• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRARANCANGAN PABRIK MONOSODIUM GLUTAMAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON/TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRARANCANGAN PABRIK MONOSODIUM GLUTAMAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON/TAHUN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PRARANCANGAN PABRIK MONOSODIUM GLUTAMAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI

KAPASITAS 43.000 TON/TAHUN

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Kesarjanaan Strata 1 Pada Jurusan Teknik Kimia Fakutas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh : YOGI PRASOJO

D500110025

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PRARANCANGAN PABRIK MONOSODIUM GLUTAMAT DARI

MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI

KAPASITAS 43.000 TON/TAHUN

ABSTRAK

Pabrik monosodium glutamat dari molasses dengan proses fermentasi

menggunakan bakteri Micrococcus glutamicus dengan kapasitas 43.000 ton/tahun

ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun. Produk ini untuk memenuhi

kebutuhan dalam dan luar negeri, dan sebagai tujuan mengoptimalkan bahan baku

molasses yang melimpah. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor

pendukung, maka pabrik direncanakan akan dibangun di Lampung Tengah.

Monosodium glutamat diproduksi di dalam fermentor batch. Reaksi berlangsung

pada suhu 30 C dan tekanan 1 atm. Reaksi berlangsung pada fase cair, sifat reaksi

isotermal irreversible, dengan kondisi operasi adiabatis pada suhu 30°C dan

tekanan 1 atm.

Kebutuhan molasses sebesar 29.331 kg per jam, dan menghasilkan monosodium

glutamat sebesar 5.429,2929 kg per jam. Utilitas pendukung meliputi penyediaan

air diperoleh dari sungai, kebutuhan air 571.726 kg per jam, dan penyediaan steam

sebesar 7.750,434 kg per jam yang diperoleh dari boiler dengan bahan bakar

sebesar 1.234,32 liter per jam, kebutuhan listrik 618,142 kW yang disuplai dari

PLN dan sebagai cadangan digunakan generator listrik dengan kebutuhan solar

sebesar 14,2861 liter per jam. Pabrik didirikan dengan jumlah karyawan 162

orang. Bentuk perusahaan adalah PT (Perseroan Terbatas) dengan luas tanah

75.500 m

2

.

Pabrik monosodium glutamat memerluakan modal tetap sebesar Rp

1.456.311.377.220,00 Dari analisis ekonomi pabrik mendapatkan keuntungan

sebelum pajak Rp 165.931.150.205,00 per tahun, keuntungan sesudah pajak Rp

124.448.362.654,00 per tahun. ROI (Return Of Investment) sebelum pajak 11,4 %

dan setelah pajak 8,5 %, POT (Pay Out Time) sebelum pajak sebesar 4,67 tahun

dan setelah pajak 5,39 tahun. BEP (Break Even Point) sebesar 56,67 % , SDP

(Shut Down point) sebesar 23,75 % dan DCF (Discounted Cash Flow) terhitung

sebesar 18,30 %. Dari data analisis kelayakan disimpulkan pabrik ini

menguntungkan dan layak didirikan.

Kata kunci : Monosodium Glutamat,Molases, Micrococcus glutamicus,Fermentor

Batch,Irreversible

ABSTRACT

Factory monosodium glutamate from molasses by a fermentation process using

bacteria Micrococcus glutamicus with a capacity of 43,000 tons / year is planned

to operate for 330 days / year. This product to meet the needs at home and abroad,

and as the goal of optimizing the raw materials are abundant molasses. Taking

into account the various supporting factors, the plant planned to be built in Central

Lampung.

(6)

2

Monosodium glutamate produced in the fermenter batches. The reaction takes

place at a temperature of 30

o

C and 1 atm pressure. The reaction takes place in the

liquid phase, isothermal reaction irreversible nature, the adiabatic operating

conditions at a temperature of 30

o

C and a pressure of 1 atm.

Molasses requirement of 29.331 kg per hour, and produce monosodium glutamate

at 5.429,2929 kg per hour. Support utilities include the provision of water

extracted from the river, the water needs of 571.726 kg per hour, and the provision

of 7.750,434 kg steam per hour obtained from the boiler with fuel by 1.234,32

liters per hour, 618,142 kW of electricity needs were supplied from PLN and used

as a backup power generator to the needs of 14,2861 liters of diesel per hour. The

factory was set up with the number of employees 162 people. Forms of companies

are PT (Company Limited) with a land area of 75.500 m2.

Monosodium

glutamate

factory

memerluakan

fixed

capital

of

Rp

1.456.311.377.220,00 From an economic analysis of the factory get a pretax profit

of Rp 165.931.150.205,00 per year, profit after tax of Rp 124.448.362.654,00 per

year. ROI (Return Of Investment) before tax and after tax 11,4%, 8,5%, POT (Pay

Out Time) before tax of 4,67 years and 5,39 years after tax. BEP (Break Even

Point) amounted to 56,67%, SDP (Shut Down point) amounted to 23,75% and

DCF (Discounted Cash Flow) accounted for 18,30%. From the data analysis of

the feasibility of this plant concluded lucrative and worth is established.

Kata kunci : Monosodium Glutamat,Molases, Micrococcus glutamicus,Fermentor

Batch,Irreversible

1. PENDAHULUAN

Pada awal abad ke 20 dari Ikeda di Jepang, telah ditemukan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai penambah rasa alami, pemakaian dunia dapat menumbuhkan perbandingan yang fenomenal. Pada tahun 1962-1972, pemakaian dunia mencapai tingkat 3 kali pada 440 juta pounds. Tuntutan pertumbuhan mengharapkan untuk terus naik pada perbandingan 6-8% per tahun, jadi di tahun 1980 pemakaiannya diperkirakan mencapai 700 juta pounds (318.000 metrik ton)

(Mc. Ketta,1983). Setelah ditemukan metode fermentasi, produksi monosodium

glutamat mengalami perkembangan dengan kenaikan 4,8% per tahun, diperkirakan pada tahun 2009 EUR 13,6 milyar (Fletcher, 2007). Produksi monosodium glutamat dunia pada tahun 2010 mencapai 2.100.000 MT (Patton, 2007).

Industri asam glutamat di Indonesia kebanyakan dibuat dari fermentasi molasses dan hidrolisis gluten jagung dan gandum. Asam glutamat digunakan untuk bahan baku monosodium glutamat (MSG), dimana monosodium glutamat digunakan sebagai bumbu masak atau penyedap rasa. Di Jepang, Korea, Hongkong, dan Taiwan

(7)

3

kebutuhan asam glutamat sebagai bahan baku monosodium glutamat semakin meningkat (Kirk Othmer, vol 2, 1978).

Sebelum melakukan penentuan kapasitas produksi pabrik monosodium glutamat dilakukan beberapa pertimbangan antara lain :

Ketersediaan bahan baku

Bahan baku yang berupa molasses dapat diperoleh dari PG. Gunung Madu Plantation yang berlokasi di Lampung dengan produksi molasses sebesar 73.434.65 ton/tahun (Lusiningtyas, 2007).

Kapasitas Pabrik yang Telah Berproduksi

Dari data Badan Pusat Statistik perancangan pabrik yang telah berdiri, kapasitas yang menguntungkan adalah diatas 10.000 ton/tahun (Mc.Ketta, 1983).

Kebutuhan monosodium glutamat dalam negeri.

Data kebutuhan monosodium glutamate diIndonesia mengacu pada data Badan Pusat Statistik tentang impor monosodium glutamat Indonesia yang dapat diketahui dari tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Data Impor Monosodium Glutamat

Tahun Jumlah (ton)

2009 16184,151 2010 15062,635 2011 18566,161 2012 21452,026 2013 26140,521 2014 29635,851

Dengan mempertimbangkan kapasitas perancangan minimum dan kebutuhan impor monosodium glutamat Indonesia maka dapat ditentukan kapasitas pabrik monosodium glutamat yang akan berdiri tahun 2020 sebesar 43.000 ton/tahun. 2. METODE PENELITIAN

Proses pembuatan monosodium glutamat dari molasses dengan menggunakan proses fermentasi menggunakan bakteri Micrococcus glutamicus. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :\

C

12

H

22

O

11

H

2

O

enzyme invertase

C

6

H

12

O

6

C

6

H

12

O

6

(8)

4

Konversi = 98 % (T.C. Manchester, 1939, Note in the Acceleration and Retardation

of invertase Activity)

C

6

H

12

O

6

NH

3

3

/

2

O

2 Micrococcus glutamicus

C

5

H

9

NO

4

CO

2

3

H

2

O

Yield = 81,7% (Atkinson, 1983

O

H

NNaO

H

C

NaOH

NO

H

C

5 9 4 5 8 4 2 Yield = 70 – 80% (Keyes,1957)

Reaksi dilakukan dalam fermentor batch pada suhu 30-35 C, tekanan atmosferis, pH 7-8 dengan waktu fermentasi 36 jam. Bakteri Micrococcus glutamicus dapat mengkonversi glukosa sebesar 95%. Pada range suhu tersebut, bakteri dapat bekerja optimal dengan yield 81,7 %. Untuk menurunkan pH digunakan NH3. Tingkat

keasaman yang tinggi menyebabkan bakteri Micrococcus glutamicus tidak bisa toleransi dan proses fermentasi bisa berhenti. Micrococcus glutamicus merupakan bakteri aerob, yang artinya membutuhkan oksigen (O2) untuk bernafas dan oksidasi

glukosa.

Dari tinjauan termodinamik dapat di ketahui sifat reaksi bersifat endotermis ataupun eksotermis dengan cara menghitung perubahan entalpi atau ΔH°R.

Perubahan entalpi dapat dihitung dengan menggunakan panas pembentukan standar (ΔH°f) pada suhu 298 K reaktan dan produk sebagai

berikut :

ΔH°R = ΔH°f (produk) -ΔH°f (reaktan)

Reaksi yang berlangsunng dalam reaktor pada proses pembuatan monosodium glutamat adalah sebagai berikut :

C5H9NO4(aq) + NaOH(aq)  C5H8NNaO4(aq) + H2O(l)

Tabel Harga ΔH°f 298 masing – masing bahan pada keadaan standar

No. Komponen ΔH°f 298 (kJ/mol)

1 C5H9NO4 -268.677 2. NaOH -65.729,56 3. C5H8NNaO4 -26.594,6 4. H2O -241.820 (Yaws, 1999) ΔH°R = ΔH°f (produk) -ΔH°f (reaktan) = (ΔH°f C5H8NNaO4 + ΔH°f H2O) – (ΔH°f C5H9NO4 + ΔH°f NaOH)

(9)

5

= (-26.594,6 + -241.820) – (-268.677 + -65.729,56) = 65991,96 kJ/mol

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka disimpulkan bahwa reaksi bersifat endotermis.

- Menghitung nilai K

Tabel Harga ΔG°f 298 masing – masing bahan pada keadaan standar

No. Komponen ΔG°f 298 (kJ/mol)

1. C5H9NO4 -636,00 2. NaOH - 3. C5H8NNaO4 -690,00 4. H2O -228,60 (Yaws, 1999) ΔG°R = ΔG°f (produk) - ΔG°f (reaktan) = (ΔG°f C5H8NNaO4 +ΔG°f H2O ) – (ΔG°f C5H9NO4) = (-690,00 + -228,60) – (-636,00) = -282,6 kJ/mol ΔG°R = -RT ln K -282,6 kJ/mol = -(8,314 x 10-3 kJ/mol.K) . (298 K) . ln K ln K = ln K = 114,0436 K = exp (114,0436) = 3,37675 x 1049

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka disimpulkan bahwa reaksi bersifat irreversible. Tinjauan Kinetika

O

H

3

CO

NO

H

C

O

2

/

3

NH

O

H

C

6 12 6 3 2 Micrococcusglutamicus 5 9 4 2 2 µ = 0,125/ jam (Aksu, 1986) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Fermentor

Kode : R-02

Fungsi : sebagai tempat berlangsungnya reaksi pembentukan asam glutamat dengan proses fermentasi glukosa pada suhu 35oC

(10)

6

sebanyak 42.205,350 kg/jam oleh bakteri Micrococcus

glutamicus.

Jenis : Reaktor batch

Bahan : Stainless steel 304 Grade C Spesifikasi :

Kondisi operasi

Suhu : 35 C

Tekanan : 1 atm

Fase reaksi : cair Tinggi reaktor : 2,591 m Diameter : 2,591 m Tebal shell : 3/17 in Tebal head : 1/5 in Tinggi head : 0,513 m Diameter pengaduk : 0,864 m Tinggi pengaduk : 0,173 m Lebar baffle : 0,259 m Putaran pengaduk : 50 rpm Power motor : 3 Hp

Luas transfer panas : 0,268 kj/jam Pendingin : Jaket

Bahan konstruksi : Stainless steel 304 Grade C

Jumlah : 12 buah

Harga : $ 2.483.998,95

3.2. Reaktor Hidrolisis Kode : R-01

Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dengan bantuan yeast sebanyak 38.978,133 kg/jam Jenis : Continyu reaktor

Spesifikasi : Kondisi Operasi

Suhu : 30 C

Tekanan : 1 atm

(11)

7

Tinggi reaktor : 2,73 m Diameter : 2,29 m Tebal shell : 3/16 in Tebal head : 3/16 in Tinggi head : 0,44 m Diameter Pengaduk : 0,76 m Tinggi pengaduk : 0,15 m Lebar baffle : 0,23 m Putaran pengaduk : 350 rpm Power motor : 20 Hp

Luas transfer panas :134,11 m2

Pemanas : Coil

Bahan konstruksi : Stainless Steel 304 Grade C

Jumlah : 3 buah

Harga : $ 151.129,04

3.3. Reaktor-03

Kode : R-03

Fungsi : sebagai tempat berlangsungnya reaksi antara asam glutamat dengan NaOH membentuk monosodium glutamat sebanyak 8.496,092 kg/jam Jenis : RATB Spesifikasi : Kondisi operasi Suhu : 59 C Tekanan : 1 atm

Fase reaksi : cair Tinggi reaktor : 2,2,829 m Diameter : 2,133 m Tebal shell : 1/6 in Tebal head : 3/16 in Tinggi head : 0,347 m Diameter pengaduk : 0,711 m Tinggi pengaduk : 0,142 m Lebar baffle : 0,213 m

(12)

8

Putaran pengaduk : 250 rpm

Power motor : 70 Hp

Luas transfer panas : 2,606 m2

Pemanas : Jaket

Bahan konstruksi : Stainless Steel 304 grade C

Jumlah : 12 buah

Harga : $ 266.386,59

3.4. Tangki Kultur Bakteri Kode : TC-02

Fungsi : sebagai tempat untuk mengembangbiakkan bakteri Micrococcus

glutamicus sebelum digunakan pada proses fermentasi dalam

fermentor sebanyak 2.294,044 kg/jam. Tipe : Silinder tegak dengan flat bottom conical toof Spesifikasi: Kondisi Operasi Suhu : 35 C Tekanan : 1 atm Tinggi reaktor : 4,116 m Diameter : 2,896 m Tebal shell : 3/16 in Tebal head : 1/4 in Tinggi head : 0,610 m Diameter pengaduk : 0,965 m Tinggi pengaduk : 0,193 m Lebar baffle : 0,290 m Putaran pengaduk : 85 rpm Power motor : 25 Hp

Luas transfer panas : 0,022 m2 Pendingin : Jaket

Bahan konstruksi : Stainless steel 304 grade C

Jumlah : 4 buah

(13)

9

3.5. Tangki Kultur Yeast

Kode : TC-01

Fungsi : sebagai tempat untuk mengembangbiakkan yeast sebelum digunakan pada proses hidrolisis pada reaktor hidrolisis (R-01) sebanyak 2.051 kg/jam.

