• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

48 BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap produk PT.Warna Mardhika. Respon tersebut diketahui dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang disebar ke beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta Barat. Data hasil kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, multidimensional scaling, dan image mapping. Pada bab ini akan dibahas hasil analisis tersebut termasuk pembuatan program aplikasi pengolahan data dari kuesioner tersebut.

4.1 Hasil Analisis Data dan Pembahasan

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan kepada responden. Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh dari bulan Maret 2012 – Mei 2012 terdapat data dari 100 responden.

4.1.1 Analisis Penentuan Atribut

Sebagai langkah awal agar penelitian ini lebih efektif dilakukan pre-test, dengan menggunakan cochran’s Q, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Uji Cochran Q Test

Test Statistics N 30 Cochran's Q 9.367a df 6 Asymp. Sig. .154 a. 1 is treated as a success.

(2)

Setelah melakukan uji Cochran’s Q sebanyak 6 kali terhadap atribut-atribut yang melekat maka didapat 7 atribut sebagai hasil akhir. Hasil tersebut diperoleh setelah membandingkan nilai Cochran’s Q dengan nilai Q tabel. Nilai Cochran’s Q tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan nilai Q tabel yang digunakan adalah 12,592. Hasil akhir tersebut dibandingkan dengan teori yang telah ada dan dinyatakan bahwa H0 diterima, oleh karena itu

7 atribut tersebut dianggap sah sebagai atribut sebuah merek pakaian. Atribut – atribut merek pakaian tersebut adalah (1) lokasi toko/outlet, (2) desain pakaian, (3) bahan pakaian, (4) harga pakaian, (5) motif pakaian, (6) warna pakaian, dan (7) layanan.

4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Berikut ini adalah hasil dari uji validitas dan uji reliabilitas dari kuesioner yang diisi oleh para responden. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap tujuh atribut yang didapat melalui uji cochran’s Q.

4.1.2.1Uji Validitas Kepentingan Atribut

Hasil dari pengujian validitas terhadap tingkat kepentingan atribut dengan menggunakan persamaan 2-2 mendapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 4.2. Hasil yang tersajikan pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil r hitung lebih besar daripada r tabel = 0.361 (>0.361). Oleh karena itu semua pertanyaan dinyatakan valid.

Tabel 4.2 Uji Validitas Kepentingan Atribut

Pertanyaan Lokasi Toko/ Outlet 1 Lokasi Toko/ Outlet 2 Lokasi Toko/ Outlet 3 Desain Pakaian 1 Desain Pakaian 2 Desain Pakaian 3 r hitung 0.87 0.78 0.70 0.78 0.76 0.7 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

(3)

Pertanyaan Bahan Pakaian 1 Bahan Pakaian 2 Bahan Pakaian 3 Harga Pakaian 1 Harga Pakaian 2 Harga Pakaian 3 r hitung 0.93 0.88 0.73 0.68 0.81 0.81 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Pertanyaan Motif Pakaian 1 Motif Pakaian 2 Motif Pakaian 3 Warna Pakaian 1 Warna Pakaian 2 Warna Pakaian 3 r hitung 0.87 0.93 0.86 0.75 0.70 0.82 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Pertanyaan Layanan 1 Layanan 2 Layanan 3

r hitung 0.87 0.80 0.79

r tabel 0.361 0.361 0.361

Kesimpulan Valid Valid Valid

4.1.2.2Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut

Hasil dari pengujian reliabilitas terhadap tingkat kepentingan atribut dengan menggunakan persamaan 2-3 mendapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 4.3. Jika r hitung lebih besar dari 0.60 maka dinyatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 4.3 nilai r hitung lebih besar dari 0.60 (>0.60) sehingga dinyatakan reliabel.

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut No. Pertanyaan Lokasi Outlet Desain Pakaian Bahan Pakaian Harga Pakaian Motif Pakaian Warna Pakaian Layanan r hitung 0.681 0.60 0.81 0.644 0.857 0.623 0.756

(4)

Untuk menjawab permasalahan pertama, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner profil dan karakteristik responden yang terdapat pada aplikasi.

Tabel 4.4 Profil dan Karakteristik Responden Merek Hammer

Karakteristik Contoh Jumlah Persen (%) Responden Merek (responden) Hammer 20 100 Usia (tahun) < 17 1 5 17 - 22 10 50 23 - 28 6 30 > 28 3 15 Jenis Kelamin Laki-Laki 12 60 Perempuan 8 40 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 10 50 Karyawan Swasta 3 15 PNS 1 5 Wiraswasta 4 20 Lain-Lain 2 10 Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 11 55 300.000 - 500.000 5 25 500.000 - 1.000.000 2 10 > 1.000.000 2 10

Menurut Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek Hammer adalah sebanyak 20 responden dengan responden yang cenderung berusia 17 tahun – 22 tahun, berjenis kelamin laki-laki, memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa, dan memiliki rata-rata pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian kurang dari Rp. 250.000.

(5)

Tabel 4.5 Profil dan Karakteristik Responden Merek Nail Karakteristik Contoh Jumlah Persen (%) Responden Merek (responden) Nail 13 100 Usia (tahun) < 17 0 0 17 - 22 0 0 23 - 28 4 30.8 > 28 9 69.2 Jenis Kelamin Laki-Laki 13 100 Perempuan 0 0 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 1 7.7 Karyawan Swasta 1 7.7 PNS 3 23.1 Wiraswasta 5 38.6 Lain-Lain 3 23.1 Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 2 15.4 300.000 - 500.000 3 23.1 500.000 - 1.000.000 1 7.7 > 1.000.000 7 53.8

Menurut Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek Nail adalah sebanyak 13 responden dengan responden yang cenderung berusia 28 tahun ke atas, berjenis kelamin laki-laki, memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dan memiliki rata-rata pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian di atas Rp. 1.000.000.

Tabel 4.6 Profil dan Karakteristik Responden Merek Coconut Island Karakteristik Contoh Jumlah Persen

(6)

Responden (%) Merek (responden) Coconut Island 33 100 Usia (tahun) < 17 8 24.2 17 - 22 21 63.6 23 - 28 1 3 > 28 3 9.1 Jenis Kelamin Laki-Laki 6 18.2 Perempuan 27 81.8 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 19 57.6 Karyawan Swasta 7 21.2 PNS 3 9.1 Wiraswasta 3 9.1 Lain-Lain 1 3 Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 11 33.3 300.000 - 500.000 9 27.3 500.000 - 1.000.000 10 30.3 > 1.000.000 3 9.1

Menurut Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek Coconut Island adalah sebanyak 33 responden dengan responden yang cenderung berusia 17 tahun – 22 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa, dan memiliki rata-rata pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian kurang dari Rp. 250.000.

(7)

Karakteristik Contoh Jumlah Persen (%) Responden Merek (responden) Mangosteen 34 100 Usia (tahun) < 17 8 23.5 17 - 22 20 58.8 23 - 28 4 11.8 > 28 2 5.9 Jenis Kelamin Laki-Laki 11 32.4 Perempuan 23 67.6 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 24 70.6 Karyawan Swasta 7 20.6 PNS 2 5.9 Wiraswasta 1 2.9 Lain-Lain 0 0 Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 12 35.3 300.000 - 500.000 16 47.1 500.000 - 1.000.000 5 14.7 > 1.000.000 1 2.9

Menurut Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek Mangosteen adalah sebanyak 34 responden dengan responden yang cenderung berusia 17 tahun – 22 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa, dan memiliki rata-rata pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian sekitar Rp. 300.000 – Rp. 500.000.

(8)

Untuk menjawab permasalahan kedua, peneliti menggunakan metode MDS. Data dikumpulkan melalui kuesioner persepsi responden terhadap merek yang terdapat pada aplikasi.

4.1.4.1Jumlah Dimensi

MDS berhubungan dengan pembuatan grafik (peta) untuk menggambarkan posisi sebuah objek dengan objek yang lain, berdasarkan kemiripan objek-objek tersebut. Menurut Malhotra (2010:352), untuk memudahkan dalam pelaksanaan analisis peta persepsi sebaiknya digunakan dalam dua dimensi. Oleh karena itu, pemetaan persepsi dalam penelitian ini menggunakan dua dimensi. Dengan penggunaan dua dimensi konfigurasi peta persepsi dapat diketahui secara jelas untuk kemudian dilakukan analisis.

4.1.4.2Hasil Persepsi Konsumen dengan Multidimensional Scaling

Pada tahap analisis ini, data yang diolah merupakan data yang dikumpulkan melalui pengisian kuesioner persepsi responden terhadap merek. Dalam peta persepsi akan dibandingkan posisi empat merek pakaian antara merek satu dengan lainnya, dengan tujuan untuk mengetahui merek-merek apa saja yang bersaing secara ketat (posisi berdekatan). Koordinat peta posisi dari masing-masing merek pakaian dinyatakan dalam dua dimensi. Nilai tersebut menunjukkan kemiripan dan jarak nilai kedekatan antar merek pakaian. Dari peta persepsi seperti pada Gambar 4.1 kemudian dapat dilihat kedekatan antar merek pakaian.

(9)

Gambar 4.1 Peta Persepsi Non-Atribut Merek Pakaian

Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa merek Hammer berada pada dimensi 1 positif (28,759) dan dimensi 2 positif (270,663). Selain Hammer tidak ada lagi merek yang berada pada kuadran I. Hal ini berdasarkan penilaian kesamaan dan ketidaksamaan, Hammer dianggap sebagai merek pakaian yang berbeda dengan merek pakaian yang lain.

Coconut Island dan Mangosteen berada pada kuadran III, yaitu dimensi 1 negatif (-217,960) dan (-173,382) serta dimensi 2 negatif (-31,907) dan (-134,020). Hal ini menyatakan bahwa Coconut Island memiliki kesamaan atau tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan Mangosteen.

Nail berada pada kuadran IV (dimensi 1 positif (362,583) dan dimensi 2 negatif (-104,735)), hal ini menunjukkan bahwa Nail dipersepsikan memiliki perbedaan yang berarti dibanding merek pakaian lainnya.

Berdasarkan hasil MDS yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui bahwa peta persepsi non atribut mengindikasikan merek-merek yang memiliki kemiripan. Namun peta persepsi non atribut tidak dapat menampilkan dalam atribut apa saja merek-merek tersebut

(10)

memiliki kemiripan. Oleh karena itu peneliti melakukan analisis lebih jauh dengan image mapping yang akan dibahas selanjutnya.

4.1.5 Analisis Persepsi Konsumen dengan Image mapping

Image mapping merupakan analisis dengan menggunakan pendekatan atribut. Melalui Image mapping, responden diberikan kebebasan untuk menilai kemiripan antar merek berdasarkan atribut-atribut tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pendekatan non atribut hanya dapat memberikan informasi tentang kemiripan yang tergambar melalui posisi masing-masing merek dalam peta. Peta persepsi non atribut belum mampu memberikan hasil yang spesifik tentang hal apa saja (atribut) merek-merek tersebut mempunyai kemiripan. Oleh karena itu dibutuhkan penggunaan pendekatan atribut yang dapat membantu untuk memperoleh hasil yang lengkap dan spesifik.

