• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Wanita Pasangan Usia Subur Tentang Metode Keluarga Berencana modern di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Wanita Pasangan Usia Subur Tentang Metode Keluarga Berencana modern di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

26

ARTIKEL PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Wanita Pasangan Usia Subur Tentang Metode

Keluarga Berencana modern di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan

Medan Sunggal tahun 2017

Puja

1

, Elizabeth S. Girsang

2

, Dina Keumala Sari

3

1Program Studi Pendidikan Dokter,

Fakultas Kedokteran

Universitas Methodist Indonesia,

2Departemen Kebidanan &

Penyakit Kandungan, Fakultas Kedokteran

Universitas Methodist Indonesia

3Departemen Ilmu Gizi,

Fakultas Kedokteran

Universitas Methodist Indonesia

Korespondesi:

fkmethodist@yahoo.co.id

ABSTRACT

Background: The knowledge about how to choose the right contraception is

important in the reproductive health of women. The lack of such knowledge will affect the increase in the mortality rate of pregnant women and maternity, the number of unwanted pregnancies, and the incidence of sexually transmitted diseases, as well as figures for the incidence of health disorders due to side effects of contraceptives. This research aims to know the image of women of fertile age couples knowledge about modern methods of family planning in the village of Tanjung Rejo Medan Sunggal 2017

Method: The type of research used are descriptive. This research population

is all women of fertile age couples who live in the village of Tanjung Rejo Medan Sunggal 5,478 as many people. Sample as much as 98 people. Method of data collection using the questionnaire.Data processing by doing the editing, coding, entry, cleaning and tabulating.Data analysis using univariate analysis.

Results: The results showed that the level of knowledge of women of fertile

age couples are good there are as many as 16 people (16.3%), there are enough as much as 71 people (72.4%) and less as many as 11 people (11.2%).

Conclusions : Knowledge of women of fertile age the majority of couples

quite as many as 71 people (72.4%).

Keywords: Modern Family Planning Methods, Knowledge ABSTRAK

Latar Belakang: Pengetahuan mengenai cara memilih alat kontrasepsi yang

tepat merupakan hal penting dalam upaya perlindungan terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Minimnya pengetahuan tersebut akan berdampak terhadap peningkatan angka kematian ibu hamil dan bersalin, angka kehamilan yang tidak diinginkan, dan angka kejadian penyakit menular seksual, serta angka kejadian gangguan kesehatan akibat efek samping kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang metode keluarga berencana modern di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2017

Metode :Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi

penelitian ini adalah semua wanita pasangan usia subur yang bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal sebanyak 5.478 orang. Besar sampel sebanyak 98 orang.Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.Pengolahan data dengan melakukan editing, coding, entry, cleaning dan tabulating.Analisis data dengan menggunakan analisis univariat.

Hasil :Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan wanita

pasangan usia subur yang baik terdapat sebanyak 16 orang (16,3%), cukup terdapat sebanyak 71 orang (72,4%) dan kurang sebanyak 11 orang (11,2%).

Kesimpulan: Pengetahuan wanita pasangan usia subur mayoritas cukup

sebanyak 71 orang (72,4%).

Kata Kunci: Metode Keluarga Berencana Modern, Pengetahuan PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki masalah pokok dibidang

kependudukan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan yang relatif tinggi.1 Salah

satu upaya pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk adalah dengan melaksanakan

(2)

27 program KB. Selain mengendalikan jumlah penduduk program KB juga bermanfaat untuk mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 seperti yang tercantum dalam MDGs 2015 indikator 5b.2 KB adalah upaya

mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia menunjukkan tren prevalensi penggunaan kontrasepsi atau CPR di Indonesia sejak tahun 1992-2012 cenderung meningkat, sementara angka Fertilitas atau TFR cenderung menurun. Ini menggambarkan bahwa meningkatnya cakupan wanita usia 15-49 tahun yang melakukan KB sejalan dengan menurunnya angka fertilitas nasional.3

Terdapat beberapa jenis kontrasepsi yang terbagi dalam dua kategori, yaitu metode kontrasepsi modern dan tradisional. Metode kontrasepsi modern meliputi sterilisasi, pil KB, suntik KB, implan, kondom, dan AKDR, sedangkan metode tradisonal terdiri dari pantang berkala (kalender), MAL dan senggama terputus. Pil KB dan suntik KB merupakan metode kontrasepsi yang paling dikenal oleh masyarakat.Di antara metode KB modern yang dipakai, suntik KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak yang digunakan oleh wanita yang sudah menikah (32%), diikuti pil KB (13,6%), dan AKDR (3,9%).4

Metode kontrasepsi modern dianggap salah satu metode dengan tingkat efektifitas paling tinggi, tetapi pada pelaksanaannya penggunaan kontrasepsi ini banyak mengalami kendala-kendala baik yang disebabkan kurangnya pengetahuan akseptor tentang kontrasepsi sehingga pemakaian didasarkan pada jenis alat kontrasepsi yang popular saja dan efek samping kontrasepsi itu sendiri, serta kemungkinan gagal juga dapat terjadi karena berbagai alasan yang berhubungan dengan cara penggunaan kontrasepsi itu sendiri.4

Pengetahuan mengenai cara memilih alat kontrasepsi yang tepat merupakan hal penting dalam upaya perlindungan terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Minimnya pengetahuan tersebut akan berdampak terhadap peningkatan angka kematian ibu hamil dan bersalin, angka kehamilan yang tidak diinginkan, dan angka kejadian penyakit menular seksual, serta angka kejadian gangguan kesehatan akibat efek samping kontrasepsi.5

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang metode Keluarga Berencana modern di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2017.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal padatanggal 31 Oktober 2016 - 21 Juli 2017.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua wanita pasangan usia subur yang bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal sebanyak 5.478 orang.

Berdasarkan Rumus Slovin, maka besarnya penarikan jumlah sampel penelitian adalah 98 orang. Definisi operasionalnya adalah pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang metode KB modern. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka dilakukan pengolahan data yang melaluitahapan seleksi data (editing), pemberian kode (coding), memasukkan data (entry), pembersihan data (cleaning), dan pengelompokkan data (tabulating).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kelurahan Tanjung Rejo tahun 2017

NO KARAKTERISTIK N % 1 Umur 15-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 2 32 43 21 2,0 32,6 44,0 21,4 Total 98 100,0 2 Pendidikan Tidak Sekolah 3 3,1 SD 2 2,0 SMP 10 10,2 SMA 54 55,1 Perguruan Tinggi 29 29,6 Total 98 100,0 3 Pekerjaan IRT 47 48,0 Wiraswasta 25 25,5 PNS 11 11,2 Pegawai swasta 15 15,3 Total 98 100,0 4 Paritas 1 orang 29 29,6 2 orang 3 orang 48 17 49,0 17,3 >3 orang 4 4,1 Total 98 100,0 5 Sumber Informasi Media Elektronik 22 22,4 Tenaga Kesehatan 64 65,3 Keluarga 5 5,1 Lain-lain 7 7,1 Total 98 100,0 6 Metode KB Pil KB Suntik KB Implan KB AKDR Kondom Tubektomi Lain-lain 44 24 9 4 4 4 9 44,9 24,5 9,2 4,1 4,1 4,1 9,2 Total 98 100,0

(3)

28 Pada tabel 1 dapat dilihat responden yang berumur 15-20 tahun berjumlah 2 orang (2,0%), responden yang berumur 21-30 tahun berjumlah 32 orang (32,6%), responden yang berumur 31-40 tahun berjumlah 43 orang (44,0%) dan responden yang berumur 41-50 tahun berjumlah 21 orang (21,4%).

Untuk responden dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi berjumlah 29 orang (17,5 %), tingkat pendidikan SMA berjumlah 54 orang (55,1), tingkat pendidikan SMP berjumlah 10 orang (10,2%), tingkat pendidikan SD berjumlah 2 orang (2,0%), dan tidak sekolah sebanyak 3 orang (3,1%). Responden dengan pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga berjumlah 47 orang (48%), sebagai wiraswasta berjumlah 25 orang (25,5%), sebagai PNS berjumlah 11 orang (11,2%), dan pegawai swasta berjumlah 15 orang (15,3%).

Responden dengan paritas 1 sebanyak 29 orang (29,6%), paritas 2 orang sebanyak 48 orang (49,0%), paritas 3 sebanyak 17 orang (17,3%) dan paritas >3 sebanyak 4 orang (4,1%).

Responden yang memperoleh sumber informasi dari media elektronik berjumlah 22 orang (22,4%), sumber informasi dari tenaga kesehatan berjumlah 64 orang (65,3%), sumber informasi dari keluarga berjumlah 5 orang (22,4%), lain-lain berjumlah 7 orang (7,1%).

Untuk responden yang menggunakan metode KB pil sebanyak 44 orang (44,9%), suntik sebanyak 24 orang (24,5%), implant sebanyak 9 orang (9,2%), AKDR sebanyak 4 orang (4,1%), kondom sebanyak 4 orang (4,1%), tubektomi sebanyak 4 orang (4,1%) dan lain-lain sebanyak 9 orang (9,2%).

Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tingkat Pengetahuan Frekuensi (n) Presentase (%) Baik 16 16,3 Cukup 71 72,4 Kurang 11 11,2 Total 98 100,0

Dari tabel diatas dapat dilihat responden dengan pengetahuan yang cukup tentang metode KB modern yaitu sebesar 72,4%, sedangkan pengetahuan baik sebesar 16,3%, dan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebesar 11,2%.

Pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang pengertian KB

Didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang pengertian KB terbanyak adalah pengetahuan cukup dengan 96 responden (98.0%). Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi dirinya dalam menerima maupun mengetahui segala informasi termasuk informasi tentang KB dan alat

kontrasepsi, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang akan semakin tinggi kesadarannya untuk mengikuti program keluarga berencana.6

Pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang tujuan KB

Didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang tujuan KB terbanyak adalah pengetahuan cukup dengan 50 responden (51,0%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiyan dimana didapatkan responden mayoritas dengan pengetahuan tentang tujuan dari KB adalah cukup sebesar 53,5% di Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember. Tujuan KB merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Dengan mengetahui tujuan dari KB yaitu mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, maka akan meningkatkan keberhasilan program KB dan dapat mengetahui secara jelas tentang maksud dan tujuan dari program KB itu sendiri.7

Pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang manfaat KB

Didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang manfaat KB terbanyak adalah pengetahuan cukup dengan 69 responden (70,4%). Pengetahuan tentang manfaat KB merupakan salah satu aspek penting ke arah pemahaman terhadap pemakaian KB yang tepat dan efektif.Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap program KB maka dilakukan kegiatan KIE. Dengan semakin tingginya pengetahuan seseorang akan pentingnya manfaat dari KB maka akan membantu dalam menentukan pilihan alat kontrasepsi yang terbaik untuk dirinya.8

Pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang jenis-jenis KB modern

Didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang jenis jenis KB terbanyak adalah pengetahuan cukup dengan 92 responden (93,9%). Menurut Selli9

pertimbangan akseptor dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga kurangnya pengetahuan tentang kesesuaian alat kontrasepsi dengan tujuan penggunaannya (kebutuhan), persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut, tempat pelayanan dan kontraindikasi dan alat kontrasepsi yang bersangkutan. Pengetahuan yang baik tentang hakekat program KB akan mempengaruhi seseorang dalam memilih motode/alat kontrasepsi yang akan digunakan termasuk keleluasaan atau kebebasan pilihan, kecocokan, pilihan efektif tidaknya, kenyamanan dan keamanan, juga dalam memilih pelayanan yang lebih sesuai dan lengkap karena wawasan sudah lebih baik, sehingga dengan demikian kesadaran

(4)

29 mereka tinggi untuk terus memanfaatkan pelayanan. Individu memilih suatu metode tertentu di antara metode-metode yang ditawarkan tergantung pada ragam metode yang disediakan, kemudian tergantung pada faktor program yang lain seperti seberapa luas informasi yang disediakan mengenai berbagai metode kontrasepsi, dan kualitas konseling.

Pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang cara penggunaan KB modern

Didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang cara penggunaan KB modern terbanyak adalah pengetahuan cukup dengan 86 responden (87,8%). Banyak hal yang mempengaruhi akseptor dalam memilih alat kontrasepsi antara lain adalah pertimbangan medis, latar belakang sosial budaya dan sosial ekonomi. Disamping itu adanya efek samping yang merugikan dari suatu alat kontrasepsi juga berpengaruh dalam menyebabkan bertambah atau berkurangnya akseptor suatu alat kontrasepsi.9

Pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang kelebihan dan kekurangan metode KB modern

Didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang kelebihan dan kekurangan metode KB modern terbanyak adalah pengetahuan cukup dengan 82 responden (83,7%). Menurut Kusumastuti10 Sebelum menggunakan sebuah alat

kontrasepsi, perhatikan kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi yang akandigunakan. Dan yang menjadi alasan utama pengguna dalam memilih alat kontrasepsi yaitu memperhatikan efek samping yang timbul setelah penggunaan metode kontrasepsi.

Pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang efek samping penggunaan KB modern

Didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang efek samping penggunaan KB modern terbanyak adalah pengetahuan cukup dengan 55 responden (56,1%). Efek samping juga merupakan hal yang sangat diperhatikan jika seseorang akan menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan dampak yang akan dirasakan setelah pemakaiannya.Menurut Hartanto11efek samping merupakan reaksi yang

tidak dikehendaki yang terjadi dari penggunaan alat kontrasepsi efek samping sangat berpengaruh terhadap keputusan seseorang dalam memilih metode KB.

KESIMPULAN

Dari 98 responden didapatkan berpengetahuan baik sebanyak 16 responden (16,3%), kategori cukup sebanyak 71 responden (72,4%), kategori kurang sebanyak 11 (11,2%). Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang pengertian KB didapatkan menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab benar sebanyak 96 (98.0%), sedangkan responden yang

menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab salah sebanyak 2 (2,0%). Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang tujuan KB didapatkan bahwa responden menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab benar sebanyak 50 (51,0%), sedangkan responden yang menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab salah sebanyak 48 (49,0%).

Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang manfaat KB didapatkan bahwa reponden menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab benar sebanyak 69 (70,4%) sedangkan responden yang menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab salah sebanyak 29 (29,6%). Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang jenis-jenis KB modern didapatkan bahwa respondenmenjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab benar sebanyak 92 responden (93,9%), sedangkan responden yang menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab salah sebanyak 24 (24,5%).Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang cara penggunaan KB modern didapatkan bahwa responden menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab benar sebanyak 86 (87,8%), sedangkan responden yang menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab salah sebanyak 50 (51,0%).

Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang kelebihan dan kekurangan metode KB modern didapatkan bahwa responden menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab benar sebanyak 82 (83,7%), sedangkan responden yang menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab salah sebanyak 34 (34,7%). Berdasarkan pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang efek samping penggunaan KB modern didapatkan bahwa responden menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab benar sebanyak 55 (56,1%), sedangkan responden yang menjawab pernyataan-pernyataan yang paling banyak dijawab salah sebanyak 62 (63,3%).

DAFTAR PUSTAKA

1. Saifuddin, Abdul Barry (2006). Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, h : 34-35. 2. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2013). Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN, h : 47-49. http://www.bkkbn.go.id/data/document/informa

si/pelayanan/kontrasepsi/2012.pdf- Diakses Desember 2016.

3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Pusat Data Dan Informasi : Situasi Dan Analisis Keluarga Berencana. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, h : 2-6.

(5)

30 4. Badan Pusat Statistik (2013). Survei demografi

dan kesehatan indonesia 2012. Jakarta: BPS, BKKBN, Kemenkes RI, h : 79-105.

5. Riset Kesehatan Dasar (2013). Pelayanan Program Keluarga Berencana. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, h : 164-166.

6. Irianto Koes (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Alfabeta, h : 152-153. 7. Yuhedi (2013). Buku Ajar Kependudukan dan

Pelayanan KB. Jakarta : EGC, h :9-25.

8. Yuliana (2013). Peranan Dalam Sosialisasi Program Keluarga Berencana di Pampang Kelurahan Sungai Siring Samarinda. 1(2) : 95-99.

9. Selli (2012). Hubungan Pengetahuan Akseptor Keluarga Berencana Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Helvetia Medan. 2(3) : 31-45.

10. Kusumastuti (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pelayanan Kontrasepsi di Kabupaten Kebumen. 11(2) : 91-94.

11. Hartanto, Hanafi (2008). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, h : 300-310.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik  Responden di Kelurahan Tanjung Rejo tahun 2017
Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan  Responden  Tingkat  Pengetahuan  Frekuensi (n)  Presentase (%)  Baik  16  16,3  Cukup   71  72,4  Kurang   11  11,2  Total  98  100,0

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan organizations ini, terlihat bahwa responden mendapatkan pengorganisasian setelah menyeleksi media-media atau fasilitas penunjang yang telah tersedia. Hal

Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah). 13 Seberang Ulu 1 Tipe

Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan ”, maka terdapat beberapa variabel

Tabel 3.14 Hasil Pertanyaan 1 Kuisioner 1 Komunitas Mahasiswa Binus.

Di salah satu kawasan yang dekat densan hutan, sebagian besar anak-anak umur sekolah tidak sekolah.. Dari 30 anak berumur sekolah aasar nanya 15 anak pang masih

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Numbered Heads Together efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD 3 Panjunan

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Mediasi.. (Studi Empiris di Kantor Akuntan

1) Domisili kantor / tempat calon nasabah bekerja / tempat pembayaran gaji / upah berada dalam wilayah kerja kantor BPRS Jabal Nur Surabaya. 2) Memiliki Asli Surat