IV. KONSEP PERANCANGAN
A. Ide atau GagasanDalam pembuatan desain buku ilustrasi “Toi.let” diperlukan banyak cara untuk menyelesaikannya menjadi sebuah buku yang utuh, yang bisa membuat orang penasaran untuk membacanya dan kemudian ingin membaca lebih dalam ketika melihat ilustrasinya.
Pembentukan karakter dibuat agar dapat mewakili penulis buku menyampaikan cerita-ceritanya. Karakter yang dihasilkan yaitu karakter yang santai, peduli dengan lingkungan, juga anak muda yang mengikuti tren yang sedang berlangsung. Queeny Letisha, yang mempunyai nama panggilan Leti dijadikan sebagai karakter utama pengantar cerita. Umurnya jalan 23 tahun, seorang freelancer yang baru saja lulus kuliah yang memiliki hobi fotografi.
Menetapkan tempat mana saja yang akan digambarkan, pembentukan karakter, konsep buku, hingga kerangka buku. Pemetaan tempat toilet mana saja yang akan digambarkan dibutuhkan karena membantu ilustrator untuk mengembangkan imajinasi ilustrasi, terutama mencari gambaran dan pemikiran yang sama dengan penulis buku. Sehingga dapat mencari referensi gambar dan terciptanya lingkungan yang sesuai dengan tulisan. Konsep buku yang diangkat menjadi buku ilustrasi sebagai pengantar cerita-cerita yang ada di buku “Toi.let”, dengan gaya seperti buku sketsa, juga seperti coretan tangan si penulis buku. Kerangka buku dibuat juga sehingga penulis dapat menggambarkan susunan halaman buku. Dengan demikian penulis membuat sebuah kolom sebagai acuan halaman untuk mempermudah plot desain dan ilustrasi.
B. Sasaran Desain
Dengan pengertian buku non-fiksi seperti diatas, buku “Toi.let” memiliki sasaran sebagai berikut:
Umur:
15 – 25 (remaja) Kebiasaan:
Membaca buku, bukan novel, buku bacaan ringan, tertarik dengan ilustrasi atau buku komik.
Tempat tinggal:
Jakarta khususnya, kota besar pada umumnya
C. Pendekatan Estesis Desain
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. (Sumber: id.wikipedia.org)
Penggunaan Warna. Pada desain buku warna dapat menambah dimensi dan membantu pengguna memahami sturktur yang kompleks. Warna yang digunakan pada buku “Toi.let” tidak terlalu banyak. Hanya menggunakan warna dasar hitam untuk halaman bagian dalam dan untuk cover menggunakan warna biru dengan campuran warna C80 M0 Y15 K0. Warna yang terbentuk merupakan warna biru kehijauan, warna tersebut merupakan warna kesukaan penulis buku (subjektif), selain itu warna biru juga melambangkan warna air dan warna kamar mandi atau kloset pada umumnya.
Gambar 4.1 Warna C80 M0 Y15 K0 pada halaman penutup
Dalam teori warna, kesalahan pemilihan warna, dapat mempengaruhi psikologi pengguna. Berikut psikologi warna untuk desain website:
1) Merah, memiliki sifat untuk merangsang adrenaline dan tekanan darah. Warna merah adalah warna yang menarik, dramatis, warna yang kaya, dan merah juga merupakan warna semangat. Merah juga identik dengan warna yang penuh cinta dan kasih sayang. Namun, warna merah pun bisa mencerminkan amarah dan dendam.
3) Kuning, warna yang sangat aktif dan terlihat mencolok, mungkin itu sebab mengapa kuning digunakan untuk tanda hati-hati pada marka jalan. Kuning terkait dengan kebahagiaan dan energi, juga tampak seperti warna yang aktif. 4) Hijau, terkait erat dengan alam. Hijau merupakan warna yang sangat
menyejukkan dan melambangkan pertumbuhan, kesegaran, serta harapan. Hijau terasa lebih ringan pada mata, dan jauh lebih aktif dari kuning, oranye, atau merah.
5) Biru, melambangkan keterbukaan, intelijen, dan iman. Secara psikologi, biru dapat digunakan untuk menenangkan perasaan, tetapi juga dapat mengurangi nafsu makan. Walaupun merupakan warna yang universal, secara visual biru berkaitan dengan air, langit biru dan udara membuat biru menjadi pilihan yang tepat untuk web atau blog yang berkaitan dengan penerbangan, AC, kolam renang filter, dan pelayaran.
6) Ungu, secara historis, warna ungu telah terkait dengan royalti dan kuasa. Ungu paling sering terhubung dengan bunga, gemstones, dan matahari terbenam.
7) Putih, ketika orang berpikir “bersih”, mereka berpikir warna putih. Karena itu putih dianggap warna kesempurnaan, cahaya, dan kesucian.
8) Hitam, walaupun sering memiliki konotasi negatif seperti kematian dan kejahatan, hitam juga dapat menjadi warna kekuatan dan keanggunan, tergantung bagaimana hitam itu digunakan. Warna hitam cocok dipadukan dengan semua jenis warna.
Jenis huruf. Karena konsep buku “Toi.let” seperti buku sketsa, font yang dicari yang mendekati dengan tulisan tangan penulis buku. Jenis font yang dipilih adalah jenis font script, khususnya handwriting. Berikut gambar beberapa font yang dipilih untuk menjadi master font buku “Toi.let”.
Gambar 4. 2 Pemilihan tipografi
Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. (Sumber: www.satriamultimedia.com)
Untuk body text, font yang digunakan Alpine Script.ttf sedangkan untuk sub judul dan judul bab menggunakan font Happy fox.ttf. Font Happy fox.ttf dipilih karena ketebalannya, karena Alpine Script.ttf lebih tipis dan lebih mirip tulisan tangan penulis buku.
Menurut Danang Sukmana, FX Widyatmoko ‘Koskow’ dan Natalia Afnita, “Layout, bagi saya, bukan sebatas menata letak material-material (content) suatu halaman media. Layout itu tentang bagaimana mengorganisasikan ruang. Pemahaman tentang ruang inilah yang kurang disadari oleh beberapa desainer. Ruang-ruang tersebut berbeda sifat dan jenisnya untuk tiap media. Ada ruang formal, ada ruang informal. Ada ruang statik, ada pula ruang dinamik. Jika layout adalah tentang bagaimana desainer mengorganisasikan ruang, hal tersebut didahului dengan memelajari semua content dalam ruang tersebut. Pendek kata, sebelum melayout sebaiknya desainer memelajari apa yang akan dilayout. Desainer sebaiknya memahami content, dalam hal ini ya membaca content tersebut.”
Layout yang digunakan buku ini merupakan layout yang juvenile, yaitu jenis layout yang diperuntukan bagi remaja demi mengambil perhatiannya. Dengan menggunakan gambar yang besar dan menggambarkan isi dari teks, layout ini dapat membuat pembaca penasaran dengan isinya maupun menikmati cerita dari gambarnya.
D. Muatan Lokal
Buku “Toi.let” dikembangkan dari pengalaman si penulis. Sehingga imajinasi ilustrasi dapat dibangun dari kejadian yang biasanya juga terjadi pada kegiatan sehari-hari. Karena itu, buku “Toi.let” ini bisa terwujud menjadi sebuah buku yang mempunyai konsep sebagai buku catatan si penulis dengan ilustrasi yang menjadi poin utama dalam pembuatan buku ini.
Sebagian besar cerita kejadian di buku ini merupakan kejadian yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia, sehingga untuk pembaca yang ada di Indonesia dapat membayangkan juga bentukan toilet yang ada di Indonesia. Mulai dari toilet yang sangat sederhana atau yang ada dialam sampai toilet mewah yang ada di mall maupun di hotel berbintang.