Dalam penelitian ini digunakan bantuan nilai rata-rata (mean), yaitu dengan menjumlahkan setiap merek berdasarkan atribut yang telah dinilai oleh responden dengan skala 1 sampai 5 titik, dimana angka 1 menunjukkan sikap yang negatif, dan angka 5 menunjukkan sikap yang positif. Dengan langkah ini terbentuk image mapping yang memunculkan posisi merek pakaian beserta atributnya, dimana merek yang berdekatan dengan merek lain pada atribut tertentu akan bertemu pada suatu titik, yang mengindikasikan tentang persamaan antara merek tersebut dilihat dari atribut- atribut yang berdekatan. Pada Tabel 4.8 menunjukkan hasil perbandingan rata-rata (Mean) masing-masing merek untuk setiap atribut, yang dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata (Mean) Atribut berdasarkan Persepsi Responden

(11)

Toko Pakaian Pakaian Pakaian Pakaian Pakaian Hammer 3.83 3.15 3.27 3.4 2.87 3.33 3.39 Nail 2.88 3.37 3.38 2.88 3.01 3.1 3.29 Coconut Island 3.29 3.59 3.6 3.67 3.81 3.47 3.39 Mangosteen 3.63 3.64 3.6 3.66 3.72 3.55 3.37

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diperoleh sebuah pemetaan citra (Image mapping) yang terdiri dari 7 atribut, masing-masing memiliki nilai rata-rata (mean) untuk tiap merek yang diwakili oleh garis-garis dengan warna-warna tertentu. Berikut ini adalah keterangan garis yang dipakai:

1. Warna biru, mewakili merek pakaian Hammer 2. Warna merah, mewakili merek pakaian Nail

3. Warna hijau, mewakili merek pakaian Coconut Island 4. Warna ungu, mewakili merek pakaian Mangosteen

Dalam langkah selanjutnya, angka-angka kinerja atribut akan divisualisasikan ke dalam peta citra (image mapping) dengan menggunakan warna-warna yang telah dipilih untuk merepresentasikan setiap merek. Hasil image mapping dapat dilihat pada Gambar 4.2.

(12)

Gambar 4.2 Image mapping

Berdasarkan peta persepsi atribut yang dihasilkan melalui image mapping (Gambar 4.2) maka dapat dilihat posisi antar merek pakaian secara lebih jelas.

1. Pada atribut lokasi toko/outlet tidak terdapat persamaan antara keempat merek pakaian tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna biru, merah, hijau, dan ungu tidak berdekatan.

2. Pada atribut desain pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.

3. Pada atribut bahan pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut Island dan Mangosteen, serta merek Hammer dan Nail. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama

(13)

lainnya, serta garis yang berwarna biru dan merah juga berhimpitan satu sama lainnya.

4. Pada atribut harga pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.

5. Pada atribut warna pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.

6. Pada atribut motif pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.

7. Pada atribut layanan terdapat kemiripan yang relatif antara empat merek pakaian tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna biru, merah, hijau, dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.

Berdasarkan hasil image mapping yang telah diuraikan diatas, dapat terlihat dalam atribut apa saja merek-merek tersebut memiliki kemiripan berdasarkan persepsi konsumennya. Dengan demikian merek pakaian yang memiliki posisi berdekatan pada atribut tertentu dapat dilakukan penentuan positioningnya.

Posisi merek pakaian berdasarkan persepsi konsumen yang diinterpretasikan pada hasil image mapping menunjukkan bahwa:

1. Merek Coconut Island dan Mangosteen memiliki kemiripan dalam berbagai atribut kecuali lokasi toko/outlet.

(14)

3. Hammer dan Nail memiliki kemiripan pada atribut bahan pakaian.

Berdasarkan Gambar 4.2 maka dapat ditentukan positioning dari merek pakaian yang diproduksi PT. Warna Mardhika menurut persepsi konsumen terhadap atributnya. Hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Hammer

Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden menjawab:

Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 3.83, untuk desain pakaian sebesar 3.15, untuk bahan pakaian sebesar 3.27, untuk harga pakaian sebesar 3.4, untuk warna pakaian sebesar 2.87, untuk motif pakaian sebesar 3.33, dan untuk layanan sebesar 3.39. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi responden Hammer memiliki nilai positif pada atribut lokasi toko/outlet, desain pakaian, bahan pakaian, motif pakaian dan layanan.

2. Nail

Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden menjawab:

Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 2.88, untuk desain pakaian sebesar 3.37, untuk bahan pakaian sebesar 3.38, untuk harga pakaian sebesar 2.88, untuk warna pakaian sebesar 3.01, untuk motif pakaian sebesar 3.1, dan untuk layanan sebesar 3.29. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi responden Nail memiliki nilai positif pada atribut desain pakaian, bahan pakaian, warna pakaian, motif pakaian, dan layanan.

(15)

Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden menjawab:

Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 3.29, untuk desain pakaian sebesar 3.59, untuk bahan pakaian sebesar 3.6, untuk harga pakaian sebesar 3.67, untuk warna pakaian sebesar 3.81, untuk motif pakaian sebesar 3.47, dan untuk layanan sebesar 3.39. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi responden Coconut Island memiliki nilai positif pada semua atribut.

4. Mangosteen

Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden menjawab:

Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 3.63, untuk desain pakaian sebesar 3.64, untuk bahan pakaian sebesar 3.6, untuk harga pakaian sebesar 3.66, untuk warna pakaian sebesar 3.72, untuk motif pakaian sebesar 3.55, dan untuk layanan sebesar 3.37. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi responden Mangosteen memiliki nilai positif pada semua atribut.

4.1.6 Hasil Perancangan Layar

Tampilan layar pertama pada program ini dapat dilihat pada gambar 4.3 Pada layar terdapat menu bar Input Data, Process dan About.

(16)

Gambar 4.3 Layar Tampilan Awal Aplikasi

User dapat memilih menu File untuk memilih menu input data, setelah user memilih menu input data, aplikasi membawa user ke form pengisian kuesioner Profil dan Karakteristik Responden.

(17)

Gambar 4.4 Layar Tampilan Kuesioner Profil dan Karakteristik Responden

Gambar 4.4 menjelaskan user diberikan pilihan untuk menjawab form pertanyaan sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima disimpan aplikasi untuk di analisis.

Setelah user selesai mengisi seluruh kuesioner pertanyaan profil dan karakteristik responden, user memilih form berikutnya yaitu form persepsi terhadap merek.

(18)

Gambar 4.5 Layar Tampilan Kuesioner Persepsi terhadap Merek

Gambar 4.5 menjelaskan bahwa user diberikan pilihan untuk menjawab form pertanyaan sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima disimpan aplikasi untuk di analisis. Setelah user selesai mengisi form ini maka user dapat mengisi form kuesioner selanjutnya yaitu persepsi terhadap atribut.

(19)

Gambar 4.6 Layar Tampilan Kuesioner Persepsi terhadap Atribut

Gambar 4.6 menjelaskan bahwa user diberikan pilihan untuk menjawab form pertanyaan sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima disimpan aplikasi untuk di analisis. Setelah user selesai mengisi form ini maka user dapat memilih button open untuk membuka record pengisian sebelumnya, button save untuk menyimpan hasil pengisian kuesioner dengan nama file yang sama, dan yang terakhir button save as untuk menyimpan hasil pengisian kuesioner dengan nama file yang baru. Selanjutnya user dapat memilih menu process seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.

(20)

Gambar 4.7 Layar Tampilan Pilihan Process

Gambar 4.7 menjelaskan bahwa user dapat memilih menu process Profile and Characteristic Respondent, MDS Result atau Image mapping.

(21)

Gambar 4.8 Layar Tampilan Process Profile and Characteristic Respondent

Gambar 4.8 merupakan tampilan apabila user memilih menu process Profile and Characteristic Respondent. Pada layar tampilan ini terdapat keterangan tentang proses Profile and Characteristic, dan juga terdapat button open untuk membuka file yang akan diolah pada proses ini. Setelah user mengklik button open maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.9.

