatan dari terapis judo, formulir No.7 (No.16-5-4) jika telah mendapat perawatan dari ahli akupuntur dan moksibusi serta dari ahli pijat shiatsu & anma, dan formulir No.7 (No.16-5-5) jika telah mendapat perawatan kunjungan dari perusahaan perawatan kunjungan.

●Jika ganti lembaga medis yang ditunjuk

Jika orang yang telah menerima manfaat pengobatan di lembaga medis yang ditunjuk sebelumnya berkeinginan ganti lembaga medis dengan alasan kembali ke tempat asalnya dan sebagainya, serahkan “Laporan (ganti) rumah sakit yang ditunjuk untuk menerima manfaat pengobatan sebagai pengganti manfaat kompensasi pengobatan” (formulir No.6) atau “Laporan (ganti) rumah sakit yang ditunjuk untuk menerima manfaat pengobatan sebagai pengganti manfaat pengobatan” (formulir No.16-4) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang melalui lembaga medis yang ditunjuk setelah penggantian.

Prosedur Klaim

Biaya Transportasi Berobat Ke Rumah Sakit

Biaya transportasi berobat ke rumah sakit yang akan dibayarkan pada prinsipnya jika jarak rumah sakit dari daerah tempat tinggal atau dari tempat kerja pekerja yang sakit adalah 2km (*1) dan sesuai dengan

memenuhi salah satu dari poin ① ~ ③ berikut ini.

① Berobat ke lembaga medis (*2)yang memadai yang berada di kota tempat pekerja tinggal.

② Berobat ke lembaga medis yang berada di kota terdekat karena tidak ada lembaga medis di kota tempat tinggal pekerja (termasuk juga jika meskipun di kota tempat pekerja tinggal terdapat lembaga medis yang memadai, namun lembaga medis di kota terdekat lebih mudah dijangkau)

③ Berobat ke lembaga medis terdekat namun sudah melampaui kota tempat pekerja tinggal maupun kota yang terdekat karena tidak ada lembaga medis yang memadai di kota-kota tersebut.

(*1) Biaya transportasi berobat ke rumah sakit ada kalanya akan dibayarkan meskipun jarak sekali jalan kurang dari 2km.

(*2) Lembaga medis yang sesuai adalah lembaga medis yang memadai untuk pengobatan penyakit.

Untuk manfaat pengobatan, kedaluwarsa hak klaim tidak dipersoalkan karena merupakan manfaat berupa barang, namun untuk biaya pengobatan, hak klaim akan hilang jika lewat dari 2 tahun sejak tanggal

pembayaran biaya diputuskan. Untuk itu harap diperhatikan.

(12)

Jika seorang pekerja tidak bisa bekerja karena menjalani

pengobatan karena cedera atau sakit disebabkan pekerjaan atau

perjalanan pulang pergi kerja sehingga tidak menerima gaji,

maka mulai hari ke-4 pekerja tersebut absen akan dibayarkan

manfaat kompensasi absen kerja (jika merupakan kecelakaan

kerja) atau manfaat absen kerja (jika merupakan kecelakaan

dalam perjalanan pulang pergi kerja).

Jika memenuhi 3 persyaratan, yaitu ①untuk menjalani pengobatan karena cedera atau sakit disebabkan pekerjaan atau perjalanan pulang pergi kerja, ② tidak bisa bekerja, ③ tidak menerima gaji, maka mulai hari ke-4 sejak mulai tidak bekerja akan dibayarkan manfaat (kompensasi) absen kerja dan uang pembayaran khusus absen kerja. Jumlah nominal yang dibayarkan adalah sebagai berikut.

Manfaat (kompensasi) absen kerja = (60% dari jml manfaat dasar) ×jml hari absen Uang pembayaran khusus absen kerja = (20% dari jml manfaat dasar) ×jml hari absen

Dari mulai absen hingga hari ke-3 disebut periode standby, dan pada periode ini, jika merupakan kecelakaan kerja, maka pemberi kerja akan memberikan kompensasi absen kerja (per harinya 60% dari gaji rata-rata) berdasarkan ketentuan UU Standar Ketenagakerjaan.

Kemudian, jika seorang pekerja bekerja hanya pada sebagian waktu kerja tertentu karena harus pergi berobat ke rumah sakit, maka akan dibayarkan jumlah yang setara dengan 60% dari jumlah manfaat dasar setelah dikurangi dengan jumlah gaji yang dibayarkan untuk pekerjaannya.

Deskripsi Manfaat

Untuk manfaat (kompensasi) absen kerja, akan timbul hak klaim per hari tidak terima gaji karena tidak bisa bekerja untuk keperluan pengobatan, dan jika lewat 2 tahun dari 1 hari setelah hak klaim timbul, hak klaim akan hilang karena kedaluwarsa. Untuk itu harap diperhatikan.

Kedaluwarsa Klaim

Manfaat (Kompensasi)

Absen Kerja

(13)

Pada hari setelah lewat 1.5 tahun sejak mulai pengobatan cedera atau sakit karena pekerjaan atau perjalanan pulang pergi kerja atau pada hari setelahnya, jika sesuai dengan persyaratan berikut ini, akan dibayarkan pensiun kompensasi sakit (jika merupakan kecelakaan kerja) atau pensiun sakit (jika merupakan kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja).

(1) Cedera atau sakitnya tidak sembuh

(2) Tingkat cacat karena cedera atau sakitnya sesuai dengan level sakit pada tabel.

Pensiun (Kompensasi) Sakit

Akan dibayarkan pensiun (kompensasi) sakit, uang pembayaran khusus sakit, dan pensiun khusus sakit sesuai dengan level sakitnya.

* Pekerja yang mempunyai gangguan pada organ bagian torakoabdominal, gangguan sistem saraf, dan gangguan mental dengan level sakit berada pada level I atau II dan saat ini menjalani perawatan jangka panjang dapat memperoleh pembayaran manfaat (kompensasi) perawatan.

Untuk memperoleh manfaat ini perlu menyerahkan surat klaim tersendiri.

Deskripsi Manfaat

Karena keputusan dibayar tidaknya pensiun (kompensasi) sakit adalah wewenang kepala kantor

pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang, maka tidak perlu melakukan prosedur klaim. Namun demikian, jika sakit tidak kunjung sembuh meski telah lewat 1.5 tahun sejak mulai pengobatan, maka dalam waktu 1 bulan setelah genap waktu tersebut harus menyerahkan “Laporan Terkait Kondisi Sakit” (formulir

No. 16-2) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang.

Prosedur

Level Sakit Pensiun (Kompensasi) Sakit Uang Pembayaran Khusus

Sakit (Lum Sum) Pensiun Khusus Sakit Level I Jml manfaat dasar per hari

sejumlah 313 hari 1,140,000 yen

Jml perhitungan pokok per hari sejumlah 313 hari Level II Jml manfaat dasar per hari

sejumlah 277 hari 1,070,000 yen

Jml perhitungan pokok per hari sejumlah 277 hari Level III Jml manfaat dasar per hari

sejumlah 245 hari 1,000,000 yen

Jml perhitungan pokok per hari sejumlah 245 hari

Pensiun (kompensasi) sakit akan dibayarkan mulai 1 bulan berikutnya setelah dinyatakan memenuhi persyaratan (1) dan (2) di atas dan dibayarkan setiap 2 bulan sekali yaitu setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember.

(14)

Jika setelah sembuh dari cedera atau sakit karena yang disebabkan

pekerjaan atau perjalanan pulang pergi kerja terdapat cacat tertentu

pada tubuh seorang pekerja, maka akan dibayarkan manfaat

kompensasi cacat (jika merupakan kecelakaan kerja) atau manfaat

cacat (jika merupakan kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi

kerja).

Manfaat (Kompensasi) Cacat

Jika cacat yang ada sesuai dengan level cacat yang tertera pada tabel level cacat, maka manfaat akan dibayarkan sesuai dengan tingkat cacatnya sebagai berikut.

● Jika level cacat adalah level 1 ~ 7

Manfaat (kompensasi) cacat, uang pembayaran khusus cacat, pensiun khusus cacat

● Jika level cacat adalah level 8 ~ 14

Lum sum (kompensasi) cacat, uang pembayaran khusus cacat, lum sum khusus cacat

* Akan terima selisihnya jika sebelumnya pernah menerima uang pembayaran khusus sakit karena kecelakaan yang sama.

Deskripsi Manfaat

Jika telah lewat 5 tahun sejak 1 hari berikutnya setelah tanggal penyakit sembuh, hak klaim manfaat (kompensasi) cacat akan hilang. Untuk itu harap diperhatikan.

(15)

Aturan Pelaksanaan UU Asuransi & Kompensasi Kecelakaan Bagi Pekerja Tabel I Tabel Level Cacat

(16)
(17)
(18)

Keterangan

1. Pengukuran daya pandangan menggunakan tabel uji akuiti visual yang dipakai secara universal. Untuk pandangan dengan bias abnormal diukur dengan akuiti visual koreksi.

2. Yang dimaksud dengan kehilangan jari tangan adalah kehilangan sendi interphalangeal ke atas untuk ibu jari, sendi interphalangeal proksimal ke atas untuk jari yang lain.

3. Yang dimaksud dengan jari tangan lumpuh adalah hilangnya setengah bagian atau lebih dari tulang falanks distal pada jari tangan, atau sendi interphalangeal jari tengah, atau gangguan gerak yang serius pada sendi onterphalangeal proksimal (sendi interphalangeal pada ibu jari).

4. Yang dimaksud dengan kehilangan jari kaki adalah kehilangan seluruh bagian kaki.

5. Yang dimaksud dengan jari kaki lumpuh adalah hilangnya setengah bagian atau lebih dari tulang falanks distal pada jari pertama, hilangnya sendi interphalangeal distal ke atas pada jari lainnya, atau gangguan gerak yang serius pada sendi interphalangeal jari tengah atau sendi interphalangeal proksimal (sendi interphalangeal pada jari pertama).

(19)

Pekerja yang telah diputuskan akan menerima pensiun

(kompensasi) cacat dapat menerima pensiun dengan dibayar di

muka terbatas untuk 1 kali.

Lum Sum Pensiun (Kompensasi) Cacat

ibayar Di Muka

Jumlah nominal lum sum dibayar di muka dapat dipilih sesuai keinginan dari jumlah tertentu yang telah ditetapkan sesuai dengan level cacat. (Lihat tabel berikut)

Selanjutnya, jika lum sum dibayar di muka telah dibayarkan, maka pensiun (kompensasi) cacat akan dihentikan pembayarannya sampai dengan jumlah total dari jumlah nominal per bulannya (bagian yang telah lewat 1 tahun atau lebih adalah jumlah nominal yang telah dikurangi dengan bunga sederhana selama 5 tahun) telah mencapai jumlah nominal lum sum yang dibayarkan di muka.

Deskripsi Manfaat

Mengklaim lum sum pensiun (kompensasi) cacat dibayar di muka pada prinsipnya dilakukan bersamaan waktunya dengan mengklaim manfaat (kompensasi) cacat di mana Anda harus

menyerahkan “Surat klaim pensiun kompensasi cacat dan lum sum pensiun cacat dibayar di muka” (surat pengajuan pensiun formulir No.10) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang. Namun jika belum lewat 1 tahun dari 1 hari berikutnya setelah tanggal pemberitahuan keputusan bahwa pensiun akan dibayarkan, lum sum dibayar di muka ini dapat diklaim meski telah mendapat pensiun (kompensasi) cacat. Dalam hal seperti ini, Anda dapat mengklaim dengan batas nominal setelah dikurangi jumlah pensiun yang telah dibayarkan sebelumnya dari batas maksimal untuk masing-masing level cacat.

(20)

Bila orang yang berhak menerima pensiun (kompensasi) cacat telah meninggal dunia, maka jika jumlah total dari pensiun (kompensasi) cacat dan lum sum pensiun (kompensasi) cacat dibayar di muka yang telah dibayarkan sebelumnya belum memenuhi jumlah nominal tertentu yang telah ditetapkan sesuai dengan level cacat, maka kepada keluarga yang ditinggalkan akan dibayarkan lum sum selisih pensiun (kompensasi) cacat.

Lum Sum Selisih Pensiun

(Kompensasi) Cacat

Jumlah lum sum selisih pensiun (kompensasi) cacat adalah jumlah nominal setelah dikurangi total lum sum pensiun (kompensasi) cacat dibayar di muka yang telah dibayarkan sebelumnya dari jumlah nominal tertentu di bawah ini yang telah ditetapkan sesuai dengan level cacat.

Kemudian untuk pensiun khusus cacat pun terdapat sistem lum sum selisih ama seperti pensiun

(kompensasi) cacat, dan jika orang yang berhak menerima pensiun khusus cacat telah meninggal dunia, maka jika jumlah penisun khusus cacat yang telah dibayarkan sebelumnya belum memenuhi jumlah nominal tertentu di bawah ini yang telah ditetapkan sesuai dengan level cacat, selishnya akan dibayarkan kepada keluarga yang ditinggalkan sebagai lum sum selisih pensiun khusus cacat (orang yang sama dengan yang dapat menerima lum sum selisih pensiun (kompensasi) cacat).

Deskripsi Manfaat

* Keluarga korban yang dapat menerima pembayaran lum sum selisih pensiun (kompensasi) cacat :

Yang dapat menerima pembayaran lum sum selisih pensiun (kompensasi) cacat adalah keluarga korban yang disebutkan pada poin (1) atau (2) berikut ini dan urutan yang dapat menerima pembayaran dari keluarga yang disebutkan pada No. (1) dan (2) adalah sesai urutan (1) dan (2).

(1) Suami/istri yang hidup dari penghasilan korban pada saat korban meninggal dunia (termasuk suami/istri yang menikah secara defacto dan tidak mencatatkan pernikahannya di cacatan sipil (No. (2) pun berlaku sama), anak, ayah/ibu, cucu, kakek/nenk, dan saudara kandung.

(2) Suami/istri, anak, ayah/ibu, cucu, kakek/nenk, dan saudara kandung yang tidak memenuhi persyaratan No. (1).

(21)

Untuk mengklaim lum sum selisih pensiun (kompensasi) cacat, serahkan surat klaim

pembayaran lum sum selisih pensiun kompensasi cacat dan lum sum selisih pensiun cacat (formulir No. 37-2) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan.

Bersama surat klaim, harap lampirkan dokumen berikut ini.

● Lampiran Dokumen Yang Diperlukan

*Ada kalanya juga dminta menyerahkan dokumen lainnya yang diperlukan.

Prosedur Klaim

(22)

Jika seorang pekerja meninggal dunia karena pekerjaan atau perjalanan pulang pergi kerja, kepada keluarga yang ditinggalkan akan dibayarkan manfaat (kompensasi) bagi keluarga korban. Dan bagi yang mengadakan pemakaman akan dibayarkan biaya pemakaman atau manfaat pemakaman.

Manfaat (Kompensasi) Bagi Keluarga

Korban

Pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban akan dibayarkan kepada “orang yang memenuhi kualifikasi untuk menerima” yang akan dijelaskan berikut ini (orang yang paling diprioritaskan di antara keluarga korban yang memenuhi kualifikasi disebut dengan “orang yang berhak menerima”).

<Manfaat (kompensasi) bagi keluarga korban ada dua macam, yaitu

”Pensiun (Kompensasi) Bagi

Keluarga Korban”

dan

”Lum Sum (Kompensasi) Bagi Keluarga Korban”

Jenis Manfaat

Pensiun (Kompensasi) Bagi Keluarga Korban

Orang yang memenuhi kualifikasi untuk menerima pembayaran pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban adalah sumai/istri, anak, ayah/ibu, cucu, kakek/nenek, dan saudara kandung yang hidupnya yang ditanggung hidupnya dengan penghasilan pekerja bersangkutan pada saat pekerja tersebut meninggal dunia. Namun untuk keluarga selain istri, perlu ditentukan apakah usianya tua atau muda atau mengalami gangguan tertentu atau tidak.

Yang dimaksud dengan “ditanggung hidupnya dengan penghasilan pekerja bersangkutan pada saat pekerja tersebut meninggal dunia” adalah tidak semata-mata hidup dari penghasilan korban, namun sebagian hidupnya disokong dari penghasilan korban, juga termasuk jika keluarga korban (suami/istri) sama-sama bekerja.

Urutan yang menjadi orang yang berhak menerima manfaat adalah sebagi berikut.

① Istri atau suami yang berusia 60 tahun ke atas atau memiliki cacat tertentu.

② Anak yang hingga tanggal 31 Maret berikutnya telah mencapai usia 18 tahun atau memiliki cacat tertentu. ③ Ayah/ibu yang berusia 60 tahun ke atas atau memiliki cacat tertentu.

④ Cucu yang hingga tanggal 31 Maret berikutnya telah mencapai usia 18 tahun atau memiliki cacat tertentu. ⑤ Kakek/nenk yang berusia 60 tahun ke atas atau memiliki cacat tertentu.

⑥ Saudara kandung yang hingga tanggal 31 Maret berikutnya telah mencapai usia 18 tahun atau berusia 60 tahun atau lebih atau memiliki cacat tertentu.

⑦ Suami yang berusia 55 ~ 60 tahun. ⑧ Ayah/ibu yang berusia 55 ~ 60 tahun. ⑨ Kakek/nenek yang berusia 55 ~ 60 tahun. ⑩ Saudara kandung yang berusia 55 ~ 6o tahun.

*Cacat tertentu adalah cacat tubuh dengan level cacat 5 ke atas.

*Untuk suami/istri, termasuk yang secara defacto mempunyai hubungan pernikahan dengan korban meskipun tidak didaftarkan ke cacatan sipil. Kemudian, anak yang masih dalam kandungan pada saat korban meninggal dunia akan menjadi orang yang berhak menerima manfaat sejak ia lahir. *Jika orang yang paling prioritas menerima manfaat kehilangan haknya karena meninggal dunia atau menikah lagi, maka yang akan menerima adalah orang pada urutan setelahnya.

※ Suami, ayah/ibu, kakek/nenek, dan saudara kandung yang berusia 55~60 tahun pada urutan ⑦~⑩, meskipun menjadi orang yang berhak menerima manfaat, pembayaran pensiun akan dihentikan sampai yang bersangkutan berusia 60 tahun.

(23)

Serahkan surat klaim pembayaran pensiun kompensasi bagi keluarga korban (formulir No.12) atau surat klaim pembayaran pensiun bagi keluarga korban (formulir No.16-8) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan.

Pengajuan uang pembayaran khusus pada prinsipnya dilakukan bersamaan dengan klaim manfaat

(kompensasi) bagi keluarga korban dan formulirnya sama dengan manfaat (kompensasi) bagi keluarga korban.

● Lampiran Dokumen Yang Diperlukan

Pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban, uang pembayaran khusus bagi keluarga korban, serta pensiun khusus bagi keluarga korban akan dibayarkan sesuai dengan jumlah keluarga korban.

Jika orang yang berhak menerima manfaat ada dua atau lebih, maka orang yang berhak menerima manfaat akan menerima jumlah manfaat yang telah dibagi rata.

Deskripsi Manfaat

(24)

(1) Pembayaran lum sum (kompensasi) bagi keluarga korban

Akan dibayarkan dalam hal di bawah ini.

① Jika tidak ada keluarga yang menerima pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban pada saat pekerja meninggal.

② Jika jumlah total pensiun dan lum sum pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban yang dibayar di muka (hal 25) yang telah dibayarkan ke semua anggota keluarga yang berhak menerima manfaat tidak memenuhi 1000 hari dari jumlah manfaat dasar per hari pada saat semua orang yang berhak menerima pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban sampai dengan urutan terakhir telah kehilangan haknya

(2) Orang yang berhak menerima

Orang yang berhak menerima lum sum (kompensasi) bagi keluarga korban adalah orang yang berada di urutan paling prioritas di antara orang-orang berikut ini (untuk ② dan ③ berdasarkan urutan anak, ayah/ibu, cucu, dan kakek/nenek). Jika di urutan yang ama terdapat dua orang atau lebih, maka masing-masing akan menerima manfaat.

Status sebagai anak, ayah/ibu, cucu, kakek/nenek, dan saudara kandung) adalah status pada saat pekerja meninggal dunia.

① Suami/istri

② Anak, ayah/ibu, cucu, kakek/nenek yang hidup dari penghasilan korban pada saat korban meninggal dunia.

③ Anak, ayah/ibu, cucu, dan kakek/nenek lainnya ④ Saudara kandung

Lum Sum (Kompensasi) Bagi Keluarga Korban

Dalam hal (1) - ① akan dibayarkan manfaat dasar per hari sejumlah 1000 hari dan dalam hal (1) - ②, dari jumlah manfaat dasar per hari sejumlah 1000 hari, akan dibayarkan jumlah selisihnya setelah dikurangi total pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban yang telah dibayarkan sebelumnya.

Uang pembayaran khusus akan dibayarkan bersamaan sebagaimana berikut ini.

Dalam hal (1) - ①①①① :

Selain dibayarkan uang 3 juta yen sebagai uang pembayarn khusus bagi keluarga korban, juga akan dibayarkan jumlah perhitungan pokok per hari sejumlah 1000 hari sebagai lum sum khusus bagi keluarga korban.

Dalam hal (1) - ②②②② :

Dalam hal semua orang yang berhak menerima pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban telah kehilangan haknya, maka jika jumlah total pensiun khusus bagi keluarga korban yang telah dibayarkan ke semua orang yang berhak menerima tidak mencapai manfaat dasar per hari sejumlah 1000 hari, maka akan dibayarkan jumlah perhitungan pokok per hari sejumlah 1000 hari sebagai lum sum khusus keluarga korban dan selisih dari jumlah totalnya. (Dalam hal seperti ini uang pembayaran khusus bagi keluarga korban tidak akan dibayarkan)

(25)

Serahkan surat klaim pembayaran lum sum kompensasi bagi keluarga korban (formulir No.15) atau surat klaim pembayaran lum sum bagi keluarga korban (formulir No.16-9) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang.

Pengajuan uang pembayaran khusus pada prinsipnya dilakukan bersamaan dengan klaim lum sum (kompensasi) bagi keluarga korban dan formulirnya sama dengan lum sum (kompensasi) bagi keluarga korban.

● Lampiran Dokumen Yang Diperlukan

* Ada kalanya diminta menyerahkan dokumen lainnya yang diperlukan.

Jika telah lewat 5 tahun dari 1 hari berikutnya sejak korban meninggal dunia, sama halnya dengan pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban, hak mengklaim lum sum (kompensasi) bagi keluarga korban akan hilang karena kedaluwarsa. Untuk itu harap diperhatikan.

Prosedur Klaim

(26)

Keluarga korban yang telah diputuskan akan menerima pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban akan dapat menerima pensiun dengan dibayar di muka terbatas sebanyak 1 kali.

Bagi orang yang pembayaran penisunnya dihentikan karena usia yang telah menua pun dapat menerima dengan dibayar di muka.

Lum Sum Pensiun (Kompensasi) Bagi Keluarga

Korban Dibayar Di Muka

Jumlah nominal lum sum dibayar di muka dapat dipilih sesuai keinginan, yaitu jumlah manfaat dasar per hari sejumlah 200 hari, 400 hari, 600 hari, 800 hari, atau 1000 hari.

Selanjutnya, jika lum sum dibayar di muka telah dibayarkan, maka pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban akan dihentikan pembayarannya sampai dengan jumlah total dari jumlah nominal per bulannya (bagian yang telah lewat 1 tahun atau lebih adalah jumlah nominal yang telah dikurangi dengan bunga sederhana selama 5 tahun) telah mencapai jumlah nominal lum sum yang dibayarkan di muka.

Deskripsi Manfaat

Pada prinsipnya “Surat klaim pensiun kompensasi bagi keluarga korban dan lum sum pensiun bagi keluarga korban dibayar di muka” (surat pengajuan pensiun formulir No.1) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang bersamaan waktunya dengan mengklaim pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban. Namun jika belum lewat 1 tahun dari 1 hari berikutnya setelah tanggal pemberitahuan keputusan bahwa pensiun akan dibayarkan, lum sum dibayar di muka ini dapat diklaim meski telah mendapat pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban. Dalam hal seperti ini, Anda dapat mengklaim dengan batas nominal setelah dikurangi jumlah total pensiun yang telah dibayarkan sebelumnya dari 1000 hari jumlah manfaat dasar per hari.