Tipe : Silinder tegak dengan flat bottom conical toof Spesifikasi : Kondisi operasi Suhu : 30 C Tekanan : 1 atm Tinggi reaktor : 4,875 m Diameter : 3,277 m Tebal Shell : 3/22 in Tebal head : 1/4 in Tinggi head : 0,799 m Diameter pengaduk :1,092 m Tinggi pengaduk : 0,218 m Lebar baffle : 0,328 m Putaran pengaduk : 50 rpm Power motor : 10 Hp

Luas transfer panas : 7,422 m2 Pendingin : Jaket

Bahan konstruksi : Stainless steel 304 grade C

Jumlah : 2 buah

Harga : $ 83.462,36

3.6. Tangki Sterilisasi Kode : TS-01

Tugas : Sebagai tempat untuk mensterilkan bahan baku sebelum masuk ke tangki kultur dan fermentor sebanyak 40.811,260 kg/jam pada suhu 120 C

Tipe : Silinder tegak dengan flat bottom conical toof Spesifikasi:

Kondisi operasi

(14)

10

Tekanan : 1,95 atm Tinggi reaktor : 4,612 m Diameter : 3,353 m Tebal shell : 1/4 in Tebal head : 1/4 in Tinggi head : 1,259 m Diameter pengaduk : 2,235 m Tinggi pengaduk : 0,224 m Lebar baffle : 0,335 m Putaran pengaduk : 81,331 rpm Power motor : 30 Hp Luas transfer panas : 97,208 m2 Pemanas : Koil

Diameter koil : 0,0254 m Jumlah lilitan koil : 125 lilitan

Bahan konstruksi : Stainless steel 304 grade C

Harga : $ 100.073,31

4. PENUTUP

Perancangan Pabrik monosodium glutamat ini digolongkan pabrik beresiko rendah, dengan pertimbangan bahan baku yang mudah didapat dan cukup tersedia di dalam negeri, suplai dan pemasarannya mudah, instalasi sederhana dan beroperasi pada tekanan atmosferis.

Hasil analisis kelayakan ekonomi adalah :

Keuntungan sebelum pajak Rp. 165.931.150.205,78 Keuntungan sesudah pajak Rp. 124.448.362.654,34

Return On Invesment (ROI) sebelum pajak 11,4 % Return On Invesment (ROI) sesudah pajak 8,5 %

ROI sebelum pajak untuk pabrik beresiko rendah minimal 11 % (Aries and Newton, 1955)

Pay Out Time (POT) sebelum pajak 4,67 tahun Pay Out Time (POT) sesudah pajak 5,39 tahun

POT sebelum pajak untuk pabrik beresiko rendah maksimal 5 tahun (Aries and Newton, 1955)

(15)

11

Break Even Point (BEP) adalah 56,67 % dan Shut Down Point (SDP) adalah 23,75 %.

BEP untuk pabrik kimia pada umumnya berkisar antara 40 % - 60 %. Discounted Cash Flow (DFC) adalah 10 %

Dari data analisis ekonomi di atas, dapat disimpulkan bahwa pabrik monosodium glutamat ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.

DAFTAR PUSTAKA

Aries, R.S and Newton R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, Mc. Graw Hill Book Company, New York.

Atkinson, Bernanrd and Ferda Mavituna, 1936, Biochemical Engineering and

Biotechnology Handbook, The Nature Press, New York.

