• Tidak ada hasil yang ditemukan

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN

ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU LEGISLATIF

9 APRIL 2014

(EVENT STUDY PADA SEKTOR-SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK

INDONESIA)

1

I Made Widi Hartawan,

1

I Made Pradana Adiputra,

2

Nyoman Ari Surya Darmawan

Jurusan Akuntansi Program S1

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

{[email protected], [email protected],

[email protected]}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan dan abnormal return pada saham sektor industri sebelum dan sesudah pemilu legislatif 2014 pada tanggal 4 April sampai dengan 14 April 2014. Penelitian ini menggunakan event study, dimana dilakukan pengamatan terhadap rata-rata aktivitas volume perdagangan saham dan rata-rata abnormal return selama 3 hari sebelum,

event date, dan 3 hari sesudah peristiwa pemilu legislatif. Metode penentuan sampel

menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi harga saham penutupan harian, IHSG, volume perdagangan saham harian, dan jumlah saham yang beredar. Return ekspektasi menggunakan model disesuaikan pasar (market adjusted model).

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Berdasarkan uji statistik terhadap rata-rata aktivitas volume perdagangan saham selama periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif. (2) Berdasarkan uji statistik terhadap rata-rata abnormal return saham selama periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif.

Kata kunci: Volume Perdagangan, Abnormal Return, Pemilu Legislatif 2014

Abstract

This study was aimed at analyzing the difference in the average of trade volume and abnormal return in industrial sector stocks before and after April the 9th 2014

legislative election. This study used an event study, in which observation was made of the average of activities in trade volume and abnormal return within 3 days before the event date and 3 days after the event date (the legislative election). The sampling method used was purposive sampling. The data used consisted of prices of stocks at daily closing, stock price index, daily stock trade volume, and the number of current stocks. The return expectation used market adjusted model.

The results showed (1) based on statistical testing of the average of stock trade volume activities for the event period, it was found that there was no significant difference in average of activities of stock trade volume before and after the legislative election event, (2) based on the statistical testing of the average of abnormal return

(2)

during the event period, it was found that there was no significant difference in abnormal return before and after the legislative election event.

Keywords: Trade Volume, Abnormal Return, the 2014 Legislative Election

PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan

penawaran atas instrumen keuangan

jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Menurut Nurhaeni (2009) pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi

tidak lepas dari berbagai pengaruh

lingkungan, baik lingkungan ekonomi

maupun lingkungan non ekonomi.

Perubahan lingkungan ekonomi mikro dan ekonomi makro berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal. Demikian pula lingkungan non ekonomi seperti peristiwa politik juga dapat menjadi faktor pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek. Peristiwa politik seperti pergantian pemerintahan melalui Pemilihan Umum (Pemilu) mempunyai pengaruh yang besar terhadap iklim dan

stabilitas ekonomi nasional. Hal ini

dikarenakan kondisi ekonomi ke depannya akan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang ditentukan oleh pemerintahan yang baru.

Studi peristiwa (event study)

merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

pengumuman. Pengujian kandungan

informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi

dari suatu peristiwa. Reaksi pasar

ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan.

Reaksi ini dapat diukur dengan

menggunakan abnormal return kepada investor. Selain itu, suatu peristiwa juga

memungkinkan terjadinya perubahan

aktivitas volume perdagangan di pasar modal yang mencerminkan keputusan investor.

Menurut Samsul (2006:274) banyak peristiwa yang dapat mempengaruhi harga saham di pasar begitu peristiwa itu terjadi. Peristiwa corporate action, seperti split,

right issue,waran mempunyai pengaruh

terhadap harga saham tetapi lamban. Peristiwa insidental yang tidak terulang

kembali setiap tahun tahun tetapi dapat terjadi sewaktu-waktu, seperti ledakan bom, kerusuhan masa dalam pergantian presiden berdampak seketika dan drastis terhadap harga saham.

Setiap hari terdapat aliran informasi masuk ke dalam pasar modal dan jika informasi-informasi ini relevan dengan penilaian saham maka informasi-informasi tersebut akan mempengaruhi harga saham. Dalam UU No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal pasal 1 ayat 7, dijelaskan bahwa

Informasi atau Fakta Material adalah

informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Informasi merupakan kebutuhan

yang penting bagi investor dalam

mengambil keputusan investasi di pasar modal. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika

keberadaan informasi tersebut

menyebabkan mereka melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan harga dan volume perdagangan saham (Robert Ang dalam Laksitafresti, 2012).