(27)

Jika orang yang berhak menerima manfaat pensiun (kompensasi) bagi keluarga korban menjadi tidak dapat menerima karena alasan berikut ini, maka keluarga korban urutan berikutnya yang akan menerima pembayaran pensiun.

(1) Meninggal dunia

(2) Menikah (termasuk jika orang tersebut memiliki hubungan pernikahan dengan korban meskipun tidak

didaftarkan ke catatan sipil)

(3) Tidak memiliki hubungan kekerabatan (termasuk jika orang bersangkutan memiliki hubungan adopsi

meskipun tidak didaftarkan)

(4) Jika hubungan keluarga dengan pekerja yang meninggal dunia telah berakhir karena perceraian dsb (5) Untuk anak, cucu, atau saudara kandung, jika pada tanggal 31 Maret berikutnya telah mencapai usia 18

tahun (kecuali jika dalam kondisi cacat tertentu yang permanen sejak pekerja bersangkutan meninggal dunia)

(6) Suami, anak, ayah/ibu, cucu, kakek/nenek, atau saudara kandung yang memiliki cacat tertentu dan cacatnya sudah tidak ada lagi

Jika Orang Yang Berhak Menerima Manfaat Pensiun

(Kompensasi) Bagi Keluarga Korban Berubah

Serahkan surat klaim pensiun kompensasi bagi keluarga korban dan transfer pembayaran pensiun bagi keluarga korban (formulir No.13) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang.

Pengajuan pembayaran pensiun khusus keluarga korban pada prinsipnya dilakukan bersamaan dan formulirnya pun sama.

● Lampiran Dokumen Yang Diperlukan

* Ada kalanya diminta menyerahkan dokumen lainnya yang diperlukan.

(28)

Pihak yang akan menerima pembayaran biaya pemakaman (manfaat pemakaman) tidak selalu terbatas pada keluarga korban saja, namun biasanya yang paling tepat melakukan pemakaman adalah keluarga korban.

Selanjutnya, jika tidak ada pihak keluarga yang mengambil korban dan memakamkan sehingga pemakaman dilakukan di perusahaan tempat pekerja tersebut bekerja dengan memakai jasa perusahaan pemakaman, maka biaya pemakaman (manfaat pemakaman) akan dibayarkan kepada perusahaan yang mengadakan tersebut.

Biaya Pemakaman (Manfaat Pemakaman)

Meskipun jumlah biaya pemakaman (manfaat pemakaman) adalah 315,000 yen ditambah jumlah manfaat dasar sejumlah 30 hari, namun jika jumlahnya tidak mencapai jumlah manfaat dasar per hari sejumlah 60 hari, maka akan dibayarkan sejumlah jumlah manfaat dasar 60 hari tersebut.

Deskripsi Manfaat

Serahkan surat klaim biaya pemakaman (formulir No.16) atau surat klaim manfaat pemakaman (formulir No.16-10) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagkerjaan yang berwenang.

● Lampiran dokumen yang diperlukan pada saat klaim

Dokumen yang dapat membuktikan fakta meninggalnya pekerja yang bersangkutan serta tanggal

meninggalnya seperti surat diagnosa meninggal, surat keterangan kematian, surat yang membuktikan diagnosa kematian, dan sebagainya

(Jika pada saat menyerahkan surat klaim manfaat (kompensasi) bagi keluarga yang meninggal sudah melampirkan dokumen tersebut, maka tidak perlu melampirkan lagi.)

Prosedur Klaim

Jika telah lewat 2 tahun sejak 1 hari berikutnya setelah hari meninggalnya korban, hak untuk mengklaim biaya pemakaman (manfaat pemakaman) akan hilang karena kedaluwarsa. Untuk itu harap diperhatikan.

(29)

療養(補償)給付について

療養(補償)給付について

療養(補償)給付について

療養(補償)給付について

Semua orang yang memiliki gangguan mental dan syaraf serta gangguan pada organ bagian torakoabdominal level 1 dan level 2 menurut pensiun (kompensasi) cacat atau pensiun (kompensasi) sakit yang saat ini menjalani perawatan jangka panjang akan mendapatkan manfaat kompensasi

perawatan (jika merupakan kecelakaan kerja) atau manfaat perawatan (jika merupakan kecelakaan perjalanan pulang pergi kerja).

Manfaat (Kompensasi) Perawatan

1. Harus memenuhi kondisi cacat tertentu.

Manfaat (kompensasi) perawatan dikelompokkan menjadi kondisi yang memerlukan perawatan setiap saat dan kondisi yang memerlukan perawatan berkala sesuai dengan kondisi cacat/gangguan. Kondisi cacat/gangguan yang memerlukan perawatan setiap saat dan yang memerlukan perawatan berkala tersebut adalah sebagai berikut ini.

2. Saat ini menjalani perawatan jangka panjang.

Saat ini dirawat oleh lembaga perawatan swasta berbayar ataupun oleh kerabat, teman, serta kenalan. 3. Tidak sedang rawat inap di rumah sakit atau klinik.

4. Tidak sedang menjalani perawatan di fasilitas perawatan kesehatan lansia, fasilitas pendukung penyandang cacat (terbatas untuk menjalani perawatan kehidupan sehari-hari), panti jompo, atau panti perawatan khusus korban ledakan bom atom.

Jika dirawat inap di fasilitas-fasilitas ini, karena dianggap bahwa di tempat tersebut diberikan layanan yang memadai, maka manfaat perawatan tidak akan dibayarkan.

(30)

Jumlah nominal manfaat (kompensasi) perawatan yang dibayarkan adalah sebagai berikut (Revisi tgl 1 April 2011).

(1) Untuk perawatan setiap saat

① Jika tidak mendapat perawatan dari keluarga, teman, atau kenalan, akan dibayarkan sejumlah biaya perawatan yang telah dikeluarkan. (Batas maksimalnya adalah 104,530 yen)

② Jika mendapat perawatan dari keluarga , teman, atau kenalan :

a. Jika tidak mengeluarkan biaya perawatan, maka akan dibayarkan 56,720 yen sebagai nominal tetap yang jumlahnya sama untuk semua orang.

b. Jika mengeluarkan biaya perawatan dan jumlahnya kurang dari 56,720 yen, maka akan dibayarkan 56,720 yen sebagai nominal tetap yang jumlahnya sama untuk semua orang.

c. Jika mengeluarkan biaya perawatan dan jumlahnya melebihi 56,720 yen, maka akan dibayarkan sejumlah nominal yang telah dikeluarkan (Batas maksimalnya adalah 104,530 yen) .

