• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.272, 2014 KEMENKUMHAM. Program Aksi. Reformasi Birokrasi. Tahun 2014.

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM AKSI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan peran Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam melaksanakan tugas dan fungsi di bidang hukum dan hak asasi manusia serta mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah atau sedang dilaksanakan diperlukan program aksi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang secara nyata dapat diimplementasikan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Program Aksi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2014;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(2)

2014, No.272 2

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5462);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor M-01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.PR.01.01 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2010-2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 38);

7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 676);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG PROGRAM AKSI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2014.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:

1. Program Aksi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2014 yang selanjutnya disebut Program Aksi adalah rencana atau strategi yang diterapkan untuk melakukan percepatan pelaksanaan suatu kegiatan.

(3)

2014, No.272 3

2. Tim Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Aksi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Tim Pemantauan dan Evaluasi adalah tim yang dibentuk untuk memantau pelaksanaan Program Aksi.

3. Unit Eselon I Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Unit Eselon I adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

4. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Kantor Wilayah adalah instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di Provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 2 Program Aksi bertujuan untuk:

a. mempercepat pelaksanaan implementasi reformasi birokrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

b. meningkatkan peran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam rangka peningkatan kualitas pembentukan dan pelayanan hukum dan hak asasi manusia kepada masyarakat;

c. meningkatkan integritas aparatur hukum dan hak asasi manusia; d. meningkatkan koordinasi antar lembaga penegak hukum; dan

e. mendorong terwujudnya penguatan perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat.

Pasal 3

(1) Unit Eselon I dan Kantor Wilayah wajib melaksanakan Program Aksi. (2) Program Aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Pelaksanaan Program Aksi dikoordinasikan oleh Pimpinan Unit Eselon I dan Kepala Kantor Wilayah di lingkungan kerja masing-masing.

Pasal 5

(1) Pimpinan Unit Eselon I dan Kepala Kantor Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 wajib menyampaikan laporan pelaksanaan Program Aksi kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan tembusan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(4)

2014, No.272 4

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara berkala, pada:

a. bulan ketiga (B03), paling lambat tanggal 5 April Tahun 2014; b. bulan keenam (B06), paling lambat tanggal 5 Juli Tahun 2014; c. bulan kesembilan (B09), paling lambat tanggal 5 Oktober Tahun

2014; dan

d. bulan keduabelas (B12), paling lambat tanggal 31 Desember Tahun 2014.

Pasal 6

(1) Unit Eselon I dan Kantor Wilayah yang telah melaksanakan Program Aksi sesuai target capaian dapat diberikan penghargaan.

(2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan berdasarkan kriteria:

a. telah mencapai seluruh target yang ditentukan sebelum batas waktu yang ditetapkan dalam Program Aksi; dan

b. tingkat penyerapan anggaran Program Aksi dan kegiatan yang optimal.

Pasal 7

(1) Penghargaan yang diberikan kepada Unit Eselon I dan Kantor Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) berupa penambahan alokasi anggaran untuk tahun anggaran 2015.

(2) Penambahan alokasi anggaran untuk Unit Eselon I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(3) Penambahan alokasi anggaran untuk Kantor Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(4) Penambahan alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan pada saat pagu alokasi anggaran.

Pasal 8

(1) Unit Eselon I dan Kantor Wilayah yang telah melaksanakan Program Aksi tetapi tidak memenuhi target capaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dapat dikenakan sanksi.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pengurangan alokasi anggaran untuk tahun anggaran 2015.

(5)

2014, No.272 5

Pasal 9

Pengenaan sanksi terhadap Unit Eselon I dan Kantor Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) tidak boleh menghambat pencapaian target untuk tahun berikutnya dan menurunkan kualitas pelayanan publik.

Pasal 10

Menteri membentuk Tim Pemantauan dan Evaluasi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program Aksi.

Pasal 11

Tim Pemantauan dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bertugas:

a. memantau pelaksanaan Program Aksi;

b. mengevaluasi laporan pelaksanaan Program Aksi;

c. memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Program Aksi; dan

d. menyampaikan usul dan pertimbangan kepada Menteri mengenai Unit Eselon I dan Kantor Wilayah yang akan diberikan penghargaan atau dikenakan sanksi.

Pasal 12

Menteri menetapkan Unit Eselon I dan Kantor Wilayah yang akan diberikan penghargaan atau dikenakan sanksi dengan Keputusan Menteri.

Pasal 13

Pelaksanaan Program Aksi dilakukan tanpa menimbulkan pembebanan biaya baru pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Unit Eselon I dan Kantor Wilayah Tahun Anggaran 2014.

Pasal 14

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014.

(6)

2014, No.272 6

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Februari 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 28 Februari 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

(7)

2014, No.272 7

(8)

2014, No.272 8

(9)

2014, No.272 9

(10)

2014, No.272 10

(11)

2014, No.272 11

(12)

2014, No.272 12

(13)

2014, No.272 13

(14)

2014, No.272 14

(15)

2014, No.272 15

(16)

2014, No.272 16

(17)

2014, No.272 17

(18)

2014, No.272 18

(19)

2014, No.272 19

(20)

2014, No.272 20

(21)

2014, No.272 21

(22)

2014, No.272 22

(23)

2014, No.272 23

(24)

2014, No.272 24

(25)

2014, No.272 25

(26)

2014, No.272 26

(27)

2014, No.272 27

(28)

2014, No.272 28

(29)

2014, No.272 29

(30)

2014, No.272 30

(31)

2014, No.272 31

(32)

2014, No.272 32

(33)

2014, No.272 33

(34)

2014, No.272 34

(35)

2014, No.272 35

(36)

2014, No.272 36

(37)

2014, No.272 37

(38)

2014, No.272 38

(39)

2014, No.272 39

(40)

2014, No.272 40

(41)

2014, No.272 41

(42)

2014, No.272 42

(43)

2014, No.272 43

(44)

2014, No.272 44

(45)

2014, No.272 45

(46)

2014, No.272 46

(47)

2014, No.272 47

(48)

2014, No.272 48

(49)

2014, No.272 49

(50)

2014, No.272 50

(51)

2014, No.272 51

(52)

2014, No.272 52

(53)

2014, No.272 53

(54)

2014, No.272 54

(55)

2014, No.272 55

(56)

2014, No.272 56

(57)

2014, No.272 57

(58)

2014, No.272 58

(59)

2014, No.272 59

(60)

2014, No.272 60

(61)

2014, No.272 61

(62)

2014, No.272 62

(63)

2014, No.272 63

(64)

2014, No.272 64

(65)

2014, No.272 65

(66)

2014, No.272 66

(67)

2014, No.272 67

(68)

2014, No.272 68

(69)

2014, No.272 69

(70)

2014, No.272 70

(71)

2014, No.272 71

(72)

2014, No.272 72

(73)

2014, No.272 73

(74)

2014, No.272 74

(75)

2014, No.272 75

(76)

2014, No.272 76

(77)

2014, No.272 77

(78)

2014, No.272 78

(79)

2014, No.272 79

(80)

2014, No.272 80

(81)

2014, No.272 81

(82)

2014, No.272 82

(83)

2014, No.272 83

(84)

2014, No.272 84

(85)

2014, No.272 85

(86)

2014, No.272 86

(87)

2014, No.272 87

(88)

2014, No.272 88

(89)

2014, No.272 89

(90)

2014, No.272 90

Referensi

Dokumen terkait

3 Saya menyimpan rasa tidak suka di dalam hati jika ada petugas BPK yang menanyakan bukti pengadaan tender atas pembelian alat kantor.. SS S R

(2) Dalam hal keputusan Majelis Kode Etik menyangkut sanksi pelanggaran disiplin sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Volume yang kecil lebih meringankan beban AC, namun dalam kasus ini bentangan yang lebar dari Aula Palangka menyebabkan semburan udara dingin AC kurang menjangkau sampai bagian

Di Indonesia Undang- Undang Pengesahan Perjanjian Paris yang merupakan ratifikasi Perjanjian Paris dalam penjelasannya menyatakan kontribusi yang ditetapkan

Hasil uji t-student juga menunjukkan bahwa persentase kedua blok tidak berbeda nyata sehingga secara umum pemangkasan yang dilakukan di Kebun Rumpun Sari Kemuning

Pada game Brigandine : The Legend of Forsena, terdapat banyak sekali permasalahan yang dapat diselesaikan oleh algoritma ini, seperti memenangkan pertarungan

PURATA KADAR HARGA 2014 (RM) KAWASAN UTARA KAWASAN TENGAH KAWASAN TIMUR KESELURUHAN KETERANGAN KERJA Concrete Channels 30 m 40.29 40.29 ROAD FURNITURES Signage. Supply, deliver

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif (descriptive analysis) karena dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan