• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pita ukur... 2 Gambar 2. Bak ukur... 3 Gambar 3. Pembacaan rambu ukur... 4 Gambar 4. Tripod... 5 Gambar 5. Unting-unting...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pita ukur... 2 Gambar 2. Bak ukur... 3 Gambar 3. Pembacaan rambu ukur... 4 Gambar 4. Tripod... 5 Gambar 5. Unting-unting..."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

Modul III.1. Teknik Penggunaan Alat Survey ... 1

A. Capaian Pembelajaran ... 1

B. Sub Capaian Pembelajaran ... 1

C. Pendahuluan ... 1 D. Uraian Materi ... 2 E. Rangkuman ... 20 F. Tugas ... 20 G. Tes Formatif ... 20 H. Daftar Bacaan ... 23

I. Kunci jawaban tes formatif ... 23

Modul III.2. Kadastral ... 25

A. Capaian Pembelajaran ... 25

B. Sub Capaian Pembelajaran ... 25

C. Pendahuluan ... 25 D. Uraian Materi ... 26 E. Rangkuman ... 42 F. Tugas ... 42 G. Tes Formatif ... 43 H. Daftar Bacaan ... 45

I. Kunci Jawaban Tes Formatif ... 46

Modul III. 3. Fotogrametri ... 47

A. Capaian Pembelajaran ... 47

B. Sub Capaian Pembelajaran ... 47

C. Pendahuluan ... 47

D. Uraian Materi ... 47

E. Rangkuman ... 77

(2)

iii

G. Tes Formatif ... 79

H. Daftar Bacaan ... 81

I. Kunci Jawaban Tes Formatif ... 82

Modul III. 4. Penggunaan GPS ... 83

A. Capaian Pembelajaran ... 83

B. Sub Capaian Pembelajaran ... 83

C. Pendahuluan ... 83 D. Uraian Materi ... 83 E. Rangkuman ... 102 F. Tugas ... 103 G. Tes Formatif ... 103 H. Daftar Bacaan ... 106

I. Kunci Jawaban Tes Formatif ... 106

(3)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pita ukur ... 2

Gambar 2. Bak ukur ... 3

Gambar 3. Pembacaan rambu ukur ... 4

Gambar 4. Tripod ... 5

Gambar 5. Unting-unting ... 6

Gambar 6. Alat ukur waterpass ... 7

Gambar 7. Alat ukur theodolit ... 10

Gambar 8. Alat ukur theodolit digital ... 13

Gambar 9. Alat ukur Total Station (1) ... 16

Gambar 10. Alat ukur Total Station (2) ... 17

Gambar 11. Konsep kadastral ... 36

Gambar 12. Contoh peta kadaster ... 39

Gambar 13. Peralatan Foto Udara Digital ... 53

Gambar 14.Orientasi kamera pada tiga macam posisi kamera ... 54

Gambar 15. (a) Konfigurasi foto udara condong tinggi, (b) condong rendah, (c) tegak 54 Gambar 16. Tringulasi oleh Pesawat Terbang ... 57

Gambar 17. Tampalan ke depan (Overlap) ... 59

Gambar 18. Tampalan ke samping (Sidelap) ... 60

Gambar 19. Seperangkat komputer sebagi workstation untuk pemrosesan fotogrametri digital... 70

Gambar 20. Kelengkapan untuk bekerja dalam fotogrametri digital ... 71

Gambar 21. Model elevasi digital (DEM) hitam putih ... 75

Gambar 22. Model Elevasi digital berwarna ... 75

Gambar 23. Meja untuk pembacaan citra digital ... 75

Gambar 24. Model bangunan 3-D yang diturunkan dari citra stereo ... 76

Gambar 25. Alur kerja fotogrametri digital ... 77

Gambar 26. GPS untuk navigasi kendaraan bermotor ... 88

Gambar 27. Receiver Navigasi ... 90

Gambar 28. Tipe GPS Handheld ... 91

Gambar 29. Receiver Mapping ... 93

Gambar 30. Tipe GPS yang digunakan untuk kegiatan di perairan ... 93

Gambar 31. Receiver Geodetik ... 95

Gambar 32. Tipe GPS yang digunakan di udara ... 96

Gambar 33. Tipe GPS yang digunakan untuk kegiatan olahraga ... 97

Gambar 34. Halaman utama pada GPS Garmin ... 100

Gambar 35. Mark WayPoint. ... 101

(4)

1

Modul III.1. Teknik Penggunaan Alat Survey

A. Capaian Pembelajaran

Memahami teknik penggunaan alat survey.

B. Sub Capaian Pembelajaran

1. Memahami alat-alat penunjang survei

2. Bagian-bagian dan cara penggunaan alat ukur waterpass 3. Memahami bagian-bagian dan penggunaan alat ukur theodolit

C. Pendahuluan

Untuk merencanakan suatu tata letak (site plan) untuk bangunan-bangunan atau jalan, pada umumnya perlu diketahui keadaan tinggi rendahnya permukaan tanah (relief permukaan tanah). Untuk itu dilakukan pengukuran dengan mengukur sebanyak mungkin ketinggian titik-titik detail permukaan tanah. Kerapatan dan letak titik-titik detail yang akan diamati ketinggiannya, diatur sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa fungsi dari pengukuran tersebut antara lain :

a. Merancang jalan raya, jalan baja, dan saluran-saluran yang mempunyai garis gradien paling sesuai dengan topografi yang ada. b. Merencanakan proyek-proyek konsruksi menurut evaluasi terencana. c. Menghitung volume pekerjaan tanah.

d. Mengembangkan peta-peta yang menunjukkan bentuk tanah secara umum.

(5)

2 D. Uraian Materi

1. Pita ukur

Terbuat dari baja atau linen dengan panjang 20, 30, atau 50 meter. Pita yang lebih kecil, digunakan untuk mengukur bagian-bagian konstruksi, seperti tinggi dan lebar profil.

Gambar 1. Pita ukur

2. Bak ukur

Bak ukur atau mistar ukur adalah sebuah pita ukur yang ditopang vertikal dan digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara garis bidik dan sebuah titik tertentu yang berada di atas atau di bawah garis bidik.

(6)

3

Gambar 2. Bak ukur

Mistar ukur adalah sebuah pita ukur yang ditopang vertikal dan digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara garis bidik dan sebuah titik tertentu yang berada di atas atau di bawah garis bidik.

Rambu ini terbuat dari bahan kayu atau aluminium. Panjangnya 3 meter (ada yang 4 dan 5 meter). Yang penting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya harus tegak (vertikal).

(7)

4 Cara pembacaan rambu ukur:

Gambar 3. Pembacaan rambu ukur

Skala rambu ini dibuat dalam cm, tiap-tiap blok merah, putih, atau hitam menyatakan 1 cm, setiap 5 blok tersebut berbentuk huruf E yang menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E menyatakan 1 dm. Tiap-tiap meter diberi warna yang berlainan, merah-putih, dan lain-lain. Kesemuanya ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pembacaan rambu.

(8)

5 3. Tripod/Kaki tiga/Statif

Kaki tiga digunakan untuk menyangga alas waterpass dan menjaganya tetap stabil selama pengamatan. Kaki tiga ini mempunyai dua baut yaitu baut pertama digunakan untuk menentukan sambungan kaki dengan kepala sedangkan baut kedua digunakan untuk penyetelan kekerasan penggerak engsel antara kaki tiga dengan kepalanya.

Gambar 4. Tripod

Statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti waterpass dan theodolit. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran ketinggiannya.

Statif terbuat dari besi atau kayu yang dihubungkan dengan alat-alat sambungan besi. Karena pengaruh dari iklim maupun suhu, sambungan-sambungan tersebut mungkin sedikit longgar. Walaupun mungkin alat penyipat datar berfungsi dengan baik, hasil atau nilai sipatan tersebut akan menjadi buruk jika statif tersebut goyah. (Frick, 1979).

(9)

6

Karenanya, semua baut dan mur harus dikeraskan sedemikian rupa, sehingga kaki menjadi kaku ada sambungan kepala maupun bautnya. Baut menentukan sambungan kaki dengan kepala dan baut memungknkan penyetelan kekerasan penggerak engsel antara kaki tiga dan kepalanya.

4. Unting-unting

Unting-unting merupakan bandul yang terbuat dari besi atau kuningan yang berbentuk kerucut dengan ujung bawah lancip dan digantungkan pada bagian tengah tripod/statif tegak lurus titik. Unting-unting berguna untuk memproyeksikan suatu titik pada pita ukur di permukaan tanah atau sebaliknya. Cara penggunaan yaitu unting-unting digantungkan dan unting-unting harus tegak lurus titik atau patok.

Gambar 5. Unting-unting

5. Alat ukur Pesawat Penyipat Datar (Waterpass/Levell)

Pesawat Penyipat Datar adalah alat ukur tanah yang berfungsi untuk mengukur ketinggian antara 2 titik atau lebih. Pada umumnya, waterpass digunakan untuk

(10)

7

menentukan beda tinggi di suatu tempat. Alat ini sering digunakan untuk menentukan elevasi untuk lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini juga digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan tanda/marking pada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam pengecekan settlement bangunan.

A. Bagian-bagian alat waterpass

(11)

8 Keterangan gambar:

a. Lup : Lensa yang bisa disetel menjadi alat pengamat melakukan pembidikan. Lup tersebut diputar agar salib sumbu bidik berada dalam fokus.

b. Teropong : Tabung yang menjaga agar semua lensa dan gigi fokus berada pada posisinya yang benar.

c. Penahan sinar : Sebuah tudung metal atau plastik yang dipasang di atas lensa obyektif untuk melindungi lensa tersebut dari kerusakan dan untuk mengurangi silau pada waktu level digunakan.

d. Tombol fokus : Sebuah tombol pengatur yang memfokuskan level secara internal terhadap target yang dikehendaki.

e. Piringan horizontal

f. Sekrup-sekrup level : Sekrup-sekrup pengatur yang dipaki untuk mendatangkan level.

g. Alas : Alas tipis berukuran 3 ½ x 8 “ yang mengikat alat pada tripod. h. Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang

dibidik.

i. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang dibidik.

j. Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif dari pancaran sinar matahari langsung.

k. Sekrup A, B, C ialah komponen waterpass yang bertugas untuk mengatur tingkat kedataran suatu pesawat pada sumbu I vertikal.

l. Sekrup Pengatur Fokus Teropong berperan untuk mengatur derajat kejelasan objek yang dibidik.

m. Sekrup Pengatur Sudut berguna untuk mengatur landasan sudut datar. n. Sekrup Okuler Pengamat Ketajaman Diafragma berfungsi untuk

(12)

9

o. Sekrup Penggerak Halus Aldehide Horisontal berperan untuk menggerakan pesawat arah horisontal supaya kedudukan benang tepat pada objek yang dibidik.

p. Unting-unting, kait dan rantai : Kait dan rantai ditempatkan tepat di tengah-tengah di bawah level, tempat unting-unting digantung bila sudut pandang akan diputar.

q. Sumbu yang dapat digeser-geser : Sebuah alat yang dimaksudkan untuk memungkinkan ditempatkannya sumbu alat tepat di atas suatu titik tertentu.

r. Nama dan nomor seri plat.

s. Sekrup tengensial horizontal : Sebuah sekrup pengatur untuk memperkirakan kelurusan antara salib sumbu bidik dan sasaran bidang horizontal.

t. Tabung nivo : Sebuah tabung gelas bergraduasi yang berisi cairan yang sejajar dengan garis bidik teropong.

B. Cara menggunakan alat ukur waterpass

Syarat Statis :

a) Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo. b) Garis arah nivo tegak lurus sumbu I.

c) Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I.

1) Siapkan alat – alat yang di perlukan yaitu : Alat ukur Waterpass, Bak ukur dan Tripod.

2) Letakkan Waterpass di atas Tripod.

3) Pastikan posisi garis mendatar diafragma yang terdapat pada waterpass sejajar dengan sumbu I.

4) Aturlah sekrup A, B dan C supaya gelembung nivo berada di tengah. 5) Letakkan Bak Ukur di suatu tempat yang ingin di ukur elevasinya.

(13)

10 6) Arahkan Waterpass ke arah objek.

7) Aturlah tombol focus / Mikrometer agar objek yang di bidik terlihat jelas. 8) Setelah itu lakukan pengukuran dengan benar

6. Alat ukur Theodolit Manual

A. Bagian-bagian theodolit manual

Gambar 7. Alat ukur theodolit

Sumber: bmlaboratory.com/definisi-dan-fungsi-theodolite.html

Keterangan gambar:

o Tiga buah kaki penyetel nivo berguna untuk mengatur sumbu skala

(14)

11

o Sekrup untuk mengunci teropong agar tidak bergerak dalam arah yang

vertikal, sekrup geraknya harus dalam pengukuran repitisi, sekrup yang tegak halus yaitu pengukuran reterasi, sekrup pengatur centring pada titik berdirinya alat, sekrup pengunci magnet agar tetap diam, sekrup pengunci gerakan halus vertikal teropong dan sekrup pengatur diafragma.

o Lempengan untuk pembacaan sudut secara horizontal dan vertikal.

o Lensa okuler digunakan membidik titik yang ingin di ukur yang akan

ditentukan.

o Lensa objektif digunakan untuk jalan masuknya bayangan pada alat

tersebut.

o Nivo mendatar digunakan utuk membuat sumbu I atau vertikal

o Pengatur objektif digunakan untuk dipantulkan pada teropong yang ada

pada alat tersebut.

B. Cara penggunaan alat ukur theodolit manual

1) Tempatkan tripod di atas titik ukur.

2) Injak sepatu tripod agar menancap dalam tanah (jika di atas tanah), tinggi statip disesuaikan dengan orang yang akan membidik dan permukaan kepala (meja) statip diusahakan relatif datar.

3) Ambil pesawat dan letakkan pesawat pada landasan, kemudian dikunci dengan pengunci pesawat.

4) Mengatur unting-unting agar posisi sumbu I tepat di atas patok (titik ukur). 5) Tiga buah sekrup A,B,C, atur ketinggiannya kira-kira setengah panjang

as.

6) Sejajarkan teropong dengan dua buah sekrup A dan B (kedudukan I), kemudian sekrup diputar searah (jika masuk masuk semua; jika keluar, keluar semua), sambil dilihat kedudukan gelembung nivo tabung agar tepat di tengah-tengah skala nivo.

7) Putar teropong searah jarum jam, hingga kedudukan tegak lurus terhadap dua sekrup A,B, atau diputar 90˚ (kedudukan II), kemudian putar sekrup C

(15)

12

(tanpa memutar sekrup A,B), masuk atau keluar sambil dilihat kedudukan gelembung pada nivo kotak agar tepat di tengah-tengah skala nivo.

8) Putar teropong searah jarum jam sehingga kedudukan sejajar sekrup A,B, atau diputar kira-kira 90˚ dan letakkan berlawanan dengan kedudukan I (kedudukan III), putar sekrup A,B, sehingga gelembung nivo tepat di tengah-tengah skala nivo.

9) Putar teropong searah jarum jam sehingga kedudukannya tegak lurus terhadap dua sekrup A,B, dan letakkan berlawanan dengan posisi II atau putar 90˚ (kedudukan IV), kemudian putar sekrup C tanpa merubah sekrup A,B masuk atau keluar agar gelembung nivo tabung tepat di tengah-tengah skala nivo.

10) Cek gelembung nivo tabung, apakah sudutnya tepat di tengah-tengah skala lingkaran nivo. Jika sudah, pesawat siap dioperasikan dan jika belum maka ulangi kegiatan.

(16)

13 7. Alat ukur theodolit digital

A. Bagian-bagian theodolit digital

Gambar 8. Alat ukur theodolit digital Sumber: Meetcentrum, 2016

Keterangan Gambar: 1. Pengarah kasar

2. Klem pengunci vertikal 3. Penggerak halus vertikal 4. Tempat baterai

(17)

14 6. Penggerak halus lingkaran horizontal 7. Sekrup pengatur nivo

8. Handle

9. Pengatur fokus lensa okuler 10. Pengatur fokus benang 11. Nivo tabung

12. Display dan papan tombol 13. Nivo kotak

14. Plat dasar 15. Lensa vertikal

B. Cara penggunaan alat ukur theodolit digital

1. Pasang statif diatas titik yang tentu di permukaan tanah sedemikian hingga kaki-kakinya membentuk piramida sama sisi, kencangkan sekrup statip, tancapkan dengan cukup kuat kedalam tanah, dan usahakan kepala statip sedatar mungkin, untuk memudahkan pengaturan nivo tabung dan nivo kotak dan pastikan titik tengah kepala statip berimpit dengan titik /patok. 2. Pasang pesawat theodolit pada kepala statif.

3. Tempatkan theodolit pada titik yang sudah ditentukan dengan memasang unting- unting.

4. Jika posisi tidak tepat, kendurkan kunci kepala statip dan geser pada posisi yang diinginkan, jika terlalu jauh, statip harus dicabut kembali dan dipindahkan.

5. Ketengahkan gelembung nivo tabung dengan 3 sekrup penyama rata. 6. Arahkan nivo tabung sejajar dengan garis penghubung sekrup A dan B. 7. Posisikan di tengah gelembung nivo tabung dengan memutar sekrup A dan

B secara bersamaan.

8. Setelah presisi, putar badan pesawat 90˚.

9. Posisikan di tengah kembali gelembung nivo tabung hanya dengan sekrup C saja, (nivo kotak akan mengikut seimbang).

(18)

15

10. Pastikan gelembung nivo tabung dan nivo kotak tetap ditengah-tengah walaupun pesawat diputar ke segala arah.

11. Bila kedua nivo telah seimbang, tekan tombol power (switch) pada keadaan ON, dan pesawat theodolit siap untuk digunakan.

8. Alat ukur Total Station

Total station merupakan gabungan EDM, Theodolit, kalkulator dan media rekaman yang digabungan menjadi satu (compacted). Alat ini merupakan alat ukur jarak pendek yang dirancang untuk pengukuran teliti dengan menggunakan sinar inframerah sebagai gelombang pembawa dimana dapat langsung dikoreksi terhadap pengaruh kondisi atmosfer. Alat ini juga dapat menampilkan dua hasil pengukuran dalam satu tampilan, antara lain kombinasi sudut horisontal dengan sudut vertikal, jarak dengan sudut, dan lain-lain. Prinsip utama pengukuran jarak dengan alat ini adalah mendapatkan harga beda fase antar sinyal utama dengan sinyal data. Faktor frekuensi merupakan faktor pokok dalam penentuan ketelitian hasil pengukuran.

Data yang diperoleh dapat disimpan dalam media perekam. Media perekaman ini berupa on-board/internal, external (elect field book), atau berupa card/PCMCIA Card. Total station juga dapat melakukan beberapa perhitungan, misalnya: jarak datar, beda tinggi dan sebagainya pada alat tersebut. Alati ini juga mampu menjalankan program-program survei, misalnya: arah, perhitungan luas, set-out dan lain sebagainya. Data yang diperoleh pada total station ini secara elektronis dapat dikirim ke komputer dan diolah menjadi peta dengan program mapping software sesuai yang dikehendaki.

(19)

16 A. Bagian-bagian total station

Gambar 9. Alat ukur Total Station (1)

Keterangan gambar:

1. Handle

2. Handle securing crew

3. Data input/output terminal

4. Instrument high mark

5. Penutup baterai

6. Panel operasi

7. Klem tribach

8. Plat dasar

9. Sekrup kaki peninggi

10. Sekrup pengatur ketingian sirkular 11. Ketinggian sirkular

12. Display 13. Lensa objektif

(20)

17 14. Slot kompas tubuler

15. Ring focussing optis

Gambar 10. Alat ukur Total Station (2)

Sumber: https://theconstructor.org/surveying/total-station-operation-uses-advantage/6605/

Keterangan gambar:

16. Penutup plummet optis 17. Plummet optis

18. Klem horizontal

19. Skrup penggerak horizontal 20. Penghubung data input/output 21. Penghubung sumber power 22. Plat ketinggian

(21)

18 24. Klem vertikal

25. Pengatur klem vertikal 26. Teleskop

27. Ring pengatur teleskop 28. Penggerak kasar horizontal 29. Instrumen penanda tengah

B. Cara penggunaan total station

1. Centring alat Total Station, dirikan tripod di atas patok, ketinggian disesuaikan.

2. Pasang Total Station di atas statif, lalu kemudian putar sekrup pengunci pada statif

3. Angkat dan gerakkan dua kaki statif sambil melihat patok melalui centering optik sampai benang mendekati patok tersebut.

4. Menyetel tabung nivo dengan menaikkan atau menurunkan kaki tripod. 5. Setelah didapatkan tabung nivo tepat ditengah, aturlah nivo kotak, yaitu

dengan cara memutar 3 sekrup (sekrup A,B,C) searah dan bersamaan, hingga gelembung udara nivo kotak tersebut tepat di tengah lingkaran. 6. Membuat job baru.

7. Hidupkan Total Station, dengan cara menekan tombol power kurang lebih 2 detik. Maka akan tampilk zerro set, dilayar akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif (PSM) dengan koreksi atmosfir (PPM) yang akan dipakai selama pengukuran.

8. Input Nama File Tekan Tombol Menu, Tampilan Layar Menu

Pilih Layout (F2), F1:Data collect

(22)

19 F2:Layout

F3:Memori MGR P? Pilih Input (F1), Select A FILE masukkan nama job Tampilan Layar FN: job

Input list skip enter Pilih ESC.

Tipe-tipe survei yang umum digunakan untuk alat total station: 1. Survei topografi

2. Kemiringan lereng 3. Levelling

4. Survei bagian bangunan 5. Survei area

Gambar

Gambar 1. Pita ukur
Gambar 3. Pembacaan rambu ukur
Gambar 4. Tripod
Gambar 5. Unting-unting
+6

Referensi

Dokumen terkait