(2) Untuk perawatan berkala

① Jika tidak mendapat perawatan dari keluarga , teman, atau kenalan, akan dibayarkan sejumlah biaya perawatan yang telah dikeluarkan. (Batas maksimalnya adalah 52,720 yen)

② Jika mendapat perawatan dari keluarga , teman, atau kenalan :

a. Jika tidak mengeluarkan biaya perawatan, maka akan dibayarkan 28,360 yen sebagai nominal tetap yang jumlahnya sama untuk semua orang.

b. Jika mengeluarkan biaya perawatan dan jumlahnya kurang dari 28,360 yen, maka akan dibayarkan 28,360 yen sebagai nominal tetap yang jumlahnya sama untuk semua orang.

c. Jika mengeluarkan biaya perawatan dan jumlahnya melebihi 28,360 yen, maka akan dibayarkan sejumlah nominal yang telah dikeluarkan (Batas maksimalnya adalah 52,270 yen) .

Kemudian, jika memulai perawatan dari bulan berjalan dan membayar biaya perawatan → akan dibayarkan biaya perawatan yang tidak melebihi batas maksimal.

① Jika memulai perawatan dari bulan berjalan dan membayar biaya perawatan → akan dibayarkan biaya perawatan yang tidak melebihi batas maksimal.

② Jika memulia perawatan dari bulan berjalan dan perawatan dilakukan oleh keluarga dan tidak mengeluarkan biaya perawatan → untuk bulan tersebut tidak akan dibayarkan.

(Contoh) Jika memulai perawatan oleh keluarga di tengah-tengah bulan Oktober tahun OO

Masa waktu ini tidak akan dibayar. Akan dibayarkan nominal tetap yang jumlahnya

sama untuk semua orang.

Oktober OO November OO

Untuk kasus seperti ini pun tulis bulan mulainya perawatan (pada contoh ini adalah bulan Oktober) di kolom “Tanggal Yang Diklaim” pada surat klaim.

Syarat Pembayaran

(31)

Untuk mengklaim manfaat (kompensasi) perawatan, serahkan surat klaim pembayaran manfaat

kompensasi perawatan dan manfaat perawatan (formulir No.16-2-2) kepada kepala kantor pengawas standar ketenagakerjaan yang berwenang.

●Lampiran Dokumen Yang Diperlukan

*Ada kalanya diminta menyerahkan dokumen lainnya yang diperlukan.

Orang yang menerima pensiun (kompensasi) sakit an orang yang mengalami cacat level 1 No. 3 & 4 atau level 2 No. 2-2 dan 2-3 tidak perlu melampirkan surat diagnosa.

Jika mengklaim manfaat (kompensasi) perawatan kedua kali dan eterusnya juga tidak perlu melampirkan surat diagnosa.

Meskipun klaim manfaat (kompensasi) perawatan dilakukan dengan satuan bulanan namun jika klaim selama 3 bulan disatukan pun tidak menjadi masalah.

Prosedur Klaim

Jika telah lewat 2 tahun mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah mendapat perawatan, hak klaim manfaat (kompensasi) perawatan akan hilang karena kedaluwarsa. Untuk itu harap diperhatikan.

(32)

Contoh Pengisian Surat Klaim

Berbagai Jenis

1. Surat Klaim Manfaat Pengobatan (Formulir No.5)

2. Surat Klaim Manfaat Biaya Pengobatan (Formulir No.7)

3. Surat Klaim Pembayaran Manfaat Kompensasi Absen Kerja

(Formulir No.8)

4. Surat Tagihan Pembayaran Manfaat Kompensasi Cacat

(Formulir No.10)

5. Surat Klaim Pembayaran Lum Sum Kompensasi Bagi Keluarga

Korban (Formulir No.15)

6. Surat Klaim Pembayaran Pensiun Kompensasi Keluarga

Korban (Formulir No.12)

7. Surat Klaim Biaya Pemakaman (Formulir No.16)

8. Surat Klaim Pembayaran Manfaat Kompensasi Perawatan

(Formulir No.16-2-2)

(33)

Surat Klaim Manfaat Pengobatan (Formulir No.5)

(Contoh Pengisian)

Nama Alamat Kode pos Usia Posisi Nama Kategori Pekerjaan

*Kolom legalisasi dari pemberi kerja

Diisi oleh lembaga medis

Pagi Sore

Alamat Nama

Kode pos Telepon

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel.

Standar buruh direktur kepala

Tanda tangan

Tulis nama Anda dengan huruf katakana dengan diberi spasi

Waktu cedera atau serangan

Penyebab kecelakaan dan situasi di daerah pedalaman

Nama Rumah Sakit

Tanggal Lahir

Tulis “1” jika laki-laki dan “3” jika perempuan.

Tulis posisi dan nama orang yang mengkonfirmasi fakta terjadinya kecelakaan kerja. Kalau tidak tahu, minta

tempat kerja Anda untuk mengisi.

Tanggal cedera/serangan

Nomor asuransi kompensasi pekerja

Nama (Katakana)

Penuntut

Perjelas kecelakaan kerja yang terjadi : ①di mana

②pada kondisi seperti apa

③pada saat sedang melakukan proses yang bagaimana

④yang menyebabkan

(34)

Nama Alamat

Usia

Tanggal lahir Tanggal cedera atau serangan

Kode pos Nama institusi keuangan Nama Cabang Pemilik rekenening

Nama lengkap Pemilik rekening beserta sebutan

Tulis “1” jika laki-laki dan “3” jika perempuan. Jenis setoran Nomor rekening Tulis “1” untuk rekening biasa, dan “2” untuk rekening deposit.

Biaya perawatan Biaya transportasi

Pengeluaran medis kecuali di atas Alasan mengapa pasokan pemulihan tidak diterima

Jumlah biaya yang perlu diberikan pemulihan

Kode pos Telepon Alamat

Nama Tanda

Tangan Standar buruh direktur kepala

Nomor asuransi kompensasi pekerja

Kalau tidak tahu, minta tempat kerja Anda untuk mengisi.

Tanggal permohonan

Diisi oleh lembaga medis

Surat Klaim Manfaat Biaya Pengobatan (Formulir No.7)

(Contoh Pengisian)

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel. Tulis nama Anda dengan

huruf katakana dengan diberi spasi

(35)

Perjelas kecelakaan kerja yang terjadi : ①di mana

②pada kondisi seperti apa

③pada saat sedang melakukan proses yang bagaimana

④yang menyebabkan

⑤kecelakaan seperti apa yang terjadi

Penyebab kecelakaan dan situasi di daerah pedalaman

Tulis posisi dan nama orang yang mengkonfirmasi fakta terjadinya kecelakaan kerja.

Nama Pekerjaan Waktu cedera atau serangan

Nama dan alamat di tempat kerja

Sore Pagi

(36)

Kalau tidak tahu, minta tempat kerja Anda untuk mengisi.

Untuk kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja menggunakan Formulir No.16-6

Tulis “1” jika laki-laki dan “3” jika perempuan.

Tulis nama Anda dengan huruf katakana dengan diberi spasi

Tulis “1” untuk rekening biasa, dan “2” untuk rekening deposit.

Nomor asuransi kompensasi pekerja

Tanggal lahir Tanggal cedera atau serangan

Nama Alamat

Kode pos

Tulis lamanya waktu Anda tidak dapat bekerja karena harus berobat (⑳) dan jumlah hari tidak terima gaji selama masa wajtu itu (㉑).

Periode ketika tidak mampu bekerja karena dalam pemulihan

Hari ketika tidak menerima bayaran

Nomor rekening Jenis

setoran

Nama lengkap pemilik rekening

Nama institusi keuangan

Nama Cabang

Pemilik Rekenig

Kolom legalisasi dari

pemberi kerja

*Untuk klaim kedua kali dan seterusnya dan klaim setelah keluar kerja tidak perlu legalisasi lagi.

Diisi oleh lembaga medis

Nama Alamat

Kode pos Telepon

Kolom nomor rekening, nama bank, dan nama pemegang rekening hanya diisi jika Anda melaporkan rekening baru atau jika Anda mengganti mengganti rekening yang telah dilaporkan sebelumnya.

Tanda Tangan

Contoh Pengisian Surat Klaim Pembayaran Manfaat

Kompensasi Absen Kerja (Formulir No.8)

Tanggal permohonan Penuntut

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel.

(37)

Untuk kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja menggunakan Formulir No.16-7

Kalau tidak tahu, tanyakan ke kantor pengawas satnadr ketenagakerjaan

Nama

Tanggal lahir Usia Alamat

Tanggal cedera atau serangan

Tanggal sembuh

Penyebab bencana dan situasi di

daerah pedalaman

Perjelas tempat di mana kecelakaan terjadi, proses yang dilakukan pada saat itu serta kondisi pada saat kecelakaan terjadi

Nomor asuransi kompensasi pekerja

P e k e rja Upah rata-rata

Total gaji khusus dalam satu tahun

Diisi hanya jika dibayarkan pensiun seperti asuransi pensiun karyawan untuk penyakit yang sama

Kolom legalisasi dari

pemberi kerja

Institusi keuangan atau kantor pos dimana trasnfer dana pensiun diharapkan

Nama insttitusi keuangan Nama dokumen terlampir

Nomor buku tabungan

Nama tabungan pos Alamat

Nomor buku tabungan

Institusi keuangan atau kantor pos dimana

transfer dana pensiun Nama cabang

Penerima

Nomor rekening Penuntut

Alamat Nama

Kode pos Telepon Bagian dan gejala masalah yang ada

Contoh Pengisian Surat Klaim Pembayaran Manfaat

Kompensasi Cacat (Formulir No.10)

Tulis nama Anda dengan huruf katakana dengan diberi spasi Nama(Katakana) Tanda tangan Tanggal permohonan Alamat (Katakana) Nama cabang A su ra n si p e n siu n k a ry a w a n

Nomor pensiun individu Jenis pensiun

Tingkat kecacatan

Jumlah pensiun yang diberikan Tanggal diberikan

Kantor pensiun yurisdiksi, dll

Kode pensiun tunjangan hidup dan kesejahteraan tahunan

Nama tabungan pos (katakana)

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel.

(38)

Contoh Pengisian Surat Klaim Pembayaran Lum Sum

Kompensasi Bagi Keluarga Korban (Formulir No.15)

Kolom legalisasi dari

pemberi kerja

Nomor asuransi kompensasi pekerja

P e k e r j a

Tulis nama Anda dengan huruf katakana dengan diberi spasi

Nama(Katakana) Nama

Tanggal lahir

Alamat

Penyebab bencana dan situasi di

daerah pedalaman

Tanggal cedera atau serangan Tanggal luka sembuh

Upah rata-rata

Total gaji khusus dalam satu tahun P e n u n t u t

Nama Tanggal lahir Hubungan dengan

pekerja

Nama dokumen terlampir

Kode pos Telepon Penuntut Alamat Nama Tanda tangan Tanggal permohonan

Untuk kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja menggunakan Formulir No.16-9

Kategori pekerjaan

Institusi keuangan atau kantor pos dimanan transfer pensiun diharapkan Nama CabangNama

Nomor Rekening Penerima

Usia

Kalau tidak tahu, tanyakan ke kantor pengawas satnadr ketenagakerjaan

Perjelas tempat di mana kecelakaan terjadi, proses yang dilakukan pada saat itu serta kondisi pada saat kecelakaan terjadi

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel.

(39)

Contoh Pengisian Surat Klaim Pembayaran Pensiun Kompensasi

Bagi Keluarga Korban (Formulir No.12)

Nomor asuransi kompensasi pekerja Pek

erja

Nama (Katakana) Nama

Tanggal Lahir

Kategori Pekerjaan

Tanggal cedera atau serangan Tanggal luka sembuh

Upah rata-rata

Total gaji khusus dalam satu tahun

Penyebab bencana dan situasi di

daerah pedalaman

Diisi hanya jika dibayarkan pensiun seperti asuransi pensiun karyawan untuk penyakit yang sama

Kolom legalisasi dari

pemberi kerja

Pen u n tu t Tulis nama pengklaim, tanggal lahir, alamat, hubungan dengan korban, dan memiliki cacat atau tidak. Tulis anggota keluarga yang dapat menerima pensiun kompensasi bagi keluarga korban selain yang mengklaim

Nama Ulang Tahun Alamat Hubungan dengan pekerja

Adanya

halangan Jika memiliki cacat, lingkari

“ある” (punya) dan jika tidak memiliki lingkari “ない” (tidak punya) Lingkari “男” (laki-laki) jika laki-laki dan “女” (perempuan) jika perempuan. Hubungan dengan pekerja Alamat Ulang Tahun Nama

Nama dokumen terlampir Institusi Keuangan atau kantor pos dimana transfer pensiun diharapkan

Nama institusi keuangan Nama cabang Nomor buku tabungan

Nomor buku tabungan Nama tabungan pos Alamat

Tanggal permohonan

Penuntut Alamat

Nama Tangan Tanda Kode pos Telepon

Institusi keuangan atau kantor pos dimana transfer pensiun diharapkan Nama cabang Nama

Nomor rekening Penerima Adanya halangan Apakah sumber mata pencaharian sama dengan yang mengklaim? Jika ya, lingkari “い る” (ya) dan jika tidak lingkari “いな い” (tidak) Usia

Untuk kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja menggunakan Formulir No.16-9

Perjelas tempat di mana kecelakaan terjadi, proses yang dilakukan pada saat itu serta kondisi pada saat kecelakaan terjadi

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel.

(40)

Kolom legalisasi oleh

pemberi kerja

Nama dokumen terlampir

Untuk kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja menggunakan Formulir No.16-10

Contoh Pengisian Surat Klaim Biaya Pemakaman

(Formulir No.16)

Nomor asuransi kompensasi pegawai

Perjelas tempat di mana kecelakaan terjadi, proses yang dilakukan pada saat itu serta kondisi pada saat kecelakaan terjadi

Penyebab bencana dan situasi di

daerah pedalaman

Pen u n tu t Pek erja Nama Tanggal lahir Alamat

Hubungan dengan pekerja Nama

Alamat

Kategori pekerjaan

Lingkari “男” (laki-laki) jika laki-laki dan “女” (perempuan) jika perempuan.

Usia Tanggal cedera atau serangan Tanggal kematian Upah rata-rata Tanggal permohonan Penuntut Alamat Nama Tanda Tangan Kode pos Telepon

Institusi keuangan dimana transfer diharapkan

Nama cabang Nama

Nomor rekening Penerima

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel.

(41)

Contoh Pengisian Surat Klaim Pembayaran Manfaat

(Kompensasi) Perawatan (Formulir No.16-2-2)

Untuk kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja menggunakan Formulir No.16-2-2

Jika merupakan kecelakaan kerja lingkari “介護補償給付” (manfaat kompensasi perawatan dan jika merupakan kecelakaan dalam perjalanan pulang pergi kerja lingkari “介護給付” (manfaat perawatan)

Jika telah menerima obligasi anuitas, isikan nomornya

Nomor jaminan tahunan

Cek jenis pensiun yang diterima dan tulis levelnya Cacat fisik Luka Kelas Pe ker ja Name (Katakana) Nama Alamat Tanggal lahir

Pemilik rekening (Katakana) Pemilik rekening (Lanjutan)

Tulis secara berurutan nomor jaman, tahun, dan bulan.

(Heisei adalah no.7)

Tahun obyek

Nomor Rekening

Jenis setoran

Institusi keuangan dimana transfer diharapkan Nama Nama Cabang Pemilik rekening Rumah Fasilitas, dll Jika menjalani perawatan di rumah lingkari “イ” dan jika menjalani di tempat perawatan lingkari “ロ”

Kolom di sebelah kanan dan kolom hingga ㉘~㉛ diisi hanya jika Anda melaporkan rekening baru atau ganti rekening.

Alamat Nama

Divisi Periode dan hari perawatan Nama Tempat lahir Hubungan

Jika yang merawat adalah keluarga sendiri lingkari “イ”, jika teman atau kenalan lingkari “ロ”, jika perawat atau pengurus rumah tangga lingkari “ハ”, dan jika pegawai tempat perawatan lingkari “二” O ran g y an g t er lib at d al am p er aw at an

Tulis nama, tanggal lahir, dan hubungan orang yang merawat Anda serta jangka waktu perawatan (dari awal hingga akhir), serta jumlah hari perawatan. Untuk klasifikasi “ハ” dan “二”, nama, tanggal lahir, dan hubungan tidak perlu ditulis

Dokumen

terlampir Divisi

Kode pos Telepon Alamat

Nama

Tanda tangan Menyatakan terkait dengan fakta perawatan

Nama Tanda Tangan Telepon Alamat

Bagi perawat, harap tulis nama, alamat, dan nomor telepon.

Hari

Tulis jumlah hari menjalani perawatan dan mengeluarkan biaya

Jika sudah menggunakan tanda tangan manual, maka tidak perlu distempel.

Jumlah yang dikeluarkan sebagai biaya yang dibutuhkan untuk perawatan

(42)

Jenis Formulir Klaim Manfaat Asuransi dan

Ditujukan Ke Siapa

Gambar

Tabel Level Cacat

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuki.

ulang dengan menggunakan air mengalir akan mengurangi residu pestisida, hal ini terlihat dari hasil penelitian bahwa terdapat pengurangan pestisida dari 0,130 mg/kg

Proses yang dilakukan dalam mengatasi masalah ini adalah yang pertama melakukan kampanye melalui persebaran modul yang sudah dibuat oleh peneliti yang berisikan

Saya tahu apa yang saya katakan ini akan membuat Anda tersinggung. Jika pengaruh terbesar dalam kehidupan Anda adalah orang-orang muda seperti diri Anda sendiri, maka Anda berada

Sistem Informasi Penjualan Suku Cadang Dan Pelayanan Jasa Servis Sepeda Motor Pada Bengkel Indah Motor Berbasis Desktop.. Sukamto, R.A., dan Shalahuddin M., 2011,

Metode FDTD akan memberikan hasil yang lebih baik jika digunakan untuk menganalisis gelombang elektromagnetik dalam domain waktu dengan medium homogen yang

[r]

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis lebih fokus pembatasan usia menggunakan Perdes Suntri No.06 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, yaitu yang