• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter 2 part 2 Getting Connected. Muhammad Al Makky

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Chapter 2 part 2 Getting Connected. Muhammad Al Makky"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Chapter 2 part 2

Getting Connected

(Error Detection and Reliable Transmission)

(Error Detection and Reliable Transmission)

(2)

Pembahasan Chapter 2

Eksplorasi perbedaan media komunikasi yang

digunakan untuk mengirimkan data

Memahami masalah pada encode di atas media

transmisi sehingga dapat dimengerti oleh penerima

Mendiskusikan gambaran urutan bit saat

Mendiskusikan gambaran urutan bit saat

ditransmisikan melalui link ke dalam satu kesatuan

pesan yang utuh yang dapat dikirim ke node tujuan

akhir

Mendiskusikan teknik-teknik untuk mendeteksi

kesalahan pada transmisi data dan menentukan aksi

yang tepat

(3)

Pembahasan Chapter 2 (Lanj.)

Mendiskusikan persoalan tentang kehandalan link

dalam menangani masalah transmisi

Pengenalan Media Access Control Problem

Pengenalan jaringan Carrier Sense Multiple Access

(CSMA)

(CSMA)

Pengenalan jaringan tanpa kabel dengan teknologi

dan protokol berbeda-beda

(4)

Outline

Error Detection

Parity

Checksum

CRC (Cyclic Redundancy Check)

CRC (Cyclic Redundancy Check)

Reliable Transmission

Stop and Wait

Sliding Window

(5)

Error Detection

Error bit terjadi di dalam frame

– Karena interferensi elektronika dan gangguan

– Atau karena pelemahan (attenuation), penyimpangan (distortion), dan gangguan (noise)

Single Bit Error

Single Bit Error

(6)

Error Detection

Attenuation

Distortion

Distortion

(7)

Error Detection

Ide dasar pada Error Detection

Menambahkan bit ke Frame yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa dalam suatu Frame terdapat error

Bit tambahan

– Tidak ada informasi tambahan

– Diperoleh dari pesan asal menggunakan algoritma tertentu – Baik pengirim maupun penerima harus mengetahui

algoritma yang dipakai

– Pengirim Penerima

Penerima menghitung r menggunakan m Jika cocok maka tidak ada error

m r m r

(8)

Two-dimensional parity

Berdasarkan single parity bit,

dengan menambahkan bit 1

tambahan ke dalam kode 7 bit

untuk menggenapkan jumlah

Two Dimensional Parity

untuk menggenapkan jumlah

bit 1 di dalam satu byte

(9)

Internet Checksum Algorithm

• Checksum dilakukan sebagai komplemen sequence dari integer 16 bit

• Menambahkan komplemen dengan seluruh bit isi pesan, dengan seluruh bit isi pesan, dihitung secara aritmatika dan mengambil hasil komplemen yang terjadi sebagai hasilnya • Hasil komplemen integer 16 bit

adalah yang disebut checksum • Dalam aritmatika, integer

bernilai negatif (-x) maka komplemennya adalah (x)

(10)

Internet Checksum Algorithm

Contoh: terdapat -5 dan -3 dalam satu

komplemen arimatika pada integer 4 bit

Jika +5 = 0101 maka −5 = 1010; dan jika +3 = 0011

maka – 3 = 1100

maka – 3 = 1100

Jika menambahkan 1010 dan 1100 maka

(11)

Contoh Algoritma

Internet Checksum Algorithm

uint16_t

NetIpChecksum(uint16_t const ipHeader[], int nWords) { uint32_t sum = 0;

/* IP headers always contain an even number of bytes. */ while (nWords-- > 0) {

sum += *(ipHeader++); sum += *(ipHeader++); }

/* Use carries to compute 1's complement sum. */ sum = (sum >> 16) + (sum & 0xFFFF);

sum += sum >> 16;

/* Return the inverted 16-bit result. */ return ((unsigned short) ~sum);

(12)

Cyclic Redundancy Check (CRC)

Mengurangi jumlah bit tambahan dan

memaksimalkan proteksi

Diberikan string bit 110001, dapat

diasosiasikan sebagai polinomial dalam

diasosiasikan sebagai polinomial dalam

variabel x

1.x

5

+1.x

4

+0.x

3

+0.x

2

+0.x

1

+1.x

0

= x

5

+x

4

+1 maka

degree adalah 5.

Suatu frame dengan k bit memiliki maksimal

(13)
(14)

Reliable Transmission

Kombinasi antara mekanisme:

Acknowledgements (ACK)

Timeouts

Jika pengirim tidak menerima ACK setelah beberapa

Jika pengirim tidak menerima ACK setelah beberapa

waktu maka akan mentransmisikan kembali frame

yang sama

Aksi menunggu dalam satuan waktu yang telah

disepakati disebut timeout

Strategi menggunakan ACK dan timeout untuk

mengimplementasikan pengiriman yang handal,

dapat disebut Automatic Repeat reQuest (ARQ)

(15)
(16)

Stop and Wait Protocol

1 frame on link at a time

Terdapat link dengan bandwidth 1.5 Mbps dengan

nilai RTT adalah 45 ms

– Link = Delay x Bandwidth = 67.5 Kb atau 8 KB – Link = Delay x Bandwidth = 67.5 Kb atau 8 KB – Asumsi: besar frame adalah 1 KB

– Maximum Sending rate

• Bits per frame  Time per frame = 1024  8  0.045 = 182 Kbps • Or about one-eighth of the link’s capacity

– Untuk dapat menggunakan link secara maksimal, pengirim harus mentransmisikan hingga 8 (delapan) frame sebelum menunggu sebuah ACK

(17)

Sliding Window Protocol

• Pengirim memberikan nomor urutan yang ditunjukkan dengan nomor urut untuk setiap frame

• Pengirim mengelola 3 (tiga) variabel

Sending Window Size (SWS)

• Batas atas jumlah frame yang dapat ditransmisikan oleh pengirim

Last Acknowledgement Received (LAR)

• Nomor urut ACK terakhir yang diterima

– Last Frame Sent (LFS)

• Nomor urut frame yang terakhir ditransmisikan

(18)

Sliding Window Protocol

Penerima mengelola 3 (tiga) variabel

Receiving Window Size (RWS)

• Batas atas jumlah frame yang dapat diterima

Largest Acceptable Frame (LAF)

• Nomor urutan frame tertinggi yang dapat diterima • Nomor urutan frame tertinggi yang dapat diterima

Last Frame Received (LFR)

(19)

Sliding Window Protocol

Saat frame datang dengan nomor urut “SeqNum”,

maka penerima melakukan:

– If SeqNum ≤ LFR atau SeqNum > LAF

• Abaikan/Buang (Frame di luar batas atas penerima)

– If LFR < SeqNum ≤ LAF – If LFR < SeqNum ≤ LAF

• Terima, lalu penerima harus memutuskan apakah mengirimkan ACK atau tidak

– Cummulative ACK

• ACK penerima ditandai dengan “SeqNumToAck” bahkan walau paket dengan nomor tertinggi sudah diterima

(20)

Sliding Window Protocol

• Contoh: Asumsi, LFR = 5, RWS = 4, LAF = 9

– (ACK terakhir yang dikirim oleh penerima bernomor urut no. 5)

Jika frame 7 dan 8 datang, akan di-buffer karena masih berada dalam “receiver window”

Tapi tidak ada ACK yang akan dikirim apabila frame no.6 Tapi tidak ada ACK yang akan dikirim apabila frame no.6

belum datang

Frame 7 dan 8 out of order

Frame 6 datang (telat datang karena mungkin hilang saat

dikirim dan perlu ditransmisi ulang)

Sekarang penerima mengirim ACK frame no. 8, lalu mengubah LFR = 8 dan LAF = 12

(21)

Issues with Sliding Window Protocol

Negative Acknowledgement (NAK)

Penerima mengirim NAK untuk frame no. 6 saat frame no. 7 datang

Additional Acknowledgement

Penerima mengirim Additional ACK untuk frame no. 5 saat

frame no. 7 datang

– Pengirim menggunakan duplikat ACK sebagai petunjuk

frame yang hilang

Selective Acknowledgement

– Penerima akan mengirim ACK sesuai sengan frame yang diterima dari pada nomor urut frame tertinggi

(22)

Issues with Sliding Window Protocol

Bagaimana cara menentukan “window size”

SWS mudah dihitung

• Delay  Bandwidth

RWS dapat berapa saja, 2 (dua) cara umum

RWS dapat berapa saja, 2 (dua) cara umum

• RWS = 1

Tidak ada penyangga untuk frame yang datang out of

order

• RWS = SWS

Penerima dapat menyangga frame-frame yang ditransmisikan pengirim

(23)

Issues with Sliding Window Protocol

Melayani 3 (tiga) peran:

Reliable, mengirim frame menuju link yang tidak

handal

Preserve the order

Preserve the order

Setiap frame memiliki nomor urut

Frame control

• Penerima mampu untuk menghambat pengirim agar tidak mentransmisikan frame di luar batas atas yang dapat penerima proses

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penilitian adalah (i) memperoleh informasi mengenai klon ubi kayu yang digunakan oleh industri tapioka di 4 kabupaten (Garut, Sumedang, Subang, Bogor) dan 1

Puji syukur Alhamdulillaahirabbil’aalamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang, rahmat dan hidayah-Nya sehingga

Apabila pada bagian pernyataan umum terdapat kalimat definisi dan kalimat pengklasifikasian, dalam bagian deskripsi bagian kamu akan menemukan kalimat deskripsi. Perhatikan

Tidak hanya itu, para member juga dapat menikmati fasilitas alunan musik yang diputar oleh pihak staf diseluruh ruangan (kecuali untuk ruangan kelas tertentu, memiliki playlist

Namun, pada saat temperatur tuang 750°C dengan temperatur cetakan 200°C yang dapat dilihat pada Gambar 6c terjadi perubahan yaitu serpihan garis tipis (Mg) lebih dominan

Menurut peneliti, berdirinya Hidayatullah pada tahun 1973 di Gunung Tembak Balikpapan, Kalimantan Timur, oleh Abdullah Said, tidak bisa terlepas dari pengaruh

Usaha pendidikan yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mengembangkan kemanidirian menjadi sangat penting karena selain problema remaja dalam bentuk perilaku

informasi layanan daring secara berkala; untuk aspek e-service-reliability indikator/ unsur yang paling berpengaruh adalah ketepatan waktu pelayanan situs/aplikasi layanan