Pelaku pasar modal biasanya selalu mengikuti harga saham dan mencari

informasi tentang perusahaan untuk

menentukan harga saham. Hubungan antara informasi dan harga saham dibahas dalam konteks efisiensi pasar (market

efficiency). Menurut Telaumbanua dan

Sumiyana (2008), pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat. Konsep dari pasar yang efisien ini

menyatakan bahwa pemodal selalu

memasukkan faktor informasi yang tersedia

dalam keputusan mereka, sehingga

terefleksi pada harga yang mereka

(3)

Penelitian yang mengamati reaksi pasar modal terhadap event study berupa peristiwa politik dilakukan oleh Suwaryo (2008) yang melakukan penelitian tentang dampak pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2004 terhadap abnormal return investor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa pemilu presiden dan wakil presiden telah direspon pasar modal di Indonesia terbukti dengan diperolehnya

abnormal return investor pada saham

LQ45, tetapi rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Nunung Nurhaeni (2009) meneliti reaksi abnormal return dan aktivitas volume perdagangan di BEI terhadap pemilihan umum legislatif tahun 2009 pada saham yang terdaftar dalam kelompok perusahaan

LQ45. Dari hasil penelitian Nunung

Nurhaeni menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa

pemilu legislatif 2009 dan terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata TVA sebelum dan setelah pemilu legislatif. Penelitian yang dilakukan oleh Laila Munirotul Husna (2010) tentang pengaruh pemilu legislatif Indonesia tahun 2009 terhadap harga saham sektor properti dan real estate memperoleh hasil bahwa terdapat korelasi antara harga saham properti dan real estate dengan peristiwa

pemilu legislatif 2009 dan terdapat

perbedaan yang signifikan antara harga saham properti dan real estate sebelum pemilu legislatif 2009 dengan harga saham sesudah pemilu legislatif 2009.

Pada tahun 2014 di Indonesia terjadi peristiwa politik yaitu Pemilu Legislatif yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah peristiwa pemilu legislatif pada 9 April 2014 mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh investor. Pengaruh tersebut diukur dengan melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham dan abnormal return yang diperoleh sebelum dan sesudah peristiwa. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar dalam sektor-sektor industri di BEI dengan lama periode pengamatan 6 hari

kerja, yang terbagi menjadi 3 hari sebelum peristiwa dan 3 hari sesudah peristiwa.

Berdasarkan uraian pada latar

belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah

terdapat perbedaan rata-rata aktivitas

volume perdagangan pada saham sektor-sektor industri di BEI sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014? (2)

Apakah terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return pada saham sektor-sektor

industri di BEI sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014?

sedangkan yang menjadi tujuan

dilakukannya penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis adanya perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan pada saham sektor-sektor industri di BEI sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014, (2) Untuk menganalisis adanya perbedaan rata-rata abnormal return pada

saham sektor-sektor industri di BEI

sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014.

Volume perdagangan saham

merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam analisis teknikal pada penilaian harga saham dan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Menurut Robert Ang (1997) dalam Laksitafresti

(2012), adanya perubahan volume

perdagangan saham diakibatkan oleh

penawaran dan permintaan yang dilakukan oleh investor terhadap saham entitas di

bursa. Semakin meningkat volume

penawaran dan permintaan saham, maka semakin besar pengaruhnya terhadap fluktuasi volume perdagangan di bursa, dan

semakin meningkatnya volume

perdagangan saham dan frekuensi

perdagangan, menunjukkan semakin

diminatinya saham tersebut oleh investor. Hasil penelitian Nunung Nurhaeni (2009), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata TVA sebelum dan setelah pemilu legislatif. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata

(4)

sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014.

Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan.

Reaksi ini dapat diukur dengan

menggunakan abnormal return. Jika

menggunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan

memberikan abnormal return kepada

pelaku pasar, sebaliknya pengumuman peristiwa yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pelaku pasar. Hasil penelitian Suwaryo

(2008), meunjukkan bahwa rata-rata

abnormal return sebelum dan sesudah

peristiwa pemilu pemilu presiden dan wakil presiden secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan hasil penelitian Nunung Nurhaeni (2009), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa pemilu legislatif 2009. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H2 : Terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return sebelum dan sesudah

peristiwa pemilu legislatif tahun 2014.

METODE

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi yang datanya berasal dari catatan-catatan atau dokumen tertulis.

Pengumpulan data dimulai dengan

menetapkan data yang diperlukan sesuai

dengan variabel yang diukur dalam

penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang terdaftar dalam sektor industri di Bursa Efek Indonesia yang terdiri atas sembilan sektor,

yaitu sektor Pertanian, sektor

Pertambangan, sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, sektor Properti dan Real

Estate, sektor Infrastruktur, Utilitas, dan

Transportasi, sektor Keuangan, sektor

Perdagangan, Jasa dan Investasi

sedangkan sampelnya berjumlah 305

perusahaan yang dapat dilihat pada tabel 1. Pemilihan sampel menggunakan metode

purposive sampling dengan kriteria

sahamnya aktif diperdagangkan selama periode penelitian dari tanggal 4 – 14 April

2014. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui website www.idx.co.id yang terdiri atas:

1. Volume perdagangan saham harian dari masing-masing sektor industri di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014.

2. Jumlah saham dari masing-masing sektor industri yang beredar di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014.

3. Harga saham harian masing-masing sektor industri yang beredar di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 Tabel 1. Populasi dan Sampel Sektor-Sektor Industri

No Sektor Populasi Sampel

1 Pertanian 20 16

2 Pertambangan 39 32

3 Industri Dasar dan Kimia 62 39

4 Aneka Industri 40 17

5 Industri Barang Konsumsi 37 21

6 Properti dan Real Estate 54 41

7 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 49 29

8 Keuangan 81 44

9 Perdagangan, Jasa dan Investasi 110 66

Jumlah 492 305

(5)

April 2014.

4. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini ingin menganalisis

apakah terdapat perbedaan rata-rata

aktivitas volume perdagangan dan

abnormal return sebelum dan sesudah

peristiwa. Langkah-langkah dalam analisis variabel volume perdagangan adalah:

1. Menghitung aktivitas volume

perdagangan masing-masing sekuritas (1) 2. Menghitung rata-rata aktivitas volume

perdagangan seluruh saham yang dijadikan sampel di masing-masing sektor industri

(2) Keterangan:

= rata-rata aktivitas volume perdagangan

TVAit = aktivitas volume perdagangan sekuritas i pada periode t

n = jumlah sekuritas

3. Menghitung rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa masing-masing sektor industri (Munawarah, 2009) (3) (4) Keterangan:

=

rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum peristiwa = rata-rata aktivitas volume perdagangan sesudah peristiwa TVAsebelum = aktivitas volume

perdagangan sebelum peristiwa

TVAsesudah = aktivitas volume perdagangan sesudah peristiwa

t = periode waktu

4. Melakukan pengujian normalitas data. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov.

5. Melakukan uji statistik. Dalam penelitian ini, akan diuji dengan menggunakan metode paired sample t test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa.

Langkah-langkah dalam analisis variabel

abnormal return adalah:

1. Menghitung actual return

masing-masing sekuritas

(5) Keterangan:

Rit = return saham harian sekuritas i pada periode t

Pit

=

harga saham harian harian

sekuritas i pada periode t

Pit-1 = harga saham harian harian sekuritas i pada periode t-1 2. Menghitung expected return dengan

menggunakan model disesuaikan pasar (Telaumbanua dan Sumiyana, 2008)

(6)

Keterangan:

E [Rit] = expected return sekuritas i pada periode t

IHSGt = indeks harga saham

gabungan pada hari t

IHSGt-1 = indeks harga saham gabungan pada hari t-1 3. Menghitung abnormal return sekuritas i

pada periode t

(7) Keterangan:

ARit = abnormal return sekuritas i

pada periode t

Rit = return sesungguhnya yang

terjadi untuk sekuritas i pada periode t

E [Rit] = return ekspektasi sekuritas i

(6)

4. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham yang dijadikan sampel di masing-masing sektor industri

(8) Keterangan:

= rata-rata abnormal return ARit = abnormal return sekuritas i

pada periode t

n = jumlah sekuritas

5. Menghitung rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa masing-masing sektor industri (Munawarah, 2009) (9) (10) Keterangan:

= rata-rata abnormal

return sebelum

peristiwa

= rata-rata abnormal

return sebelum

peristiwa

ARsebelum = abnormal return

sebelum peristiwa

ARsesudah = abnormal return

sebelum peristiwa

t = periode waktu

6. Melakukan pengujian normalitas data. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov.

7. Melakukan uji statistik. Dalam penelitian ini, akan diuji dengan menggunakan metode paired sample t test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pengujian Hipotesis I

Pengujian hipotesis I terhadap

rata-rata aktivitas volume perdagangan

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh peristiwa Pemilu Legislatif

terhadap rata-rata aktivitas volume

perdagangan dengan melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara rata-rata

aktivitas volume perdagangan sebelum dengan sesudah peristiwa Pemilu Legislatif selama periode pengamatan, yaitu 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa Pemilu Legislatif.

Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah populasi

data berdistribusi normal. Pengujian

normalitas menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu berdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

Dapat dilihat dari tabel 2 bahwa nilai Z

untuk variabel volume perdagangan

sebelum pemilu legislatif sebesar 0,524 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,946 dan nilai Z untuk variabel volume perdagangan sesudah pemilu legislatif sebesar 1,090 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,185. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki distribusi data yang

normal dan layak digunakan untuk

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired sample t test).

Menurut Santoso (2011), metode

paired sample t test ini dilakukan terhadap

dua sampel yang berpasangan (paired), yaitu sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Dasar pengambilan keputusan dalam metode ini yaitu jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak sedangkan jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Selain itu, pengambilan keputusan juga dapat diambil berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima sedangkan jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai t hitung = -1,057 lebih kecil dari t tabel sebesar -2,306, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak terdapat perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014. Dengan taraf kesalahan 5% menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% dapat dipastikan tidak terdapat perbedaan

(7)

Tabel 2. Uji Normalitas Data Variabel Volume Perdagangan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sebelum sesudah

N 9 9

Normal Parametersa,b Mean .1411 .1711

Std. Deviation .06698 .13905

Most Extreme Differences Absolute .175 .363

Positive .175 .363

Negative -.144 -.256

Kolmogorov-Smirnov Z .524 1.090

Asymp. Sig. (2-tailed) .946 .185

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data diolah, 2014.

antara rata-rata aktivitas volume

perdagangan saham 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014.

Namun jika dilihat dari tabel, tanda minus di depan nilai t memperlihatkan

bahwa rata-rata aktivitas volume

perdagangan (TVA) saham sebelum pemilu legislatif lebih kecil daripada rata-rata aktivitas volume perdagangan sesudah

pemilu legislatif. Dimana sebelum pemilu

legislatif, rata-rata aktivitas volume

perdagangan sebesar 0,1411 dan sesudah pemilu legislatif sebesar 0,1711. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebesar 0,0300. Walaupun terjadi peningkatan rata-rata aktivitas volume

perdagangan saham, namun pola

perdagangan saham tidak berubah secara signifikan.

Tabel 3. Paired Sample Test Variabel Volume Perdagangan Paired Samples Test

Pair 1 sebelum -

sesudah

Paired Differences Mean -.03000

Std. Deviation .08515 Std. Error Mean .02838 95% Confidence Interval of the Difference Lower -.09545 Upper .03545 T -1.057 Df 8 Sig. (2-tailed) .321

(8)

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nunung Nurhaeni (2009) tentang reaksi aktivitas volume perdagangan di BEI terhadap pemilihan umum legislatif tahun 2009, yang menemukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata TVA sebelum dan setelah pemilu legislatif 2009.

Analisis Pengujian Hipotesis II

Pengujian hipotesis II terhadap rata-rata abnormal return dilakukan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh

peristiwa Pemilu Legislatif terhadap rata-rata abnormal return dengan melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dengan sesudah peristiwa Pemilu Legislatif selama periode pengamatan, yaitu 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa Pemilu Legislatif.

Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah populasi

data berdistribusi normal. Pengujian

normalitas menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu berdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

Dapat dilihat dari tabel 4 bahwa nilai Z untuk variabel abnormal return sebelum pemilu legislatif sebesar 0,702 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,708 dan nilai Z untuk variabel abnormal return sesudah pemilu legislatif sebesar 1,002 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,268. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki distribusi data yang normal dan layak digunakan untuk pengujian hipotesis

Tabel 4. Uji Normalitas Data Variabel Abnormal Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sebelum sesudah

N 9 9

Normal Parametersa,b Mean -.3511 .0889

Std. Deviation .28330 .36140

Most Extreme Differences Absolute .234 .334

Positive .234 .166

Negative -.133 -.334

Kolmogorov-Smirnov Z .702 1.002

Asymp. Sig. (2-tailed) .708 .268

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data diolah, 2014.

dengan menggunakan uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired sample t

test).

Menurut Santoso (2011), metode

paired sample t test ini dilakukan terhadap

dua sampel yang berpasangan (paired), yaitu sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Dasar pengambilan keputusan dalam metode ini yaitu jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak sedangkan jika t hitung < t tabel, maka Ho

diterima. Selain itu, pengambilan keputusan juga dapat diambil berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima sedangkan jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung = -2,302 lebih kecil dari t tabel sebesar -2,306 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak terdapat perbedaan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu

(9)

kesalahan 5% menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% dapat dipastikan tidak terdapat perbedaan antara rata-rata

abnormal return 3 hari sebelum dan 3 hari

sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014.

Namun jika dilihat dari tabel, tanda minus di depan nilai t memperlihatkan bahwa rata-rata abnormal return sebelum

pemilu legislatif lebih kecil daripada rata-rata abnormal return sesudah pemilu legislatif. Berdasarkan hasil penghitungan ini dapat disimpulkan bahwa peristiwa pemilu legislatif merupakan suatu informasi yang membuat pelaku pasar merespon positif informasi tersebut. Walaupun dalam penelitian ini terdapat peningkatan rata-rata

abnormal return sebesar 0,4400 tetapi

pergerakan ini tidak cukup signifikan. Tabel 5. Paired Sample Test Variabel Abnormal Return

Paired Samples Test

Pair 1 sebelum -

sesudah

Paired Differences Mean -.44000

Std. Deviation .57335 Std. Error Mean .19112 95% Confidence Interval of the Difference Lower -.88071 Upper .00071 T -2.302 Df 8 Sig. (2-tailed) .050

Sumber: data diolah, 2014.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nunung Nurhaeni (2009) tentang reaksi abnormal

return di BEI terhadap pemilihan umum

legislatif tahun 2009, yang menemukan

bahwa terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return yang signifikan sebelum

setelah peristiwa pemilu legislatif 2009. Akan tetapi, hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwaryo (2008) tentang dampak pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2004 terhadap abnormal return investor dan ditemukan bahwa rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Pembahasan

Peristiwa pemilu legislatif merupakan

pesta demokrasi di Indonesia yang

dilaksanakan setiap 5 tahun, dimana rakyat

mempunyai hak untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD dalam menentukan keadaan bangsa dan negara. Secara umum, terjadinya peristiwa pemilu legislatif

memberikan sinyal tentang adanya

informasi buruk terhadap aktivitas bursa atau pergerakan harga saham yang menurun, dimana akan menimbulkan risiko bagi para investor dan bagi investasinya. Hal ini terlihat dari perubahan rata-rata aktivitas volume perdagangan dan rata-rata

abnormal return sebelum dan sesudah

pemilu legislatif 9 April 2014.

Perbedaan nilai rata-rata aktivitas volume perdagangan dan abnormal return pada periode pengamatan sebelum dan

sesudah peristiwa pemilu legislatif

menunjukkan bahwa situasi dan kondisi sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif memiliki kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi.

(10)

perdagangan dan abnormal return yang signifikan tidak terjadi pada peristiwa pemilu legislatif 2014. Tidak adanya reaksi pasar yang signifikan atas peristiwa tersebut, merefleksikan bahwa pelaku pasar sudah

belajar dari pengalaman dalam

mengantisipasi peristiwa ini sehingga

mereka tidak terburu-buru untuk melakukan aktivitas jual beli saham. Selain itu, pelaku pasar juga lebih memfokuskan keputusan investasi mereka pada kinerja perusahaan daripada peristiwa yang terjadi sehingga keputusan jual beli saham akan dilakukan jika ada perubahan yang signifikan pada kondisi perusahaan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, sehingga dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Berdasarkan uji untuk sampel yang berhubungan (paired

sample t test) selama periode peristiwa,

ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata aktivitas volume

perdagangan saham dan rata-rata

abnormal return pada sektor-sektor industri

sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan umum legislatif tahun 2014. Hal ini merefleksikan bahwa peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang sudah dapat diantisipasi pelaku pasar dan pelaku pasar lebih menfokuskan keputusan investasinya pada kinerja perusahaan.

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bagi investor agar berhati-hati

terhadap risiko yang akan dihadapi ketika berinventasi pada saat-saat terjadi peristiwa seperti peristiwa politik. Untuk penelitian selanjutnya agar menambahkan analisa antar sektor, menggunakan model estimasi yang berbeda dalam menaksir return yang sesungguhnya, dan bisa mengambil sampel lain, seperti saham LQ45.

DAFTAR PUSTAKA

Husna, Laila Munirotul. 2010. Analisis Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pemilu Legislatif 2009 (Event Study pada Sektor Properti dan Real Estate yang Listing di BEI). Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas

Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Laksitafresti, Astri. 2012. Pengaruh Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) dan Opini Wajar dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada Periode 2004-2010). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Munawarah. 2009. Analisis Perbandingan

Abnormal Return dan Trading Volume

Activity Sebelum dan Sesudah

Suspend BEI (Studi Kasus pada Saham LQ 45 di BEI Periode 6-15 Oktober 2008). Tesis. Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro.

Nurhaeni, Nunung. 2009. Dampak

Pemilihan Umum Legislatif Indonesia Tahun 2009 Terhadap Abnormal

Return dan Aktivitas Volume

Perdagangan Saham di BEI (Uji Kasus pada Saham yang Terdaftar dalam Kelompok Perusahaan LQ 45).

Tesis. Program Studi Magister

Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan

Manajemen Portofolio. Jakarta:

Erlangga.

Santoso, Singgih. 2011. Mastering SPSS

Versi 19. Jakarta: PT Alex Media

Komputindo.

Suwaryo. 2008. ”Dampak Pemilu Presiden

dan Wakil Presiden terhadap

Abnormal Return Investor”. Jurnal

Perfomance Fakultas Ekonomi

Universitas Jenderal Soedirman. Telaumbanua, Binsar I.K. dan Sumiyana.

2008. ”Event Study: Pengumuman Laba terhadap Reaksi Pasar Modal (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia

(11)

2004-2006)”. Journal Managemen Teori dan Terapan.

Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

1995. Jakarta: Kementerian

Referensi

Dokumen terkait

Subjek dalam kegiatan memperkenalkan diri semula terlihat malu-malu dalam memperkenalkan diri, setelah dimotivasi dan diberi contoh cara memperkenalkan diri, subjek

Sedangkan perceived enjoyment (X1) memiliki nilai 0,082 yang dapat diartikan bahwa memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel continuance intention to use (Y),

Nilai transaksi masyarakat di Provinsi Riau melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) pada triwulan II-2015 tercatat sebesar Rp109,60 triliun, meningkat

Salon The Luvaz yang berlokasi di salah satu mall di pusat Jakarta ini didesain dengan konsep Klasik Modern, dengan menggunakan pola oral Yunani.. Interior yang cukup

Peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai gambaran proses kebermaknaan hidup pada S yang mempunyai status single parent namun masih mempertahankan pekerjaan nya sebagai

 Terkait evaluasi terhadap penerapan GCG pada Perusahaan Terbuka dengan menggunakan ASEAN CG Scorecard, laporan hasil evaluasi yang Saya terima menunjukkan bahwa secara

Hal ini disebabkan karena semakin besar beban yang diberikan, maka tanah yang berada dekat dengan kolom akan mengalami deformasi ke arah lateral dan aksial

Tulisan ini mengkaji bagaimana sistem dan kriteria yang digunakan dalam menyusun kalender Islam dengan memfokuskan pada empat kalender, yaitu kalender Muhammadiyah, Almanak PB