• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia saat ini masih tetap relevan menjadi fokus suatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia saat ini masih tetap relevan menjadi fokus suatu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia saat ini masih tetap relevan menjadi fokus suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti modal, metode, mesin, tidak dapat memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum.

Menurut Sunyoto (2012) stres kerja yang dialami oleh karyawan akibat lingkungan yang dihadapinya akan mempengaruhui kinerja dan kepuasan kerjanya. Sehingga manajemen perlu untuk meningkatkan mutu lingkungan organisonal bagi karyawan, Dengan menurunya stress yang dialami karyawan tentu juga akan meningkatkan kesehatan dalam tubuh organisasi. Stres kerja yang berlebih dapat menimbulkan menurunnya kinerja dan mengalami pada petugas. Penurunan kinerja ini dapat mengakibatkan tujuan tidak dapat berjalan secara maksimal. Tugas yang begitu berat yang menanti mereka setiap harinya adalah mengawal sarana dan prasarana umum dimasing-masing wilayah, got mampet, penataan lingkungan warga, atau sarana penerangan jalan yang mati serta pembersihan sampah disungai sungai Jakarta. Keseharian dengan tugas dan beban kerja yang begitu berat

(2)

apalagi disaat musim hujan akan menimbulkan tekanan fisik dan psikis para petugas, situasi yang terus menerus terulang setiap harinya tentu akan menimbulkan stress kerja bagi para petugas. Bahaya dari adaya stres diakibatkan oleh kondisi fisik yang lelah, emosional dan mental yang disebabkan oleh adanya keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang menuntut secara emosional.

Menurut Sutrisno (2009) pengertian kepuasan kerja merupakan suatu sikap karyawan terhadap perkerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan pisikologis. Sikap terhadap perkerjaan ini merupakan hasil dari sejumlah sikap khusus individu terhadap faktor-faktor dalam perkerjaan, penyesuaian diri individu, dan hubungan sosial individu diluar perkerjaan sehingga menimbulkan sikap umum individu terhadap perkerjaan yang dihadapinya.

Bagi para petugas mendapatkan gaji sebesar UMP DKI Jakarta dan pemprov DKI juga memberikan tambahan berupa BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, KJP untuk anak yang bersekolah dan THR. Disitulah para pekerja pasukan oranye mendapatkan suatu kepuasan kerja tersendiri. Sopiah (2008) dalam Belo, Riana dan Piartrini (2014) menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah suatu ikatan psikologis seseorang pada organisasi yang ditandai dengan adanya, kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai–nilai, kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Kesejahteraan para

(3)

petugas yang harus diperhatikan oleh dinas terkait yang menaunginya terutama dari para petinggi pemerintahan DKI Jakarta. 15 ribu pasukan oranye yang dikerahkan oleh Pemprov DKI Jakarta dan disebarluaskan ke seluruh kelurahan dan terbagi menjadi 40 hingga 70 pasukan disetiap kelurahan. Mereka tidak berbenturan tugasnya karena masing-masing sudah ditugaskan sesuai perintah lurahnya. Disetiap kelurahan ada 3 shift kerja agar 24 jam ada petugas disetiap kelurahan. Tapi, pasukan oranye juga layaknya petugas pelayanan masyarakat pada umumnya. Sewaktu waktu bila ada petugas yang sedang libur namun terjadi bencana darurat dia bisa dipanggil oleh kelurahan untuk segera bekerja.

Petugas kebersihan memiliki fenomena masalah yaitu Sampah dan Banjir yang begitu lekat dengan setiap aliran sungai yang melintang diseluruh Jakarta dipastikan kondisinya sama dengan keadaan air yang kotor dan terdapatnya sampah pada setiap jengkal sungai yang menghambat laju airnya yang menimbulkan bau tidak sedap sehingga menyengat hidung. Dan terlebih lagi got atau gorong gorong yang tersumbat oleh sampah sehingga airnya meluap ke jalanan Jakarta. Terutama daerah Jakarta Barat yang sering dilalui penulis dan dilihat secara langsung setiap harinya. Semua itu jelas mengakibatkan banjir yang terus menerus menghantui warga Jakarta. Tetapi pada beberapa tahun terakhir bersihnya sungai di Jakarta tak lepas dari peran para petugas yang terus memungut sampah di sana. Warga memanggil mereka "Petugas Kebersihan" adalah pegawai harian lepas (PHL) Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

(4)

sedikit demi sedikit sampah dan aliran sungai yang memenuhi Jakarta kian membaik, bisa dilihat dari aliran air didalamnya sudah tampak jernih dan tidak menimbulkan bau busuk, sampahpun kondisinya membaik. Dan setiap got atau gorong gorong selalu dibersihkan bila adanya genangan air yang ditimbulkan sampah yang menghambatnya sehingga airnya tidak meluap. Pasukan oranye merupakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh dinas kebersihan DKI Jakarta untuk menempuh tujuan untuk terciptanya Jakarta yang lebih baik lagi terutama dari segi kebersihan. Didalam melaksanakan tugasnya, para petugas juga memiliki masalah pada pekerjaannya. Adanya gangguan - gangguan pada petugas ini dapat menimbulkan masalah, seperti tidak adanya semangat kerja pada petugas yang dapat mengakibatkan menurunnya kinerja. Tuntutan profesionalitas dan beban pekerjaan yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan – tekanan yang harus dihadapi oleh petugas. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial juga sangat berpotensi menimbulkan kecemasan. Dampak yang timbul dari masalah ini dapat merugikan diri petugas itu sendiri, dinas yang terkait dan warga sekitar.

Dengan banyaknya jumlah petugas, tidak semua petugas bekerja dengan professional. Maka diadakan sistem kontrak 3 bulan yang ditujukan mengevaluasi kinerja petugas. Dengan sistem itu isa saja petugas yang kinerjanya dianggap buruk tidak diperpanjang kontraknya. Ini menjadi perspektif negatif karna itu akan menjadi keresahan yang dapat menimbulkan stress kerja bagi para petugas. Dan tidak adanya kepuasan

(5)

kerja dari para petugas pasukan oranye terhadap reward yang diberikan kepada mereka. Karena Dengan adanya banyak petugas yang diberhentikan secara tiba tiba itu menjadi ketakutan tersendiri terhadap komitmen bagi para petugas.

Dengan keseharian yang sulit dengan beban kerja itu akan menimbulkan stress kerja dan ketidakpuasan kerja bagi para petugas yang dikhawatirkan kinerja para petugas menurun dan tidak maksimal yang akan berdampak kebersihan dan kerapihan Jakarta yang saat ini sedang dilakukan terganggu atau bahkan terhenti. Karena stress kerja tersebut dikhawatirkan menimbulkan hilangnya komitmen dari para petugas untuk membuat Jakarta lebih baik dari segi kebersihan dan kerapihan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Petugas Kebersihan (Pasukan Oranye) di Wilayah Jakarta Barat Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening”

1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Banyaknya petugas yang diberhentikan mendadak dapat meresahkan dan menimbulkan rasa tidak nyaman petugas.

2. Beban kerja yang tinggi dikhawatirkan menimbulkan stres kerja bagi petugas kebersihan.

(6)

3. Stres kerja yang dialami karyawan menyebabkan menurunnya kinerja dan komitmen para petugas kebersihan.

1.2.2. Pembatasan Masalah

Agar dalam penulisan proposal skripsi ini permasalahan yang penulis bahas tidak melebar kepermasalahan yang lebih luas, maka penulis membatasi permasalahan pada pengaruh stress kerja terhadap komitmen organisasi petugas kebersihan di wilayah Jakarta Barat melalui kepuasan kerja.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada bagian sebelumnya maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja pada petugas kebersihan (pasukan oranye)?

2. Apakah terdapat pengaruh stres kerja terhadap komitmen Organisasinal pada petugas kebersihan (pasukan oranye)?

3. Apakah kepuasan kerja dapat berpengaruh terhadap komitmen organisasional pada petugas kebersihan (pasukan oranye)?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah penelitian di atas, maka peneliti mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam peneitian ini. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh stress kerja terhadap Kepuasan Kerja petugas kebersihan (pasukan oranye).

2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap komitmen organisasional petugas kebersihan (pasukan oranye).

(7)

3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap terhadap komitmen organisasional.petugas kebersihan (pasukan oranye).

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen yang lebih baik.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat digunakan sabagai bahan penelitian lebih lanjut guna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh stress kerja terhadap komitmen organisasi petugas kebersihan di wilayah Jakarta Barat melalui kepuasan kerja.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wacana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia khususnya yang berhubungan dengan stres kerja terhadap komitmen organisasi melalui kepuasan kerja. Selain itu juga untuk menyelesaikan tugas akhir program S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen di Universitas Esa Unggul Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan  rehabilitasi  dan rekonstruksi  harus dilaksanakan  secara lebih terarah  dan  terencana  dalam  upaya  normalisasi  prasarana  dan  fasilitas  sosial/ 

Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang efek samping penggunaan KB modern didapatkan bahwa responden menjawab pernyataan- pernyataan yang paling banyak

Pada nilai arus yang sama, temperatur permukaan dari sebuah penghantar yang ditekuk dengan sudut tekuk yang lebih kecil lebih tinggi daripada penghantar yang ditekuk

Penghasilan bersih dari Cadangan Penyangga, dengan melalui penjualan eceran atau pengalihan kepada Persetujuan Karet Alam Internasional (INRA) yang baru pada harga pasar yang

Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun

Berdasarkan keterdapatan fosil bentonik yang disebandingkan dengan klasifikasi lingkungan pengendapan menurut Bandy 1967 maka dapat disimpulkan bahwa lapisan ini

Dalam kegiatan pembelajaran sastra, selain mengapresiasi karya sastra bernuansa warna lokal, upaya lain yang dilakukan oleh penulis sebagai pengajar sastra adalah

Hasil dari penelitian ini adalah tema-tema yang muncul pada faktor-faktor yang mempengaruhi bullying, yaitu: (1) Kategori Pergaulan Sosial (hubungan dengan peer group)