Austin, George T, 1984, Shreve’s Chamical Process Industries, Mc Graw Hill, Inc, New York.

Badan Pusat Statistik, 2014, Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia, Impor

menurut Jenis Barang dan Asal, 2024/2015, Volume 1, Badan Pusat Statistik,

Jakarta.

Brown, G.G, 1978, Unit Operation, John Wiley and Sons. Inc., New York.

Brownell, L.E., and Young, E.H, 1959, Process Equipment Design, 1 rd Edition, Willey Eastern Ltd. New Delhi.

Coulson, J.H., and Ricardson, J.F., 1983, Chemical Engineering Design, vol. 6, pergason Press, Oxford.

Faith, Keyes and Clark, 1961, “Industrial Chemical”, Fourth edition. John Wiley and Sons, Inc, New York.

Fogler, H. Scott and Nihat.M, 2006, Elements of Chemical Reaction Engineering, 4th edition, University of Michigen.

Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, Mc. Graw Hill Book Company Inc., New York.

Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1978, Encyclopedia pf Chamichal Tecnology, 3rd Edition, Vol. 2, Interescience Publishing Inc., New York.

Levenspiel, O., 1976, Chemical Reaktion Engineering, 2rd Edition, John Wiley and Sons Inc., New York.

Lusingtyas, 2008, Laporan Kerja Praktek proses pengolahan Gula PT. Gunung Madu

Platation (PT. GMP), Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Mc. Cabe Warren and C. Smith, 2005, Unit Operation of Chamical Engineering, vol 7, Mc. Graw Hill Book. Co, New York.

Mc.Ketta and William.A.Cunningham,1983, Enchyclopedia of Chemical Processing and

Design, Vol 3, Mc. Graw Hill Book. Co, New York.

Perry’s, R.H., and Green, D., 1999, Perry’s Chamichal engineer’s Handbook”, 7th

Edition, Mc. Graw Hill Book Company Inc., New York.

Rase, H.F, 1987, Chemical Reactor Design for Process Plant, vol 1, Mc. Graw Hill Book. Co, Singapore.

(16)

12

Smith, J.M. & Vanness H.C, 1981, Chemical Engineering Kinetics, 3rd Edition, Mc. Graw Hill Book Company Inc., Singapore.

T.C. Manchester, 1939, Note in the Acceleration and Retardation of Invertase Activity,

http://www.ejbiotechnology.info/content/vol7/issue2/7/

Tryball, R.E., 1981, Mass Transfer Operation, 3rd Edition, Mc. Graw Hill Book Company Inc., Singapore.

Gambar

Tabel 1.1 Data Impor Monosodium  Glutamat  Tahun  Jumlah (ton)
Tabel Harga ΔH° f 298  masing – masing bahan pada keadaan standar
Tabel Harga ΔG° f 298  masing – masing bahan pada keadaan standar

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu pabrik melamin di Indonesia dengan kapasitas 100.000 Ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari/tahun sangatlah penting guna mengurangi kebutuhan

Pabrik sorbitol dengan bahan baku glukosa dan hidrogen direncanakan akan didirikan dikawasan industri Kendal, Jawa Tengah dengan kapasitas 65.000 ton per

Pabrik Asam Akrilat dengan proses oksidasi Propylene dengan kapasitas.. 28.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per

Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi. K apasitas 8.000

Pabrik Asam Borat dengan proses asidifikasi Boraks dan Asam Sulfat dengan kapasitas 40.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun.. Proses produksi Asam

Salah satunya dengan mendirikan pabrik asam benzoat dengan proses hidrolisis phthalic anhydrida dengan kapasitas 40.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari

Pabrik propilen karbonat dengan bahan baku propilen oksida dan karbon dioksida dengan kapasitas 18.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun..

Salah satunya dengan mendirikan pabrik Furfural dengan bahan baku Tandan kosong kelapa sawit dan Asam Asetat dengan kapasitas 10.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama