• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Penutup - PDF (Bahasa Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "D. Penutup - PDF (Bahasa Indonesia)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

selain ..., juga... baik ..., maupun... jangankan ...., pun... betapapun ...., masa lebih....

Berikut adalah kalimat-kalimat yang berkonstruksi idiomatik berupa kata peng-hubung berpasangan.

a. Pahlawan dikenang bukan hanya karena

berani mati, melainkan karena berani meng-abdikan hidupnya untuk kesejahteraan bang-sa.

b. Perhatian pantas diberikan lebih khusus untuk Poso karena pelaku kejahatan dan ter-or tidak hanya akan menciptakan kepedihan,

tetapi mengobarkan rasa permusuhan. c. Selain sandang, pangan, dan papan,

kes-ehatan bagi manusia juga merupakan pokok

yang harus terpenuhi.

d. Setiap warga negara dalam pertumbuhan-nya tidak pernah terpisahkan dalam pergu-mulannya dengan aspek serba pahlawan,

baik kepahlawanan dalam kehidupan nyata

maupun¿NVL

e. Jangankan membaca, melihat pun aku tak mampu.

f. Betapa pun enaknya hidup di negeri orang,

masih lebih enakhidup di negeri sendiri.

D. Penutup

Demikianlah sedikit trik yang telah diuraikan. Terakhir, untuk menumbuhkan se-mangat menulis, tanamkanlah motto dalam diri kita yang akan menjadi motivator keper-cayaan diri seperti sukses berencana berarti berencana untuk sukses. Tidak ada satu orang pun yang tidak ingin sukses di dalam hidupn-ya. Sebelum berpikir sukses kita harus memi-liki satu keyakinan yang teguh bahwa orang lain bisa, saya juga bisa.

Daftar Pustaka

Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Kuntarto, Niknik M.. 2008. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Ja-karta: Mitra

Wacana Media.

Wibowo, Wahyu. 2002. 6 Langkah Jitu Agar Tulisan Anda Makin Hidup dan Enak Dibaca. Jakarta: Gramedia.

Widya Martoyo, A. 1991. Seni Menggayakan Kalimat. Yogyakarta: Kamsik.

SIKAP SBY DALAM KONFLIK PERBATASAN

INDONESIA-MALAYSIA

ANALISIS MAKNA PADA KARIKATUR

THE JAKARTA POST

VERSI KONFLIK DENGAN MALAYSIA

Drs Indiwan Seto Wahju Wibowo, M.si

Universitas Multimedia Nusantara

Jl. Boulevard, Scientia Garden, Gading Serpong, Tangerang Telp. (021) 54220808 / 37039777, Fax. (021) 54220800 email : indiwan@unimedia.ac.id ; namakuindiwan@gmail.com ABSTRAK

Hubungan antar negara Malaysia dan Indonesia pada tahun 2010 ini pasang surut bagai tak berujung pangkal. Sorotan media soal ketegangan ini seakan tak ada habisnya. Dari catatan Tempo interaktif berikut ini jelas tergambar betapa parahnya ketegangan ini ”Digempur demo terus-menerus, pemerintah Malaysia pun meradang. Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman kemarin mengancam akan mengeluarkan imbauan agar warganya menunda dulu rencana berkunjung ke Indonesia (travel advisory) jika situasinya terus memburuk. “Ini sudah di luar batas kesabaran,” ujar Menteri Anifah seperti dikutip The Star, Kamis (26/8). Ia merasa tindakan para demonstran melemparkan kotoran manusia di kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan ancaman terhadap warga Malaysia di Indonesia sudah berlebihan. Penelitian ini mencoba menguak makna yang ada dalam sebuah karikatur terkait dengan sikap SBY atas kasus pelanggaran perbatasan Indonesia oleh Malaysia. Dengan melihat latar bela-kang masalah tersebut, penulis ingin menyampaikan lebih jauh : Apa makna dari tanda ikon dan simbol yang ada karikatur The Soft Power SBY The jakarta Post ? Tujuan penelitian ada-lah untuk mengetahui lebih jauh apa “Makna” karikatur The Soft Power SBY The jakarta Post terkait dengan perseteruan dan ketegangan antara Malaysia dan Indonesia sekaligus untuk melihat sikap media melihat tindakan SBY menanggapi aksi Malaysia selama ini. Hasilnya? Tindakan SBY yang dianggap lemah dan dinilai oleh The jakarta Post sebagai ‘Soft Power’ amat terkait dengan pidato SBY yang dianggap tidak tegas. Pidato ini disiarkan secara lang-sung oleh sejumlah media nasional. Argumen SBY agar tetep mempertahankan hubungan

Kata Kunci : VHQJNHWDSHUEDWDVDQNRQÀLN Indonesia Malaysia, semiotika, makna, pesan dan tanda

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH Hubungan antar negara Malaysia dan Indonesia pada tahun 2010 ini pasang surut bagai tak berujung pangkal. Sorotan media soal ketegangan ini seakan tak ada habisnya. Dari catatan Tempo interaktif berikut ini jelas tergambar betapa parahnya ketegangan ini.

..”Digempur demo terus-menerus, pemerintah Malaysia pun meradang. Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman kemarin mengancam akan mengeluarkan imbauan agar warganya menunda dulu rencana berkunjung ke Indonesia (travel advisory) jika situasinya terus memburuk. "Ini sudah di luar batas ke-sabaran," ujar Menteri Anifah seperti dikutp

ksi dan Gaya Bahasa. dia.

2008. Cermat dadadaalalamlala

ti dalam Berpikiikikiikikirrrr. J. .

a-6 Langgggkkahkk Jitu Agar

Makin Hidupp dan Enak a: Gramediaa.

91.Sennni Menggaaayakannn akarta: K: amsik.

SIKAP SB

ANAL

VE

V

V

V

V

RS

Jl.. Bo Tel T emaaail :

ABSTRAK

Hubungan antararrrr nega

berujung pangkgkgkgkag l. Sor

Tempo interaaaakkkktif beriku

terus-mennnneeerue s, pemer

Seri AAnifnifnifnifnifah Aman kem

dul dululul

dulu rencana berkunju sudah di luar batas kes merasa tindakan para Malaysia di Jakarta d Penelitian ini mencoba SBY

SBY SBY SBY

SB atas kasusssspelpelpelpeang

kang mmmmasalah tersssebu

dan simbmbmbombb l yannng aada k

lah unununntukkkmmmemngggegtaaahui

terkkait dt dddenggggan aanannperrrsete

meliihat ssssikaiiiik p mp mpp edddia m

Tinddakan SBSBSBYSBB yannng d

ama ama ama

amat terkaitdededddngagagagan p sung oleh sejumlah me

Kat Kat Kat Kat

Kataaa Kunca uncuncuncunci : VHQVHQVHQVHQHQJJNHJJJ WD

tannndddda

PEN PEN

PENENDAHHHHULUUUUANA LAT

LAT LAT

LAATAAAAR A BELBELBELBELAKAAKAKAKAK NG Hub

Huuuu ungnnnn an nnnnanta Indonesia pada tahun bag

b b b

b ai taktaktakkk berujujujujujuununungu p soa

so so soa

(2)

The Star, Kamis (26/8). Ia merasa tindakan para demonstran melemparkan kotoran manu-sia di kantor Kedutaan Besar Malaymanu-sia di Ja-karta dan ancaman terhadap warga Malaysia di Indonesia sudah berlebihan.

"Kami mesti menjaga integritas negara kami. Kami tahu di mana titik kesabaran kami," ka-tanya soal protes yang bermula dari penang-kapan tiga pegawai maritim Indonesia itu. ( Tempo Interaktif, Jum'at, 27 Agustus 2010) Tempo melaporkan Anifah meminta pihak berwenang di Indonesia mengantisipasi tin-dakan tak elok tersebut dan mendesak agar penjagaan keamanan di Kedubes Malaysia ditingkatkan. "Semacam blokade sehingga barang-barang yang dilempar tidak sampai ke gedung Kedutaan," katanya.

Sekretaris Pers Perdana Menteri Ma-laysia, Tengku Sharifuddin Tengku Ahmad, mengatakan travel advisory itu dikeluarkan semata demi melindungi warganya. "Itu baru advisory, belum warning. Masih sebatas nasi-hat (imbauan), belum peringatan," ujarnya kepada Tempo. Kementerian Luar Negeri Indonesia menganggap travel advisory yang dikeluarkan pemerintah Malaysia lebih ditu-jukan dalam konteks domestik Malaysia. "Be-lum ada pernyataan resmi dari pemerintah Malaysia soal itu. Kami belum bisa mengo-mentari," kata juru bicara Kementerian, Teu-ku Faizasyah. Faizasyah mengimbau semua unsur masyarakat ikut bertanggung jawab

meredakan ketegangan yang terjadi antara Malaysia dan Indonesia. Sehari sebelumn-ya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan oleh polisi Malaysia pada 13 Agustus lalu akibat kesalahpahaman soal koordinat di antara kedua negara.

Malaysia juga mengklaim penangka-pan itu ada di wilayahnya," ujarnya dalam ra-pat kerja di ruang rara-pat Komisi Pertahanan. Karena itu, kata Menteri Marty, pemerintah membentuk tim khusus yang akan berfokus menangani masalah perbatasan dengan Ma-laysia dan masalah para warga Indonesia yang terancam hukuman mati di Malaysia. "Pres-iden menyetujui agar dibentuk tim terpadu," ujarnya. Menanggapi reaksi keras pemerin-tah Malaysia, anggota Komisi Perpemerin-tahanan De-wan Perwakilan Rakyat, Lily Wahid, meminta pemerintah tidak lemah dalam menghadapi tingkah polah Malaysia. Ia mendesak pemer-intah tak terjebak pada kebijakan zero enemy. "Zero enemy million friends itu impian," ka-tanya. (Tempo Interaktif ,Jum'at, 27 Agustus 2010)

Ketegangan ini juga muncul dalam goresan pena wartawan The jakarta Post le-wat sebuah karikatur yang menggambarkan bagaimana SBY bersikap melawan tindakan Malaysia. (Jakarta Post, Wed, 09/15/2010 10:49 AM | readers forum).

Karikatur yang diberi judul ‘SBY Soft Pow-er Approach’ ini menggambarkan bagaimana sikap SBY yang dingin dan tenag-tenang saja, seakan tidak memperdulikan dan terus bersa-bar melihat aksi negara Malaysia yang digam-barkan sudah melanggar batas-batas negara.

Meski berbentuk sebuah karikatur, gambar ini merupakan sebuah pesan komuni-kasi yang merupakan cerminan sikap dari me-dia Jakarta Post. Hal inilah yang melatarbela-kangi penelitian ini yang mencoba menguak ada apa dibalik gambar tersebut.

Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah tersebut, penulis ingin menyampaikan lebih jauh : Apa makna dari tanda ikon dan simbol yang ada karikatur The Soft Power SBY The jakarta Post ?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk meng-etahui lebih jauh apa “Makna” karikatur The Soft Power SBY The jakarta Post terkait den-gan perseteruan dan keteden-ganden-gan antara Ma-laysia dan Indonesia sekaligus untuk melihat sikap media melihat tindakan SBY menang-gapi aksi Malaysia selama ini.

Manfaat Penelitian Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti khususnya

mengenai makna karikatur terkait dengan ket-egangan Malaysia-Indonesia.

Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan da-pat bermanfaat sebagai bahan masukan yang berguna bagi koran maupun Majalah-majalah berita mingguan untuk terutama Ja-karta Post untuk lebih berhati-hati lagi dalam mengintepretasikan sebuah realita di kemu-dian hari.

KERANGKA PEMIKIRAN Komunikasi, Tanda dan Makna

Menurut Bernard Barelson dan Gary A. Steiner(1964:527), komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keter-ampilan dan sebagainya, dengan menggu-nakan simbol-simbol – kata-kata, gambar, ¿JXU JUD¿N GDQ VHEDJDLQ\D 7LQGDNDQ DWDX proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. (Wiryanto.2004:94). Biasanya dalam sebuah gambar, karikatur atau lukisan, didalamnya pasti terdapat unsur- unsur yang menjadi tanda dan akhirnya menimbulkan suatu makna tertentu sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi yang meli-hatnya. Charles Sanders Pierce (1939-1914) membagi tanda dan cara kerjanya ke dalam tiga kategori :

Tabel 2.1

Jenis Tanda menurut Charles Sanders Pierce (1939-1914) Jenis tanda

Ikon

Indeks

Simbol

Ditandai dengan - Persamaan (kesaaman) - Kemiripan - Hubungan sebab akibat - Keterkaitan - Konvensi atau - Kesepakatan sosial

Proses kerja - Dilihat

- Diperkirakan

- Dipelajari Contoh

Gambar, foto, patung

- Asap = api - Gejala= penyakit

- Kata-kata, isyarat ia. Sehari

sebelumn-eri Marty Natalegawa an tiga petugas Dinassss n oleh polisi Malaaaaysysysiy a kibat kesalahpahaahaahaahahamanmm

kedua negarara. mengklaimmmmmpepenanggggkag

-ya," ujarnrnya dalam ra-nn pat Komisi PPertahanan.

eri Marty, pemerintah s yanggg agg kkan beeerforforfokuskuskus s rbatasssasn dengaann Ma- -wargaa aIndonesiaia yayyngnggg ti diMMMMalaysia. "Pres-dibentuuuk u tim terpadu," reaksikekkkras pemerini in-Komisi PPPPerteee ahanan D De-, Lily Wahhidhh , memintantanta t h dalam mmmmengeeee hadapi a. Ia mendesak ak ak kk pemp

er-kebijakan zero eneenenenemy. iends itu impian," kkkkkaaaa- -if ,Jum'at, 27 Agustus

juga muncul dalam n The jakarta Post le-yang mg mg mgmenggambarrkankankakan kap mmelaaaawan tinddadadakannnn st, Weddd, 09/15/22201000 um)..

er Approach’ ini meng sikap SBY yang dingin sea

sea

seaeakan tidak memperd bar mememeelihll at aksi negara barkan suuuuudahddd melangg

Messki kkkk berben gambar ini memeeeeruprrr akan kasi yang meruppppakan c dia Jakarta Post. HalHHH i kangi penelitian iiiini nnn y ada apa dibalik gammmba

Rumusan Masalahhhh Dengan mellihll a tersebut, penulis iiingii in jauh : Apa maknaa a a dari yang ada karikatatuatat r Th jakarta Post ?

Tujuan Peeeennnelitian T T Tu Tuj

Tuuan penelit etaaaaahuhuhuihu lebih jauh apa S

S

Soft Power SBY The j gan perseteruan dan k laysia dan Indonesia sikap media melihat t gap

gap gap gap

g i ai ksi Malayayaysiaysisisi sel

Manfaaaaaat Penea eelitiaaan Mannnnfaaffff t AAAAkaddemikkk

Hasssil ilii pppenp eeelitia mennambbbbah aaaa wawwawawawa asssan b

Jeni Jenis tanda

Ikoooonn

Indndndndndeksekekekek

(3)

Tentu saja pembagian seperti itu dalam prak-teknya tidak dapat dilakukan secara mutually exclusive. Dalam konteks-konteks tertentu ikon dapat menjadi simbol. Banyak simbol yang berupa ikon. Di samping menjadi indeks, sebuah tanda sekaligus juga bisa berfungsi sebagai simbol. Fungsi tanda pertama-tama adalah alat ukur membangkitkan makna. Itu karena tanda selalu dapat dipersepsikan oleh perasaan (sense) dan pikiran (reason) Tanda Non-Verbal

Mark L. Knapp menjelaskan bahwa Istilah nonverbal biasanya digunakan un-tuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku nonverbal ini ditafsirkan melalui simbol-simbol verbal. Dalam pengertian ini, peristiwa dan perilaku nonverbal itu tidak sungguh-sungguh bersifat nonverbal. Bidang non-verbal adalah suatu wilayah yang menekankan pentingnya fenom-ena yang bersifat empiris, faktual, atau kong-kret, tanpa ujaran-ujaran bahasa. Ini berarti

bidang non-verlbal berkaitan dengan benda kongkret, nyata dan dapat dibuktikan melal-uin indra manusia (Budianto, 2001:15)

Bahasa Tubuh

Bidang yang menelaah adalah kine-sika (kinesics), suatu istilah yang diciptakan seorang perintis studi bahasa non-verbal, Ray L. Birthwhistell. Setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk senyuman dan pandangan mata), tangan, kepala, kaki dan bahkan tubuh secara keseluruhan dapat digunakan sebagai isyarat simbolik. Karena kita hidup, semua anggota badan kita senantiasa bergerak. Lebih dari dua abad yang lalu Blaise Pascal menu-lis bahwa tabiat kita adalah bergerak; istira-hat sempurna adalah kematian. (Mulyana, 2007:353)

Warna

Setiap orang pasti memilliki warna fa-vorit. Dan biasanya warna tersebut mempen-garuhi suasana hati (mood), berikut adalah uraian suasana hati yang diapresiasikan den-gan warna (Barker, 1954:86):

Tabel 2.2

Suasana Hati yang Diasosiasikan Dengan Warna SUASANA HATI

Menggairahkan, merangsang Aman, Nyaman

Tertekan, terganggu, bingung Lembut, menenangkan Melindungi, mempertahankan Sangat sedih, patah hati, tidak bahagia Kalem, damai, tentram

Berwibawa, agung

Menyenangkan, riang, gembira Menantang, melawan memusuhi Berkuasa, kuat, bagus sekali

WARNA Merah

Biru Oranye

Biru Merah, coklat, hitam

Hitam, coklat Biru, hijau

Ungu Kuning Merah, orange

Hitam

Makna

Bagaimana kita mengoseptualisasi-kan makna dalam pertukaran antarpribadi? Makna dalam interaksi tidak dapat dipisahkan dari cara pemahaman dan tindakan manusia. Grossberg (1982) mengemukakan 3 (tiga) perspektif utama :

1. Memandang makna sebagai suatu yang benar-benar ada dan dipertukarkan. 2. Makna sebagai produk yang dihasil-kan oleh kesepakatan

3. Dari lingkungan itulah kita mendapat-kan makna

Bagaimana makna itu muncul dan menjadi tujuan, itulah yang disimpulkan Littlejhon (1989). Meletakkan makna dalam proses in-teraksi sangat penting untuk memusatkan perhatian pada sifat-sifat inheren yang di-hubungkan dengan lambang dan keterangan-nya, struktur dan urutan yang menimbulkan makna, menggabungkan aspek-aspek tek-stual dengan keputusan intepreter budaya dan aturan interaksi yang membuka jalan kearah makna. Konsep sharing adalah pokok pada variasi yang agak besar. Ketika sharing terjadi tidak terlalu banyak pemberian dari makna.

Konstruksi Realitas

Istilah kontruksi realitas mulai dike-nal sejak diperkedike-nalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann ( 1966) lewat buku-nya yang bertajuk “ The Social Construction of Reality : A Treatise in the Sociological of Knowledge”. Mereka menggambarkan pros-es sosial melalui tindakan dan interaksinya di mana individu secara intens menciptakan suatu realitas yang dimiliki dan dialami ber-sama secara subjektif.

Berger dan Luckmann menggambar-kan bahwa realitas sosial dikonstruksi mela-lui proses eksternalisasi, objektivasi dan inter-nalisasi.

Pekerjaan media massa pada hakekatnya adalah bagaimana mengkon-struksikan realitas. Isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realitas yang dipilihnya, di antaranya realitas politik. Isi media pada hakikatnya adalah

has-il konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan bahasa bukan saja sebagai alat merepresentasikan realitas, namun juga bisa menentukan relief seperti apa yang akan diciptakan oleh bahasa ten-tang realitas tersebut. Akibatnya, media massa mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan gambaran yang di-hasilkan dari realitas yang dikonstruksikan. (Wibowo, 2006: 74-75)

Representasi

Representasi merupakan kegunaan GDUL WDQGD 0DUFHO 'DQHVL PHQGH¿QLVLNDQ\D sebagai berikut :

“Proses merekam ide, pengetahuan, atau

SHVDQGDODPEHEHUDSDFDUD¿VLNGLVHEXWUHS

-UHVHQWDVL ,QL GDSDW GLGH¿QLVLNDQ OHELK WHSDW

sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk menyambungkan, melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti, diimajinasikan atau

GLUDVDNDQ GDODP EHEHUDSD EHQWXN ¿VLN

Dapat dikarakterisasikan sebagai proses kon-struksi bentuk X untuk menimbulkan perha-tian kepada sesuatu yang ada secara material atau konseptual ,yaitu Y, atau dalam bentuk

VSHVL¿N<; Y. “ (Wibowo, 2006: 271)

Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang ‘sesuatu’ yang ada di kepala kita masing-masing (peta konseptual), representasi mental masih merupakan sesuatu yang abstrak.Kedua, ‘bahasa’ ,yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Kon-sep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam ‘bahasa’ yang lazim ,su-paya kita dapat menghubungkan konsep dan ide ide kita tentang sesuatu dengan tanda dari simbol-simbol tertentu.

Semiotika

Semiotika menurut Umberto Eco ada-lah sebuah penilaian yang mempredikati suatu isi (satu atau beberapa unit kultural) dengan marka-marka semantis yang telah

pat dibuktikan melal-ianto, 2001:15)

menelaah adalahahahhh kikkik kine-stilah yang diddciptaaakkan ahasa nonn-ve--ve-- rbal,,RRRRayR anggota aa a tubuh seperti uman dan pandangan kaki dan baahkan tubuh pat digggungg akan sk sebaebaebagaigaigai i na kitttta hidup, semuaaaa ntiasaa abergerak...LeLebihbihbih h u Blaisissse Pascal menu-dalah bbbbergerak; istira-kematiiaiai n. (Mulyanna,

sti memillikkkki wiiii arna fa-rna tersebut mmmmmempe en-mood), berikut adadaadaadalah ng diapresiasikan deennnn--

-4:86):

RNA rah

ru

nye

ru

klat, hitam

coklaklkl t

hijau

gu

ing

orangnnn e

Bagaimana k kan makna dalam pe Mak

Mak Ma

Ma na dalam interaks dari cccaraaraar pemahaman Grossbergrrggg (1982) m perspektif uutamtatatta a : 1. Memananandana ang yang benar-benaaaar ada 2. Makna seebee aga kan oleh kesepakatatataan 3. Dari lingkuununga kan makna

Bagaimana maknaa itu tujuan, itulah yannnng (1989). Meletakkaaanaa m teraksi sangat ppepenpe tin perhatian pada sifat-hubungkan dennngan n lam nya, struktur r r dr an uru makna, mememem nggabung stual dendenenenengan keputusa atuuuuurarararan interaksi yang makna. Konsep shari variasi yang agak besa tidak terlalu banyak pe

Kon Kon Ko

Konstruksi Realealealalitas Istilah konntnruk nal sejakjakakakak diperrrkennnalka dan ThTTTT ommmam s LLLuckkkman nya yananangan bebbebeberttaajukkk “ T of RRealititittty :yyy AA AA ATreeatise Knoowledgegegege”. Merrreka es ssosial meeeelallall ui tind di

di di

dimana individidididu secd suatu realitas yang di sam

samamama samaaaa ecacacara car sububububjekbjekjekjeektif. Ber

Ber Ber Ber

Bergergergerge dadadadadan Lnnnn u kan bahhhhhwa realialialitlilitatast so lui prppposes eksternalisa nal

naaaaisasasaaasi.s

Pekekeee erjrjrjrjrjaanaanaanaanaan m hakekatnya adalah b str

s s s

stukssikaikaikaikaann n rnn ealitaitaitaitaitas. Isi pek

pek pe pe

(4)

diatributkan kepadanya oleh kode dan isyarat yang ada, menurutnya, perlu penjelasan cara isyarat sehingga dapat digunakan dalam inter-aksi sosial dan kultural. Proses menggambar-NDQ EHQGD GHQJDQ LV\DUDW DGDODK VLJQL¿NDVL atau semiosis sistem 4(empat) bagian: 1. kondisi atau objek dibumi 2. isyarat

3. repertoar respons

4. seperangkat aturan antara isyarat-ob-jek, isyarat respons.

Misalnya, level air yang berwarna warni dalam bendungan. Warna menjadi isyarat-isyarat sistem objek.

Perintis awal semiotika adalah Plato (s.428-348 SM) yang memeriksa asal muasal bahasa. Kata semiotika berasal dari bahasa Yunani, sama seperti dalam semeitikos, yang berarti penafsir tanda. Sebagai suatu disiplin, semiotika berarti ilmu analisis tanda atau stu-di tentang bagaimana sistem penandaan ber-fungsi (Cobley dan Jansz, 2002:4)

Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsi, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pen-girimnya dan penerimannya oleh mereka yang menggunakannya. (Krisyantono, 2006:261) Proses Semiotis Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes adalah pengikut Saus-surean yang berpandangan bahwa sebuah sis-tem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Semiotik, atau dalam istilah Barthes semiologi, pada dasarnya hendak mempela-jari bagaimana kemanusiaan (humanity) me-maknai hal-hal (things). Meme-maknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communi-cate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak dikomunikasi-kan, tetapi juga mengkonstitusi sistem ter-struktur dari tanda.

Salah satu wilayah penting yang dirambah Barthes dalam studinya tentang tan-da atan-dalah peran pembaca (the reader). Kono-tasi, walaupun merupakan sifat asli tanda,

membutuhkan keaktivan pembaca agar dapat berfungsi. Barthes secara lugas mengulas apa yang sering disebutnya sebagai sistem pemak-naan tataran ke-dua, yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada sebelumnya. sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan kono-tatif, yang di dalam buku Mythologies-nya secara tegas ia bedakan dari denotative atau sistem pemaknaan tataran pertama.

Makna Konotasi dan makna Denotasi Konotasi atau makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif, atau mak-na evaluatif (Keraf, 1994:29). Barthes melon-tarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya. Barthes meng-gunakan versi yang jauh lebih sederhana saat membahas model ‘glossematic sign’ (tanda-tanda glossematic). Mengabaikan dimensi GDULEHQWXNGDQVXEVWDQVL%DUWKHVPHQGH¿Q-isikan sebuah tanda (Sign) sebagai sebuah sistem yang terdiri dari (E) sebuah ekspresi DWDXVLJQL¿HUGDODPKXEXQJDQQ\D5GHQ-JDQFRQWHQWDWDXVLJQL¿HG&(5&

Sebuah sistem tanda primer (primary sign system) dapat menjadi sebuah elemen dari sebuah sistem tanda yang lebih lengkap dan memiliki makna yang berbeda ketimbang semula. “Such sign system can become an el-ement of a more comprehensive sign system. If the extension is one of content, the primary sign ( E1 R 1 C 1 ) becomes the expression of a secondary sign system :

E 2 = ( E1 R 1 C 1 ) R 2 C2. “ Dengan begitu , primary sign adalah denotative sedangkan secondary sign ada-lah satu dari connotative semiotics. Konsep connotative inilah yang menjadi kunci pent-ing dari model semiotika Roland Barthes. (Wibowo,. 2006:38-39).Konotasi adalah is-tilah yang digunakan Barthes untuk menun- MXNNDQVLJQL¿NDVLWDKDSNHGXD+DOLQLPHQJ-gambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pem-baca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata

lain, denotasi adalah apa yang digambar-kan tanda terhadap sebuah objek, sedang-kan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya.

Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos meru-pakan produk kelas sosial yang sudah mempu-nyai suatu dominasi. Mitos primitif, misalnya mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa. Sedangkan mitos masa kini misalnya menge-nai femininitas, maskulinitas, ilmu pengeta-huan dan kesuksesan. (Fiske,John.1990:88). Denotasi adalah hubungan yang digunakan didalam tingkat pertama pada sebuah kata yang secara bebas memegang peranan pent-ing dalam suatu ujaran. (Lyons, dalam Pateda, 2001:98). Makna denotasi bersifat langsung, yaitu makna khusus yang terdapat dalam se-buah tanda dan pada intinya dapat disebut sebagai gambaran sebuah pertanda (Berger, 2000b:55)

Karikatur dan kartun

6HFDUDKDU¿DKNDUWXQLWXEHUDVDOGDUL bahasa latin “cartoone” yang berarti gam-bar lucu. Di-Inggris-kan menjadi “cartoon” dan di-Indonesia-kan menjadi “kartun”. Ini dalam makalahnya Gus Martin untuk Pelati-han Jurnalistik Mahasiswa yang berjudul, “Ilustrasi, Kartun dan Kartun”. Juga terlihat SDGD³ELRJUD¿´NDUWXQLVEHVDU6LEDUDQL-DGL pada dasarnya kartun adalah gambar lucu. Ini mungkin bisa menjelaskan lebih gamblang tentang kartun. Apapun bagaimanapun bentuk gambar yang penting memiliki sifat humor dan lucu itu bisa dikatakan kartun. Kemudian lebih panjang lagi kartunis sekaligus dosen IKJ, Pri S. pada sebuah seminar menjelaskan bahwasanya kartun itu terbentuk dari tiga un-sur yang saling berkait satu sama lain, yaitu wawasan, olah rupa dan humor. Wawasan se-bagai perspektif kartunis memandang tema, olah rupa sebagai bentuk komunikasi visual dan humor stimuli psikologis penikmat kar-tun. ((isoul, www.cartoonesia.com)

METODOLOGI PENELITIAN Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pe-nulis adalah metode analisis semiotika. Seba-gai ilmu, semiotika adalah ilmu tentang tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengan-nya: cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengiriman, dan penerimaan oleh mereka yang menggunakannya. Jenis Penelitian

Penelitian teks media ini menggu-nakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan memakai teknik penelitian teks yaitu analisis semiotika menggunakan teknik analisis Roland Barthes dalam melihat kari-NDWXU6%<YHUVLNRQÀLNGHQJDQ0DOD\VLDSDGD harian The Jakarta Post. Pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, ciri-cirinya adalah data-data yang dikumpulkan berupa kata-ka-ta, gambar, dan bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Penelitian social menggunakan for-mat deksriptif kualitaif bertujuan untuk me-neliti kelemahan peme-nelitian kuantitatif (yang terlalu positivme), serta juga bertujuan un-tuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenom-ena realitas social yang berada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu. Dengan demikian, peneli-tian ini hanya memaparkan situasi/peristiwa, membuat deskriptif, gambaran/lukisan secara sistematis.

PARADIGMA PENELITIAN

3DUDGLJPDGLGH¿QLVLNDQ*XEDVHEDJDL ”...a set of basic beliefs (or metaphysics) WKDW GHDOV ZLWK XOWLPDWHV RU ¿UVW SULQFLSOHV DZRUOGYLHZWKDWGH¿QHVIRULWVKROGHUWKH nature of the world”…..” (Denzin&Lincoln. 1994:107). Studi ini memakai paradigma konstruktivisme yang memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socialy meaningful action melalui pengamatan lang ra lugas mengulas apa

sebagai sistem pemak-ang dibpemak-angun di atassss da sebelumnya. sisssstetetemte

disebut dengan ann nnkokonko o-uku Mytholol gies--nnya n dari denonononoottative aaaata au an pertamma.mm

akna Denottasi konotatif ddisebut juga

akna emmotmmm ifif, atau u u makmak mak-4:29)... Barthes mmmelon- -konotttast i dan deneenotasisi i isisnyaaaa. Barthes meng-h lebimeng-hhhh sederhana saat ssemattttic iii sign’ (tandad da-Mengabaikaikaikikan dimennsi

QVL %DUWKHKHKHKHVPHQGH¿Q¿¿Q ¿Q-Sign) sebagaigagagaa sebuah i (E) sebuahhhekeeee spresi XEXQJDQQ\D5GGG GHQ-L¿HG&(5& tanda primer (primary enjadi sebuah elemen da yang lebih lengkap

ng berbeda ketimbang tem ccccan anananbecome annnnelele el-reheeeensin ve v sign syssssttem... of coontennnt, the primmmaryyy ecommmes tthe expressssionnn temm :

C 1 )))) R 2 2222 C2. “

, primary sign adalah iiii secondary sign ada-ve sesesemiose ioioioioticcccs. ssss. KKKKKonsnnnneppppp g menee jadadadaddi kunkunkunkununciccc penpeee t-otika aRolRoRRR and BaBBBBrthththhhes.

).Konotasi adalah is-Barthrthththhesesesessuuuuntu ukuk ukkmenmmmm unuunn n-SNHGHGGGXDXDXDXDXD +++++DOLLQLLLLQLQLQLQLPHQPHQPHQPHQPHQJJJJJ- -ng terjadi ketika tanda

n atatataaau eu eu eu eu emosmosmossi diii ariarr pemmmm m-ri keeebudebudbudbududayaannaannaa ya.yyyy maknakkk yang subjektiftitiftifif ubjektif. Dengan kata

kan tanda terhadap kan makna konotasi a men

men men

menggambarkannya. Mit

M os adalah b menjelaskskskan kaaa atau mem tentang realitaitititits atau ge pakan produkkkkekklas sos nyai suatu domiiinasnnn i. M mengenai hidup ddandd m Sedangkan mitosmmamm s nai femininitas, mmasm k huan dan kesuksessasn Denotasi adalah hhhuubu didalam tingkat ppepprta yang secara bebasss ssme ing dalam suatu ujujujujaran 2001:98). Maknananana den yaitu makna khkhukhkh sus y buah tanda ddddan pada sebagai ggggamamambam aran seb 2000b::55555555)55

Karikatur dan kartu 6HFDUDKDU¿DK bahasa latin “cartoon bar

barar

bara lucu. Di-InInnnggrggggggis-k dan ddidid-Indoneesiee a-k- an dalam makmmm alaahhnyaaa Gu han JuJJJ rnanananalistiiik MMMah “Iluustrararasai, KKarKarKarKarttun dan SDGDD³ELRLRLRLRRJUDJUD¿¿¿´¿´¿ NDDDUWXQ padaa dasarnrnrnyrn a karrttun munn

mungkin bisaisaisasasa meeeenjel tentang kartun.AAAApA apu gambar yang penting dan

dan danan

danlululululucu uu ituitiiit biiiisa sa ssasa dikdddd at lebbbiiiih panpanpanpanpanjanjajajajag lg lg lg lg lagiagiagiagag ka IKJJJJJ, PriiiiS. paddddda sebua bahwasanyya kartun itu suruuuu yayayayayang ssalingngngngngbebbbb rka waw

waw waw waw

wawaaaasaa n,,,,,olaah raaah rhh rh rupaupupupup da bagai perspektif kartu ola

o o o

o h rrrrupaupaupaupaa sebagagai agagagaaaa ben dan

da da da

(5)

sung dan rinci terhadap pelaku sosial dalam setting keseharian yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara/mengelola dunia sosial mere-ka. Denzin dan Lincoln (1994:99) menilai bahwa, setiap paradigma dapat dibedakan berdasarkan elemen-elemen yang berkaitan dengan epistemologi, ontologi dan metodolo-gi. Selain ketiga elemen tersebut sejumlah pakar lain menyebutkan elemen lain yaitu ak-siologis. Epistomologis menyangkut asumsi tentang hubungan antara peneliti dan yang diteliti dalam proses untuk memperoleh peng-etahuan mengenai objek yang diteliti. Ele-men metodologis Ele-menyangkut asumsi tentang bagaimana cara memperoleh pengetahuan mengenai objek pengetahuan, sedangkan ak-siologis menyangkut posisi value judgments, etika dan pilihan moral peneliti dalam suatu penelitian.

.RQVWUXNWLYLVPH DGDODK VXDWX ¿OVDIDW pengetahuan yang menekankan bahwa peng-etahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri, oleh karenanya pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan (realitas). Peng-etahuan bukanlah gambaran dari kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu merupakan aki-bat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Pada proses ini seseorang membentuk skema, kategori, kon-sep dan struktur pengetahuan yang diperlu-kan untuk pengetahuan, sehingga suatu peng-etahuan bukanlah tentang dunia lepas dari pengamat tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalaman atau dunia yang secara terus menerus dialaminya.

Konstruktivisme mempunyai dua kri-teria dalam menilai kualitas penelitian, yaitu pertama, trustworthiness, terdiri atas credibil-ity (paralel dengan validitas internal), trans-ferability (paralel dengan validitas eksternal, FRQ¿UPDELOLW\ SDUDOHO GHQJDQ REMHNWLYLWDV Yang kedua, authenticity, meliputi, ontologi-cal authenticity (memperbesar konstruksi personal), educative authenticity (menggir-ing pemahaman terhadap orang lain), cat-alic authenticity (merangsang aksi), tectical

authenticity (memberdayakan aksi). Dalam pandangan konstruksionis, media massa dili-hat tidak sekedar sebagai sebuah saluran yang bebas, ia adalah subjek yang mengkonstruksi realitas, di mana realitas yang dikonstruksi berdasarkan realitas sesungguhnya tersebut juga mengandung adanya pandangan, bias dan pemihakannya dari para pekerja media yang mempersiapkan berita yang akan disaji-kan. Sebagai sebuah ”arena pertarungan” dari kekuatan-kekuatan sosial politik yang saling bersaing untuk memperebutkan wacana ten-WDQJ GH¿QLVL VXDWX ´UHDOLWDV´ LQGXVWUL PHGLD massa sebagai pabrik wacana tidak dilihat sebagai institusi yang objektif, karena media massa tidak mungkin dapat menyajikan se-luruh realitas sosial dalam medium yang ter-batas sehingga ada proses seleksi ketika para editor sebagai gatekeeper memilih berita-berita apa saja yang akan dimuat atau yang tidak. Pemilihan ini jelas sangat subjektif dan bergantung pada misi, visi, nilai atau ideologi yang ingin disampaikan media massa itu ke-pada masyarakat luas. Oleh karenanya ketika media massa melakukan seleksi terhadap ber-ita yang akan dimuat, maka media itu telah berpihak terhadap suatu nilai. Menegaskan hal tersebut Lippman (1965:223) menyatakan bahwa, ”Suatu surat kabar ketika mencapai pembacanya adalah hasil serangkaian proses seleksi”.

Unit Analisis

Unit analisis adalah sesuatu yang akan dianalisa. Unit analisi dari penelitian ini adalah tanda-tanda baik verbal maupun non- YHUEDOSDGD.DULNDWXU6%<GDQNRQÀLN,QGR-nesia-Malaysia pada harian The Jakarta Post edisi online.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada-lah data sekunder. Data sekunder adaada-lah data yang tidak diperoleh secara langsung oleh pe-neliti. Data sekunder dengan menggunakan : 1. studi kepustakaan yang dapat diper

oleh melalui buku-buku referensi dan internet. 2. data-data gambar dan tertulis yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan objek yang diteliti. 3. dokumentasi dan bukti-bukti yang da-pat menguatkan analisis penelitian.

4. telaah teks media massa serta sumber-sumber lain yang terkait dengan topik peneli-tian. Dari peta Roland Barthes diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas petanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah pentanda konotatif (4). Jadi dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak hanya sekedar memiliki tanda tambahan, namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-HASAN

Sengketa Indonesia Malaysia

Sengketa Malaysia –Indonesia men-capai puncaknya ketika terjadi insiden di depan Kedubes malaysia di jakarta Menang-gapi maraknya ajakan razia warga Malaysia di jejaring sosial seperti facebook dan twit-ter, Kepala Polri Jenderal Bambang Hendar-so Danuri meminta warga tidak terpengaruh provokasi tersebut. “Saya minta dan harapkan jangan ada warga masyarakat yang terpro-vokasi dengan ajakan razia (seperti) di jejar-ing sosial,” kata Bambang, Jumat (3/9).

Permintaan Bambang itu berdasar banyaknya warga Indonesia yang bekerja di Malaysia. “Bagaimana kalau mereka juga di-sweeping karena kita merazia warga Malaysia di sini? Jangan mikirin diri sendiri,” kata dia. Kapolri juga mengingatkan bila masalah anta-ra Indonesia dan Malaysia sudah diselesaikan melalui jalur diplomasi. “Jadi jangan terpro-vokasi,” ujarnya.

Untuk warga yang terprovokasi dan ikut melakukan sweeping, Bambang berjanji akan menindak tegas. Untuk para pengunjuk rasa yang membakar bendera atau merusak gedung perwakilan negara asing, lanjut dia, akan dikenakan Pasal 142 huruf a dan Pasal

143 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun. “Direktif saya ke anggota, sekarang, jangan ragu selamatkan nama negara di mata dunia. Tegakkan hukum,” ujarnya.

The Jakarta Post ikut meramaikan dan menambah ketegangan itu dengan mem-buat dan mempublis sebuah karikatur yang menyindir sikap presiden SBY yang dinilai oleh media ini sebagai ‘The Soft Power’ yai-tu kekuatan yang lemah gemulai dan tidak bereaksi keras mengingat selama ini Malay-sia sudah banyak membuat rakyat IndoneMalay-sia menjadi berang. Tindakan SBY yang diang-gap lemah dan dinilai oleh The jakarta Post sebagai ‘Soft Power’ amat terkait dengan pi-dato SBY yang dianggap tidak tegas. Pipi-dato ini disiarkan secara langsung oleh sejumlah media nasional. Presiden SBY telah menyam-paikan sikap resmi Indonesia terrkait hubun-gan Indonesia-Malaysia yang memanas. Beri-kut ini adalah isi pidato yang dibacakan SBY di Markas TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/9/2010).

...”Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wa-barakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan, Malam ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan Indone-sia – MalayIndone-sia. Marilah kita mengawalinya dengan melihat perkembangan dan dinamika hubungan kedua negara, salah satu hubun-gan bilateral Indonesia yang paling penting. Hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki cakupan yang luas, yang semuanya berkaitan dengan kepentingan nasional, kepentingan rakyat kita.

Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempun-yai tanggung jawab sejarah, untuk memeli-hara dan melanjutkan tali persaudaraan ini.

Kedua, hubungan Indonesia dan

Ma-nis, media massa dili-ai sebuah saluran yang

yang mengkonstrukssiiii tas yang dikonstttrukrukrukru si esungguhnya teteteteerserserserseebut nya pandangnnn an, bbbbias ri para pekekekekkerjerja meeeedie a erita yangngngng akan disaji-rena pertaruungan” dari

al politik yyang saling rebutkkakakakn wacana na na tententen- -DOLWDV´´´´ LQGXVWUL PHGLDDDD

wacaaanaa tidak didlihatatat t objektitiiif, karena media dapat menyajikan

se-am meeediuddd m yang ter-ses selekksikk ketika paara eper memmmimlih beritititita a-kan dimuat tataa u yang as sangat subjejejeeektikkk f dan visi, nilai atau idededeoloooo gi n media massa itu kekekeke-- -Oleh karenanya ketika n seleksi terhadap

ber-maka media itu telah tu nilai. Menegaskan 965:5:::2232222222 ) menyataaakankankakana abaar krr etiettka mencccapaiiii sil ssserannngkaian prrrosesss

adallllaah aa ssessses uatu u yu u angngngg alisi ddddariararaa penelitian nn iniininii k verbal maupun non- 6%<GDQNRQÀLN,QGR-ariananananThhhhhe JJJJakaakaaakaakartarrrr PPPPPost st t t t

Data

alam pm pm pm ppeneeneeneenelitianne aaa innnnni adaddada sekkkkundundunundundeeeeer adadalahdadadalahlahlahlahdaaaaatatatata ta cara langsung oleh

pe-ngaaaan mn mn mn mn meenggungggg akaaa n :n ::: an yanyanyananng dg g g g apaaaaat ddipeipipipr

2. data-data gam berhubungan secara l lan

lan lan

langsuggg ng dengan objek 3. dokd umentasi d pat menguguguuatka an analis 4. telaahahahahah teks med sumber lain yanananang terka tian. Dari peta RRRoR land bahwa tanda dennnotaooo tif (1) dan petanda (2((( ). bersamaan, tanda den konotatif (4). Jadii di tanda konotatif tidaaak h tanda tambahan, nnannm kedua bagian tandddadada de keberadaannya.

HASIL PENNNNEEELIE TI HASAN

Sengkekekekeketatatata taIndonesia M Sengketa Mal capai puncaknya ket depan Kedubes malay gapi maraknya ajakan di jejaring sosial sepe ter

tererere, K, K, Kepala Pololllriririri Jend so DanDaDanuri mean eminmm ttta w provokkkkasiaaa tersseebuttt. “S jangangananaa adadadada wwwargaaa m vokasiasiiiidengnnggagannn an jaaakan ingsosiaaaaal,”llll, kakakakaattta BBBamb Pererrrminmmm taannn B ban

banyyakyy nya wwwwawargaaaa Ind Mal

M

M aysia. “Bagaiiimana sweeping karena kita m di

di dii

disinsinsinsini? Jansin JaJaJaJagannnnmimimimimikirin Kapapppolri ji ji ji ji jugaugugugug memememem ngngngingngnga ra IndIIII onesiaiiii dan MalaMM melalui jalur diplppoma vok

voooo asiasiasasas,” ujauuuj rnynynynynya.a.aa.a. Unt Un

Unnnuk k kkk warwawaaaga ikut melakukan sweep aka

a a a

akn mmmmenienienininndak tk tk tk tk tegas. ras

ras ra ras

(6)

empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateral Indo-nesia - Malaysia.

Ketiga, ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di pertanian, dan di berba-gai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Ma-laysia.Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malay-sia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga mod-al kemitraan di masa depan.

Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara. Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) adalah 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Ma-laysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah per-dagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009. Hal ini menun-jukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat. Namun, hubun-gan yang khusus ini juga sangat kompleks. Hubungan ini tidak bebas dari masalah dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang diha-dapi.

Contoh masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja Indonesia di Malaysia. Kita tahu bahwa ke-beradaan 2 juta tenaga kerja Indonesia di Malaysia, disamping memberikan manfaat bersama, juga memunculkan kasus-kasus di lapangan yang harus terus kita kelola. Oleh karena itulah, sejak awal, saya berupaya keras untuk memperjuangkan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia, antara lain menyangkut gaji dan waktu libur; memberikan perlindungan hukum, dan mendirikan sekolah bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia.

Dalam kunjungan saya yang terakhir ke Ma-laysia, kita telah berhasil mencapai kesepaka-tan, mengenai pemberian dan perlindungan Hak bagi tenaga kerja kita di Malaysia.

Berkaitan dengan permasalahan

hu-kum yang dihadapi oleh tenaga kerja Indone-sia di MalayIndone-sia, pemerintah aktif melakukan langkah-langkah pendampingan dan advoka-si hukum, untuk memastikan saudara-saudara kita mendapatkan keadilan yang sebenar-be-narnya.

Selain masalah TKI dan perlindun-gan WNI, kita juga kerap menjumpai masalah yang terkait dengan perbatasan kedua ne-gara. Masalah ini memerlukan pengelolaan yang serius dari kedua belah pihak. Karena itulah, menyadari kepentingan bersama ini, saya dan Perdana Menteri Malaysia sering berkomunikasi secara langsung, di samping forum konsultasi tahunan yang kami lakukan, untuk memastikan bahwa isu-isu bilateral ini dapat kita kelola dan carikan jalan keluarnya dengan baik.

Saudara-saudara sekalian,

Akhir-akhir ini, hubungan Indonesia Malaysia kembali diuji dengan terjadinya insiden di seputar perairan Pulau Bintan pada tanggal 13 Agustus 2010 yang lalu. Berhubung insiden ini menjadikan perhatian yang luas dari kalangan masyarakat Indone-sia, pada kesempatan ini, saya ingin memberi-kan penjelasan tentang duduk persoalan yang sesungguhnya, dan langkah-langkah tindakan yang diambil oleh pemerintah kita.

Sejak saya menerima laporan menge-nai insiden ini tanggal 14 Agustus 2010 pagi, saya langsung memberikan berbagai instruk-si. Pertama, saya minta agar ketiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan segera dikembalikan dalam keadaan selamat. Kedua, saya juga memerintahkan untuk mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi dalam in-siden tersebut.

Segera setelah itu, Menko Polhukam dan Menteri Luar Negeri melakukan tinda-kan-tindakan cepat, untuk mengelola pen-anganan insiden tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Terhadap

masalah ini segera di selesaikan secara tun-tas, dengan mengutamakan langkah-langkah diplomasi. Saya ingin mengatakan bahwa sejak terjadinya kasus ini pemerintah telah bertindak. Sistempun telah bekerja.

Saya juga menekankan bahwa masalah seperti ini harus diselesaikan secara cepat, tegas dan tepat, karena berkaitan den-gan kepentinden-gan nasional kita. Memelihara hubungan baik dengan negara sahabat, apal-agi dengan Malaysia, sangat penting. Tetapi, tentu kita tidak bisa mengabaikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Dalam kaitan ini, saya telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia, yang intinya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya insiden tersebut. Saya juga mendorong agar proses perundin-gan batas maritim dapat dipercepat dan di-tuntaskan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Malaysia di Jakarta untuk menyampaikan nota protes.

Menteri Luar Negeri juga telah mel-akukan komunikasi intensif dengan Menteri Luar Negeri Malaysia. Dalam perkembangan-nya, alhamdulillah, ke-3 petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan itu kini telah kembali ke tanah air.

Berkaitan dengan ketiga petugas KKP tersebut, Pemerintah Indonesia menerima in-formasi tentang perlakuan yang tidak patut yang dialami oleh mereka. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia meminta penjelasan atas kebenaran informasi itu. Melalui jalur diplomasi, diperoleh informasi bahwa Pemer-intah Malaysia saat ini sedang melakukan in-vestigasi atas masalah perlakukan terhadap tiga petugas KKP tersebut.

Saudara-saudara,

Yang jelas, di masa depan, insiden seperti ini harus kita cegah, agar tidak terus menimbulkan permasalahan di antara kedua negara. Upaya ini bisa kita lakukan dengan cara segera menuntaskan perundingan batas wilayah di antara Malaysia dan Indonesia, serta bentuk-bentuk koordinasi dan kerjasa-ma di antara kedua belah pihak, dengan

se-mangat untuk tetap memelihara hubungan baik kedua bangsa.

Perihal penanganan terhadap 7 ne-layan Malaysia yang memasuki wilayah per-airan Indonesia, kepada mereka telah diambil tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah prosesnya selesai mere-ka kita kembalimere-kan ke Malaysia, sebagaimana kelaziman yang berlaku di lingkungan ASEAN selama ini. Perlu diketahui, dalam kasus yang sama, banyak nelayan Indonesia yang diduga memasuki wilayah perairan negara sahabat, juga dikembalikan ke negeri kita. Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air,

Belajar dari pengalaman ini, pemer-intah Indonesia berpendapat bahwa solusi yang paling tepat untuk mencegah dan men-gatasi insiden-insiden serupa adalah, dengan cara segera menuntaskan perundingan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Pe-rundingan ini menyangkut batas wilayah darat dan batas wilayah maritim, termasuk di wilayah selat Singapura, dan perairan Sulawesi, atau perairan Ambalat.

Indonesia berpendapat bahwa pe-rundingan menyangkut batas wilayah ini da-pat kita perceda-pat dan kita efektifkan pelaksan-aannya. Semuanya ini berangkat dari niat dan tujuan yang baik, agar insiden-insiden serupa yang akan mengganggu hubungan baik kedua bangsa dapat kita cegah dan tiadakan. Saya sungguh menggaris-bawahi, sekali lagi, agar proses perundingan yang akan segera diter-uskan oleh kedua pemerintah benar-benar menghasilkan capaian yang nyata.

Saudara-saudara,

Kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah adalah kepentingan nasional yang sangat vital. Pemerintah juga sangat mema-hami kepentingan itu, dan terus bekerja secara sungguh-sungguh untuk menjaga dan men-egakkannya. Namun demikian, tidak semua permasalahan yang muncul dalam hubungan dengan negara sahabat selalu terkait dengan kedaulatan dan keutuhan wilayah. Oleh ka-rena itu, kita harus bisa menilai dengan tepat setiap masalah yang muncul, agar penyelesa-iannyapun menjadi tepat pula. Meskipun de-il mencapai

kesepaka-ian dan perlindungan kita di Malaysia.

an permasalahannnnhhhuh

-h tenaga kerja IndInIndIndIndoneoooo

-intah aktif memmmlakuukkan

mpingan dddddaanadvooookao

-tikan sauuddardd a-saudara

ilan yangs

sebenar-be-TKI dddan perlllindindindununun--

-p mennnnjjjumpai maaasalahhh

perbatttat san keduauuaua nene--

-merlukkkkan pengelolaan

belahh h ph ihak. Karena

entinganannn bersama iiini, ii

nteri MaMaaalaysia seriing langsung, di sampiiiingng

an yang kammmmmi lakukan,

wa isu-isu bilatatataateral ini

arikan jalan keluaruarararnya

ian,

hubungan Indonesia ji dengan terjadinya rairan Pulau Bintan ikan berbagai instruk-kk a agaggg r kkkkketiiiiggagaga gapetpppp uguuguugasssss

dannnPeerikrrr anaanaananaann sn nn egegggra adaan selamat.K dK dKedK dK dua, hkan untuk mengusut rnya ya a aaterterererjarjjajadj i ddddalalaaaam iiinnn

n-itu, Menko Polhukam geri i melmelmelmelmelakukankkankk tindadadada

a-ntukkkk mmemmemngeeeeelola paaa eneneee -ut dedngan mengambbbililiil diperlukan. Terhadap

tas, dengan mengutam

masalah sepepepepeperti ini ha

cepat, tegas dadadadad n tepat

gan kepentingananann nasi

hubungan baik ddddeengee an

agi dengan Malayyysiy a,

tentu kita tidak bisaaa me

nasional, apalagi jiiki a

dan keutuhan NKRIRIII.

Dalam kaitaanaa i

surat kepada Perdadadaaana

intinya menyamppppaika

mendalam atas terjad

Saya juga mendndondnd rong

gan batas mamamamaritim da

tuntaskan. S. S S Sementara

Negerii tetetetetelah memangg

di JakJakJakJakJ arta untuk meny Menteri Luar

d lomasi, diperoleh in intah Malaysia saat in

ves negara. Upaya ini bis

(7)

sekecil apapun permasalahan yang muncul dalam hubungan bilateral, akan tetap kita selesaikan demi menunjang kepentingan na-sional kita. Kita harus senantiasa menjaga citra dan jatidiri kita sebagai bangsa yang bermartabat dalam menjalin hubungan in-ternasional, tanpa kehilangan prinsip dasar politik luar negeri yang bebas dan aktif, dan yang diabdikan untuk kepentingan bangsa kita.

Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Saya sungguh mengerti keprihatinan, kepedulian, bahkan emosi yang saudara-saudara rasa-kan. Dan apa yang dilakukan oleh pemerin-tah sekarang dan ke depan ini, sesungguhnya juga cerminan dari keprihatinan kita semua.

Saya juga mengajak untuk menjauhi tindakan-tindakan yang berlebihan, seperti aksi-aksi kekerasan, karena hanya akan me-nambah masalah yang ada. Kekerasan ser-ing memicu terjadinya kekerasan yang lain. Harapan untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius dan tepat, tanpa disertai aksi-aksi yang destruktif, juga saya terima dari saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang saat ini berada di Malaysia.

Saudara-saudara sekalian,

Cara kita menangani hubungan In-donesia – Malaysia akan disimak dan diikuti oleh negara-negara sahabat di kawasan Asia, bahkan oleh dunia internasional. Selama ini

sebagai Pendiri ASEAN, Indonesia sering di-jadikan panutan di dalam menyelesaikan

ber-EDJDLNRQÀLN\DQJWHUMDGLGLNDZDVDQPDX -pun di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu, marilah seraya kita tetap memperjuang-kan kepentingan nasional kita, karakter dan peran internasional Indonesia yang konstruk-tif, dan dengan semangat untuk memelihara perdamaian, terus dapat kita jaga.

Terakhir, insiden yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia baru-baru ini akan kita tuntaskan penyelesaiannya. Indonesia akan terus mendorong Malaysia untuk be-nar-benar menyelesaikan perundingan batas wilayah yang sering memicu terjadinya in-siden dan ketegangan. Dengan demikian, dengan dapat dicegahnya ketegangan dan benturan-benturan yang tidak perlu, saya yakin permasalahan, hubungan baik dan ker-jasama bilateral antara Indonesia –Malaysia akan berkembang lebih besar lagi.

Ke depan dalam hubungan antar bangsa yang lebih luas, kita harus terus men-jaga kedaulatan dan keutuhan wilayah kita, dan terus membangun diri menjadi negara yang maju, sejahtera, dan bermartabat, den-gan tetap menjaga hubunden-gan baik dan ker-jasama dengan negara-negara sahabat. Sekian.

Wassalamu’alaikum

warahmatul-lahi wabarakatuh.” (www.detik.com Rabu, 01/09/2010 21:53 WIB)

HASIL PENELITIAN

SIGN DENOTASI

Kartun/karikatur ini meng-gambarkan dua orang yang mewakili Indonesia dan ma-laysia. Di sisi kiri menggam-barkan SBY berjas warna abu-abu dan menyilangkan kaki, sedangkan dibagian bawahnya ada bendera mer-ahputih dan di sebelah kanan menggambarkan pihak Ma-laysia yang digambarkan tengah mengejek sedangkan kaki kirinya merusak pagar batas kedua negara

KONOTASI Menggambarkan betapa SBY tenang-tenang saja, nyaris tidak bereaksi meskipun pihak malaysia melakukan aksi mengejeknya sambil kakinya melanggar batas wilayah.

Kata-kata verbal Bertulisa-kan: SBY’S SOFT POWER APPROACH

Dari body Languagenya, gambar ini memperlihatkan SBY yang berjas rapi warna abu-abu dengan dasi orange. Tangan SBY ‘bersedekap’ sedangkan kakinya berdiri dalam keadaan santai bahkan mulutnya terbuka dan terse-nyum sambil matanya ter-buka sedikit melihat kearah malaysia

Tergambar bendera berwarna merah dan putih dalam kead-aan nyaris menyentuh tanah, dan dilatarbelakangi sejum-lah kayu penanda batas anta-ra kedua negaanta-ra yang sengaja dirusak oleh pihak Malaysia

Dalam Gambar ini dilukiskan pemimpin Malaysia berwajah mengejek dengan menjulur-kan lidahnya dengan tangan ada di sekitar muka

Digambarkan kaki yang mer-usak tapal batas kedua negara

Bendera khas negara malay-sia

Menggambarkan lewat kata-kata soal kebijakan kekuatan lemah gemulai SBY Dari warna Jasnya yang abu-abu, ini sudah menggambar-kan bahwa memang SBY adalah tipe pemimpin yang ‘abu-abu’, artinya tidak bisa mengambil keputusan yang cepat. Wajah tersenyum dan kaki yang dikaitkan, menun-jukkan sikap santai dan non formalnya bahkan nyaris seo-lah tak perduli atas ancaman dan tindakan malaysia yang ekspansif dan mengancam kedaulatan negara

Bendera yang nyaris meny-entuh tanah ini melambang-kan kondisi Indonesia yang tidak mendapat dukungan dari pimpinannya sehingga terancam terus dalam seng-keta perbatasan Indonesia Malaysia

Ini punya makna mengejek atau menyepelekan situasi yang sama-sama dhadapi

Malambangkan aksi main re-but klaim wilayah negara lain

Memperlihatkan bahwa orang yang melakukan hal itu kurang menyadari bahwa tin-dakannya tersebut mewakili sikap seluruh negara

am menyelesaikan ber-rr

DGLGLNDZDVDQPDX -ang lain. Oleh karenaaaa

a tetap memperjuuuuananan

ang-nal kita, karakkkkterteterterterdadd n

donesia yang kggg onstrrrruk-kk

gat untukmemmmmmelihhhaara

at kita jaggagg .

n yang terjjadi antara

a baru-barru ini akan

esaiannnnnnya. Indododonesnesnesia iaiaa

g Mallllaaysia untuuuk be--

-an perrundingan nn nbatbatasasass

memicuuuu terjadinya

in-n. Denngann n demikian,

hnya keeteeegangan dddan

ng tidak k pk k erlu, saaya ubungan bbbbaikaa dan kerer-rr

a Indonesia–M–– alaysia

besar lagi.

am hubungan antaaa ar

kita harus terus menenenn--

-eutuhan wilayah kita, diri menjadi negara dan bermartabat, den-bungan baik dan ker-rr

neggaraaraaraaraa sahabat.

kummm warahmatul--

-wwwww.detttik.com RRRabu,,

KONONNNNOTAO SII ambarkan bn bbbetaetaptttpa SBY -tenang saja, nyaris

(8)

Menunjukkan bahwa tinda-kan Malaysia sangat luar bi-asa dan menakutkan karena disertai kilat dari langit

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Dari analisis soal denotasi dan konota-si, dimunculkan kesan bahwa The jakarta Post ingin mengkritik sikap SBY yang dianggap terlampau lemah dan tidak tegas, sementara di lain situasi pihak Malaysia digambarkan se-bagai pihak yang agresif. Hal ini amat terkait dengan sikap SBY dalam kasus ini yang me-mang tidak bereaksi keras atas ulah Malaysia. Berikut petikan terkait:

“Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, un-tuk memelihara dan melanjutkan tali persau-daraan ini. Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateral Indonesia - Malaysia. Ketiga, ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keun-tungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia.Sementara itu, sekitar 13,000 pela-jar dan mahasiswa Indonesia belapela-jar di Ma-laysia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia bela-jar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan....”.

Selain itu menurut SBY Wisatawan Ma-laysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara. Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun tera-khir (2005-2009) adalah 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indo-nesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah men-capai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat. Namun, hubungan yang khusus ini juga sangat kom-pleks. Hubungan ini tidak bebas dari masalah dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang diha-dapi. Contoh masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja In-donesia di Malaysia.

Dari sisi simbolik, jelas sekali digambar-kan bahwa SBY memang adalah tokoh yang lemah,suka berada di kawasan ‘abu-abu’ art-inya pemimpin yang sering tidak jelas tinda-kannya serta lambat merespon sesuatu hingga akhirnya persoalan menjadi besar dan sulit dikendalikan.

Kesimpulan

The Jakarta Post ikut meramaikan dan menambah ketegangan itu dengan mem-buat dan mempublis sebuah karikatur yang menyindir sikap presiden SBY yang dinilai oleh media ini sebagai ‘The Soft Power’ yaitu kekuatan yang lemah gemulai dan tidak be-reaksi keras mengingat selama ini Malaysia Digambarkan ada kilat yang

menyambar di pemimpin Malaysia

sudah banyak membuat rakyat Indonesia menjadi berang.

Tindakan SBY yang dianggap lemah dan dinilai oleh The jakarta Post sebagai ‘Soft Power’ amat terkait dengan pidato SBY yang dianggap tidak tegas. Pidato ini disiarkan se-cara langsung oleh sejumlah media nasional. Argumen SBY agar tetep mempertahankan hubungan: Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, un-tuk memelihara dan melanjutkan tali persau-daraan ini.

Dari interpretasi karikatur menggu-nakan semiotika Rolan barthes menunjukkan bahwa pihak Indonesia sebagaimana digam-barkan oleh sosok SBY terlihat terlalu tenang dan kurang cepar tanggap dalam menanggapi persoalan. Mitos yang hendak digambarkan dalam karikaur itu adalah bahwa sebagai orang Jawa , SBY terlalu banyak menahan diri, kurang pedui terhadap situasi keras yang bakal dihadapi.

Dari sisi konotasi, penggambaran kaki yang merusak pagar merupakan simbol yang pas untuk menggambarkan adanya upaya merebut wilayah Indonesia atau paling tidak hendak mengganggu kedaulatan Indonesia. Dari sisi simbolik, jelas sekali digambar-kan bahwa SBY memang adalah tokoh yang lemah,suka berada di kawasan ‘abu-abu’ art-inya pemimpin yang sering tidak jelas tinda-kannya serta lambat merespon sesuatu hingga akhirnya persoalan menjadi besar dan sulit dikendalikan.

Saran

Dari hasil penelitian ini, saran penu-lis kepada para pembuat karikatur di media, saat melaksanakan pembuatan gambar perlu dipelajari kebudayaan, nilai-nilai aktual yang ada sehingga tidak terjadi salah paham pada kedua belah pihak.

Untuk peneliti dan mahasisa yang hendak meneliti, akan lebih baik apabila pe-nelitian ini dikembangkan pada pepe-nelitian

yang lebih mendalam khususnya terkait den-gan teknik pembuatan karikatur.

Untuk para pembuat media atau pimpi-nan perusahaan perlu memberikan public sphere dengan banyak menampilkan sesuatu dalam beragam perspektif sehingga bias bisa dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA

Barthes. Roland. Petualangan Semiotika. Yo-gjakarta: Pustaka pelajar. 2007 Bisanz, E. 2002, The Abstract Structure of The

Aesthetic Sign. Sign Systems Studies;

2002, Vol. 30 Issue 2, p707

Bungin. Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakar-ta: kencana, 2009

____________. Konstruksi Social Media Massa. Jakarta: Kencana, 2008 Cobley, Paul dan Litza Jansz. Mengenal

Se-miotika For Beginner. Bandung:

Mi-zan, 2002

Eco.Umberto. Teori Semiotika. Yogjakarta: Kreasi Wacana, 2009

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan

Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT.Remaja rosdakarya, 2003 ______________________Kamus

komunika-si. Bandung: PT. Mandar Maju, 1989 Hidayat, Dedy. N. 1999. Paradigma dan

Perkembangan Penelitian Komunika-si. Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. Vol.3.April

Krisyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset

Komunikasi. Jakarta: Kencana

Pre-nada Media Grup, 2006

Prisgunanto, I. Praktik Ilmu Komunikasi.

Bandung :Teraju,2004

Meliono, Irmayanti. Ideology Budaya. Jakar-ta: Yayasan Kota Kita, 2004 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikai Suatu

Pen-gantar. Bandung: PT. Remaja

Rosda-karya. 2007

Sobur. Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya. 2006 Wibowo, Indiwan. Semiotika. Jakarta: FIKOM

UPDM, 2006

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Ja-karta: Grasindo.2004

jukkan bahwa tinda-alaysia sangat luar bi-n mebi-nakutkabi-n karebi-na a a a i kilat dari langit

t SBYYYY Wisatawaaan Ma- -g ke IIIIndonesia adaadaadalahlahlah h

umlahhhh 1,18 juta orang, atawann nn mancanegara. ndonesiiiia 5a tahun ter ra-h 285 proyoyoyeoy k investaasi,

ar, dan invnvestasi Indovv ddd -umlah US$ $ 5$ $ 34 juta. dua negara telaelaelallah mh en-pada tahun 2009. 9.99 Hal wa hubungan ekonomimimimimi ungguh kuat. Namun, ini juga sangat kom-ak bebas dari masalah macam dalil diplomasi, dan eraeraeraerat hrat t t ubungan dn dddua uauuau k mmmmasallahl yang ddddiha- -an tttantaanngan yanggg kitaaa gkuttt tennaaga –kerjaaa In-

-elass sekkkali digammmmbar- -ng aadaaa lahahahahah tokohhhh yangngngn awasaaaan ‘nnn n abu-abu’ arar art-ering tidak j ljelas tinda-respon sesuatu hingga njadi ddd bebbbbsararararardadaddaan sssssuliuliu t t t t t

ost iiiiikutkutkutkutkut meerameerammmmaikkan aaaa ngan in inn ituitutututu dengandenddend ganganganganmmemmmm

m-ebuah karikatur yang den SBSSBSBS Y yYYYY anaaaang diddnililllaiaiaaiai

TheeeeSoSoSoSoSoffft Powower’oowo rrr yaaaaituituituituitu emulai dan tidak be-iii selama ini Malaysia

menjadi berang. Tindakan SBY dan

dan dan

dan dinilai oleh The ja Power’er’er’er’ amat terkait de dianggappptidtttiak tegas. cara langsunnnnng oggg leh sej Argumen SBYBYYY agar hubungan: Pertataaama, I mempunyai hubuunuu gan kekerabatan yang san yang paling erat dib lain, dan sudah terjjajj lin Kita mempunyai taanngg tuk memelihara daanaa m daraan ini.

Dari interprprprrpeta nakan semiotikaaaa Rola bahwa pihak InIndInIn ones barkan oleh sososossook SBY dan kurang g cg g epar tang persoaalanlanlanlanlan. Mitos yan dalalalalamlamamam karikaur itu orang Jawa , SBY te diri, kurang pedui terh bakal dihadapi.

Dari sisi konot yan

yan yan yan

y g mgg erusakpapapapagargg m pas uunuu tuk mmmemengggam merebuuuut tttwilayyyah IIIndo hendakdadadada mmmemnggganggggu Dari si sssisiiiii simssmmbm olllik, kan bahwhwwaww SBSBSBSBBY mmmem lemaah,sukkkka baaa eradaaa di inyaa pemimpimpimpipipin yaaanga kan

k k

k nya serta lambat mbb akhirnya persoalan m dik

dik dikik dikendenenenen alililiiikankkk . Sarrrran

D D

Dari hi hii asiasiasil iilll pen lis kepada para pemb saaaaaat mmmmmelaakaakksanaknaknaknaknakan aaa pe dip

dipipipipelaelaelaelaelajari kii ebububububudaydaydaydayaanay ada sehingga tidak te ked

k k k

k uaaa belbelbelbellah aaa pihhhhhak.aaaa Un Un Un Un

Gambar

gambar ini memperlihatkan

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan peserta PLPG di Yogyakarta menunjukkan bahwa guru PAUD memiliki keinginan untuk mengembangkan profesinya melalui pendidikan latihan profesi guru dengan kata

Bukti kepemilikan Hak milik yang dimiliki oleh Tergugat IV dapat menajadi alat bukti yang kuat sepanjang Alat bukti sertifikat hak atas tanah tidak ada yang menyanggah

Perilaku mahasiswa dalam penggunaan alat perlindungan diri mendapat presentase tertinggi pada perilaku yang kurang baik (80%) yaitu sekitar 36 responden tidak

Pada tahap yang pertama, yaitu tahap persiapan, meliputi persiapan tempat untuk pelaksanaan kegiatan (dalam hal ini pengadaan kerjasama dengan masyarakat di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi memberikan perbedaan yang nyata terhadap warna, kejernihan, rendemen, dan kadar padatan terlarut sirup glukosa.

Pada dasarnya produk flooring dari kayu merupakan produk yang tidak dikontrol secara khusus oleh Pemerintah Kanada, sehingga tidak ada aturan khusus yang perlu

“Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang” pasal 1 a yat 1 dinyatakan bahwa, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

b) Mendefinisikan masalah dan Melakukan tukar pikiran berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. c) Menetapkan hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah d) Menetapkan