(22)

Gambar 4.9 Layar Tampilan Process Profile and Characteristic Respondent - Open

Gambar 4.9 merupakan tampilan yang akan muncul setelah user mengklik button open pada layar process Profile and Characteristic Respondent. User dapat memilih nama file yang akan diolah, user harus memilih nama file sesuai dengan nama file yang digunakan untuk menyimpan hasil pengisian kuesioner. Setelah user memilih nama file yang akan diolah maka akan menampilkan hasil seperti pada Gambar 4.10.

(23)

Gambar 4.10 Layar Tampilan Hasil Process Profile and Characteristic Respondent

Gambar 4.10 merupakan tampilan olah data dari process Profile and Characteristic Respondent. Hasil olahan berupa pie chart dan juga keterangannya berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan juga pengeluaran per bulan responden berdasarkan masing-masing merek. Pada layar tampilan ini juga terdapat button next dan previous untuk melihat hasil olah data merek selanjutnya dan merek sebelumnya.

(24)

Gambar 4.11 Layar Tampilan Process MDS Result

Gambar 4.11 merupakan layar tampilan apabila user memilih process MDS Result. Pada layar ini terdapat keterangan dari proses MDS Result dan juga button create CSV dan Open CSV. Tombol Create CSV merupakan tombol untuk membuat file dalam format CSV, sedangkan tombol Open CSV merupakan tombol untuk membuka file yang telah dibuat. Proses ini menggunakan bantuan R language untuk mengolah data. Sebelum user memilih tombol Open CSV, user harus terlebih dahulu memilih tombol create CSV.

(25)

Gambar 4.12 Layar Tampilan Process MDS Result – Create CSV

Gambar 4.12 merupakan layar tampilan Create CSV pada process MDS Result, user harus memilih nama file yang akan diolah pada proses ini, nama file yang dipilih merupakan nama file yang digunakan user untuk menyimpan hasil kuesioner. Setelah user memilih nama file maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.13.

(26)

Gambar 4.13 Layar Tampilan Process MDS Result – Save CSV

Gambar 4.13 merupakan layar tampilan yang akan muncul setelah user memilih nama file yang akan diolah. User dapat memberikan nama file baru dengan format CSV yang akan digunakan untuk diolah pada proses MDS.

(27)

Gambar 4.14 Layar Tampilan Process MDS Result – Success Message

Gambar 4.14 merupakan tampilan setelah user selesai membuat file baru dengan format CSV.

(28)

Gambar 4.15 Layar Tampilan Process MDS Result – Open CSV

Gambar 4.15 merupakan layar tampilan apabila user memilih tombol open CSV pada process MDS Result. User dapat memilih nama file yang telah disimpan sebelumnya pada saat membuat file dengan format CSV untuk selanjutnya secara otomatis akan diolah dengan menggunakan bantuan R language.

(29)

Gambar 4.16 Layar Hasil Tampilan Process MDS Result

Gambar 4.16 merupakan layar hasil tampilan dari process MDS Result. Pada layar ini terdapat gambar hasil pengolahan dari R language. Hasil gambar dari proses ini merupakan positioning dari empat merek pakaian yang dianalisis, user dapat melihat posisi dari empat merek tersebut dan mengambil kesimpulan tentang kemiripan antar merek berdasarkan kedekatan dari posisi merek tersebut.

(30)

Gambar 4.17 Layar Tampilan Process Image mapping

Gambar 4.17 merupakan tampilan apabila user memilih menu process Image mapping. Pada layar tampilan ini terdapat keterangan tentang proses Image mapping, dan juga terdapat button open untuk membuka file yang akan diolah pada proses ini. Setelah user mengklik button open maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.18.

(31)

Gambar 4.18 Layar Tampilan Process Image mapping - Open

Gambar 4.18 merupakan tampilan yang akan muncul setelah user mengklik button open pada layar process Image mapping. User dapat memilih nama file yang akan diolah, user harus memilih nama file sesuai dengan nama file yang digunakan untuk menyimpan hasil pengisian kuesioner. Setelah user memilih nama file yang akan diolah maka akan menampilkan hasil seperti pada Gambar 4.19.

(32)

Gambar 4.19 Layar Tampilan Hasil Process Image mapping

Gambar 4.19 merupakan tampilan hasil olahan image mapping dari file yang dipilih oleh user. Pada layar tampilan ini terdapat gambar pemetaan posisi merek pakaian berdasarkan atribut yang melekat pada merek pakaian dan juga hasil perhitungan rata-rata dari hasil kuesioner persepsi responden terhadap atribut. Pada gambar pemetaan tersebut dapat dilihat atribut-atribut yang memiliki kemiripan pada tiap merek pakaian.

(33)

Gambar 4.20 Layar Tampilan About

Gambar 4.20 merupakan tampilan dari menu About, tampilan ini menjelaskan tentang profil dari peneliti.

4.1.7 Evaluasi

Pada sub bab ini akan dibahas hasil analisis data dan juga aplikasi yang telah dibuat oleh peneliti.

4.1.7.1Evaluasi Hasil Analisis Data

Hasil dari pengelompokkan profil dan karakteristik menggunakan statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.9. Responden lebih cenderung menyukai merek pakaian Coconut Island dan Mangosteen dibandingkan Hammer dan juga Nail. Hammer lebih disukai oleh konsumen yang berusia sekitar 17 tahun – 22 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa dengan rata-rata pengeluaran per bulan untuk

(34)

membeli pakaian sebesar < Rp. 250.000, Nail lebih disukai oleh konsumen yang berusia > 28 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dengan rata-rata pengeluaran per bulan untuk membeli pakaian sebesar > Rp. 1.000.000, sedangkan Coconut Island dan Mangosteen memiliki responden dengan profil dan karakteristik yang cukup mirip dalam segala hal dimana lebih disukai oleh konsumen yang berusia sekitar 17 tahun – 22 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa namun berbeda dalam rata-rata pengeluaran per bulan untuk membeli pakaian.

Tabel 4.9 Profil dan Karakteristik Responden Merek Pakaian

Merek Pakaian Jumlah (org) Usia (thn) Jenis Kelamin Pekerjaan Pengeluaran per bulan Hammer 20 17 -22 Laki-Laki Pelajar/Mahasiswa < Rp. 250.000

Nail 13 > 28 Laki-Laki Wiraswasta > Rp. 1.000.000 Coconut Island 33 17 -22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa < Rp. 250.000

Mangosteen 34 17 -22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa

Rp. 300.000 - Rp. 500.000

Dengan analisis MDS dan juga image mapping dapat terlihat bahwa Coconut Island dan Mangosteen memiliki kemiripan yang relatif dari segi berbagai atribut. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari perusahaan, Merek pakaian Coconut Island dan Mangosteen memang cenderung memiliki kemiripan dalam berbagai aspek atribut dan juga target pasar yang berusia remaja, sedangkan merek Hammer dan Nail memiliki sedikit kemiripan dimana target pasarnya untuk konsumen yang berusia dewasa. Dengan melihat dari hasil penjualan perusahaan terhadap beberapa merek pakaian tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat penjualan merek Coconut Island dan Mangosteen lebih tinggi dibanding Hammer dan Nail.

(35)

Dengan membandingkan hasil analisis dan juga data yang dikumpulkan dari perusahaan dapat dinyatakan bahwa hasil yang dikumpulkan oleh peneliti cenderung memiliki kemiripan dengan data dari perusahaan.

4.1.7.2Evaluasi Aplikasi

Aplikasi ini digunakan untuk mengolah data profil dan karakteristik responden, persepsi responden terhadap merek, dan persepsi responden terhadap atribut yang melekat pada pakaian. Atribut-Atribut yang menjadi pertimbangan pemilihan merek pakaian lokasi toko/outlet, desain pakaian, bahan pakaian, harga pakaian, warna pakaian, motif pakaian, layanan.

Hasil analisis akan ditampilkan secara lengkap yang meliputi pie chart dari profil dan karakteristik responden, gambar pemetaan persepsi responden terhadap merek pakaian, dan juga gambar pemetaan persepsi responden terhadap atribut yang melekat dalam memilih pakaian.

Beberapa keunggulan dari aplikasi ini adalah:

- Penginputan data berbentuk kuesioner sehingga mempermudah user.

- Menampilkan profil dan karakteristik berdasarkan merek secara lengkap sehingga mempermudah dalam mengetahui karakteristik konsumen.

- Menampilkan hasil pengolahan data secara lengkap dengan menggunakan analisis berdasarkan pendekatan atribut maupun non atribut.

Keterbatasan yang dimiliki aplikasi ini adalah :

- Jika informasi responden berjumlah banyak maka memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses penginputan data.

(36)

- Jika data yang akan diolah berjumlah sangat besar, maka pengolahan data akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

4.2 Usulan Penerapan / Implementasi

Dengan melihat hasil image mapping pada Gambar 4.2 dapat dinyatakan bahwa atribut yang penting dalam menentukan merek pakaian adalah desain pakaian, bahan pakaian, motif pakaian, dan layanan. Hal ini dikarenakan pada Gambar 4.2 ditunjukkan bahwa persepsi responden pada atribut-atribut tersebut bersaing secara ketat satu sama lainnya dengan melihat letak antar garis yang berhimpitan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kiranya perusahaan dapat menciptakan ide yang inovatif terhadap atribut-atribut yang dianggap penting tersebut untuk menunjang penjualan produk-produk perusahaan.

Dengan mempertimbangkan waktu dan keterbatasan dari peneliti maka jumlah responden masih terlalu sedikit untuk mendapatkan hasil yang benar-benar akurat. Peneliti menyediakan program aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan atribut-atribut yang kiranya penting di benak para konsumen.

Gambar

Tabel 4.2 Uji Validitas Kepentingan Atribut
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut  No.  Pertanyaan  Lokasi Outlet  Desain  Pakaian  Bahan  Pakaian  Harga  Pakaian  Motif  Pakaian   Warna  Pakaian  Layanan   r hitung          0.681   0.60  0.81  0.644  0.857  0.623  0.756
Tabel 4.4 Profil dan Karakteristik Responden Merek Hammer
Tabel 4.5 Profil dan Karakteristik Responden Merek Nail  Karakteristik Contoh  Jumlah   Persen (%) Responden  Merek (responden)          Nail  13  100  Usia (tahun)             &lt; 17   0  0       17 - 22   0  0       23  - 28   4  30.8       &gt; 28   9
+7

Referensi

Dokumen terkait

9 Tujuan dari asylum policy Uni Eropa sendiri adalah untuk menselaraskan prosedur suaka negara anggotanya dengan membentuk peraturan suaka bersama yang konsisten dengan Konvensi

sekunder bempa data oseanografi yang diperoleh dari Bapedda Kota Denpasar dan data kualitas perairan serta kondisi ekosistem temmbu karang sebelum kegiatan dilakukan.. Penelitian

Jika LOCTITE® 565 PST Thread Sealant, LOCTITE® 567 PST Thread Sealant, atau LOCTITE® 561 PST Pipe Sealant akan diaplikasikan pada suhu di bawah 40˚F (5˚C), pre-treat terlebih

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pembangunan underpass yang berada pada ruas jalan Z.A Pagar Alam dalam mengatasi kemacetan lalu

longissima seperti lama hidup dari larva dan imago sebagai tahap perkembangan hama yang merusak tanaman telah mengalami perubahan, yakni peningkatan sebesar 1,7 kali dari

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer adalah hasil pengukuran usap alat medis di ruang perawatan, data sekunder meliputi data umum dan